Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Shinta
Abstrak :
Varian gen TMPRSS6 berasosiasi dengan status besi diplasma, tetapi efek tersebut belum dijelaskan pada anak Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalasis apakah SNP rs855791 (G>A) dan rs4820268 (A>G) gen TMPRSS6 berhubungan dengan status besi dan hemoglobin yang rendah dengan mengontrol asupan zat besi pada anak baduta suku Sasak. Studi crossectional ini mengeksplorasi baseline data dari randomized trial di Kabupaten Lombok Timur, sebanyak 121 subyek memenuhi syarat dalam penelitian ini. Real Time PCR, metode Taqman Assay digunakan untuk menganalisis genotip. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa varian TMPRSS6 secara signifikan berhubungan dengan feritin, tetapi asupan zat besi lebih berkontribusi terhadap feritin dibandingkan genotipe. ...... Variants in TMPRSS6 were associated with plasma iron, but their effects in Indonesian children remain elucidated. This study aim to analyze whether the TMPRSS6 SNPs rs855791 (G>A) and rs4820268 (A>G) were associated with low iron status and hemoglobin controlling for iron intake among Sasaknese. A crossectional study explored the baseline of a randomized trial in East Lombok district, 121 subjects were eligible in the study. Real Time PCR using Taqman-assay method was used for analysis of SNPs genotype. The researcher suggests that TMPRSS6 variants were significantly associated with plasma ferritin, but iron intake still more contribute to ferritin than genotype.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Meilan Yuliani Fernandez
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menghadapi isu yang sama di kalangan anak pra-sekolah, yaitu terdapat peningkatan prevalensi obesitas yang memiliki kaitan dengan iklan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara keterpaparan iklan makanan dan pemilihan makanan di rumah untuk anak di Jakarta Pusat. Studi potong lintang dan melibatkan 240 pengasuh dilakukan di pusat pendidikan anak usia dini PAUD . Kuisioner terstruktur dan food frequency questionnaire FFQ digunakan untuk menilai keterpaparan iklan makanan dan konsumsi makanan yang dilakukan oleh enumerator yang telah dilatih. Binary logistic digunakan dengan tingkat kepercayaan 0.05. Sekitar 80 dari responden adalah ibu, kurang dari 15 memiliki pendidikan tinggi, 82 dari mereka tidak bekerja dan 42 tinggal dalam keluarga besar. Kurang dari 80 responden pernah terpapar iklan makanan dari media. Makanan yang paling banyak dipilih adalah produk susu 85 dan diikuti oleh sereal 75.8 serta gula dan konfeksioneri 60 dalam sebulan terakhir. Terdapat hubungan yang bermakna antara keterpaparan iklan makanan dengan pemilihan produk gula konfeksioneri p
ABSTRACT
Indonesia as one of developing country faces the same issue of obesity among pre school children. There was increasing of obesity prevalence, which the food marketing has the role in it. The study aims to assess the association between food marketing exposure and home food selection for children in Central Jakarta. Cross sectional study with 240 caregivers rsquo was carried out through early childhood education centers in Central Jakarta. Structured questionnaire and food frequency questionnaire FFQ was used to assess food marketing exposure and dietary consumption by trained enumerator. Binary logistic was used with significant level 0.05. Approximately 80 of the respondents were mothers, less than 15 had high education, 82 were non working and 42 lived in extended family. Less than 80 of the respondents ever exposed to the media food marketing. The most selected food was milk products 85 and followed by cereal 75.8 and sugar confectionery 60 on monthly basis. There was significant association between food marketing exposure and the selection of sugar confectionery products p
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selma Avianty
Abstrak :
ABSTRAK
Promosi tanpa disadari membentuk pola pemilihan makanan dimana banyak diantaranya tidak sehat. Studi ini melihat promosi makanan, penerimaan strategi promosi makanan, dan kebiasaan makan penyedia makanan rumah tangga berpendidikan tinggi di Jakarta, mengingat mereka lebih terpapar promosi makanan. Menganalisis data dari International Study of the Families and Food Survey 2014 oleh Deakin University, dilengkapi dengan wawancara mendalam 16 informan yang memiliki kemiripan demografis. Hasil menunjukkan promosi makanan bukan faktor utama mempengaruhi kebiasaan makan. Dikarenakan daya tarik promosi hanya pada hal yang diperlukan; faktor lain seperti kesehatan, pilihan keluarga, lingkungan kerja, dan delivery makanan juga menjadi perimbangan dalam memilih makanan
ABSTRACT
Food marketing shaped food preferences provides unhealthy food. This study aimed to assess food marketing exposure, approval, and food practices among highly-educated household food providers in Jakarta, as they were more exposed by integrated food marketing. This study analyzed International Study of the Families and Food Survey 2014 by Deakin University, complemented with in-depth interview among 16 demographically similar informants. This study showed that food marketing exposure was less associated with food practices, due to the lure of promotion only on necessary things; other factors such health, family preference, working environment, and advance delivery technology were among the considerations
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Irfiyanti Fachruddin
Abstrak :
ABSTRAK
Individual behavior was influenced by perception, where perception could determine how individual performing health behavior. This study aimed to explore the difference in perception of causes of obesity and weight control strategies among normal weight and overweight-obese Indonesian women. A mixed method study was conducted with 221 normal weight women and 156 overweight-obese women joined the survey, and 16 women were in-depth interviewed. This study found normal weight women tended to mention individual factors as causes of obesity, while overweight-obese women mentioned more categories of environmental factors. Overweight-obese women statistically agreed eating less and treatment as effective weight control strategies
ABSTRACT
Persepsi dapat mempengaruhi bagaimana perilaku kesehatan seseorang. Studi ini bertujuan untuk mengeksplor perbedaan persepsi mengenai penyebab obesitas dan strategi kontrol berat badan pada wanita dengan berat badan normal dan berat badan lebih?obes di Indonesia. Sebanyak 221 wanita berat badan normal dan 156 wanita berat badan lebih-obes mengikuti survei, serta 16 wanita mengikuti wawancara mendalam. Studi ini menemukan wanita dengan berat badan normal lebih menyadari faktor individu sebagai penyebab obesitas, sedangkan wanita dengan berat badan lebih?obes lebih menyadari faktor lingkungan. Wanita dengan berat badan lebih?obes setuju bahwa makan lebih sedikit dan pengobatan sebagai strategi untuk mengontrol berat badan;
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Luthfiana Sufyan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan pangan mencerminkan pola makan pada populasi dari bermacam kalangan usia, termasuk wanita sebagai penyedia pangan dalam rumah tangga. Studi kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh pola makan yang dibentuk oleh pilihan pangan. Pengumpulan data yang utama diperoleh dari wawancara mendalam kepada delapan belas (n=18) wanita dengan BMI status yang berbeda berdasarkan laporan individu. Analisis isi diterapkan pada data analisis. Para wanita melaporkan keputusan pembelian makanan dibatasi oleh makanan yang tersedia di area sekitar tempat tinggal dan menu pilihan anak. Kecenderungan pada makanan yang murah, enak, siap saji dan banyak mengarahkan wanita pada konsumsi tinggi lemak, karbohidrat, gula dan garam. Toko makanan yang banyak tersedia mengelilingi area tinggal memenuhi permintaan terhadap makanan kurang sehat tersebut. Promosi ke rumah oleh karyawan supermarket meningkatkan akses pada minyak. Studi ini memberikan wawasan untuk membantu mengembangkan metode advokasi dan edukasi yang berguna untuk perencanaan program gizi pada wanita di area kumuh perkotaan.
ABSTRACT
Studies shown food environment reflects dietary practices among various age populations, including women as household food gatekeepers. The present qualitative study aims to elicit current dietary practices shaped by food choice. Main data collection was obtained from in-depth interviews to eighteen (n=18) women with different self-reported BMI status. Observation and focus group discussion were carried on to attain insights on communal activities and practices. Content analysis was applied. Women reported that purchasing decision was limited to food available nearby and children?s preferred menu. Preference to foods that was cheap, convenient, tasty and plentiful led women to consume foods high in fats, carbohydrates, sugars and salts. Food stores that were massively available surrounding the residents satisfied the demands on such kinds of unhealthy foods. Door to door promotion by convenience store crews, increase access of cooking oil. This study provides insights to foster healthier food choice among urban slum women.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karera Aryatika
Abstrak :
ABSTRAK
Di Indonesia, prevalensi kelebihan berat badan pada remaja umur 16-18 tahun meningkat dari 1.4 persen 2010 menjadi 7.3 persen 2013 . Obese pada tubuh memicu timbulnya ldquo;chronic low grade inflammation rdquo; dalam jangka waktu yang lama. Diet merupakan faktor penting yang mengatur kondisi inflamasi dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat inflamasi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi oleh remaja dan hubungannya dengan status gizi mereka di kabupaten Trenggalek. Studi perbandingan potong lintang dengan subjek remaja terdiri dari 152 kelebihan gizi dan 151 normal dilaksanakan di kabupaten Trenggalek. Variabel bebas dari inflamasi pada makanan diukur menggunakan ldquo;dietary inflammatory index rdquo;. Status gizi remaja dikategorikan menggunakan CDC BMI/U . Data dianalisis dengan ldquo;chi square rdquo; menggunakan SPSS versi 20. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada parameter inflamasi makanan dan status gizi pada remaja p>0.05 . Namun, remaja yang mengkonsumsi makanan yang mengandung pro inflamasi memiliki resiko mengalami kelebihan berat badan 1.16 kali dibandingkan dengan remaja yang mengkonsumsi anti inflamasi adjusted OR 1.16, 95 CI=0.718-1.881 . Makanan yang bersifat pro inflamasi berkaitan remaja dengan gemuk dan obese. Sebaliknya, makanan yang bersifat pro inflamasi berkaitan dengan remaja normal.
ABSTRACT
In Indonesia, prevalence of overnutrition among adolescence aged 16 18 years increase from 1,4 percent 2010 to 7.3 percent in 2013. The state of obesity in the body lead to have chronic low grade inflammation in the long term condition. Diet has been known as an important regulatory factor on inflammatory condition.This study was conducted to capture inflammation contain on foods which consumed by adolescence and observe its association with their nutritional status. A comparative cross sectional study with 152 overnutrition and 151 non overnutrition adolescence in Trenggalek District was involved. Independent variable of food rsquo s inflammation was measured using Dietary Inflammatory Index. Nutritional status of adolescence was categorized using CDC BMI for Age percentils . Data were analyzed with Chi Square using SPSS version 20. There was not significantly difference of food rsquo s inflammatory parameter and nutritional status of adolescence p 0.05 . However, adolescence who consumed highest pro inflammatory foods, had risk to suffer overnutrition 1.16 times compare to adolescence who consumed more anti inflammatory foods adjusted OR 1.16, 95 CI 0.718 1.881 . A pro inflammatory diet the higher dietary inflammatory index score was significantly associated with overweight and obese adolescence. Inversely, anti inflammatory diet the lower dietary inflammatory index score was associated with normal adolescence.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalida Fauzia
Abstrak :

Melewatkan makan adalah praktik diet yang tidak sehat di kalangan remaja yang sering terjadi di negara maju dan berkembang. Ini mungkin menyebabkan remaja kekurangan nutrisi untuk pertumbuhan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi melewatkan makan terkait dengan kualitas diet dan status gizi di kalangan siswa sekolah menengah di Depok, Jawa Barat. Studi potong lintang dilakukan di antara siswa sekolah menengah swasta dan negeri di Depok, Jawa Barat, pada bulan Agustus - Desember 2018 menggunakan sampling acak bertahap. Sebanyak 283 subjek, 113 laki-laki dan 170 perempuan berusia 15-18 tahun, terpilih secara acak dari sekolah. Karakteristik sosial ekonomi, pengetahuan gizi, dan konsumsi makanan dikumpulkan dengan wawancara terstruktur. Asupan makanan diperoleh dengan menggunakan pengulangan 3 hari 24-hour recall. Kualitas diet diukur menggunakan Indeks Kualitas Diet-Internasional (DQI-I) yang berfokus pada empat aspek utama dari diet berkualitas (variasi, kecukupan, moderasi, dan keseimbangan keseluruhan). Status gizi dikategorikan sebagai, normal, overweight, dan obesitas menggunakan cut-off WHO. Multivariat logistik-regresi dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan antara melewatkan makan dan kualitas diet, dianggap signifikan jika p-value <0,05. Uji Mann-Whitney digunakan untuk menemukan perbedaan kualitas diet antara dua kelompok status gizi (kelompok obesitas tidak kelebihan berat badan dan kelebihan berat badan). Ada 86,9% siswa sekolah menengah yang melewatkan makan setiap harinya; sarapan dan makan malam adalah makan yang paling sering mereka lewatkan. Siswa laki-laki memiliki risiko yang lebih kecil untuk melewatkan makan daripada perempuan (OR = 0,35, p = 0,005). Skor rata-rata populasi untuk DQI-I adalah 46,00 dari skor yang mungkin (100). Aspek keseimbangan keseluruhan adalah skor terendah, 2,00 dari skor yang mungkin (10,00). Rendahnya pengetahuan gizi (Penyesuaian OR = 1,71;  p = 0,038) dan melewatkan makan (OR = 3,06; p = 0,006) berhubungan dengan skor DQI-I yang lebih rendah setelah dilakukan penyesuaian dengan jenis kelamin, usia, status pekerjaan ibu, dan uang saku. Sebagai indikator dari melewatkan makan, konsumsi sarapan yang tak teratur (Penyesuaian OR = 3,09; p = 0,007 untuk yang “tidak pernah” konsumsi; penyesuaian OR = 2,48; p = 0,001 untuk konsumsi “kadang”) juga berhubungan terhadap skor DQI-I yang lebih rendah. Siswa dengan status gizi normal memiliki skor median variasi yang lebih tinggi daripada siswa kelebihan berat badan-obesitas. Mengonsumsi sarapan secara teratur dan meningkatkan pengetahuan gizi penting untuk meningkatkan kualitas diet dan status gizi siswa sekolah menengah.


Skipping meals were unhealthy practice of diet among adolescents that often occurs in both developed and developing countries. It might lead the adolescents lack nutrients for growth optimally. This study aimed to identify skipping meals related to diet quality and nutritional status among high school students in Depok, West Java. A cross-sectional study was conducted among private and public high school students in Depok, West Java, in August – December 2018 using stratified random sampling. A total of 283 respondents, 113 males and 170 females aged 15-18 years, were selected randomly from the schools. Socioeconomic characteristics, nutritional knowledge, and meals consumption were collected by structured interview. Dietary intake was obtained using 3-days repeated 24-hour recall. Diet quality was measured using Diet Quality Index-International (DQI-I) that focused on four major aspects of quality diet (variety, adequacy, moderation and overall balance). Nutritional status was categorized as thinness, normal, overweight, obese using WHO cut-off. Multivariate logistic-regression was carried out to identify the association between skipping meals and diet quality, considered significant if p-value <0.05. Mann-Whitney test was used to find the diet quality difference between two groups of nutritional status (normal and overweight obese group). There were 86.9% of high school students who skipped any meals; breakfast and dinner were the most meals occasion that skipped by them. Male students had less risk of skipped meals than females (OR = 0.35, p = 0.005). Median score of the population for DQI-I was 46.00 of possible score (100). Overall balance aspect was the lowest score, 2.00 of possible score (10.00). Poor nutritional knowledge (Adjusted OR = 1.71, p = 0.038) and skipping any meals (OR = 3.06, p = 0.006) had significant association with lower score DQI-I after adjusted with sex, age, mothers’ employment, and weekly pocket money. In term as skipping meals indicator, irregular breakfast consumption (Adjusted OR = 3.06, p = 0.007 for never consumption; adjusted OR = 2.54, p = 0.001 for sometimes consumption) were also associated to had lower DQI-I score after adjustment. Students with normal nutritional status had higher median score of variety component than overweight obese students. Therefore, having regular breakfast consumption and improving nutrition knowledge should be highlighted in order to increase diet quality and nutritional status of the high school students.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T55516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library