Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asep Edyana
"Interaksi antara perawat dengan pasien dan keluarga yang kurang efektif dapat diasumsikan sebagai salah satu penyebab rendahnya kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan sehingga dapat menyebabkan ketidakoptimalan pencapaian Bed Occupancy Rate, Average Length of Stay, dan Turn Over Interval. Dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, perawat harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai komunikasi terapeutik, sehingga mereka dapat mendengarkan, berbagi rasa, berbagi cerita, dan membantu menyelesaikan masalah pasien dan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kemampuan perawat pelaksana dalam menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap sampel yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 131 orang. Analisis data menggunakan statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Bandung dan Cimahi yang berusia muda dan mempunyai motivasi intrinsik tinggi akan mempunyai kemampuan dalam menerapkan teknik-teknik komunikasi terapeutik dengan baik. (p=0,000).
Saran yang disampaikan agar diadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan teknik-teknik komunikasi terapeutik, dilakukan supervisi serta penerapan model reward and punishment untuk meningkatkan motivasi ekstrinsik yang difokuskan untuk perawat yang berusia lebih tua, pembagian yang merata antara perawat yang lebih muda dengan perawat yang lebih tua, dan pertemuan rutin untuk saling memberikan umpan balik.

Ineffective interaction between nurses, patients and their families can be assumed as one of the causes of low patient and family’s satisfaction to the service that can lead to the achievement of ideal Bed Occupancy Rate, Average Length of Stay, and Turn Over Interval. In order to gain improved patient and family's satisfaction, nurses should have better understanding about therapeutic communication so that they can listen, share feelings and stories, and help the patients and families to solve their problems.
The purpose of this research is to identify factor related to nurses ability in applying therapeutic communication techniques. This research is using descriptive correlative design with crosssectional approach. Samples are chosen based on inclusion criterion of 131 people. The data collected by questionnaires. The univariate analysis was used to analyse the distribution and descriptive statistics to see the variation of independent variable. The bivarite analysis use t - Test trial for the numeric data and Chi Square trial for the categorical data. The multivariate analysis that is used was the doubled logistic regression with the mixture model between the prediction model and risk factor model.
The result of this study showed that young nurses who have intrinsic motivation have better ability to implement the therapeutic communication techniques (p=0,000). The result of this study concludes that the factors related to nurses’ ability in implementing the therapeutic communication techniques at Bandung and Cimahi Mental Hospitals are intrinsic motivation and nurses age.
The suggestion given is that to hold training, supervision, reward and punishment, and regular meeting, in particular for older nurses as well as the equal responsibility sharing between young nurses and older nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatikhul Yatuni Asmara
"Nyeri adalah gangguan rasa nyaman yang dialami oleh klien pasca pembedahan laparatomi yang berasal dari Iuka insisi di abdomen. Penanganan nyeri ada 2 macam, yaitu secara farmakologi dan nonfarmakologi. Kompres dingin sebagai salah satu bentuk stimulasi cutaneus merupakan contoh penanganan nyeri nonfarmakologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitasan kompres dingin dalam menurunkan nyeri pada klien pasca pembedahan laparatomi 1-2 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah pr-eexperiment one group pretest postest. Data diperoleh dari klien pasca pembedahan laparalomi 1-2 hari yang dirawat di ruang IRNA A lantai 4 kiri RSUPN Cipto Mangunkusumo yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu fischer exact probability test. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri pada klien pasca pembedahan laparatomi 1-2 hari sebelum dan sesudah dilakukan kompres dingin."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5041
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Sari Sugiyanto
"Salah satu populasi yang terbanyak penderita miopia ialah usia remaja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan miopia pada siswa SMAN I Depok tahun 2009 dengan desain cross sectional. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 52 siswa kelas X-XII. Teknik pengambilan responden ialah total populasi yaitu semua siswa miopia tanpa slindris. Sebanyak 28 siswa (53,85%) memiliki derajat miopia ringan sedangkan 24 siswa (46,25%) memiliki miopia berat. Dari penclitian disimpulkan tidak ada hubungan antara pola kebiasaan menggunakan komputer (p=0,448),jenis kelamin (p=0,945) (p=0,57 1 ), dan faktor genetik (p=0,723) dengan prevalensi miopia pada namun ada hubungan antara miopia dengan pola kebiasaan membaca (p=0,023). Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memotivnsi siswa meminimalisir pajanan terhadap faktor risiko miopia. Saran bagi penelit selunjutnya adalah memperluas area penelitian.

Teenager is one of populution that has high prevalence of myopia. This was descriptive research and used cross sectional design which has a purpose to identify factors that related to rnyopia in SMAN 1 Depok students at 2009. Respondents in this research were 52 students from 1st-3rd grade. Sampling technique which is used in this rcseanch was purposive sampling with population total. twenty eight students (53,85%) have non severe myopia whereas twenty four students (46,25%} have severe myopia. The conclusion from this research, there was no relation between computer using habit pattem (p=0.448), sexes (p=0,945), age (p=0,571), and genetic factors (p=0,723) with but there was at relation between reading hubit pattem with myopia (p=0,023). The result fiom this research can be used to motivate students to minimize activity that has high risk of myopia. Recommend for next researcher research area become wider."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5815
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Nur Wijayanti
"Perineal hygiene adalah suatu Cara untuk membersihkan bagian kewanitaan tanpa mengurangi PH normal vagina itu sendiri. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi remaja untuk melakukan perineal hygiene. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 64 responden. Instmmen yang digunakan adalah kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat motivasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi remaja putri melakukan perineal hygiene. Perbedaan hasil penelitian ini dengan teori dan penelilian terdahulu disebabkan oleh keterbatasan dalam penelitian. Penelitian ini merekomendasikan pendidikan kesehatan tentang perineal hygiene dikalangan remaja lebih ditingkatkan lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5883
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desiyani Nani
"Kehilangan dikarenakan kematian pasangan hidup pada lanjut usia merupakan great destroyer, yaitu penyebab kesedihan yang sangat mendalam dan melemahkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana pengaruh kehilangan pasangan hidup terhadap motivasi lansia tersebut untuk merawat diri. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif perbandingan, yaitu: membandingkan motivasi merawat diri pada lansia yang kehilangan dan yang tidak kehilangan pasangan. Populasi yang diambil adalah lansia pria atau wanjta dengan usia 55 tahun ke atas, mengalami dan tidak mengalami kehilangan pasangan dikarenakan kematian Jumlah sampel yang digunakan adalah 26 responden. Hasil perhitungan dengan uji statistik Fisher Exact didapatkan nilai p = 0.0041 18, dengan demikian p <1 0,05, yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna tinggi antara motivasi merawat diri pada lansia yang kehilangan pasangan hidup dengan yang tidak kehilangan pasangan hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5027
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fertiana Santy
"Komunikasi verbal dan nonverbal yang baik merupakan dasar hubungan antar manusia yang memberi kesenppatan kepada seseorang dalam mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan orang lain. Komunikasi nonverbal merupakan pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata dan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Infant (0-1 tahun) mengalami perubahan dramatis pada tubuh dan otak termasuk perkembangan motorik, afektif) dan kapasitas intelektual. Perkembangan afektif masa infant adalah percaya vs tidak percaya. Rasa percaya timbul jika orangtua memenuhi kebutuhan fsik, psikologis, dan sosial secara adekuat. Sementara rasa tidak pemaya timbu! bila kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat, Penelitian ini menggunakan desain deskripsi korelasi dan selanjutnya ditabulasi dengan menggunakan mmus Exact Fisher Probability Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p > a artinya ada pengaruh antara komunikasi nonverbal dan perkembangan afektif anak infant, namun tidak signifikan (not significant sign)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4975
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Madyaningrum
"ISPA merupakan infeksi saluran pemafasan akut yang mengenai bagian manapun saluran pemafasan, mulai dari hidung, telinga tengah, faring, laring, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru, merupakan penyakit penyebab penama kematian bayi dan balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi insiden ISPA adalah anak tidak mendapat ASI yang memadai. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka kejadian ISPA pada balita yang diberi ASI eksklusif dan yang diberi susu formula di Puskesmas Pembina Kecamatan Jatinegara. Sampel yang diambil sebanyak 30 balita dan desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif perbandingan dengan metoda analisa datanya adalah Fisher Exact Test. Hasil penelitian yang didapat menyatakan bahwa tidak ada perbedaan angka kejadian ISPA pada balita yang diberi ASI eksklusif dengan yang diberi susu formula."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5056
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilah
"PMS (Premenstrual Syndrom) menimbulkan berbagai gejala yang bervariasi dan tidak sama antar individu. Gejala PMS bisa negatif ataupun positif gejala negatif antara lain sakit kepala, mual, perut kembung, mudah marah dan tersinggung, perasaan tertekan, labil dan lain-lain, sedangkan gejala positif antara lain adanya peningkatan energi baik fisik maupun mental, serta menjadi lebih aktif dan kreatif. Ada wanita yang menyadari adanya gejala ini, tetapi tidak merasa terganggu, sehingga kadang-kadang apa yang dirasakan sebagai gejala yang hebat pada seseorang hanya merupakan perubahan fisiologis pada wanita yang lain. Baik buruknya atau positif negatifnya gejala PMS ini tegantung pada persepsi pada diri wanita masing-masing.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persepsi gejala PMS pada mahasiswa putri. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa putri yang tinggal di Wismarini dan dilakukan dengan metode acak sederbana. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk data demografi dan data tentang persepsi mahasiswa putri tentang gejala PMS sebanyak 18 pertanyaan. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Setelah diuji dengan menggunakan mean didapatkan hasil 77% memiliki persepsi negatif terhadap gejala PMS dan 23% memiliki persepsi positif terhadap gejala PMS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5029
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haryati
"Kegiatan bermain dengan teman sebaya pada anak prasekolah merupakan suatu hal yang alamiah bagi setiap anak. Mereka mulai memperluas pergaulannya dan terlibat dengan kegiatan bermain. Hal ini perlu mendapat dukungan dari orang tua untuk memfasilitasi perkembangan anak terutama perkembangan interpersonal dan kemampuan sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap pentingnya kegiatan bermain dengan teman sebaya pada anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan di Rw. 05 kelurahan Rawasari pada tanggal 22-30 November 2001.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif sederhana dengan responden sebanyak 30 orang. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan rumus tendensi sentral, distribusi frekuensi, dan standar deviasi. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata orang tua di Rw. 05 kelurahan Rawasari mempunyai persepsi yang positif terhadap kegiatan bermain dengan teman sebaya pada anak prasekolah. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5010
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Suwartika
"Siswa SMU yang berada pada tahap tumbuh kembang remaja tengah, memiliki ketergantungan tinggi terhadap lingkungan atau kelompok sekitarnya sehingga sangat diperlukan suatu wadah yang dapat mengiringi tumbuh dan kembangnya itu sehingga tetap berada dalam perilaku hidup yang sehat. Di sekolah, pelayanan kesehatan diperoleh melalui UKS sebagai pemberi pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat. Pendayagunaan UKS ini sangat dipengaruhi oleh bagaimana persepsi siswa sendiri tentang pentingnya UKS tersebut sebagai sarana pelayanan keperawatan di sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa SMU tentang pentingnya UKS sebagai sarana pelayanan keperawatan di sekolah. Sampel yang dipakai adalah siswa SMU di SMU 30 Rawa Sari Jakarta Pusat dengan jumlah 30 sampel dan dilakukan dengan metode acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk data demografi dan data tentang persepsi siswa SMU tentang pentingnya UKS sebagai sarana pela anan keperawatan di sekolah.
Desain yang digunakan adalah cross sectional karena dilakukan pada suatu kurun waktu terhadap satu variabel. Setelah diuji dengan menggunakan mean, didapatkan basil sebanyak 17% responden memiliki persepsi positif tentang pentingnya UK sebagai sarana pelayanan keperawatan sekolah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4963
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>