Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windria Setiatama
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang fungsi edukasi dari museum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa sangat sedikit program edukasi untuk pengunjung yang ada di Museum Olahraga Nasional, padahal salah satu tanggungjawab museum adalah pelayanan edukasi terhadap masyarakatnya. Pembahasan dalam penelitian ini berupaya untuk membuat dan merancang suatu program edukasi yang sesuai dengan keadaan dan situasi yang ada di Museum Olahraga Nasional. Bentuk program edukasi Museum Olahraga Nasional perlu menggunakan teori pendidikan. Teori belajar Kontruktif digunakan untuk mengaplikasikan program edukasi di Museum Olahraga Nasional. ...... This thesis discusses the educational functions of the museum. This research is qualitative. The results of this study indicated that very few educational programs for visitors at the National Sports Museum, but the museum is one of the responsibilities of educational services to its citizens. The discussion in this study seeks to create and design an educational program that is appropriate to the circumstances and situations that exist in the National Sports Museum. Form of educational program of the National Sports Museum will need to use the theory of education. Constructive learning theory is used to apply the educational programs at the National Sports Museum.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokodongan, Annita Intaniasari
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pembentukan identitas orang Hakka Indonesia yang kemudian di representasikan ke dalam tema-tema tata pamer Museum Hakka Indonesia-TMII di Jakarta. Museum adalah sebuah wadah atau lembaga non formal yang bisa dijadikan sebagai sumber atau rujukan untuk mempelajari kekayaan aneka ragam kebudayaan suku dan ras yang kita miliki. Museum Hakka Indonesia-TMII sebagai museum yang mengusung nama sebuah sub dialek Hakka idealnya adalah museum yang merepresentasikan identitas komunitas Hakka Indonesia ke dalam setiap bagian dari museum mulai dari gedung beserta isi museum yaitu koleksi, dimana identitas tersebut terbentuk berdasarkan sejarah panjang orang Hakka di masa lalu hingga sekarang. Dengan pemilihan tema, koleksi, alur cerita (storyline) dan program publik yang mencerminkan identitas orang Hakka, tesis ini bermaksud menjadikan museum Hakka Indonesia mempunyai ciri atau karakteristik sebagai museum komunitas Hakka. ...... These Thesis discusses about how Indonesian Hakka identity becoming for represented into the Hakka Museum at TMII Jakarta. Museum is a place or non formal institute that can be used as a source or reference to study a variety of ethnic cultural and races that we have. As a Museum that carrying the name of sub-dialect, Indonesia Hakka Museum is ideally to be a Museum that represents Indonesian Hakka community identity into part of Museum begin from the building style and content inside the Museum, when identity form based on long history of the Hakka from the past to present. By the selection of themes, collection, storylines, public programs that reflect the Hakka, the Thesis intends to make Indonesia Hakka Museum characterized as a community Museum of the Hakka.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Israfyan Sofian
Abstrak :
Lariangi yang diajukan dalam penelitain ini adalah salah satu jenis kesenian berbentuk tari yang ada di Kec. Kaledupa Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara,. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses dan bentuk pewarisan lariangi pada masyarakat Kaledupa. Dengan menggunakan pendekatan etnografi sebagai langkah untuk memahami realitas sosial budaya masyarakat, ditunjang oleh konsep dan teori pewarisan, tradisi lisan dan formula, proses dan bentuk pewarisan lariangi pada generasi Kaledupa dapat diungkap. Hasil penelitian menunjukan bahwa lariangi mengalami perubahan dalam pertunjukannya. Perubahan tersebut disebabkan, baik oleh dinamika internal maupun faktor eksternal. Kedua faktor tersebut berimplikasi terhadap proses dan bentuk pewarisan lariangi kepada generasi Kaledupa. Proses dan bentuk pewarisan utamanya dilakukan dalam lingkup keluarga inti yakni pewarisan dari orang tua kepada anak dan kerabat dekat yang terhimpun dalam satu bhakala. Selain itu pewarisan yang ditunjang oleh kebijakan pemerintah Wakatobi melalui program pariwisata sehingga regenerasi lariangi terbina di sanggar-sanggar sekolah dan bhakala setiap desa di Kecamatan Kaledupa. ...... Lariangi which is presented in this research is one of a dance in Kaledupa, as as part of Wakatobi Regency in SouthEast Sulawesi. This research aims to reveal the process and form of lariangi inheritance in Kaledupa society. Revealing the process and form of inheritance in society of Kaledupa is done by using the ethnography and also the theory and concept of inheritance, oral tradition and formula. The result of this research shows that there is a change in performing process of lariangi. The change is caused both external and internal factors. Both factors imply to the inheritance process and form to Kaledupa generations. Inheritance process and form are mainly done in within the family namely from parents/senior to their children or another extended family. In other hand, the inheritance process is also supported by the Government Policy in Wakatobi through the tourism program so that the lariangi is well taught as the extracurricular at school and in every bhakala in every desa in Kaledupa.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manullang, Fernando M.
Abstrak :
Klaim kepastian hukum yang diusung oleh gagasan legisme dan legalitas telah menjadi sebuah keyakinan umum di kalangan yuris. Dalam sejarah pemikiran hukum, gagasan legisme ini mendapat pendasaran filosofisnya dari teori kontrak sosial Montesquieu, Rousseau dan Cesare Beccaria. Sementara legalitas sendiri mendapat pendasaran filosofisnya dari gagasan Montesquieu tentang peran hakim yang dibatasi hanya sebagai penyuara isi undang-undang dan metode hukum yang positivistis dari Beccaria karena menolak interpretasi akan hukum (undang-undang). Oleh sebab itu, dengan cara demikian, harapan akan kepastian hukum niscaya dapat dicapai. Disertasi ini mencoba menelusuri pemikiran ketiga filosof itu secara utuh, dan berkesimpulan kalau legisme dan legalitas tak pelak lagi hanya mengambil sebagian kecil dari gagasan ketiga filosof secara positivistis, padahal mereka malah menganjurkan hukum yang pasti itu justru berdasarkan kehendak bersama dan rasa kemanusiaan, dan hukum (undang-undang) dapat diabaikan jika ia bertentangan dengan kehendak bersama dan rasa kemanusiaan.
Claims on legal certainty which is brought by the idea of legism and legality has become a common opinion among jurists. In the history of legal thought, the idea of legism gets its philosophical grounding thorugh the social contract theory from Montesquieu, Rousseau and Cesare Beccaria. Whilst the legality itself gets its philosophical grounding from Montesquieu's idea on the role of the judge which is restricted only to as a voice for law and from legal method of Beccaria which positively rejects the method of legal interpretation. Therefore, through such methods, such expectations on legal certainty will undoubtedly be able to achieve. This dissertation tries to trace the three philosopher's thought as a whole, and concludes that ideas of legism and legality inevitably only take a small portion from these three philosophers in positivistic approach, though they certainly do encourage that the law is actually based on a common will and humanity, and the law may be ignored if it is contrary to the general will and humanity.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1928
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richardus Handojo Wiwoho
Abstrak :
Disertasi ini bertujuan untuk merumuskan Model Strategi Pemasaran Potensi Kawasan dan bagaimana masyarakat di sekitar lokasi berpotensi menjadi audiens sekaligus pelaku pemasaran di kawasan tersebut. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam disertasi ini. Kajian potensi kawasan menggunakan pendekatan pemasaran, sedangkan kajian potensi masyarakat menggunakan studi eksploratori dan pendekatan pembelajaran pilihan bebas (free-choice learning). Untuk studi eksploratori dipilih sepuluh informan dengan menggunakan metode wawancara semi-terstruktur. Untuk validasi dipilih seorang pakar yang memiliki otoritatif di kawasan. Muarajambi digunakan sebagai studi kasus kajian disertasi ini, dalam pengertian bukan memecahkan kasus di Muarajambi, namun Muarajambi dipilih menjadi kasus untuk studi ini. Hasil yang diperoleh memperlihatkan Muarajambi memiliki potensi untuk menjadi: (1) Cagar budaya (Cultural heritage); (2) Cagar alam (Natural heritage); dan (3) Tempat umum (Public place). Hasil studi eksploratori memperlihatkan bahwa pengunjung datang dengan motivasimotivasi berbeda yang tergantung pada identitasnya yakni: Explorer, Experience Seeker, Facilitator, Proffesional/ Hobbyist dan Recharger.
The objective of this dissertation is to formulate the model of marketing strategy of potential area and how communities around become the audience as well as the marketers of the area. Qualitative research method was used in this dissertation. The study of potential area uses marketing approach, and the study of the audience uses exploratory study and free-choice learning approach. Ten informants were selected for the purpose of exploratory study using semi-structured interviews. An authority figure was selected for the purpose of expert validation. Muarajambi was used as a case study of this dissertation, in the sense of not solving the case in Muarajambi, but Muarajambi was chosen to be the case for this study. The results obtained showed that Muarajambi has the potential to be: (1) Cultural heritage; (2) Natural heritage; and (3) Public place. The results of exploratory study showed that visitors come with their identityrelated motivations which are: Explorer, Experience Seeker, Facilitator, Proffesional/Hobbyist and Recharger.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
D1927
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Erika Mawarrani Suwarno
Abstrak :
Tesis ini membahas Tokyo Cancelled karya Rana Dasgupta sebagai karya bertemakan globalisasi. Waktu tundaan perjalanan di bandara menjadi latar penceritaan bingkai naratif tingkat pertama. Struktur pengisahan dan kepentingan perjalanan melewati ruang-waktu terceritakan lewat bingkai cerita dalam cerita yang disampaikan ketiga belas penumpang dalam ruang-waktu bandara di malam hari. Regangan dan kompresi ruang-waktu dalam penceritaan menyajikan beragam ruang-waktu dunia yang berbeda. Hasil pemetaan pola penceritaan dihubungkan kepentingan eksperimentasi ruang-waktu dan tema globalisasi dalam bandara sebagai tempat non-place. Tokyo Cancelled memberikan tawaran estetika baru bagi karya bertemakan globalisasi yang menyajikan sikap terbuka dan mendukung kemajemukan. ...... This thesis analyzes Rana Dasgupta's Tokyo Cancelled as novel with globalization theme. The duration of passanger’s flight delay functions as setting of the first level narrative frame. Story patterns and and significance of travel within story time-space are narrated through second level framed stories that were shared by thirteen passangers. Time-space expansion and compression in story represent variety of global time-space related situations. Further analysis will connect the significance of time-space experimentation and globalization theme in an airport as a non-place. Tokyo Cancelled thus presents a new globalization aesthetic with supportive attitude toward plurality.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Muharikah
Abstrak :
Tesis ini menjelaskan pengaruh pengubahan (recasts) terhadap konsistensi penggunaan kata kerja berketerangan waktu lampau dalam penulisan teks rekon. Jurnal dialog dipilih sebagai aktifitas komunikatif sebagai wadah interaksi antara 13 siswa bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL) dan seorang pengajar sekaligus peneliti. Melalui jurnal tersebut, siswa diminta menulis kegiatan lampau mereka dan tulisan tersebut dikomentari oleh pengajar. Dalam komentarnya, pengajar memberikan pengubahan pada bentuk kata kerja lampau tidak berterima siswa. Terdapat tujuh entri jurnal selama perlakuan diberikan. Tiga jurnal entri pertama menerima pengubahan tanpa penguatan, sisanya menerima pengubahan dengan penguatan. Setiap entri jurnal diukur tingkat konsistensinya untuk melihat perkembangan konsistensi siswa. Terdapat pre- dan post test yang juga diukur akurasinya untuk melihat dampak perlakuan pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengubahan, terutama apabila diberi penguatan, memengaruhi konsistensi siswa terhadap penggunaan kata kerja berketerangan waktu lampau. Pengubahan juga memicu siswa untuk memodifikasi keluaran (output) mereka ke dalam bentuk yang lebih berterima dalam bahasa target. ...... This thesis explains the impact of recasts on students consistency in the use of past tensed verbs in writing recount texts. In this thesis, a journal dialogue is chosen as the communicative activity that facilitates the interactions between 13 EFL students and a teacher (the researcher). Through their journals, the students were asked to write about their past activities. The teacher gave comments on every journal the students had written. Through the comments given, the researcher recasted the errors made by the students. Each student wrote seven journal entries in total during the treatment. The first three journals received recast without enhancement while the rest received recast with enhancement. The consistency in the use of past tense in each journal entry was measured. Students were given pre-and post tests to see the impact of the treatment on their writing. The result of the research shows that recasts, especially when they are enhanced, affect students consistency in the use of past tense in writing recount texts and also encourage most students to modify their output with target-like patterns.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library