Isu kesenjangan dan ketimpangan serta lambatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi pemicu pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur dan untuk menopangnya, anggaran bagi pembangunan infrastruktur terus dinaikkan setiap tahun. Naiknya anggaran infrastruktur tentu akan mendapat perhatian dari perusahaan yang bergerak di bidang tersebut, sehingga penting bagi perusahaan untuk mengembangkan kemampuan opportunity seeking dan advantage seeking secara bersamaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya, dimana konsep ini dikenal dengan istilah strategic entrepreneurship. Perusahaan besar tidak cukup jika hanya mengembangkan kemampuan advantage seeking tetapi juga harus mengembangkan opportunity seeking secara bersamaan. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji fakto-faktor yang dapat mengoptimalkan proses opportunity seeking di PT Waskita Karya Tbk sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Penelitian ini menguji hipotesisnya dengan menggunakan SEM PLS. Penelitian ini berimplikasi secara teoritis dan manajerial. Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi memperkaya konsep strategic entrepreneurship dan secara manajerial memberikan arah kepada manajer dalam menerapkan strategic entrepreneurship . Dengan demikian tingkat manajerial dapat menciptakan faktor-faktor pendukung yang kuat dalam rangkat meningkatkan kinerja perusahaan.
Issues of inequality and the slow pace of economic growth in Indonesia are the trigger for the government to accelerate infrastructure development and to support it, the budget for infrastructure development continues to be increased every year. The increase in the infrastructure budget will certainly get the attention of companies engaged in this field, so it is important for companies to simultaneously develop the ability of opportunity seeking and advantages seeking to maintain their competitive advantage, where this concept is known as strategic entrepreneurship. Established companies are not enough if they only develop the ability of advantage seeking but also have to develop opportunity seeking simultaneously. Therefore, this study examines the factors that can optimize the opportunity seeking process at PT Waskita Karya Tbk as one of the major companies in Indonesia engaged in construction. This study tested the hypothesis by using PLS SEM. This study has theoretical and managerial implications. Theoretically, this research contributes to enriching the concept of strategic entrepreneurship and managerially giving direction to managers in implementing strategic entrepreneurship. Thus the managerial level can create strong supporting factors in the ranks to improve the companys performance.
Tesis ini membahas peran strategic similarities dan strategic complementarities terhadap kinerja Merger & Akuisisi (M&A) pada industri perbankan di Asia Pasifik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan variabel-variabel dalam laporan keuangan sebagai indikator yang mencerminkan strategi yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian dengan metode hierarchical regression mengenai peran strategic similarities yang dapat mempengaruhi kinerja sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu pada wilayah regional yang berbeda, yaitu di Amerika dan Eropa. Sedangkan untuk strategic complementarities, hasilnya berbeda, dimana dampaknya tidak signifikan. Penelitian ini sekaligus menggabungkan dua pendekatan strategic yang berbeda yaitu similarities dan complementarities dalam satu penelitian meskipun konstruk dan pembahasannya terpisah. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi para manajer dalam mengambil keputusan terkait strategic preferences saat melakukan M&A.
The research explains the role of strategic similarities and strategic complementarities to Merger & Acquisition (M&A) performance in Asia Pacific Banking. This research is quantitative research based on variables in financial statement as an indicator/proxy to determine underlying strategy of the firm. The results of the research using hierarchical regression related to strategic similarities are in line with previous research on United States and Europe. However, for strategic complementarities, the results are not significant. This research also put two different strategic approach: similarities and complementarities into one research despite the construct and analysis were runs separately. From this research, managers can have better understanding which strategic preferences that they will use for M&A.