Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Famila Takhwifa
"Kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh isu kesehatan diintegrasikan dengan tujuan ke-3 SDGs, yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Apoteker adalah tenaga kesehatan yang berperan sebagai penanggung jawab dalam hal obat dari hulu ke hilir. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat dapat memperoleh obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau, serta meningkatkan kesehatan masyarakat. Sebagai calon apoteker, penting untuk mempelajari mengenai peran-peran apoteker di dunia pekerjaan. Sebagai gambaran peran apoteker di dunia kerja dilakukanlah praktik kerja profesi apoteker. Praktik kerja dilakukan di Apotek Atrika sebagai gambaran pelayanan kefarmasian di apotek. Rumah Sakit Universitas Indonesia sebagai rumah sakit pendidikan dipilih sebagai lokasi praktik sebagai gambaran untuk peran apoteker di pelayanan instalasi rumah sakit. Selain di bidang pelayanan, praktik kerja juga dilakukan di PT. Anugerah Pharmindo Lestari sebagai gambaran peran apoteker di distribusi obat dan alat kesehatan. Praktik Kerja dilakukan dari Bulan Juli hingga November 2021. Selain belajar secara langsung dari mengamati, calon apoteker juga diberikan kesempatan untuk menganalisis masalah yang ada di masing-masing tempat kerja. Oleh karena itu, laporan praktik kerja ini akan membahas mengenai masalah beserta solusi yang diajukan di tiap tempat praktik kerja.

Health is one of the important indicators for Sustainable Development Goals (SDGs). All health issues are integrated with the 3rd goal of the SDGs, which is to ensure a healthy life and promote well-being for all of all ages. The pharmacist is a health worker who acts as the person in charge of medicine from upstream to downstream. The main goal is so that people can obtain safe, efficacious, quality, and affordable medicines, as well as improve public health. As a prospective pharmacist, it is important to learn about the roles of pharmacists in the world of work. As an illustration of the role of the pharmacist in the world of work, a pharmacist's professional work practice (internship) is carried out. The internship is carried out at Atrika Pharmacy as an illustration of pharmaceutical service in pharmacies. Universitas Indonesia’s Hospital as a teaching hospital was chosen as an intern location as an illustration of the role of pharmacists in hospital installation services. In addition to the service sector, internships are also carried out at PT. Anugerah Pharmindo Lestari is an illustration of the role of the pharmacist in the distribution of drugs and medical devices. Internships are carried out from July to November 2021. In addition to learning directly from observing, prospective pharmacists are also allowed to analyze problems that exist in each workplace. Therefore, this intern report will discuss the problems and solutions proposed in each intern workplace."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Salma Salahuddin
"Segala pekerjaan dan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh Apoteker. Suatu cara dalam meraih gelar Apoteker adalah dengan mengemban suatu pendidikan di program studi profesi Apoteker dan untuk mencapainya diperlukan suatu tahapan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di suatu instansi kefarmasian. Apoteker memiliki peran penting yang sangat dibutuhkan di berbagai fasilitas kefarmasian, salah satunya di suatu apotek. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan sebagai wadah pembelajaran yang bisa menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dan pelatihan dalam menghadapi dunia pekerjaan kefarmasian. Laporan tugas khusus merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan praktik kerja ini. Pratik Kerja Profesi Apoteker pada laporan ini dilaksanakan di Apotek Roxy Sawangan Depok pada periode Februari 2022. Penulisan laporan tugas khusus dilakukan dengan memilih secara manual resep gastritis yang disertai obat psikotropika yang ditebus oleh para pasien di Apotek Roxy Sawangan.

All pharmaceutical services are performed by pharmacists. One method to achieve the title of Pharmacist requires an education in the Pharmacist professional study program, where it includes internship program in some health facilities in the credit study. Pharmacists have an important role needed in various health facilities, one of which is a pharmacy. The purpose of the internship is not only gain and increase insight, knowledge, and experience, but also to prepare future pharmacists in facing the world of pharmaceutical work. Special assignment reports are an important aspect in implementing this internship. The Pharmacist Professional Work Practice in this report was completed at the Roxy Sawangan Pharmacy Depok in the February 2022 period. The report was carried out by manually selecting gastritis prescriptions accompanied by psychotropic drugs that were purchased by patients at the Roxy Sawangan Pharmacy.
"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-PDF
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Ratna Shabrina
"Penggunaan obat rasional (POR) merupakan penggunaan obat yang sesuai dengan kriteria, seperti tepat obat, tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat cara pemakaian, tepat waktu pemberian, tepat kondisi pasien, tepat lama pemberian, dan waspada efek samping. Pada penelitian ini dilakukan tinjauan terhadap penggunaan obat dengan mengkaji rekam medik dan dilihat persentase peresepan antibiotik pada penyakit ISPA non-pneumonia dan diare non selektif sebagai bentuk penerapan evaluasi penggunaan obat rasional di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Penelitian dilakukan dengan mengkaji secara retrospektif berdasarkan rekam medik kasus ISPA non-pneumonia dan diare non spesifik bulan Januari- Maret 2023. Data pasien diambil dari register harian e-puskesmas dengan dipilih 25 sampel kasus per diagnosis terpilih setiap bulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata penggunaan antibiotik pada kasus ISPA non pneumonia dan diare non spesifik sudah sesuai dengan standar Kemenkes dengan nilai 9,3%  dan 7%. Penerapan penggunaan obat rasional pada kasus ISPA non pneumonia dan diare non spesifik di Puskesmas Kramat Jati telah berjalan dengan baik.

The use of rational drugs (POR) is the use of drugs that are in accordance with the criteria, such as the right drug, the right diagnosis, the right indication, the right way of use, the right time of administration, the right patient's condition, the right time of administration, and the right side effects. In this study, a review of drug use was carried out by reviewing medical records and looking at the percentage of antibiotic prescribing in non-pneumonia and non-selective diarrhea as a form of implementation of rational drug use evaluation at the Kramat Jati District Health Center. The study was conducted retrospectively based on medical records of non-specific cases of ISPA and non-specific diarrhea from January to March 2023. Patient data is taken from the daily register of the e-puskesmas with 25 sample cases selected per selected diagnosis every month. The conclusion of this study is that the average use of antibiotics in cases of non-pneumonia and non-specific diarrhea is in accordance with the Ministry of Health's standards with values of 9.3% and 7%. The application of rational drug use in cases of non-pneumonia and non-specific diarrhea at the Kramat Jati Health Center has gone well.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Nadia Nurrahmah
"Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efektif dan efisien. Perencanaan obat dengan metode kombinasi analisis ABC-VEN. Analisis ABC atau Pareto adalah suatu analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis pola konsumsi perbekalan farmasi dimana dengan kelompok A 80%, kelompok B 15%, dan kelompok C 5% dari keseluruhan dana, sementara analisis VEN untuk menetapkan prioritas pembelian obat dalam kelompok obat vital (V), essensial (E) dan non essensial (N). Pengadaan dilakukan dengan melakukan pemesanan melalui E-catalogue atau pemesanan langsung melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF).

The management of drugs and health supplies in Puskesmas aims to ensure the availability and affordability of effective and efficient drug services. Drug planning by the combined method of ABC-VEN analysis. ABC or Pareto analysis is an analysis that can be used in analyzing consumption patterns of pharmaceutical supplies where group A is 80%, group B is 15%, and group C is 5% of the total funds, while VEN analysis is to determine drug purchase priorities in vital (V), essential (E) and non-essential (N) drug groups. Procurement is carried out by placing orders through E-catalogue or direct orders through Pharmaceutical Wholesalers (PBF)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Nadia Nurrahmah
"Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah salah satu pelayanan farmasi klinis yang diberikan Apoteker untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien dengan tujuan meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD). Pencatatan rekam medis pasien dianalisis menggunakan metode Subjective, Objective, Assessment dan Intervention (SOAP) untuk mengidentifikasi masalah terkait obat atau drug related problems (DRPs) berdasarkan klasifikasi PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe). Apoteker dapat memberikan rekomendasi atau merencanakan intervensi sesuai literatur farmakoterapi, guideline dan evidencebased medicine kepada tenaga kesehatan lainnya.

Drug Therapy Monitoring (PTO) is one of the clinical pharmacy services provided by Pharmacists to ensure safe, effective and rational drug therapy for patients with the aim of increasing therapeutic effectiveness and minimizing the risk of Unwanted Drug Reactions (ROTD). Recording patient medical records is analyzed using the Subjective, Objective, Assessment and Intervention (SOAP) method to identify drug-related problems (DRPs) based on the PCNE (Pharmaceutical Care Network Europe) classification. Pharmacists can provide recommendations or plan interventions according to pharmacotherapy literature, guidelines and evidence-based medicine to other health workers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadil Moch Al-Ridha
"Antibiotik merupakan obat yang diketahui telah menyelamatkan banyak nyawa didunia. Kemampuan antibiotik dalam mengatasi maupun mencegah penyakit infeksi mengakibatkan peningkatan penggunaan yang signifikan. Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang dapat menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik merupakan keadaan dimana kemampuan senyawa aktif dalam obat akan menurun dalam membunuh bakteri. Mudahnya masyarakat dalam memperoleh antibiotik menjadi faktor utama dari peningkatan persentase resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai penggunaan antibiotik yang baik dan benar serta meningkatkan pengetahuan masyarakat di Puskesmas Kecamatan Jatinegara sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya resistensi antibiotik. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan promosi kesehatan melalui media berupa leaflet dan banner mengenai bijak menggunakan antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan promosi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkhusus pasien Puskesmas Kecamatan Jatinegara tentang penggunaan antibiotik dengan bijak sehingga tidak terjadi resistensi antibiotik akibat penyalahgunaan antibiotik.

Antibiotics are drugs that are known to have saved many lives in the world. The ability of antibiotics to treat and prevent infectious diseases has resulted in a significant increase in use. Long-term and repeated use of antibiotics can cause antibiotic resistance. Antibiotic resistance is a condition where the ability of the active compound in the drug decreases in killing bacteria. The ease with which people can obtain antibiotics is the main factor in increasing the percentage of antibiotic resistance. This research aims to provide education regarding the proper and correct use of antibiotics and increase public knowledge at the Jatinegara District Health Center so that it can reduce the risk of antibiotic resistance. This research was carried out through health promotion through media in the form of leaflets and banners regarding the wise use of antibiotics. The results of the research show that health promotion activities can increase public knowledge and understanding, especially Jatinegara District Health Center patients, regarding the wise use of antibiotics so that antibiotic resistance does not occur due to antibiotic misuse.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juni Astuti
"Pelayanan kefarmasian dirumah sakit menjadi salah satu pelayanan kesehatan. Pelayanan farmasi klinik berupa pelayanan secara langsung oleh seorang apoteker dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan terjadinya efek samping karena suatu obat. Salah satu dari kegiatan farmasi klinik yang sering dilakukan diantaranya pemantauan terapi obat. Kegiatan pemantauan terapi obat harus dilakukan secara berkesinambungan dengan tujuan keberhasilan maupun kegagalan terapi dapat diketahui. Strikture uretra berupa penyempitan uretra karena adanya luka atau jaringan parut yang mempengaruhi pengeluaran air kecil (obstruktif voiding dyfungcions) dengan konsekuensi yang akan berpotensi serius pada kandung kemih. Makalah ini akan membahas pemantauan terapi obat pada pasien strikture uretra dengan komplikasi penyakit lainnya di rumah sakit daerah tarakan. Data dianalisis berdasarkan rekam medis, instruksi harian pasien berupa catatan perkembangan pasien, catatan pemberian obat pasien, hasil pemeriksaan laboratorium dan radiology. Hasil dari pemantauan terapi obat pasien menunjukkan bahwa obat yang diterima telah sesuai dengan penyakit pasien tetapi terdapat masalah terkait obat diantara nya kontraindikasi, interaksi minor, dan tidak tepatnya dosis dengan literatur yang diperoleh.

Pharmaceutical services in hospitals are one of the health services. Clinical pharmacy services are in the form of direct services by a pharmacist in order to improve therapeutic outcomes and minimize the occurrence of side effects due to a drug. One of the clinical pharmacy activities that is often carried out includes monitoring drug therapy. Drug therapy monitoring activities must be carried out continuously with the aim of success or failure of therapy can be known. Urethral stricture is a narrowing of the urethra due to injury or scarring that affects urinary output (obstructive voiding dyfungcions) with potentially serious consequences for the bladder. This paper will discuss the monitoring of drug therapy in patients with urethral stricture with complications of other diseases in the Tarakan Regional Hospital. Data were analyzed based on medical records, daily patient instructions in the form of patient progress notes, patient drug administration records, laboratory and radiology examination results.  The results of monitoring the patient's drug therapy showed that the drugs received were in accordance with the patient's disease but there were drug-related problems including contraindications, minor interactions, and inappropriate doses with the literature obtained.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaini
"Pemantauan terapi obat (PTO) merupakan kegiatan farmasi klinik yang dilakukan oleh seorang apoteker yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi Obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Kegiatan dalam PTO meliputi pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons terapi, Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD), pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat; dan pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat pada pasien untuk menurunkan risiko terjadinya Drug Related Problem (DRP). Pemantauan terapi obat harus dilakukan pada pasien yang dirawat di RSUD Tarakan Jakarta dengan komplikasi penyakit salah satunya adalah Hypertensive Heart Disease yang disertai penyakit penyerta seperti AKI, Non-insulindependent diabetes mellitus with multiple complications, Hiponatremia serta Pneumonia unspecified. Pemantauan terapi obat dilakukan selama 10 hari. Berdasarkan pengobatan yang diterima pasien untuk mengobati penyakitnya, ditemukan adanya 4 jenis DRP yaitu terapi obat yang tidak perlu, mengalami efek samping, interaksi obat dan overdose.

Medication Therapy Monitoring (MTM) is a clinical pharmacy activity performed by a pharmacist to ensure safe, effective, and rational drug therapy for patients. MTM involves assessing drug selection, dosing, administration route, therapeutic response, Adverse Drug Reactions (ADRs), providing recommendations to resolve drug-related problems (DRPs), and monitoring the effectiveness and side effects of drug therapy to reduce the risk of DRPs. MTM needs to be conducted for patients admitted to RSUD Tarakan Jakarta with complications from various diseases, including Hypertensive Heart Disease accompanied by conditions such as Acute Kidney Injury (AKI), Non-insulin-dependent diabetes mellitus with multiple complications, Hyponatremia, and unspecified Pneumonia. The drug therapy monitoring lasts for 10 days. Based on the treatment received by the patients for their respective conditions, four types of DRPs were identified: unnecessary drug therapy, experiencing side effects, drug interactions, and overdose.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sopiyatul Marwa
"Diare adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (lebih dari tiga kali sehari) dan penurunan konsistensi debit tinja dibandingkan dengan pola usus individu normal. Diare akut merupakan diare yang berlangsung selama 14 hari atau kurang, diare yang berlangsung lebih dari 30 hari disebut diare kronis serta diare yang berlangsung 15 sampai 30 hari disebut sebagai diare persisten. Diare merupakan suatu penyakit yang menjadi masalah di seluruh dunia baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia, karena angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) yang masih tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi diare di Indonesia menurut diagnosis tenaga kesehatan untuk seluruh kelompok umur adalah 6,8% sedangkan pada balita sebanyak 11%. Pada penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, biasanya lebih sering menggunakan obat antibiotik. Antibiotik yang dipilih atau digunakan pada diare akut infeksius harus rasional. Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman, dan juga tidak ekonomis saat ini telah menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan. Masalah ini dijumpai di unit-unit pelayanan kesehatan misalnya di Puskesmas. Pemberian antibiotik terhadap pasien Diare di Puskesmas Kecamatan Cengkareng berdasarkan himbauan dari Dinas Kesehatan haruslah berjumlah kurang dari 8% untuk mencegah resistensi antibiotik.

Diarrhea is a disease characterized by an increase in the frequency of bowel movements (more than three times a day) and a decrease in the consistency of the stool discharge compared to the normal individual's bowel pattern. Acute diarrhea is diarrhea that lasts 14 days or less, diarrhea that lasts more than 30 days is called chronic diarrhea and diarrhea that lasts 15 to 30 days is called persistent diarrhea. Diarrhea is a disease that is a problem throughout the world in both developed and developing countries such as Indonesia, due to the high morbidity and mortality rates. Based on the 2018 Riskesdas the prevalence of diarrhea in Indonesia according to the diagnosis of health workers for all age groups is 6.8% while for toddlers it is 11%. In infectious diseases caused by bacteria, antibiotics are usually used more often. Antibiotics are selected or used in acute infectious diarrhea must be rational. The use of drugs that are inappropriate, ineffective, unsafe, and also uneconomical has now become a problem in health services. This problem is found in health service units, for example in the Puskesmas. Administration of antibiotics to Diarrhea patients at the Cengkareng Sub-District Health Center based on an appeal from the Health Office must amount to less than 8% to prevent antibiotic
resistance.
"
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Artha Rani
"Tahap penyimpanan merupakan bagian pengelolaan obat yang sangat penting dalam memelihara mutu obat-obatan, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, memudahkan pencarian dan pengawasan, mengurangi terjadinya obat rusak, serta dapat menghindari kekosongan obat sehingga pasien dapat terlayani dengan baik. Mengingat begitu besarnya dampak dari sistem pengelolaan penyimpanan obat dan belum banyak penelitian khusus tentang sistem penyimpanan obat, maka hal ini mendorong penulis untuk melakukan studi penyimpanan obat High Alert di salah satu Instalasi Farmasi Puskesmas yang berada di daerah Jakarta Barat yaitu Puskesmas Kecamatan Cengkareng.

The storage stage is a very important part of drug management in maintaining the quality of medicines, avoiding irresponsible use, facilitating search and control, reducing the occurrence of damaged drugs, and avoiding drug shortages so that patients can be served properly. Given the magnitude of the impact of the system management of drug storage and not much specific research on drug storage systems, this prompted the author to conduct a High Alert drug storage study at one of the Public Health Center Pharmacy Installations in the West Jakarta area, namely the Cengkareng District Health Center."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>