Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eneng Elisnawati
Abstrak :
Pola hidup yang tidak sehat merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit ginjal kronik. Masyarakat perkotaan sangat rentan memiliki pola hidup tidak sehat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit ginjal kronik. Penyakit ginjal kronik merupakan suatu keadaan dimana ginjal mengalami kerusakan yang bersifat permanen yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan fungsi dari ginjal. Perubahan fisik yang terjadi pada penderita penyakit ginjal kronik terkait dengan tanda dan gejala dari keparahan penyakit yang dialami tentu akan berpengaruh pada kondisi psikososial pasien. Masalah psikososial yang muncul pada penderita penyakit ginjal kronik yang dirawat di Rumah Sakit adalah ansietas. Karya Ilmiah Akhir ners ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan anisetas pada pasien yang mengalami penyakit Ginjal Kronik khusunya dengan teknik relaksasi. Pasien yang mampu mengatasi rasa cemasnya akan dapat meningkatkan keefektifan dari pengobatan fisik yang sedang dijalani. Sehingga, diperlukannya peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan psikososial agar masalah ansietas tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi klien. ...... Unhealthy lifestyle caused of chronic kidney disease. Urban communities are particularly vulnerable to unhealthy lifestyles, which can lead to chronic kidney disease. Chronic kidney disease is a condition which the kidney are permanently damaged and ultimately have an impact to the function of the kidney. Physical changes that occur in patients with chronic kidney disease associated with signs and symptom rsquo s the severity of the disease. It will certainly affect the psychosocial condition of patients. Psychosocial problems that arise in hopitalized patients with chronic kidney is anxiety. This Scientific works aims to describe the nursing care of anxiety in patients with Chronic Kidney disease especially with relaxation techniques. Patients who are able to overcome their anxiety will improve the effectiveness of the physical treatments that are being undertaken. Thus, the nurse 39 s role in providing psychosocial nursing care is necessary so that anxiety problems do not cause adverse impact to the patient.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marilin Diah Astuti
Abstrak :
Nyeri persalinan merupakan kodisi yang fisiologis yang dialami oleh semua ibu bersalin termasuk ibu bersalin dengan stillbirth. Nyeri dapat berupa sakit pada pinggang, daerah erut dan menjalar ke paha. Penanganan nyeri non farmakologi merupakan hal yang penting salah satunya dengan counterpressure dan terapi relaksasi nafas dalam. Penanganan nyeri non farmakologi ini dapat meminimalisir risiko alergi terhadap beberapa terapi farmakologi. Tujuan dari penulisan ini adalah melaporkan hasil uji coba kombinasi counterpressure dan terapi relaksasi nafas dalam pada ibu bersalin kala satu. Uji coba dilakukan pada lima kasus ibu pada kala satu dengan stillbirth di mana ibu kehilangan satu faktor passenger sebagai syarat proses persalinan. Penerapannya dimulai dengan penjelasan terlebih dahulu mengenai konsep counterpressure dan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien dan pendamping kemudian demonstrasi. Teknik ini diterapkan pada lima ibu dengan stillbirth pada kala satu aktif. Kombinasi dai kedua metode ini terbukti dapat mengurangi nyeri dan klien mengatakan lebih nyaman dan rileks saat dilakukan counterpressure dan teknik relaksasi nafas dalam. Didapatkan juga respiration rate dan tekanan darah ibu dalam batas normal. Labor pain is a physiological condition experienced by all maternity mothers including mothers giving birth with stillbirth. Pain can be a pain in the waist, abdomen and spread to the thighs. Non-pharmacological pain management is an important thing, one of them is counterpressure and deep breathing relaxation therapy. This non-pharmacological pain management can minimize the risk of allergies to several pharmacological therapies. The purpose of this paper is to report the results of a combination of counterpressure trials and deep breath relaxation therapy in first-time maternity mothers. The trial was carried out in five cases of mothers at a time with a stillbirth in which the mother lost one factor passenger as a condition for labor. The application begins with an explanation first about the concept of counterpressure and deep breathing relaxation techniques in patients and companions then demonstrations. This technique is applied to five mothers with a stillbirth when one is active. The combination of the two methods is proven to reduce pain and the client says it is more comfortable and relaxed when counterpressure and deep breathing relaxation techniques were performed.

2019: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Mazaya Pitari
Abstrak :

Nyeri akut adalah salah satu masalah keperawatan yang sering muncul pada klien post laparoskopi kolesistektomi dan berdampak pada aktivitas sehari-hari klien. Nyeri akut pada klien dapat diatasi dengan manajemen nyeri farmakologi dan non-farmakologi. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis manajemen nyeri teknik relaksasi pada klien kolelitiasis post laparoskopi kolesistektomi. Data pengkajian dianalisis dan didapatkan masalah keperawatan utama pada klien yaitu nyeri akut. Penulis melakukan analisis terhadap 8 literature review untuk menyusun asuhan keperawatan pada klien post laparoskopi kolesistektomi. Hasil analisis didapatkan bahwa manajemen nyeri farmakologi dengan pemberian ketorolak  dapat membantu mengurangi nyeri post laparoskopi kolesistektomi. Sedangkan manajemen nyeri non-farmakologi teknik relaksasi efektif untuk mengurangi nyeri pada klien post laparoskopi kolesistektomi. Edukasi teknik relaksasi pada klien merupakan salah satu peran perawat, agar manfaat teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri post laparoskopi kolesistektomi dapat dirasakan oleh klien

 


Acute pain is one of the nursing problems that often arises in post-laparoscopic cholecystectomy clients and impacts on clients daily activities. Acute pain in the client can be overcome by pharmacological and non-pharmacological pain management. This final scientific work aims to analyze the pain management of relaxation techniques in post-laparoscopic cholecystectomy clients. The assessment data were analyzed and the main nursing problem for the client was acute Pain. The author conducted an analysis of 8 literature reviews related to compile nursing care in post-laparoscopic cholecystectomy clients. The results of the analysis found that pharmacological pain management by giving ketorolac can help reduce post-laparoscopic cholecystectomy pain. Whereas non-pharmacological pain management relaxation techniques are effective for reducing pain in post laparoscopic cholecystectomy clients. Relaxation education on clients is one of the roles of nurses, so that the benefits of relaxation techniques to reduce post laparoscopic cholecystectomy pain can be felt by the client.

 

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vediana Aulia Rahman
Abstrak :
Nyeri menjadi salah satu alasan seseorang untuk berobat ke rumah sakit. Nyeri mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang salah satunya kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk membuat seseorang menjadi sulit untuk fokus, kurang energi, hingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Teknik relaksasi merupakan salah satu intervensi non farmakologis yang disarankan untuk meningkatkan kualitas tidur. Pasien perempuan usia 34 tahun menderita nyeri hebat di kepala tanpa penyebab pasti. Nyeri sangat berat dirasakan hingga membuat pasien tidak dapat tidur selama beberapa hari. Pasien mengeluhkan kelelahan, nyeri, dan tidak dapat tidur. Nyeri berkurang ketika diberikan terapi farmakologi namun tidak sepenuhnya hilang. Pasien tidak diberikan terapi farmakologi untuk mengatasi kesulitan tidur, skor Pittsburgh Sleep Quality Index atau PSQI 13 (Kualitas tidur buruk) dan skor Insomnia Severity Index atau ISI 16 (insomnia berat). Penulis memberikan intervensi relaksasi Benson dan melakukan sleep hygiene untuk meningkatkan kualitas tidur pasien selama 1 minggu. Setelah intervensi terdapat perbaikan pada kualitas tidur pasien ditandai dengan skor PSQI pasien menurun menjadi 5 (kualitas tidur baik) dan skor ISI 6. Pasien juga mengatakan merasa lebih segar dan berenergi untuk melakukan aktivitas di siang hari karena kebutuhan tidur sudah tercukupi. Hal ini menunjukan bahwa teknik relaksasi benson memberikan manfaat serta perubahan signifikan pada kualitas tidur pasien. ......Pain is one of the reasons for someone to go to the hospital. Pain affects various aspects of a person's life, one of which is the quality of sleep. Poor sleep quality makes it difficult for a person to focus, lack of energy, and is unable to carry out daily activities. Relaxation techniques are one of the non-pharmacological interventions that are recommended to improve sleep quality. A 34-year-old female patient suffers from severe pain in the head without a definite cause. The pain is so severe that it makes the patient unable to sleep for several days. The patient complains of fatigue, pain, and inability to sleep. Pain lessens when therapy is given but does not completely go away. Patients were not given pharmacological therapy to treat sleep difficulties, the patient’s Pittsburgh Sleep Quality Index or PSQI score 13 (poor sleep quality) and the Insomnia Severity Index or ISI score is 16 (intermediate insomnia). The author provides Benson relaxation interventions and performs sleep hygiene to improve the patient's sleep quality for 1 week. After 1 week of intervention, the patient's PSQI score decreased to 5 (good sleep quality) and an ISI score of 6. The patient also said she felt more refreshed and energized to do activities during the day because her sleep needs were fulfilled. This shows that the Benson relaxation technique provides significant benefits and changes in the patient's sleep quality.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Yulita
Abstrak :
ABSTRAK
Pendahuluan : Masyarakat perkotaan memiliki gaya hidup modern seperti konsumsi makanan cepat saji, gaya hidup kurang sehat diantaranya konsumsi rokok, kurangnya aktivitas fisik dan stres sangat berisiko mengalami hipertensi. Ketidakefektifan koping merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat terjadi pada klien hipertensi dengan faktor risiko stres dan merokok. Tujuan : mengetahui keefektifan teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tekanan darah. Metode : asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan tahapan proses keperawatan yaitu dari pengkajian sampai evaluasi. Hasil : intervensi teknik relaksasi napas dalam pada klien hipertensi menghasilkan tekanan darah menurun pada akhir pertemuan yaitu 140/80 mmHg. Rekomendasi : intervensi penerapan teknik relaksasi napas dalam dianjurkan dapat terlaksana pada klien hipertensi disertai dukungan keluarga.
ABSTRACT Introduction Urban citizen tend to have sedentary lifestyle such as fast food as dietary habit, cigarette smoke, lack of physical activity and psychological stress. Those risk factors will lead them become hypertension patient someday. Copping mechanism ineffectiveness is one of nursing problem that happens in smoker and hypertension client. Aim To understand effect of the deep breath relaxation effectiveness in lowering blood pressure. Method nursing care is given based on nursing process steps from assessment to evaluation. Result Deep breath technique intervention can lower blood pressure in hypertensive client at the last visit and his blood pressure reach 140 80 mmHg. Recommendation Together with family support, this deep breath relaxation intervention is recommended as part of hypertensive client management.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Helzah
Abstrak :
Kanker rektum merupakan salah satu penyakit keganasan saluran pencernaan yang banyak dialami masyarakat perkotaan. Salah satu gejala yang dirasakan oleh pasien kanker rektum adalah nyeri. Upaya untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu intervensi non farmakologis adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi napas dalam merupakan metode yang mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri dan ansietas. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi efek teknik relaksasi napas dalam terhadap nyeri kronik pada pasien kanker rektum. Evaluasi hasil setelah diberikan intervensi adalah skala nyeri berkurang dari empat menjadi tiga, tekanan darah menurun dari 168/78 mmHg menjadi 137/70 mmHg, dan membuat pasien menjadi lebih rileks dan nyaman. Teknik relaksasi napas dalam dapat direkomendasikan untuk mengurangi nyeri pada kanker.
Rectal cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. Pain is one of the symptom that felt by the patient with colorectal cancer. The pain management that can be used to reduce the pain is trough pharmacological and non- pharmacological. One of the non-pharmacological intervention is by doing a deep breathing relaxation technique . Deep breathing relaxation technique is a simple technique to reduce  pain and anxiety. The purpose of this paper is to identify the effect of deep breathing relaxation in rectal cancer patients with chronic pain. The evaluation results after patients was given intervention was pain scale decreased from four to two, blood preasure decreased from 168/78 mmHg to 137/70 mmHg, and patients was more relaxed and comfortable. Deep breathing relaxation can be recommended in reducing cancer pain.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Rahmah Suri
Abstrak :
Latar belakang: Skizofrenia merupakan sindrom pada perilaku maupun kognitif yang berhubungan dengan gangguan perkembangan otak seseorang. Halusinasi merupakan salah satu gejala positif yang paling umum pada skizofrenia yaitu dialami oleh 60% - 80% penderita skizofrenia. Kasus: Ny. P (33 tahun) diantar oleh keluarga ke rumah sakit karena merasa takut dan mendengar suara bisikan – bisikan tanpa ada wujudnya. Selain itu, menunjukkan sikap curiga, marah – marah, sulit tertidur, dan keluyuran. Diskusi: Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi. Proses asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 4 April 2023 hingga 18 April 2023 di Ruangan Utari Rumah Sakit Jiwa Dr. Marzoeki Mahdi Bogor. Intervensi yang diberikan kepada Ny. P sesuai dengan standar asuhan keperawatan generalis dan terapi modifikasi yang digunakan adalah kombinasi mendengarkan murottal dengan teknik relaksasi napas dalam sebagai distraksi atau pengalihan pasien pada halusinasinya. Kesimpulan: Penerapan intervensi keperawatan generalis dan terapi modifikasi kombinasi mendengarkan murottal dengan teknik relaksasi napas dalam pada masalah keperawatan halusinasi dapat mengurangi tanda dan gejala halusinasi, dan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi. ......Background: Schizophrenia is a behavioral and cognitive syndrome associated with the development of a person's brain disorder. Hallucinations are one of the most common positive symptoms in schizophrenia, which is experienced by 60% - 80% of people with schizophrenia. Case: Mrs. P (33 years) was taken by his family to the hospital because he was afraid and heard whispering voices without his form. In addition, showing a suspicious attitude, angry, difficulty falling asleep, and wandering. Discussion: Preparation care starts from assessment, data analysis, planning, implementation, to evaluation. The nursing care process was carried out from 4 to 18 April 2023 in the Utari Room of the Dr. Marzoeki Mahdi Bogor. The intervention given to Mrs. P according to general care service standards and the modified therapy used is a combination of murottal listening with deep breathing relaxation techniques as a distraction for her hallucinations. Conclusion: The application of generalist interventions and modification therapy in combination with murottal listening and breathing relaxation techniques in hallucinatory disorder problems can reduce the signs and symptoms of hallucinations, and improve the patient's ability to control hallucinations.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Novianti Subagya
Abstrak :
Salah satu efek samping kemoterapi yang dirasa paling memberatkan bagi remaja adalah mual muntah. Mual muntah akibat kemoterapi disebut dengan istilah Chemotherapy Induced Nausea Vomiting (CINV). Prevalensi CINV pada remaja kanker cukup tinggi dan berdampak terhadap kualitas hidupnya sehingga diperlukan asuhan keperawatan yang holistic dan komprehensif. Tujuan karya tulis ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori comfort Kolcaba dan teknik relaksasi genggam jari sebagai salah satu pilihan intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi keluhan CINV. Aplikasi teori comfort Kolcaba digambarkan pada lima kasus anak dengan masalah CINV yang diberikan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian (fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan), penegakan diagnosis keperawatan, implementasi keperawatan (standard comfort, coaching dan comfort for the soul) dan evaluasi dengan tiga tipe kenyamanan (relief, ease dan transcendence). Hasil evaluasi pada kelima kasus menunjukkan terjadinya peningkatkan kenyamanan yaitu pada tipe ease dan transcendence sehingga Teori Comfort Kolcaba dapat direkomendasikan untuk mengatasi masalah CINV pada remaja. ...... One of the most burdensome side effects of chemotherapy for teenagers is nausea and vomiting. Nausea and vomiting due to chemotherapy is known as Chemotherapy Induced Nausea Vomiting (CINV). The prevalence of CINV in adolescents with cancer is quite high and has an impact on their quality of life so that holistic and comprehensive nursing care is needed. The purpose of this paper is to provide an overview of nursing care using the Kolcaba comfort theory approach and finger grip relaxation techniques as a choice of independent nursing interventions to reduce CINV complaints. The application of Kolcaba's comfort theory is described in five cases of children with CINV problems who were given nursing care starting from assessment (physical, psychospiritual, sociocultural, and environmental), enforcement of nursing diagnoses, implementation of nursing (standard comfort, coaching and comfort for the soul) and evaluation with three types of comfort (relief, ease and transcendence). The results of the evaluation in the five cases showed an increase in comfort, namely in the types of ease and transcendence so that Kolcaba's Comfort Theory can be recommended to overcome CINV problems in adolescents.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Romaully
Abstrak :
Salah satu tindakan keperawatan mandiri perawat adalah mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. Dalam karya Ilmiah ini diterapkan  tindakan keperawatan tersebut kepada klien kanker payudara yang telah bermetastase dan terjadi efusi pleura sehingga klien mengalami sesak, batuk kelelahan. Klien menderita kanker payudara disebabkan karena klien tidak menikah dan telah  berusia 51 tahun. Tindakan yang diberikan dilakukan tiga kali sehari selama lebih kurang 15 menit. Sebelum dan sesudah  melakukan teknik relaksasi nafas dalam klien diukur saturasi oksigennya,dan jumlah pernafasannya. Selama diberikan tindakan  relaksasi nafas dalam ini klien menunjukkan semakin baik tingkat saturasi oksigennya dan  terlihat  perbaikan  pola nafas. Tindakan relaksasi nafas dalam ini dinilai penting untuk dilakukan kepada klien yang mengalami sesak nafas dan kelelahan karena bertujuan untuk memperkuat otot pernafasan,mengurangi kelelahan dan meningkatkan kapasitas vital paru. Tindakan teknik relaksasi nafas dalam ini akan lebih terlihat hasilnya apabila dilakukan murni tanpa intervensi medis seperti pemberian obat-obatan dan dilakukan saat klien dalam kondisi tenang dan kooperatif. ...... One of the nurse's independent nursing actions is to teach deep breathing relaxation techniques. In this Scientific work is applied nursing actions to clients who have metastasize breast cancer and pleural effusion occurs so that clients experience shortness, cough fatigue. Clients suffering from breast cancer are caused because the client is not married and has 51 years of age. The action given is done three times a day for approximately 15 minutes. Before and after doing breath relaxation techniques in the client measured oxygen saturation, and the amount of breathing. During this breathing relaxation action the client shows the better the oxygen saturation level and the improvement of the breath pattern. This deep breath relaxation action is considered important to do to clients who experience shortness of breath and fatigue as it aims to strengthen the respiratory muscles, reduce fatigue and increase vital capacity of the lung. This deep breath relaxation technique action will be more visible if done purely without medical intervention such as drug delivery and performed when clients are calm and cooperative.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adisti Ananda Yulgian
Abstrak :
Klien dengan skizofrenia memiliki gejala reaksi emosional dan agresif sehingga berisiko melakukan perilaku kekerasan. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui penerapan dari teknik relaksasi napas dalam dengan mendengarkan murattal bagi klien skizofrenia dengan masalah keperawatan yaitu risiko perilaku kekerasan. Analisis dan pengelolaan kasus klien dilakukan di Ruang Utari Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Klien diberikan intervensi cara mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan fisik berupa teknik relaksasi napas dalam dengan mendengarkan murattal, dan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Klien merasa kesal kepada orang lain dan melakukan perilaku kekerasan namun setelah intervensi klien merasa lebih tenang dan tidak kesal lagi. Penurunan tanda dan gejala dinilai setiap hari sehingga terlihat skor awal klien sebesar 30 mengalami penurunan menjadi 3 di akhir interaksi yaitu gejala waham, nada suara masih tinggi, dan merasa berkuasa. Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam penerapan tindakan keperawatan ners pada klien dengan risiko perilaku kekerasan. ......The risk of violent behavior is risk of causing physical, sexual, and/or emotional self-harm or to the others. This study purposed to determine the implementation of deep breathing relaxation techniques by listening to murattal for client with schizophrenia and risk of violent behavior nursing problem. The client's case analyzed and managed in Utari Room, dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Clients has been given an intervention how to control violent behavior with physical exercise of deep breathing relaxation techniques by listening to murattal, and perception group activity therapy. Client said that she was annoyed and commit violent behaviors towards other clients but after the intervention applied, the client feels more comfortable, calm, and no longer annoyed. The reduction in signs and symptoms was assessed daily so that the client's initial score of 30 reduces to 3 at the end of the interaction, namely delusional symptoms, high voice tone, and feeling of power. The results of this paper are expected to be a benchmark in the application of nursing actions to clients at risk of violent behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>