Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Odri Amir
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan dunia industri, banyak perusahaan yang menerapkan tekhnologi baru dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Dengan peningkatan penggunaan tekhnologi baru ini juga berdampak pada perkembangan hazard yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja, disebabkan tidak diikuti perkembangan pengetahuan dan kemampuan pekerja terhadap tekhnologi tersebut. Salah satu penyebab kecelakaan paling besar adalah faktor manusia 80 %, oleh sebab itu faktor manusia merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan. Faktor tindakan tidak aman dan keadaan tidak aman yang dibahas untuk melihat adanya hubungan dengan kecelakaan kerja. Dengan diketahuinya hubungan factor-faktor tersebut diatas terhadap kecelakaan kerja, dapat dibuat program intervesi dalam rangka mencegah kecelakaan kerja. Desain penelitian deskriptif analitik melalui survey dengan pendekatan cross-sectional untuk menganalisis hubungan tindakan tidak aman, keadaan tidak aman terhadap kecelakaan kerja dengan memakai uji Chi=Square dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Penelitian dilakukan di Plant 11 salah satu perusahaan semen di Jawa Barat. Hasil penelitian mendapatkan tindakan tidak aman yang paling sering adalah kurang menggunakan APD, keadaaan tidak aman yang paling banyak adalah banyak debu, debu merupakan hazard utama di pabrik semen. Dari hasil uji statistik diperoleh adanya hubungan keadaan tidak aman yaitu kurangnya rambu bahaya terhadap kecelakaan berat. ...... Many companies implement new technology to aim increasing of productivity in recent industrial development. Increasing its development of new technology have an impact to increase number of hazard associated which contributed work accident due to not following knowledge and skill development through its technology human factor should strongly estimated as one of most accident cause is human factor (80%). Unsafe Act and Unsafe Condition to related accident described in this thesis. Based on relation of the above factor, intervention program cord be made to avoid work accident related to unsafe act and unsafe condition. Observational research design through analytic survey with cross-sectional method to analysis relation of unsafe act and unsafe condition related to accident using chi-square by using SPSS software. Research conducted at Plant 11 one of cement company in West Java. Results from this research find the most unsafe act is do not used PPE, the most unsafe condition is dust, dust is unsafe condition principal hazard at Cement Company. Results from statistic test get the less safety sign relation to work accident.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Abdul Aziz Adi S.
Abstrak :
PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas, dimana memiliki anak perusahaan dengan karakteristik yang bervariasi. Karakteristik tersebut memunculkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan kerja di PT XYZ selama 4 tahun terakhir meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengkaji kegagalan sistem pertahanan pada tingkat HFACS (Human Factor Analysis and Classification System) baik aktif maupun laten. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa fatality terjadi di tahun 2014 dengan lokasi insiden di onshore dan berada di Sumatera dan Sulawesi. Kemudian permasalahan terkait kegagalan dari sistem pertahanan HFACS yang banyak ditemukan adalah skill-based error, technological errors, coordination and communication, planned inappropriate operation, inadequate supervision, dan organizational process. Hasil analisis penelitian menyarankan tindakan perbaikan pada tingkat individu untuk kegagalan aktif dan tingkat organisasi untuk kegagalan laten untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan-kesalahan teridentifikasi sehingga akan memperkuat ketahanan sistem terhadap terjadinya kecelakaan. ......XYZ is a company engaged in oil and gas, which has subsidiaries with varying characteristics. These characteristics raise the risk of accidents. Cases of occupational accidents in XYZ during the last 4 years increased. This study was conducted to assess the failure of the defense system at the level of HFACS (Human Factor Analysis and Classification System), both active and latent. Results of this study stated that the fatality occurred in 2014 with the incident at onshore locations and are located in Sumatra and Sulawesi. Then the problems related to the failure of the defense system HFACS that are found are skill-based errors, technological errors, coordination and communication, planned Inappropriate operation, inadequate supervision, and organizational process. The analysis of research suggests corrective actions at the individual level for the failure of active and latent level of the organization for failure to reduce or eliminate the errors identified so that it will strengthen the resilience of the system against accidents.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marita Rani
Abstrak :
Kecelakaan kerja di PTSI Cilegon Factory terus terjadi berulang setiap tahunnya walaupun perusahaan telah mengimplementasikan sistem manajemen K3 berdasarkan PP 50 tahun 2012 dan OSHAS 18001 selama kurang lebih delapan tahun. Untuk mengendalikan insiden kecelakaan yang terus berulang maka diperlukan analisis mendalam terkait penyebab kecelakaan di PTSI Cilegon Factory, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindarkan dengan adanya tindakan pengendalian. Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor apa saja yang merupakan penyebab kecelakaan kerja terus terjadi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode penelitian campuran metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif yaitu analisa data sekunder berupa laporan kejadian kecelakaan, laporan klinik dan laporan investigasi. Metode kualitatif dengan observasi di lingkungan kerja dan wawancara mendalam terhadap pekerja, supervisior dan manajer. Hasil penelitian kuantitaif didapatkan dari data sekunder bahwa faktor penyebab kecelakaan terbesar adalah slip kegagalan keterampilan karena tidak fokus dan pelanggaran yang segaja di lakukan oleh pekerja. Hasil ini sebanding dengan faktor kerusakan alat atau mesin yang digunakan. Hasil penelitian kualitatif didapatkan bahwa faktor penyebab utama adalah pekerja yang tidak fokus dalam bekerja karena keterbatasan waktu, serta kurangnya pengawasan supervisior terhadap prosedur kerja dan keadaan alat kerja.Kata kunci : Kecelakaan, Gambaran Kecelakan Kerja, Faktor Kecelakaan Kerja.
Accidents at PTSI Cilegon Factory continue recuring every years even though the company has implemented occupational health and safety management system based on PP 50 tahun 2012 and OSHAS 18001 for about eight years. To control the incident of accidents that continue to repeat the necessary in depth analysis of the causes of accidents in PTSI Cilegon Factory, so that workplace accidents can be avoided with the existence of control measures. This thesis aims to analyze about the factors are causes of recurrent work accidents. This research is descriptive with research method of mixed quantitative method and qualitative method. Quantitative method is analiyze secondary data of accident reports, clinical reports and investigative reports. Qualitative method with workplace observation and in depth interviews of workers, supervisors and managers. The result of quantitative research from the secondary data that the biggest causes of accidents is a slip failure skills because not focus and workers deliberately have violations. This result is balance about the damage factors of the tool or machine have used. The result of qualitative research are found that the main causes factor are the worker not focus when working and have a limited time, and the lack of supervision on work procedure and the state of the work tool.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Muhaemin
Abstrak :
Menurut Badan Pusat Statistik, pada triwulan II tahun 2022, sektor konstruksi menyumbang 9,14 % terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mana berada di urutan kelima kontribusi konstruksi dalam perekonomian Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2022. Data dari Sekretariat Komite Keselamatan Konstruksi juga menambahkan, sejak tahun 2018-2020 tercatat terjadi 30 kecelakaan konstruksi. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi. SMKK ini mengadopsi ISO 45001:2018 dengan beberapa penyesuaian, khususnya di sektor jasa konstruksi Indonesia pasca-terbitnya Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Proyek Warehouse ESR Cikarang Logistics Park 1 adalah salah satu proyek konstruksi pembangunan komplek pergudangan atau warehouse yang bertujuan untuk proses koordinasi penyaluran barang yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses supply (penawaran) dan demand (permintaan). Pada pelaksanannya Proyek Warehouse ESR Cikarang Logistics Park 1 memiliki potensi kerentanan pada penerapan SMKK. Metode yang digunakan adalah melalui pengamatan,  forum sharing knowledge dan dokumentasi untuk mendapatkan data primer, sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen yang ada pada proyek tersebut atau sumber referensi lainnya. Penilaian tingkat penerapan SMKK pada Proyek Warehouse ESR Cikarang logistics park 1 ini mengacu kepada kiteria penilaian penerapan SMKK yang terdapat pada Permen PUPR RI NO.10 tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstrusksi. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan SMKK pada 5 aspek penerapan SMKK menunjukkan 100% kesesuaian, hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian penerapan SMKK termasuk pada tingkat penerapan yang memuaskan. Namun pada implementasinya masih ditemukan banyak hambatan dalam penerapan SMKK, contoh hambatan yang terjadi pada penerapan SMKK diantaranya adalah masih kurangnya kesadaran pekerja terhadap pentingnya kesalamatan konstruksi, kurangnya Personil dari kontraktor utama yang memiliki lisensi K3 serta kurangnya konsistensi Penerapan SMKK di Proyek ESR Cikarang Logistics Park 1. ...... According to the Central Bureau of Statistics, in the second quarter of 2022, the construction sector contributed 9.14% to the Gross Domestic Product (GDP), which ranks fifth in the contribution of construction to the Indonesian economy (Central Bureau of Statistics, 2022. Data from the Construction Safety Committee Secretariat also added, since 2018-2020 there have been 30 construction accidents. The implementation of the Construction Safety Management System (SMKK) is part of the Construction Work implementation management system in order to ensure the realization of Construction Safety. This SMKK adopts ISO 45001: 2018 with several adjustments, especially in the sector construction services in Indonesia after the issuance of Law No. 2 of 2017 concerning Construction Services. The Cikarang Logistics Park 1 ESR Warehouse Project is one of the construction projects for the construction of a warehousing complex or warehouse that aims to the process of coordinating the distribution of goods that arises as a result of an imbalance in the supply and demand processes. In its implementation, the Cikarang Logistics Park 1 ESR Warehouse Project has potential vulnerabilities in the application of SMKK. The method used is through observation, knowledge sharing forums and documentation to obtain primary data, while secondary data is obtained through existing documents on the project or other reference sources. The assessment of the level of implementation of SMKK in the Cikarang logistics park 1 ESR Warehouse Project refers to the criteria for evaluating the implementation of SMKK contained in the Minister of PUPR RI NO.10 of 2021 concerning Guidelines for Construction Safety Management Systems. Based on the results of the evaluation of the implementation of SMKK in the 5 aspects of SMKK implementation showing 100% conformity, it can be concluded that the level of achievement of SMKK implementation is at a satisfactory level of implementation. However, in its implementation there are still many obstacles in implementing SMKK, examples of obstacles that occur in implementing SMKK include the lack of worker awareness of the importance of construction safety, the lack of personnel from main contractors who have K3 licenses and the lack of consistency in implementing SMKK in the ESR Cikarang Logistics Park 1 Project .
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Halinda Sari
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan industri, masalah kecelakaan kerja yang menimbulkan kerugian materi dan tenaga diperkirakan akan meningkat di Indonesia. Di negara maju studi tentang kecelakaan kerja banyak dilakukan dan dipublikasi. Namun, di Indonesia penelitian kecelakaan kerja relatif jarang dilakukan. Dan laporan rata-rata bulanan (1997) didapatkan prevalensi kecelakaan kerja di peusahaan keramik PT X Cikarang 10.8%. Nilai yang tinggi dihubungkan dengan penilaian nihil kecelakaan kerja oleh Depnaker. Ruang lingkup dan metodologi. Untuk lebih meningkatkan upaya pencegahan telah dilakukan suatu penelitian kohort yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian kohort prospektif selama dua bulan (1 Juli - 30 Agustus 1999) telah dilakukan di perusahaan keramik PT X Cikarang dengan jumlah sampel 633 pekerja pria, dengan kriteria inklusi bersedia ikut dalam penelitian, berhubungan secara langsung dengan proses produksi, terdaftar sebagai pekerja. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sederhana dari data karyawan di bagian administrasi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengisian laporan kecelakaan kerja dan pengamatan tindakan pekerja dan kondisi lingkungan kerja. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat secara uji kai kuadrat dan regresi logistik dengan menggunakan program SPSS 7.5. Hasil dan kesimpulan. Didapatkan insiders kecelakaan kerja 31 per 1000 pekerja, kecelakaan kerja terjadi pada 19 (3.0 %) dari 632 pekerja dan yang melakukan tindakan tak aman 26 orang (4.1%) dan 20 kondisi tak aman (3.2 %). Ditemukan hubungan yang sangat bermakna antara tindakan dan kondisi tak aman dengan kecelakaan kerja (p3.00). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pelatihan (faktor manajemen) dengan kecelakaan kerja. Faktor individu yang mempunyai hubungan bermakna dengan kecelakaan kerja adalah umur (p=0,05, RR=0.34) dan masa kerja (r0.00, RR=3.87). Faktor lingkungan yang mempunyai hubungan bermakna dengan kecelakaan kerja hanya kadar debu (0.05, RR=3,10). Dari hasil analisis multivariat didapatkan masa kerja berperan paling besar terhadap kecelakaan kerja.
In accordance with the industrial development in Indonesia, it is anticipated that the problem of work accident which causes material and human loss will increase. In developed countries many studies on work accidents have been conducted and published. In Indonesia, studies on that subject are very rare. From the monthly reports in 1997, the prevalence of work accidents in the "X" Ceramic Industry was 10.8%, which is a high number compared to the "zero accident" value set by the Ministry of Manpower. Scope and methodology. To improve preventive measures on work accident a cohort study has been conducted, with the objective to identify related factors. The prospective cohort study was done in July - August 1999 (two month) at X Ceramic Industry with a sample of 633 male workers with the inclusion criteria: consented to participated in the study, involved in the production process, registered as employer. The sample was randomly chosen from the employer register. Data collection was done by interview, observation on workers behavior and work environment and review of work accident reports. Univariate, bivariate and multivariate analysis was conducted using e, logistic regression with SPSS 7.5 program. Result and conclusion. Work-accident incidence was 3111000 workers. Work accidents happened to 19 among the 632 workers (3.0%), 26 workers (4.1%) did an unsafe act and 20 (3.2%) unsafe conditions were identified. A very significant relation was found between unsafe act and unsafe condition with work accidents (p).00). No significant relation was found between training as a management factor with work accident. Significant individual factors were age (p=0.05, RR 0.34) and length of work (p=0.00, RRR3.87). Significant environment factors found was only dust (p=0.05, RR=3, 10), from the multivariate analysis length of work has the most influence on work accident.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patuan Alfon S.
Abstrak :
Sebagian besar kecelakaan kerja terjadi karena disebabkan oleh adanya tindakan tidak aman (unsafe act). Beberapa faktor tindakan tidak aman yang menjadi penyebab kecelakaan sesuai klasifikasi dari DNV rules antara lain gagal dalam melaksanakan prosedur, gagal dalam menggunakan APD (alat pelindung diri), dll. Demikian juga dengan kecelakaan kerja yang terjadi pada kegiatan produksi dan pemboran pada kegiatan usaha migas di beberapa KKKS, kecelakaan tersebut sebagian besar disebabkan karena adanya tindakan tidak aman (unsafe act). Faktor-faktor tindakan tidak aman tersebut sangat bervariasi dan berbeda antara satu KKKS dengan KKKS lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor tindakan tidak aman yang dominan sebagai penyebab kecelakaan kerja pada beberapa KKKS dan melihat bagaimana peran manajemen dalam pengimplementasikan K3 pada masing-masing KKKS. Penelitian ini menggunakan desain dengan studi evaluasi yang menyangkut kecelakaan kerja pada kegiatan produksi dan pemboran pada 4 group pada tahun 2002-2004 pada beberapa KKKS yang mewakili benua Amerika, Eropa, Asia dan Nasional. Data kecelakaan kerja yang dianalisa adalah seluruh data kecelakaan kerja baik yang ringan, sedang, berat bahkan kecelakaan fatal yang menimpa para karyawan KKKS maupun karyawan kontraktornya. Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Temuan penting dari penelitian ini adalah faktor tindakan tidak aman yang dominan menjadi penyebab kecelakaan kerja pada group KKKS I adalah mengoperasikan peralatan tanpa wewenang sebesar 29 %, lalu Group KKKS II dan III adalah gagal dalam melaksanakan prosedur masing-masing sebesar 28 % dan 37 % dan terakhir untuk group KKKS IV faktor tindakan tidak aman yang dominan adalah mengoperasikan peralatan tanpa wewenang dan menggunakan peralatan yang rusak sebesar 22 % Kecelakaan kerja dapat terjadi karena beberapa faktor, namun sebagian besar kecelakaan kerja tersebut diakibatkan oleh adanya tindakan tidak aman (unsafe act). Untuk meminimilisasi tindakan tidak aman tersebut perlu ditingkatkan peran aktif dan manajemen terutama dalam pengimplementasian aspek K3 di iapangan. Disamping itu pemberian pelatihan yang komprehensif juga dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan ketrampilan serta awareness dari karyawan.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Prawira
Abstrak :
Semakin meningkatnya angka kecelakaan kerja di Indonesia tentunya harus dapat menjadi perhatian terutama karena dapat meningkatkan pembayaran tunjangan kecelakaan kerja perusahaan yang berimplikasi kepada penurunan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan dari tunjangan kecelakaan kerja berdasarkan pengendalian terhadap kecelakaan kerja pada industri manufaktur di Indonesia  dengan menggunakan jenis data panel pada rentang tahun 2010-2015 melalui pendekatan siklus bisnis, pasar tenaga kerja, karakteristik perusahaan serta kondisi fisik dan psikologi pekerja. penelitian ini membuktikan tunjangan kecelakaan kerja dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh program perlindungan pekerja, ukuran perusahaan serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap jam kerja lembur dan upah. Adapun siklus bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tunjangan kecelakaan kerja, salah satu kemungkinan penyebabnya yaitu pendeknya rentang waktu penelitian.
Accident work increasing in Indonesia should get some attention, because its effect increasing a worker compensation that could affect firm profitability Goals of this research is to analyze determinant of compensation of industrial accident with controlling the amount of accident in manufacturing industry. With using panel data methods in 2010-2015, this research can prove that social worker program, firm size could impact negatively toward work accident compensation, wage and overtime wage impact positively to work accident compensation. Bussines cycle impact negative and significant to work accident compensation, this result is different from previous studies. Short time span of this research could be the major cause of the different result.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T53425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marioza
Abstrak :
Di negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan proyek konstruksi akan sangat terasa. Disini bisa dilihat jelas bahwa sejalan dengan berkembangnya proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi maka risiko kecelakaan kerja yang timbul akibat perkembangan ini juga merupakan faktor penting yang harus dipahami oleh semua pihak yang terkait. Proyek konstruksi yang mengetahui masalah penerapan K3 dan mengkaji prioritasnya adalah proyek yang mampu meminimalisasi potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaannya. Metode analisa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisa faktor penerapan K3 dengan menggunakan AHP (analytical Hierarchy Process) untuk mengetahui prioritas penerapan K3 dari faktor penerapan K3. Berdasarkan hasil analisa data, variabel ”Mengadakan waktu istirahat dalam bekerja” merupakan variabel penting yang menjadi rangking pertama dari seluruh variabel yang disusun berdasarkan nilai akhir. ......In developing countries, for the agenda of improving live level of the people the activity of construction project demand will be well held. Here can be seen clearly that in line of the developing high story building construction project, hence risk of accident can appear because of the developed which also has important factor to comprehend by all the part. Discovering problems of the applying K3 and its priority is a project that capable to potence the possible of accident which can happened at the time. Analysis method conducted at this research cover factor analysis applying of K3 by using AHP (Hierarchy Process analytical) to know priority applying of K3 of factor applying of K3. Pursuant to result analyse data, variable "Performing [a] breathing space in working" is important variable which become first rangking from entire/all compiled variable pursuant to final value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elia Rosalinda Afif
Abstrak :
Latar Belakang Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja. Kece1akaan kerja akan menimbulkan kerugian pada kedua belah pihak, pihak pekerja dan pengusaha. Kecelakaan kerja dapat terjadi di semua sektor industri, termasuk di Pertambangan. Banyak faktor yang mempengaruhi teriadinya kecelakaan kerja seperti suhu, ventilasi, penerangan, pengetahuan, umur, dan lain-lain: yang kesemuanya ini tidak terlepas dari keadaan pekerjanya itu sendiri Setiap kecelakaan kerja yang terjadi di Perusahaan, harus dianalisis untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan tersebut, akibat yang mungkin akan ditimbuikan serta langkah apa yang perlu diambil dalam rangka upaya pencegahannya. Penelitian tentang kecelakaan kerja, terutama yang terjadi di PT. X, belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab terjadinya. kecelakaan, perlu dilakukan analisis terhadap kecelakaan yang sudah terjadi agar untuk selanjutnya dengan upaya-upaya koreksi yang ditujukan terhadap penyebabnya, kecelakaan tersebut dapat dicegah dan tidak terulang kembali Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan bersifat deskriptif analitik yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai hubungan antara faktor-faktor Pekerja (umur, pendidikan, status perkawinan, status kepegawaian dan masa kerja); Faktor-faktor Lingkungan Kerja (shift kerja, tempat kecelakaan dan jam terjadinya kecelakaan) dengan Kecelakaan Kerja (Kecil dan Ringan/Berat). Sampel penelitian adalah semua pekerja yang bekerja di Satuan Kerja Produksi Tambang Departemen Tambang dan yang mengalami kecelakaan kerja selama tahun 2003. Hasil Kecelakaan kerja dapat terjadi pada : semua golengan umur, berbagai tingkat pendidikan, pekerja dengan status perkawinan kawin maupun tidak, pckerja dengan status kepegawaian apapun baik karyawan tetap, KPO maupun TH., pekerja dengan masa kerja yang sudah lamapun dapat mengalami kecelakaan kerja, kecelakaan kerja terbanyak terjadi pada shift malam yaitu antara jam 24.00 - 07,30, kecelakaan kerja dapat terjadi dimanapun di lingkungan Perusahaan terutama lingkungan Produksi dan Manajemen mempunyai peran yang sangat besar dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja. Kesimpulan dan Saran Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinva kecelakaan kerja. Faktor manusia itu sendiri paling dominan terhadap timbulnya kecelakaan akibat kerja, seperti kurang hati-hati, kurang perhatian, dll. Menegakkan disiplin para pekerja dalam memenuhi dan melaksanakan K3: Melaksanakan pendidikan dan pelatihan K3 bagi seluruh karyawan. Kebijakan K3 dan SOP yang telah ada serta Meningkatkan frekuensi pengawasan, supervisi dan inspeksi. Kata Kunci 80 - 85 % kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia, kecelakaan terjadi karena adanya interaksi antara 3 (tiga) faktor yaitu faktar rnanusia (human resources factor), faktor situasi (situatianaf factor) dan faktor lingkungan (environment factor)
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T13621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahil Alawiyah
Abstrak :
Universitas merupakan tempat dimana berbagai interaksi dan aktivitas terjadi antara dosen, mahasiswa, karyawan, kontraktor, dan pengunjung di berbagai tempat di kawasan kampus. Semakin meningkatnya pembangunan gedung bertingkat di Universitas Indonesia maka kecelakaan kerja akan semakin tinggi akibat adanya kegiatan konstruksi di kawasan Universitas Indonesia. Selain itu, kegiatan konstruksi yang berlangsung di kawasan Universitas memiliki risiko yang tinggi terhadap orang – orang yang beraktivitas disekitarnya. Sehingga diperlukan sebuah perencanaan Keselamatan Konstruksi (K2) pada area di kawasan UI Depok. Salah satu pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi yang sangat berisiko adalah pada pekerjaan struktur atas gedung bertingkat tinggi sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini berpedoman pada Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dengan tujuan untuk menganalisis kebutuhan sumber daya K2 pada pekerjaan struktur atas gedung bertingkat tinggi untuk mengurangi kecelakaan kerja. Objek dari penelitian ini adalah Gedung Perkuliahan FTUI. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kebutuhan sumber daya K2 yang harus dipenuhi untuk memastikan keselamatan konstruksi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan penerapan manajemen keselamatan konstruksi berdasarkan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dapat membantu mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. ......Universities are places where various interactions and activities occur between lecturers, students, employees, contractors, and visitors in various places in the campus area. The increasing construction of high-rise buildings at the University of Indonesia will increase work accidents due to construction activities in the University of Indonesia area. In addition, construction activities that take place in the University area have a high risk to people who are active around it. Therefore, Construction Safety planning is needed in the area in the UI Depok area. One of the jobs in the implementation of construction that is very risky is the work of the upper structure of a high-rise buildings so it needs to be analyzed to reduce the occurrence of work accidents. This research is guided by Permen PUPR No.10 of 2021 to analyze the need for construction safety resources in the work of the upper structure of high-rise buildings to reduce work accidents. The object of this research is the FTUI Lecture Building. The research methods used are literature studies, interviews, and expert validation. The results showed that there are several construction safety resource requirements that must be met to ensure construction safety. Based on this research, it can be concluded that the implementation of construction safety management based on Permen PUPR No.10 of 2021 can help reduce the occurrence of work accidents.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>