Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lydia Destanti
Abstrak :
Diabetes Mellitus (DM ) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat perkotaan akibat gaya hidup dan stressor. Berbagai komplikasi dapat muncul apabila kadar glukosa tidak dikontrol dengan baik akibat resistensi insulin. Komplikasi yang muncul, perubahan gaya hidup, dan terapi yang harus dijalani sepanjang hidup mengakibatkan terjadinya masalah psikososial keputusasaan. Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis mengenai asuhan keperawatan psikososial keputusasaan pada kilen dengan DM tipe 2. Hasil menunjukkan bahwa kondisi psikososial keputusasaan mungkin menyebabkan ketidakstabilan glukosa darah dan masalah fisik akibat komplikasi DM tipe 2 juga mempengaruhi keadaan psikososial keputusasaan. ...... Diabetes mellitus (DM) is the one of health problems in urban communities because their lifestyles and stressors. Various complications develop when glucose levels can not be controlled properly due to insulin resistance. Complications, lifestyle changes, and treatment can stimulate psychosocial problems including hopelessness. The purpose of this paper is to analyze the psychosocial nursing care about clients with hopelessness associated with DM type 2. The results show that hopelessness may induce unstable blood glucose level and physical problems as a result of complications of DM type 2.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Wida Rahayuningtias
Abstrak :
Latar Belakang : Isolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif dari skizofrenia. Klien yang mengalami isolasi sosial jika tidak diintervensi dengan segera akan menyebabkan perubahan sensori persepsi : halusinasi dan risiko tinggi mencederai diri, orang lain bahkan lingkungan, serta berkurangnya kepedulian terhadap perawatan diri sendiri. Kasus : Ny. N, usia 39 tahun selama dua belas hari perawatan di ruang Subadra, RSMM Bogor. Tanda dan gejala yang muncul pada Ny. N terkait masalah isolasi sosial berupa klien senang menyendiri di kamar dan tidak berbaur dengan temannya, tidak berkomunikasi sama sekali, kontak mata minimal, dan menunjukkan respon curiga. Diskusi : Intervensi yang dilakukan berfokus pada membina hubungan saling percaya dan membangun pertemanan secara bertahap. Intervensi keperawatan yang dilakukan memberikan dampak positif kepada klien yang dibuktikan dengan penurunan tanda dan gejala isolasi sosial pada klien dan terdapat peningkatan nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien dalam berinteraksi. Pengukuran nilai kognitif, afektif, dan perilaku klien diukur dengan instrumen kemampuan kognitif dan afektif, serta observasi perilaku klien dengan nilai Alfa Cronbach sebesar 0,945. Rencana tindak lanjut asuhan keperawatan dapat dimaksimalkan melalui asuhan keperawatan yang diperuntukkan bagi individu, keluarga, dan kelompok. Kesimpulan : Klien dengan kemampuan sosialisasi yang buruk dapat dilakukan intervensi membangun pertemanan secara individu maupun berkelompok untuk meningkatkan kemampuan sosialisasinya. Keberhasilan intervensi yang dilakukan dipengaruhi oleh klien, perawat, dan kondisi lingkungan klien. ...... Background : Social isolation is one of negative symptoms of schizophrenia. Client with social isolation if not intervened immediately will cause a perceptual sensory change: hallusinations and high risk of self-injury and environment, and less awareness against self-care. Case Report : Mrs. N, 39 years old in 12 days of treatment in Subadra room, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Signs and symptoms that appear on Ny. N related issues of social isolation are happy to be alone in the room and not mingle with friends, not communicate at all, minimal eye contact, and show a suspicious response. Discussion : Nursing intervention focuses on building trust and making friendships in stages. Nursing orders have a positive impact on client as evidenced by decreased signs and symptomps of social isolation and there is an increase scale in cognitive, affective, and client behaviour in interacting. Measurement of cognitive, affective, and client behaviour are measured by cognitive and affective ability and client behaviour instrument with Cronbach's Alfa value of 0.945. Nursing care follow-up plans are expected to be maximized both individually, family, and group. Conclusion : Clients with poor socialization skills can be intervened to build friendship individually or in groups to improve socialization ability. The success of the intervention undertaken is influenced by client, nurse, and client environmental conditions.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Noviarmachda
Abstrak :
Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental kronis yang kompleks yang ditandai dengan serangkaian gejala, termasuk delusi, halusinasi, bicara atau perilaku yang tidak teratur, dan gangguan kemampuan kognitif. Gejala skizofrenia dibagi menjadi dua kategori utama yaitu gejala positif atau gejala nyata dan gejala negatif atau gejala samar. Salah satu gejala positif pada skizofrenia ditandai dengan adanya halusinasi. Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien skizofrenia. Tujuan Karya Ilmiah ini adalah untuk memberikan analisis mengenai penerapan terapi seni menggambar dalam menurunkan tanda dan gelaja pada pasien halusinasi pendengaran. Penerapan terapi seni menggambar menunjukkan adanya pengaruh dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi. Rekomendasi dari laporan kasus ini adalah perawat perlu mengidentifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam menerapkan suatu intervensi sebagai salah satu faktor internal tercapainya penerapan intervensi ini secara efektif. Perawat juga perlu memfasilitasi faktor eksternal yang mendukung keberhasilan intervensi, yaitu dengan melibatkan keluarga sebagai support system, dan memastikan kepatuhan rejimen pengobatan. ......Schizophrenia is a complex, chronic mental health disorder characterized by a range of symptoms, including delusions, hallucinations, disorganized speech or behavior, and impaired cognitive abilities. Symptoms of schizophrenia are divided into two main categories, namely positive symptoms or real symptoms and negative symptoms or vague symptoms. One of the positive symptoms of schizophrenia is characterized by hallucinations. Auditory hallucinations are the most common type of hallucination in schizophrenic patients. The purpose of this scientific work is to provide an analysis of the application of drawing therapy in reducing signs and symptoms in patients with auditory hallucinations. The application of the art of drawing therapy shows an influence in reducing the signs and symptoms of hallucinations. The recommendation from this case report is that nurses need to identify the patient's ability and motivation in implementing an intervention as one of the internal factors for achieving effective implementation of this intervention. Nurses also need to facilitate external factors that support the success of the intervention, namely by involving the family as a support system, and ensuring adherence to treatment regimens.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farha
Abstrak :
Skizofrenia mengganggu segala aspek kehidupan individu, meliputi masalah kognitif, persepsi, emosional, sosial, dan perilaku. Halusinasi pendengaran merupakan gejala positif yang paling umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan activity daily living melalui pendekatan teori self-care Orem dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pada pasien skizofrenia. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan studi kasus Ny. H dengan masalah keperawatan halusinasi. Tindakan asuhan keperawatan dengan penerapan activity daily living telah diberikan selama delapan hari. Evaluasi menggunakan instrumen “Evaluasi Tanda dan Gejala Pasien Halusinasi” yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil penerapan activity daily living pada pasien menunjukkan terdapat penurunan tanda dan gejala halusinasi dari skor 16 menjadi skor 1. Penerapan activity daily living dengan pendekatan Orem diharapkan dapat menjadi intervensi yang membantu pasien mengendalikan halusinasi dan memampukan pasien hidup mandiri. ...... Schizophrenia disrupts all aspects of an individual's life, including cognitive, perceptual, emotional, social and behavioral problems. Auditory hallucination is the most common positive symptom in patients with schizophrenia. The purpose of this scientific work is to identify the application of daily living activities through Orem's self-care theory approach in reducing signs and symptoms of hallucination in schizophrenia patient. This scientific work was prepared based on the case study of Ms. H with hallucinatory nursing problem. Nursing care by implementing daily living activities was provided for eight days. Evaluation uses the instrument "Evaluation of Signs and Symptoms of Hallucination Patient" developed by the Department of Mental Nursing, Faculty of Nursing, University of Indonesia. The results of applying daily living activities to patients show that there is a decrease in signs and symptoms of hallucinations from a score of 16 to a score of 1. Activities daily living using the Orem approach is expected can be an intervention that helps patients control hallucinations and enables patients to live independently.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Sartika
Abstrak :
Klien ketergantungan heroin yang menjalani Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) beresiko terjadinya masalah kekambuhan dan ketidakpatuhan, sehingga diperlukan upaya pencegahan untuk meningkatkan keterampilan strategi koping untuk mengatasi faktor dan situasi beresiko terjadi ketidakpatuhan dan kekambuhan. Penelitian quasi experimental dengan pendekatan pre-post test with control group ini ditujukan untuk mengidentifikasi pengaruh relapse prevention training (RPT) terhadap kekambuhan dan kepatuhan klien ketergantungan heroin yangmenjalani program terapi rumatan metadon di DKI Jakarta. Hasil penelitian terhadap 56 responden yang terdiri dari 28 orang kelompok kontrol dan 28 orang kelompok intervensi menunjukan peningkatan kepatuhan secara bermakna (p=0,000) pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan RPT. Kejadian kekambuhan terjadi 3,75 % pada kelornpok kontrol. Relapse prevention training ini direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai bentuk pelayanan kesehatan/keperawatan jiwa bagi klien ketergantungan heroin- yang menjalani PTRM.
Clients heroin addiction who undergo maintenance therapy Methadone Program (MMP) incompliance and relapse risk, so that prevention efforts are needed to improve the skills of coping strategies to remain obedient and recurrence can be prevented. The _research aims to find out the effect of relapse Relapse prevention training and compliance with heroin dependency clients who are undergoing methadone maintenance therapy program in Jakarta. Quasi-experimental research design approach with pre-post test control group. The results showed a significant increase in compliance in the group that conducted the RPT of S6 respondents consisted of 28 men and 28 control group the intervention group showed a significant increase in adherence (P = 0.000) in the intervention group before and after RPT. 3.75% incidence of recurrence occurred in the control group. Relapse prevention training is recommended to be developed as a form of health care I nursing soul for clients who undergo MMP heroin dependence.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Qonitah Faridah Pranadisti
Abstrak :
Studi literatur ini bertujuan untuk menggali studi sebelumnya yang berkaitan dengan strategi koping yang digunakan oleh pekerja white collar dalam menghadapi stres kerja. Pendekatan sistematik dipakai dalam telaah literatur ini. Terdapat empat Database yang dipakai meliputi PubMed, Google Scholar, EBSCO, and Wiley Online Library, melibatkan penggunaan istilah pencarian seperti koping, strategi koping, white collar, pekerja kantor, dan stres. Pencarian dilakukan pada Juni 2020 hingga Juli 2020. Total terdapat 11 artikel yang dimasukkan dalam ulasan dan kemudian dinilai kualitasnya. Hasil penelitian menemukan enam dari penelitian yang dikaji adalah kuantitatif, empat adalah kualitatif, dan 1 dicampur. Tiga strategi koping utama yang digunakan oleh pekerja kerah putih adalah: (1) fokus emosi, (2) fokus masalah, dan (3) penghindaran. Kesimpulan studi yang dikaji menunjukkan bahwa pekerja white collar yang menggunakan strategi koping lebih dari satu dapat menghadapi stres kerja dengan lebih baik. ......The aim of this literature study was to discover prior studies relating to coping strategies used by white collar worker in order to encounter work stress. A systematic approach was adopted for the literature review. The databases searched included PubMed, Google Scholar, EBSCO, and Wiley Online Library, involving the use of search terms such as coping, strategies coping, white collar, office worker, and stress. The search was conducted in June 2020-July 2020. In total, 11 published papers were included in the review and were subsequently assessed for quality. The result of the study shows six of the reviewed studies were quantitative, four were qualitative, and 1 was mixed. Three major coping strategies used by white collar worker were: (1) emotion-focused, (2) problem-focused, and (3) avoidance. The conclusion of the studies reviewed shows that white collar workers who use more than one coping strategiesare better to encounter their work stress.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Rosalia Indah
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat perkotaan berisiko mengalami masalah kesehatan karena adanya gaya hidup dan lingkungan yang buruk. Salah satu penyakit yang dipengaruhi kedua faktor terebut yaitu tuberkulosis paru. Selain menimbulkan dampak fisik, tuberkulosis paru juga menimbulkan dampak psikososial. Masalah psikososial yang paling sering ditemui yaitu ansietas. Akibat ansietas jika tidak teratasi dapat menimbulkan depresi dan ketidakpatuhan pengobatan sehingga memperburuk prognosa. Karya Ilmiah Akhir Ners ini melaporkan hasil praktik keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan terkait asuhan keperawatan pada klien ansietas dengan tuberkulosis paru.
ABSTRACT
Urban community has risk health problems because of their unhealthy lifestyle and environment. One the health diseases that influenced by those factors is lung tuberculosis. Tuberculosis do not only cause in physical but also psychosocial problems. Anxiety is one of the psychosocial problems that most often found. Hospitalization and the tuberculosis symptoms experienced by the client is the causes of anxiety. Anxiety that is not resolved can lead to depression and non compliance which may worsen the prognosis. This final scientific task is to report nursing care plan in urban community nursing to a client with anxiety associated with lung tuberculosis.
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Iffata Fauziya
Abstrak :
ABSTRAK
Tingginya angka masyarakat perkotaan di Indonesia menimbulkan permasalahan kesehatan berupa tuberkulosis paru. Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ada di paru dapat menyerang ke meningen dan parenkim otak sehingga menyebabkan tuberkulosis meningitis. Penurunan atau kerusakan fungsi tubuh telah dilaporkan sebagai akibat dari sistem saraf pusat penderita yang terlibat. Disabilitas yang terjadi dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup penderita terganggu dan mengarah pada masalah psikososial gangguan citra tubuh akibat hilangnya fungsi, bentuk dan struktur tubuh. Karya ilmiah ini melaporkan analisis masalah dan intervensi keperawatan psikososial gangguan citra tubuh pada klien dengan tuberkulosis meningitis. Evaluasi hasil akhir menunjukkan adanya penurunan tanda dan gejala gangguan citra tubuh serta hasil klinis yang lebih baik. Pengembangan dan implementasi asuhan keperawatan psikososial gangguan citra tubuh perlu diterapkan di ruang rawat umum, khususnya pada klien dengan masalah kesehatan perkotaan tuberkulosis meningitis.
ABSTRAK
The high number and one of them person's lung can tuberculous meningitis. The decrease and damage in functions have been reported as the result of the affected central nervous system. This will eventually lead to decreasing the person's quality of life and resulting in physical and psychosocial problems such as body image disturbance due to loss of form, function, and structure of the body. This paper reports the analysis of problems and psychosocial nursing interventions of body image disturbance in person with tuberculosis meningitis. The final results showed a decrease in signs and symptoms of body image disturbance and better clinical outcomes. The psychosocial nursing care plan for body image disturbance needs to be applied in the general ward, particularly for the clients with urban health problems tuberculosis meningitis.
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jenita Magdalena
Abstrak :
ABSTRAK
Kesibukan dan aktivitas masyarakat yang bekerja di daerah perkotaan akan menuntut perubahan gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas yang kurang baik. Hal ini dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus. Salah satu masalah psikososial yang dapat muncul pada klien dengan diabetes melitus adalah ketidakberdayaan, yaitu persepsi bahwa tindakan atau perilaku yang telah dilakukannya tidak memberikan hasil signifikan atau tidak akan memengaruhi hasil yang diharapkan dan menyebabkan klien sulit mengendalikan situasi yang terjadi dan akan terjadi. Ketidakberdayaan yang tidak teratasi dapat menimbulkan depresi yang dapat memperburuk keadaan klien dengan diabetes melitus. Karya Ilmiah ini merupakan gambaran dan analisis penerapan asuhan keperawatan ketidakberdayaan yang mengalami diabetes melitus tipe 2.
ABSTRAK
The bustle and activity of urban communities demand lifestyle changes, including the eating habits and lack of physical activities. These changes may lead to diabetes mellitus. The impact of diabetes mellitus can cause physical and psychosocial problems. The psychosocial problem that may arise is powerlessness. Powerlessness means lack of control over a situation. A person who is powerless will have a perception that it is better to do nothing because whatever they do there will be no significant affect and outcome to their wellbeing. Powerlessness that is not resolved can lead to depression which then may worsen the client with diabetes mellitus. This paper describes the nursing care given to a client with diabetes mellitus and powerlessness. This scientific work indicates the importance of nursing care for powerlessness to support client’s recovery.
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Cleodora
Abstrak :
Harga diri rendah merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya halusinasi pada klien skizofrenia yang mempengaruhi pikiran dan perilaku klien. Laporan kasus ini bertujuan melihat manfaat terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap peningkatan kemampuan klien dan keluarga serta penurunan tanda dan gejala halusinasi dan harga diri rendah pada 4 klien laki-laki berusia dewasa melalui pendekatan case series. Hasil yang didapatkan menunjukkan seluruhnya mengalami peningkatan dalam mengendalikan halusinasi dan harga diri rendah hingga berdampak pada penurunan tanda dan gejala. Seluruh klien sudah tidak mendengar suara-suara lagi dan berpikir positif terhadap dirinya. Terapi kognitif perilaku yang diberikan juga menunjukkan hasil bahwa seluruh klien mampu mengendalikan pikiran negatif, 3 klien diantaranya berhasil menghilangkan pikiran negatif dan seluruhnya dapat mengubah perilaku negatif. Pada masing-masing keluarga klien mengalami peningkatan kemampuan setelah diberikan Psikoedukasi Keluarga. Kedua terapi ini direkomendasikan dilakukan bersamaan pada klien halusinasi dan harga diri rendah, karena dukungan caregiver memberikan kontribusi pada kemampuan klien mengatasi masalahnya. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk melihat efektivitas terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga pada halusinasi dan harga diri rendah dengan jumlah visit lebih lama dan menggunakan kelompok kontrol. ......Low self esteem was one of factors caused Schizophrenia that influence the mind and behavior of clients. This case reports looked at the benefits of cognitive behavior therapy and family psycho education therapy to improved client and family ability and decreased sign and symptoms of hallucinations and low self esteem in 4 adult male clients through a case series approach. The results showed that all of them have increased in controlling hallucinations and low self esteem to have a decrease in sign and symptoms. The whole client has not heard voices and think positively. The therapy also shows that all clients are able to control negative thoughts and 3 clients of them managed to eliminate negative thoughts and can completely change negative behavior. In each client's family had increased ability after given family psycho education therapy. Both of these therapies are recommended to perform simultaneously on the hallucination and low self esteem clients, as caregiver support contributes to the client's ability to resolve the problem. Further study is needed to see the effectiveness of cognitive behavior therapy and family psycho education therapy on hallucinations and low self esteem with longer visit and with control group.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>