Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Ariantini Yudhasari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keluarga Jepang Dewasa ini, khususnya kaku kazoku dalam teks Yu Miri. Data penelitian diambil dari tiga teks Yu Miri yaitu, Kazoku Hyohon (1994), Furu Hausu (1996) dan Kazoku Shinema (1997). Pendekatan yang dipergunakan untuk menganalisis teks di atas, adalah pendekatan dari sudut sosiologi sastra. Metode yang digunakan untuk menganalisis teks adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga teks Yu Miri yang berbicara tentang keluarga ditemukan adanya perubahan fungsi anggota kaku kazoku. Dampak terjadinya perubahan fungsi anggota kaku kazoku mengakibatkan munculnya fenomena kateinai bekkyo dan kateinai booryoku. Hasil penelitian ini merupakan suatu bentuk tanggapan terhadap kondisi keluarga Jepang dewasa ini.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia
Abstrak :
Di Jepang, musik memiliki sejarah yang panjang mulai dari zaman kuno hingga saat ini. Begitu banyaknya musik yang mewakili aspirasi masyarakat dari waktu ke waktu, membuat musik ataupun wadah dari musik-musik tersebut masih diakui keberadaannya hingga kini. ini dapat dilihat misalnya dari gedung pertunjukkan Kabuki yang masih terus menyedot penonton. Entah lakon aktor yang memikat atau kerinduan penonton untuk kembali ke suasana di waktu silam yang tercipta dalam sebuah pementasan, yang jelas Kabuki sebagai salah satu kesenian tradisional Jepang ini tetap hidup dalam hati setiap penggemarnya. Bila kembali ke suasana di waktu silam adalah alasannya maka kontribusi musik Kabuki guna membawa penonton ke zaman yang dipertunjukkan sangatlah besar. Berbicara tentang musik Kabuki tentunya tidak lepas dari bayangan musik tradisional Jepang. Karena sebagai drama tradisional Jepang adalah hal yang lumrah bila alat-alat yang dipergunakan dalam Kabuki adalah alat-alat musik tradisional Jepang. Seperti yang ditulis oleh William P. Maim' dalam Traditional Japanese Music and Musical Instrument dari lukisan kuno dapat dilihat bahwa alat musik yang mengiringi Kabuki pada awalnya ialah, suling Noh dan tiga macam alat musik pukul. Pernyataan di atas memperkuat keyakinan penulis bahwa dalam menganalisa musik Kabuki penulis harus berangkat dari sejarah musik tradisional Jepang.Penulis yang memang menyimpan ketertarikan terhadap musik tradisional Jepang menganggap korelasi tersebut di atas merupakan karya yang menarik. Setelahmempelajari sejarah musik tradisional Jepang serta melihat hasil aplikasinya dalam Kabuki, penulis memutuskan untuk memilih musik Kabuki sebagai tema dalam skripsi ini.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sara Dwiyanti
Abstrak :
Penelitian mengenai budaya konsumen dan permasalahan jati diri kaum perempuan Jepang dalam masyarakat kontemporer, dengan latar belakang gejala maraknya pemanfaatan praktek bedah kosmetik. Penelitian difokuskan kepada kaum perempuan (tanpa pembedaan usia) yang tinggal di perkotaan di Jepang, dengan latar belakang kurun waktu tahun 1990-an hingga tahun 2003. Konsep dan teori dalam penelitian ini mengacu pada paham posmodern. Tujuannya untuk melihat latar belakang maraknya bisnis bedah kosmetik dilihat dari konsep budaya konsumen serta hubungannya dengan pandangan mengenai jati diri yang berlaku dalam masyarakat di kota-kota besar di Jepang dan pengaruhnya terhadap kaum perempuan.Penelitian dilakukan dengan metode kepustakaan. Data empiris yang digunakan berupa artikel-artikel dan ikian-iklan dari majalah Jepang tahun 2000-2003 mengenai bisnis bedah kosmetik. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa maraknya bisnis bedah kosmetik terbukti didukung oleh budaya konsumen, melalui sikap konsumsi perempuan Jepang di perkotaan yang memiliki kebebasan dalam memilih produk, memiliki gaya hidup konsumtif, dan memiliki kekuatan mikro ekonomi. Faktor pendukung yang lain adalah komodifikasi bedah kosmetik yang dengan gencar menjadikan bedah kosmetik sebagai suatu komoditas yang begitu mudah dijangkau dan dapat diperoleh dengan biaya relatif terjangkau. Pandangan masyarakat kontemporer Jepang mengenai pentingnya penampilan menyebabkan adanya segmentasi kelompok sosial berdasarkan penampilan fisik. Akibatnya muncul hasrat dari sebagian kaum wanita Jepang yang merasa kurang dalam penampilan fisiknya untuk mengubah bentuk tubuh mereka melalui bedah kosmetik, agar mereka dapat memperoleh kepercayaan diri untuk memasuki kelompok sosial yang mereka inginkan. Berdasarkan konsep jati diri dan presentasi tubuh dalam posmodernisme, cara mengkonsumsi bedah kosmetik dengan tujuan memenuhi kepuasan batin dan mendapatkan kedudukan sosial yang mereka inginkan merupakan suatu ekspresi diri menuju proses penemuan jati diri. Dengan dimulai dengan memperbaiki bentuk tubuh, harapan yang ada adalah bahwa hal itu juga dapat memperbaiki pandangan akan karakter mereka.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridawati
Abstrak :
Salah satu ragam karya sastra adalah prosa. Cerita rekaan merupakan jenis karya sastra yang beragam prosa. Cerita rekaan menyajikan gambaran kehidupan manusia, yang disajikan lengkap dengan wama-wami permasalahan. Gambaran-gambaran kehidupan yang sebagian besar berasal dari kenyataan sosial terangkum di dalam cerita rekaan. Dari kriteria panjang pendeknya cerita, cerpen termasuk dalam cerita rekaan. Skripsi ini mengupas tentang keempat cerpen buah karya Haitani Kenjiro, yang isinya mengenai sikap Haitani Kenjiro dalam bidang pendidikan. Haitani menggambarkan kekhawatirannya mengenai sistem pendidikan di Jepang yang hanya menyuguhkan pendidikan yang praktis. Maksudnya, pendidikan di sekolah hanya mencetak murid-murid pandai, yang bisa bersaing dalam dunia pendidikan yang lebih tinggi, tanpa melibatkan dan memasukkan unsur-unsur kenyataan sosial dalam kurikulum sekolah. Ada kesan bahkan pendidikan di Jepang yang dimonopoli pihak Kementrian Pendidikan, menutupi kenyataan sejarah yang sesungguhnya, hanya menampilkan sesuatu yang bagus, sehingga kepekaan murid-murid sekolah semakin lama semakin terkikis, tidak terasah, bahkan tumpul. Keadaan seperti ini membuat Haitani khawatir akan nasib anak-anak Jepang yang kurang peka terhadap kondisi sosial masyarakat, yang nantinya akan berkembang menjadi pribadi-pribadi yang dingin dan angkuh. Lewat keempat cerpen ini, Haitani menampilkan keadaan-keadaan nyata yang pernah ada di Jepang, kejadian nyata yang tidak diajarkan di sekolah, seperti tentang penjajahan yang pemah dilakukan Jepang terhadap Korea, perang di Okinawa, gambaran tentang negara lain yang belum maju seperti Jepang (dalam cerpen ini digambarkan tentang anak-anak Indonesia), dan kenyataan anak-anak idiot yang diacuhkan orang. Haitani menampilkan tokoh-tokoh cerita yang bersinggungan dengan masalah tentang pendidikan di Jepang, sekiranya membuka hati dan pikiran para pendidik di mana pun berada pada unumnya, dan para pendidik Jepang pada khususnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desiree Marietta A.
Abstrak :
Film Battle Royale produksi Taal Studios yang disutradarai oleh Fukasaku Kinji banyak menimbulkan kontroversi karena adegan-adegan kekerasan yang ditampilkan di dalamnya. Protes bermunculan dari berbagai pihak terutama karena karena pelaku kekerasan dalam film tersebut adalah remaja usia SMP, dan pada saat produksi sampai waktu tiba film tersebut, masalah kekerasan remaja di Jepang sedang menjadi sorotan publik.Hubungan film dengan masyarakat dapat bertolak dari kedudukan film sebagai institusi sosial, kalau tidak dapat dikatakan bahwa film adalah ungkapan perasaan masyarakat. Film sebagai institusi sosial berkaitan dengan konteks sosial masyarakat perfilman, khususnya pembuat film sebagai bagian dari masyarakat. Kedua, konteks film sebagai cermin masyarakat dalam skala kemampuan para pembuatnya dan dengan segala pengaruh yang ada. Dan ketiga adalah konteks fungsi sosial film, yaitu sampai seberapa jauh nilai sebuah film berkaitan dengan nilai sosial, sampai seberapa jauh nilai sebuah film dipengaruhi oleh nilai sosial, dan sampai seberapa jauh film dapat berfungsi sebagai alat penghibur sekaligus alat pendidikan bagi masyarakat (penonton). Film Battle Royale dalam penceritaannya mengambil apa yang ada dalam masyarakat. Kritik sosial demikian tidak selalu mendapat tanggapan positif, namun terlepas dari itu, dapat menjadi cerminan keadaan sosial masyarakat pada suatu waktu tertentu. Dalam hal ini masyarakat Jepang dan khususnya permasalahan yang dihadapi oleh remaja di Jepang yang dapat menjadi pemicu tindak kekerasan pada remaja. Juga reaksi masyarakat yang umumnya diberikan terhadap kekerasan tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septriana Pratiwi
Abstrak :
Analisis terhadap tiga buah cerita anak karya Miyazawa Kenji dengan menggunakan teori tokoh dan penokohan yang dikemukakan oleh Panuti Sudjiman dan Atar Semi, serta konsep fungsi sastra oleh Horace. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakter-karakter tokoh binatang dalam cerita Tse Nezumi, Kai no Hi, dan Horaguma Gakko o Sotsugyoshita Sannin karya Miyazawa Kenji. Dari tiga cerita yang dianalisis, terdapat lima tokoh utama yaitu tikus, kelinci, laba-laba, lintah, dan cerpelai. Empat di antaranya berkarakter jahat, dan satu berkarakter baik. Tikus, laba-laba, lintah, dan cerpelai adalah tokoh-tokoh berkarakter jahat. Sedangkan kelinci adalah satu-satunya tokoh berkarakter baik. Melalui tokoh-tokoh binatang dalam karya-karyanya itu, Miyazawa Kenji berharap agar para pembaca, khususnya anak-anak, dapat meniru sikap-sikap yang ditampilkan oleh tokoh-tokoh berkarakter baik, dan menjauhi sikap-sikap pada tokoh-tokoh berkarakter jahat. Karya-karya Miyazawa Kenji sarat dengan ajaran-ajaran moral yang sangat baik untuk dipelajari oleh pembacanya. Miyazawa Kenji berharap agar para pembacanya dapat memetik pesan-pesan moral dan ajaran Budha yang terdapat dalam karya-karyanya itu.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primi Rizkika
Abstrak :
Secara sepintas, skripsi ini merupakan sebuah tulisan yang berusaha membahas unsur metafora yang terdapat pada dua puluh lima puisi Izumi Shikibu, dari tiga buah antologi kekaisaran: Shuishu, Goshuishu,dan Shinkokinshu. Ketiga antologi tersebut dianggap telah mampu mewakili puisi-puisi Izumi yang lain. Jika dilihat dari judulnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini lebih menitikberatkan pada unsur metafora yang ada dalam ketiga buah antologi kekaisaran: Shuishu, Goshuishu,dan Shinkokinshu. Puisi-puisi Izumi memang banyak menampilkan kemampuan gaya bahasa, permainan kata, dan ketajaman intuisinya terhadap alam. Izumi Shikibu adalah penyair wanita yang hidup pada zaman Heian, masa kejayaan kesusastraan yang didominasi kaum perempuan. Masa ini ditandai oleh adanya kebebasan kaum wanita dalam mengekspresikan diri dan mengungkapkan perasaannya. Dilihat dari metafora-metafora dalam puisinya, dapat diduga bahwa izumi merupakan sosok wanita yang memiliki kepribadian yang sangat kompleks. Penulisan Metafora Dalam Puisi Izumi Shikibu ini bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis metafora yang terdapat dalam tiga antologi puisi izumi dan berusaha memberikan penafsiran akan maknanya. Teori yang dipakai dalam pembahasan ini adalah teori yang dikemukakan oleh C. Bally yang menyatakan bahwa metafora terbagi dalam tiga kelompok, yakni: metafora puitis, metafora ritual, dan metafora linguistik. Dalam penuisan ini akan lebih menitikberatkan pada metafora puitis. Metafora puistis menjadi salah satu fokus pembahasan karena bahan yang menjadi kajian berupa puisi. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis struktur karya secara objektif, dan akan menitik beratkan pada unsur intrinsik gaya bahasanya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S13809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widowati
Abstrak :
Miyazawa kenji merupakan penulis puisi dan pengarang cerita anak-anak pada zaman Shoowa. Karya-karya cerita anaknya sebagian besar ditulis dalam bentuk fantasi yang berarti dia sangat mengerti bahwa cerita-cerita itu akan lebih masuk untuk anak-anak jika penyampaiannya melalui media yang diakrabi oleh anak-anak, yaitu fantasi. Miyazawa Kenji semasa hidupnya berusaha keras mensejahterakan petani di daerahnya yang sangat miskin. Dan sebagai penganut agama Budha aliran Nichiren, keyakinannya terhadap Lotus Sutra sangat mendalam. Cerita Donguri to Yamaneko, Suisenzuki no Yokka, dan Tsukiyo no Denshinbashira yang dibahas dalam skripsi ini merupakan cerita-cerita yang terdapat dalam kumpulan cerita Chuumon no Doi Ryooriten, satu-satunya kumpulan cerita anak yang pernah diterbitkan semasa hidupnya, selain kumpulan puisi Haru to Shuura. Tiga cerita yang bersifat didaktis (bersifat mendidik) ini menggambarkan tentang kelemahan sifat-sifat manusia yang ditampilkan lewat tokoh-tokoh yang terdiri dari manusia, makhluk hidup bukan manusia, maupun benda mati yang diberi ciri insani (antropomorfistis). Lewat cerita-cerita ini Miyazawa Kenji menggambarkan kekhawatirannya agar anak-anak Jepang tidak tumbuh menjadi orang dewasa yang berkepribadian angkuh dan tidak peduli terhadap sesamanya maupun terhadap alam.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamalia Arundhina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memahami sebuah masalah sosial Jepang yaitu hikikomori dan untuk mengetahui tentang minimnya peranan orangtua dalam kehidupan anak melalui pemahaman akan sebuah karya Tatsuhiko Takimoto yang berjudul NHK ni Youkoso! baik dalam novel ataupun kehidupan nyata. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan, sedangkan dalam analisa dicoba menggunakan teori Sosiologi Sastra yang dikembangkan oleh Rene Wellec dan Austin Warren tentang sosiologi sastra yang berkaitan dengan isi, tujuan, dan hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra tersebut yang berhubungan dengan masalah sosial, teori Tamaki Saito tentang hikikomori yang mendefinisikan hikikomori sebagai suatu keadaan bukan nama penyakit atau diagnosis dan teori Meguro Yoriko seorang pakar keluarga Jepang yang mengatakan bahwa kehidupan keluarga Jepang sudah berubah menjadi kehidupan indivudialitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua yang seharusnya menjadi teladan untuk anak-anaknya sudah mulai kehilangan kualitas sebagai orangtua yang baik. Dalam novel, peran serta orangtua tokoh utama yang merupakan pelaku hikikomori sangatlah minim bahkan tidak ada, hal tersebut menyebabkan keadaan hikikomori tokoh utama terus berlanjut. Minimnya peran serta orangtua terhadap perkembangan kesembuhan pelaku hikikomori juga terjadi pada kehidupan nyata. Begitu juga dengan kurangnya komunikasi antar orangtua dan anak merupakan salah satu penyebab utama terjadinya hikikomori. Kurangnya komunikasi antar orangtua dan anak terjadi karena kehidupan keluarga yang sudah berubah menjadi kehidupan individualitas. Dengan kehidupan keluarga yang sudah berubah inilah yang menyebabkan kurangnya peran serta orangtua dalam kehidupan anak.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nilangsuka
Abstrak :
Tema kesepian dan keterasingan menjadi suatu ciri khas dalam karya-karya Murakami Haruki. Demikian pula yang terdapat dalam novel ?Suputoniku no Koibito?. Pada skripsi ini tujuan penulis adalah menemukan makna Sputnik di dalam novel tersebut melalui makna yang dibentuk oleh tokoh Sumire, Miu, dan K serta dari hubungan-hubungan yang terbentuk di antara mereka. Pada akhirnya, Sputnik dapat dianalogikan sebagai representasi dari rasa kesepian dan keterasingan yang dialami oleh masing-masing tokoh. Melalui analisis tentang hubungan-hubungan yang terbentuk di antara ketiga tokoh, ditemukan pula beberapa persamaan antara bentuk hubungan-hubungan tersebut dengan sifat maupun fungsi dari Sputnik sebagai satelit. Hingga akhirnya dapat disimpulkan bahwa Sputnik dalam novel ini adalah sebuah metafora.
Loneliness and alienation are the distinct characteristic of Murakami Haruki?s works. Such was also the case in Suputoniku no Koibito. In this thesis, the writer?s purpose is to find the meaning of Sputnik in the novel through the meaning that is formed by Sumire, Miu, and K's characters and also from the relationships that?s also formed between them. In the end, Sputnik could be analogized as the representation of each character's lonely and remote feelings. Through analyzing the relationships that formed between the three characters, there could be found some similarities between those relationships and the characteristics as well as the functions of Sputnik as a satellite. So that in conclusion, Sputnik in this novel is used as a metaphor.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>