Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meliala, Dianisa Gyanina
Abstrak :
ABSTRAK
Underachievement merupakan kondisi yang muncul sebagai salah satu masalah yang dialami oleh anak usia sekolah. Rendahnya keterampilan regulasi diri dalam belajar siswa juga terbukti memiliki asosiasi dengan kondisi underachievement pada siswa berusia muda serta remaja. Namun, masih diperlukan banyak data yang menggambarkan kondisi underachievement pada siswa berusia muda atau Sekolah Dasar Bondurant, 2010 . Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas program intervensi yang menerapkan strategi self-instruction dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri dalam belajar pada subjek berusia 10 tahun dan duduk di kelas V Sekolah Dasar yang mengalami underachievement. Program intervensi yang diberikan menerapkan prinsip-prinsip self-instruction di dalam mengembangkan keterampilan regulasi diri dalam belajar secara umum, serta keterampilan belajar yang mencakup keterampilan dalam melakukan perencanaan dan pengaturan waktu belajar, memahami serta meringkas bacaan secara khusus. Program ini berhasil memberikan pengetahuan baru mengenai esensi dari belajar serta pentingnya melakukan perencanaan, penetapan sasaran belajar, penggunaan strategi belajar dalam memahami dan meringkas, serta kemandirian di dalam proses belajar.
ABSTRACT
Underachievement is a condition which occurs as one of the problems of school aged children. Deficits in self regulated learning skill were also proved to be associated with underachievement in young children and adolescents, but there has been a lack of data to explain this condition of underachievement in young children or elementary students Bondurant, 2010 . This study examined the effectiveness of self instruction strategy to increase self regulated learning skill in 10 years old or 5th grade elementary student with underachievement. An intervention program was given while applying the principles of self instruction aiming to develop self regulated learning skill generally, and learning skills including planning and setting study hours, understanding and summarizing a passage specifically. The program succeeded in providing new knowledge on the essence of learning as well as the importance of planning, setting learning goals, using learning strategies in understanding and summarizing passages, also independence in learning process.
2016
T46860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pravissi Shanti
Abstrak :
Anak underachiever biasanya memiliki konsep diri yang cenderung negatif sehubungan dengan prestasi mcreka yang rendah di sekolah. Konsep diri yang negatif berkorelasi dengan underachievemenr, bisa sebagai penyebab atau sebagai dampak, dan akhimya saling berpengaruh sehingga mcnjadi lingkaran setan yang tidak ada habisnya (Withmoré, dalam Baker, Bridger & Evans, 1998). Maka dibutuhkan suatu cara untuk memutus lingkaran tersebut, yaitu dengan meningkatkan konsep diri anak, dan diharapkan anak akan lebih terpacu untuk meraih prcstasi yang lebih baik di sekolah Cognitive Behavior Therapy (CBT) adalah intervensi terapeutik yang bertujuan untuk mengurangi tingkah laku mengganggu dan maladaptif dengan mengembangkan proses kognitif (Kaplan et.a1., dalam Stallard, 2002). Tujuan dari CBT adalah untuk memperbaiki persepsi terhadap diri, memfasilitasi pemahaman diri yang lebih baik, dan untuk meningkatkan kontrol diri dengan mengembangkan ketrampilan kognitif dan tingkah laku yang tepat. CBT mcrnbanru untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran dan kepercayaan yang negatif, bias, dan se#-critical dan mengubahnya sehingga tidak berpengaruh lebih luas terhadap tingkah laku (Stailard, 2002). Menurut Hattie (dalam Bumett, Craven, & Marsh, 1999), bentuk intervensi yang paling sukses untuk meningkatkan konsep diri dan juga seMesleem pada individu adalah intervensi yang didasarkan pada cognilive behavioral. Program intervensi CBT dalam tugas akhir ini bertujuan untuk mcrnbantu mcningkatkan konsep diri dan prestasi anak laki-laki bemsia 10 tahun yang duduk di kelas 4 SD dengan tingkat kecerdasan bright normal yang nilai-nilainya buruk di sekolah dan terancam tidak naik ke kelas 5 SD. I-Iasil dari program intervensi ini memmjukkan bahwa konscp diri anak, pola pikir dan perilaku menjadi lebih baik. Prestasi anakpun meningkat dan ia bcrhasil naik kelas.
Underachiever usually have a negative self concept related to their low achievement at school. Negative self concept related to underachievement, as a cause and also an effect, and it become a circle which has no end (Withmore, dalam Baker, Bridger & Evans, 1998). Therefor, we need some way to cut the circle, with increasing the chi1d?s self concept so the child will be more enthusiastic to reach a better performance at school. Cognitive Behaviour Therapy (CBT) is a therapeutic interventions head for decreasing a disturbing and maladaptive behaviour by expanding the cognitive process (Kaplan et.al., dalam Stallard, 2002). The purpose of CBT is to fix the perceptions of self; to facilitate a better self comprehension, and to increase self control by developing cognitive skills and appropriate behaviour. CBT helps us to identify negative thoughts and core beliefs, bias, and self-critical, and change it so it wou1dn?t effect our behaviour (Stallard, 2002). According to Hattie (in Bumett, Craven, & Marsh, 1999), a kind of interventions which most successiilll for increasing self concept and also self-esteem is the interventions which based to cognitive behavioral. CBT intervention's program in this final task is head for increasing self concept and also performance of a ten years old boy, who sit at 4th grades in elementary school. He has a bright normal intelligence, but hc shows a bad performance at school and his teacher says that he probably couldn?t go on to Sth grades. The result of this intervention?s program shows that the child?s self concept, the thought, and also the behaviour become much better. The child's performance is also increasing and he could go on to 5th grades.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarmidi
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T38106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Damenia Manuella
Abstrak :
ABSTRAK
Underachievement pada pelajaran Matematika adalah fenomena dimana siswa tidak menampilkan prestasi Matematika sebaik potensinya untuk belajar Matematika. Dua faktor krusial dari diri siswa yang menyebabkan siswa mengalami underachievement adalah rendahnya motivasi dan regulasi diri siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Program Pembelajaran Regulasi Diri dalam meningkatkan kemampuan regulasi diri dan motivasi subjek dalam belajar Matematika. Penelitian ini menggunakan desain single-subject AB. Alur program disusun berdasarkan alur Self Regulation Empowerment Program yang disusun oleh Cleary, et al., 2008 dan diintegrasikan dengan berbagai strategi peningkatan motivasi dan regulasi diri untuk belajar Matematika. Uji efektivitas program dilakukan dengan menggunakan analisis Reliability Change Index RCI untuk alat ukur Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ serta analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada motivasi RCI=2.56, p
ABSTRACT
Underachiement in Mathematics is a phenomenon when a student rsquo s Mathematical achievement falls belows his her learning potential. Two crucial factors regarding student rsquo s underachievement are motivation and self regulation. Using single subject AB design, this study aims to examine the effects of Self Regulation Learning Program to enhance student rsquo s motivation and self regulation in learning Mathematics. This program designed by adapting the Self Regulation Empowement Program for the session plot, and also integrating other strategies for enhancing student rsquo s motivation and self regulation, specifically in learning Mathematics. The effctiveness of Self Regulation Learning Program will be analyzed using Reliability Change Index to examine the difference between Motivated Strategies of Learning Questionnaire MSLQ pre test and post test scores. The RCI results will be supported with qualitative analysis. This study prove that there is a significant enhancement in student rsquo s motivation RCI 2.56, p
2017
T48493
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agstried Elisabeth Piether
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk melihat efektivitas penetapan sasaran dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa underachiever. Seorang siswa kelas X pada sebuah SMA di Jakarta adalah subyek pada penelitian ini. Siswa ini didiagnosa sebagai siswa underachiever, karena prestasi akademiknya tidak sesuai dengan potensinya. Dari hasil pengukuran baseline didapati bahwa subyek tidak memiliki perencanaan, mudah menyerah dalam mengeijakan tugas, bergantung pada bantuan dari orang lain, dan memiliki hasil keija yang kurang baik. Pemberian program penetapan sasaran SMART dilakukan dalam lima tahap (Cunningham, Krull, Land, dan Russel, 2000), yaitu preliminary, setting the tones, teaching the skills, applying and assessing the skills, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan sasaran SMART efektif dalam meningkatkan perilaku positif subyek yang berkaitan dengan motivasi. Melalui penetapan sasaran, SMART subyek mengalami perubahan dalam pola pikir, perilaku, dan kebiasaan belajar.
ABSTRACT
This experimental research is held to see the effectiveness of goal setting to improve tenth grade student’s motivation. The subject of this experiment is a tenth grade student in Jakarta. This student was diagnosed as an underachiever because she didn’t perform as well as her ability. She was unmotivated to learn and to get a good grade. The baseline showed she has no plan in learning, has a quitting behavior, depends on others help, and poor quality work results. The SMART goal setting program have five steps (Cunningham, Krull, Land, dan Russel, 2000), preliminary, setting the tone, teaching the skills, applying and assessing the skills, and evaluation. This research found that SMART goal setting intervention was effective to improve participant’s behaviors that correlated to motivation. Through this program, participant showed that there were changed in her mind set, behavior, and study habits.
2010
T37593
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Karina Nadine Matitaputty
Abstrak :
Underachievement merupakan kondisi dimana seseorang gagal mencapai potensinya. Fenomena ini relatif umum terjadi pada remaja terutama pada saat mereka memasuki masa transisi ke SMP. Hal ini dikarenakan mereka dituntut untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan baik internal maupun eksternal. Beberapa penelitian menemukan bahwa underachievement disebabkan oleh kurangnya kemampuan regulasi diri dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas The Self-Regulation Empowerment Program (SREP) (Cleary & Zimmerman, 2004) untuk membantu seorang peserta didik SMP underachiever meningkatkan kemampuan regulasi diri dalam belajar. Program ini berfokus pada peningkatan pengetahuan (domain kognitif) regulasi diri dalam belajar pada fase forethought melalui pemberian SREP. Analisis hasil dilakukan dengan melihat seberapa partisipan memenuhi indikator keberhasilan pada setiap sesi intervensi, perbandingan skor pre-test dan post-test, dan analisis kualitatif. Secara umum, partisipan berhasil memenuhi indikator keberhasilan sesi yang ditetapkan. Intervensi ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan forethought regulasi diri dalam belajar pada aspek pemberdayaan dan penetapan tujuan, namun tidak pada aspek manajemen waktu. Prosedur dalam intervensi ini dapat diadaptasi oleh orang tua dan guru untuk membantu partisipan dalam melatih kemampuan regulasi diri dalam belajar. ......Underachievement is a condition that/when someone fails to achieve his/her potential. This phenomenon predominantly occurs to adolescent, particularly during the transition to middle school. This is due to the fact that they are obligated to adapt to many internal and external changes. Several studies confirm that underachievement is caused by poor self-regulation skills in learning. To improve self-regulation skills in learning, Cleary and Zimmerman created The Self-Regulation Empowerment Program (SREP), that is specifically designed for adolescent. In this research, researcher adapted stated program to help a middle school student improve his self-regulation skills in learning. This program focuses on increasing the knowledge (cognitive domain) on self-regulation skills in learning at the forethought phase by means of SREP. The result analysis is performed by observing how well the participant achieve the success indicators, the comparison between pre-test and post-test score, and qualitative analysis. Overall, the participant was able to achieve all the success indicators in each session. This intervention program is effective in increasing knowledge on self-regulated learning at the forethought phase in empowerment and goal setting aspects. However, not in the time-management aspect. The procedures in this intervention can be adapted by parent and teachers to help participant in improving participants self-regulated learning ability.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Setianingsih
Abstrak :
Siswa atlet adalah salah satu kelompok siswa yang sering kali mengalami underachievement, meskipun siswa atlet tersebut termasuk siswa berbakat intelektual gifted. Underachievement ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan regulasi diri dalam belajar. Intervensi Self Regulation Empowerment Program SREP terbukti dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar dan prestasi akademik melalui penelitian Cleary Zimmerman 2004, Cleary, Platten Nelson 2008, Cleary Platten 2013 dan Giri 2016. Pada penelitian berdesain single subject experimental study ini, peneliti ingin melihat pengaruh SREP dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar dan prestasi akademik siswa atlet SMA dengan gifted underachievement. Data diperoleh dari pengukuran Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ, Self-Regulation Strategies Inventory SRSI Parent and Teacher Rating, dan nilai pada mata pelajaran PKN, Matematika, serta Sosiologi. Melalui pengujian statistik reliability change index RCI disertai dengan analisis kualitatif, diketahui bahwa SREP dapat memberikan peningkatan signifikan pada regulasi diri dalam belajar RCI = 3.58, p ......Student athletes are one of the group of students who often experience underachievement, even though the athlete 39 s students are intellectually gifted. This underachievement is due to the low self regulation ability in learning. The Self Regulation Empowerment Program SREP interventions proved to improve self regulation in learning and academic achievement through study from Cleary Zimmerman 2004, Cleary, Platten Nelson 2008, Cleary Platten 2013 and Giri 2016. In the study of single subject experimental study design, the researcher wanted to see the influence of SREP in improving self regulation in learning and academic achievement of high school athlete with gifted underachievement. Data were obtained from measurement of Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ, Parent and Teacher Rating Self Regulation Strategies Inventory SRSI, and grades on PKN, Mathematics, and Sociology subjects. By testing the reliability change index RCI statistics along with qualitative analysis, it is known that SREP can provide significant improvement in self regulation in learning RCI 3.58, p
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanindya Restiningtyas
Abstrak :
Tesis ini mengenai program intervensi individual pengenalan dan pengetahuan diri untuk meningkatkan konsep diri pada siswa tunadaksa underachievement. Menurut Jersild, Telford, dan Sawrey (1978) jika seorang anak memiliki pandangan yang negatif terhadap dirinya, hal ini dipengaruhi oleh keterbatasan atau gangguan fisik. Butler-Por, McCall, Evahn, dan Kratzer (dalam Adams, 1997) juga memperkuat bahwa salah satu karakteristik kepribadian siswa underachiever adalah rendahnya konsep diri. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi siswa underachiever adalah meningkatkan konsep diri (Coyle, 2000, dalam Trevallion, 2008). Konsep diri yang positif dapat dimiliki oleh remaja yang mampu menerima kemampuan dan keterbatasannya. Dengan menggunakan single-case study design ABA, penelitian ini melibatkan seorang partisipan remaja lakilaki, B, yang mengalami tunadaksa dan berprestasi kurang baik di sekolah. B belum memiliki gambaran yang positif tentang dirinya. B mengikuti 8 sesi pertemuan intervensi yang terdiri dari kegiatan pengenalan dan pengetahuan diri. Proses pengenalan dan pengetahuan diri dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip dalam teori manajemen perubahan Lewin dimana seseorang harus melalui tahap freezing/unfreezing untuk melakukan perubahan. Kegiatan intevensi ini meliputi kegiatan menceritakan pengalaman-pengalaman positif, diskusi, permainan, serta studi kasus. Berdasarkan hasil skala konsep diri dan deskripsi diri, penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan konsep diri menjadi lebih positif. Beberapa saran diberikan untuk penelitian selanjutnya agar hasil yang diperoleh lebih efektif. ......This thesis discusses about individual intervention?s program of self-awareness and selfknowledge for enhancing self-concept in physical impairment underachievement?s student. According to Jersild, Telford, and Sawrey (1978) a child with a negative view of him, is affected by his disability or physical impairment. Butler-Por, McCall, Evahn, and Kratzer (in Adams, 1997) also confirms that one of the underachievers? personality characteristics is the low self-concept. One way to improve student achievement is enhancing his self-concept (Coyle, 2000, in Trevallion, 2008). Positive self-concept can be owned by a teenager who is capable of receiving capabilities and limitations. By using single-case ABA design study, the study participants involved a teenage boy, B, who suffered a physical impairment and perform less well in school. B does not have a positive image of himself. B follows the 8 session intervention consisting of activities and the introduction of self-knowledge. The process of self-awareness and self-knowledge is done by applying the principles of the Lewin change management theory in which a person must go through the stages of freezing / unfreezing for change. This intervention includes activities to tell the positive experiences, discussions, games, and case studies. Based on a scale of self concept and self-descriptions, this study proved effective for improving self-concept became more positive. Some suggestions are given for further research in order to obtain more effective results.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Widiastiti Giri
Abstrak :
ABSTRAK
Siswa dengan underachievement pada pelajaran Matematika menunjukkan adanya prestasi yang lebih rendah dari potensi yang sesungguhnya dimiliki. Kesenjangan antara prestasi dan potensi siswa ini disebabkan oleh rendahnya regulasi diri dalam belajar Matematika. Penerapan Self Regulation Empowerment Program SREP merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar yang diberikan secara individual. Penelitian yang berdesain single subject experimental study ini bertujuan untuk menguji efektivitas SREP dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar sekaligus prestasi Matematika pada siswa dengan underachievement di SMP. Data diperoleh melalui alat ukur Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ , Self Regulated Learning SRL Microanalysis, dan tes prestasi Matematika. Melalui pengujian statistik yaitu reliability change index RCI disertai dengan analisis kualitatif, diketahui bahwa SREP dapat memberikan peningkatan signifikan pada regulasi diri dalam belajar RCI = 3.07, p 6 menurut Perels, Dignath, Smith, 2009 pada siswa dengan underachievement pada siswa SMP. Ketika dilakukan follow up, siswa menggunakan aplikasi dari tahapan regulasi diri dalam belajar tidak hanya di pelajaran Matematika, tetapi juga pelajaran lainnya seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
ABSTRACT
Students with underachievement in Mathematics had actual achievement that falls below their potential achievement. This kind of discrepancy could be caused by their self regulated learning. Self Regulation Empowerment Program SREP intervention was an alternative way to enhance self regulated learning. This single subject experimental study aimed to determine the effectiveness of SREP in enhancing both self regulated learning and Mathematics achievement for student with underachievement in middle school. The data was collected by using Motivated Strategies and Learning Questionnaire MSLQ , Self Regulated Learning SRL Microanalysis, and Mathematics achievement test and analyzed by using reliability change index RCI and qualitative method of analysis. The result showed that SREP was able to enhance self regulated learning significantly RCI 3.07, p 6 based on Perels, Dignath, Smith, 2009 for students who have underachievement in middle school. Follow up data showed that students also has applied stages of self regulated learning not only in Mathematics but also in other school subjects such as science, social science, Bahasa, and English.
2016
T47339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library