Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jemmy Ariesandy
"Tesis ini menganalisis pengaruh depresiasi nilai tukar terhadap neraca perdagangan di Indonesia dengan kerangka J-Curve Effect menggunakan data tahun 2000 kuartal I sampai tahun 2014 kuartal IV dengan menggunakan Vector Error Correction Model (ECM). Dalam kurun waktu 2000-2014 ekspor Indonesia secara umum menunjukkan perkembangan yang positif walaupun terjadi penurunan pada periode 2012-2013 dan tahun 2014. Ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia perlu ditujukan kenegara-negara yang menjadi target atau sasaran baru untuk memperbaiki net ekspor. Terpenuhinya kondisi Marshall–Lerner pada trade balance di negara Indonesia dilihat dari penjumlahan elastisitas ekspor dan impor sebesar 1,2602>1. Nilai tukar yang terdepresiasi menyebabkan rade balance pada awalnya memburuk, sebelum akhirnya akan meningkat. Hal ini mendukung terjadinya fenomena J-Curve dimana depresiasi nilai tukar riil pada awalnya akan memperburuk trade balance, khususnya depresiasi nilai tukar riil dan nilai tukar nominal belum mampu meningkatkan permintaan ekspor. Namun dalam jangka panjang mendukung adanya kondisi Marshall–Lerner yang akhirnya akan meningkatkan tradebalance. Dengan demikian depresiasi nilai tukar riil dan nominal akan memperbaiki kinerja trade balance dalam jangka panjang.
Studi ini menemukan bahwa nilai tukar dalam jangka panjang dan jangka pendek memiliki pengaruh yang positif dan negative serta signifikan terhadap ekspor Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya kebijakan nilai tukar untuk memicu peningkatan ekspor Indonesia.

This thesis analyzes the effect of exchange rate depreciation on the trade balance in Indonesia with the framework of J-Curve Effect uses 2000 data in the first quarter of 2014 until the fourth quarter by using Vector Error Correction Model (ECM). In the period 2000-2014 Indonesian exports in general show positive progress despite the drop in the period 2012-2013 and 2014. It showed that Indonesian exports need to go to the countries that became new target or targets to improve net exports. Marshall- Lerner condition occurs, the trade balance in the country of Indonesia in terms of the sum of the elasticity of exports and imports amounted to 1.2602> 1. The exchange rate depreciated initially caused the trade balance to deteriorate, before picking up. It supports the J-Curve phenomenon where the real exchange rate depreciation will initially worsen the trade balance, in particular the depreciation of the real exchange rate and the nominal exchange rate has not been able to increase export demand. But in the long term support of the Marshall-Lerner condition which ultimately will improve the trade balance. Thus the depreciation of the real exchange rate and the nominal trade balance will improve performance in the long term.
The study found that the exchange rate in the long term and short term have a positive influence and negative and significant for Indonesian exports. This shows the importance of the exchange rate policy to trigger an increase in exports of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T51848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Adhi Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan kebijakan legalitas kayu yang diperdagangkan di negara tujuan utama terhadap ekspor kayu olahan primer Indonesia. Penerapan kebijakan ini bersifat hambatan perdagangan lingkungan yang diduga menurunkan kuantitas ekspor kayu olahan primer. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis ekonometrika dengan data panel untuk ekspor kayu gergajian, kayu lapis dan pulp ke beberapa negara tujuan ekspor utama selama periode 1995 sampai dengan 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan hambatan perdagangan lingkungan di negara tujuan ekspor terbukti menurunkan ekspor kayu gergajian, kayu lapis dan pulp Indonesia.

This study aims to determine the impact of the traded timber legality policy on the major destination countries for Indonesian primary processed wood exports. This timber legality policy (environmental trade barriers) is presumed decreasing the quantity of primary processed wood export. The analytical method used in this research is the econometric analysis model with panel data export of sawn timber, plywood and pulp into a few major export destinations during the period 1995 to 2013. The results of this study find out that the implementation of the environmental trade barriers in export destination countries decrease exports sawnwood, plywood and pulp of Indonesia during the period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Starlika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak volatilitas nilai tukar efektif riil REER terhadap ekspor jasa riil Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina ke dunia pada periode 2005 ndash; 2014 dalam periode waktu per kuartal dan per tahun. Dengan menggunakan standar deviasi sebagai pengukuran volatilitas nilai tukar efektif riil dan regresi panel fixed effects dalam estimasinya, hasil penelitian menunjukkan perbedaan dampak volatilitas REER terhadap sektor jasa dalam periode per kuartal dan tahunan. Dalam periode kuartal, volatilitas nilai tukar efektif riil tidak signifikan mempengaruhi ekspor jasa riil kelima negara ASEAN ke dunia. Hal ini dapat dikarenakan dalam periode kuartal yang pendek, eksportir sulit dalam melakukan penyesuaian barang modal dan tenaga kerja untuk ekspor. Dalam periode tahunan, volatilitas REER secara signifikan mempengaruhi ekspor jasa riil secara positif. Ekspor jasa riil tetap menujukkan peningkatan meskipun terdapat peningkatan risiko yang tercermin dalam volatilitas REER. Hal ini dapat dikarenakan oleh eksportir yang memiliki tingkat risk aversion yang rendah, terdapat tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi untuk menyesuaikan volume ekspor, dan eksportir yang memiliki akses terhadap fasilitas keuangan lindung nilai hedging sehingga ekspor jasa dapat meningkat meskipun volatilitas naik.

This study attempts to assess the impact of real effective exchange rate REER volatility on real services exports of ASEAN 5 member states including Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapore, and Philippines to the world, with the period of analysis from 2005 ndash 2014. The analysis is divided into two time period, yearly and quarterly analysis. A standard deviation method of calculation is used to measure real effective exchange rate REER volatility. In addition, this study applies fixed effects panel regression for its estimation to verify the impact of REER volatility on services exports. The result finds a difference in its quarterly and yearly estimation result. In the quarterly period, result shows that real effective exchange rate volatility has no statistically significant on the real export of ASEAN 5 countries to the world. The result in yearly period however provides an evidence that real effective exchange rate volatility has an economically and statistically positive impact on services export. Exporter rsquo s low risk aversion, higher flexibility to adjust export rsquo s volume in a longer period, and sufficient access to financial instruments, such as hedging, to guard exporters from risk arising from real effective exchange rate volatility can explain the positive impact of REER volatility on services exports. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Tahun 2016 merupakan awal penerapan era baru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)-sebuah integrasi regional guna mendorong pasar bebas tunggal yang kompetitif, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terintegrasi dengan pasar global. Tata kelola pemerintahan merupakan salah satu tantangan yang dihadapi ASEAN dalam mewujudkan cita-cita MEA. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tata kelola pemerintahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ASEAN, mencakup 10 (sepuluh) negara ASEAN dalam rentang waktu Tahun 1996 s.d 2014. Variabel terikat adalah pertumbuhan ekonomi (GDP per Kapita) dan variabel bebas terdiri atas tata kelola pemerintahan, nilai perdagangan dan investasi, kualitas SDM, bantuan/hibah luar negeri, ketersediaan energi (minyak), investasi asing, tingkat ketergantungan, rasio tenaga kerja, serta tingkat pemakaian teknologi informasi dan komunikasi.
Melalui metode estimasi fix effect model dari data panel, diperoleh kesimpulan bahwa tata kelola pemerintahan (khususnya stabilitas politik) berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi ASEAN. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ASEAN adalah investasi asing, ketersediaan energi (minyak), dan nilai GDP tahun sebelumnya. Penelitian ini merekomendasikan agar negara-negara ASEAN melakukan perbaikan tata kelola pemerintahan dan mempertahankan nilai investasi asing, produksi minyak dan angka GDP untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil dalam rangka mencapai tujuan tujuan MEA

The Year 2016 was the beginning of the implementation of a new era of the ASEAN Economic Community (AEC), a regional integration to encourage a single competitive free market, high economic growth and integration with global markets. Governance is one of the challenges facing ASEAN in realizing the ideals of the AEC. This study aims to analyse the influence of governance and the factors that influence ASEAN economic growth, covering 10 (ten) ASEAN countries in the period 1996 to 2014. The dependent variable is economic growth (GDP per Capita) and the independent variables consist of governance, value of trade and investment, quality of human resources, foreign aid/grants, availability of energy (crude oil), foreign investment, level of dependence, the ratio of labour, and the level of usage of information and communication technology.
Through the ‘fixed effect model’ estimation method from panel data, it is concluded that governance (especially political stability) has a positive and statistically significant effects on ASEAN the economic growth. Other factors that affecting ASEAN's economic growth are foreign investment, availability of energy (oil), and the value of GDP the previous year. This study recommends that ASEAN countries should improve governance and maintain the value of foreign investments, oil production and GDP figures to encourage high and stable economic growth in order to achieve the goals of the AEC.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinova Fauri
"Kinerja pelabuhan menjadi salah satu unsur yang penting dalam dunia perdagangan internasional mengingat sebagian besar perdagangan melalui jalur laut. Maka dari itu diperlukan efisiensi dalam pelayanan kinerja kepelabuhanan untuk nantinya bisa mengurangi biaya ekonomi yang tinggi dari mulai waktu tunggu kapal, hingga proses kepabeanan barang. Dengan menggunakan analisis regresi 2SLS, penulis mendapatkan bagaimana penurunan rata-rata persentase yard to occupancy ratio sebesar 10% secara signifikan dapat meningkatkan ekspor sebesar 0.34%. Peningkatan efisiensi kegiatan bongkar muat di dermaga sebesar 10% juga secara signifikan dapat meningkatkan ekspor sebesar 1.17%.

Port performance has been a key role for international trade due to high significant share for goods transported in sea. For that reason, efficiency needed necessarily for port performance and services that hopefully later could reduce high economic cost that consist of waiting time until custom process. With 2SLS method of analysis, the writer found that reducing yard to occupancy ratio by 10% on average, could significantly increase the export by 0.34%. Moreover, increasing effective time for loading/unloading at dock could also bring higher export by 1.17%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Fauziah Alfi
"Dengan diterapkannya kebijakan notifikasi kosmetika di negara ASEAN, maka produsen bertanggung jawab penuh terhadap mutu dan keamanan produknya. Selain itu, kosmetika semakin mudah beredar dan konsumen memiliki beragam pilihan kosmetika. Tanpa pengetahuan yang memadai, konsumen terutama kaum perempuan masih banyak menggunakan kosmetika yang mengandung bahan berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan notifikasi kosmetika dalam memberikan perlindungan bagi kaum perempuan dari produk kosmetika yang tidak aman. Penelitian dilakukan dengan survei rumah tangga di 5 wilayah di DKI Jakarta dengan responden 200 orang kaum perempuan. Hasil penelitian ini adalah kebijakan notifikasi kosmetika belum sepenuhnya efektif dalam memberikan perlindungan bagi kaum perempuan dari produk kosmetika yang tidak aman. Masih banyaknya kosmetika yang tidak memiliki izin edar atau nomor notifikasi, palsu, dan mengandung bahan yang dilarang menandakan bahwa produsen atau importir kosmetika belum sepenuhnya bertanggung jawab terhadap mutu dan keamananan dari kosmetika yang diedarkan.

Due to the implementation of cosmetic notification policy in ASEAN countries, cosmetic industries haven been considered to have higher responsibility for both the quality and safety of their products. In addition to this, cosmetics are easier to be distributed and consumers have a various option of cosmetics. Without adequate knowledge, consumers, especially women, remain to use cosmetics that contain hazardous substances. This study aims to analyze the cosmetic notification policy under ASEAN to protect women from consuming unsafe cosmetics. This study conducted with field survey of households in five areas in Jakarta with 200 women respondents. The result shows that cosmetic notification policy has not been fully effective in giving protection for women from unsafe cosmetics. Moreover, many cosmetics which have been distributed, have no registration or notification number, counterfeiting, containing hazardous materials indicated that the manufacturers or importers of cosmetics do not reflecting responsibility of the quality and safety of those products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Nezky
"Tesis ini dilatarbelakangi oleh kondisi krisis keuangan di Amerika Serikat yang terjadi pada pertengahan tahun 2008 dan pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia pada umumnya dan kegiatan perdagangan internasional (ekspor dan impor) pada khususnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara krisis keuangan Amerika Serikat terhadap pasar modal Indonesia dan penerimaan negara yang berasal dari pajak perdagangan internasional serta memberikan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah terkait dalam menjaga stabilitas pasar modal dan mempertahankan penerimaan negara yang berasal dari pajak perdagangan internasional. Berdasarkan hasil uji empirik dengan menggunakan metode SVAR, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara krisis keuangan Amerika dengan pasar modal Indonesia dan pajak perdagangan internasional dalam periode 2007:01 - 2011:12. Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan hasil uji empirik tersebut ditujukan penulis kepada Bapepam, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian sebagai saran untuk pengambilan kebijakan di masa depan.

This thesis is motivated by the financial crisis in United States that occurred in mid-2008 and its impact to Indonesia's economy in general and International trade (export and import) in particular. The purpose of this research is to find out if there's a relation between U.S financial crisis on Indonesia?s capital market and national's income from international trade taxes and also to provide policy recommendations for the government related to maintaining the stability of capital market and national's income from international trade taxes. Based on the empirical test using the SVAR method, it can be conclude that there is a relation between U.S financial crisis on Indonesia's capital market and international trade taxes in the period 2007:01 - 2011:12. Policy recommendations related to the results of the empirical test are addressed to Bapepam, Ministry of Trade, and Ministry of Industry as suggestions for policy making in the future."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31486
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anggita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel demografi dan faktor bauran ritel retail mix terhadap keputusan pemilihan tempat berbelanja bulanan Mahasiswa Strata Satu S1 Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Universitas Indonesia dengan besaran sampel yang diambil sebanyak 160 orang yang ditentukan berdasarkan metode convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan analisisnya menggunakan teknik analisis regresi logistik multinomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variabel demografi dan faktor bauran ritel terhadap keputusan pemilihan tempat berbelanja bulanan oleh Mahasiswa Universitas Indonesia.

This study was conducted to determine the effect of demographic variables and retail mix factors on the decision of choosing monthly shopping place of Strata 1 S1 students in the University of Indonesia. This study was conducted at the University of Indonesia with the number of samples taken as many as 160 people determined based on convenience sampling method. The data were collected by distributing questionnaires and analyzes using multinomial logistic regression technique. The results showed that there was a positive and significant influence of demographic variables and retail mix factors on the decision of S1 students for their monthly shopping activities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Widyamawarni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Free Trade Agreements (FTAs) yang dilakukan Indonesia memiliki gross trade creation terhadap ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia, serta menentukan variabel lain yang memengaruhi kinerja ekspor TPT Indonesia. Penelitian ini menggunakan commodity specific gravity model, dengan data panel yang terdiri dari data tahunan dari 2005 hingga 2013, dan 24 negara importir. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa seluruh FTA memiliki gross trade creation yang cukup signifikan terhadap ekspor komoditas TPT Indonesia, khususnya ACFTA dan AKFTA. Sementara itu, variabel PDB Negara Importir, dan Nilai tukar merupakan beberapa faktor utama penentu kinerja ekspor komoditas TPT Indonesia.

This study aims to determine whether the Indonesia's Free Trade Agreements (FTAs) have gross trade creation to Indonesia's Textiles And Textile Products exports, and to determine other variables that affect Indonesian textile exports performance. This study using the commodity specific gravity model, with a panel data from 2005 until 2013, and 24 importer countries. The result shows that all of the FTAs have a significant gross trade creation effect to the export of Indonesian textile commodities, particularly ACFTA and AKFTA. Meanwhile, Importers GDP, and Exchange Rate are some of the determining factor for the exports performance of Indonesia's textile commodities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library