Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Putra Setyana
Abstrak :
Proses produksi di industri modern yang semakin kompleks dapat menyebabkan proses berautokorelasi dan juga berkorelasi antar variabel. Untuk memonitor proses tersebut diperlukan metode yang tepat untuk menghindari terjadinya tipe error I (false alarm) maupun tipe error II dalam process monitoring. Pendekatan Artificial Neural Network (ANN) diketahui mampu menangani masalah yang kompleks pada proses multi variabel maupun multi atribut yang berkorelasi. Penelitian ini mengaplikasikan ANN untuk memonitor proses pengendalian kualitas multi atribut dengan data riil pengendalian kualitas suatu perusahaan manufaktur dan membandingkan performa ANN tersebut dengan multi-attribute control chart yang sudah ada dari perhitungan average run length. ......Production process in modern industry, which is getting more complex, could make process autocorrelated and also correlated between each variable. It is necessary to use the right method on process monitoring to prevent type I error (false alarm) and type II error. Artificial Neural Network (ANN) approach is known as capable method to handle complex problem on correlated mutlivariable or multi-attribute process. This study applies ANN to monitor multi-attribute quality control process using real quality control data from a manufacture company, and also compares the performance of ANN with the existing multiattribute control chart based on average run length calculation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Fatharani Lasminingrat
Abstrak :
Penyediaan produk yang berkualitas merupakan hal penting yang perlu menjadi fokus dan tujuan perusahaan di industri mana pun, termasuk industri produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG). Terlebih lagi, industri FMCG sedang mengalami kenaikan volume penjualan secara global. Namun, sebuah perusahaan FMCG di wilayah Tangerang sedang mengalami masalah mengenai penyediaan produk berkualitas yang memenuhi kepuasan pelanggan. Salah satu produknya, yaitu sabun cuci piring, mengalami peningkatan biaya rework produk cacat secara drastis dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Oleh karena itu, identifikasi akar permasalahan cacat produk diperlukan agar tingkat kecacatan pada proses produksi dapat dikurangi. Penelitian ini menerapkan konsep six sigma dengan mengikuti alur metode Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) untuk membantu mencari akar masalah dan merancang perbaikan proses produksi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar dari masalah yang ada yaitu kurang telitinya operator saat mengoperasikan panel HMI untuk melakukan aktivitas pencampuran bahan baku cairan sabun, kelalaian operator dalam mengikuti alur kerja, dan mesin penunjang aktivitas yang tidak beroperasi dengan benar. Berdasarkan hal tersebut, diberikan rekomendasi berupa modifikasi tampilan panel Human-Machine Interface (HMI), pelatihan operator, serta pengecekan mesin secara berkala. Melalui rekomendasi yang diberikan, diharapkan tingkat produksi barang cacat dapat berkurang. ......Delivery of quality products is an important matter that needs to be the focus and goal of companies in any industry, including the Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) industry. Especially, FMCG industry is experiencing an increase in sales volume globally. However, an FMCG company in the Tangerang area is experiencing problems regarding providing quality products that meet customer satisfaction. One of its products, namely dishwashing liquid, experienced a drastic increase in the cost of reworking defective products compared to previous months. Therefore, identification of the root causes of product defects is necessary so that the level of defects in the production process can be reduced. This study applies the six sigma concept by following the Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC) method to help identify root causes and design relevant production process improvements. The results showed that the root of the problem was the operator's uncarefulness when operating the HMI panel to carry out the activity of mixing the raw materials for dishwashing liquid, the operator's negligence in following the workflow, and the supporting machines that did not operate properly. Based on this, recommendations are given in the form of modifying the appearance of the Human-Machine Interface (HMI) panel, operator training, and periodic machine checks. Through the recommendations given, it is expected that the level of production of defective goods can be reduced.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pocut Shafira Putri Aurora
Abstrak :
Pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia mengalami kenaikan sejak tahun 2015. Namun demikian, Non Performing Financing (NPF) BPRS di Indonesia terus meningkat. Hal ini menyebabkan menurunnya tingkat profitabilitas BPRS di Indonesia. Oleh karena itu, menentukan nasabah yang berpotensi mengalami pembiayaan bermasalah menjadi penting. Teknik klasifikasi dapat menjadi salah satu solusi agar BPRS dapat memprediksi dengan lebih akurat dan efisien. Dengan demikian, BPRS dapat menghindari kasus pembiayaan bermasalah Penelitian ini dilakukan di BPRS Serambi Mekkah yang terletak di Langsa, Aceh Timur. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai Jual, Nilai Jaminan, Periode Pembiayaan, Tingkat Keuntungan Disepakati, Pekerjaan Nasabah, Usia Nasabah, dan Riwayat Kelancaran Pembiayaan. Penelitian ini menggunakan metode Naïve Bayes dan Discriminant Analysis untuk mengklasifikasikan status akhir pembiayaan nasabah yang mengajukan pembiayaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Discriminant Analysis memiliki performa klasifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan Naïve Bayes. Selain itu, penelitian ini juga melihat variabel yang paling berpengaruh terhadap pengklasifikasian status akhir nasabah variabel yang berpengaruh signifikan terhadap model klasifikasi adalah Periode Pembiayaan, Tingkat Keuntungan Disepakati, Umur Nasabah, dan Riwayat Kelancaran Pembiayaan. ......Financing demand in Sharia Rural Bank (BPRS) in Indonesia has been increasing since 2015. However, BPRS Non-Performing Financing (NPF) in Indonesia continues to increase. This causes a decrease in profit for BPRS across Indonesia. Therefore, determining bank customers who have the potential to experience financing default becomes crucial. Classification techniques can be a solution for BPRS to have a more accurate and efficient prediction system to avoid financing default. This research was conducted at BPRS Serambi Mekkah, located in Langsa, East Aceh. The variables used in this research are  Selling Price, Collateral Value, Financing Period, Agreed Margin Percentage, Customer’s Occupation, Customer’s Age, and Financing History. This study uses the Naïve Bayes and Discriminant Analysis methods to classify the final status of customers who apply for financing. The results show that the Discriminant Analysis model has a better classification performance compared to Naïve Bayes. In addition, this study also looks at the variables that have the most significant influence on the classification model. The variables that have a significant effect on the classification model are the Financing Period, Agreed Margin Percentage, Customer’s Age, and Financing History.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andikaputra Brahma Widiantoro
Abstrak :
Saat ini tren penggunaan kosmetik di Indonesia tidak untuk wanita saja, namun telah berinovasi pada produk kosmetik bagi pria maupun anak-anak. Hingga tahun 2019, pemerintah Indonesia mencatat terdapat sebanyak 797 perusahaan kosmetik dalam negeri baik dari skala kecil, menengah maupun besar dimana angka tersebut meningkat dari jumlah pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 760 perusahaan. Kinerja industri kosmetik juga mengalami pertumbuhan sebesar 5.59% pada tahun 2020 dan berhasil menyumbang devisa negara dengan nilai ekspor mencapai USD 317 juta atau mengalami kenaikan sebesar 15.2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aliran supply chain dalam akivitas bisnis tentunya merupakan hal yang rumit untuk dibicarakan karena aktivitas, koneksi dan keterkaitan antar elemen dari hulu ke hilir penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model penilaian kinerja supply chain padaperusahaan kosmetik di Indonesia, sehingga pengelolaan risiko dan ketidakpastian dalam jaringan supply chain dapat dieksplor lebih lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan mitigasi risiko yang tepat. Terdapat 3 metode yang digunakan pada penelitian ini, pertama adalah literature review untuk mengumpulkan indikator SCOR lalu memvalidassi dengan expert, adalah ANP untuk mengetahui bobot dan pengaruh antar dimensi. Ketiga adalah melakukan evaluasi dengan methode traffic light. 27 indikator dalam 5 parameter telah berhasil tervalidasi dari 41 indikator oleh 3 expert di bidang industri kosmetik dengan rata-rata nilai sebesar 7,9.untuk evaluasi nya dari dari 5 parameter 3 harus segera di evaluasi performancenya dikarenakan lebih rendah dari target. Untuk parameter plan harus segera menyediakan buffer stock Ketika terjadi keterlambatan raw material dan memfasilitasi data historical sales untuk proses perhitungan forecast lalu untuk delivery adalah memastikan barang yang dikirim dalam kondisi bagus serta melakukan perjanjian dengan distributor untuk proses return dilakukan sebulan sekali dan untuk parameter source menambahkan buffer time jika terjadi delay pengiriman. ......Currently, the trend of using cosmetics in Indonesia is not only for women, but has made innovations in cosmetic products for men and children. Until 2019, the Indonesian government recorded that there were 797 domestic cosmetic companies, both small, medium and large scale, where this number increased from the previous year's number of 760 companies. The performance of the cosmetics industry also grew by 5.59% in 2020 and succeeded in contributing to foreign exchange with an export value reaching USD 317 million, an increase of 15.2% compared to the previous year. The supply chain flow in business activities is certainly a complicated matter to discuss because activities, connections and linkages between elements from upstream to downstream are full of risks and uncertainties. This study aims to design a supply chain performance assessment model for cosmetic companies in Indonesia, so that the management of risk and uncertainty in the supply chain network can be further explored so that it can be used as a reference in carrying out appropriate risk mitigation. There are 3 methods used in this study, the first is a literature review to collect SCOR indikators and then validated by experts, namely ANP to determine the weight and influence between dimensions. The third is to evaluate the traffic light method. 27 indicators in 5 parameters have been successfully validated from 41 indicators by 3 experts in the cosmetics industry with an average value of 7.9. for the evaluation of the 5 parameters 3, the performance must be evaluated immediately because it is lower than the target. For plan parameters, you must immediately provide a buffer stock when there is a delay in raw material and facilitate historical sales data for the forecast calculation process. For delivery, ensure that the goods sent are in good condition and make agreements with distributors for the return process to be carried out once a month and for the source parameter, add a buffer. time in the event of a delivery delay.
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Elia Purwanto
Abstrak :

Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia. Namun permasalahan dalam aspek lingkungan, sosial dan ekonomi muncul karena sebagian makanan akan terbuang sia-sia, bahkan sampah makanan ini dihasilkan pada setiap tahapan dalam rantai pasok makanan. Masalah ini perlu menjadi perhatian baik pemerintah sebagai regulator maupun pelaku usaha sebagai operator dan masyarakat sebagai konsumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, proporsi sampah makanan paling banyak dihasilkan pada tahap konsumsi. Tahapan konsumsi dibagi menjadi dua pelaku yaitu food service dan rumah tangga. Makalah ini berfokus untuk membahas timbulan sampah makanan pada sektor layanan makanan di DKI Jakarta dengan menggunakan system dynamics. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan strategi pengurangan timbulan sampah makanan di sektor layanan makanan. Timbulan sampah makanan yang dihasilkan dari tiga sumber: pemasok makanan, layanan makanan, dan food bank. Donasi bahan makanan, kampanye kesadaran sampah, dan pemberian potongan harga untuk makanan yang tidak habis terjual menjadi strategi untuk mengurangi jumlah timbulan sampah. ......The need for food continues to increase along with the increase in world population. However, problems in environmental, social and economic aspects arise because some of the food will end up being wasted, in fact, this food waste is produced at every stage in the food supply chain. This problem needs to be of concern to both the government as a regulator and business actors as operators and the public as consumers. Based on research conducted by the Ministry of National Development Planning, the proportion of food waste is mostly generated at the consumption stage. The consumption stage is divided by two actors, food service and households. This paper focuses on discussing the generation of food waste in food services in Jakarta using a causal loop analysis. This study aims to propose a strategy for reducing food waste in the food service sector. Food waste is generated from three sources: food suppliers, food services, and food banks. Food donations, waste awareness campaigns, and giving discounts for food that doesn't sell out are strategies to reduce the amount of waste generated.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufi Shabrina
Abstrak :

Globalisasi di era yang semakin maju tanpa adanya pembatasan pergerakan telah mendorong pergerakan barang. Perkembangan pergerakan barang mendorong pertumbuhan permintaan akan kegiatan jasa logistik. Di antara lapangan usaha yang berkembang di Indonesia, industri jasa logistik memiliki peluang pertumbuhan yang paling tinggi diantara lapangan usaha lainnya. Pada saat yang sama, perkembangan proses bisnis berpotensi berada dalam ketidakpastian dan meningkatkan risiko gangguan. Oleh karena itu, perusahaan industri jasa logistik memerlukan strategi rantai pasok yang tangguh untuk membantu perusahaan bertahan dari segala kemungkinan risiko yang dapat merugikan perusahaan. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan struktur strategi supply chain resilience yang relevan untuk industri jasa logistik di Indonesia. Data diambil dari tinjauan pustaka untuk mendapatkan daftar pendek awal dari strategi ketahanan rantai pasok yang ada. Kemudian strategi dinilai dan divalidasi oleh enam pakar logistik dari industri, asosiasi industri, dan akademisi. Selanjutnya, skor dianalisis menggunakan indeks validitas isi-item (I-CVI) dan statistik kappa (K) yang dimodifikasi. Dan bantuan dari metode Interpretive Structural Modelling (ISM) dana analisis MICMAC untuk menyusun strategi dalam bentuk struktural hierarki. Penelitian ini menghasilkan 16 strategi dari 3 dimensi, dan struktur strategi yang dapat digunakan oleh industri jasa logistik untuk mencapai sistem ketahanan rantai pasoknya. ......Globalization in an increasingly advanced era without any restrictions on movement has encouraged the movement of goods. The development of the movement of goods encourages growth in demand for logistics services activities. Among the growing business fields in Indonesia, the logistics services industry has the highest growth opportunity among other business fields. At the same time, developments in business processes have the potential to be in a state of uncertainty and increase the risk of disruption. Hence, logistics service industry companies need a resilient supply chain strategy to help companies survive all possible risks that can harm the company. This study aims to develop a relevant supply chain resilience strategy for the logistics services industry in Indonesia. The data is taken from the literature review to obtain an initial shortlist of existing supply chain resilience strategies. Then strategies were assessed and validated by six logistic experts from industry, industry associations, and academic. Next, the scores were analyzed using the item-content validity index (I-CVI) and the modified kappa (K) statistic. And an approach of Interpretive Structural Modelling (ISM) method and MICMAC analysis to develop strategies in a hierarchical structural form. This research resulted in 16 strategies from 3 dimensions, and the strategic structure that can be used by the logistics services industry to achieve its supply chain resilience system.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aga Ferdiansyah
Abstrak :
Penelitian ini menyajikan perencanaan pemilihan pemasok untuk perusahaan yang mengadopsi strategi multi source, di mana beberapa kategori komponen dipasok oleh beberapa pemasok. Memiliki beberapa pemasok dapat menjadi pilihan yang tepat ketika pemasok memiliki masalah kapasitas, sumber cadangan diperlukan untuk melindungi dari kekurangan bahan, dan kebutuhan untuk menjaga persaingan di antara pemasok. Kriteria yang digunakan untuk menentukan peringkat supplier adalah kualitas, biaya, dan pengiriman. Metode Delphi digunakan untuk mendapatkan perbandingan tingkat kepentingan antara semua kriteria. Setelah itu data menjadi input untuk kriteria analisis bobot menggunakan metode AHP. Terakhir, data bobot kriteria digunakan sebagai input dalam penentuan peringkat untuk memilih pemasok menggunakan metode TOPSIS. Hasil dari tiga langkah utama dalam penelitian ini adalah peringkat pemasok yang mewakili kinerja kualitas, pengiriman, dan aktivitas biaya mereka. Pengambil keputusan harus mengalokasikan pesanan sesuai dengan strategi alokasi pesanan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemasok melakukan yang terbaik untuk mengungguli pesaing mereka dan daya saing antar pemasok dapat dipertahankan. ......This study presents a supplier selection planning for companies that adopt multi source strategy, where some category of components supplied by several suppliers. Having several suppliers can be the right choice when a supplier has capacity problems, backup sources are needed to protect against material shortages, and the need to maintain competition among suppliers. Criteria that used for determining supplier rank are quality, cost, and delivery. The Delphi method is used to obtain comparison of importance degree between all criteria. After that the data become input for criteria weight analysis using AHP method. Finally, the criteria weight data used as input in rank determination for selecting supplier using TOPSIS method. The result of these three main steps in this study is supplier ranking that represents their performance of quality, delivery, and cost activity. Decision maker must allocate orders following the order allocation strategy that has been determined by the company. The expected outcome of this study is suppliers doing their best to outperform their competitor and competitiveness between suppliers can be maintained.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andyas Mukti Pradanarka
Abstrak :
Sebagai bagian dari Kepolisian Republik Indonesia, salah satu tugas Direktorat Polisi Udara (Ditpoludara) adalah melakukan kegiatan patroli udara, memberikan dukungan operasional kedirgantaraan pada internal Polri serta dukungan eksternal pada Kementerian atau Lembaga Negara (K/L). Berdasarkan alokasi sumber daya yang tersedia, Ditpoludara harus mampu menjalankan tugasnya secara efisien. Penelitian ini mengukur efisiensi kinerja dukungan Ditpoludara pada 19 Bawah Kendali Operasi (BKO) Kepolisian Daerah (Polda), dimana sebagai Decision Making Unit (DMU) dengan menggunakan Data Envelopment Analysis(DEA). Jumlah alat material khusus (almatsus), personel, dan kegiatan maintenance sebagai variabel input. Kegiatan patroli udara, dukungan operasi bagi internal Polri, dan eksternal pada K/L sebagai variabel output. Pengukuran efisiensi kinerja dengan menggunakan DEA bersifat relatif, dimana bila ada penambahan DMU, maka perlu dilakukan pengukuran ulang. Oleh karena itu, perlu diintegrasikan dengan Artificial Neural Network (ANN) untuk membangun model prediksi atau estimasi pengukuran efisiensi, sehingga tidak memerlukan perhitungan ulang ketika terdapat penambahan DMU. Dengan menggunakan DEA Model BCC dengan input-oriented, diperoleh hasil bahwa 7 dari 19 BKO Polda inefisien. Model prediksi ANN yang digunakan memiliki arsitektur 6-1-1, dengan menggunakan dua metode cross-validation, yaitu 10-Folds dan Leave-One-Out (LOOCV). Dalam mengklasifikasikan DMU yang efisien dengan benar, LOOCV lebih baik daripada 10-Folds. ......The Air Police, a division of the Indonesian National Police, is responsible for air patrol activities and providing aerospace operational support to both internal Police units and external Ministries or Agencies. This research aims to assess the efficiency of Air Police support across 19 Regional Police Under Operational Control (UOC) as Decision Making Units (DMUs) using Data Envelopment Analysis (DEA). Inputs include special material tools, personnel, and maintenance activities, while outputs encompass air patrol activities, operational support for internal Police units, and external support to Ministries/Agencies. DEA measures performance efficiency comparatively, necessitating re-measurement when additional DMUs are introduced. To mitigate this, an Artificial Neural Network (ANN) is integrated to construct prediction models for efficiency estimation without requiring recalculations for additional DMUs. Utilizing the input-oriented DEA Model BCC, the research identifies 7 out of 19 UOC Regional Police as inefficient. The ANN prediction model adopts a 6-1-1 architecture and employs two cross-validation methods: 10-Folds and Leave-One-Out (LOOCV). LOOCV outperforms 10-Folds in accurately classifying efficient DMUs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Erenst Nataprawira
Abstrak :
Biaya investasi industri panas bumi dan tarif listrik telah bersaing dengan pembangkit listrik berbiaya yang lebih rendah. Situasi ini menantang semua orang yang bekerja untuk industri untuk mengoptimalkan keandalan pabrik mereka, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi biaya. Kegiatan pemeliharaan dapat dianggap sebagai proses penting yang bisa menyebabkan biaya tinggi jika kegiatan tersebut tidak dikelola dengan baik. Bagian dari manajemen pemeliharaan adalah menentukan interval pemeliharaan yang optimal dengan biaya pemeliharaan terendah. Penelitian ini menentukan interval pemeliharaan optimal dari subsistem paling kritis di fasilitas pembangkit panas bumi skala besar di Indonesia. Subsistem yang paling kritis dari fasilitas dipilih berdasarkan nilai keandalan. Salah satu metode yang dipilih dalam industri sebagai kerangka kerja untuk mengevaluasi keandalan sistem adalah Reliability Block Diagram (RBD). Berdasarkan RBD, sub-sistem yang paling kritis adalah Cooling Tower Structure System yang terdiri dari dua peralatan, yaitu Cooling Tower Fan dan Cooling Tower Structure. Interval pemeliharaan optimal dari Cooling Tower Fan dan Cooling Tower Structure dihitung menggunakan persamaan model biaya total. Analisis sensitivitas juga dilakukan dalam penelitian ini untuk menentukan rasio biaya di mana perhitungan biaya pemeliharaan dan biaya kegagalan harus dihitung secara rinci. Resampling data dengan metode bootstrap diterapkan pada data kegagalan peralatan karena jumlah data yang terbatas untuk mendapatkan interval pemeliharaan yang optimal dengan selang kepercayaan tertentu. Interval pemeliharaan optimal untuk Cooling Tower Fan adalah 412 hari dan untuk Cooling Tower Structure adalah 914 hari. ......Geothermal industry unit capital cost and electricity tariff has been competing with lower-cost power generators. This situation has challenged all people that work for the industry to optimize their plant reliability, increase revenue, and reduce costs. Maintenance activities can be considered a critical process which can be very costly if those activities are not managed properly. Part of maintenance management is to determine the optimal maintenance interval with the lowest maintenance cost. This paper determines the optimal maintenance interval of the most critical subsystem in Indonesia's big-scale geothermal generation facility. The most critical subsystem of the facility is chosen based on reliability value. One of the tools chosen in the industry as a framework for evaluating system reliability is Reliability Block Diagram (RBD). Based on RBD, the most critical sub-system is the Cooling Tower Structure System which consists of two equipment, the Cooling Tower Fan, and the Cooling Tower Structure. The optimum maintenance interval of the Cooling Tower Fan and Cooling Tower Structure was calculated using the total cost model equation. Sensitivity analysis is also carried out in this paper to determine the cost ratio at which maintenance cost and failure cost calculations must be calculated in detail. The data resampling with the bootstrap method is applied to the equipment failure data due to the limited amount of data to obtain optimum maintenance intervals with a certain confidence interval value. The optimum maintenance interval for Cooling Tower Fan is 412 days and for Cooling Tower Structure is 914 days.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Prayoga Kusumo
Abstrak :
Reliability centered maintenance (RCM) merupakan proses untuk menentukan aktivitas yang dilakukan dalam memastikan mesin (asset) dapat melakukan fungsi dan beroperasi dengan baik, serta mengimplementasikan preventif secara efektif dan efisien dari segi biaya untuk mengurangi kemungkinan kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kegiatan maintenance yang tepat dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM), yang digunakan untuk menganalisis sistem pemeliharaan mesin HPDC agar tidak terjadi lagi downtime mesin. Observasi dan survei lapangan dilakukan untuk melihat kondisi mesin yang digunakan untuk produksi agar dapat memahami kondisi riil mesin dilapangan, serta menentukan mesin-mesin yang tidak dapat bekerja secara maksimal dalam melakukan proses produksi. Hasil penelitian ditemukan bahwa Perusahaan sudah melakukan RCM dan menerapkan sistem pemeliharaan preventif untuk menghemat biaya, hal ini dapat diidentifikasi selama peneliti melakukan analisis RCM, namun demikian masih ditemukan beberapa mesin mengalami downtime, khususnya pada mesin HPDC800 yang digunakan untuk memproduksi part Crank Case Left. Penerapan RCM pada mesin HPDC800 di perusahaan dilakukan agar lini proses selanjutnya dapat berjalan dengan baik serta mengurangi kegagalan berulang karena tidak melakukan identifikasi awal pada mesin HPDC800 ketika sering mengalami downtime ......Reliability Centered Maintenance (RCM) is a process for determining activities to be carried out in ensuring machines (assets) can function and operate properly, as well as implementing effective and efficient preventive measures in terms of costs to reduce the possibility of failure. This study aims to design appropriate maintenance activities using the Reliability Centered Maintenance (RCM) method, which is used to analyze the HPDC engine maintenance system so that machine downtime does not occur again. Observations and field surveys were carried out to see the condition of the machines used for production in order to understand the real conditions of the machines in the field, and to determine which machines could not work optimally in carrying out the production process. The results of the study found that the company had carried out RCM and implemented a preventive maintenance system to save costs, this could be identified during the researchers conducting the RCM analysis, however, several machines were still found to experience downtime, especially the HPDC800 engine used to produce Crank Case Left parts. The application of RCM on the HPDC800 machine in the company is carried out so that the next process can run well and reduce repeated failures due to not carrying out initial consultations on the HPDC800 machine when it experiences frequent downtime.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>