Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arni Rachmiati Ardas
Abstrak :
Promosi melalui video musik di televisi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pemasaran kaset rekaman. Karena selama ini sudah banyak bukti keampuhan video musik sebagai pendorong tindakan pembelian kaset. Kuatnya pengaruh video musik pada penontonnya tak lepas dari kemampuan televisi sebagai media komunikasi yang dapat menghasilkan efek yang sangat kuat pada penontonnya, tidak hanya efek pada tahap kognitif dan afektif, tetapi juga efek pada tahap konatif. Sekilas Musik merupakan acara pengisi waktu siar kosong saat pergantian acara ke acara di RCTI yang juga berfungsi sebagai acara untuk mempromosikan lagu baru dalam bentuk video musik. Acara ini ditujukan untuk khalayak usia remaja. Karena remaja merupakan kelompok usia yang mayoritas menyukai musik. Remaja juga merupakan konsumen kaset yang potensial. Oleh karena itu, peneliti menganggap perlu melihat bagaimana respon remaja terhadap video musik tersebut. Pendekatan yang dilakukan adalah kuantitatif dengan didukung data kualitatif dari berbagai narasumber. Data dikumpulkan melalui survai dengan teknik wawancara berstruktur pada pelajar S MAN 68 Jakarta. Selain itu juga dilakukan analisa bentuk-bentuk video musik yang ditayangkan dalam acara Sekilas Musik selama masa penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video musik yang diputar dalam acara Sekilas Musik selama bulan April 1994 tidak mendorong pada tingkat pembelian, karena banyak cara yang bisa dilakukan responden untuk menikmati sebuah kaset tanpa harus membelinya. Sehingga tingkat pembelian kaset lagu Barat maupun lagu Indonesia sangat rendah. Tetapi video musik memiliki efek yang sangat baik untuk menghasilkan respon kognitif dan respon afektif. Sedangkan faktor yang paling mempengaruhi dalam tindakan pembelian kaset adalah faktor kesukaan terhadap lagu. Tanpa adanya kesukaan terhadap lagu tersebut mereka tidak merasa perlu membeli kaset. Bentuk video musik dalam Sekilas Musik paling banyak adalah kombinasi naratif dan penampilan, yaitu kombinasi penampilan penyanyi dengan gambar-gambar yang menjadi jalinan cerita dan mengandung rangkaian kejadian dalam hubungan sebab akibat yang terjadi dalam satu ruang dan waktu.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S3937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalie Kinanthi Klayan Gusti
Abstrak :
Skripsi ini membahas penerapan metode perancangan ruang berdasarkan narasi pada sebuah ruang virtual berupa video musik. Video musik merupakan hasil gabungan antara lagu dan visualisasinya. Studi kasus video musik ?Red Shoes? yang terinspirasi dari sebuah cerita pendek(cerpen) The Red Shoes karya Hans Christian Andersen digunakan dalam skripsi ini untuk mengetahui proses perancangan ruang yang dilakukan. Lirik lagu dan cerpen digunakan sebagai ide awal yang kemudian diterjemahkan ke dalam elemen ruang. Analisis studi kasus membantu pembahasan tentang bagaimana proses penerjemahan pada narasi hingga menjadi elemen ruang yang dikenal dalam arsitektur untuk mendukung visualisasi lagu. ...... This paper discusses the application of design method based on narrative in virtual space in the form of music video. Music video results from combining a song and visualization. The case study is the music video ?Red Shoes?, inspired by short story by Hans Christian Andersen with the same name. Lyrics and stories from the song are used as the initial idea which are then translated spatial elements. Analysis of the case study helps the discussion, translating the narrative into spatial element in architecture, supporting the visualization of the song.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Putra Kurnida
Abstrak :
Kepopuleran musik K-Pop di dunia kini semakin terlihat. Idol-idol K-Pop berlomba untuk memberikan karya terbaik mereka melalui lagu dan juga video musiknya. Video musik dianggap efektif dalam memberikan pengalaman secara audio-visual kepada penontonnya. Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk mengkaji faktor apa yang membuat video musik K-Pop dapat bersaing dan diterima oleh masyarakat global yang sebagian besar tidak mengerti bahasa Korea. Untuk itu, studi kasus dilakukan dengan menggunakan salah satu video musik K-Pop berjudul “Shangri-La” dari boy group bernama VIXX. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa aspek visual menjadi salah satu faktor yang diutamakan dalam video musik K-Pop. Selain untuk memberikan pengalaman (experience) yang berkesan, aspek visual juga membantu penonton dalam memahami cerita atau narasi yang terkandung dalam lagu. Penemuan hasil kajian ini memperlihatkan bahwa keterkaitan aspek audio dan visual pada video musik “Shangri-La” sudah cukup berhasil dalam menyampaikan narasi lagunya, namun masih terdapat beberapa kelemahan yang menjadikan video musik ini tidak sepopuler video musik lain. ......The popularity of K-Pop music in the world is now increasingly visible. K-Pop idols compete to give their best work through songs and music videos. Music videos are considered effective in providing an audio-visual experience to the audience. Therefore, this thesis aims to examine what factors make K-Pop music videos competitive and accepted by the global community, most of whom do not understand Korean. For this reason, a case study was carried out using one of the K-Pop music videos entitled "Shangri-La" from a boy group called VIXX. The results of the analysis show that the visual aspect is one of the priority factors in K-Pop music videos. Apart from providing a memorable experience, the visual aspect also helps the audience understand the story or narrative contained in the song. The findings of this study reveal that the linkage of audio and visual aspects to the music video for "Shangri-La" has been quite successful in conveying the narrative of the song, but there are still several weaknesses that make this music video not as popular as other music videos.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordy Satria Widodo
Abstrak :
ABSTRAK
Seksualitas perempuan Afrika-Amerika di Amerika Serikat sudah menjadi isu yang diperdebatkan, dan banyak penyanyi Afrika-Amerika yang sudah mencoba untuk menantang persepsi negatif terhadap tubuh penyanyi perempuan Afrika-Amerika melalui karya-karyanya. Representasi dari perempuan Afrika-Amerika dalam masyarakat Amerika yang digambarkan seperti hiperseks dan diobjektifikasi secara seksual sering menjadi fokus utama dari penyanyi perempuan Afrika-Amerika. Penyanyi perempuan Afrika-Amerika yang populer diantaranya adalah Erykah Badu dan Janelle Monae yang menggunakan musik sebagai media untuk menyampaikan perjuangan dan aspirasi dari perempuan Afrika-Amerika. Melalui genre musik Hip Hop dan Funk, Badu dan Monae mengonfrontasi stereotip yang ada tentang seksualitas perempuan Afrika-Amerika dalam lirik-lirik lagu dan video musik mereka. Artikel ini mengemukakan tentang bagaimana tubuh bisa menjadi bentuk resistensi terhadap kontrol sosial akan seksualitas perempuan Afrika-Amerika dalam lagu Erykah Badu yang berjudul ldquo;Window Seat rdquo; dan lagu Janelle Monae yang berjudul ldquo;Q.U.E.E.N rdquo;. Selain itu, walaupun kedua lagu tersebut mengekspresikan resistensi, bentuk resistensinya berbeda dalam masing-masing video musiknya. Sebagai tambahan, Badu mengeksplorasi kuasa melalui keadaan tubuh yang telanjang, sedangkan Monae menggambarkan kapasitas resistensinya melalui lapisan-lapisan pakaian.
ABSTRACT
Abstract Black female sexuality in the US has always been a contentious issue, and many Black female singers have tried to challenge the negative images about African-American female body through their works. Representations of African-American women in American society that are hyper sexed and sexually objectified often become the focus of Black female singers. Chiefly among them are Erykah Badu and Janelle Monae who use music as a medium to convey the struggles and aspirations of African-American females. Through the genres of Hip Hop and Funk, Badu and Monae confront the existing stereotypes about African-American Female sexuality in their songs rsquo; lyrics and music videos. This article proposes how the body becomes a site of resistance towards social control of Black female sexuality in the Erykah Badu rsquo;s song titled ldquo;Window Seat rdquo; and Janelle Monae rsquo;s song titled ldquo;Q.U.E.E.N rdquo;. Moreover, although both express resistances, the forms of resistance differ as in the music videos, Badu explores power through the state of being naked, while Monae draws on the capacity of resistance through layers of clothing.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Avriyanty
Abstrak :
Youtube kini telah menjadi salah satu situs internet pilihan yang digunakan untuk bertukar informasi dalam bentuk video. Terlebih lagi, situs ini memberikan akses yang mudah bagi penggunanya untuk berkomentar secara bebas dan direktif terhadap video yang ditonton. Dalam skripsi ini, penulis akan membahas video musik If I Were a Boy (2010) karya Beyonce Knowles beserta komentar penontonnya di Youtube. Penulis berpendapat bahwa secara tekstual video musik ini menciptakan konstruksi tersendiri, yakni menguatkan norma patriarki yang ada di masyarakat. Berbeda dengan penelitian yang sudah banyak dilakukan, penulis tidak berhenti pada tahap ini. Dengan menerapkan konsep encoding-decoding milik Stuart Hall (1973), penulis melihat adanya sikap kritis penonton yang ditunjukkan melalui banyaknya jumlah respon. Terkait dengan tiga posisi penonton milik Hall, penulis menemukan sedikit perbedaan dari segi jumlah responden yang menempati masing-masing posisi tersebut. Pada kenyatannya, fenomena ini merupakan bentuk nyata dari adanya cyberculture dimana penonton memanfaatkan Youtube sebagai sebuah ruang untuk memaknai teks digital dan bernegosiasi dengan stereotip gender dengan memberikan respon. ......Youtube is one of the favorite sites to share videos. Moreover,it facilitates the users to give a free and direct comment toward the videos they watch. This undergraduate thesis examines the music video entiled If I Were a Boy (2010) by Beyonce Knowles as well as the authentic responses from the viewers in Youtube. I argue that this music video creates a conventional gender construction which perpetuates the patriarchal norms in the society. As an attempt to give a new perspective on the similar kind of research, I do not stop at this point. Applying the concept of encoding-decoding by Stuart Hall (1973), I found the audience's being critical which can be seen from the total number of the responses and the controversy within. In accordance to the three hypothetical position argued by Hall, I found a different portion of the audience in each position. As a matter of fact, this phenomenon contributes to the cyberculture in which Youtube is seen as a functional space to make meaning of a digital text and negotiate with the constructed stereotype by giving comments.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43276
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Zulfita Firdausi
Abstrak :
Di era digital saat ini, semakin banyak pilihan alat pemasaran yang menguntungkan dan efektif guna menyasar konsumen, salah satunya melalui product placement. Praktik product placement yang baik harus meliputi faktor-faktor yang berkaitan dengan karakteristik audience. Selain melalui brand recall, efektifitas product placement dapat dinilai lebih jauh lagi melalui brand attitude dan purchase intention yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh karakteristik audience terhadap sikap merek dan intensi pembelian bagi audience yang mampu mengingat adanya merek dalam video musik. Penelitian ini menguji pengaruh dari variabel-varibel yang menjadi karakteristik audience seperti pleasure, arousal, cognitive effort, star liking, identification with characters terhadap sikap merek dan intensi pembelian. Desain penelitian yang digunakan adalah konklusif-deskriptif dan bersifat single cross sectional. Data yang diperoleh dari 201 responden, yang mampu mengingat adanya merek yang disisipkan dalam video musik, diolah menggunakan Partial Least Square-Sequential Equation Modeling (PLS-SEM) di SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya karakteristik cognitive effort saja yang memiliki pengaruh langsung terhadap brand attitude dan purchase intention. Karakteristik audience lainnya memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap brand attitude dan purchase intention jika melalui identification with characters terlebih dahulu. Variabel tersebut berperan penting dalam keberhasilan efektifitas product placement dalam video musik. ......In the current digital era, there are more choices of profitable and effective marketing tools to targeting consumers. Product placement is one form of its. A good product placement practice must include the factors related to audience characteristics. The purpose of this study is to explore the influence of audience characteristics on brand attitude and purchase intention for audience who were able to recall brands in the music video. This study examines the effect of variables that are characteristic of audiences such as pleasure, arousal, cognitive effort, star liking, identification with characters on brand attitudes and purchase intentions. This study used conclusive-descriptive and single-cross sectional research design. Data obtained from 201 respondents, who were able to recall the brands inserted in a music video, were processed using Partial Least Square- Sequential Equation Modeling (PLS-SEM) in SmartPLS. The results demonstrate that only cognitive effort has a direct influence on brand attitude and brand recall. The other audience characteristics have an indirect influence on brand attitude and purchase intention through identification with characters. That variable plays a significant role in the effectiveness of product placement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Fauziah
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis kritik dan harapan Michael Jackson terhadap permasalahan identitas ras di Amerika Serikat dalam video musik _Black or White_. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kecurigaan terhadap adegan _Panther Dance_ dan mengetahui pola hirarki dalam sebuah tempat dengan menggunakan pendekatan analisis elemen film (mise-en-scene) dan teori space dan place. Hasil penelitian membuktikan bahwa Jackson mengkritik rasisme individual dan rasisme institusional yang terjadi di Amerika Serikat dan mengungkap harapan Jackson agar Amerika Serikat di masa depan dapat menjadi rumah sesungguhnya bagi seluruh warga negara Amerika Serikat dari ras manapun. Dengan demikian, pandangan negatif tentang isi _Panther Dance_ tidak terbukti
Abstract
This undergraduate thesis focuses on Michael Jackson_s curiosity and hope of the race identity problem in the United States in _Black or White_ music video. The aim of this research is to find out the truth about the negative assumption of _Panther Dance_ scene and to examine the hierarchy pattern within a setting by using film element (mise-en-scene) approach and the theory of space and place. The result of this research indicates that Jackson is curious about individual and institutional racism that occurred in the United States. It also indicates his hope that someday the United States could be the real _home_ of the whole US citizens from any races. Therefore, the negative assumption about _Panther Dance_ message cannot be proven
2010
S14005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library