Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kania Zillan Zalila Musridharta
Abstrak :
Diskriminasi rasial yang halus terus terjadi di masyarakat kita dalam bentuk kebiasaan dan dalam interaksi kita sehari-hari (Delgado, 2017). Secara kelembagaan ini mencerminkan kurangnya representasi dan karikaturisasi langsung people of colour (McLean, 1995) terutama di media dan hiburan (Moody, 2016). Hal ini menggelar panggung untuk kebangkitan meteorik dari "Hamilton" ciptaan Lin Manuel Miranda, sebuah musikal fiksi sejarah dengan casting buta warna (Hetrick, 2015) dan, musik rap dan RnB (Kupersmith, 2018). Terlepas dari keberhasilannya, musikal Hamilton memicu banyak percakapan tentang apakah Hamilton termasuk kedalam kategori revisionisme sejarah dan sastra. Revisionisme sendiri memungkinkan Hamilton untuk membahas perdebatan dan percakapan modern seperti feminisme, representasi budaya, dan masalah imigrasi ke dalam narasi mereka. Tetapi banyak yang berpendapat bahwa mereka mengambil bagian dalam penghapusan fakta dan nuansa yang mengelilingi sejarah awal mula asal Amerika. Makalah ini akan bertujuan untuk mengidentifikasi revisionisme, casting buta warna, dan (representasi) problematika modern lainnya sepanjang pertunjukan menggunakan kerangka teori kritis ras, dengan studi film sebagai metodologi. Data primer akan dikumpulkan melalui rekaman Disney Hamilton. ......Subtle racial discrimination exist persistently in our society in a form of ordinariness and everyday interaction (Delgado, 2017). Institutionally this reflects the lack of representation and outright caricaturization of people of colour (McLean, 1995) especially in media and entertainment (Moody, 2016). This set out the stage for the meteoric rise of Lin Manuel Miranda’s “Hamilton”, an unorthodox colorblind casted (Hetrick, 2015), RnB rap-through (Kupersmith, 2018), historical fiction musical. Despite its success the musical sparks many conversations as to whether Hamilton falls into the category of historical and literature revisionism. Revisionism on its own allows Hamilton to put modern discords and conversation such as feminism, cultural representation, and immigration issues into their narrative. But many argue that they partake in fact and nuances erasure that surround early American history. This paper will aim to identify revisionism, colour blindness casting, other modern discourse throughout the show using the framework of critical race theory, using film studies as methodology. The primary data will be collected through Disney+ Hamilton recording.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bangga Alam Pradana Erizal
Abstrak :
Dalam waktu dimana industri perfilman sudah menjadi bagian penting dari budaya populer, ada baiknya bila kita tidak meremehkan pentingnya media tersebut, yang sudah tertanam di kesadaran umum. Dengan menganalisa tema-tema yang berulang di film karya Christopher Nolan, karya ini bermaksud menyelidiki apabila tema dan pesan sebuah film terpancar pada penonton yang melihatnya, dan mungkin melihat seberapa besar pengaruhnya. Penelitian akan dilakukan melalui analisis terhadap resensi-resensi dari beberapa film Nolan dan melihat bila tema yang dibawakan konsisten dalam reaksi penonton. Dari temuan dan analisis, telah ditemukan data yang bisa dianggap suportif terhadap pandangan ini, konsisten dengan konsep-konsep yang diterangkan dalam teori paradigma naratif Robert Fisher, dan bagaimana kiasan sebuah film, dalam peranya sebagai sebuah naratif komunikasi, diterima oleh penonton. ...... In a time where the film industry is such a cornerstone of pop culture, we must not underestimate the socio-cultural significance of said media being so entrenched in the public consciousness. By analysing recurring themes in the works of film director Christopher Nolan, this paper aims to find out if a film’s themes and messages reached the audience that watches them, and perhaps even find to what degree they are influenced by it. Determining this will be done by collecting and analysing reviews of a selection of Nolan’s movies and noting if the themes Nolan intended were consistent or not in audience reactions. From the findings and analysis, there has been found data with possible supportive interpretations consistent with ideas outlined in Robert Fisher’s Narrative paradigm and how the conventions of a movie may affect how a film, in its role as a communicative narrative, is received.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Nathania Christabel
Abstrak :
Dalam sistem politik, persetujuan sering kali direkayasa dengan tujuan memenuhi kepentingan grup semata. Kemudahan merekayasa ini membuat para politisi saling berlomba untuk menggiring opini publik menggunakan teknik framing. Akan tetapi, framing sering dinyatakan telah merusak salah satu fungsi jurnalis yaitu gatekeeping . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lebih jauh bagaimana framing digunakan dalam sistem politik demokrasi Australia melalui contoh kasus John Howard, seorang perdana menteri Australia di era 1990-an. ......In the political system, consent often gets manufactured. Therefore, politicians compete with each other to tame and steer the public’s opinion with framing technique. However, the act of framing is said to corrupt journalists’ function of gatekeeping. This paper aims to analyse further how the case of framing played out in Australia’s democratic political system through the case of John Howard, Australia’s prime minister back in the 1990s.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Narendra Majaya Sudarmadi
Abstrak :
Instagram menyimpan data pribadi untuk jutaan penggunanya dan di zaman sekarang ini data digital, ada perasaan bahwa privasi digital pengguna dibagikan di antara banyak perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari peluang periklanan. Australian Consumer and Competition Commission telah menulis penelitian tahunan tentang lanskap pengguna platform digital Australia. Ada rekomendasi yang dikumpulkan dari wawasan pengguna yang digunakan untuk meninjau kebijakan data digital yang telah ditetapkan Instagram untuk penggunanya. Terdapat 3 kelemahan dari kebijakan data digital yang terungkap, yaitu dalam lingkup definisi data pribadi, transparansi antara perusahaan periklanan dan pengguna, serta kurangnya edukasi tentang pengumpulan data pasif pada dokumen. Penelitian ini telah menunjukkan mengapa ketiga faktor data digital ini menjadi kunci untuk menurunkan transparansi praktik pengumpulan data untuk peluang beriklan. ......Instagram hold private data for their millions of users and in this day and age of digital data, there is a since sense that the user’s digital privacy is shared among plenty of firms for the benefits of advertising opportunity. The Australian Consumer and Competition Commission has written an annual research on the landscape of digital platform users of Australia. There are recommendations gathered from the insights of the users that was used to review the digital data policy that Instagram has set for its users. There were 3 flaws of the digital data policy that was uncovered, and it is in the scope of personal data definition, transparency between advertising firms and users and the lack of education of passive data collection on the document. This research has point out why these three factors of digital data is key to decreasing the transparency of data collection practice for advertising opportunities
2021: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Astiti Harsanti
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini mengkaji Chasing Asylum 2016 , sebuah film dokumenter yang disutradarai oleh Eva Orner, melalui analisis retorika untuk memeriksa persuasinya dalam menggambarkan masalah pencari suaka yang terjebak di pusat penahanan lepas pantai Australia. Penelitian ini menggunakan tiga aspek retoris - Logos, Pathos, dan Ethos- yang akan digunakan untuk menganalisis substansi dokumenter dan teknik pembuatan filmnya. Ketiga aspek tersebut dikatakan sebagai cara terbaik untuk meyakinkan khalayak tentang budaya kerahasiaan, yang dilakukan oleh Pemerintah Australia, yang dimana merugikan pencari suaka di pusat penahanan. Studi ini kemudian menemukan bahwa analisis retoris efektif untuk membedah dan menguraikan pokok bahasan dalam dokumenter yang membentuk argumen visualnya menjadi cukup persuasif
ABSTRACT<>br> This paper studies Chasing Asylum 2016 , a documentary film directed by Eva Orner, through rhetoric analysis to examine its persuasion in portraying the issue of asylum seekers that are stuck in Australian offshore detention centres. The study uses three rhetorical aspects Logos, Pathos, and Ethos which will be employed to analyse the documentary rsquo s substance and its filmmaking techniques. The three aspects are claimed to be the best way in convincing the audience about the culture of secrecy, done by the Australian Government that harms the asylum seekers in detention centres. This study then finds that rhetorical analysis is effective to dissect and elaborate the matter subjects in the documentary that form its visual argument to be adequately persuasive.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Rahmadianputra Soemardi
Abstrak :
ABSTRAK
Publikasi akademis penelitian sosial oleh akademisi Indonesia dapat dibilang kurang memuaskan yangdapat dikaitkan dengan pengelolaan fiskal yang buruk dan insularitas akademik yang membahayakan budayatinjauan sejawat. Karangan ini berdiskusi mengenai urun dana dan bagaimana fenomena ini dapat membahasisu yang disebut. Dengan mempelajari studi kasus dari dua kasus urun dana yang sukses, ditemukan bahwacrowdfunding yang sukses memerlukan strategi komunikasi yang efektif, sistem ganjaran, subyek yang menarik,dan pesan yang dapat membuat kontributor untuk merasa bahwa mereka telah menjadi bagian dalam sebuahprojek yang signifikan. Karangan ini mengusulkan bahwa sebuah projek penilitian dapat disesuaikan dengancara yang sama. Akan tetapi, para akademis yang ingin mengurun dana projek mereka akan perlu dapatberkomunikasi efektif dalam Bahasa akademis dan juga Bahasa kasual.
ABSTRACT
There is a significant lack of academic publications of social research by Indonesian academics whichcan be associated to poor fiscal management and academic inbreeding that compromises the peer review culture.This paper discusses on how crowdfunding can address this issue, using a case study on a successfulconventional and scientific crowdfunding project. This paper finds that crowdfunding requires effectivecommunication strategies, reward systems, a subject that is interesting for the public, and allows for backers tothink that they have contributed to a significant movement and that research projects can be tailored in the sameway. This, however, requires project founders to be able to communicate their project in the scientific and casuallanguage.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Qurrota Ayuni Alamsyah
Abstrak :
ABSTRAK
Dunia Cerita (storyworld) adalah alam fiksi dengan karakter, objek, pengaturan, hukum fisik, aturan dan nilai sosial, peristiwa dan peristiwa mental, yang selanjutnya membentuk kepercayaan, keinginan, ketakutan, tujuan, rencana, dan kewajiban dari para karakter di dalamnya (Richter, 2016, Applying Henry Jenkins Criteria to the Marvel Cinematic Universe, paragraf 1). Dunia Cerita Transmedia membangun jalan cerita dengan elemen-elemen yang saling terkait satu sama lainnya. Dengan mengambil kasus film Avengers: Infinity War (2018) sebagai bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU), makalah ini memaparkan semesta (universe) MCU yang dibangun dari cerita-cerita Guardians of the Galaxy (2014), Captain America: Civil War (2016), dan Black Panther (2018). Data yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah data sekunder berupa laporan penelitian dan artikel-artikel berita. Makalah ini dapat memberi kontribusi bagi studi mengenai budaya populer, khususnya film. Makalah ini berargumen bahwa cerita fiksi MCU dipengaruhi oleh berbagai komponen Dunia Cerita yang telah mendobrak struktur narasi tradisional.
ABSTRACT
Storyworld is a fictional world that has its characters, objects, setting, physical laws, social rules and values, events and mental events, the latter forming beliefs, wishes, fears, goals, plans, and obligations of the characters in it (Richter, 2016, Applying Henry Jenkins Criteria to the Marvel Cinematic Universe‖, paragraph 1). Transmedia storyworld builds storylines with elements that are interrelated with each other. By taking the case of Avengers: Infinity War (2018) film as part of the Marvel Cinematic Universe (MCU), this paper presents the universe that MCU has built from the stories of Guardians of the Galaxy (2014), Captain America: Civil War (2016), and Black Panther (2018). The data used in writing this paper is secondary data in the form of research reports and news articles. This paper could contribute to the study of popular culture, specifically movies. This paper argues that MCUs fiction stories are influenced by various components of storyworld that has revolutionised the traditional narrative structure.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dino Armando Rachman
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Nur Fasya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena gelombang Korea yang telah mengambil alih seluruh dunia. Mempertimbangkan bahasa konsumen asing bukan bahasa Korea, mereka ditantang dengan hambatan bahasa untuk menikmati budaya populer Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dan keterlibatan fans global dalam mengkonsumsi budaya populer Korea. Studi ini menganalisa respon dari wawancara kualitatif untuk mengamati pendapat, pemikiran dan sikap penggemar global K-pop yang berada di Brisbane, khususnya untuk menemukan tren terbaru dalam lingkup digital yang mendorong penggemar global untuk dengan penuh semangat mengonsumsi produk budaya Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar global secara aktif terlibat melalui media sosial, termotivasi untuk mempelajari bahasa, serta memiliki kecenderungan untuk membeli produk yang terkait gelombang Korea. ...... This study aims to analyse the phenomenon of Korean wave that has been impressively taking all over the world. Considering foreign consumers first language is not Korean, they are challenged with language barriers to enjoy the Korean popular culture. The purpose of this study is to analyse the influence and engagement of global fans in consuming the Korean popular culture. The study analyses the response of qualitative interview to observe the opinions, thoughts and attitude of global fans of K-pop resided in Brisbane, specifically to find recent trends within the digital scope that drives global fans to passionately consume Korean cultural product. Study results show that global fans are actively engaging through social media, motivated to learn the language, have the tendency to purchase Korean wave related product.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Nur Fasya
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena gelombang Korea yang telah mengambil alih seluruh dunia. Mempertimbangkan bahasa konsumen asing bukan bahasa Korea, mereka ditantang dengan hambatan bahasa untuk menikmati budaya populer Korea. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dan keterlibatan fans global dalam mengkonsumsi budaya populer Korea. Studi ini menganalisa respon dari wawancara kualitatif untuk mengamati pendapat, pemikiran dan sikap penggemar global K-pop yang berada di Brisbane, khususnya untuk menemukan tren terbaru dalam lingkup digital yang mendorong penggemar global untuk dengan penuh semangat mengonsumsi produk budaya Korea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggemar global secara aktif terlibat melalui media sosial, termotivasi untuk mempelajari bahasa, serta memiliki kecenderungan untuk membeli produk yang terkait gelombang Korea.
This study aims to analyse the phenomenon of Korean wave that has been impressively taking all over the world. Considering foreign consumers first language is not Korean, they are challenged with language barriers to enjoy the Korean popular culture. The purpose of this study is to analyse the influence and engagement of global fans in consuming the Korean popular culture. The study analyses the response of qualitative interview to observe the opinions, thoughts and attitude of global fans of K-pop resided in Brisbane, specifically to find recent trends within the digital scope that drives global fans to passionately consume Korean cultural product. Study results show that global fans are actively engaging through social media, motivated to learn the language, have the tendency to purchase Korean wave related product.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>