Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rudyanto
Abstrak :
Berbagai kasus remaja seperti tawuran, pencurian, narkoba, dan sex bebas yang terjadi tahun 2011 menunjukan bahwa banyak sekali remaja Indonesia yang memiliki pengendalian stress yang tidak tepat. Pengendalian diri terhadap stress yang disebut koping, dibentuk oleh lingkungan yang mendominansi remaja seperti akademik dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dan kemampuan akademik terhadap pemilihan koping pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan potong lintang serta menggunakan 108 sampel siswa SMAN 14 Jakarta. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa karakteristik responden tidak ada hubungan dengan kemampuan interaksi sosial, akademik, dan pemilihan mekanisme koping kecuali variabel suku (p value 0.028; α 0.05). selain hal tersebut tidak ada hubungan antara kemampuan akademik dan interaksi sosial terhadap pemilihan mekanisme koping individu. ......Various juvenile cases such as brawl, theft, drugs, and free sex that occurred in 2011 showed that many Indonesian teenagers who have improper control stress. Stress self-control called coping, is formed by a teenager such environments mendominansi academic and social. This study aims to determine the relationship between social interaction and academic skills to the selection of coping in adolescents. This study uses a descriptive correlational design with a cross sectional sample of 108 students and use SMAN 14 Jakarta. Results of this study found that the characteristics of the respondents are not related to the ability of social interaction, academic, and coping mechanisms election unless the tribe variable (p value = 0.028; α 00:05). other than that there is no relationship between academic ability and social interaction for the selection of individual coping mechanisms.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Shinta Yuliana
Abstrak :
Pola asuh orang tua merupakan suatu dukungan ataupun motivasi bagi korban bullying untuk patuh dalam menjalani rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis pola asuh orang tua dengan kepatuhan korban bullying dalam menjalani rehabilitasi. Desain penelitian ini adalah deskriptif kolerasi menggunakan sampel 50 responden (usia rata-rata 16,1) yang dipilih dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen pola asuh orang tua (0,507; r tabel = 0,317: reliabel) Hasil penelitian menunjukan bahwa 44% tidak patuh dan 56% patuh dalam menjalani proses rehabilitasi. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara jenis pola asuh orang tua dengan kepatuhan korban bullying dalam menjalani proses rehabilitasi (p value = 0,208; α = 0,05). Disarakan bagi peneliti lain untuk dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tidak adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan kepatuhan.
The type of parenting is a motivation or can be a support for victim of bullying to be compliance in rehab. This study to determine the relationship between the type of parenting with compliance bullied in rehab. The study design was a descriptive correlation using a sample of 50 respondents (average age 16.1) were selected with a total sampling technique. The instrument used is a parenting instrument (0.507; r = 0.317 table: reliable). The results showed that 44% of non-compliant and 56% compliant to undergo rehabilitation process. This study shows that there was no significant relationship between the type of parenting with bullying victim compliance in undergoing the process of rehabilitation (p value = 0.208; α = 0,05). It is recommended for other researchers to be able to examine the factors that influence the lack of association between parenting parents with compliance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neli Suharti
Abstrak :
Perawat merupakan salah satu pekerjaan yang sangat beresiko mengalami burnout. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta. Desain penelitian ini adalah deskripsi korelasi dengan responden sebanyak 110 orang yang dipilih dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner modifikasi Maslach Burnout Inventory (MBI) dan kuesioner Rivai. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara Burnout dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (p value = 0,018; α = 0,05). Tingkat burnout yang dialami perawat termasuk kategori sedang, dan kinerja yang dicapai oleh perawat dalam kategori kinerjanya baik, menggambarkan bahwa perawat bekerja secara profesional meskipun mengalami burnout tingkat sedang. Penelitian ini menyarankan rumah sakit agar memperhatikan tingkat kejenuhan untuk menghindari pengaruh terhadap kinerja perawat.
Nurses are one of the professions vulnerable to burnout. This study aim is to determine the relationship between burnout and nurses work performance at Metropolitan Medical Centre Hospital, Jakarta. The research design of this study was descriptive-correlation with 110 samples selected using simple random sampling technique. Research instrument was modified Maslach Burnout Inventory (MBI) and Rivai Questionnaire. Study result showed a significant relationship between burnout and the work performance of nurses at Metropolitan Medical Centre Hospital (p value = 0,018; α = 0,05). Burnout level of nurses was moderate, and nurses showed good work performance. This finding suggested nurses work professionally despite the level of burnout was moderate. It is recommended to hospitals to regard the level of burnout to avoid influence on nurses work performance.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Tiur Dame Uli
Abstrak :
Pelayanan kegawatdaruratan onkologi merupakan pelayanan kondisi akut mengancam kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan secara sendiri atau bersama sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan yang ditujukan terhadap perorangan kelompok dan masyarakat. Metode penelitian deskriptif analitik dengan tekni cross sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kualitas asuhan keperawatan pada kasus onkologi di rumah sakit kanker Dharmais Jakarta. Penelitian ini melibatkan 53 responden perawat dan 53 responden pasien dengan teknik proportional sampling. Hasil analisis bivariat menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kualitas pelayanan keperawatan kenyamanan p 0 19 0 05 Pengetahuan perawat perlu ditingkatkan tentang kegawatan onkologi serta menerapkan perilaku caring sehingga pasien lebih merasa nyaman.
An oncology emergency service acute care conditions life theretening either directly or indirectly. Health care is the effort made by themselves or together in an organization to maintain and promote health prevent and treat disease and restore health are directed against individuals groups and comunities. This research method with a descriptive analytic cross sectional technique aims to determine the relationship of nurses knowledge toward the quality of nursing care in the case of oncology at the cancer hospital Dharmais Jakarta. The study involved 53 respondents nurses and 53 respondents patiens with proportional sampling technique. Results showed there is no significant relationship between the level of knowledge toward the quality of nursing care comfort Knowledge of nurses needs to be improved about the gravity of oncology and implement caring behaviors so that patients feel more comfortable.
Depok: Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyantina Herlita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada remaja yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif seperti berkelahi, memukul, mencubit, mendorong, menendang, mengancam, mengejek, memberi sebutan buruk dan menyindir orang lain, dan bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pola komunikasi keluarga dengan perilaku agresif remaja. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif. Data didapat dengan membagikan kuesioner mengenai perilaku agresif dan pola komunikasi keluarga kepada 100 siswa SMAN 4 Bekasi yang berkecenderungan atau pernah melakukan perilaku agresif. Dari analisa bivariat menggunakan chi-square test didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola komunikasi keluarga dengan perilaku agresif remaja. Hasil penelitian ini berbeda dengan beberapa teori dan penelitian sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena terdapat beberapa faktor yang juga mempengaruhi perilaku remaja.
Abstract
The study focused on adolescents who have a tendency to aggressive behavior such as fighting, hitting, pinching, pushing, kicking, threatening, taunting, giving a bad name and insinuated other people. The aims of this study is to determine the relationship between family communication patterns with aggressive behavior in adolescents. This is a quantitive research mode which is use correlative descriptive design. Data was collected by distributed questionnaires of aggressive behavior and family communication pattern to the 100 students of SMAN 4 Bekasi, who is prone to or have had aggressive behavior. From the bivariate analysis using chi-square test, found that there was no significant relationship between family communication patterns with aggressive behavior in asolescents. These results contrast to some previous theory and research. This can happen because there are several factors that also affect the behavior of adolescents.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Irfanudin
Abstrak :
Perilaku bunuh diri merupakan penyebab kematian utama pada klien skizofrenia yang mengakibatkan kesedihan dan kerugian yang tidak terukur terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Tindakan keperawatan ners, Cognitive Therapy dan Sosial Skiil Training diberikan pada klien bertujuan untuk menurunkan tanda gejala risiko percobaan bunuh diri, meningkatkan harga diri klien, mampu mnegontrol emosi dan perilaku, memanfaatkan system pendukung yang ada, mampu mengendalikan keinginan untuk mencederai diri sendiri serta meningkatkan kemampuan klien dalam bersosialisasi dengan orang lain. Tindakan keperawatan diberikan kepada 10 klien risiko bunuh diri 5 klien mendapatkan tindakan keperawatan Ners generalis dan Ners Spesialis Cognitive therapy dan 5 klien mendapatkan tindakan keperawatan ners generalis, ners spesialis cognitive therapy dan social skill training dengan menggunakan pendekatan model stres adaptasi stuart. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tanda gejala risiko bunuh diri pada aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial, terjadi peningkatan harga diri klien dan kemampuan klien dalam bersosialisasi dengan orang lain, dan tindakan keperawatan ners generalis, ners spesialis cognitive therapy dan sosial skill training mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pada klien yang hanya mendapatkan pemberian tindakan keperawatan Ners generalis dan Ners Spesialis Cognitive therapy. Hasil penanganan kasus ini merekomendasikan pentingnya tindakan keperawatan ners generalis, ners spesialis cognitive therapy dan sosial skill training dan melakukan pengawasan evaluasi stressor yang muncul serta perlunya kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antidepresan. ......Suicidal behavior is the leading cause of death in schizophrenic clients resulting in grief of suffering, and unmeasured harm to individuals, families and communities. Nursing intervention and Cognitive Therapy and Social Skiil Training SST are given to clients aimed at reducing the risk symptom signs of attempted suicide, increasing client self esteem, being able to control emotions and behavior, utilizing existing support systems, self injury and improve the ability of clients in socializing with others. Nursing Intervention, CT and SST were given to 5 clients of risk suicide 5 clients received Ners generalist action and Ners Specialist Cognitive therapy and 5 clients received ners generalist treatment, cognitive therapy ners specialist and social skill training by using the stuart tress adaptation model approach. The finding indicated decrease in signs of suicide risk symptoms on the aspects of cognitive, affective, physiological, behavioral and social aspects, increasing client 39 s self esteem and the ability of clients in socializing with others and ners generalist actions, specialist cognitive therapy and social skills training has a better effect than the clients who only get nursing treatment Generalist Ners and Ners Specialist Cognitive therapy. The results of this case recommend the importance of generalist nursing actions, specialist cognitive therapy and social skills training and monitoring evaluating the emerging stressors as well as the need for collaboration with the medical team in the administration of antidepressants
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Yosefine Julia Agatha
Abstrak :
Ansietas adalah masalah psikososial yang dapat terjadi pada klien dengan asma disebabkan dari proses patogenesis penyakit klien sehingga bermanifestasi menjadi tanda gejala klinis dimana hal tersebut dapat menyebabkan perburukan kondisi klien. Karya ilmiah akhir ners KIAN ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisa asuhan keperawatan psikososial ansietas pada klien dengan asma di ruang Antasena RS dr. H Marzoeki Mahdi Bogor. Asuhan keperawatan yang diberikan sudah disesuaikan dengan matriks asuhan keperawatan kesehatan jiwa psikososial; sementara pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale HARS yang menunjukkan penurunan dari total skor 26 menjadi 6 selama lima hari perawatan. Intervensi keperawatan yang digunakan dalam mengatasi ansietas pada klien dengan asma berhasil dilakukan dengan optimal. Sebagai kesimpulan, terdapat hubungan yang sangat erat antara masalah psikososial ansietas dan fisik asma pada klien, sehingga diperlukan rancangan tindakan keperawatan yang terintegrasi secara psikososial dan fisik untuk mengatasi ansietas klien secara komprehensif.Kata kunci : Ansietas, Asma, Asuhan Keperawatan Psikososial.
Anxiety as psychosocial problem can occur in patients with asthma as the result from disease rsquo;s pathogenesis process which manifested as clinical signs and symptoms that can aggravate the patient rsquo;s medical condition. The purpose of this scientific work is to outlining the analysis result of psychosocial nursing care plans for anxiety in patient with asthma in Antasena Care Unit at dr. H Marzoeki Mahdi Hospital Bogor. Nursing care for anxiety which was given to the patient already customized with psychosocial mental health nursing care matrix; and this thesis using Hamilton Anxiety Rating Scales HARS to evaluate the work that shows decreasing in total score from 26 to 6 in five days of hospitalization. Managing the anxiety of the patient with asthma has successfully done with optimal. This thesis result suggest that integrated nursing care plans mentally physically is required to solve anxiety problems in patient with asthma comprehensively. Keywords : Anxiety, Asthma, Psychosocial Nursing Care.
[, ]: 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Anggarasari
Abstrak :
Pneumotoraks catamenial merupakan salah satu jenis pneumotoraks spontan yang langka terjadi dan biasanya menyerang wanita usia produktif. Perubahan status kesehatan dapat memicu terjadinya ansietas. Ansietas adalah masalah psikosisal berupa perasaan yang tidak jelas. karena aktivasi sistem saraf otonom terhadap ancaman yang tidak spesifik. Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial ansietas pada klien dengan pneumotoraks catamenial. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien dengan ansietas yaitu edukasi terkait penyakit dan ansietas, teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi, hipnosis lima jari dan kegiatan spiritual. Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisa kasus. Evaluasi akhir dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan adanya hubungan antara masalah psikososial ansietas dan masalah fisik pneumotoraks catamenial, sehingga implementasi keperawatan harus selalu dikembangkan secara terintegrasi antara masalah psikososial dan fisik untuk mengatasi ansietas klien.
Catamenial pneumothorax is one of kind spontaneous pneumothorax that rarely occurs and usually attacked women at their productive age. The changes in health condition could trigger anxiety. Anxiety is a psychosocial problem which unclearly feelings caused by activation of autonomy neuron systems towards an unspecific threat. This research reporting analytical problems and nursing care for anxiety psychosocial with patient suffered from catamenial pneumothorax. Education about anxiety and illness, deep breath relaxation technic, distraction technic, five fingers hypnosis and spiritual activities are the nursing actions for a patient with anxiety. The method used in this work is case analysis. Final evaluation from nursing care shown indicates the relationship between psychosocial problems and physical problems, so that the intervention of nursing should always be developed integrated between psychosocial and physical problems to solve anxiety problems in patient.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Prakarsa Wicaksono
Abstrak :
Skizofrenia menjadi salah satu masalah gangguan jiwa yang masih dikhawatirkan berbagai negara. Halusinasi termasuk gejala positif yang dapat diamati pada penderita skizofrenia. Halusinasi merupakan stimulus palsu terhadap berbagai panca indra, salah satunya indra penglihatan. Halusinasi ini perlu diatasi karena jika halusinasi tidak terkontrol maka halusinasi dapat memerintahkan pasien untuk menyakiti diri atau orang lain. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran hasil analisis proses asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami gangguan persepsi sensori: halusinasi penglihatan melalui penerapan terapi senam diiringi dengan musik. Metode penulisan yang digunakan adalah case-report. Pasien adalah Tn. S berusia 62 tahun yang mengalami halusinasi penglihatan. Upaya yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi pasien yaitu dengan tindakan keperawatan generalis selama 10 hari dan terapi senam diiringi dengan musik sebagai aktivitas terjadwal selama 8 hari. Terapi senam diiringi dengan musik ini diterapkan dengan tujuan mendistraksi pasien dari halusinasi. Hasil penerapan terapi senam diiringi dengan musik menunjukkan adanya penurunan tanda gejala halusinasi dari skor 15 menjadi skor 1. Pasien juga menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengontrol halusinasi dari 2 kemampuan menjadi 12 kemampuan. Melalui hasil tersebut diharapkan terapi senam diiringi dengan musik sebagai aktivitas terjadwal dapat diterapkan sebagai alternatif mengontrol halusinasi penglihatan dalam pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit. ...... Schizophrenia is one of the mental disorders that is still a concern for many countries. Hallucinations are among the positive symptoms that can be observed in people with schizophrenia. Hallucinations are false stimuli for various senses, one of which is the sense of sight. These hallucinations need to be overcome because if the hallucinations are not controlled then the hallucinations can order the client to hurt themselves or others. The purpose of writing this scientific paper is to provide an overview of the results of the analysis of the nursing care process for clients who experience sensory perception disorders: visual hallucinations through The Application of Exercise Therapy accompanied by music. The writing method used is case-report. The client is Mr. S is 62 years old who experiences visual hallucinations. Efforts were made to control the client's hallucinations with generalist nursing actions for 10 days and Aerobic exercise theraphy accompained by music as a scheduled activity for 8 days. Aerobic exercise therapy accompained by music is applied with the aim of distracting clients from hallucinations. The results of applying Exercise Therapy accompanied by music showed a decrease in hallucination symptoms from a score of 15 to a score of 1. The client also showed an increase in ability to control hallucinations from 2 abilities to 12 abilities. Through these results it is hoped that Exercise Therapy accompanied by music as a scheduled activity can be applied as an alternative to controlling visual hallucinations in providing nursing care in hospitals.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Era Sari
Abstrak :
Bencana banjir menyebabkan dampak psikologis yang cukup besar, salah satunya Acute Stres Disorder (ASD). Dampak psikologis yang muncul rasa panik ketakutan kehilangan salah satu nya dengan pemberian Terapi Swabantu. Tujuan penelitina ini adalah untuk mengidentifikasi penagruh terapi swabantu terhadap perubahan tanda dan gejala Acute Stres Disorder pada korban bencana banjir dikecamatan Plaju Kota Palembang. Metode penelitian ini mengunakan Quasi eksperiment dengan rancangan pre and post test design with control group dengan kriteria inklusi berada pada rentang usia 40-60 tahun, nilai Acute Stres Disorder Scala (ASDS) > 56, tidak sedang dalam pengobatan dan atau sakit kritis, tinggal diwilayah kecamatan Plaju, bersedia mengikuti penelitan sebagai responden.Alat ukur yang digunakan Acute Stres Disorder Scala (ASDS), analisis penelitian ini yaitu univariat dan bivariate. Tujuh puluh enam respoden yang terlibat, terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompk intervensi. Hasil menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala ASD dengan hubungan yang bermakna (p<0,05). Variabel yang berhubungan dengan tanda dan gejala ASD antara lain jenis kelamin dan pekerjaan, sedangkan yang tidak berhubungan yaitu variabel usia, pendidikan dan penghasilan,(p > 0,05). Rekomendasi dapat dijadikan alternatif terapi untuk fase akut penangan koban bencana. ......Flood disasters cause quite large psychological impacts, one of which is Acute Stress Disorder (ASD). The psychological impact that arises from the fear of losing is one of them with the provision of self-help therapy. The purpose of this research is to identify the adherents of self-help therapy to changes in signs and symptoms of acute stress disorder in flood victims in the Plaju district of Palembang city. This research method uses Quasi experiment with pre and post test design with control group design with inclusion criteria in the age range of 40-60 years, the value of Acute Stress Disorder Scala (ASDS)> 56, not in treatment and or critically ill, living In the area of Plaju sub-district, they are willing to participate in research as a respondent. Measuring instruments used are the Acute Stress Disorder Scala (ASDS), the analysis of this research is univariate and bivariate. Seventy six respondents were involved, divided into the control group and the intervention group. The results showed a decrease in signs and symptoms of ASD with a significant relationship (p <0.05). Variables related to signs and symptoms of ASD included gender and occupation, while those that were not related were age, education and income (p> 0.05). Recommendations can be used as alternative therapies for the acute phase of disaster management.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>