Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Callahan, Madelyn R.
"Every performance improvement specialist must have six key competencies to be successful. This Infoline details these six competencies and offers tips and tools that will aid the intervention specialists to produce a successful result. You will learn how to propose a solution and understand the four main types of interventions. In addition, a section offers basic help to designing and developing your intervention and dozens of points on how to plan for the best outcome."
Alexandria, VA: [American Society for Training and Development Press, American Society for Training and Development Press], 2001
e20428867
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Marice
"Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh bagaimana pegawainya dalam bekerja, sehingga rendah dan tingginya kinerja pegawai akan sangat menentukan bagi perusahaan akan maju atau tidak. Oleh karena itu setiap perusahaan akan berusaha mengajak karyawannya untuk dapat bekerja dengan baik, dengan demikian visi dan misi perusahaan dapat tercapai dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai BNI LBE Kramat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan populasi penelitian adalah pegawai BNI LBE Kramat dan pengambilan data dilakukan atas dasar populasi.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner atau angket. Metode analisis korelasi statistik parametris yang dipakai adalah : (1) Korelasi Bivariat, seperti korelasi sederhana (Product Moment), (2) Korelasi Multivariat, seperti korelasi parsial dan korelasi berganda.
Hasil analisis terhadap penelitian ini mengindikasikan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi terhadap motivasi kerja, persepsi terhadap iklim organisasi, persepsi terhadap kemampuan kerja dan persepsi terhadap kompensasi dengan kinerja pegawai, dengan skor koefisien korelasi bervariasi dari 0,564 sampai dengan 0,916. Interpretasi yang dapat diambil terhadap interval koefisien korelasi tersebut di atas adalah bahwa hubungan antara variabel-variabel penelitian berada pada tingkat hubungan yang sedang sampai dengan tingkat hubungan yang sangat kuat/tinggi. Dimana faktor kompensasi merupakan faktor yang paling erat hubungannya dengan kinerja pegawai."
2000
T11467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suzana Julianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) Iklim kerja di industri yang kondusif atau non kondusif terhadap kinerja peserta pemagangan, (2) skala perusahaan menengah dan kecil terhadap kinerja peserta pemagangan, dan (3) interaksi antara iklim kerja dan skala perusahaan terhadap kinerja peserta pemagangan. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang bekerja sama dergan BLK Bandung dan Tangerang khusus kejuruan Logam pada tahun ketiga, tahun 1997/1998. Metode penelitian yang digunakan ex post faxto dengan rancangan Faktorial 2 x 2. Variabel bebas penelitian ini adalah (1) lklim-kerja di Industri-dan (2) skala perusahaan sedangkan varibel terikat adalah kinerja peserta pemagangan.
Sampel penelitian ini adalah 3 perusahaan skala menengah dan 6 perusahaan skala kecil yang diambil secara acak dari populasi 26 perusahaan. Responden penelitian yang dilibatkan sebanyak 56 peserta pemagangan. Kinerja peserta pemagangan diukur dengan tes : Uji Keterampilan yang telah dibakukan oleh Depnaker, iklim kerja diukur dengan menggunakan angket.
Temuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Ada perbedaan Kinerja peserta pemagangan yang magang pada perusahaan menengah dengan yang magang pada perusahaan skala kecil. Kinerja peserta pemagangan pada perusahaan skala menengah lebih tinggi dari pada kinerja peserta pemagangan pada perusahaan skala kecil ( Xsm = 71,21 < s K = 69,78: Fo = 7,738 > Ft (1xs2xo,os) = 4,02). (2) Ada perbedaan kinerja peserta pemagangan antara yang magang pada perusahaan yang memiliki iklim kerja yang kondusif dengan yang magang pada perusahaan yang non kondusif. Kinerja peserta pamagangan pada perusahaan yang memiliki iklim kerja yang kondusif lebih tinggi dari pada kinerja peserta pemagangan pada perusahaan yang iklim kerjanya non kondusif. ( x = 72 > x = 68,64: Fo = 52,310 > Ft (1)(52)(o,o5)= 4,02), dan (3) Tidak ada interaksi antara iklim kerja dengan skala perusahaan, yang memberikan pengaruh terhadap peserta pemagangan (1=o = 2,786 < Ft (1)(52X0,05) = 4,02).
Temuan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pelatihan, khususnya dalam upaya untuk mencapai keefektifan program pemagangan dan meningkatkan mutu/kinerja peserta pemagangan."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1998
T3388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Novianingdyah
"Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan yang memiliki daya saing dan pegawai yang memberikan kontribusi terbaiknya kepada perusahaan yang dapat bertahan. Untuk menilai besarnya kontribusi pegawai kepada perusahaan dibuatlah sistem penilaian kinerja
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi pegawai tentang harapan pegawai, motivasi kerja, kemampuan kerja dan kompensasi dengan kinerja pegawai di PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Metode penelitien ini adalah analisis diskriptip, dengan populasi penelitian pegawai tetap Bank BNI di Divisi Perencanaan Strategis, Divisi Sumber Daya Manusia dan Divisi Umum, sebanyak 261 orang dan teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik purposive sample ditentukan sampel sebanyak 150 responden.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner atau angket. Metode analisis korelasi statistik parametris (1) Korelasi Bivariat (2) Korelasi Multi Variat. Dengan menggunakan alat bantu analisis yaitu Program Statistical Package for Statistical Science (SPSS) for window release 10,0 dan SEM (Structural Equation Modeling) yang dikenal dengan LISREL 8.30.
Hasil penelitian ini mengidentifikasikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi tentang harapan pegawai dengan motivasi kerja, persepsi tentang motivasi kerja dengan kinerja, persepsi tentang kemampuan kerja dengan kinerja, persepsi tentang kompensasi dengan kinerja, dengan koefisien korelasi bervariasi dari 0.19 sampai dengan 0.4. Variabel yang memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kinerja adalah hubungan antara persepsi tentang kompensasi dengan kinerja sebesar 0.41. Dengan menggunakan metode LISREL dapat diestimasi koefisien yang mempunyai pengaruh tidak langsung yaitu ada pengaruh tidak langsung antara variabel harapan dengan variabel kinerja (sebesar 0.21) dan menurut Sugiyono (2001:172), koefisien jalur sebesar 0.21 dapat dikategorikan sebagai hubungan dengan tingkat yang lemah. Namun diketahui pemodelan tersebut menunjukkan ketidakcocokan variabel-variabel independen (harapan pegawai, kemampuan kerja dan kompensasi) memprediksikan kinerja.
Dengan menggunakan metode LISREL, ditemukan pemodelan yang cocok bahwa variabel bebas (motivasi kerja, dan kemampuan kerja) memprediksikan variabel terikat (kompensasi) dan variabel moderator adalah kinerja. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar memprediksikan kompensasi adalah variabel motivasi dengan variabel moderator kinerja yaitu sebesar 0,62 dan menurut Sugiyono (2001:172), koefisien jalur sebesar 0,62 dapat dikategorikan sebagai hubungan dengan tingkat yang kuat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syamsul Hidayat
"Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan lembaga negara yang memiliki tugas utama menangani, melakukan pencegahan, dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia. BNN terdiri dari berbagai instansi pemerintah dimana masing-masing instansi tersebut memiliki tugas, fungsi, dan kewenangan yang berbeda-beda. Berbagai perbedaan tersebut berpotensi menghasilkan permasalahan yang harus diatasi oleh BNN agar misi organisasi dapat dicapai dengan optimal. Permasalahan yang timbul karena perbedaan antar komponen organisasi apabila tidak diintegrasi dengan baik akan berpengaruh negatif terhadap kinerja organisasi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BNN mempergunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk mengolah, manata, mengatur, dan memanfaatkan data menjadi informasi. Oleh sebab itu perlu diketahui bagaimana peranan teknologi informasi terhadap kinerja organisasi agar misi BNN dapat tercapai.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kinerja BNN dalam mengatasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Disamping itu untuk mengetahui kondisi teknologi informasi yang dipergunakan BNN, serta pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja organisasi BNN.
Dewasa ini semakin banyak organisasi dan perusahaan yang mencurahkan perhatian utamanya pada penciptaan informasi yang dapat menciptakan kinerja. Hanya organisasi atau perusahaan yang mampu mencari, mendapatkan, dan mengolah informasi secara efektif yang akan berhasil (Achmad, 2004:25).
Adapun kinerja organisasi sebagaimana dijelaskan oleh Popovich (1998:11) dalam bukunya Creating High-Performance Government Organizations: Kinerja organisasi yang tinggi adalah suatu kesatuan dari tenaga kerja yang memprodukri barang dan jasa yang diinginkan pada kualitas yang lebih tinggi dengan penggunaan sumber daya yang sama atau lebih sedikit. Produktifrtas dan kualitas meningkat secara berkesinambungan dari hari ke hari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun, membawa kepada pencapaian misi organisasi. Teknologi informasi merupakan sebutan lain dani teknologi komputer, yang dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat, mampu memproses dengan cepat, dan dapat diakses ke multimedia (Oetomo, 2002:43).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: metode deskriptif dengan analisis kuantitatif korelasional, survai, wawancara, kepustakaan, dan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh personil pelaksana harian BNN yang berjumlah 270 orang. Sampel penelitian ini meliputi 81 orang responden yang diambil dengan metode accidental sampling. Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini mempergunakan program SPSS yang meliputi statistik deskriptif, analisis frekuensi, dan korelasi bivariat dengan Spearman's Rho yang merupakan metode statistik non parametris.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi informasi yang digunakan dalam kondisi yang baik, sedangkan kinerja organisasi memiliki tingkat yang tinggi. Diketahui pula bahwa teknologi informasi memiliki hubungan yang positif dan kuat dengan kinerja organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan peneliti terhadap BNN sebagai organisasi pelayanan publik dan badan negara, yaitu BNN berkewajiban untuk terus-menerus mengikuti perkembangan teknologi informasi sebagai bagian dari pemberdayaan potensi organisasi terutama dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kinerja organisasi. Disamping itu teknologi informasi yang telah ada dan digunakan harus dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.

National Drug Enforcement Administration (NDEA) is the state institution with the main tasks is to handle, prevent, and fight against the miss use and the dark distribution of drug in Indonesia. NDEA is made up from government institutions where as they do their own different tasks, function, and authorities. The variety of different jobs tends to raise problems which must be overcome by the NDEA so that the missions of the organization can be achieved optimally. The risen problems caused by the different of inter components of the organization will influence negatively to the performance of the organizations if it is not integrated well. In handling its tasks and functions, NDEA applies the information technology as the means to process, arrange, and benefit the data become the information, because of that, it should be known how is the role of the information technology to the performance of the organization so that the NDEA's missions can be achieved.
The objective of this research are to see the condition of the performance of NDEA in handling the miss use and the dark distribution of the drug, besides seeing the condition of the information technology applied by the NDEA, also the influence of the application of information technology of the NDEA's performance.
Today there are lots of organizations and companies primarily exert their attention on creating information which can increase their performance. The successful organizations or companies are those which could seek, get, and process the information effectively (Ahmad, 2004.25).
Popovich (1998:11) states on his book entitled "Creating High-Performance Government Organization: High-performance Organization is a set of workers producing expected goods and services on the high-quality by applying the same or fewer resources. The productivity and quality increase continually from day to day, week to week, and year to year, to achieve the mission of the organization". Information Technology is the other term of Computer Technology which specializes in processing data to make useful information, enable to process quickly, and it can be accessed to multimedia (Oetomo, 2004:43).
The method used in this research i.e.: descriptive method with co relational quantities analysis, survey, interview, literature, and observation. The population of this research is the officers or NDEA number in 270 people. The sample consists of 81 respondents got trough the accidental sampling method. Analysis technique applied in this research is the SPSS program covering descriptive statistics, frequency analysis, and bivariate correlation with Spearman's Rho as the form of statistic non parametric method.
The result of this research shows that information technology is applied in good condition and the organization's performance has high level as well. It also can be seen that information technology has strong and positive relationship to the organization's performance.
Based on the result of the research, researcher recommends the NDEA as public service board and the state board must adjust the development of the information technology continually as the part of the empowering the organization potential, mainly on maintaining and increasing the organization performance. Besides that, the information technology provided and applied must be benefited optimally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Direktorat Jenderal Perlindungan HAM merupakan organisasi publik yang memiliki kewajiban untuk melaksanakari akuntabilitas kinerja instansinya. Menurut Ilyas (2002:65) menjalankan suatu akuntabilitas berarti mengoperasionalkan tiga komponen penting dari kinerja, yaitu tujuan, ukuran dan penilalan. Penentuan tujuan setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja yang mengarahkan dan mempengaruhi perilaku kerja pegawai. Melalui ukuran kinerja, maka akan diketahui apakah kinerja yang diharapkan telah dapat dicapai. Oleh karena itu diperlukan suatu penilalan kinerja secara reguler yang dikaitkan dengan tujuan kinerja setiap pegawai.
Sebagai organisasi pemerintah yang baru dibentuk tahun 2000, seluruh pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM yang ada satu sama lain masih memiliki dinamika penyesuaian yang tinggi terhadap hubungan antar pegawai serta tugas yang menjadi tanggungjawab masing-masing. Sedangkan organisasi yang dijalankan telah dituntut untuk dapat beroperasi secara optimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada, guna melayani kepentingan masyarakat sebagai pengguna jasa dan pembayar pajak.
Proses peleburan dalam bentuk penyatuan dan penyamaan persepsi sebagaimana tersebut di atas, ternyata tidak dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang singkat. Diperlukan waktu yang panjang untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, rasa memiliki, kesadaran profesi dan tanggungjawab yang sungguh-sungguh untuk mencapai kinerja tinggi dari masing-masing individu sehingga terhindar dari hal-hal yang bersifat kontraproduktif. Pengaruh kepemimpinan dan komunikasi, dipandang menempati posisi yang sangat strategis terhadap pencapaian tujuan Direktorat Jenderal Perlindungan HAM secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh karena kedua hal tersebut, yaitu kepemimpinan dan komunikasi dalam praktek sehari-hari menjadi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM.
Kepemimpinan merupakan tambahan pengaruh yang memiliki dan mengatasi kepatuhan mekanis pada pengarahan rutin organisasi. Kepemimpinan terjadi jika seorang individu dapat mendorong orang lain mengerjakan sesuatu atas dasar kemauannya sendiri dan bukan mengerjakannya karena wajib atau takut akan konsekuensi ketidakpatuhan. Kualitas kepemimpinan inilah yang dalam berbagai bentuk memperlihatkan perbedaan antara organisasi yang efektif dari yang tidak efektif.
Menurut Kartini (1986:85) komunikasi pada dasarnya merupakan bentuk hubungan antar individu yang dilakukan oleh setidaknya dua orang dan akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Aubrey (1986:3) mengatakan bahwa selama berinteraksi dengan orang lain, terjadi pertukaran ide dan perasaan-perasaan, penyaringan informasi, pembuatan rencana dan pemecahan masalah. Sedangkan partisipasi dalam komunikasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi masing-masing individu.
Kepemimpinan dan komunikasi sebagai faktor dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM akan diteliti secara deskriptif dan eksplanatif sebagai sebuah Iangkah penting untuk mengetahui kekuatan, mengenali kelemahan, memanfaatkan kesempatan atau peluang dan mengantisipasi berbagai ancaman yang dihadapi oleh organisasi Direktorat Jenderal Perlindungan HAM dalam rangka mencapai tujuan organisasi dan tujuan individual yang bekerja di dalamnya. Dari hasil analisis masing-masing faktor tersebut maka akan diketahui apa saja yang dapat dan harus dilakukan oleh manajemen untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan kinerja pegawai.
Objek penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah organisasi publik, yaitu Direktorat Jenderal Perlindungan Hak Asasi Manusia yang berada di bawah lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebagai populasi penelitian lapangan adalah pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM yang berjumlah 1 73 orang, dengan sampel penelitian sejumlah 104 orang.
Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM.
2. Terdapat pengaruh antara komunikasi terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM.
Terdapat pengaruh antara kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Primaharini
"Tujuan penulisan ini untuk menganalisis apakah kepuasan karyawan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Muamalat Indonesia. Sampel responden berjumlah 100 karyawan BM (50 karyawan outsourcing dan 50 karyawan tetap). Variabel bebas kepuasan sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja. Metode yang digunakan untuk mengestimasi regresi adalah ordinary least square (OLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh antara kepuasan dengan kinerja yaitu sebesar 0,672 dan hubungannya sebesar 0,820. Kepuasan karyawan outsourcing lebih mempengaruhi terhadap kinerja karyawan sebesar 27,022 dibandingkan dengan kepuasan karyawan tetap terhadap kinerja karyawan sebesar 2,609. kepuasan yang dihasilkan karyawan outsourcing lebih tinggi dibandingkan dengan kepuasan karyawan tetap sebesar 0,500, dan kinerja yang dihasilkan oleh karyawan tetap lebih besar dibandingkan dengan outsourcing, yaitu sebesar 4,1734 > 3,2754. Faktor dari variabel kepuasan yang lebih mempengaruhi kinerja karyawan adalah pimpinan yaitu sebesar 0,187.

The aim of thesis is examine the impact of employee satisfaction on employee performance. A number of respondents are 100 BMI employees (50 outsourcing employee and 50 non outsourcing employees). Independent variable is satisfaction and dependent variable is performance. Regression equation is estimate by using ordinary least square (OLS).
The research show is the correlation is significant, between satisfaction and performance. Outsourcing employee satisfaction is more influence 27,922 than non outsourcing satisfaction. Outsourcing employee satisfaction is higher than non outsourcing employee satisfaction as 0,500. Employee performance is higher than employee non outsourcing as 4,1734 > 3, 2'54. The most influence employee performance is satisfaction variable is leadership as 0,187.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ujang Abdullah
"Spirit of activity at Administrative Court in Bandar Lampung Still relative lower, this matter seen differ from indicator-indicator as following:
- Low Officer discipline. This matter of mirror in the case of absence of officer at office hours with high absence store; level, still to the number of overdue officers enter an activity, still there are officer him which do not use uniform complete with badge, and others.
- In the field of officer still many in experiencing of sighs, disquiet, disgruntled feeling, because in a few activities often the practice of collusion and nepotism and also transfer of officer (Turn Over Labor) unjust.
The problem in anticipating causing for example because of execution of leadership which not yet as according to technique of leadership and lack of giving of motivation to officer, good from within himself officer of itself or which come from the officer environment so that problems of fundamental in this research is what is there are relation between motivation and leadership to the spirit of an officer activity in Administrative Court at Bandar Lampung District.
Intention of this research is to explain leadership relation and motivation to the spirit of an officer activity in environment. Justice Arrange the Effort State Bandar Lampung while benefit of is to render idea in searching repair in execution of motivation and leadership in Administrative Court at Bandar Lampung District.
Population in this research is at the same time research sampel cover entire/all officer of Administrative Court in Bandar Lampung which amount to 35 people. Technique data collecting conducted by using questioners while analysis technique use technique analyze correlation descriptive assisted by usage of tables.
Research result indicates that high enough an activity motivation and leadership while the spirit of an activity is on category is. Hereinafter relation between free variable and variable tied to indicate that leadership relation and motivation to the spirit of an activity is relation, which are positive.
With research result of writer suggest that leader in. Administrative Court in Bandar Lampung paying an attention giving is understanding of organizational mission and vision to officer, can apply punishment and reward and also apply system transfer of fair officer according to rule applying.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Amperawati
"Employee performance is a key factor which determines the success of an organization, since employee performance is both a prerequisite and fundamental capital for developing an organization's performance. There are two potential factors which influence performance; career development and job characteristics. The purpose of this research was to examine the relationship between career development and job characteristics and the performance of employees of the bureau for logistical Affairs of the Department of Foreign Affair of the Republic of Indonesia.
This research use quantitative approach with survey type. 71 respondents participated in this study that used census sampling. Questionnaires deemed valid and reliable were used to collect data. Data obtained were then were examined using the Rank Spearman Correlation method assisted by SPSS version. 13.
Descriptive analysis result showed that generally, employee performance, career development, and job characteristics were rated as good. Hypotheses testing also showed that career development had a positive and significant relationships with performance, with a coefficient of correlation of 0.634. Whereas the job characteristics also had positive and significant relationship with performance, coefficient of correlation was 0.581. It can be concluded that the performance of employees can be raised by improving the career development system and job characteristics.
Career development should be implemented objectively, fairly, and transparently so that each employee will be more motivated. Moreover, attitudinal factors and achievements should also be given greater consideration. Job characteristic that can be improved include giving authority to employees to do their jobs, and giving rewards fairly to high achieving employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Soesilowaty
"Salah satu upaya peningkatan kinerja pegawai yang dapat dilakukan melalui peningkatan kompetensi dapat ditingkatkan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik teknis maupun manajerial serta peningkatan motivasi, yang pada akhirnya secara keseluruhan diharapkan akan mampu memberikan perubahan sikap ke arah positif, yang merupakan permasalahan pokok dalam upaya peningkatan kinerja pegawai.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kecenderungan belum optimalnya kinerja Aparatur pada Direktorat Kerjasama Regional, Departemen Perdagangan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Penyebabnya antara lain: latar belakang pendidikan, disiplin dan tanggung jawab pegawai yang relatif masih rendah.
Tujuan penelitian ini untuk 1.) Melihat hubungan antara faktor kompetensi dengan kinerja dan 2.) Melihat hubungan antara faktor kepemimpinan dengan kinerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik, di mana teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, untuk selanjutnya dianalisis dengan teknik korelasi Spearman dengan menggunakan program statistik (SPSS 12.0 for windows).
Populasi pada penelitian ini berada di lingkungan Direktorat Kerjasama Regional, Departemen Perdagangan, berjumlah 36 orang pegawai. OIeh karena jumlah populasinya kecil maka semua populasi dijadikan sampel (metode sensus). Jadi, sampel pengukuran dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Direktorat Kerjasarna Regional. Departemen Perdagangan yang berjumlah 36 orang pegawai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hubungan antara faktor kompetensi dengan kinerja memiliki korelasi yang positif dan signifikan dengan kinerja (r=0,734), dan untuk hubungan faktor kepemimpinan dengan kinerja memiliki korelasi positif dan signifikan dengan kinerja (r= 0,635).
Kompetensi dan kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dan kuat terhadap kinerja, semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh pegawai dan semakin kuat arahan serta pembinaan pemimpin pada pegawai, maka semakin tinggi kinerja. Sebaliknya, semakin menurun kompetensi yang dimiliki oleh pegawai dan semakin kurang arahan dan pembinaan pimpinan, maka semakin rendah kinerjanya. Hal ini berarti bahwa kompetensi dan kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja.

One of the efforts to improve the work performance of the employee which can be carried out through the competency improvement can be implemented through the improvement of knowledge and skill both technically and managerially as well as the improvement of motivation, which those are eventually supposed to be able to give the change into the positive behavior as whole, that becomes the main problem in the effort to improve the work performance of the employee.
This research has the background of the apparatus work performance that tends to be not optimal yet at the Directorate General of Regional Cooperation, Department of Commerce, in carrying out its main duty and function. The causal factors among others are the educational background, the discipline and responsibility of the employee which is relatively still low.
Objectives of this research are to 1) Find the relationship between the competency factor and work performance and 2) Find the relationship between the leadership factor and work performance. This research utilizes the quantitative research method with the analytic descriptive, which the data collecting method is carried out by distributing the questionnaire to be analyzed with the Spearman correlation technique by utilizing the statistic program (SPSS 12.0 for windows).
Population in this research is in the scope of the Directorate General of Regional Cooperation, Department of Commerce, which consist of 36 employees. Since the population is small, then all population become the sample (census method). So, the measurement sample in this research is all employees of the Directorate General of Regional Cooperation, Department of Commerce with 36 persons.
Results of the research show that the relationship between the competency factor and work performance has a positive and significant correlation with the work performance (r= 0,734), and the relationship between the leadership factor and work performance has a positive and significant correlation with the work performance (r= 0,635).
Competency and leadership has the positive and strong relationship toward the work performance, the higher competency the employee has, the stronger leaders direction and guidance the employee has, the higher work performance he/she shows. On the contrary, the lower competency the employee has and the weaker leader's direction and guidance the employee has the lower work performance she/he shows. It means that the competency and leadership can affect the work performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21530
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>