Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Abstrak :
Pendahuluan Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup dan memenuhi semua kebutuhannya sendiri sehingga dalam aspek kehidupannya, manusia selalu berhubungan dengan sesamanya. Dalam berkomunikasi dengan sesama manusia, bahasa memegang peranan yang sangat penting karena fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai alat komunikasi. (Martinet: 1979:9). Vanoye (1973:13) dalam bukunya Expression Communication menyebutkan bahwa dalam setiap komunikasi selalu terdapat dua pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Kedua belah pihak tersebut adalah: yang pertama pengirim berita, dan yang kedua adalah penerima berita. Dalam penyampaiannya, komunikasi bahasa disampaikan melalui dua cara, yaitu penyampaian bahasa secara lisan dan penyampaian bahasa secara tertulis. Dalam penyampaian bahasa secara lisan, pembicara berhadapan dengan kawan bicara. Dalam penyampaian bahasa seperti ini, mimik, gerakan tangan serta intonasi dapat membantu pemahaman berkomunikasi. Lain halnya dengan penyampaian bahasa secara tertulis. Penyampaian komunikasi melalui bahasa tulis merupakan realisasi dari pengungkapan grafis dari bahasa lisan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Wirawan
Abstrak :
Pada era digital, industri media cetak mengalami banyak perubahan. Media arus utama seperti surat kabar akhirnya harus beradaptasi dengan media baru. Dengan menyikapi persaingan yang kian ketat, surat kabar memilih strategi beradaptasi. Selain dengan pemasaran yang intens, strategi harian umum Suara Pembaruan bertahan bukan hanya dengan engandalkan berita-berita yang hangat dan lengkap. Akibat permintaan pasar yang kompleks, manajemen pun melakukan spesialisasi segmen pembaca. Penyusunan isi (content) pun dibuat terspesialisasi, sehingga khalayak pun semakin terkategori dan terfragmentasi. Sebagai upaya merespons pasar dan persaingan yang makin sengit, Suara Pembaruan juga merumuskan orientasi produksi pada pengemasan isi. Content Strategy Suara Pembaruan dikemas dalam rubrik rumor yang menjadi keunikan dalam persaingan surat kabar di industri media cetak. ......In the digital era, the print media industry has experienced many changes. Mainstream media such as newspapers eventually have to adapt to new media. By addressing fiercer competition, the newspaper chose it’s the adaptive strategies. In addition to the intense marketing, daily newspaper Suara Pembaruan survived not only by relying on the current dan updated news that is warm and full. Due to complex market demand, the management created specific segment of readers by setting up the content, so that audiences are increasingly categorized and fragmented. In an effort to respond to the market and the increasingly fierce competition, Suara Pembaruan also formulate production orientation on the packaging contents. Content Strategy of Suara Pembaruan is packaged within the political rumors column and that is what becomes SP’s uniqueness in the newspaper competition in the print media industry.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Juli Bestian
Abstrak :

Abstrak

Penelitian ini menguji signifikansi  dari kritik kapitalisme industri yang digagas para pemikir ekonomi politik dalam kasus transformasi kapital industri media cetak di Indonesia kurun waktu dua dasa warsa (1998-2018) terakhir. Fokus kajian ini terkait dengan bagaimana struktur teknokapitalisme mendeterminasi sekaligus melahirkan  berbagai kontradiksi industrial. Perspektif dan model analisis ekonomi politik berlandaskan pada konsepsi teori surplus nilai Marx (1867/1992), Kellner (1989), Knoche (1999; 2015), Suarez-Villa (2009, 2015), dan Fuchs (2014, 2016) menjadi landasan. Analisis  kualitatif yang dilakukan secara berjenjang (multy level analysis) menjadi kerangka pijakan. Kajian bercorak instrumental case study ini dilakukan pada Grup korporasi surat kabar berskala nasional (Jawa Pos, Kompas Gramedia), grup media lokal (Kedaulatan Rakyat, Waspada, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Pos Kota, Bali Post, dan Analisa), dan grup media cetak khusus (Tempo Inti Media dan Femina). Hasil kajian menunjukkan kontinuitas format kapitalisme dalam praktik transformasi industri media cetak di Indonesia melahirkan berbagai kontradiksi. Dalam liberalisasi ekonomi dan politik serta arus perubahan teknologi yang menjaminkan kebebasan,  justru struktur pasar oligopolistik terbentuk. Keterancaman penciptaan surplus nilai dan akumulasi kapital berlangsung. Dekapasitasi kendali kapital, alienasi dan resistensi pekerja media, hingga disorientasi fungsi ekonomi dan sosial menyertai langkah transformasi kapital industri media cetak.


Abstract

The study is to verify the significance of criticisms of industrial capitalism as it was presented by  political economy scholars  in response to cases of print  media capital transformation (1998-2018).  The focus of this study related to the structures of technocapitalism have determined and created industrial contradictions. The political economy analysis model which are based on Marxs Theory of Surplus values, Kellner (1989), Knoche (1999;2015), Suarez-Villa (2009, 2015) and Fuchs (20014, 2016) are the premises of  this study. Qualitative multilevel Analysis has also become  the framework of  the study. This instrumental case study is related to the cases of  media corporation such as Jawa Pos, Kompas Gramedia, and local media group newspapers (Kedaulatan Rakyat, Waspada, Suara Merdeka, Pikiran Rakyat, Pos Kota, Bali Post, dan Analisa), and other print media groups (Tempo Inti Media dan Femina) which are in ongoing industrial transformation. The results of the study show that the continuity of capitalism format in the print media transformation practices in Indonesia have sparked contradiction. In the context of economic liberalization and politics as well as technology changes which guarantee freedom, even these have created oligopolistic   market structures.  There have been challenges to the creation of surplus value and the accumulation of capitalIncapacity of capital control, alienation and resistance among media workers as well as economic function disorientation have become part of the transformation of capital.

Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Permata Sari
Abstrak :
Berdasarkan data dari WHO (2018) terdapat sekitar26,4% penduduk di dunia menderita hipertensi dengan perbandingan 26,6% diderita oleh pria dan 26,1% diderita oleh wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembag seperti Indonesia. Hipertensi dan penyakit jantung lainnya meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian di Indonesia dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke. Menurut Permenkes no. 74 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas tercantum bahwa pelayanan informasi obat merupakan kewajiban dan tanggung jawab dari apoteker penanggung jawab di Puskesmas. Penyuluhan merupakan salah satu kegiatan pelayanan informasi obat yang dapat dilakukan oleh apoteker terhadap pasien rawat jalan, rawat inap serta masyarakat. Penyuluhan terhadap masyarakat puskesmas kecamatan Cengkareng dilakukan dengan menggunakan media cetak berupa standing banner mengenai Hipertensi. ......Based on data from WHO (2018), approximately 26.4% of the world's population suffers from hypertension, with a breakdown of 26.6% for men and 26.1% for women. About 60% of hypertension patients reside in developing countries such as Indonesia. Hypertension and other heart diseases account for more than a third of deaths in Indonesia, with hypertension being the second leading cause of death after stroke. According to Ministerial Regulation No. 74 of 2016 on pharmaceutical service standards in community health centers (Puskesmas), providing drug information is the obligation and responsibility of the responsible pharmacist in Puskesmas. Health education is one of the drug information services that pharmacists can provide to outpatient and inpatient patients as well as the community. Health education targeting the community in the Cengkareng sub-district health center is conducted using print media in the form of a standing banner about hypertension.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This article examines the use of mass media, particularly print media, as means of political communication for candidates in the mayoral election in five regencies in Bali during elections in 2010. This study focuses on two aspects of these elections.
300 JWISOS 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ardimas
Abstrak :
Banyak kemajuan berarti yang dialami oleh Pers Indonesia sejak tahun 1960-an sampai sekarang. Kemajuan itu tampak pada perubahan pola pengelolaan perusahaan pers dari manajemen keluarga kepada manajemen modern dan pergeseran etos pers dari Pers Perjuangan yang penuh idealisme dan kental wama politik kepada Pers Bisnis yang menekankan usaha mencari untung, akumulasi modal bagi pemilik dan kesejahteraan karyawan. Tahun 1980-an Pers Indonesia telah memasuki era industri pers yang ditandai oleh perusahaan pers yang semakin padat modal dan sarat teknologi serta konsentrasi kepemilikan. Beberapa perusahaan pers berkembang menjadi konglomerat pers selama kurun waktu tiga dekade belakangan, meskipun jumlah perusahaan pers yang `jalan di tempat' jauh lebih banyak. Ironis memang. Tujuan penelitian studi kasus yang menggunakan teori Ekonomi Politik Media ini adalah untuk meneliti kiat KKG mengelola sekitar 50 media cetak, lebih dari 3000 pekerja media dan sembilan buah perusahaan percetakan, ditinjau dari sistem pengelolaan redaksi dan bisnis. Hasil penelitian ini mencatat beberapa faktor yang tali-temali dibalik keberhasilan usaha KKG yang fenomenal, yakni manajemen redaksi dan bisnis yang baik, adaptasi teknologi yang tinggi, SDM yang berkualitas, kejelian pengelola melihat peluang usaha dan kemampuan pengelola menyesuaikan diri dengan pandangan elit politik dan penguasa. Faktor yang terakhir adalah salah satu syarat bagi perusahaan pers untuk hidup di era Orde Baru yang otoriter. Temuan lain adalah pembredelan Kompas oleh penguasa tahun 1978 hanyalah pemicu yang mendorong KKG untuk mempercepat program diversifikasi usaha yang salah satu dampaknya adalah sistem kepemilikan silang. Kasus kepemilikan silang media oleh KKG yang menonjol tentu pemilikan suratkabar, majalah, tabloid, radio dan televisi di satu kota, yakni Jakarta. Yang menarik adalah tidak ditemukan bukti bahwa media yang ada di KKG ada di bawah satu redaksi dan melakukan daur ulang berita sehingga mengarah pada homogenisasi informasi dan berita. Temuan lain yang tidak kalah menariknya adalah tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa program perluasan jangkauan usaha KKG akan berhenti, meskipun pangsa pasar surat kabar milik grup in sudah mencapai 20 persen dan majalah tabloid mencapai 30 persen. ......The Indonesian media industry has made significant achievements in the past three decades. The achievements can be seen from a change in the system of management of mass media companies from family management style to modem management and a shift in press ethos from "Pers Perjuangan", which is full of idealism and political nuances to "Business Press" which focuses on efforts to earn profit, accumulate capital for the owners and improve the welfares of the employees. In the 1980s the Indonesian press entered the era of "Press Industry", which was marked by the intensive use of capital and technology. Several companies have even grown into media conglomerates, although many have not made any progress at all. This case is ironic. The aim of this research, which uses the theory of Political Economy of the Media, is to study the strategy of Kompas Gramedia Group (KKG) in managing around 50 print media companies, more than 3,000 media workers and nine printing companies seen from the management of its editorial and business departments. The research findings document a number of interwoven factors behind the phenomenal success of KKG, among others sound management of editorial and business departments, adaptation to technological developments, qualified human resources, entrepreneurship of the owners and adaptability of the management to political leaders and the authorities in power. The latter was a prerequisite for a press company to survive in the era of the authoritarian New Order regime. Other findings showed that the ban of Kompas by the authorities in 1978 served as a trigger which drove KKG to speed up its diversification program that led to cross-ownership. The most prominent example of media cross-ownership in KKG is the ownership of a newspaper, magazines, tabloids, a radio station and a television company in one city - Jakarta. The most interesting finding is that the researcher did not find sufficient evidence that proved media companies in the KKG were under one editorial department and were recycling news that led to homogenization of information and news. The other important finding is that there is no indication that the process of media expansion in KKG will slow down or stop, even though the group has acquired 20 percent of the newspaper market and 30 percent of the market for magazines and tabloids.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Syarifah
Abstrak :
Asam urat merupakan salah satu penyakit yang banyak dijumpai terutama di kalangan lansia. Menurut data WHO tahun 2017, prevalensi gout arthritis di dunia sebanyak 34,2% bahkan pada tahun 2018 mengalami kenaikan dengan jumlah 1.370 atau sebesar 33,3%. Pelayanan kefarmasian terutama di fasilitas pelayanan tingkat pertama seperti puskesmas, sangat berperan penting dalam penjaminan mutu, manfaat dan keamanan serta khasiat obat dan bahan medis habis pakai. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu pasien yang dapat dilakukan oleh puskesmas yaitu pemberian informasi obat melalui media cetak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait obat yang digunakan untuk Asam Urat dan meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar terhadap pentingnya kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan melihat prevalensi jumlah pasien penyakit terbanyak di Puskesmas Kecamatan Cengkareng dalam kurun waktu 1 tahun yaitu periode tahun 2022 sebanyak 1590 orang. Media cetak tersebut diserahkan ke instalasi farmasi Puskesmas Kecamatan Cengkareng dalam bentuk hardcopy yang diharapkan dapat membantu proses penyuluhan penyakit. ...... Gout is one of the diseases commonly found, especially among the elderly. According to WHO data in 2017, the prevalence of gout arthritis worldwide was 34.2%, and in 2018 it increased to 1,370 cases or 33.3%. Pharmaceutical services, especially at primary healthcare facilities such as community health centers (puskesmas), play a crucial role in ensuring the quality, benefits, safety, and efficacy of drugs and disposable medical materials. One way to improve patient care at community health centers is by providing drug information through printed media. This study aims to educate about medications used for gout and to increase public awareness of the importance of health. The research was conducted by examining the prevalence of the most common diseases among patients at the Cengkareng District Community Health Center over a one-year period in 2022, totaling 1,590 individuals. The printed materials were delivered to the pharmacy department of the Cengkareng District Community Health Center in hardcopy form, intended to aid disease education efforts.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Faris Gani
Abstrak :
Dalam era revolusi industri 4.0, pekerja perlu meningkatkan dan memperbarui keterampilan mereka melalui pendidikan formal yang lebih tinggi untuk memenuhi tuntutan industri dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Pekerja yang melanjutkan studi atau pelajar usia dewasa sering mengalami tantangan tertentu yang memerlukan strategi koping. Pembahasan terkait tantangan pelajar dewasa dan strategi koping masih tergolong minim. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengalaman strategi koping dalam menghadapi tantangan pada pekerja yang melanjutkan studi pendidikan tinggi, dalam konteks pekerja di perusahaan media cetak. Pekerja media cetak menghadapi berbagai situasi memberatkan seperti perubahan teknologi dan profesi jurnalis yang memiliki jam kerja fleksibel namun mengharuskan kesiapsiagaan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang dilakukan pada Januari-Juni 2024 melalui wawancara mendalam dengan 4 pekerja yang pernah dan sedang melanjutkan pendidikan tinggi yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan yang dirasakan para informan meliputi tantangan situasional, institusional, disposisional, dan akademis. Merujuk dari tiga bentuk strategi koping yang mencakup problem-focused, emotion-focused, dan relationship-focused, strategi yang digunakan para informan untuk menghadapi tantangan yang teridentifikasi mencakup pengelolaan dan perencanaan, upaya menjaga kesejahteraan, pencarian dukungan, dan pengorbanan. Implikasi hasil penelitian ini penting bagi pengembangan upaya kesejahteraan pekerja serta bagi literatur kesejahteraan sosial di sektor industri, khususnya terkait pekerja media cetak yang melanjutkan studi pendidikan tinggi. ......In the era of the Industrial Revolution 4.0, workers need to enhance and update their skills through higher formal education to meet industry demands and improve their quality of life. Workers who return to studies or adult learners often face specific challenges that require coping strategies. Discussions on the challenges of adult learners and their coping strategies are still relatively scarce. Therefore, this study aims to describe the coping experiences of workers pursuing higher education, particularly within the context of print media company employees. Print media workers face various demanding situations such as technological changes and the profession of journalism, which involves flexible working hours but requires constant readiness. This research employs a descriptive qualitative approach conducted from January to June 2024 through in-depth interviews with four workers who are currently or have previously pursued higher education, selected using purposive sampling. The study's findings indicate that the challenges experienced by the informants include situational, institutional, dispositional, and academic challenges. Referring to the three forms of coping strategies, which include problem-focused, emotion-focused, and relationship-focused strategies, the strategies used by the informants to address the identified challenges encompass management and planning, efforts to maintain well-being, seeking support, and making sacrifices. The implications of this research are significant for developing worker well-being initiatives and contribute to the literature on social well-being in the industrial sector, particularly regarding print media workers who are pursuing higher education.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Ayuningtias
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas konstruksi realitas penggusuran warga sebagai kebijakan publik di media cetak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis serta dibedah melalui Analisis Teks Elektif. Konstruksi realitas di media memperlihatkan bahwa media memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik mengenai suatu kebijakan publik yang akan menghasilkan citra tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koran Tempo yang menjadi sampel penelitian ini tidak hanya berperan sebagai saluran komunikasi politik dalam memberitakan kebijakan publik sebagai produk politik, tetapi juga menunjukkan keberpihakannya dengan cara mendukung kebijakan serta memperkuat citra sang pembuat kebijakan. Penelitian ini juga berusaha membongkar kepentingan politik ideologi dan ekonomi pada teks media, yang pada akhirnya mendasari suratkabar nasional ini dalam mengkonstruksikan realitasnya
ABSTRACT
This thesis discusses the construction of reality about eviction of residents as public policy in the print media. This study is a qualitative research with a critical paradigm and dissected via Elective Text Analysis. Construction of reality in the media shows that the media has the power to shape public opinion about a public policy that will produce a certain image. The results show that the Koran Tempo as a sample of this research not only serves as a channel of political communication in informing public policy as a political product, but also show its bias by supporting policy and strengthen the image of the policymaker. This study is also try to dismantle political ideologies and economic interests in media texts, which in turn underlies this national newspapers in constructing reality
2016
T46742
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library