Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manalu, Ronald Hasudungan
Abstrak :
Untuk meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas BUMN, diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi. Dan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam perusahaan dibutuhkan suatu sistem yang mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas. Salah satu sistem yang memacu peningkatan kinerja dan produktivitas pegawai adalah sistem kompensasi yang mengkaitkan kinerja dengan balas jasa (Merit System). Dalam sistem ini, dibutuhkan penilaian prestasi pegawai yang akurat. Untuk menilai prestasi pegawai dengan tepat, dibutuhkan sistem penilaian karya (Performance Appraisal) yang tepat pula. Untuk menelaah sistem penilaian karya, kita dapat melihat dari terbuka atau tertutupnya sistem, desain dan metode yang digunakan, serta pola hubungan orang-orang yang terlibat didalamnya. Dalam desain sistem penilaian karya terdapat faktor-faktor penilaian karya. Penelitian ini menelaah pemilihan faktor-faktor penilaian karya yang digunakan dalam sistem penilaian karya PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia yang diadakan di kantor pusat Jakarta. Kriteria Faktor penilaian karya yang dipakai dalam penelitian ini adalah : relevansi faktor, distorsi dalam penekanan faktor, defisiensi pemilihan faktor, dan kontaminasi antar faktor. Di PT.(Persero) Asuransi Jasa Indonesia, faktor-faktor yang digunakan berbeda-beda untuk tiap tingkat jabatan. Untuk tingkat pelaksana administrasi digunakan 14 faktor penilaian. Untuk tingkat pejabat fungsional digunakan 16 faktor penilaian, untuk tingkat pejabat struktural digunakan 17 faktor penilaian. Masing-masing faktor ditelaah menurut kriteria relevansi, distorsi, defisiensi dan kontaminasi seperti yang telah disebutkan diatas. Kriteria relevansi ditelaah dengan membandingkan faktor-faktor tersebut dengan uraian jabatan. Kriteria distorsi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antara bobot faktor dan jumlah penilaian. Kriteria defisiensi ditelaah dengan meneliti uraian jabatan, dan kriteria kontaminasi ditelaah dengan menggunakan statistik korelasi antar faktor. Dari hasil penelitian diatas, penulis mengambil kesimpulan dan mengemukakan beberapa saran kepada PT. (Persero) Asuransi Jasa Indonesia. Juga diungkapkan beberapa keterbatasan penelitian ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Rachmawati
Abstrak :
Memiliki pegawai yang termotivasi dalam bekerja merupakan suatu keharusan bagi perusahaan. Dengan motivasi, keahlian, dan kesempatan, maka seorang pegawai akan dapat memberikan kontribusi positif pada perusahaan di mana is bekerja. Apalagi di tengah persaingan yang makin global dan dunia bisnis yang makin tidak menentu, dimilikinya pegawai yang berkinerja tinggi akan membawa perusahaan dapat terus bertahan. Motivasi bukanlah kepribadian atau karakter yang dimiliki seseorang dan tidak dimiliki seorang lainnya. Tetapi motivasi adalah suatu dorongan yang menyebabkan individu berbuat sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Tiap orang pasti memiliki motivasi, tergantung kebutuhan apa yang ingin dipenuhinya. Tingkat motivasi pegawai suatu perusahaan dapat digambarkan dengan tingkat mangkir dan perpindahan pegawai ke perusahaan lain. Makin besar tingkat mangkir dan perpindahan pegawai suatu perusahaan, makin rendah tingkat motivasi pegawai perusahaan tersebut. Dalam perusahaan, memiliki pegawai yang termotivasi erat hubungannya dengan desain organisasi dan desain jabatan perusahaan tersebut. Ini disebabkan karena salah satu faktor penyebab motivasi adalah karakter jabatan yang dimiliki oleh pegawai itu sendiri. Pekerjaan yang bervariasi, memiliki tujuan yang jelas, berarti bagi keberhasilan perusahaan dan memberikan kesempatan pegawai untuk mengembangkan kualitas dirinya tentu akan lebih memotivasi orang yang mengerjakannya daripada pekerjaan yang memiliki sifat sebaliknya. Karena itu, disaat manajemen membuat desain organisasi dan jabatan, karakter-karakter jabatan yang terdiri dari skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan feedback harus menjadi perhatian. Disamping itu ada hal-hal lain yang juga harus menjadi pertimbangan, yaitu faktor kontinjensi perusahaan. Faktor kontinjensi ini terdiri dari strategi perusahaan, ukuran perusahaan, teknologi yang digunakan, dan lingkungan dimana perusahaan tersebut berada. Dari faktor kontinjensi ini dikenal dua jenis bentuk organisasi, yaitu organisasi mekanistis yang rigid dan organisasi organik yang fleksibel. Desain organisasi yang dipilih akan berpengaruh pada desain jabatan. Kontrol ketat dan pengambilan keputusan yang tersentralisasi merupakan beberapa ciri jabatan yang ada dalam oragnisasi yang bersifat mekanistis. Kejadian ini tidak akan ditemui dalam organisasi organik yang lebih fleksibel.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diajeng Maharani Sekarlina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh dari stress kerja, konflik dan manajemen konflik terhadap kinerja pegawai CNOOC SES Ltd. Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen yang penting bagi perusahaan. Keberhasilan sebuah organisasi dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya harus didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten. Sumber daya manusia yang kompeten apabila digunakan secara optimal memberikan kontribusi yang baik bagi sebuah organisasi dalam sebuah bentuk Kinerja Optimal dari pegawainya. Kinerja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain Stress Kerja, Konflik dan Manajemen Konflik. Metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kulitatif menggunakan kuisioner yang disebarkan di CNOOC SES Ltd sebagai tempat penelitian dengan pembobotan skala likert dan uji asumsi klasik. Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh Stress Kerja,Konflik, Manajemen Konflik terhadap Kinerja Karyawan CNOOC SES Ltd baik secara parsial maupun stimulan. ......This study purpose is to measure the effects of job stress , conflict and conflict management on employee performance CNOOC SES Ltd. As we know human resources is one of the important component at company . A success of an organization for developing its business must be supported by a competent human resources .A Competent human resources will give a good contribution for organization performance. Performance can be affected by many factors including Work Stress , Conflict and Conflict Management . The method applied in this study is a qualitative research method using a questionnaire distributed in CNOOC SES Ltd. as a research site with weighting Likert scale and classical assumption . The results of this study is the influence of Occupational Stress , Conflict , Conflict Management Employee Performance terjadap CNOOC SES Ltd. either partially or stimulants.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choiridiningsih Hariyadi Putri
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang pengaruh stres kerja terhadap kinerja dengan kecerdasan emosi sebagai variabel moderasinya pada tenaga kependidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitiatif dengan metode regresi berganda. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tenaga kependidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia terbukti bahwa terdapat pengaruh positif stres kerja terhadap kinerja, pengaruh positif kecerdasan emosi terhadap kinerja, dan kecerdasan emosi tidak memoderasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja.
The focus of this study is to examine the effect of job stress to job performance with emotional intelligence as a moderatian s variable. Method of analysis is quantitative using multiple linear regression. This study finds that, employee of Dentistry s Faculty at University of Indonesia proven that job stres positivelly effect to job performance, emotional intelligence positivelly effect to job performance, and emotional intelligence doesn t moderated on the effect job stress to job performance.
2016
S62525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Dwi Cahyono
Abstrak :
Penelitian ini dibuat dengan maksud untuk menguji pengaruh keadilan organisasi organizational justice pada keterikatan kerja work engagement di PT XYZ. Selain itu, penelitian ini juga akan mengukur efek mediasi dari memimpin diri sendiri self-leadership terhadap hubungan antara keadilan organisasi organizational justice dan keterikatan kerja work engagement . Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan single cross-sectional design.Setelah dilakukannya penelitian kepada karyawan PT XYZ yang menjadi responden, maka data diperoleh dan diolah, sehingga memperoleh hasil sebagai berikut: Pertama bahwa keadilan organisasi berdampak positif terhadap self-leadership dan keterikatan kerja pada karyawan PT XYZ. Kedua self-leadership berdampak positif terhadap keterikatan kerja yang dimiliki karyawan PT XYZ. Ketiga adalah self-leadership memediasi hubungan antara keadilan organisasi dan keterikatan kerja pada PT XYZ. ...... The purpose of this paper is to examine the effect of organizational justice on work engagement and the mediating effect of employee rsquo s self leadership on the relationship at PT XYZ. The research was a descriptive research with single cross sectional design.After doing research to employees of PT XYZ as respondents, the data acquired and processed. Finally getting results, that the results revealed the direct significant effect of organizational justice on both self leadership and work engagement. Also, self leadership was found to have a significant effect on work engagement as well as a partial mediating effect on the relationship between organizational justice and employees rsquo work engagement on PT XYZ.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Melva Costanty Br
Abstrak :
Secara umum, sukarelawan, atau lebih dikenal sebagai relawan, biasanya terlibat dalam dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Pada kenyataannya, tidak hanya bidang sosial dan kemanusiaan, sukarelawan juga terlibat dalam bidang pendidikan, seni, lingkungan, olahraga bahkan media. Sukarelawan memberikan kemampuan dan waktu dimiliki tanpa mendapatkan imbalan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari motivasi sukarelawan, pengakuan dan penghargaan terhadap rasa keterkaitan dan tujuan menjadi sukarelawan pada kru Televisi Universitas Indonesia Televisi UI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan motivasi sukarelawan serta pengakuan dan penghargaan yang diberikan organisasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap rasa keterkaitan individu. Rasa keterkaitan juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap tujuan menjadi sukarelawan.
Volunteer known as an individu who work on humanity or social purpose. In fact, volunteer also work on another field, such as art, education, sports, or media. Volunteer were offering their skill, time, and effort wirthout being pay or only receive small pay or reimbursement. Based on the background, this study conducted to determine the effect of volunteer motivation, also recognition and rewards to connectedness and volunteering intention of the members of Televisi Universitas Indonesia Televisi UI. This study is quantitative research using with regression technique to determine the effect of each variable. The result of this study found that volunteer motivation, recognition and rewards have positive effects on connectedness. Furthermore, connectedness also have a positive effects to volunteer intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofia Ardhiana
Abstrak :
Penerimaan pajak yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak mendanai lebih dari 70% belanja negara dan merupakan penopang utama pendapatan negara. Sehingga Direktorat Jenderal Pajak harus menerapkan pengawasan dan penegakan disiplin yang baik terhadap pegawainya. Untuk mencapai sasaran penerimaan pajak yang optimal dan membangun public trust, Direktorat Jenderal Pajak telah menerapkan whistle-blowing system. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji model whistle-blowing intention , dimotivasi oleh theory of reasoned action, pada pegawai usia muda. Penelitian ini dilakukan pada pegawai KPP Pratama Bekasi Selatan. Hasil penelitian menunjukan subjective norms berpengaruh signifikan terhadap attitudes toward whistle-blowing. Untuk attitudes toward whistle-blowing berpengaruh signifikan terhadap whistle-blowing intention serta subjective norms berpengaruh signifkan terhadap whistle-blowing intention. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian subjective norms berpengaruh lebih kuat terhadap attitudes toward whistle-blowing pada pegawai usia muda dibandingkan dengan pegawai usia tua, begitu juga pada subjective norms, berpengaruh lebih kuat terhadap whistle-blowing intention pada pegawai usia muda dibandingkan dengan pegawai usia tua. Untuk attitudes toward whistle-blowing tidak terbukti memiliki pengaruh lebih kuat terhadap whistle-blowing intention pada pegawai usia muda dibandingkan dengan pegawai usia tua. ...... Tax revenues are managed by the Directorate General of Taxation to fund more than 70 % of government spending and the backbone of the country's income. So the Directorate General of Taxation shall implement the supervision and enforcement of good discipline against employees. To achieve optimal target tax revenue and building public trust , the Directorate General of Taxation has implemented a whistle-blowing system. The purpose of this study was to test a model of whistle - blowing intention, motivated by the theory of reasoned action , at a young age employees. This research was conducted in South Bekasi STO employees. The results showed subjective norms significantly influence attitudes toward whistle-blowing. For attitudes toward whistle-blowing has significant effect on whistle-blowing intention and subjective norms affect significantly on the whistle-blowing intention. The results of this study support previous research that has been done. Then subjective norms influence attitudes toward whistle-blowing stronger at a young age employees compared to old age employees, as well as the subjective norms has a stronger effect on whistle-blowing intention at the young age employees compared to old age employees. For attitudes toward whistle-blowing is not shown to have a stronger influence on the whistle-blowing intention at a young age employees compared to old age employees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library