Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Nofiyanti
"Laporan penelitian ini membahas tingkat pengetahuan perawatan lensa kontak terhadap risiko gangguan kesehatan mata pada mahasiswa FIK UI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling sebanyak 40 responden. Data yang terkumpul dianalisa dengan rumus chi square dengan ⍺=0,05 dan didapatkan hasil nilai p vaIue=0,096 sementara nilai Cl adalah 0.997-14916. Penelitian menunjukkan bahwa secara statistik, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawatan lensa kontak dengan tingkat risiko gangguan kesehatan mata, tetapi secara klinis pengetahuan perawatan lensa kontak tetap berpengaruh terhadap risiko gangguan kesehatan mata."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5937
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Destanti
"Diabetes Mellitus (DM ) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat perkotaan akibat gaya hidup dan stressor. Berbagai komplikasi dapat muncul apabila kadar glukosa tidak dikontrol dengan baik akibat resistensi insulin. Komplikasi yang muncul, perubahan gaya hidup, dan terapi yang harus dijalani sepanjang hidup mengakibatkan terjadinya masalah psikososial keputusasaan. Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis mengenai asuhan keperawatan psikososial keputusasaan pada kilen dengan DM tipe 2. Hasil menunjukkan bahwa kondisi psikososial keputusasaan mungkin menyebabkan ketidakstabilan glukosa darah dan masalah fisik akibat komplikasi DM tipe 2 juga mempengaruhi keadaan psikososial keputusasaan.

Diabetes mellitus (DM) is the one of health problems in urban communities because their lifestyles and stressors. Various complications develop when glucose levels can not be controlled properly due to insulin resistance. Complications, lifestyle changes, and treatment can stimulate psychosocial problems including hopelessness. The purpose of this paper is to analyze the psychosocial nursing care about clients with hopelessness associated with DM type 2. The results show that hopelessness may induce unstable blood glucose level and physical problems as a result of complications of DM type 2.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Wida Rahayuningtias
"Latar Belakang : Isolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif dari skizofrenia. Klien yang mengalami isolasi sosial jika tidak diintervensi dengan segera akan menyebabkan perubahan sensori persepsi : halusinasi dan risiko tinggi mencederai diri, orang lain bahkan lingkungan, serta berkurangnya kepedulian terhadap perawatan diri sendiri.
Kasus : Ny. N, usia 39 tahun selama dua belas hari perawatan di ruang Subadra, RSMM Bogor. Tanda dan gejala yang muncul pada Ny. N terkait masalah isolasi sosial berupa klien senang menyendiri di kamar dan tidak berbaur dengan temannya, tidak berkomunikasi sama sekali, kontak mata minimal, dan menunjukkan respon curiga.
Diskusi : Intervensi yang dilakukan berfokus pada membina hubungan saling percaya dan membangun pertemanan secara bertahap. Intervensi keperawatan yang dilakukan memberikan dampak positif kepada klien yang dibuktikan dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada klien dan terdapat peningkatan nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien dalam berinteraksi. Pengukuran nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien diukur dengan instrumen kemampuan kognitif dan afektif, serta observasi perilaku klien dengan nilai Alfa Cronbach sebesar 0,945. Rencana tindak lanjut asuhan keperawatan dapat dimaksimalkan melalui asuhan keperawatan yang diperuntukkan bagi individu, keluarga, dan kelompok.
Kesimpulan : Klien dengan kemampuan sosialisasi yang buruk dapat dilakukan intervensi membangun pertemanan secara individu maupun berkelompok untuk meningkatkan kemampuan sosialisasinya. Keberhasilan intervensi yang dilakukan dipengaruhi oleh klien, perawat, dan kondisi lingkungan klien.

Background : Social isolation is one of negative symptoms of schizophrenia. Client with social isolation if not intervened immediately will cause a perceptual sensory change: hallusinations and high risk of self-injury and environment, and less awareness against self-care.
Case Report : Mrs. N, 39 years old in 12 days of treatment in Subadra room, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Signs and symptoms that appear on Ny. N related issues of social isolation are happy to be alone in the room and not mingle with friends, not communicate at all, minimal eye contact, and show a suspicious response.
Discussion : Nursing intervention focuses on building trust and making friendships in stages. Nursing orders have a positive impact on client as evidenced by decreased signs and symptomps of social isolation and there is an increase scale in cognitive, affective, and client behaviour in interacting. Measurement of cognitive, affective, and client behaviour are measured by cognitive and affective ability and client behaviour instrument with Cronbach's Alfa value of 0.945. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized both individually, family, and group.
Conclusion : Clients with poor socialization skills can be intervened to build friendship individually or in groups to improve socialization ability. The success of the intervention undertaken is influenced by client, nurse, and client environmental conditions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Noviarmachda
"Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental kronis yang kompleks yang ditandai dengan serangkaian gejala, termasuk delusi, halusinasi, bicara atau perilaku yang tidak teratur, dan gangguan kemampuan kognitif. Gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kategori utama yaitu gejala positif atau gejala nyata dan gejala negatif atau gejala samar. Salah satu gejala positif pada skizofrenia ditandai dengan adanya halusinasi. Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien skizofrenia. Tujuan Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan analisis mengenai penerapan terapi seni menggambar dalam menurunkan tanda dan gelaja pada pasien halusinasi pendengaran. Penerapan terapi seni menggambar menunjukkan adanya pengaruh dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Rekomendasi dari laporan kasus ini adalah perawat perlu mengidentifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam menerapkan suatu intervensi sebagai salah satu faktor internal tercapainya penerapan intervensi ini secara efektif. Perawat juga perlu memfasilitasi faktor eksternal yang mendukung keberhasilan intervensi, yaitu dengan melibatkan keluarga sebagai support system, dan memastikan kepatuhan rejimen pengobatan.

Schizophrenia is a complex, chronic mental health disorder characterized by a range of symptoms, including delusions, hallucinations, disorganized speech or behavior, and impaired cognitive abilities. Symptoms of schizophrenia are divided into two main categories, namely positive symptoms or real symptoms and negative symptoms or vague symptoms. One of the positive symptoms of schizophrenia is characterized by hallucinations. Auditory hallucinations are the most common type of hallucination in schizophrenic patients. The purpose of this scientific work is to provide an analysis of the application of drawing therapy in reducing signs and symptoms in patients with auditory hallucinations. The application of the art of drawing therapy shows an influence in reducing the signs and symptoms of hallucinations. The recommendation from this case report is that nurses need to identify the patient's ability and motivation in implementing an intervention as one of the internal factors for achieving effective implementation of this intervention. Nurses also need to facilitate external factors that support the success of the intervention, namely by involving the family as a support system, and ensuring adherence to treatment regimens."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farha
"Skizofrenia mengganggu segala aspek kehidupan individu, meliputi masalah kognitif, persepsi, emosional, sosial, dan perilaku. Halusinasi pendengaran merupakan gejala positif yang paling umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan activity daily living melalui pendekatan teori self-care Orem dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pada pasien skizofrenia. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan studi kasus Ny. H dengan masalah keperawatan halusinasi. Tindakan asuhan keperawatan dengan penerapan activity daily living telah diberikan selama delapan hari. Evaluasi menggunakan instrumen “Evaluasi Tanda dan Gejala Pasien Halusinasi” yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil penerapan activity daily living pada pasien menunjukkan terdapat penurunan tanda dan gejala halusinasi dari skor 16 menjadi skor 1. Penerapan activity daily living dengan pendekatan Orem diharapkan dapat menjadi intervensi yang membantu pasien mengendalikan halusinasi dan memampukan pasien hidup mandiri.

Schizophrenia disrupts all aspects of an individual's life, including cognitive, perceptual, emotional, social and behavioral problems. Auditory hallucination is the most common positive symptom in patients with schizophrenia. The purpose of this scientific work is to identify the application of daily living activities through Orem's self-care theory approach in reducing signs and symptoms of hallucination in schizophrenia patient. This scientific work was prepared based on the case study of Ms. H with hallucinatory nursing problem. Nursing care by implementing daily living activities was provided for eight days. Evaluation uses the instrument "Evaluation of Signs and Symptoms of Hallucination Patient" developed by the Department of Mental Nursing, Faculty of Nursing, University of Indonesia. The results of applying daily living activities to patients show that there is a decrease in signs and symptoms of hallucinations from a score of 16 to a score of 1. Activities daily living using the Orem approach is expected can be an intervention that helps patients control hallucinations and enables patients to live independently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Tri Handayani
"Stres kerja merupakan reaksi negatif dari seseorang terhadap tekanan yang dibebankan kepada mereka dari adanya tuntutan, hambatan atau peluang. Burnout syndrome adalah proses yang disebabkan oleh stres pekerjaan yang tidak teratasi sehingga menyebabkan kelelahan emosi, perubahan kepribadian serta penurunan pencapaian pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara tingkat stres kerja dengan burnout syndrome juga dapat menjadi pedoman untuk meningkatkan kesehatan jiwa tenaga keperawatan. Metode penelitian menggunakan metode Cross Sectional kepada 165 perawat di RSUD Jati Padang dan Rumah Sakit Fatmawati. Pengukuran tingkat stres kerja dengan menggunakan kuesioner OSI-R (Occupational Stres Inventory-Revised) dan Burnout Syndrome diukur dengan kuesioner MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey). Uji korelasi diukur menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres kerja dengan burnout syndrome pada perawat di Rumah Sakit Rujukan COVID-19.

Job stress is a negative reaction from a person to the pressure imposed on them from demands, obstacles, or opportunities. Burnout syndrome is a process caused by unresolved work stress that causes emotional exhaustion, personality changes, and decreased personal achievement. This study aims to obtain an overview of the relationship between work stress levels and burnout syndrome, which can also be a guide for improving the mental health of nursing staff. The research method used the Cross-Sectional method to 165 nurses at Jati Padang Hospital and Fatmawati Hospital. Measurement of work stress level using the OSI-R (Occupational Stress Inventory-Revised) questionnaire and Burnout Syndrome measured by the MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey) questionnaire. The correlation test measured using the Chi-Square test shows that there is a significant relationship between work stress levels and burnout syndrome in nurses at the COVID-19 Referral Hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sartika
"Klien ketergantungan heroin yang menjalani Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) beresiko terjadinya masalah kekambuhan dan ketidakpatuhan, sehingga diperlukan upaya pencegahan untuk meningkatkan keterampilan strategi koping untuk mengatasi faktor dan situasi beresiko terjadi ketidakpatuhan dan kekambuhan. Penelitian quasi experimental dengan pendekatan pre-post test with control group ini ditujukan untuk mengidentifikasi pengaruh relapse prevention training (RPT) terhadap kekambuhan dan kepatuhan klien ketergantungan heroin yangmenjalani program terapi rumatan metadon di DKI Jakarta.
Hasil penelitian terhadap 56 responden yang terdiri dari 28 orang kelompok kontrol dan 28 orang kelompok intervensi menunjukan peningkatan kepatuhan secara bermakna (p=0,000) pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan RPT. Kejadian kekambuhan terjadi 3,75 % pada kelornpok kontrol. Relapse prevention training ini direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai bentuk pelayanan kesehatan/keperawatan jiwa bagi klien ketergantungan heroin- yang menjalani PTRM.

Clients heroin addiction who undergo maintenance therapy Methadone Program (MMP) incompliance and relapse risk, so that prevention efforts are needed to improve the skills of coping strategies to remain obedient and recurrence can be prevented. The _research aims to find out the effect of relapse Relapse prevention training and compliance with heroin dependency clients who are undergoing methadone maintenance therapy program in Jakarta. Quasi-experimental research design approach with pre-post test control group.
The results showed a significant increase in compliance in the group that conducted the RPT of S6 respondents consisted of 28 men and 28 control group the intervention group showed a significant increase in adherence (P = 0.000) in the intervention group before and after RPT. 3.75% incidence of recurrence occurred in the control group. Relapse prevention training is recommended to be developed as a form of health care I nursing soul for clients who undergo MMP heroin dependence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa
"Untuk memilih suatu pekerjaan, seseorang pastilah memiliki motivasi tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perawat memilih bekerja di pelayanan kesehatan jiwa, pada tanggal 5 dan 10 Mei 2006. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan total sample 49 orang responden yaitu perawat yang bekerja di Pelayanan Kesehatan Jiwa RSMM Bogor. Data yang telah dikumpul dianalisa secara deskriptif statistik. Instrumen pcnelitian menggunakan kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Kuesioner telah diuji coba untuk menilai apakah kalimat yang digunakan dapat dimengerti atau tidak oleh responden.
Berdasarkan hasil analisa dengan cara menghitung median diperoleh faktor dominan yang mempengaruhi motivasi responden memilih bekerja di pelayanan kesehatan jiwa RSMM yaitu faktor pengalaman (81%) untuk faktor intrinsik dan faktor lingkungan kerja (69%) untuk faktor ekstrinsik. Untuk penelitian mendatang diharapkan dapat menggunakan metode analisa data dengan desain yang lain, uji validitas dan reabilitas dari masing-masing pertanyaan sehingga dapat memberikan hasil yang representatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5413
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Kustiko
"Komunikasi terapeutik adalah cara yang dipergunakan oleh perawat dalam menyampaikan pesan dan dapat menyelesaikan masalah kesehatan individu (klien). Komunikasi terapeutik memiliki tahapan atau fase terdiri dri fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi. Pada waktu melakukan komunikasi terapeutik perawat perlu memiliki motivasi. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu perilaku. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran motivasi perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik di RS Mitra Keluarga Kemayoran Jakarta.
Penelitian menggunakan desain deskripsi sederhana., dengan menggunakan alat ukur kuesioner dan dilakukan analisa univariat dengan sample 50 responden perawat yang bekerja di ruang rawat inap. Distibusi hasil penelitian yang mempengaruhi tingkat motivasi pada perawat responden antara lain yaitu latar belakang pendidikan terbanyak adalah D3 Keperawatan sebanyak 43 orang (96%), selebihnya masing - masing sebanyak 1 orang dengan pendidikan SPK dan S1 Keperawatan (2%).
Hasil tingkat motivasi perawat yang memiliki nilai kuesioner > 67,5 sebanyak 49 orang ( 250% responden ). Hasil analisa penerapan fase - fase komunikasi terapeutik diperoleh hasil penerapan fase orientasi dan fase kerja masing - masing sebesar 98%, dan penerapan fase terminasi sebesar 92%.
Sehingga dapat disimpulkan perawat RS Mitra Keluarga Kemayoran memiliki tingkat motivasi yang tinggai dalam melakukan komunikasi terapeutik. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan rekomendasi salah satunya ke RS Mitra Keluarga Kemayoran untuk memberikan reward / penghargaan kepada perawat sehingga perawat dapat mempertahankan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik.

Therapeutic communication is a method used by nurse to send a massage and to solve individuals or patients problems in health care. Therapeutic communication consists of three phases, phase of orientation, working phase and termination phase. In using therapeutic communication a nurse must have motivation. Motivation describe is a drive to do something that comes from in and out side their self to achive a matter. This research aimed to see the description of motivation of therapeutic communication that has been done by nurses at Mitra Keluarga Kemayoran Hospital Jakarta.
The research design used a simple description design with univariat analysis, consisted of 50 nursing respondents which all had duty at ward. The result of research that the mayority education of respondent were From nursing academic ( 96%), and others education came fiom SPK and Sl Nursing Program.
The result of motivation was that more than 50% nurse had a high grade of motivation. The analysis shared that of each phase of therapeutics communication is more than 98% nurse done orientation and working phase, 92% nurses had a termination phase.
At least it can be concluded that nurses at Mitra Keluarga Kemayoran Hospital Jakarta had a high motivation in implementing terapheutic commnunication toward client. This research have to been recommendation to Management Mitra Keluarga Kemayoran, should be give reward for nurses while they have implementing therapeutic connnunication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5721
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Septi
"Ada asumsi yang mengatakan bahwa mahasiswa yang memilih fakultas yang saat ini menjadi tempat belajarnya sebagai pilihan pertama pada SPMB berarti motivasi belajar mahasiswa tersebut juga tinggi, yang dibuktikan dengan prestasi yang tinggi. Sebaliknya mahasiswa yang memilih fakultas yang saat ini menjadi tempat belajarnya sebagai pilihan kedua pada SPMB berani motivasi belajamya rendah yang dibuktikan dengan prestasi yang rendah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Tujuan dari penelitian adalah apakah ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa FIK UI reguler 2007 dengan pilihan pertama dan kedua pada SPMB. Penelitian ini dilakukan dilingkugan FIK UI dengan responden 54 orang dengan kriteria mahasiswa reguler 2007 yang mengikuti SPMB. Desain penelitian yang digunakan deskriptif komparatif dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini bahwa tidak ada perbedaan motivasi belajar mahasiswa reguler 2007 FIK UI dengan pilihan pertarna dan kedua pada SPMB. Artinya penelitian ini direkomendasikan agar penelitian selanjutnya meneliti lebih banyak sampel dan meninjau faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi seperti faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5647
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>