Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifia Zulfanya Setiawan
"ABSTRAK
Beberapa tahun belakangan, industri perfilman Indonesia sudah semakin berkembang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Mengetahui bahwa sebuah perencanaan pemasaran dan distribusi sama pentingnya dengan
tahap produksi, munculnya Web 2.0 menambah unsur baru terhadap sebuah promosi film. User generated content
(UGC) dapat digunakan sebagai strategi untuk mempromosikan sebuah film. Masyarakat dapat menjadi medium untuk mempromosikan film itu sendiri dengan konten-konten yang mereka ciptakan melalui sosial media. Para
pegiat sineas Indonesia yang mengupayakan strategi UGC adalah Bumilangit dan tim yang terlibat dalam melakukan promosi film terbarunya Gundala yang tayang serentak pada bulan Agustus 2019. BumiLangit
menggunakan strategi untuk mempromosikan film Gundala dengan memanfaatkan UGC untuk menciptakan budaya partisipatif. Budaya tersebut merupakan hal yang masih tergolong asing dilakukan dalam promosi
perfilman Indonesia. penelitian ini akan membahas bagaimana UGC dapat menjadi salah satu strategi pemasaran
dalam sebuah promosi film melalui sosial media. Melakukan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode desk research. penelitian ini akan membahas bagaimana UGC dapat menjadi salah satu
strategi pemasaran dalam sebuah promosi film Gundala melalui media sosial

ABSTRACT
Over the years, the Indonesian film industry has grown, both in terms of quality and quantity. Knowing that
marketing and distribution planning is as important as film production, questioning Web 2.0 adds nothing new to
a promotional film. User-generated content (UGC) can be used as a strategy for the distribution of a film. The
public can become a media to promote the film itself with the content they make through social media. Indonesian
filmmakers who are pursuing the UGC strategy are Bumilangit and the team involved in promoting the film
"Gundala" which aired simultaneously in August 2019. BumiLangit uses strategies to promote the Gundala film
by utilizing the UGC to create a participatory culture. This culture is something that is still considered foreign in
the promotion of Indonesian cinema. This research will discuss how UGC can become one of the marketing
strategies in a promotional film through social media. Conducting descriptive qualitative research using desk
research methods. This research will discuss how UGC can become one of the marketing strategies in the Gundala
promotional film through social media"
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadja Azzura Tohir
"ABSTRAK
Penelitian kualitatif ini meneliti strategi kreatif yang digunakan oleh Yolk Espresso & Eats selama fase prapeluncurannya
menggunakan Instagram. Yolk Espresso & Eats adalah sebuah kafe di Brisbane, Australia yang
menyajikan kopi khas serta Bacon and Egg Rolls. Penelitian kualitatif ini mengulas literatur tentang konsep
dasar memanfaatkan media sosial sebagai cara mempromosikan restoran tetapi juga mengikuti strategi kreatif
yang dibahas oleh Ashley & Tuten pada tahun 2015. Penelitian ini telah melakukan penelitian studi pustaka
yang menganalisis posting Instagram oleh Yolk Espresso & Eats sebelum diluncurkan pada 6 September 2019.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka telah menggunakan strategi kreatif untuk menunjukkan unique selling
point, fungsionalitas, animasi, interaktivitas, dan user generated content. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa penggunaan Instagram telah menciptakan brand personality Yolk Espresso & Eats dengan melihat
bagaimana mereka tulus, jujur, kompeten, dan memiliki informasi terkini dan trendi. Keterbatasan penelitian ini
adalah kurangnya sumber utama karena menganalisis isi posting tanpa perspektif pencipta, sehingga hanya
menganalisis dampak pembaca dan bukan indikator kinerja utama sebenarnya dari kampanye.

ABSTRACT
This qualitative research looks into the creative strategies that are used by Yolk Espresso & Eats during its prelaunch
phase utilising Instagram. Yolk Espresso & Eats is a cafe in Brisbane, Australia that serves specialty
coffee and the iconic and staple bacon and egg rolls. This qualitative research reviews literature on the basic
concepts of utilising social media as a way of promoting restaurants but also adheres to the creative strategies
discussed by Ashley & Tuten in 2015. This research has done a desk study research that analyses the Instagram
posts by Yolk Espresso & Eats before their launch on 6th September 2019. The results indicated that they have
used the creative strategies of showcasing their unique selling point, functionality, animation, interactivity and
the integration of user generated content. Furthermore this research has also indicated that the usage of
Instagram has created a brand personality of Yolk Espresso & Eats looking at how they are sincere, honest,
competent and have are up to date and trendy. The limitation of this research is the lack of primary source as it
analyses the contents of the posts without the perspective of the creator, thus only analyses the impact of the
readers and not the actual key performance indicator of the campaign."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Azkiya Karima
"ABSTRAK
Toxic online disinihibition merupakan salah satu bentuk efek yang dihasilkan dari online disinhibition effect. Efek ini dapat menimbulkan perilaku negatif seperti cyberbullying, cyberhate, dan flaming di internet. Makalah ini mencoba memberi gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi, perilaku yang didorong, serta strategi menangani dampaknya. Dengan menggunakan systematic literature review terhadap sembilan studi dari dalam dan luar negeri, diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa penyebab yang dapat menimbulkan toxic online disinhibition terjadi, seperti lingkungan internet yang menyebabkan berkurangnya kontak mata, pada aspek psikologis terkait konsep diri dan gagalnya kontrol diri, maupun aspek dari luar seperti controllability, social identity, dan punishment certainty. Terdapat dua pendekatan yang dapat menjadi strategi dalam menangani toxic online disinhibition, yakni dengan pendekatan teknologi seperti menggunakan fitur-fitur teknologi seperti microphone dan webcam, atau dengan pendekatan non-teknologi seperti diadakannya pendidikan etika dalam berinternet, dibuatnya kode etik berinternet, pengajaran mengenai moral issue, atau juga dengan diadakannya pengawasan penggunaan internet.

ABSTRACT
Toxic online disinhibition is one form of online disinhibition effect. This effect can cause negative behavior like cyberbullying, cyberhate, and flaming on the internet. This study will provide an overview of the factors that influence and encourage behaviors of toxic online disinhibition, as well as providing strategies to handle the impact. By using a systematic literature review of nine studies from home and abroad, the results show that there are several causes to toxic online disinhibition, such as the lack of eye contact in internet environment, psychological aspects related to self-concept and self-control failure, as well as aspects from external factors such as controllability, social identity, and punishment certainty. There are two approaches that can be used in dealing with toxic online disinhibition, namely with technological approaches such as using technological features like microphones and webcams, or with non-technological approaches such as holding ethics education in the internet, making ethical codes on the internet, teaching about moral issues, or also by holding surveillance of internet use."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Sekar Utami
"Sebagai upaya untuk membangun dan menjaga hubungan dengan konsumen, Shell Advance melalui kampanye digital “Libas Tantangan Kita” menggunakan keterlibatan konsumen dan daya tarik emosional sebagai strategi pemasaran. Terdapat empat elemen yang saling berkaitan dalam pembentukan keterlibatan konsumen, yaitu: konten, daya tarik yang digunakan, saluran media, dan respons yang diberikan konsumen. Makalah ini akan memberikan analisa deskriptif, melalui analisis keempat elemen, keterkaitan antara branded story content dengan dimensi consumer engagement, serta menganalisis bentuk dan sifat keterlibatan konsumen pada kampanye. Hasil analisis diperoleh melalui metode kualitatif deskriptif dan data sekunder melalui observasi online di website resmi, akun media sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) brand ambassador, dan konsumen yang ditelusuri dari hashtag #LibasTantanganKita. Ditemukan penggunaan daya tarik emosional dalam konten membentuk keterlibatan konsumen yang positif, terlihat dari mayoritas respons, komentar, dan unggahan konsumen yang memberikan pujian positif kepada kampanye dan tokoh kampanye, merasa terinspirasi, hingga melakukan refleksi dengan pengalaman pribadi.

To build and mantain consumer relationships, Shell Advance through its “Libas Tantangan Kita” digital campaign uses consumer engagement and emotional appeal as their marketing strategy. There are four interrelated elements on shaping consumer engagement i.e. content, approach/appeal, media channels, and responses given by the consumers. This paper will provide descriptive analysis, through analyzing the four elements with the campaign’s marketing strategy, the relationship between branded story content and the dimensions of consumer engagement, as well as analyzing the forms and features of the consumer engagement itself. The results were obtained through descriptive qualitative methods and secondary data through online observation on the official website, and brand ambassador’s and consumer’s social media accounts (Facebook, Twitter, and Instagram). This paper found that the use of emotional appeal in the content forms consumer’s engagement positively. Most of consumer’s responses, comments, and uploads are positive, such as giving praise to the campaigns and brand ambassadors, feeling inspired, and also reflecting on their own personal experiences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Muzakki
"Proyek-proyek pemerintah yang dianggap sebagai proyek partisipatoris perlu dikaji kembali. Riset ini menganalisis dan mengukur komunikasi antara fasilitator BRG (Badan Restorasi Gambut) dengan penduduk Desa Tanjung Taruna menggunakan metode-metode Participatory Situation Analysis (PSA). Ditemukan bahwa beberapa kegiatan restorasi menunjukan tanda-tanda partisipasi interaktif, khususnya dalam aktivitas berternak ayam, memancing ikan, dan membangun usaha domestik (usaha memasak, menjahit, dan menenun). Namun di sisi lain, menyekat kanal, mambangun sumur bor, dan berternak sapi menunjukan gejala-gejala partisipasi semu. Hal ini disebabkan oleh pertentangan dari para penduduk desa, sekaligus kurangnya kohesi sosial dan aksi kolektif dari warga desa dalam memimpin kegiatan restorasi di Desa Tanjung Taruna secara mandiri.

With claims of government initiatives as participatory communication, it is necessary to interrogate what it really means to be participatory. This research analyses and gauges the communication between BRG (Indonesian Peatland Restoration Agency) village facilitators and the village community members of the Tanjung Taruna Village using Participatory Situation Analysis (PSA). It was found that some peatland restoration activities showed interactive participation, specifically in poultry farming, fishing and developing domestic businesses (cooking, baking, sewing and weaving). On the other hand, canal blocking, deep well building and cattle farming showed symptoms of pseudo-participation. This was due to dissent among village community members, along with a lack of social cohesion and collective action within peatland restoration activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mediana Hanifa
"Pandemi Covid-19 merupakan masalah yang sedang dihadapi secara global oleh masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Akibat pandemi, muncul masalah seperti penurunan angka tingkat ekonomi, merosotnya pendapatan, menurunnya jumlah lapangan kerja, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), meningkatnya angka pasien terinfeksi dan kematian, terbatasnya Alat Pelindung Diri (APD), dan lain sebagainya. Pada situasi dimana kondisi pandemi memberikan dampak kepada setiap orang tanpa terkecuali, sifat solidaritas muncul dan mendorong keinginan manusia untuk saling membantu sesama. Sifat tersebut merupakan bentuk dari community resilience. Salah satu upaya community resilience yang dilakukan masyarakat di masa pandemi adalah crowdfunding. Tokoh populer seperti micro-celebrity pun ikut turun tangan dan menginisiasikan proyek crowdfunding secara online melalui platform Kitabisa. Makalah ini bertujuan untuk melakukan analisis deskripsi terkait bagaimana micro-celebrity menggunakan crowdfunding dalam rangka membantu sesama masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Selain itu, penelitian ini juga akan membahas bagaimana social influence yang dimiliki oleh micro-celebrity dapatmempengaruhi proyek crowdfunding melalui metode penelitian desk research. Dalam proses pengumpulan dana crowdfunding, social influence yang dimiliki olehmicro-celebrity memegang peranan penting. Analisis yang dilakukan pada dua saluran social influence, yakni pengaruh informatif dan normatif, menunjukkan adanya sikap positif calon pendana terhadap keputusan berpatisipasi memberikan dana dalam proyek crowdfunding micro-celebrity.

The Covid-19 pandemic is a problem that is being faced globally by the world community, including Indonesia. As a result of the pandemic, problems arise such as decreased level of the economy, decreased income, decreased number of jobs, layoffs, increased number of infected patients and deaths, limited Personal Protective Equipment (PPE), and so on. In a situation where pandemic conditions affect everyone, solidarity emerges and encourages human desire to help each other. This trait is a form of community resilience. One of the community resilience efforts carried out by the community during this pandemic is crowdfunding. Popular figures such as micro-celebrities also stepped in and initiated an online crowdfunding project through Kitabisa. This paper aims to conduct a descriptive analysis regarding how micro-celebrities use crowdfunding in order to help the communities affected by Covid-19 pandemic. In addition, this study will also discuss how the social influences of micro-celebrities can affect crowdfunding projects through desk research methods. In the crowdfunding process, micro-celebrities’ social influence play an important role. An analysis carried out through two social influence channels, informative and normative influences, shows that potential lenders have a positive attitude towards the decision to participate in providing funds for micro-celebrity’s crowdfunding project."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nandita Istiqomah
"Popularitas internet di Indonesia semakin meningkat dan terjadi pergeseran konsumsi konten, dari TV konvensional menjadi internet melalui video on demand. Di Indonesia, penyedia layanan video on demand juga semakin banyak. Hampir semua penyedia layanan menggunakan media sosial untuk mempromosikan layanannya, salah satunya adalah Netflix Indonesia. Pemasaran melalui media sosial lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan khalayaknya. Media sosial yang masih aktif dan digunakan oleh Netflix Indonesia hingga saat ini adalah Instagram dan Twitter.
Makalah ini akan menganalisis mengenai strategi pemasaran media sosial yang digunakan berdasarkan fitur-fiturnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan desk research melalui akun media sosial Netflix Indonesia. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan fitur-fitur yang digunakan dalam strategi pemasaran media sosial Netflix Indonesia, yaitu tone positif, selebriti, humor, promosi konten, dan relevansi kultural. Secara umum, strategi yang digunakan adalah dalam bentuk humor dengan memasukkan budaya lokal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lutmila Atana Faza
"Girls Generation yang merupakan grup K-pop generasi kedua kembali muncul pada era grup K-pop generasi ke-empat saat ini. Dalam mengkomunikasikan kembalinya Girls Generation saat ini perlu menggunakan strategi yang sesuai dengan yang dilakukan oleh grup K-pop generasi ke-empat yaitu memaksimalkan penggunaan berbagai media. Dalam tulisan ini, penulis ingin mendeskripsikan penggunaan transmedia storytelling yang tampak dalam comeback-nya Girls Generation. Penelitian ini bertujuan untuk melihat media yang digunakan, jenis konten pada media tersebut, dan bagaimana Girls Generation menggunakan khalayaknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui desk research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan transmedia storytelling tampak dalam comeback-nya Girls Generation, namun narasi transmedianya belum dapat mendorong khalayak membuat bentuk transmedia baru.

Girls Generation, which is the second generation of K-pop groups, has re-emerged in the era of this fourth generation of K-pop groups. In communicating the return of Girls' Generation, it has to use a strategy that is usually use in the fourth generation K-pop group, by maximizing the use of various media. In this paper, the author wants to describe the use of transmedia storytelling that appears in Girls Generation's comeback. This study aims to look at what media to used, the type of content on the media, and how Girls' Generation uses their audience. This study uses qualitative methods with data collection through desk research. The result show that transmedia storytelling appears in Girls Generation's comeback, but the story on transmedia has not been able to encourage the audience to create new forms of transmedia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nikel Wicaksono
"ABSTRAK
Dalam kehidupan era digital yang penuh dengan kemudahaan, terdapat suatu perangkat yang paling lekat dengan aktivitas sehari-hari. Perangkat yang dimaksud disebut dengan smartphone. Kehadiran smartphone mulai merubah cara pandang manusia termaksud gaya hidup dan kerpercayaan diri. Fenomena yang paling terasa adalah dengan hadirnya produk Iphone yang diciptakan oleh Apple pada tahun 2007 silam. Iphone terkenal sebagai produk yang membawa perubahan dalam dunia smartphone. Citra yang dimiliki telepon genggam milik Apple membuat Iphone menjadi terkenal dan diminati oleh penggemar smartphone. Kemewahan dan eksklusif dapat dirarasan di produk Iphone oleh penggunanya. Saat ini Iphone bukan hanya perangkat dalam berkomunikasi atau hiburan, Iphone juga sebagai salah satu bentuk gaya hidup dan meningkatkan kepercayaan diri bagi penggunanya. Apple berhasil menjadi merek termahal didunia sehingga citra yang dimilikinya sangat tinggi dan menjadi merek yang bergengsi. Penggunaan Iphone dikalangan mahasiswa di Indonesia menjadi sebuah fenomena. Pasalnya mahasiswa belum bekerja dan tidak memilki pendapatan tetap, akan tetapi mereka memilih Iphone sebagai teman dalam aktivitasnya.

ABSTRACT
In the life of the digital era filled with ease, there is a device that is most attached to daily activities. This device is called a smartphone. The presence of smartphones began to change the way peoples perspective of lifestyle and self esteem. The most known phenomenon is the launch of Iphone products created by Apple in 2007. Iphone is famous as a product that change the world of smartphones. The image created by Apple, makes Iphone became famous and enthused by smartphone enthusiasts. Luxury and exclusive can be aligned in Iphone products by its users. Currently Iphone is not just a device in communicating or entertainment, Iphone as well as one form of lifestyle and increase confidence for its users. Apple managed to become the world 39 s most expensive brands so that its image is very high and become a prestigious brand. The use of Iphone among students in Indonesia becomes a phenomenon. Because the students have not worked and do not have fixed income, but they choose Iphone as a friend in its activities."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Celine Lorencia
"ABSTRAK
Persepsi publik terhadap PR sebagai industri feminin merupakan dampak adanya feminisasi di industri PR. Asumsi ini didasari oleh kecocokan alasan ketertarikan perempuan terhadap PR, dengan keterampilan yang dimilikinya. Walaupun terdapat feminisasi pada industri PR, tidak menjamin bahwa PR perempuan akan diuntungkan. Oleh karena itu, naskah ringkas ini akan mengulas dampak feminisasi pada industri PR, khususnya pada edukasi dan profesi di Indonesia, dan bagaimana mahasiswa PR melihat fenomena ini. Naskah ringkas ini menggunakan metode kajian literatur dan mewawancarai empat mahasiswa PR. Konsep utama yang akan dibahas berupa: feminisme dan glass ceiling. Alhasil, ditemukan dampak feminisasi yang dialami oleh kaum ldquo;dominate yet marginal rdquo; perempuan dan kaum ldquo;marginal yet dominate rdquo; laki-laki , yaitu fungsional teknis, learning by doing, mispersepsi degradasi, serta no budget, wages dan pelecehan seksual. Melihat fenomena feminisasi pada industri PR, mahasiswa Public Relations Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia memahami dan menyadari adanya fenomena ini, tetapi tidak menganggapnya sebagai isu yang signifikan. Mahasiswa tersebut tidak menyadari dampak yang dapat timbul dari fenomena ini, hingga ketika menjawab pertanyaan dari penulis. Dari dampak tersebut, penulis juga memberikan rekomendasi berupa: re-kurikulum, kompetensi profesi, dan sosialisasi kebijakan pelecehan seksual.

ABSTRACT<>br>
AbstractPublic perception of PR as feminine industry is the impact of the feminization in PR industry. This assumption is according to the compability of women rsquo s interest on PR with the skill their own. While there is feminization in PR industry, does not assure that women PR will be advantaged. Thus, this journal will review the impact of feminization in Indonesia rsquo s PR industry, especially on education and profession, and how PR college students see this phenomenon. This journal uses literature review method and interviews four PR college students. The main concepts which will be discussed are feminism and glass ceiling. In result, it is found that the impact of feminization suffered by the ldquo dominate yet marginal rdquo women and the ldquo marginal yet dominate rdquo men is functional and technic, learning by doing, misperception degradation, and also no budget, wages and sexual harassment. Seeing this feminization phenomenon on PR industry, Communication Studies, Public Relations college students in University of Indonesia understands and awares of this phenomenon, yet not considering the issue as a significant one. The college students do not realize the impacts of this phenomenon, until answering the question from author. From those impacts, the author also gives recommendation, i.e. re curriculum, profession competence, and sexual harassment socialization policy."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>