Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jovita Rainy Pranata
"Manajemen merek merupakan hal sangat krusial dalam meraih keberhasilan untuk memasarkan suatu produk pada masa sekarang ini. Penulis menjadi sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor Yang Mempengaruhi Top of Mind Brand Awareness ini karena penulis sebagai pemasar yang sehari-harinya bergelut dengan pemasaran dan penjualan barang elektronik melihat bahwa merek pada dasarnya merupakan suatu ikatan emosional antara produsen dan konsumen, sementara masalah pengelolaan merek ini seringkali terabaikan. Padahal, dalam era di mana arus informasi sudah demikian maju sekarang ini, konsumen telah menjadi cukup cerdas untuk memilih merek dari produk yang akan mereka gunakan/konsumsi.
Seiring dengan semakin banyaknya produk yang beredar di pasar, penulis juga melihat bahwa masing-masing produk berusaha untuk meraih perhatian dari pasar sasarannya, dan melakukan berbagai macam cara seperti melakukan aneka promosi penjualan, iklan, dan Iain sebagainya, walau mereka belum tentu tahu, cara manakah yang paling efektif untuk memilih pasar sasaran mereka itu.
Cara terbaik untuk meraih pasar sasaran adalah dengan melekatkan nama merek produk sebaik mungkin dalam benak konsumen. Melekatkan nama merek dalam benak konsumen dirasa sangat penting, karena merek yang diingat dengan baik oleh konsumen, terlebih Iagi yang menempati posisi teratas dalam benak konsumen, atau menempati posisi Top of Mind Brand Awareness otomatis akan memiliki porsi terbesar untuk dipilih oleh konsumen.
Dalam menempatkan suatu merek menjadi yang teratas pada benak responden, maka cara komunikasi pemasaran, seperti iklan, ataupun yang paling sederhana, dari mulut ke mulut (word of mourh) dan penempatan rangsangan kognitif dalam otak konsumen menjadi hal yang penting. Penempatan merek menjadi yang teratas ini, diharapkan juga dapat berlangsung dalam jangka panjang, bukan hanya dalam waktu singkat saja, karena itu perlu diketahui elemen yang berpengaruh dalam penciptaan Top of Mind ini, agar strategi manajemen merek yang dilakukan pemasar menjadi lebih fokus.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan 200 orang responden yang berdomisili di Jabodetabek sebagai sampel untuk mengetahui mengenai hal-hal apa sajakah yang berkontribusi dalam menempatkan suatu merek menjadi yang teratas dalam benak konsumen pada produk lemari es dan mie instan, dengan berhaluan pada teori yang mengatakan bahwa pencapaian Top of Mind dipengaruhi oleh komunikasi pemasaran dan rangsangan kognitif.
Produk lemari es dan mie instan yang saling bertolak belakang dipilih oleh penulis karena kedua produk ini mewakili produk yang high involvement, yaitu produk yang dalam membelinya konsumen memiliki pertimbangan tentang merek, reputasi, dan sebagainya, dimana produk mie instan mewakili produk yang low involvement, yang mana untuk membelinya konsumen hanya berdasarkan preferensi individu saja, diluar pertimbangan reputasi atau merek. Selain itu, produk lemari es yang tergolong produk rumah tangga elektronik dan mie instan yang tergolong produk konsumer juga merupakan produk-produk yang dapat dikatakan paling ketat situasi kompetisi dan kondisi pasarnya sekarang ini.
Dalam merepresentasikan hasil penelitian dan menganalisis data untuk diperoleh hasil yang akurat, maka penulis menggunakan distribusi frekuensi, cross tabulasi, regresi berganda dan korelasi pada SPSS versi 12.
Diharapkan, dengan mengetahui hal-hal apa yang paling berkontribusi dalam menempatkan suatu merek menjadi merek yang teratas dalam benak konsumen, maka pemasar dapat lebih memfokuskan strategi pemasaran mereka pada sisi-sisi yang paling efektif."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhani
"Penelitian ini merupakan riset replikasi dari penelitian Jovita, (2004), dalam penelitian tersebut Top ofMlnd terbentuk melalui proses komunikasi pemasaran dan rangsangan kognitif, yang terdiri atas tiga variabel pembentuk yaitu sumber informasi, hal yang diingat dari merek dan merek yang digunakan saat ini
Tesis ini meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya Top of Mind Brand Awareness pada remaja di kota Bandung Hasil penelitian menunjukkan bahwa Top of Mind Brand Awareness ini dipengaruhi secara signifikan oleh Sumber informasi word-of-mouth, pengalaman sebelumnya terhadap merek, dan switching behavior pada tingkat signifikansi 5%. Sedangkan variabel lain yang menjadi hipotesis pada penelitian berupa Sumber informasi luar, Hal yang diingat dari merek, Pemakaian saat ini, dan Brand Element tidak mempengaruhi Top of Mind Brand Awareness pada tingkat signifikansi 5% pada penelitian ini.

This research modified prior research by Jovita (2004). This research estimate the factors that affect construct of Top of Mind Brand Awareness (TOMA) for adolescence in Bandung. Empirical results Show TOMA significantly correlated with word-of-mouth channel, prior knowiedge in brand, and switching behavior. While other factors use in this research such as one-way communication, product quality, current usage, and brand element statisticaly in significant affects construct of TOMA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan
"Aktivitas pasar modal sebagai salah satu potensi perekonomian nasional semakin menampakkan peranannya dalam penumbuhkembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta di pasar modal merupakan kekuatan nasional yang berperan sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Harga saham-saham di bursa selalu berfluktuasi, dapat bergerak naik atau turun, tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar menawar. Bursa saham menggolongkan perubahan harga saham dalam dua kategori yaitu persentase perubahan harga saham tertinggi tergolong dalam kategori perusahaan top gainer dan persentase perubahan harga saham terendah tergolong dalam kategori top looser. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham. Dalam penelitian ini, membahas tingkat profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio, kepemilikan saham asing, segmen usaha, dan umur perusahaan mempengaruhi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan kategori top gainer dan top looser.
Hasil penelitian dengan menggunakan Multiple Regression menunjukan bahwa profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio, kepemilikan saham asing, segmen usaha, dan umur tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham pada perusahaan kategori top loose. Berbeda pada kategori top gainer dimana kepemilikan saham asing memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham sementara profitabilitas, debt to assets ratio, debt to equity ratio segmen usaha, dan umur kepemilikan saham asing tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan harga saham.
Berdasarkan hasil pengujian rata-rata dengan menggunakan independent t test menunjukan bahwa rata-rata DAR, segmen usaha, dan umur perusahaan kategori top gainer lebih besar dibandingkan top looser. Sedangkan rata-rata profitabilitas, DER, dan kepemilikan saham perusahaan kategori top gainer lebih rendah dibandingkan top looser, dengan hasil statistik yang menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan atas rata-rata profitabilitas, DAR, DER, kepemilikan saham dan segmen antara perusahaan top gainer dan top looser. Sedangkan terdapat perbedaan pada rata-rata umur antara perusahaan top gainer dan top loose."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiansyah Hardianto
"Saat ini penggunaan media digital untuk membangun komunikasi dengan konsumen merupakan suatu keharusan. Jejaring sosial menjadi salah satu media yang dipilih oleh banyak perusahaan dan brand karena memungkinkan adanya komunikasi dua arah yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara brand dengan konsumennya.
Pada penelitian ini, akan diteliti faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen pada sebuah brand page untuk produk impulsif pada jejaring sosial. Peneliti menggunakan Consumer Value Theory untuk melihat apa yang dinilai penting oleh konsumen ketika mengakses sebuah brand page. Penilaian akan diberikan konsumen dari sisi functional value, social value, dan emotional value terhadap brand page yang diikuti. Dalam penelitian ini terdapat delapan hipotesis yang diuji dengan SEM Partial Least Square (PLS). Metodologi penelitian yang dilakukan adalah riset deskriptif, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner secara online kepada responden. Responden yang dipilih berasal dari kalangan generasi Y atau kalangan Millenial, yang memiliki perilaku internet yang berbeda dibandingkan kelompok generasi lainnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa consumer value terhadap sebuah brand page memiliki hubungan terhadap kepuasan konsumen khususnya dipengaruhi oleh variabel-variabel penting yaitu Product Related Learning, Economic Benefit, Interactivity, dan Arousal.

The role of social media in current situation to build communication with consumers is pivotal. Social networking become one of the media used by many companies and brands due to the existence of two-way communication to improve the relationship between the brand with consumers.
The study tested the factors that effect consumer satisfaction on brand page. Researchers used the Consumer Value Theory to understand what consumers perceive as important factors when accessing a brand page. Consumers did an assessment of the functional value, social value, and emotional value of the brand page. These three consumers values affected how customer satisfaction with the brand page. In this research, there are eight hypotheses tested with SEM Partial Least Square (PLS). The research methodology is descriptive research, questionnaires were distributed online to the respondent. The selected respondents were from Y generation or Millennials, generations who had different internet behaviors compare to other generations.
The result of this study showed that important variables from Customer Value Theory for a brand page; Product Related Learning, Economic Benefit, Interactivity, and Arousal, are having relationship with consumers satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juvita Revianti
"Penelitian ini menggunakan model analisa yang didapat dari penggabungan 4 model yaitu Consumer Decision Model (CDM), Respon Kognitif, Persepsi, Advertising Content-BrandAttitude yang didalamnya terdapat faktor-faktor dalam diri dan kognitif seseorang sampai dengan respon yang dihasilkan. Dari gabungan k~ model ini kemudian dimodifikasi agar didapat pemahaman yang lebih komgrehensif. Mode yang telah dimodifikasi ini terdiri dari varaibelvariabel
respon kognitif seseorang dan CDM terhadap brand. Respon kognitif antara lain exposure to colored advertising, iQterpretation to color psychology dan color advertising serta attitude towards advertising. CDM antara lain exposure to colored advertising, brand
recognition, attitude towards brand dan confidence to value brand. ·
Adanya pemahaman alur respon kognitif seseorang terhadap iklan berwama dan pola CDM terhadap brand diharapkan mampu memberika human insight (keya.k.inan, aspirasi, keinginan manusia d' bawah permukaan yang seringkali mempengaruhi perlakuannya terhadap sebuah obyek) terhadap apa saja yang terjadi di dalam diri I kognitif seseorang mengenai suatu terpaan iklan. emahaman ini akan mengarah pada pembentukan suatu iklan yang lebih mengarah pada emotional benefi yang didapat daripada fungsiona n a. Responden pene1itian ini betjumlah 100 orang ang di~eroleh melalui stratifie random
sampling. Wanifa 18-40 tahun, emah melihat iklan Felice, bekerja tida mahasiswa dengan SSE A dan B dan tinggal-diperkotaan.
Uji reij_abilitas ang dilakukan mendapatkanalpha cronbach sebesar 0,5172-0,8649. Uji validitas dengan/ac'lor analysis mendapatkan nilai KMO antara 0,501 - 0, 756 yang menunjukkan bahwa masing-masing variable layak untuk dilakUkanfactor analysis, yaitu mengetahui apakah indikator benar-benar mengukur konsep yang diukur. Sebagian besar indikator mengelompok pada faktor-faktor yang sama.,
Untuk melihat pola hubungan antara variable" ariabel yang ada dalam model analis dilakukan path analysis. Diilapatkan nilai koefisien p antara.-0,214 - 0,770. sedangkan dari goodness of fit yang menguji kesesuai ooe pola ubWlgan antara 2 model (awal dan
disesuaikan) diperoleh y} > nilai kritis df 2; 0,05) yaitu 27.832 > 5,991 . Ini berarti model yang disesuaikan lebih baik diban ingkan mOdel dasar. Hal ini terjadi'Karena pada model awal yang
tertinggal dari basil regresi yan dilakukan hanyalah model COM saja (mengenai brand dan decision making) padahal pemahaman terhaaap apa yang t~rjadt dalam diri dan kognitif seseorang juga sangat esensial untuk mengetahui respon apa yang akan rimbul dari kognitif seseorang ini dan apakah pemahaman ini mempengaruhi CDM-nya.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan tidak signifikansinya hubungan attitude advertising dan attitude brand yang menunjukkan faktor dalam diri seseorang berperan cukup besar dan aktif dalam menemtukan attitude seseorang terhadap iklan dan brand yang nantinya
juga mempengaruhi confidence-nya dalam ·menilai brand. Nilai total efek terbesar untuk variable yang paling mempengaruhi confidence ada lab attitude towards brand. Kelemahan penelitian ini adalah sediktinya jumlah responden dibandingkan dengan populasi yang ingin diteliti, usia respondenjuga hanya berkisar 20-30 tahun, SSE B dan sebagian besar berstatus pegawai dan mahasiswa. Diharapkan kelemahan ini dapat menjadi acuan perhatian lebih lanjurt untuk penelitian sejenis atau setema yang mungkin dilakukan pada masa
yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartanti
"Dewasa ini jumlah merek produk yang ditawarkan produsen kepada konsumen semakin banyak. Konsumen banyak disuguhi berbagai macam merek untuk berbagai kategori produk.Untuk mengurangi kemungkinan gagalnya produk baru, produsen meluncurkan produk baru dengan merek yang sudah dimilikinya. Salah satu strateginya adalah brand extension, yaitu memperkenalkan produk baru, yang memiliki kategori produk yang berbeda, dengan nama merek yang sudah ada. Merek yang diperluas tentu saja adalah merek-merek yang sudah dikenal di pasar dan sangat diminati konsumen. Selain mengurangi resiko gagalnya produk baru, pemakaian brand extension dari merk yang sudah mapan akan meningkatkan brand awareness dan kepercayaan distributor.
Perumusan masalah penelitian ini adalah analisis faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi kualitas brand extension pada tiga merek convenience product, yaitu sikat gigi Pepsodent, Pewangi cucian So Klin dan Hand Body Emeron.
Penelitian ini didasarkan pada penelitian Aaker, Keller (1990) yang menyatakan bahwa evaluasi konsumen terhadap kualitas brand extension akan positif apabila ada persepsi kecocokan produk antara parent brand dengan brand extension dan persepsi kualitas merek induk yang tinggi. Selain itu diteliti pula pengaruh persepsi harga terhadap evaluasi kualitas brand extension yang dikemukakan Taylor (2002).
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis faktor. Selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan analisis regresi berganda, untuk menguji hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Faktor Persepsi Kualitas Merek Induk dan Persepsi Kecocokan Produk berpengaruh secara signifikan terhadap Evaluasi Kualitas Brand Extension pada Sikat Gigi Pepsodent dan Hand Body Emeron. Evaluasi Kualitas untuk produk Pewangi Cucian So Klin hanya dipengaruhi Persepsi Kualitas Merck Induknya saja. Sedangkan pengaruh persepsi harga tidak berpengaruh terhadap Evaluasi kualitas Brand Extension pada ketiga produk. Jika dianalisis tiga merek secara bersama maka dihasilkan hasil kesimpulan yang hampir sama dimana Evaluasi kualitas Brand extension dipengaruhi secara signifikan oleh dua faktor yaitu Persepsi Kualitas merek Induk dan Persepsi Kecocokan Brand Extension dengan Parent Brand.

Nowadays the number of brands offered to consumers getting more and more. Consumers are offered many kinds of brand for many kinds of product categories. To reduce the failure of launching a new product, producers launch a new product using the brand they already have. One of the strategy is using brand extension, that is introducing a new product which have different category by using the existing brand. The extended brand is the brand that has already been popular and success. Besides reducing the possibility of failure in launching new product, the using of existing product will increase brand awareness and distributor's trust. The problem in this research is analyzing the factors that influence brand extension quality evaluation in three convenience products, they are Pepsodent tooth brush, So Klin perfume detergent and Emeron hand and body lotion.
This research is based on Aaker, Keller (1990). They found that consumer evaluation on brand extension will be positive if there is perceived fit between parent brand and brand extension and there is high perceived quality of parent brand. Besides that it investigates the influence of perceived price of brand extension upon brand extension quality evaluation introduced by Taylor (2002).
The data collected was analysed by factor analysis technique. And then followed by statistic analysis of multiple regression to test the relationship between independent variable and dependent variable.
The research shows that perceived quality of parent brand and perceived fit between parent brand and brand extension influence significantly to brand extension quality evaluation of Pepsodent tooth brush and Emeron hand and body lotion. The brand extension quality evaluation of So Klin perfume detergent is only influenced by perceived quality of its parent brand. The perceived price of brand extension doesn't influence the brand extension quality evaluation on the three products. If the analysis done for the three brands at once so the result is almost the same. The brand extension quality evaluation is influenced significantly by two factors, perceived quality of the parent brand and perceived fit between the parent brand and the brand extension."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Eka Wulandari
"Tingkat kepercayaan konsumen memainkan peran sentral dalam membantu konsumen menilai sebuah brand. Kepercayaan membuat konsumen nyaman berbagi informasi pribadi, melakukan pembelian, dan bertindak. Salah satu cara populer bagi pemasar untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap sebuah brand, produk dan layanan mereka adalah dengan menggunakan brand ambassador. Dengan mentransfer citra positif dan karakteristik brand ambassador ke sebuah brand, pemasar bertujuan untuk memicu niat konsumen untuk membeli atau menggunakan produk atau layanan yang didukung. Tesis ini membahas bagaimana karakteristik konsumen, dan juga pengaruh brand ambassador, sikap dan norma subjektif terhadap brand trust. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif. Pemerolehan data dilakukan dengan metode survey dan memperoleh 506 sampel. Data kemudian diolah dengan metode tabulasi silang. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable brand ambassador, sikap, dan norma subjektif merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi brand trust secara positif.

The level of consumer trust plays a central role in helping consumers evaluate a brand. Trust makes consumers comfortable sharing personal information, making purchases, and acting. One popular way for marketers to increase consumer confidence in a brand, their products and services is to use a brand ambassador. By transferring a positive image and their characteristics to a brand, marketers aim to trigger consumer intentions to purchase or use the endorsed product or service. This thesis discusses how the characteristics of consumers, as well as the influence of brand ambassadors, attitudes and subjective norms on brand trust. This research is a quantitative research with descriptive type. Data collection was carried out by survey method and obtained 506 samples. The data is then processed by cross tabulation method. The results showed that the brand ambassador variables, attitudes, and subjective norms were factors that positively affected brand trust."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Meliana
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor (performance expectancy, effrt expectancy, subjective norm, facilitating conditions, price value, perceived security, dan perceived privacy) terhadap behavioral intention untuk menggunakan dompet digital pada generasi Z (lahir pada tahun 1997-2005) di Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek. Dalam penelitian ini, terdapat variabel financial awareness sebagai variabel moderasi yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara subjective norm dan price value terhadap behavioral intention. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 205 responden melalui survei cross sectional yang selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Model penelitian ini merupakan hasil modifikasi UTAUT2 dengan menambahkan variabel perceived security, perceived privacy, dan financial awareness. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa performance expectancy, facilitating conditions, dan price value berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention. Effort expectancy berpengaruh negatif dan signifikan terhadap behavioral intention. Subjective norm, perceived security, dan perceived privacy tidak berpengaruh terhadap behavioral intention. Terakhir, hubungan antara subjective norm dan price value terhadap behavioral intention tidak dimoderasi oleh financial awareness.

This study aims to determine the influence of factors (performance expectancy, effort expectancy, subjective norm, facilitating conditions, price value, perceived security, and perceived privacy) on the behavioral intention to use a digital wallet in generation Z (born 1997-2005). ) in Indonesia, especially the Jabodetabek area. In this study, there is a financial awareness variable as a moderating variable that can strengthen or weaken the relationship between subjective norm and price values on behavioral intention. The data used in this study were 205 respondents through a cross-sectional survey which were then processed and analyzed using the Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). This research model is the result of modification of UTAUT2 by adding the variables perceived security, perceived privacy, and financial awareness. The results of this study indicate that performance expectancy, facilitating conditions, and price value have a positive and significant effect on behavioral intention. Effort expectancy has a negative and significant effect on behavioral intention. Subjective norm, perceived security, and perceived privacy have no effect on behavioral intention. Finally, the relationship between subjective norm and price values on behavioral intention is not moderated by financial awareness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Nugroho Aryanto
"Tesis ini menganalisis pengaruh kepuasan dan loyalitas konsumen yang dijelaskan melalui behavioral dan attitudinal loyalty terhadap variabel kualitas produk, harga, layanan pendukung, kinerja pengiriman, dan interaksi dengan frontline people. Penelitian kuantitatif ini dilakukan terhadap 245 responden sepeda motor merek Honda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh secara positif terhadap harga dan kualitas produk. Selain itu, dibuktikan juga bahwa kepuasan konsumen tidak memengaruhi behavioral dan attitudinal loyalty. Dan juga, behavioral loyalty dipengaruhi layanan pendukung secara positif dan interaksi dengan frontliner secara positif, sedangkan attitudinal loyalty dipengaruhi secara positif oleh interaksi dengan frontline people.

The study focuses on discussing the relationship of customer satisfaction and loyalty with main purpose to examine a model in which customer satisfaction is conceived as mediating the relationship between the elements of relationship value (price, product quality, service support, delivery performance, and personal interaction) and attitudinal and behavioral customer loyalty. This quantitative research is conducted on 245 Honda motorcycle customers.
The results show that customer satisfaction is positively affected by price and by product quality. On the other hand, customer satisfaction does not positively influences behavioral and attitudinal loyalty. In addition, behavioral loyalty is also positively affected by service support and positively by personal interaction, while attitudinal loyalty is positively affected by personal interaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soerjono Soekanto
Jakarta: Rajawali, 1986
340.11 SOE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>