Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faris Adinugroho Poerwowinoto
"Meskipun literatur yang memelajari kemampuan yield curve dalam memprediksi aktivitas perekonomian telah cukup banyak, sebagian besar literatur tersebut difokuskan pada data dari negara maju. Dengan demikian, bukti hubungan tersebut di negara-negara berkembang masih cukup langka. Studi ini menyelidiki apakah kurva yield curve memiliki kemampuan untuk memprediksi aktivitas ekonomi masa depan di negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) melalui penggunaan time-series OLS model. Studi ini menggunakan regresi bivariat sederhana anatara yield spread dan aktivitas ekonomi masa depan dan regresi multivariat yang menambahkan variabel moneter dan keuangan untuk menguji robustness dari hubungan tersebut. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar obligasi di negara ASEAN-5 memiliki berbagai keterbatasan, yield spread terbukti memiliki kemampuan prediksi di negara-negara ASEAN-5 selain Filipina. Namun, kemampuan prediksi sebagian besar terbukti signifikan untuk time horizon yang lebih lama yang menyiratkan bahwa ada jeda waktu dalam hubungan antara yield curve dan aktivitas ekonomi.

Despite the vast amount of literature that has examined the predictive ability of the yield curve on future economic activity, most of the literature are focused on the data for developed economies and thus, evidence of such relationship in developing countries is quite scarce. This study investigates whether the yield curve possess a predictive ability on future economic activity in the ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Philippine, Singapore, and Thailand) through the use of a time-series OLS model. We employ a straightforward bivariate regression between the yield spread and future economic activity and a multivariate regression that includes additional financial and monetary variable to test the robustness of the relationship. Overall, the result of our analysis shows that despite the various limitations in the ASEAN-5 bond market, the yield spread is proven to possess predictive ability in ASEAN-5 countries with the exception of Philippine. However, the predictive ability is mostly shown to be significant for the longer time horizon which implies that there's a time lag in the relationship between the yield spread and economic activity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Riefky Hasan
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari implementasi atau penerapan sistem kliring tersentralisi melalui Central Counterparty Clearing House CCP pada produk Over-the-Counter OTC Derivatif terhadap risiko sistemik di negara-negara yang telah menerapkan sistem CCP pada produk OTC Derivatifnya. Negara-negara tersebut termasuk Brazil, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Australia, Korea Selatan, China dan Hong Kong. Penelitian ini menggunakan metode regresi dengan data panel selama kurang lebih tujuh tahun yaitu dari Juli 2009 hingga November 2016 menggunakan data harian. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan proses kliring melalui CCP pada produk OTC Derivatif secara signifikan mempengaruhi risiko sistemik di suatu negara dimana setelah adanya penerapan CCP pada produk OTC Derivatif risiko sistemik di negara tersebut menurun secara signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor dinamika pasar modal di suatu negara berpengaruh signifikan terhadap risiko sistemik di suatu negara.

ABSTRACT
This study aims to examine the impact of implementation of centralize clering system by Central Counterparty Clearing House CCP on Over the Counter OTC Derivatives product towards systemic risk in countries which implemented the system. These countries are Brazil, United States, Mexio, United Kingdom, France, Germany, Italy, Japan, Australia, South Korea, China and Hong Kong. This study uses panel data methodology, using annual data for a more than 7 years from July 2009 until November 2016 using daily basis data. The results of the study show that the implementation of CCP on OTC Derivatifs product significantly affects country rsquo s systemic risk which after the implementation of CCP on OTC Derivatifs product, country rsquo s systemick risk decrase significantly. This study also finds that dynamics of stock market factor significantly affect country rsquo s systemic risk."
2017
S66535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Maulina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika perilaku bank di Indonesia dan menganalisanya dalam konteks peningkatan modal yang disebabkan oleh implementasi Basel III. Dengan melihat data bank-bank umum konvensional pada periode 2003-2012, perilaku bank dalam menentukan modal, suku bunga kredit, dan kredit bisa dilihat secara simultan. Hasil estimasi dengan metode System GMM menunjukkan bahwa suku bunga kredit di Indonesia akan meningkat sebesar 1,01 basis point dan pertumbuhan kredit akan menurun sebesar 0.00021549 dalam jangka panjang, jika modal meningkat sebesar 1 percentage point akibat Basel III.

ABSTRAK
This study is intended to look at the dynamics of bank behavior in Indonesia and analyze it in the context of capital increase caused by the implementation of Basel III. By looking at the data of commercial banks in the period 2003 2012, bank behavior in choosing capital, lending rates, and credit can be seen simultaneously. The estimation result using GMM System method shows that the lending rates in Indonesia will increase by 1.01 basis points and loan growth will decrease by 0.00021549 in the long term, if the capital increase by 1 percentage point due to Basel III.
"
2017
S69008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Irawan
"ABSTRAK
Krisis keuangan sebelumnya telah menunjukkan pentingnya risiko dalam siklus keuangan dan bisnis dalam perekonomian. Studi ini melakukan analisis terhadap tiga siklus penting dalam perekonomian, yaitu i siklus bisnis ndash; risiko makro, ii siklus kredit dan iii siklus risiko, serta dampak ketiga siklus tersebut pada performa bank individu. Kami melakukan analisis respon siklus kredit dan siklus risiko dan konsekuensinya kepada performa bank individu. Kami menggunakan data indonesia untuk periode 2005q1-2014q4. Kami menggunakan data panel unbalanced neraca individu bank dengan pendekatan Panel Vector Autoregressive berdasarkan metode estimasi GMM dengan menggunakan perangkat estimasi PVAR yang dikembangkan oleh Abrigo dan Love 2015 . Hasil estimasi menunjukkan hubungan dinamis antara siklus bisnis ndash; risiko makro dengan siklus risiko finansial. Studi ini juga mempelihatkan peranan penting siklus risiko dalam mempengaruhi performa bank. Serta, kami juga menunjukkan eksistensi fenomena financial accelerator pada sistem perbankan Indonesia, dimana siklus finansial mendahului siklus bisnis ndash; risiko makro.

ABSTRACT
The previous financial crisis has revealed the importance of risk in the financial and business cycle within the economy. This paper examines relationship among three cycles in the economy, namely i business cycle macro risk, ii credit cycle and iii risk cycle, and their impacts toward individual bank performance. We examine the responses of individual bank credit cycle and risk cycle toward a shock in business cycle macro risk and its consequence to the bank performance. We use Indonesian data for period of 2005q1 to 2014q4. We use unbalanced panel data of individual banks rsquo balance sheet with Panel Vector Autoregressive approach based on GMM style estimation by implementing PVAR package developed by Abrigo and Love 2015 . The result shows dynamic relationship between business cycle macro risk and financial risk cycles. The study also observes prominent role of risk cycles in driving bank performance. We also show the existence of financial accelerator phenomenon in Indonesian banking system, in which financial cycles precede the business cycle macro risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ronald Colin
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas dampak volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit bank. Kami berpendapat bahwa volatilitas makroekonmi akan membuat manajer bank bersikap lebih konservatif dalam menerbitkan kredit baru. Sebaliknya, ketika volatilitas makroekonomi rendah, manajer bank akan memiliki keleluasaan untuk meminjamkan kredit lebih banyak. Penelitian ini menggunakan data panel dengan sampel 10 bank umum di Indonesia dengan menggunakan model Baum dalam mengukur pengaruh volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit bank. Penelitian ini menggunakan volatilitas dari inflasi, pertumbuhan GDP (gross domestic product) dan depresiasi nilai tukar sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan uji regresi GMM (Generalized method of moment) untuk meneliti hubungan antara variabel dependen dan independen. Kami memberikan dukungan untuk hipotesis kami dengan menunjukkan adanya hubungan negatif yang kuat antara volatilitas inflasi dan volatilitas pertumbuhan GDP dengan rasio kredit terhadap total aset lancar. Sedangkan untuk volatilitas depresiasi nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran kredit.

ABSTRACT
This study discusses the impact of macroeconomic volatility on allocation of bank loans. We argue that macroeconomic volatility will make bank managers more conservative in issuing new credits. Conversely, when macroeconomic volatility is low, bank managers will have more flexibility to lend more credits. This study uses panel data with sample of 10 commercial banks in Indonesia by using Baum model in measuring the effect of macroeconomic volatility on bank credit allocation. This study uses the volatility of inflation, GDP growth (gross domestic product) and exchange rate depreciation as an independent variable. This research uses regression test of GMM (Generalized method of moment) to examine the relationship between dependent and independent variable. We provide support for our hypothesis by showing a strong negative relationship between inflation volatility and the volatility of GDP growth with the ratio of credits to total current assets. As for exchange rate depreciation volatility does not have a significant effect on lending."
2018
T51953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latasha Desideria
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kredit bermasalah perbankan, yang secara umum dikategorikan menjadi dua faktor, yaitu faktor makroekonomi dan faktor spesifik perbankan. Pengujian dilakukan pada negara-negara sampel dengan sistem ekonomi bank-centered, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Data pengujian menggunakan metode panel data dinamis, dengan periode pengujian yang dimulai pada kuarter pertama tahun 2009 hingga kuarter pertama 2017. Penelitian ini menemukan adanya perbedaan antara komposisi variabel determinan kredit bermasalah sistem perbankan pada masing ndash; masing negara. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan sifat kredit bermasalah di setiap negara yang cenderung terjadi secara berkelanjutan persistent atau dinamis, tercermin pada efek marjinal kredit bermasalah di periode selanjutnya.

This study aims to identify determinants of banking non performing loans, which are generally divided into two factors, namely macroeconomic factors and bank specific factors. The test is performed with sample countries characterized with bank based economy, comprising Indonesia, Thailand, and Malaysia. This research employs dynamic panel data method, with period covering the first quarter of 2009 to the first quarter of 2017. The result suggests that there are different composition of non performing loans determinants for each country under study. Moreover, it also shows the persistent nature of non performing loans, reflected on its marginal effect for non performing loans in the next period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf Mujiburrahman
"Studi ini mengeksplorasi dampak dari penerbitan mata uang digital bank sentral (CBDC), mata uang digital yang dapat diakses secara universal, dikeluarkan oleh bank sentral, dan menggunakan teknologi DLT, dari perspektif ekonomi makro. Fokus utamanya adalah melihat dampaknya terhadap variabel ekonomi makro melalui penciptaan uang; biaya transaksi; dan instrumen moneter baru bank sentral, suku bunga CBDC. Studi ini menggunakan model DSGE dengan kasus CBDC ritel, dikalibrasi ke ekonomi riil untuk menilai dampak dari penerbitan CBDC. Guncangan pada tingkat preferensi kebiasaan digunakan untuk membuat skenario inflasi, yang sesuai dengan perhatian utama penelitian, yaitu untuk memahami perbedaan variabel ekonomi antara rezim ekonomi dengan dan tanpa CBDC selama periode inflasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinta Sonia Cahyani
"Wholesale Central Bank Digital Currency (CBDC) terhadap efisiensi di pasar uang antar bank dan efektivitas kebijakan moneter. Dari simulasi pada goncangan kebijakan kontaksi moneter, penulis menemukan bahwa pada sistem CBDC menghasilkan dampak yang lebih besar pada pengurangan pinjaman antar bank dan kenaikan tingkat suku bunga pinjaman antar bank yang lebih tinggi daripada sistem konvensional akibat pasar beroperasi lebih efisien. Hal tersebut didorong oleh rancangan arsitektur privat platform wholesale CBDC, yang dikontrol langsung oleh bank sentral, dan mekanisme penyertaan aset pada pasar uang yang mengakibatkan penurunan biaya pengawasan bank dan biaya transaksi di pasar uang. Peningkatan efisiensi di pasar uang antar bank dalam sistem CBDC menghasilkan spread yang lebih dekat antara antara tingkat suku bunga pasar uang antar bank dan tingkat suku bunga kebijakan serta penghematan biaya melakukan Operasi Pasar Terbuka. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa transmisi tingkat suku bunga kebijakan ke pasar antar bank berfungsi lebih baik daripada dalam sistem konvensional.

The author proposed a DSGE model to examine and measure the impact of the implementation of Wholesale Central Bank Currency (CBDC) on the efficiency of the interbank market and the effectiveness of the monetary policy. Of the simulation on contractive monetary policy shock, the author found that the interbank market under CBDC system leads to a higher impact on the reduction of interbank loans and the increase of interbank rates comparing to the conventional system as a result of the market operates more efficiently. It comes from the private architecture design of the wholesale CBDC platform, which was directly controlled by the central bank, and underlying asset mechanism of the interbank market that could lower the banks monitoring cost and transaction cost in the interbank market. The improvement in the efficiency of the interbank market in the CBDC system resulted in a closer spread between interbank and policy rate and cost effective in Open Market Operations. That result means the policy rate transmission to the interbank market worked better than the conventional system.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Samuel Anugerah
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh kondisi makroekonomi Indonesia terhadap masuknya arus modal ke pasar saham dan obligasi dengan menggunakan metode adalah VECM (Vector Error Correction Model). Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengaruh kondisi makroekonomi Indonesia terhadap arus investasi portfolio asing di Indonesia hanya berpengaruh pada jangka panjang sedangkan pengaruh yang dihasilkan pada jangka pendek tidak signifikan. Hal ini dapat dikarenakan oleh skala pasar Indonesia yang masih kecil sehingga pengaruh perekonomian global masih berperan lebih besar pada arus investasi ke Indonesia daripada pengaruh kondisi perekonomian Indonesia.

This thesis focused on the Influence of Indonesia?s Macroeconomic condition to capital inflow in stock and debt market by using VECM (Vector Error Correction Model) method. The result of this research is the influence of Indonesia?s macroeconomic condition that only impact in long-term period whereas there is no significant influence in the short-term period. It happens due to the small Indonesia?s market scale; therefore, global economic give bigger influence to capital inflow in Indonesia than Indonesia economic condition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S63319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Downey, Scott Patrick
"ABSTRAK
Studi ini menggunakan pendekatan behavioural (BEER) untuk mengestimasi nilai tukar ekuilibrium rupiah secara triwulanan selama periode 2000-2014. Ditemukan bahwa terms of trade, aktiva luar negeri bersih, tingkat bunga riil internasional serta keterbukaan perdagangan merupakan determinan signifikan terhadap nilai tukar ekuilibrium jangka menengah-panjang. Berdasarkan estimasi currency misalignment, disimpulkan bahwa rupiah cenderung mendekati nilai tukar ekuilibirum selama periode penelitian, dengan perkeculian pada tahun 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) dan setelah terjadinya krisis finansial global pada tahun 2008 (significant undervaluation). Penemuan studi ini menunjukkan bahwa rupiah masih rentan terhadap undervaluation shocks. Studi ini ditutup dengan pembahasan singkat mengenai implikasi kebijakan.

ABSTRACT
This study uses the behavioural (BEER) framework to estimate the quarterly equilibrium exchange rate of the rupiah over the 2000-2014 period. Terms of trade, net foreign assets, the real international interest rate and trade openness are found to be significant determinants of the medium-long run equilibrium exchange rate. Based on the estimated currency misalignment, the rupiah is found to be broadly in equilibrium across most of the period, with notable exceptions in 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) and in the wake of the 2008 global financial crisis (significant undervaluation). Results imply that the rupiah remains vulnerable to undervaluation shocks. The study concludes with a brief discussion of policy implications.
"
2016
S63833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>