Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ledy Primasary
"Persaingan dalam industri bisnis semakin ketat dengan diberlakukannya pasar bebas di Indonesia. Untuk dapat terus bertahan hidup dan berkembang perusahaan perlu melakukan terobosan baru. PT Tripatra yang merupakan perusahaan swasta nasioanal menyadari ancaman tersebut akan berdampak juga pada bisnis yang ia jalankan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang EPC (Engineering, Procurement, and Construction), PT Tripatra banyak melayani industri minyak dan gas di Indonesia dan berhubungan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Exxon Mobil, BP, Chevron, Pertamina, dan lain-lain. Pada tahun 2007 PT Tripatradan Indika Energy akhirnya melakukan merger.
Dalam perjalanan bergabungnya Tripatra dalam grup Indika Energy,diperlukan penyesuaian diri baik dari nilai-nilai perusahaan, visi & misi, sistem manajemen, maupun budaya organisasi yang tentu berbeda. Oleh sebab itu pada tahun 2010 PT Tripatra mulai melakukan program transformasi bisnis. Dengan mengambil aspek aspek manajemen perubahan khususnya dalam mengelola proses perubahan, peneliti bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar komitmen stakeholders yang dalam hal ini adalah seluruh level anggota organisasi yang terdiri dari karyawan, manajemen, dan direksi PT Tripatra dalam menjalankan program transformasi bisnis, melihat pengaruh dari faktor perubahan seperti faktor transformasional, faktor komunikasi, dan faktor transaksional terhadap komitmen stakeholders, serta upaya untuk mendapatkan dan meningkatkan komitmen stakeholders dalam program transformasi bisnis.
Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan stakeholders yang kemudian dikaitkan dengan komitmen mereka serta aspek-aspek yang menyangkut pengelolaan program perubahan. Teknik sampling memakai stratified random sampling, mengingat populasi organisasi yang heterogen berlapis-lapis dengan ukuran sampel yang disesuaikan secara proporsional berdasarkan masing-masing lapisan jabatan. Kesimpulan penelitian dapat mengetahui kesiapan stakeholders dalam menerima perubahan dan mengetahui hubungan antara variabel-variabel pada faktor transformasional, faktor komunikasi, dan faktor transaksional dikorelasikan terhadap komitmen stakeholders.

The imposed of free market in Indonesia has increasingly turned business into a tougher competition. To be able to survive and grow, companies need to make a breakthrough. As a private local company, PT Tripatra aware that this situation will impact his own business. As a company engaged in the EPC (Engineering, Procurement, and Construction), PT Tripatra serve many oil and gas industry in Indonesia and is associated with large companies such as Exxon Mobil, BP, Chevron, Pertamina, and so on. In 2007 PT Indika Energy and Tripatra were finally merged.
Merger is combining two organizations in a way of values, vision & mission, management system, and organizational culture. Hence in 2010 PT Tripatra started to conduct business transformation program. Taking aspects from change management especially in managing change process, researcher plan to identify how big are stakeholders? commitment ? all level of member in organization that include staff, management, and director in Tripatra ? in running business transformation program, to observe impact of change factors such as transformational, communication, and transactional toward stakeholders commitment, and methods to gain and increase stakeholders? commitment in business transformation program.
Methods of research is quantitative descriptive that is used to measure stakeholders? change readiness. This change readiness will be related to stakeholders commitment and their aspects about change management program. Stratified random technique is used to measure sample for heterogenic population with stratification of their positions. Conclusion of this research is to find stakeholders readiness in accepting changes and knowing relationship between variables of transformational, communication and transactional factors using correlation towards stakeholders commitment.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29628
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. A. Justisia Riman Dhita
"ABSTRAK
Kebutuhan mengembangkan gaya kepemimpinan yang lebih baik menjadi semakin penting di setiap organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan pimpinan transaksional dan transformasional terhadap kinerja karyawan PT. Formitra Multi Prakarsa Jakarta yang termasuk dalam perusahaan bisnis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional secara bersamaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

ABSTRACT
The need to develop better leadership style is becoming increasingly important in every organization. The purpose of this study was to ascertain whether there is influence the leadership style of transactional and transformational leadership on the performance of employees of PT. Multi Formitra Jakarta Initiative is included in the company's business. This study uses quantitative methods that are explanative. To find out how big the influence of independent variables, this study
used a multiple linear regression analysis. Transactional and transformational leadership styles at the same time have a significant influence on employee performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Azis Muslim
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan
transformasional dan transaksional terhadap work engagement Pegawai Negeri
Sipil di Sekretariat Utama Badan Kepegawaian Negara. Penelitian ini
menggunakan Transformational Leadership Behaviour Inventory (TLI) untuk
mengukur kepemimpinan transformasional dan transaksional, dan untuk
mengukur work engagement digunakan Utrecht Work Engagement Scale-9
(UWES-9). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
regresi linier berganda. Hasil penelitian terhadap 176 pegawai menunjukkan
bahwa kepemimpinan transformasional dan transaksional berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap work engagement pegawai. Secara parsial
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap work
engagement pegawai. Sedangkan kepemimpinan transaksional secara parsial tidak
berpengaruh terhadap work engagement pegawai

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the influence of transformational and
transactional leadership on work engagement of civil servant at Executive
Secreatriat of the Head Office of National Civil Services Agency. This research
utilize the Transformational Leadership Behaviour Inventory (TLI) to measure
transformational and transactional leadership, and to measure work engagement
this research utilize Utrecht Work Engagement Scale-9 (Uwes-9). Data was
analyed with descriptive analysis methode and multiple linear regression. Result
of the research (n=176) found that transformational and transactional leadership
significantly and positively impact on work engagement. Partially
transformational leadership significantly and positively impact on work
engagement while transactional leadership partially has no impact on work
engagement"
2016
T45687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniana
"Penelitian ini membahas tentang perkembangan pola dan gaya kepemimpinan politik di Iran yang cukup fluktuatif dimulai dari pra dan pasca revolusi Iran 1979. Hal itu berkaitan dengan gagasan Imam Khomenei tentang Wilayah Al-Faqih yang menggantikan sistem monarki menjadi teo-demokrasi. Penelitian ini berfokus pada dua variabel penelitian yakni pola kepemimpinan politik dan gaya kepemimpinan politiknya pada pemimpin tertinggi di negara Iran yakni Imam Khomenei dan Sayyid Ali Khamenei. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dan metode pengumpulan data studi pustaka.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Imam Khomenei dan Ali Khamenei cenderung menggunakan gaya kepemimpinan transformasional diukur dari kriteria kepribadian keterbukaan, kesadaran, ekstraversi dan kesesuaian. Keduanya juga ditopang oleh modal spiritual (Spiritual Capital) yang cukup sehingga mempengaruhi kinerjanya dalam mengarahkan pengikut. Namun, Khomenei memiliki kelebihan pada sifat ekstraversi, keterbukaan dan kesesuaian disebabkan oleh kondisi natural krisis. Meski demikian, mereka juga menerapkan gaya kepemimpinan transaksional dalam situasi tertentu namun dengan intensitas yang rendah.

This research discussed the development of patterns and styles of political leadership in Iran which are quite fluctuating starting from the pre and post-1979 Iranian revolution. That was related to Imam Khomenei's idea of ​​the Wilayah Al-Faqih which replaced the monarchy system into a theo-democracy. This study focused on two research variables, the pattern of political leadership and the style of political leadership on the highest leaders in Iran, namely Imam Khomenei and Sayyid Ali Khamenei. The research used descriptive analysis method and literature study data collection method.
The results of this study indicated that Imam Khomenei and Ali Khamenei tend to use transformational leadership styles measured by the personality criteria of openness, awareness, extraversion and agreebleness. Both are also supported by sufficient spiritual capital (Spiritual Capital), which affects their performance in directing followers. However, Khomenei has the advantage of extraversion, openness and agreebleness due to the natural conditions of the crisis. However, they also applied transactional leadership styles in certain situations but with low intensity."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawaty
"Dalam mengembangkan suatu perusahaan, kepemimpinan selalu menjadi hal yang menuntut perhatian khusus. Suatu gaya kepemimpinan yang efektif harus dapat memfasilitasi para karyawannya untuk berkembang semaksimal mungkin. Untuk mencapai keberhasilan, perusahaan membutuhkan manajer yang dapat memimpin dengan baik, orang-orang yang memiliki kemampuan, tanggap pada bisnis dan memiliki visi ke depan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara gaya kepemimpinan (tranformasional dan transaksional) dengan aspek yang dihasilkan oleh suatu kepemimpinan pada PT XYZ. Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dengan kuesioner sesuai rancangan Bass tahun 1995 yaitu Multifactor Leadership Questionnaire. Data yang terkumpul dari 80 orang responden kemudian diolah dengan analisa deskriptif dan analisa regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para manajer di perusahaan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh positif, sedangkan kepemimpinan laissez-faire memiliki pengaruh negatif terhadap efektivitas, kepemimpinan transformasional (terutama motivasi inspirasional dan pertimbangan individual) memiliki pengaruh positif terhadap usaha ekstra, dan kepemimpinan transformasional (terutama motivasi inspirasional) memiliki pendaruh positif dan kepemimpinan transaksional (terutama manajemen dengan pengecualian-aktif) memiliki pengaruh negatif dengan kepuasan pada PT XYZ.

Leadership becomes the issue when it came to the agency development. The effective leadership has to maximize and extend the possible resources to the best performs in the agency. A successful company required successful managers to be the leaders, people with knowledge, business savvy, and a forward-thinking people.
This study observed the relationship between the leadership style (transformational and transactional) and the leadership outcome in PT XYZ. The data were collected using questionnaires, taken from Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ - Form 5X) designed by Avolio and Bass in 1995. The data were further analyzed using descriptive based analysis and regression analysis.
The results were the managers in the company implemented transformational leadership, the transactional leadership had positive influence and laissez-faire leadership had negative significant influence with effectiveness, the transformational leadership (especially inspirational motivation and individualized consideration) had positive significant influence with extra effort, and the transformational leadership (especially inspirational motivation) had positive significant influence and the transactional leadership (especially management by exception-active) had negative significant influence with satisfaction in PT XYZ.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29502
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Febriana Budhi Murnianita
"Peran kepemimpinan merupakan salah satu faktor pembentuk keterikatan pegawaidi dalam organisasi. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara kepemimpinan dengan keterikatan pegawai. Dalam penelitian ini dilakukan analisis tentang pengaruh kepemimpinan terhadap keterikatan pegawai pada PLN Pusdiklat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, adanya keterikatan pegawai di lingkungan PLN Pusdiklat, serta gaya kepemimpinan transformasional dan laissez-faire secara signifikan berpengaruh terhadap employee engagement. Sedangkan kepemimpinan transaksional secara signifikan berpengaruh negatif hanya pada dimensi vigor dan dedication pada variabel employee engagement.

Leadership role is one of the factors in forming of employee engagement within the organization. Results from several studies showed a significant correlation between leadership and employee engagement. This study conducted an analysis of the influence of leadership on employee engagement in PLN Pusdiklat. Results obtained from this study, there is employee engagement in PLN Pusdiklat, as well as transformational leadership style and laissez-faire significantly affect to employee engagement. Whereas transactional leadership is significantly has negative effect only on the dimensions of vigor and dedication on employee engagement variable"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T30258
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wutun, Rufus Patty
"ABSTRAK
Studi ini dilakukan untuk menelaah hubungan antara kepemimpinan transformasional dan transaksional dengan struktur keorganisasian, tata nilai keorganisasian, dan praktik-praktik keorganisasian pada sejumlah organisasi di Jakarta dan Surabaya. Sampel berasal dari 22 organisasi yang terdiri dari 7 organisasi di Jakarta dan 15 di Surabaya. Responden berjumlah 557 orang manajer madia. Mereka diminta untuk menilai kepemimpinan bermodalitas ganda tersebut.
Penilaian mereka terhadap kapemimpinan yang bermodalitas ganda tersebut didasarkan pada struktur keorganisasian, tata nilai keorganisasian, dan praktik-praktik keorganisasian. Penilaian para responden terhadap kepemimpinan yang berkualitas ganda merujuk pada MLQ 5X-R dari Bass dan Avolio (1994). Penilaian terhadap struktur keorganisasian merujuk pada KSO dan Paramita (1985). Sedangkan terhadap tata nilai keorganisasian dan praktik-praktik keorganisasian, penilaian mereka merujuk pada VSM?94 dan WIWQ dari Hofstede (1994;1998).
Data dikumpulkan dengan kuesioner. Setelah terkumpul, data tersebut dianalisis secara statistika dengan teknik analisis persamaan struktural dengan menggunakan program LISREL versi 8.50 dari Joreskog dan Sorbom (2001).
Hasil yang diperoleh dari analisispersamaan struktural sebagai berikut:
Nllai chi-square (X2) sebesar 175.34; db 147; p. 0.055. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa besaran nilai X2 =175.34 dan harga p yang diperoleh (p = 0.055) lebih besar dari batas penerimaan (p = 0.05). Hasil tersebut mengndikasikan bahwa ada perbedaan yang signitikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks kovarian data. Dengan demikian, modalnya ftt dengan data.
Ada kontribusi yang signifikan dari struktur keorganisasian terhadap kualitas kepemimpinan transaksional (Y11= 0.42, t= 3.9O,) dan transformasional (y21 = -0.39, t = -2.90). Nlial tldak berkontrtbusl sacara signifikan terhadap kepemimpinan transformasional (y22 = 0.14, t = 1.87) dan transaksional (Y12 = -0.15, t = -1.89. '
Ada kontribusi yang tidak signitikan dari praktik-praktik keorganisasian terhadap kepemimpinan transformasional (Y23 =-0.02, t= -0.29). Besaran nilai sumbangan praktik-praktik keorganisasian terhadap _kualitas kepemimpinan transformasional = -0.02, t= -0.29 kecil dan negatif. Dan signifikan untuk transaksional (Y13 = 0.45, t =
8.12).
Korelasi antara struktur keorganisasian dan tara nilai sebesar 0.43, t= 2.28.
Hasil ini menunjukkan bahwa struktur keorganisasian berkorelasi secara signifkan dengan tata nilai.
Korelasi antara struktur keorganisasian dan praktik-praktik keorganisasian sebesar 0.28, t = 6.04. dan korelasl antara tata nilai dengan praktik-praktik keorganisasian sebesar 0.27, t = 2.13. Hasil ini menyatakan bahwa struktur keorganisasian berkorelasl secara signifikan dengan tata nilai dan demikian pula antara tata nilai dengan praktik-praktik keorganisasian.
Kontribusi kepemimpinan transaksional terhadap kualitas kepemimpinan transfonnasional sebesar1.15; t= 8.32. Hasil ini mengindikasikan signifikansi kontribusi kualitas transaksional terhadap kepemimpinan berkualitas transformasional.
Hasil studi tersebut menjelaskan bahwa kualitas transaksional dapat menjadi dasar untuk mengembangkan kepamimpinan berkualiias transformasional.
Signifikansi hasil pangujian dampak tidak langsung terhadap kepemimpinan transformasional yang telah dihipotesiskan berhasil didukung. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional secara tidak Iangsung dapat dijelaskan oleh struktur keorganisasian, tala nilai, praktik-praktik keorganisasian melalui kualitas kepemimpinan transaksional. Dengan demikian, kepemimpinan transformasional bisa Iebih berhasil diterapkan jika pemimpin mempraktikkan juga kepemimpinan berkualitas transaksional.
Muatan faktor untuk dimensi formalisasi (1.05) dan kompleksitas (0.83) tinggi.
Besaran muatan faktor tersebut mengindikasikan organisasi yang mekanistik. Hal itu mencerminkan hierarkhi dalam organisasi dan tugas-tugas yang rutin dan terinci dalam batas tanggung jawab yang ketat (Mead, 1994). Konfigurasi ini disebut autoritas hierarkhi 'mekanistik" atau orientasi vertikal (Koentjaraningrat, 2000; Munandar, 2001).
Muatan faktor ntuk dimensi orientasi proses (0.81), tugas (078), parokial (0.72), dan sistem tertutup (0.71) dari variabel praktik-praktik keorganisasian, tinggi.
Keempat dimensi tersebut menyatakan struktur aktivitas keorganisasian bersifat rutin, selanjutnya dilabel sebagai konsentrasi tugas.
Autoritas hierarkhi dan konsentrasi tugas dapat membangun satu konfigurasi karena keduanya mencerminkan organisasi mekanistik. Autoritas hierarkhi dan tugas dapat diasosiasikan dengan kebutuhan individu akan security. Kebutuhan individu akan security didasari oleh nilai uncertainly avoidance (Hofstede, 1997).
Dimensi LTO, IDV, MAS, mencerminkan mental orang-orang di dalam organisasi (Hofstede, 2002). Hasll pengujian menunjukkan bahwa muatan faktor untuk LTO (0.69), IDV (0.61), dan MAS (059), tinggi. Dimonsi nilai-nilai tersebut mengindikasikan collective mental programming of the mind dan anggota organisasi. Konfigurasi dimensi-dimensi nilai tersebut dilabel sebagai mentalitas egosentris. Mentalitas orang-orang yang dikuasai pemikiran akan imbalan masa depan, individu listik, dan maskulin. Mentalitas mereka dikuasai oleh kebutuhan akan ?kepemilikkan? untuk diri sendiri dalam menghadapi situasi masa depan yang sarat dengan ketidakpastian.
Kontigurasi mentalitas egosentris, autoritas hierarkhi, dan autoritas tugas mempengaruhi persepsi mereka terhadap kepemimplnan yang lebih berkualitas transaksional daripada transformasional. Untuk itu perlu dilakukan perubahan pengelolaan organisasi dari mekanistik ke arah organik, dari aktivitas yang berorientasitugas ke arah pemberdayaan (manusia) untuk mencapai tujuan dan hasil bersama.
Perubahan kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap persepsi mereka dan mentalitas egosentris ke arah mentalitas altruistik yakni ?orientasi ke-kita-an'. Dengan demikian persepsi subyektivitas mereka terhadap kualitas kepemimpinan yang transaksional akan bergeser ke arah yang Iebih transformasional. Dengan cara demikian, mereka akan mempersepsi pola pengelolaan dan kepemimpinan organisasi yang Iebih transformasional daripada pola transaksional."
2004
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lincolina Fenyta Soegito
"Sejak 2002 PT P, sebuah perusahaan swasta asing bergerak di bidang consumer goods dengan total karyawan hampir 450 orang tersebut, dipimpin oleh seorang top manajemen dengan perilaku kepemimpinan yang cendenmg menimbulkan munculnya berbagai reaksi negatif seperti keluhan, aduan mau pun indikasi menurunnya produktifitas di bidang-bidang non sales. Bahkan yang cukup memerlukan perhatian adalah mundurnya sejumlah manajer dan assistant manajer dalam masa jabatan top manajemen tersebut. Padahal manager dalam perusahaan tersebut merupakan inti dari gerak organisasi. Manager menjadi jembatan komukasi antara Top manajemen yang notabenenya adalah wakil dari Kantor Pusat dengan karyawan. Melalui mereka visi, misi dan target disampaikan. Kondisi ini merupakan indikator adanya kekurangpuasan dari karyawan terhadap perilaku pimpinan. Ada perbedaan antara apa yang menjadi harapan dan kenyataan yang ditemui mereka. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk memahami bagaimana pejabat top manaiemen tersebut menampilkan perilaku kepemimpinannya dengan meninjau harapan dan kenyataan menurut manajer. Dimana masalah kepemimpinan ini akan didekati melalui pendekatan transaksional-transformasional. Ada pun pengumpulan data akan menggunakan wawancara mendalam, dimana dalam studi kasus ini data akan diolah melalui metode analisa kualitatif. Temuan diharapkan dapat menjadi umpan balik bagi top manajemen, agar ia bukan hanya dapat mengembangkan perilaku-perilaku yang lebih cocok untuk menjalankan fungsi dan tanggung-jawabnya di PT P tapi Iebih jauh, transformatif untuk mendorong ?inner drive manajer agar mengaktuaIisasi diri" secara optimal. sekaligus mendorong manager menjadi agen-agen transformasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>