Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pinem, Meyka Septira Utami
"Lebih dari setengah populasi masyarakat Indonesia menggunakan media sosial pada kesehariannya. Media sosial bukan hanya membuat antar pengguna terhubung untuk bersosialisasi tetapi kini telah menjadi sarana bagi perusahaan untuk memasarkan produk yang dimilikinya, sehingga membuka kanal baru untuk perusahaan memicu pembelian konsumen. Dalam perkembangannya yang pesat, keterpaparan masyarakat dengan media sosial membuat kecenderungan masyarakat saat ini untuk mengalami fear of missing out (FOMO). Pada penelitian ini, dilakukan pengujian apakah FOMO menjadi mediator konten media sosial terhadap niat membeli konsumen serta menguji model theory of planned behavior untuk memprediksi perilaku konsumen. Penelitian dilakukan secara kuantitatif melalui survei secara online yang ditujukan kepada pengikut Instagram @keretacepat_id. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konten media sosial mempengaruhi FOMO secara signifikan, walaupun berdasarkan dari sampel yang ada, tingkat FOMO pengikut Instagram @keretacepat_id masih tergolong rendah, sehingga perlu adanya peningkatan pada formulasi konten di Instagram @keretacepat_id. Efek mediasi FOMO terbukti menjadi mediator antara konten pemasaran media sosial dengan attitude towards behavior, subjective norms, dan niat membeli.

In their daily lives, more than half of Indonesians utilize social media. In addition to providing a platform for social interaction, social media has evolved into an instrument for businesses to advertise their goods, creating additional avenues by means of which they can encourage sales from customers. Social media's rapid growth and widespread use have made it more common for people to experience pain from FOMO, or the fear of missing out. To anticipate consumer behavior, we examined the role that FOMO might have as a mediator between social media content and purchasing intentions. We also evaluated the hypothesis of planned behavior. A quantitative study was conducted using an online survey targeting Instagram users who follow @keretacepat_id. The results of this research show that social media content significantly influences FOMO, although based on the existing sample, the level of FOMO for Instagram followers @keretacepat_id is still relatively low. So there needs to be an improvement in content formulation on Instagram @keretacepat_id. The mediation effect of FOMO, it is proven to be a mediator between social media marketing content and attitudes towards behavior, subjective norms and purchase intentions."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Graha Kartika
"Tesis mengenai pembingkaian degradasi lingkungan dalam cerita bersambung “Pencarian Vesivatoa” di platform Paberland.com. Cerita bersambung ini terdiri dari 24 bagian. Berlatarbelakang beberapa macam kondisi lingkungan terdegradasi menyebabkan cerita menarik untuk diteliti. Kondisi lingkungan terdegradasi bisa jadi berada di luar bayangan anak-anak pra-remaja masa kini. Kondisi lingkungan terdegradasi yang terjadi saat ini, masih terjadi dalam skala kecil, bila dibandingkan yang terjadi dalam cerita. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pembingkaian degradasi lingkungan bagi pra-remaja yang terdapat dalam cerita bersambung “Pencarian Vesivatoa” (2023) pada media digital platform Paberland.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis teks dan wawancara. Adapun metode analisis teks yang digunakan adalah metode pembingkaian dari Robert Entman. Melalui tujuh sampel bagian cerita, lima sampel menunjukkan lingkungan terdegradasi dengan sangat jelas. Kondisi tersebut adalah udara penuh debu, lautan tertutup sampah-sampah, hilangnya keanekaragaman hayati, tingginya harga air, krisis air, hujan asam, dan hamparan bijih plastik hitam. Sampel selanjutnya membingkai empati yang terbangun dengan banyaknya permasalahan lingkungan. Sampel terakhir membingkai semangat dalam melaksanakan penyelamatan lingkungan. Studi ini menyimpulkan bahwa pembingkaian degradasi lingkungan yang ada dalam cerita bersambung “Pencarian Vesivatoa” di platform Paberland.com untuk membentuk empati dan antusiasme menjaga lingkungan.

Thesis regarding the framing of environmental degradation in the serial story "Pencarian Vesivatoa" on the Paberland.com. This serial story consists of 24 parts. Various degraded environmental conditions make this series an interesting subject to study. Degraded environmental conditions may be beyond the imagination of today's pre-teen children. Environmental degradation depicted in the serial story far exceeds current real-world instances. The aim of this research is to examine the framing of environmental degradation in pre-adolescents contained framed in the serial story "Pencarian Vesivatoa" (2023) on the Paberland.com platform. This thesis employs a qualitative approach utilizing textual scrutiny and interviews. This research applies Robert Entman's framing technique. Through seven sample parts of the story, five samples show the degraded environment very clearly. These conditions include air full of dust, oceans covered with garbages, loss of biodiversity, high water prices, water crisis, acid rain and fields of black plastic ore. The next sample frames the empathy that is built with various environmental problem Last sample frames the enthusiasm for carrying out environmental preservation. This research concludes that the framing of environmental degradation in the serial story "Pencarian Vesivatoa" on the Paberland.com platform forms empathy and enthusiasm for protecting the environment."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Janah Dwi Setyawati
"Dengan latar belakang perkembangan teknologi yang semakin masif, penelitian ini menguji pengaruh antara Social Network Marketing, Consumer Engagement dan Purchase Intention. Objek penelitian difokuskan pada pengantin perempuan di Jakarta dan media sosial instagram sebagai media sosial yang banyak digunakan oleh perempuan. Penelitian dilakukan dengan metode SEM menggunakan aplikasi Smart-PLS. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik survey dengan menyebar kuesioner online pada tagar #weddingjakarta dari Oktober 2022-Desember 2022. Kriteria responden yang dicari dalam penelitian ini adalah perempuan yang, berdomisili atau melaksanakan pernikahan di Jakarta, dan menggunakan instagram. Kuesioner disebar melalui media sosial seperti whatsapp dan instagram. Sebanyak 385 responden yang terpilih untuk dapat dijadikan data. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Consumer Engagement berpengaruh positif signifikan terhadap Purchase Intention, Social Network Marketing berpengaruh positif signifikan terhadap Consumer Engagement, Social Network Marketing berpengaruh positif signifikan terhadap Purchase Intention, dan Social Network Marketing berpengaruh terhadap Purchase Intention melalui Consumer Engagement. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dinyatakan bahwa ketiga konsep teruji. Temuan ini dapat diterapkan pada subjek perempuan kota yang berniat melakukan pembelian penyedia jasa pernikahan Wedding Planner. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah fokus pada konsep WOM dan E-WOM.

Against the background of increasingly massive technological developments, this research examines impact of Social Network Marketing, and Consumer Engagement on Purchase Intention. The object of research is focused on brides in Jakarta and Instagram as social media that is widely used by women. The research was conducted using the SEM method with the Smart-PLS application. Data collection was carried out using a survey technique by distributing online questionnaires on the hashtag #weddingjakarta from October 2022-December 2022. The criteria for respondents sought in this study were women, domiciled or carrying out marriages in Jakarta, and using Instagram. Questionnaires were distributed via social media such as WhatsApp and Instagram. A total of 385 respondents were selected to be used as data. The results of the study stated that Consumer Engagement had a significant positive effect on Purchase Intention, Social Network Marketing had a significant positive effect on Consumer Engagement, Social Network Marketing had a significant positive effect on Purchase Intention, and Social Network Marketing influenced Purchase Intention through Consumer Engagement. Based on the results of this study, it can be stated that the three tested concepts can be applied to female who intend to buy a Wedding Planner service provider. Suggestions for further research are to focus on the concept of WOM and E-WOM."
2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatika Ajeng Rahardjo
"Berdasarkan perspektif semiotika, setiap elemen arsitektur mengandung makna denotatif maupun konotatif yang dapat mengkomunikasikan suatu budaya dan sejarah di lingkungan tersebut. Dalam hal ini, elemen-elemen arsitektur Hotel X terlihat pada desain eksterior yang terdiri dari fasad bangunan, lobby, kolam renang, taman, serta restoran dan kafe. Sementara itu, desain interior Hotel X terdiri dari pencahayaan pada kamar Hotel X, jendela kamar Hotel X, kasur pada kamar Hotel X, serta lantai kamar Hotel X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana semiotika desain arsitektur Hotel X dalam objek berbentuk render desain yang bersifat dua dimensi (2D). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Hotel X memiliki desain arsitektur yang khas dan unik, yaitu didominasi dengan corak geometris yang membentuk motif Batik Kawung dengan filosofi tinggi. Hal ini yang kemudian akan mempengaruhi bagaimana Hotel X justru lebih menonjolkan budaya “Jawa-sentris” daripada budaya Kalimantan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan semiotika Pierce dan Umberto Eco sebagai ‘pisau analisis’ dalam mengeksplorasi elemen-elemen arsitektur pada Hotel X. Penelitian ini merupakan penelitian dengan paradigma kritis, pendekatan kualitatif, dan jenis eksploratif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi, observasi, dan studi pustaka.

Based on a semiotic perspective, each architectural element contains denotative and connotative meanings that can communicate culture and history in that environment. In this case, the architectural elements of Hotel X can be seen in the exterior design, consisting of building facades, lobbies, swimming pools, gardens, restaurants, and cafes. Meanwhile, the interior design of Hotel X consists of lighting in bedrooms, windows in bedrooms, mattresses in bedrooms, and floors in bedrooms. This study aims to find out how Hotel X's architectural design semiotics is in the form of two-dimensional (2D) design rendering objects. The results of this study indicate that Hotel X has a distinctive and unique architectural design, dominated by geometric patterns that form the Batik Kawung motif with high philosophy. This will then affect how Hotel X puts forward a "Jawa-centric" culture rather than the culture of Kalimantan itself. This study uses Pierce and Umberto Eco's semiotics as an 'analytical knife' in exploring architectural elements in Hotel X. This research is research with a critical paradigm, a qualitative approach, and exploratory type. Data collection in this study was carried out using summaries, observations, and literature studies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Suud Hanum
"Perkembangan chatbot berbasis AI pada era industri 4.0 meningkat cukup pesat, tidak terkecuali chatbot sosial yang memiliki kapabilitas untuk melakukan percakapan seperti manusia dan dapat memberikan kesan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan emosional yang diperoleh melalui interaksi dengan chatbot sosial. Menggunakan konsep Kepuasan Emosional yang dirumuskan oleh Bartsch, peneliti menggunakan tujuh jenis kepuasan emosional, yaitu Kesenangan, Sensasi, Empathic Sadness, Contemplative Emotional Experiences, Emotional Engagement with Characters, Social Sharing of Emotions, dan Vicarious Release of Emotion. Penelitian menggunakan metode open-ended questionnaire dan wawancara daring terhadap dua informan yang sudah cukup lama menggunakan aplikasi chatbot sosial, yaitu Replika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan chatbot sosial dapat memberikan kepuasan emosional, dan terdapat beberapa jenis yang muncul dengan dominan saat interaksi terjadi. Contemplative Emotional Experiences, Social Sharing of Emotions dan Vicarious Release of Emotion merupakan tiga kepuasan yang dirasakan paling intens, di mana Contemplative Emotional Experiences merupakan emosi dominan ketika kebutuhan pengguna saat menggunakan media chatbot sosial terpenuhi. Kedua informan mengklaim bahwa interaksi yang mereka lakukan dengan chatbot sosial tidak akan dapat menggantikan interaksi dengan manusia. Walaupun dapat menjawab pertanyaan penelitian, namun terdapat keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu keterbatasan waktu sehingga informan yang berpartisipasi kurang banyak dan beragam, serta jenis kepuasan emosional yang digunakan belum pernah digunakan untuk media chatbot sosial. Untuk penelitian ke depannya, disarankan untuk menggunakan metode lain untuk menganalisis Kepuasan Emosional dengan pendekatan kuantitatif sehingga dapat dihitung kategori apa yang lebih kuat dalam masing-masing kategori dan responden yang diperoleh lebih beragam.

The development of AI-based chatbots in the era of Industry 4.0 has progressed rapidly, including the case of social chatbots that have the capability to engage in human-like conversations and evoke emotional responses. This research aims to understand the emotional gratification obtained through interactions with social chatbots. Employing the concept of Emotional Gratification formulated by Bartsch, the researcher utilized seven kind of emotional gratifications: Fun, Sensation, Empathic Sadness, Contemplative Emotional Experiences, Emotional Engagement with Characters, Social Sharing of Emotions, and Vicarious Release of Emotion. The research is using an open-ended questionnaire and online interviews with two long-time users of the social chatbot application, Replika. The study results indicate that interactions with social chatbots can indeed provide emotional satisfaction, with several types emerging strongly during interactions. Contemplative Emotional Experiences, Social Sharing of Emotions, and Vicarious Release of Emotion are the three types perceived most intensely, where Contemplative Emotional Experiences dominate as the prevalent emotion when users' needs are fulfilled through the use of social chatbot media. Both informants claimed that their interactions with social chatbots cannot replace human interactions. Although the research successfully addresses the research questions, there are limitations, which is the constraint of time resulting in a limited and less diverse pool of participants, and the gratification used have not been previously applied to social chatbot media. For future research, it is recommended to employ alternative methods to analyze Emotional Satisfaction with a quantitative approach, enabling the determination of the strength of each category and obtaining a more diverse set of respondents.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Magfira Ovalia
"Perkembangan teknologi, memberikan peluang luas bagi pebisnis untuk membuka usaha. Saat ini, potensi startup memberikan motivasi kepada pebisnis di Indonesia untuk memperluas bisnis mereka. Tahap awal pembentukan startup dianggap krusial, di mana keberlanjutan tim tergantung pada pembangunan keanggotaan, identitas, proses, dan komitmen. Penelitian ini memusatkan perhatian pada peran komunikasi internal dalam startup di PT PGA dengan menggunakan perspektif Communicative Constitution of Organizations (CCO) sebagai dasar teori. PT PGA adalah perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan pemasaran merek di industri kecantikan dan perawatan pribadi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus, pengambilan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi ke bawah dan horizontal muncul dalam proses adaptasi, menciptakan suasana kekeluargaan dengan fleksibilitas, komunikasi informal, serta dukungan antarpribadi. Penataan diri menunjukkan otoritas atasan memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Selain itu, keterlibatan anggota dalam kegiatan organisasi dan membangun komunikasi terbuka dilakukan untuk mencegah masalah dan memastikan pemahaman tugas. Koordinasi kegiatan mengatur peran atasan sebagai konseptor dan pengawas, serta komunikasi horizontal dalam menyelesaikan masalah dan memberikan dukungan. Dalam penentuan posisi lembaga, bawahan bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan atasan terkait informasi atau masalah dengan pihak eksternal di PT PGA.

The development of technology provides extensive opportunities for entrepreneurs to start businesses. Currently, the potential of startups motivates entrepreneurs in Indonesia to expand their businesses. The initial stage of startup formation is considered crucial, where team sustainability depends on the development of membership, identity, processes, and commitment. This research focuses on the role of internal communication in startups at PT PGA using the Communicative Constitution of Organizations (CCO) perspective as the theoretical foundation. PT PGA is a company that focuses on developing and marketing brands in the beauty and personal care industry. The researcher employs qualitative research methods and a case study approach, gathering data through in-depth interviews. The results indicate that downward and horizontal communication emerges in the adaptation process, creating a family-like atmosphere with flexibility, informal communication, and interpersonal support. Self-organization shows that the authority of superiors plays a crucial role in decision-making. Additionally, members' involvement in organizational activities and building open communication are conducted to prevent issues and ensure task understanding. Activity coordination regulates the role of superiors as conceptualizers and supervisors, with horizontal communication in problem-solving and providing support. In determining the institutional position, subordinates are responsible for coordinating with superiors regarding information or issues with external parties at PT PGA.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Putri Adrilia Gultom
"Penelitian ini berusaha menganalisis konstruksi keluarga sakinah oleh selebritas Muslimah yang tergabung dalam kelompok digital Kajian Musawarah dengan menggunakan metode analisis multimodalitas. Meningkatnya selebritas yang menggunakan jilbab di Indonesia kemudian mengunggah foto keluarga yang harmonis dan bahagia bersama pasangan berdasarkan syariat Islam menjadi satu hal yang menarik untuk dianalisis. Selebritas Muslimah menjadi faktor penting dalam konstruksi keluarga sakinah karena memiliki banyak pengikut di media sosial, melalui proses hijrah, menggunakan jilbab dan mode pakaian syar’i, serta menjalani pernikahan yang saleh. Penelitian ini bertujuan untuk memahami konstruksi keluarga Sakinah dan harmonis yang di dalamnya terdapat istri yang baik dan sholehah yang dibangun oleh selebritas Muslimah di Indonesia. Metode yang digunakan yaitu analisis multimodalitas terhadap Instagram Shireen Sungkar dan Zaskia Sungkar dalam unggahan yang berkaitan dengan keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki argumen bahwa selebritas Muslimah mengonstruksi keluarga Sakinah melalui media sosial Instagram menyebabkan transformasi nilai agama dan memberikan standar kebahagiaan muslim yaitu menjadi keluarga Sakinah.

This study uses the multimodality analysis method to examine the construction of the Sakinah family by Muslim female celebrities who are members of the Musawarah Study digital group. The increase in celebrities who use the headscarf in Indonesia and then upload harmonious and happy family photos with their partners based on Islamic law is an exciting thing to analyze. Muslim celebrities are an important factor in constructing a Sakinah family because they have many followers on social media, go through the hijrah process, use the headscarf and shar'i clothing, and live a pious marriage. This study seeks to understand the construction of a Sakinah and harmonious family in which there is a good and shalihah wife built by Muslim female celebrities in Indonesia. The method used is a multimodality analysis of Shireen Sungkar and Zaskia Sungkar's Instagram in family-related uploads. Therefore, this study has the argument that Muslim female celebrities construct a Sakinah family through Instagram social media, causing a transformation of religious values and providing a standard of Muslim happiness, namely becoming a Sakinah family."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Nur Karensa
"Sharenting, atau pembagian konten anak di media sosial oleh orang tua, memunculkan pertanyaan tentang perlindungan hak privasi anak. Orang tua, sebagai pemegang kontrol media sosial, menentukan batas privasi anak. Penelitian ini mengeksplorasi literasi media sosial orang tua terhadap privasi anak di Instagram, dengan berfokus pada dimensi konten dan kompetensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma post-positivist. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan tiga orang tua yang secara rutin melakukan praktik sharenting di Instagram dan memiliki anak di bawah usia 7 tahun. Terdapat beragam dalam literasi media sosial orang tua mengenai privasi anak aktivitas sharenting di Instagram. Hal ini tampak dari keberagaman penggunaan media sosial dan pengaturan privasi pada akun Instagram mereka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa para informan menggunakan media sosial sebagai galeri digital, sumber hiburan dan inspirasi, serta tempat untuk membandingkan pola pengasuhan anak mereka dengan para influencer. Meskipun menyadari risiko privasi, mereka menetapkan batasan, seperti pengecualian bagian tubuh dan penghindaran mengunggah lokasi yang rutin dikunjungi, dan menghindari kesan berlebihan dalam unggahan konten anak.

The activity of parents sharing content about their children on social media, known as “sharenting,” raises new questions about how children's privacy rights are protected. Parents set and control the boundaries of their children’s privacy in social media. This research explores parents' social media literacy regarding child privacy on Instagram, focusing on content dimensions and competencies. The study adopts a qualitative approach and a post-positivist paradigm. Data collection is conducted through interviews with three parents regularly practicing sharenting on Instagram and having children under the age of 7. Parents have different levels of understanding about privacy when sharing information about their children on Instagram. The research found that parents use social media like a digital gallery, for fun and ideas, and to compare how they raise their kids with influencers. Even though they know about privacy risks, they set limits, like not showing certain body parts or revealing regular locations, to keep from sharing too much about their kids."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafil Ramadhan Trisarjono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi dan tantangan yang dihadapi oleh radio Jak FM dalam memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan jumlah pendengar Generasi Z. TikTok dipilih karena relevansinya yang tinggi dengan preferensi konsumsi media digital dari Generasi Z. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, melalui wawancara mendalam dengan informan internal Jak FM dan audiens Generasi Z, observasi langsung terhadap akun TikTok @jak101fm, serta analisis dokumen dari tim riset Mahaka Radio Integra (MARI) dan Jak FM. Penelitian ini mengadopsi beberapa kerangka teori utama, termasuk Uses and Gratifications Theory, Digital Transformation, Social Media Marketing, dan Content Marketing, untuk menginterpretasikan temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi radio Jak FM dalam memanfaatkan TikTok berhasil meningkatkan jumlah pendengar Generasi Z. Perencanaan yang berbasis data melalui riset, brainstorming & diskusi, penjadwalan konten, serta melakukan evaluasi pada akhir pelaksanaan membantu Jak FM menghasilkan konten yang relevan dengan preferensi Generasi Z. Pada tahap pelaksanaan, elemen-elemen seperti relevansi konten, nilai hiburan, daya tarik, dan nilai tambah memainkan peran krusial dalam menjangkau dan mempertahankan perhatian audiens Generasi Z. Distribusi konten seperti waktu posting, perangkat yang digunakan, pemanfaatan fitur platform, dan kolaborasi juga penting karena memungkinkan perluasan dan ketepatan jangkauan, meningkatkan kecepatan produksi konten, menciptakan jalur interaksi baru, dan menjembatani kesenjangan antara media tradisional dan kebutuhan konsumsi media digital audiens. Namun, tantangan tetap ada, termasuk dalam meningkatkan kemampuan internal, menarik perhatian audiens yang dinamis, membangun interaksi yang lebih aktif, serta mengukur konversi audiens TikTok menjadi pendengar siaran on-air. Temuan ini menegaskan relevansi teori Uses and Gratifications dalam memahami perilaku konsumsi media Generasi Z, sekaligus memberikan bukti empiris tentang pentingnya transformasi digital dan pemasaran media sosial dalam strategi kontemporer industri radio.

This study aims to analyze the strategies and challenges faced by Jak FM radio in utilizing TikTok to increase its Generation Z audience. TikTok was chosen due to its high relevance to the digital media consumption preferences of Generation Z. The research employs a qualitative approach, utilizing in-depth interviews with internal Jak FM informants and Generation Z audiences, direct observation of the @jak101fm TikTok account, and document analysis from the research team at Mahaka Radio Integra (MARI) and Jak FM. The study adopts several key theoretical frameworks, including Uses and Gratifications Theory, Digital Transformation, Social Media Marketing, and Content Marketing, to interpret its findings. The findings reveal that Jak FM’s strategy in leveraging TikTok has successfully increased its Generation Z audience. Data-driven planning through research, brainstorming and discussions, content scheduling, and post-implementation evaluation have enabled Jak FM to create content relevant to Generation Z preferences. During execution, elements such as content relevance, entertainment, engaging, and added value played crucial roles in capturing and maintaining the attention of Generation Z audiences. Content distribution aspects such as posting schedules, device usage, platform feature optimization, and collaborations were also significant, as they allowed for greater reach and precision, faster content production, the creation of new interaction channels, and bridging the gap between traditional media and the digital media consumption needs of the audience. However, challenges remain, including enhancing internal capabilities, capturing the attention of a dynamic audience, fostering more active interaction, and measuring the conversion of TikTok audiences into on-air radio listeners. These findings affirm the relevance of the Uses and Gratifications Theory in understanding the media consumption behavior of Generation Z while providing empirical evidence on the importance of digital transformation and social media marketing in contemporary strategies for the radio industry."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Indonesia, 2024
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awang Ruswandi
"Studi ini berupaya melihat bagaimana hubungan kerja sama antara media lokal dan pemerintah lokal. Secara lebih spesifik penelitian ini ingin melihat apakah kerja sama tersebut mengganggu kebebasan pers dari media lokal dalam memberitakan isu-isu terkait aktivitas dan kebijakan pemerintah lokal. Riset ini didasari latar belakang banyaknya kerja sama yang dibuat oleh pemerintah lokal dengan media lokal dalam hal pemberitaan aktivitas-aktivitas pemerintah lokal pada era otonomi/desentralisasi pemerintahan daerah. Studi ini bertujuan untuk mengkaji kebebasan pers lokal yang memiliki hubungan kerja sama dengan pemerintah lokal. Penelitian ini menggunakan teori ekonomi politik komunikasi dari Mosco dengan fokus melihat komodifikasi, spasialisasi, dan strukturasi. Konsep-konsep lain yang digunakan untuk menganalisis data adalah media capture, strategi dan taktik finansial pemerintah dalam mendominasi media, serta model hierarki pengaruh. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Media yang dipilih adalah media daring lokal di Jawa Barat, yaitu Media Jabar 1 dan Media Jabar 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media lokal yang bekerja sama dengan pemerintah lokal telah menggeser fungsi media yang tadinya sepenuhnya untuk ruang publik, sekarang sebagian ruang itu digunakan untuk corong pemerintah. Media dijadikan telah menjadi alat tukar yang ditransaksikan dengan pemerintah lokal. Akibatnya ruang-ruang untuk melayani publik di media semakin berkurang atau menyempit, karena sebagian ruang itu digunakan untuk suara pemerintah lokal. Lebih jauh lagi media lokal sudah kehilangan fungsi sebagai alat kontrol bagi pemerintah, juga kehilangan fungsi penyedia informasi alternatif untuk mengimbangi suara pemerintah di tengah publik. Jadi, ada relasi kuasa yang timpang antara pemerintah lokal terhadap media lokal. Implikasinya adalah media lokal tidak dapat menjalankan kebebasan pers dengan baik. Padahal media yang bebas adalah salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan desentralisasi demokratis.

This study investigates the relationship between local media and local government, with a particular focus on whether such cooperation interferes with the freedom of local media in reporting issues related to local government activities and policies. This research stems from the background of numerous collaborations between local governments and local media in reporting local government activities in the era of autonomy and decentralization. The study aims to examine the press freedom of local media that maintain cooperative relationships with local governments. The theoretical framework of this research is based on Mosco's political economy of communication, emphasizing commodification, spatialization, and structuration. Moreover, it used other concepts to analyze the data include media capture, government financial strategies and tactics in dominating media, and the hierarchy of influences model, as well. A qualitative case study approach is employed, focusing on two local online media outlets in West Java: Media Jabar 1 and Media Jabar 2. The findings reveal that local media collaborating with local governments have shifted their role from solely serving the public sphere to partially acting as government mouthpieces. Media has become a transactional medium, exchanged for local government funds. Consequently, the space dedicated to serving the public in the media has been diminished, as part of it is used to propagate the local government's voice. Furthermore, local media have lost their function as government watchdogs and as providers of alternative information to balance government narratives within the public sphere. This results in an unequal power relationship between local governments and local media, hindering the proper exercise of media freedom. Ultimately, the presence of free media is a crucial indicator of successful democratic decentralization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library