Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Baihaqi Basyarah
Abstrak :
Keberadaan entertaining shopping experience dan dampak positif terhadap pelaku ritel telah banyak dibuktikan sebelumnya. Sebagai tambahan, para pelaku ritel secara berkelanjutan berusaha untuk mencari cara baru untuk menghibur para pelanggannya. Seiring laju pertumbuhan pusat perbelanjaan yang semakin pesat, pengelola pusat belanja dan semua pelaku ritel dituntut untuk meciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi para pelangganya jika ingin mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang ketat. Karena itu, sangatlah penting bagi peritel untuk mengidentifikasi dan memahami pasar yang dituju dan faktor-faktor yang mempengaruhi entertaining shopping experience tersebut apabila mereka ingin menciptakan pengalaman yang menyenangkan pengunjungnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor utama yang membentuk enteriaining shoppiong experience. Faktor-faktor tersebut adalah retailer factors, consumer factors dan transport mode/ travel factors. Penelitian ini dilakukan di sebuah mal di daerah Bogor dengan metode penentuan sample adalah non-probability sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan convenience sampling. Dari hasil penelitian dan analisis ditemukan bahwa retailer, customer dan transport mode/ travel factors secara positif dapat mempengaruhi entertaining shopping experience. Penelitian ini juga menemukan beberapa indikator dari shopping center yang diduga dapat mempengaruhi entertaining shopping experience, ternyata kurang mendapat apresiasi dari responden. Pada lain pihak, beberapa indikator yang kurang mendapat perhatian dari pelaku ritel ternyata cukup mendapatkan apresiasi dari para responden.
The existence of entertaining shopping experience and it?s positive eject to retailer has been previously investigated. In addition, many retailer are continually seeking new way to entertain theirs customers. With rapid development of shopping centres, mall's management and retailers forced to create entertaining experience for theirs customer if they want to survive in competitive environment. It's important to retailer to identified and understand theirs market and factors that influence entertaining shopping experience I they want to create entertaining experience for their customers.

The purpose of this research is to analyze the major factors that construct entertaining shopping experience. Those factors are retailer factors, consumer factors, and transport mode/ travel factors. A shopping mall in Bogar has been used as an object in this research and (this research) is using non-probability sampling methods and data are collected using convenience sampling technique. The field result concluded that together retailer, customer and transport mode/ travel factor positively influenced entertaining shopping experience. The research also found that a certain shopping centre's indicator that presumed have an influence to entertaining shopping experience in fact didn't have much appreciation from the respondent. In the other hand some indicators which didn't have much attention from retailer get sufficient appreciation from the respondent.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fayadiva
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pengaruh pelingkung berupa elemen dinding pada sebuah toko terhadap tanggapan pengunjung. Penelitian mendalam terkait pengaruh pelingkung toko dengan tanggapan pengunjung perlu dilakukan untuk dijadikan pertimbangan perancangan bagi arsitek dan pemilik properti. Studi literatur dilakukan sebagai tahap awal pada penelitian ini untuk menemukan faktor yang mempengaruhi perilaku pengunjung. Faktor tersebut kemudian digunakan sebagai variabel dalam eksperimen. Eksperimen dilakukan menggunakan video simulasi tiga buah toko elektronik dengan penataan pelingkung yang berbeda. Dinding sebagai elemen pelingkung disusun berbeda pada setiap toko yaitu mengelilingi empat sisi, mengelilingi dua sisi dan tidak ada dinding sama sekali. Dua set kuisioner juga digunakan sebagai metode pada penelitian ini yang diisi oleh 163 responden yang berpartisipasi pada eksperimen ini. Penelitian ini menemukan bahwa toko yang disimulasikan tidak memiliki pelingkung berupa elemen dinding dapat mempengaruhi tanggapan pengunjung untuk menetap lebih lama di dalam toko. Faktor lainnya yang mempengaruhi durasi pengunjung menetap di dalam toko adalah jenis kelamin, jumlah tabungan dan umur pengunjung. Penelitian ini juga menemukan bahwa durasi pengunjung menetap di dalam toko dapat mempengaruhi keputusan mereka membeli produk yang dijual. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan pengelola properti dalam merancang toko yang tepat untuk meningkatkan pengalaman belanja pengunjung. Arsitek dapat mempertimbangkan keberadaan pelingkung saat merancang bangunan properti. Penelitian ini juga dapat dikembangkan dengan menggunakan konteks toko selain toko elektronik untuk melihat pengaruh kebaradaan pelingkung terhadap tanggapan pengunjung. ......This study discussed the effect of enclosure on customer responses. The spatial quality of a store can affect the behavior of customers when shopping. The development of retail uses temporary stores without enclosure as a new way to promote their products. In-depth research related to the influence of the stores enclosure with customer responses needs to be done to be used as design considerations for architects and property owners. A literature study was conducted as an initial step in this study to find factors that influence customer behavior. The factors are then used as a variable in the experiment. Experiments carried out using video simulations of three electronic stores with different enclosure arrangements. Walls as an element of the enclosure are arranged differently in each store (4 walls, 2 walls, 0 walls). Two sets of questionnaires were also used as a method in this study and were filled out by 163 respondents who participated in this experiment. This study found that a simulated store that does not have an enclosure can influence the response of customers to stay longer inside. Other factors that influence the duration of visitors staying in the store are gender, the amount of savings, and the age of visitors. The study also found that the duration of visitors staying in the store could influence their decision to buy the products. The results of this research can be utilized by property developers in designing the right stores to enhance the shopping experience of visitors. The architects can consider the existence of enclosure when designing property buildings. This research can also be developed by using a different store context other than an electronic store to see the effect of the enclosure on the customer responses.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Kustiawan
Abstrak :
Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek dari self-service technology quality setelah terjadi kegagalan dan pemulihan nya pada pengalaman pelanggan, kepuasan dan intensi untuk membeli kembali pada saat melakukan online shopping. Metode penelitian. Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok pelanggan, pelanggan yang mempersepsikan kegagalan adalah tanggung jawab mereka serta yang mempersepsikan kegagalan adalah tanggungjawab online shopping website. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survei pada konteks jasa online shopping. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pada 200 responden, diambil dengan metode mall intercept. Metode analisis yang digunakan adalah partial least squares structural equation modeling. Temuan - Hasil penelitian menjelaskan bahwa self-service technology setelah terjadi kegagalan dan pemulihan nya mempengaruhi pengalaman dan kepuasan pelanggan. Kemudian, pengalaman pelanggan mempengaruhi kepuasan berbelanja online dan kepuasan berbelanja online mempengaruhi intensi untuk membeli kembali. Implikasi - Hasil penelitian berimplikasi pada perusahaan yang membuka website belanja online untuk membangun strategi pemulihan dari kegagalan, meningkatkan kualitas dari self-service technology dan meningkatkan kualitas dari pengalaman pelanggan. Orisinalitas/Nilai - Penelitian ini menggunakan expectation confirmation theory dan attribution theory pada efek dari self-service technology setelah terjadi kegagalan dan pemulihan nya pada dua kelompok pelanggan, dimana dasar dari atribusi yang dilakukan adalah locus of failure responsibility.
Purpose - The purpose of this study is to examine the effect of self-service technology quality after failure and its recovery on online shopping experience, satisfaction, and repurchase intention. Design/Methodology/Approach - This study involves two customer groups, a group who perceives the failure to be their own responsibility and the online shopping website responsibility. This study uses quantitative methods through surveys in the context of online shopping services. The research data were collected by self-administered questionnaires, which involved 200 respondents, taken with mall intercept method. The analytical method used is a model of partial least squares structural equation modeling. Findings - The key findings of this research is self-service technology quality after failure and self-service technology recovery influence the online shopping experience and its satisfaction. Other findings are online shopping experience effect online shopping satisfaction, and online shopping satisfaction influence on its repurchase intention. Practical implications - The findings of this research have implications for online shopping website companies such as to develop a service failure recovery strategy, to improve the quality of self-service technology and customer experience. Originality/Value - This study used expectation confirmation theory and attribution theory on the effect of self-service technology quality after failure and its recovery on two customer group, which based on attribution of the locus of failure responsibility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Dame Emanuela
Abstrak :
ABSTRAK
Dunia ritel mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Maraknya penggunaan internet berimbas kepada toko ritel offline untuk menawarkan pengalaman berbelanja yang unik dan menyenangkan kepada pengunjungnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh in-store shopping experience terhadap revisit intention dan positive word of mouth pada JD.ID X-Mart di Jakarta. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya survei dalam bentuk kuesioner dan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan datanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa in-store shopping experience memiliki pengaruh signifikan, baik terhadap revisit intention, positive word of mouth, maupun revisit intention dan positive word of mouth dalam waktu yang bersamaan.
ABSTRACT
In-store shopping experience has been used as a focus for retail stores to gain their profitability-whereas the interest towards retail stores has been declining throughout years. This shows an urgency for retail stores to provide a unique in-store shopping experience to their customers. The focus of this study is to analyze the effect of in-store shopping experience towards revisit intention and positive word of mouth at JD.ID X-Mart in Jakarta. This study is using quantitative approach, specifically questionnaire and literature study. The result of this research shows that there is a significant and positive effect between in-store shopping experience towards revisit intention, positive word of mouth, also both revisit intention and positive word of mouth in the same time.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Ananda Survijanto
Abstrak :
Salah satu produk yang paling banyak dibeli melalui e-commerce Indonesia adalah apparel, khususnya bagi Generasi Z dan Milenial. Dengan persaingan e-commerce Indonesia yang ketat dan biaya yang diperlukan untuk menarik pelanggan baru lebih besar dibanding mempertahankan pelanggan yang sudah ada, perusahaan-perusahaan e-commerce memerlukan cara untuk menjaga atau meningkatkan customer loyalty. Maka dari itu, penelitian ini menginvestigasi pengaruh online shopping experience produk apparel melalui dimensi website experience, product experience, service experience, brand experience, dan emotional experience terhadap customer loyalty Generasi Z dan Milenial pada e-commerce Indonesia. Penelitian dilaksanakan melalui survey terhadap 179 responden Generasi Z/Milenial pelanggan produk apparel di e-commerce Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan uji regresi linear berganda menggunakan IBM SPSS Statistics 24 dan menunjukkan hasil bahwa product experience dan emotional experience memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap customer loyalty. Sementara itu, website experience, service experience, dan brand experience tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap customer loyalty. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini dapat membantu manajer pemasaran perusahaan e-commerce Indonesia dalam mengalokasikan sumber daya agar dapat menjaga/meningkatkan customer loyalty pelanggan produk apparel dari Generasi Z dan Milenial. ......One of the most purchased products through Indonesian e-commerce is apparel, especially for Generation Z and Millennials. With Indonesia's e-commerce fierce competition and the costs required to attract new customers being greater than retaining existing customers, e-commerce companies need ways to maintain /increase customer loyalty. Therefore, this research investigates the influence of the online shopping experience for clothing products through the dimensions of website experience, product experience, service experience, brand experience and emotional experience towards the loyalty of Generation Z and Millennial customers in Indonesian e-commerce. The research was conducted through a survey of 179 Generation Z/Millennial respondents, customers of apparel products in Indonesian e-commerce. This research was carried out using multiple linear regression tests using IBM SPSS Statistics 24 and showed the results that product experience and emotional experience have a significant positive influence on customer loyalty. Meanwhile, website experience, service experience, and brand experience do not have a significant positive influence on customer loyalty. Based on these results, this research can help marketing managers of Indonesian e-commerce companies in allocating resources to maintain/increase customer loyalty for apparel product customers from Generation Z and Millennials.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini Khairunnisa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh nilai ketertampakan 3 dimensional pada pengalaman belanja dan besar kontribusi yang dapat diberikan pada harga sewa antar unit retail di pusat perbelanjaan. Saya merumuskan pertanyaan penelitian berupa seberapa besar kontribusi nilai ketertampakan 3 dimensional pada pengalaman belanja dalam menentukan harga sewa antar unit retail di pusat perbelanjaan. Ketertampakan merupakan salah satu faktor yang dapat menetukan harga sewa, sehingga penting untuk dilakukan pengukuran agar menghasilkan hasil akhir yang tepat. Penelitian terdahulu dalam mengukur nilai ketertampakan baru dilakukan secara 2 dimensional, padahal ketertampakan dipengaruhi oleh lebar dan tinggi dari objek yang dilihat. Pada penelitian ini, pengukuran nilai ketertampakan dilakukan secara 3 dimensional yaitu mengukur nilai volume dari area tampak muka toko. Strategi penelitian yang Saya gunakan adalah eksplanatori dengan pendekatan metode kuantitatif uji regresi STATA pada 150 unit toko yang diuji berdasarkan muka toko permanen, tidak bagian dari food court dan tidak bagian dari area pameran. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ketertampakan memiliki peran dalam menciptakan pengalaman belanja sehingga memberikan pengaruh yang positif terhadap harga sewa antar unit retail di pusat perbelanjaan. Rata-rata dari keseluruhan unit toko, nilai ketertampakan memberikan kontribusi sebesar Rp 15,403 (6%) dari harga sewa yang ditawarkan setiap m2. Selain nilai ketertampakan, faktor kelompok brand, level lantai, jangka sewa dan luas unit juga berpengaruh dalam menentukan harga sewa antar unit retail pada penelitian ini.
ABSTRACT
This research aims to explain the effect of 3 dimensional visibility value on shopping experience and the amount of contribution that can be influenced on rental prices between retail units. I formulated a research question in the form of how much contribution the 3-dimensional visibility value has to the shopping experience in determining rental prices between retail units in a shopping center. Visibility is one of the factors that can determine the price of rent, so it is important to take measurements to give an accurate result. Previous research in measuring the visibility value was done in 2 dimensions way, whereas visibility was influenced by the width and height of the object. In this research, the measurement of visibility value is done in 3-dimensional way, namely measuring the volume value of the storefront area. I used an explanatory research design with a quantitative analysis method of the STATA regression test on 150 units of stores based on a permanent storefront, not part of the food court and not part of the exhibition area. The research findings show that visibility has a role in creating a shopping experience that has a positive influence on rental prices between retail units. The visibility value in the existing store units, average gives a contribution amount of Rp 15,403 (6%) of the rental price. Besides the visibility value, in this research factors such as brand group, floor level, rental term and unit area also influence in determining the rental price between retail units.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Aryani
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya minat masyarakat untuk berbelanja online serta ketatnya persaingan usaha pada industry e-commerce mendorong pelaku usaha untuk dapat bersaing dalam membangun hubungan jangka panjang serta loyalitas dengan pelanggan mereka. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari website quality terhadap online loyalty yang dimediasi oleh perceived velue of consumer/seller relationship dan dimoderasi oleh online shopping experience. Pengambilan sampel penelitian sebanyak 179 sampel dan melakukan analisis pengolahan data menggunakan Partial Least Square PLS . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa website quality pada situs Zalora Indonesia yang diukur melalui tiga dimensi, yaitu information quality, system quality dan e-service quality memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perceived value of consumer/seler relationship; perceived value of consumer/seler relationship memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap online loyalty dan online shopping experience tidak memoderasi hubungan antara website quality pada situs Zalora Indonesia dengan perceived value of consumer/seller relationship.
ABSTRACT
The increased public interest in online shopping and higher competition in the e commerce industry has encouraged companies to compete in building long term relationships and loyalty with their customers. The purpose of this quantitative research is to investigate the effect of website quality on online loyalty mediated by perceived value of consumer seller relationship and moderated by online shopping experience. This study collected data from 179 samples and the data is analyzed using partial Least Square PLS method. The results of this study demonstrate that the quality of Zalora Indonesia Online Shopping Website, which is measured by three dimensions, namely information quality, system quality and e service quality, has a significant positive effect on the perceived value of consumer seller relationship perceived value of consumer seller relationship has a significant positive effect on online loyalty and online shopping experience does not exert a moderating effect on the relationship between Zalora Indonesia website quality and the perceived value of consumer seller relationship.
2017
S68935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Rae Anjani
Abstrak :
Pengalaman pelanggan di dalam toko telah menjadi bagian integral dari strategi dan diferensiasi pengecer. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara sensory perception dan mental imagery yang mempengaruhi behavioral intent dengan anticipatory emotions dan decision confidence sebagai mediasi dalam berbelanja pakaian di toko. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menganalisis data yang dikumpulkan dari 139 responden melalui survei. Responden adalah pelanggan retail fashion di Indonesia yang berusia 19 - 35 tahun. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM)menggunakan SmartPLS. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara sensory perception dan mental imagery. Ada pengaruh dari sensory perception, ancitipatory emotions, dan decision confidence terhadap behavioral intent. Anticipatory emotions dipengaruhi oleh sensory perception dan mental imagery. Baik sensory perception dan mental imagery tidak menemukan efek tidak langsung pada behavioral intent. Namun, sensory perception secara tidak langsung memengaruhi behavioral intent melalui anticipatory emotions. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi akademisi, manajer, dan penelitian selanjutnya karena dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta dapat dijadikan referensi dalam kajian sensory marketing dan mental imagery. ......In-store customer experience has become an integral part of retailers' strategy and differentiation. This research was conducted with the aim of knowing the relationship between sensory perception and mental imagery influencing behavioral intent with anticipatory emotions and decision confidence as mediations in shopping for clothes at the store. This research is a quantitative study by analyzing data collected from 139 respondents through a survey. Respondents were retail fashion customers in Indonesia age 19 - 35 years old. The data in this study were analyzed using the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method using SmartPLS. The results in this study indicate that there is a significant correlation between sensory perception and mental imagery. There was an influence from sensory perception, anticipatory emotion, and decision confidence on behavioral intent. Anticipatory emotion is influenced by sensory perception and mental imagery. Both sensory perception and mental imagery found no indirect effect on behavioral intent. However, sensory perception indirectly influences behavioral intent through anticipatory emotions. The results of this study can be useful for academics, managers, and further research because they can add insight, knowledge, and can be used as a reference in sensory marketing and mental imagery studies.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggopa, Safriani Andira Gracia
Abstrak :
Perkembangan digitalisasi dan pandemi Covid-19 mendorong berbagai ritel untuk melakukan pengembangan model bisnisnya dalam menanggapi adanya pergeseran perilaku konsumen. Pengembangan tersebut dilakukan dengan menerapkan omnichannel pada model bisnisnya, di mana pada model bisnis ini merupakan model bisnis yang terintegrasi dan dapat memberikan pengalaman berbelanja yang seamless pada setiap Kanalnya. Pada beberapa tahun terakhir terdapat perkembangan yang pesat pada industri kosmetik di Indonesia, pasar lokal berhasil menghasilkan produk yang bersaing dengan produk luar negeri dan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat lokal. Dalam menanggapi perkembangan yang ada pada konsumen, peneliti melakukan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan beauty omnichannel di Indonesia. Penelitian ini menggunakan subjek Sociolla dan Avoskin sebagai pemimpin pasar pada bidangnya. Pada penelitian ini akan meneliti terkait faktor-faktor yang memengaruhi pengalaman berbelanja konsumen terhadap intensi dan perilaku penggunaan beauty omnichannel Sociolla. Pengumpulan data dilakukan dengan survei dan mendapatkan 251 responden Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil pengujian menunjukan bahwa variabel-variabel pada omnichannel customer experience seperti connectivity, integration, dan consistency memliki hubungan yang signfikan terhadap perceived compatibility. Pada variabel lainnya seperti flexibility dan personalization tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap perceived risk. Adapun perceived compatibility memiliki hubungan yang signifikan terhadap intensi pembelian omnichannel kecantikan dan perceived risk tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap intensi pembelian di omnichannel kecantikan. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat menjadi wawasan bagi pembaca baik dalam segi beauty omnichannel maupun industri kecantikan secara umum. Penelitian ini juga ditujukan pada para pelaku ritel untuk dapat memberikan layanan dan produk yang sesuai dengan preferensi konsumen, diikuti dengan adanya Kanal management yang baik pada setiap Kanalnya. ......The digitalization and the Covid-19 pandemic have driven various retailers to develop their business models in response to the shifting of consumer behaviours. This development is achieved by implementing an omnichannel approach to their business model, which integrates multiple channels and provides a seamless shopping experience across the channel. In recent years, the cosmetic industry in Indonesia has experienced rapid growth, the local market starts to producing competitive products and received positive responses from the local consumer. In response to these consumer developments, researchers have conducted a study to examine the factors influencing the usage of beauty omnichannel in Indonesia. The study focuses on PT Social Bella Indonesia (Sociolla) and Avoskin as market leaders in beauty retail industry and skincare brand in Indonesia. The research aims to investigate the factors influencing consumer shopping experiences, customer intention, and customer behaviour towards using the beauty omnichannel. Data collection was conducted through a survey, with total of 251 respondents. The data was analyzed using Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The test results indicate that variables related to omnichannel customer experience such as connectivity, integration, and consistency have a significant relationship with perceived compatibility. However, few variable such as  flexibility and personalization do not have a significant relationship with perceived risk. Furthermore, perceived compatibility has a significant relationship with the intention to purchase beauty products through omnichannel, while perceived risk does not have a significant relationship with the intention to purchase beauty products through omnichannel. This research is expected to provide insights for readers, both in terms of beauty omnichannel and the beauty industry in general. It also aims to guide retailers to provide services and products that suits with consumer preferences, accompanied by effective channel management across all channels.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihaan Alyaa Aziizah
Abstrak :
The online shopping experience has been transformed by augmented reality (AR), which offers consumers immersive and interactive methods of interacting with products. This research investigates the impact of AR on consumer purchase decisions as part of L'Oréal's marketing strategy on Shopee Indonesia. As Indonesia's beauty industry expands rapidly, driven by technological advancements and shifting consumer preferences, augmented reality has emerged as a critical tool for improving the e-commerce experience. This study examines the impact of the vividness and interactivity of AR features on the cognitive and behavioral control of consumers, which in turn affects their purchase intentions. The research objectives involve the evaluation of the direct effects of AR vividness and interactivity on purchase intentions, as well as the the mediating roles of behavioral and cognitive control in these relationships. Data were collected from 213 respondents using structured questionnaires a quantitative approach. The results suggest that AR vividness directly enhances purchase intentions, whereas interactivity influences purchase intentions through improved cognitive control. These insights have significant implications for digital marketing strategies in the beauty industry, emphasizing the necessity of incorporating AR to create realistic and engaging online shopping experiences. ......Pengalaman belanja online telah diubah oleh augmented reality (AR), yang menawarkan konsumen metode yang imersif dan interaktif untuk berinteraksi dengan produk. Penelitian ini menyelidiki dampak AR terhadap keputusan pembelian konsumen sebagai bagian dari strategi pemasaran L'Oréal di Shopee Indonesia. Seiring dengan pesatnya perkembangan industri kecantikan di Indonesia yang didorong oleh kemajuan teknologi dan perubahan preferensi konsumen, augmented reality telah muncul sebagai alat penting untuk meningkatkan pengalaman e-commerce. Studi ini memeriksa dampak kecerahan dan interaktivitas fitur AR pada kontrol kognitif dan perilaku konsumen, yang pada gilirannya memengaruhi niat pembelian mereka. Tujuan penelitian ini melibatkan evaluasi efek langsung dari kecerahan dan interaktivitas AR pada niat pembelian, serta penyelidikan peran mediasi dari kontrol perilaku dan kognitif dalam hubungan ini. Data dikumpulkan dari 213 responden menggunakan kuesioner terstruktur untuk pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerahan AR secara langsung meningkatkan niat pembelian, sedangkan interaktivitas memengaruhi niat pembelian melalui peningkatan kontrol kognitif. Temuan ini memiliki implikasi signifikan untuk strategi pemasaran digital dalam industri kecantikan, menekankan pentingnya menggabungkan AR untuk menciptakan pengalaman belanja online yang realistis dan menarik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>