Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomi Handono
Abstrak :
Pasar Modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan roda ekonomi suatu negara. Semakin banyak perusahaan yang melakukan go-public berarti sebagian saham dari perusahaan-perusahaan tersebut akan dimiliki oleh masyarakat luas. Salah satu instrumen keuangan yang diperjual belikan di pasar modal (Bursa Efek Indonesia) adalah saham termasuk di dalamnya saham industri perbankan, hal terpenting seseorang ataupun perusahaan dalam penetapan langkah investasi saham pada perusahaan perbankan adalah sejauh mana nilai uang yang di investasikan akan memberikan return dari Capital Gain yang paling optimal. Dengan demikian, perlu dilakukan kajian terhadap faktor fundamental yang mempengaruhi investasi saham tersebut dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh rasio return on equity (ROE), earning per share (EPS), beban operasional/pendapatan operasional (BOPO), dan loan to deposit ratio (LDR) terhadap indeks harga saham individu perbankan pada delapan bank terbesar baik secara bersama-sama maupun parsial selama periode 2004-2010. Untuk menemukan pengaruh tersebut, penulis menggunakan metode uji hipotesis dengan model analisis regresi linear berganda, dan asumsi klasik. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari Bank Indonesia daan Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan delapan bank (ISHG8), EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8, BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8 dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ISHG8. Namun hasil penelitian parsial per bank secara umum menunjukkan bahwa rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham individu (IHSI), rasio EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSI, rasio BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IHSI dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IHSI. ...... Capital market is an indicator of a country's economic progress and to support the development of a country's economic wheel. More and more companies went public that does mean some shares of these companies will be owned by the public. One of the financial instruments traded in capital markets (Indonesia Stock Exchange) is stock including the shares of the banking industry, the most important thing a person or company in the determination step in the company stock investment banking is the extent to which the value of the money invested will provide a return (Capital gain) the most optimal. thus, necessary to the study of fundamental factors that affect stock investments by analyzing financial ratios. The purpose of this study was to identify the effect of the ratio of return on equity (ROE), earnings per share (EPS), operating expenses / operating income (BOPO), and loan to deposit ratio (LDR) of individual stock price index of banking at eight largest banks both jointly or partial period 2004-2010. To find such influence, the author uses the method of hypothesis testing with multiple linear regression analysis model, and the classical assumptions. The data in this study were collected from Central Bank and the Indonesia Stock Exchange. The results showed that as simultaneously the ratio ROE has negative and a significant effect on join stock prices index at eight banks (IHSG8), EPS has positive and significant effect on IHSG8, BOPO has positive and significant effect on IHSG8, LDR has positive and not significant effect on IHSG8. For the results of each banks in general, the ratio of ROE has negative and significant effect on individual stock price index (IHSI), ratio EPS has positive dan significant effect on IHSI, ratio BOPO hasa negative dan not significant effect on IHSI, and also LDR has positive and not significant effect on IHSI.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Dwi Sumarah
Abstrak :
ABSTRAK
Ekosistem hutan menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan yaitu nilai guna langsung dan nilai guna tidak langsung, dimana kemungkinan nilai tidak langsungnya lebih tinggi daripada nilai guna langsungnya. Dikarenakan tidak adanya harga pasar, maka perlu dilakukan perhitungan manfaat hutan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi manfaat taman hutan wisata alam Grojogan Sewu secara menyeluruh, mengetahui tingkat membayar pengunjung dan faktor ? faktor yang mempengaruhinya. Nilai manfaat yang dihitung dalam penelitian ini adalah nilai manfaat wisata, nilai potensi kayu, nilai serapan karbon, nilai kesejukan dan nilai serapan air. Metode kontingensi dengan regresi logistik digunakan dalam penelitian ini untuk mengitung nilai guna wisata. Sedangkan untuk nilai kayu dan serapan karbon menggunakan pendekatan harga pasar yang berlaku dan nilai kesejukan dan nilai serapan air menggunakan pendekatan biaya pengganti. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini salah satunya adalah tingkat kemauan membayar pengunjung terhadap objek wisata TWA Grojogan Sewu. Nilai kemauan membayar pengunjung di objek wisata ini yang diperoleh masih lebih rendah daripada harga tiket masuk ketika penelitian dilakukan, yaitu dengan nilai terendah sebesar Rp10,622.56 yang diperoleh dari pengunjung dengan jenjang pendidikan tinggi dan memiliki jarak tempat tinggal ke lokasi wisata lebih dari 500 km, sedangkan nilai tertinggi adalah Rp12,406.39 yang diperoleh dari pengunjung dengan jenjang pendidikan menengah dan jarak tempat tinggal ke objek wisata kurang dari 500 km. Faktor ? faktor yang mempengaruhi nilai kemauan membayar tersebut adalah tingkat tawaran harga, umur, jenjang pendidikan tinggi, jumlah kunjungan, waktu berkunjung, persepsi responden terhadap ekosistem hutan di lokasi rekreasi sebagai daya tarik wisata dan persepsi terhadap TWA Grojogan Sewu sebagai asset nasional dan keamanan dalam melakukan kegiatan wisata di TWA Grojogan sewu. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai ekonomi penggunaan langsung lebih rendah daripada nilai penggunaan tidak langsung.dengan nilai total sejumlah Rp68.805.414.238,30.
ABSTRACT
Forest ecosystem provides many benefits for human being, those are use values and non-use values, which its non-use values may considerably exceed its use values. Due to lack of market price on forest ecosystem service, therefore needs a comprehensive method of forest ecosystem service valuation. Aims of this study are estimating the benefits value of Grojogan Sewu tourism forest, eliciting willingness to pay of tourist and drawing factors which influence to willingness to pay (wtp) level. The economic values which are estimated in this study are recreation value, commercial timber value, carbon storage value, micro-climate value and watershed service. Contingent valuation method along with logistic regression is used to evaluate the recreational value. However, commercial timber value and carbon storage value are based on market price approach; otherwise micro-climate and watershed value are based on substitution. Result of willingness to pay of tourist in this study is lower than the current price of entrance fee when this research was established which the lowest wtp is around Rp10,622.56 that generated from respondents who have a high education and home distance to attraction site more than 500 km; on the other hand the highest wtp is about Rp12,406.39 which generated from tourists with a medium education level and home distance less than 500 km. In this case, wtp is influenced by bid vehicle, age, a high education level, numbers of visit, the time-length of visit, perception on natural surroundings of forest ecosystem as recreational attraction, perception on statement that Grojogan Sewu as a national asset and safety feeling surrounding recreational site. Based on the study, it is defined that the use value is lower than the non-use value which the amount of total values around Rp Rp68.805.414.238,30.
2016
T46295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyanto Hutomo
Abstrak :
Ketahanan pangan berkaitan dengan produktivitas tanaman padi. Permasalahan utama yang dihadapi pada saat ini adalah masih rendahnya produktivitas padi. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji peranan subsidi benih padi dan subsidi pupuk dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman padi dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi luas panen padi, produktivitas padi, harga beras, dan konsumsi beras dan impor beras di Indonesia tahun 1985 - 2012. Analisis data dilakukan dengan menggunakan persamaan simultan. Hasilnya menunjukkan bahwa luas panen padi secara signifikan dipengaruhi oleh curah hujan (+) dan kredit usaha tani (+), produktivitas padi secara signifikan dipengaruhi oleh harga beras (+), subsidi pupuk urea (+), dan produktivitas padi tahun sebelumnya (+), konsumsi beras secara signifikan dipengaruhi oleh konsumsi beras tahun sebelumnya (+), harga beras secara signifikan dipengaruhi oleh produksi padi (+) dan harga beras tahun sebelumnya (+), dan impor beras secara signifikan dipengaruhi oleh harga beras (+). ...... Food Security is a condition related to paddy productivity. Recently, one of major issues faced by Indonesian Farmers is low paddy productivity. Hence, the main objective of this thesis is to examine the impact of seed and fertilizer subsidies to paddy productivity. Moreover, this thesis also try to analyze some factors that affect harvest area, paddy productivity, the price of rice, and rice consumption as well as imported rice in Indonesia during 1985-2012. Data analyzed by using simultaneous equations. The results showed that the rice harvested area is significantly influenced by precipitation (+ and farm credit (+), paddy productivity is significantly influenced by the rice price (+) , fertilizer subsidy (urea), and the paddy productivity in previous year (+), rice consumption is significantly influenced by the rice consumption in previous year (+), the price of riceis significantly influenced by the production of paddy (+) and rice prices in previous year (+), and rice imports are significantly influenced by the price of rice (+).
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Supriyati
Abstrak :
Daya saing adalah kemampuan suatu produk atau negara dalam menghadapi kompetisi. Daya saing terkait dengan keunggulan komparatif untuk menentukan spesialisasi perdagangan internasional. Beberapa indeks yang menggunakan data ? data perdagangan di masa lalu (ex-post) untuk mengetahui keunggulan komparatif suatu produk atau negara diantaranya adalah Revealed Comparative Advantage Indices (RCA), Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA) dan Revealed Competitivenes (RC). Penelitian ini menggunakan ketiga indeks tersebut untuk mengukur daya saing produk berdasarkan. Hasil hitung indeks menunjukkan bahwa dari 15 produk yang diteliti, Indonesia hanya memiliki keunggulan komparatif dan dapat melakukan spesialisasi perdagangan pada 5 jenis produk. Penelitian ini juga dilakukan untuk melakukan analisa pengaruh daya saing terhadap kinerja ekspor produk dan hasil estimasi menunjukkan indeks daya saing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ekspor. ......Competitiveness is the ability of a product or the state to compete. Competitiveness associated with comparative advantage to determine international trade specialization. Some indexes are using trade data in the past (ex-post) to determine the comparative advantage of a product or country, such as Indices of Revealed Comparative Advantage (RCA), Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA) and Revealed competitiveness (RC). This research is using all three indexes to measure product competitiveness. The results showed that Indonesia is only having comparative advantage in 5 types of product and, therefore, can only benefit from trade specialization on those types of product. This research is also carried out to analyze the influence of competitiveness on export performance. The estimation results indicate that competitiveness index is having a significant and positive effect on export performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Dwi Sumarah
Abstrak :
ABSTRAK Ekosistem hutan menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan yaitu nilai guna langsung dan nilai guna tidak langsung, dimana kemungkinan nilai tidak langsungnya lebih tinggi daripada nilai guna langsungnya. Dikarenakan tidak adanya harga pasar, maka perlu dilakukan perhitungan manfaat hutan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi manfaat taman hutan wisata alam Grojogan Sewu secara menyeluruh, mengetahui tingkat membayar pengunjung dan faktor ? faktor yang mempengaruhinya. Nilai manfaat yang dihitung dalam penelitian ini adalah nilai manfaat wisata, nilai potensi kayu, nilai serapan karbon, nilai kesejukan dan nilai serapan air. Metode kontingensi dengan regresi logistik digunakan dalam penelitian ini untuk mengitung nilai guna wisata. Sedangkan untuk nilai kayu dan serapan karbon menggunakan pendekatan harga pasar yang berlaku dan nilai kesejukan dan nilai serapan air menggunakan pendekatan biaya pengganti. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini salah satunya adalah tingkat kemauan membayar pengunjung terhadap objek wisata TWA Grojogan Sewu. Nilai kemauan membayar pengunjung di objek wisata ini yang diperoleh masih lebih rendah daripada harga tiket masuk ketika penelitian dilakukan, yaitu dengan nilai terendah sebesar Rp10,622.56 yang diperoleh dari pengunjung dengan jenjang pendidikan tinggi dan memiliki jarak tempat tinggal ke lokasi wisata lebih dari 500 km, sedangkan nilai tertinggi adalah Rp12,406.39 yang diperoleh dari pengunjung dengan jenjang pendidikan menengah dan jarak tempat tinggal ke objek wisata kurang dari 500 km. Faktor ? faktor yang mempengaruhi nilai kemauan membayar tersebut adalah tingkat tawaran harga, umur, jenjang pendidikan tinggi, jumlah kunjungan, waktu berkunjung, persepsi responden terhadap ekosistem hutan di lokasi rekreasi sebagai daya tarik wisata dan persepsi terhadap TWA Grojogan Sewu sebagai asset nasional dan keamanan dalam melakukan kegiatan wisata di TWA Grojogan sewu. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai ekonomi penggunaan langsung lebih rendah daripada nilai penggunaan tidak langsung.dengan nilai total sejumlah Rp68.805.414.238,30.
ABSTRACT Forest ecosystem provides many benefits for human being, those are use values and non-use values, which its non-use values may considerably exceed its use values. Due to lack of market price on forest ecosystem service, therefore needs a comprehensive method of forest ecosystem service valuation. Aims of this study are estimating the benefits value of Grojogan Sewu tourism forest, eliciting willingness to pay of tourist and drawing factors which influence to willingness to pay (wtp) level. The economic values which are estimated in this study are recreation value, commercial timber value, carbon storage value, micro-climate value and watershed service. Contingent valuation method along with logistic regression is used to evaluate the recreational value. However, commercial timber value and carbon storage value are based on market price approach; otherwise micro-climate and watershed value are based on substitution. Result of willingness to pay of tourist in this study is lower than the current price of entrance fee when this research was established which the lowest wtp is around Rp10,622.56 that generated from respondents who have a high education and home distance to attraction site more than 500 km; on the other hand the highest wtp is about Rp12,406.39 which generated from tourists with a medium education level and home distance less than 500 km. In this case, wtp is influenced by bid vehicle, age, a high education level, numbers of visit, the time-length of visit, perception on natural surroundings of forest ecosystem as recreational attraction, perception on statement that Grojogan Sewu as a national asset and safety feeling surrounding recreational site. Based on the study, it is defined that the use value is lower than the non-use value which the amount of total values around Rp Rp68.805.414.238,30.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anis Hadiyati
Abstrak :
ABSTRAK Industri batik memiliki peran penting bagi perekonomian Kota Pekalongan. Industri yang berstruktur monopolistic competition seperti industri batik harus memiliki daya saing yang kuat agar dapat tetap eksis dalam era globalisasi seperti saat ini. Daya saing kuat dapat tercapai ketika perusahaan memiliki kemamapuan inovasi yang tinggi. Faktor utama yang mempengaruhi kemampuan inovasi adalah modal intelektual yang terdiri dari tiga komponen yaitu human capital, organizational/structural capital, dan social capital. Penelitian ini mengukur kemampuan inovasi dan komponen modal intelektual seperti apa yang mempengaruhi kemampuan inovasi Industri Batik Kota Pekalongan pada tahun 2012-2014. Data yang digunakan adalah data primer dari 75 sampel pengusaha batik. Berdasarkan hasil penelitian ini, organizational/structural capital dan social capital berpengaruh positif terhadap kemampuan inovasi, sedangkan human capital tidak berpengaruh. Sehingga, dalam rangka meningkatkan daya saing, perlu dilakukan revitalisasi paguyuban untuk memperkuat social capital dan edukasi tentang inovasi.
ABSTRACT Batik industry has an important role in the economy of Pekalongan City Industry that has monopolistic competition structure such as in the batik industry has forced the industry to have a strong competitiveness in order to exist in the globalization era High competitiveness can be achived when the company has a strong innovation capability Intellectual capital that consist of human capital organizational structural capital and social capital is the main factor that affect innovation capability This study measures the innovation capability and how intellectual capital affect on Batik Micro and SME rsquo s of Pekalongan City during 2012 2014 It is used primary data from 75 samples of batik rsquo s enterpreneur The result find out that organizational structural capital and social capital have positive effect on innovation capability However human capital has no significant effect In order to increas competitiveness it nesessary to revitalize the industri association paguyuban to strengthen social capital and educate them about innovation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45471
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Astuti
Abstrak :
Hingga saat ini, kerawanan pangan masih menjadi isu pembangunan yang penting di negara berpendapatan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Di sisi lain, inklusi keuangan diyakini mampu mengakselerasi pencapaian SDGs, diantaranya dalam hal penurunan kerawanan pangan. Meskipun demikian, studi yang meneliti pengaruh inklusi keuangan terhadap kerawanan pangan menghasilkan kesimpulan yang inkonklusif. Di Indonesia, studi mengenai hal tersebut juga masih jarang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini ingin menganalisis pengaruh inklusi keuangan terhadap kerawanan pangan rumah tangga di Indonesia, baik secara umum maupun menurut kelompok tertentu. Penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020. Variabel kerawanan pangan diukur melalui skor kerawanan pangan berdasarkan Food Insecurity Experience Scale (FIES) melalui dua cara, yaitu raw score dan rasch scale. Sementara itu, variabel inklusi keuangan diukur menurut aksesibilitas rumah tangga pada beberapa layanan keuangan formal yang mencakup tabungan, kredit, asuransi dan e-banking. Estimasi pengaruh inklusi keuangan terhadap kerawanan pangan dilakukan dengan metode 2SLS Lewbel karena tidak tersedianya instrumen eksternal yang valid. Hasil estimasi menujukkan inklusi keuangan berpengaruh secara negatif terhadap kerawanan pangan. Menurut kelompok pendapatan, inklusi keuangan hanya signifikan mempengaruhi penurunan kerawanan pangan pada kelompok pendapatan rendah. Sementara menurut lokasi tempat tinggal, inklusi keuangan hanya berpengaruh pada penurunan kerawanan rumah tangga di perdesaan. ......To date, food insecurity remains as one of important development issues in low and middle income country, including Indonesia. On the other hand, financial inclusion is recognized in accelerating SDGs achievement, such as lowering food insecurity. However, the studies related to the relationship between financial inclusion and food insecurity remains inconclusive. This study, therefore, aims to analyze the impact of financial inclusion on household food insecurity in Indonesia. This study uses National Socio-Economic Survey (Susenas) 2020. The food insecurity variable is measured based on Food Insecurity Experience Scale (FIES) which calculated in two ways, namely raw score and rasch scale. Meanwhile, the financial inclusion variable is measured based on the household accessibility to financial services, namely saving, credit, insurance, and e-banking. The effect of financial inclusion on food insecurity is estimated by 2SLS Lewbel since there’s no valid external instrument. The result of the estimation showed that financial inclusion has significant negative effect on household food insecurity. Based on income category, this effect is only found to be significant on lower income household. While based on location, financial inclusion only affect household in rural area.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Hastarika
Abstrak :
Persaingan pasar modern dan pasar tradisional di Indoensia, khususnya di Jakarta mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan itu antara lain pada pesatnya pertumbuhan ritel modern terhadap keseluruhan pasar retail. Hal ini tentu saja menjadi menarik karena pesatnya pertumbuha nritel modern selalu dikaitkan dengan dapat mematikannya usaha retail tradisional, sehingga ada usaha agar ruang gerak retail modern tersebut harus dibatasi.;Persaingan pasar modern dan pasar tradisional di Indoensia, khususnya di Jakarta mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan itu antara lain pada pesatnya pertumbuhan ritel modern terhadap keseluruhan pasar retail. Hal ini tentu saja menjadi menarik karena pesatnya pertumbuha nritel modern selalu dikaitkan dengan dapat mematikannya usaha retail tradisional, sehingga ada usaha agar ruang gerak retail modern tersebut harus dibatasi.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27689
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handiman Supyansuri
Abstrak :
Tesis ini mengevaluasi kinerja lembaga bentukan masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan yang dikoordinasikan oleh Unit Pengelola Kegiatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah balanced scorecard, sebuah alat kinerja yang mampu menerjemahkan visi, misi, dan strategi organisasi menjadi tindakan strategis organisasi berdasakan informasi pengukuran yang dihasilkannya. Kinerja keseluruhan masing-masing perspektif balanced scorecard berdasarkan perhitungan tabel balanced scorecard menunjukkan lembaga pengelola kegiatan di Arjasari lebih baik dibanding Kertasari. Kinerja lembaga pengelola kegiatan di Kecamatan Arjasari termasuk kategori baik sedangkan di Kertasari cukup. Pencapaian target di Kecamatan Arjasari lebih baik dibanding Kertasari sehingga mendorong skor yang lebih besar. Berdasarkan penilaian itu, tesis ini menyusun suatu rekomendasi aksi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan fungsi lembaga pengelola kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Kertasari dan Arjasari.
This thesis is trying to evaluate the performance of community institution on national program for rural community empowerment in Kertasari and Arjasari, year of 2008 that is managed by Executive Institution of Activity (UPK). The method used in this research is balanced scorecard. Balanced scorecard is a tool to measure performance, which able to reflect vision, mission, and strategy to organize strategic act, based on measured information. The whole performance of each balanced scorecard?s perspective show that Arjasari is better than Kertasari. Executive institution performance of Arjasari is high level and Kertasari is middle level. The target achievement of Arjasari is better than Kertasari. It causes score of Arjasari is higher than Kertasari. Based on the evaluation, this thesis recommend some action plan that can be used to optimize the role of UPK Kertasari and UPK Arjasari.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27737
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pringgadi Krisdiarto
Abstrak :
Industri makanan dan minuman merupakan salah sam kelnmpok industri yang memiliki kontribusi besar terhadap kinerja perekonomian nnsional. Salah satu karakteristik yang mcnonjol dari industri makanan dan minuman adalah besarnya jumlah pembcntukan perusahaan baru setiap tahunnya ke dalam industri ini. Penelitian ini bcrtujuan untuk memberikan gambaran mengenai fenomena pcmbentukan pcrusahaan baru pada industri makanan dan minuman di indonesia dan menganalisis pcngaruh faktor-faktor yang mcmpcngaruhi tingkat pembentukan pcmsahaan baru pada kelompok industri mnkanalt dan minunmn. Metode yang digunakan dalam pcnelitian ini adalah mctode regrcsi dengan mcnggunakan model data panel fixed ejkcr. Data yang digunakan adalah data updating direktori industri besar dan menengah yang memuat jumlah dan status pcrusahaan serta data survei industri bcsar dan menengah bcrdasarkan 1SlC 4 digit periodc 2002-2005. Hasil analisis data secara dcskriptif menunjukkan bahwa fenomena pembentukan perusahaan baru pada kasus induslri makanan dan minuman di Indonesia secara umum scsuai dengan kesimpulan penelitian Geroski (1995). Perlama, tingkat penelrasi pasar perusalman-perusahaan baru selalu lebih rendah dibandingkan tingkat pcmbcmuknnnya. Kedua, pcrusahaan baru pada industri makanan dan minuman (nemiliki ukuran yang lebih kccil dari ukuran perusahaan Iama kelikn memasuki industri. Dnfkcriga. daya tahan hidup purnsahaan baru pada industri makanan dan minuman relatif rendah. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel-variabel insentif tidak mcnunjukkan pcranannya sebagai pemicu mzmuknya perusahaan baru ke dalam industri. Margin harga biaya terbukti tidak mempengaruhi tingkat pertumbuhan perusahaan baru secara signifikan. Sedangkan variabel tingkat pertumbuhnn industri memiliki hubungan yung negatif dan signifikan, sehingga tidak berperan sebagai faktor insentif bagi masuknya perusahaan baru. Variabel konsentrasi industri dan kebutuhan kapital terbukli menjadi hambatan masuk yang efektif bagi perusahaan bam sehingga tidak dapat mcmanfaatkan insemif yang ada. Hal ini ditunjukan oleh hubungan yang uegatif dan signiiikan kedua variabel tersebut dengan tingkat pembentukan perusahaan baru. Adapun variabcl hambamn masuk lainnya, yaitu vnriabel skala ekonomi, ditemukan tidak mcmiliki hubungan yang signifikan. Pembentukan perusahaan baru pada industri makanan dan minuman lcbih dipengaruhi olch replacement ef/éct, yang ditunjukkan oleh adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat penutupan perusahaan lama dcngnn tingkal pembentukan perusahaan baru. Penelitian ini menyarankan agar pemerintah melakukan upaya-upaya perbaikan struklur industri sehingga perusahaaan-perusahaan baru mcmiliki kesempatan yang sama dcngan pcrusahaan lama untuk tumt berpartisipasi dalam proses pmduksi dan pemasaran di dalam industri, salah samnya meialui implementasi UU no. 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktck Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Schat secara konsistcn. Selain itu pcmerintah pcrlu mendorong kalangan perbankan unluk dapat mcmberikan dukungan pcmbiayaan bagi pcngembangan investasi baru pada industri makanan dan minuman, scrta melakukan bcrbagni fasilitasi untuk mempennudah masuknya perusahaan baru ke dalam industri.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T32107
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>