Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74506 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sibarani, Elizabeth Anggraini F.
"Pengembangan produk baru merupakan pertanda adanya kesehatan dalam unit bisnis suatu perusahaan. 3M merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di berbagai bidang industri dan consumer market. Salah satu cabang perwakilan 3M yang berada di Indonesia, mempunyai ide untuk memasarkan produk penetrant oil di pasar Indonesia. Produk yang akan dipasarkan sudah ada di portofolio produk global yang dimiliki oleh salah satu unit bisnis 3M yaitu Electrical Market Division (EMD).
Produk penetrant oil merupakan produk pencegah karat yang banyak dijumpai di pasar baik itu industri manufaktur maupun di pasar rite. Banyak pemain yang sudah lama mendominasi pasar salah satu contoh merek yang terkenal adalah WD-40. WD-40 menawarkan berbagai macam fungsi (multipurpose) di mana produk berfungsi untuk merontokkan karat, melumasi dan membersihkan kotoran/debu. Dari ketiga fungsi tersebut banyak produk-produk yang memposisikan diri untuk Iiingsi yang spesilik baik itu hanya sebagai pelumas (lubricant), pembersih (cleaner), pencegah karat (rust preventive) atau bahkan menawarkan ketiga solusi di atas sebagai suatu produk multiguna (multipurpose)
Produk 3M memiliki berbagai macam ini produk di kategori penetrant oil namun kemampuan marketing dan sales serta pengetahlian pasar produk sangat minim. Dengan melihat potensi dan peluang pasar yang ada serta lini produk yang sudah dimiliki di portofolio global, maka perlu dilakukan analisis proses-proses produk baru dengan mengikuti tahapan-tahapan analisis 3M NPI (New Product Introduction) yang tidak dilakukan sepenuhnya mengingat produk ini hanya mengadopsi produk baru yang sudah ada dan nengimplementasikannya melalui pengembangan produk di pasar Indonesia.
Produk baru tidak akan sukses dalam pemasarannya apabila ide dan konsep yang ada tidak dipersiapkan secara matang. Oleh sebab itu analisis pasar dan kondisi internal diperlukan untuk memantapkan EMD memasuki pasar produk. Gambaran umum kondisi pasar produk didapat dari analisis terdekat yang dipilih berupa pertumbuhan pasar, segmentasi pasar dan persaingan. Ketiga analisis di atas menunjukkan pasar produk cukup menarik untuk dimasuki, hal ini didapat dari pertumbuhan industri yang mengakibatkan peningkatan mesin-¬mesin secara tidak langsung akan mengakibatkan pertumbuhan produk-produk perawatan dan pemeliharaan; segmentasi pasar produk yang tersebar mencakup segmen pasar industri manufaktur, pasar produk otomotif dan rumah tangga; persaingan cukup ketat dengan pemimpin pasar mendominasi pangsa pasar yang besar numun porsi pasar pemain-pemain kecil masih optimis untuk dimasuki.
Dari ide tersebut di atas dan dengan kondisi pasar yang cukup menarik maka dibutuhkan Voice of Customer (VOC) dari konsumen pengguna produk dari berbagai segmen. VOC dilakukan secara kualitatif berupa Focus Group Discussion (FGD) untuk pengetahuan mendalam mengenai produk, keinginan dan ketidakpuasan konsunien produk. Hasil FGD mengeksplorasi keinginan dan keluhan-keluhan pada atribut produk pesaing yang sudah ada di pasar, sehingga penyesuaian perlu dilakukan sesuai dengan analisis kemampuan marketing dan teknikal. Penyesuaian dilakukan pada bentuk produk, manfaat dan teknologi yang dibutuhkan pasar di Indonesia. Penyesuaian pada bentuk dilakukan pada desain kemasan, ukuran dan accessories. Sementara penyesuaian pada manfaat ditekankan pada produk perontok karat dan penyesuaian teknologi dilakukan melalui peningkatan performansi cairan perontok karat.
Untuk menyaring kembali konsep yang ada dengan melakukan upaya meningkatkan peluang sukses di pasar, maka perlu dilakukan analisis segmen pasar yang dituju, serta strategi yang akan diimplementasikan di target pasar tersebut. Melalui analisis yang dilakukan sesuai kemampuan internal EMD, target pasar produk adalah .di segmen pasar industri manufaktur. Meskipun ukuran pasar dan pertumbuhan pasar ri(el lcbih besar, narnun keputusan target pasar pada industri manufaktur tersebut didasarkan kembali pada kemampuan internal perusahaan di mana kemampuan marketing dan sales yang berpengalaman dan ticlak memerlukan biaya yang besar di industri manufaktur ini
Positioning produk sama dengan pesaing utama dengan penekanan pada perontok karat dan diferensiasi dilakukan melalui penambahan fitur-fitur produk seperti accessories berupa tempat sedotan, petunjuk penggunaan dalam dua bahasa dilengkapi gambar petunjuk dan pelayanan keluhan konsumen (customer care) yang diperlukan konsumen. Sementara positioning harga dilakukan melalui low active strategy dengan memposisikan harga di bawah harga pemain utama. Posisi 3M di pasar sebagai penantang pasar dengan tujuan untuk share-growth dilakukan melalui flank attack dengan membangun demand secara selektif dan mengambil pangsa pasar pelanggan pesaing rnelalui inisiatif-inisiatif marketing yang dicapai dengan head-to-head positioning dengan pemain utama pasar dan diferensiasi positioning dengan pemain lain (niche) fokus pada segmen yang belum dilayani.
Oleh sebab itu diperlukan bauran pemasaran untuk mengimplementasikan strategi tersebut dengan inisiatif-inisiatif marketing melalui peningkatan performansi atribut produk, penetapan harga di bawah harga pemain utama, pemanfaatan saluran distribusi. Selain itu push strategy dilakukan melalui program-program marketing, promosi dalam bentuk sales promotion berupa cash discount, sales incentive, bundling program, advertising di majalah-¬majalah "Industri" dan "Elektrikal" serta mengadakan event-event melalui seminar dan product training untuk mengedukasi pasar.
New product development demonstrates the healthiness of company's business units. 3M is one of the multinational companies in the world that serves various industrial and consumer market. 3M Indonesia, as one of the subsidiaries, has idea to market the penetrant oil product in Indonesian market. This product is available in global portfolio product that owned by one of the business unit; Electrical Market Division (EMD).
Penetrant oil is the rust preventive product and mostly found in manufacturing industry and retail market. Many players are entering this product-market; one of the famous and well known product brands is WD-40. WD-40 offers multipurpose functions for rust remover, lubricant and cleaner. From all functions, many products positioned for the specific function such as only as lubricant, cleaner, rust preventive or even offering the three functions as well as a multipurpose product.
3M products have many product lines in penetrant oil category but lack of marketing and sales competence and product market knowledge. Seeing the potential market, opportunities and product line availability in global portfolio, new product process analysis should be assessed by the following 3M NPI stages analysis (New Product Introduction), The process is not fully completed because it only adopts the portfolio's product global and implemented through the product development phases in Indonesia market.
The new product will be not successfully implemented in the market if the idea and concept of the product did not prepare well. Therefore, market analysis is required in order to support EMD entering the product-market. General condition of product market defined from the choices of important analysis which consist of market growth, market segmentation and competition. Three points analysis showed that product market is interested. It comes from the growing industries in Indonesia that will impact the increased of machine maintenance demand; market segmentation embraced the overall industries from manufacturing industries. product market automotives, and household industries and last is the tight competition among main players with dominant market share but the small portion of few player can be grabbed optimisticly.
From the above ideas and the interested condition of product market, Voice of Customer (VOC) is needed from customer in every segment of the market. VOC is implemented through Focus Group Discussion (FGD) which is aimed to know more about the product knowledge, needs and customer dissatisfaction matted point. Deliverables of FGD explores need and complaint of competitors' product attributes, so the adjustment is required to implement appropriate with the marketing and technical analysis. The adjustments perform through product form, benefit and technology that are suitable for Indonesian market. Form adjustment is implemented on packaging design, sizes and accessories, hence, the benefit adjustment executes through emphasizes of rust remover product. Technology adjustment is accomplished through the increasing of rust remover liquid performance.
Market segmentation analysis and strategic implementation at target market is obliged to verify the concept through increasing the implementation of successfully opportunity in the market. Target market for the products is manufacturing industries based on EMD internal capability. Even though the retail sizes and its growth are bigger than manufacturing industries, the decision of target market is mainly considering based on the internal capability whereas marketing and sales capability well and less cost to market the product in this segment.
Product positioning as well as the main competitor with the emphasizes fur rust remover and diferentiation is applied through the additional products features such as accessories for straws' place, bilingual product's instruction with' pictures and also supporting from customer care hotline. Indeed, price positioning is implemented with low active strategy that positioned the price under the competitor's price. 3M product position in the market as a challenger with the share-growth goals through flank attack with stimulate selective demand and capture the market share target competitor's through penetrating marketing initiatives with head-to-head positioning with market leader and positioning differentiation with niche player focused on untapped segments.
In summary, the marketing mix strategy required to be implemented by synergizing marketing initiatives through improvement on product's performance, pricing decision under market leader, and good existing channel distribution. Push strategy is implemented through marketing programs such as sales promotion program, cash discount, sales incentive, bundling program, advertisement on the "Industrial" and "Electrical" magazines, and various events like seminar and product trainings to educate market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pekik Saduprastawa
"PT. Tatasolusi Pratama (TSP) adalah PMA yang bergerak dalam pasar pendingin udara bangunan (PUB). TSP rnenghadapi perubahan peta persaingan di pasar PUB. Perubahan peta persaingan ini disebabkan oleh pesaing pesaing yang menanggapi terjadinya perubahan kriteria pembelian unit PUB oleh mayoritas konsumen yang saat ini lebih rnengutamakan harga dibanding kualitas. Kondisi ini yang menyebabkan TSP berada dalam posisi yang rnengkhawatirkan sebab untuk bertahan TSP harus mengorbankan laba kotor yang diperoleh sarnpai dibawah 10%. Oleh karena itu karya akhir ini ditujukan kepada TSP dirnana dengan melihat perubah:w peta persaingan maka TSP dapat menganalisa pengaruh-pengaruh yang teijadi baik intenal, ektemal rnaupun strategi yang tepat bagi TSP.
TSP rnerupakan pernimpin pasar PUB mulai tahun 1995 sampai tahun 2000. Produk PUB yang urnurn digunakan adalah chiller, air handling unit dan sistem paling sederhana adalah split unit. Pemilihan unit yang dipakai tergantung kondisi dan fungsi bangunan. Konsurnen pengguna produk TSP adalah bangunan urnurn, rurnah sakit dan juga industri. Setelah krisis ekonomi berlalu, pesaing lama maupun baru mulai menyerang posisi TSP di pasar PUB. Serangan tersebut dilakukan pada aspek harga, pesaing menawarkan harga yang sangat lebih murah sesuai dengan perubahan kriteria pernbelian rnayoritas konsurnen yang lebih rnengutarnakan harga. Serangan pesaing terutama untuk pasar yag seciang turnbuh seperti proyek bangunan umum seperti pusat perbelanjaan, aparternen, perkantoran dan industri. Narnun untuk proyek di sektor industri masih menyimpan harapan bagi TSP sebab tidak semua konsumennya mengutamakan harga namun justru kualitas yang dibutuhkan.
Prospek yang bagus di pasar PUB ditunjang dengan adanya stabilitas di bidang politik dan hukum yang mengakibatkan adanya pertumbuhan ekonomi walaupun tidak besar. Perubahan trend di masyarakat Indonesia yang semakin memperhatikan kenyamanan membuat hampir di semua tempat terpasang peralatan PUB baik di rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan.
Globalisasi menyebabkan tetjadinya perubahan peta persaingan pasar PUB di Indonesia. Globalisasi memudahkan prinsipal mencari dan memindahkan lokasi produksi dengan sumber daya murah dan lebih dekat dengan wilayah pemasaran. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi menjadi seefisien mungkin. Inovasi teknologi juga menjadi hal penting dalam pasar PUB dimana PUB memiliki porsi cukup besar dalam penggunaan Iistrik untuk semua bangunan sehingga inovasi dalam efisiensi menjadi sangat penting.
TSP memiliki beberapa keunggulan yaitu kualitas sumber daya manusia yang baik, kualitas produk yang tetjamin yang telah terbukti ketangguhannya dan status sebagai distributor tunggal untuk produk TRANE. Keunggulan-keunggulan tersebut diharapkan dapat dipadukan TSP mempertahankan harga premium dari TRANE. Upaya mempertahankan harga premium dengan dukungan keunggulan tersebut mengharuskan TSP mcningkatkan Iebih banyak Iagi nilai manfaat kepada konsumen, tidak hanya produk TRANE namun juga pelayanan TSP sendiri. Sebab untuk bermain dengan strategi biaya sangat tidak mungkin. Delapan puluh persen harga jual adalah transfer price produk TRANE yang ditentukan oleh prinsipal.
Strategi yang dapat dilakukan oieh TSP saat ini adalah dengan bertahan melawan tekanan pesaing maupun konsumen. Strategi bertahan dengan menurunkan harga yang memiliki konsekuensi penurunan laba kotor TSP merupakan strategi sementara dalam waktu paling lama 2 tahun kedepan. Diharapkan dalam waktu tidak lebih dari 2 tahun ini TSP dapat mengembalikan persepsi konsumen mengenai pentingnya kualitas dan untuk menghasilkan suatu kualitas membutuhkan biaya yang berakibat munculnya harga premium untuk TRANE.
TSP perlu terus memelihara kedekatan hubungan dengan konsumen baik yang baru maupun lama (loyal). Upaya ini dilakukan untuk memudahkan TSP dalam memberikan pengertian kepada konsumen mengenai pentingnya sistem PUB yang terjamin kualitas dan kehandalannya.
Bila upaya menunjukkan nilai tambah (manfaat) melalui pendekatan hubungan dalam membina loyalitas konsumen gagal mempertahankan harga premium untuk TRANE, maka TSP harus berani menurunkan laba kotomya semaksimal mungkin sebagai cara untuk bertahan menghadapi tekanan pesaing. Dan bila hal ini berjalan terus sampai 4-5 tahun kedepan ditambah dengan tidak adanya keluhan terhadap produk Cina serta tidak ada perubahan kebijakan dari pihak prinsipal maka skenario terburuk adalah terancamnya posisi TSP dan TRANE sebagai pemimpin pasar PUB untuk segmen proyek di Indonesia. Ancaman lain adalah investor menarik dana investasi mereka dari TSP disebabkan keuntungan yang menurun yang tidak seimbang dengan resiko investasi yang mereka lakukan. Hal ini sangat disayangkan menimbang pasar PUB di Indonesia memiliki prospek yang cukup bagus selama Indonesia masih mampu membangun."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Natawidjaja
"Dewasa ini peluang bisnis mengembangkan lapangan minyak marjinal tidak diimbangi dengan tingkat keberhasilan perusahaan perusahaan bisnisnya. Kendala pengelolaan pada umumnya adalah keterbatasan dana dan sulitnya mencari pendanaan untuk membiayai bisnis yang padat modal dan berisiko tingg1 ini. Namun tidak demlkian halnya dengan PT. Indelberg Indonesia dan Elnusa Tristar Ramba Ltd, dengan strategi yang tepat dalam pengelolaam1ya kedua perusahaan tersebut mampu membuktikan bahwa bisnis ini menarik untuk dijadikan ladang investasi. Mempelajari langkah dan Cara apa yang telah dilakukan PT. Indelberg lndonesla dan Elnusa Tristar Rarnba Ltd hingga berhasil memaksimalkan nilai perusahaannya pada satu tahun pertama beroperasi, merupakan sesuatu yang menarik mengingat tidak banyak perusahaan yang bisa melakukannya.

Nowadays, business opportunity to develop marginal oi1field doesn't have given good result yet for the oil industry. The main reason of the management difficulties is scarcity in funding due to the characteristic of its industry. Otherwise. PT. Indelberg Indonesia and Elnusa Tristar Ramba Ltd have right strategies for managing the business and show us that business is interesting for investment. Learning from PT. 1ndelberg Indonesia and E1nusa Tristar Ramba Ltd about their successful! to maximize the value of their fim1 in the first year operation will become something useful because its not commonly happened."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hardjono Abdoerrachman, supevisor
"Masalah penelitian adalah strategi penawaranlpemasaran yang dapat digunakan oleh DJ Migas dalam melaksanakan program tender wilayah kerja migas. Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi penawaran/pemasaran yang dapat digunakan oleh DJMigas dalam melaksanakan program tender wilayah kerja migas. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggambarkan strategi pemasaran tender wilayah kerja migas pada suatu periode waktu yang didasari oleh fakta yang sebenarnya, melalui telaah data dan telaah kasus. Penelitian dilakukan dengan menggunakan riset kepustakaan, yakni dari buku dan literatur yang berhubungan dan riset lapangan dimana dilakukan dengan cara mengadakan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan masalah yang akan dibahas dalam tesis ini. Pada penelitian kali ini disusun strategi pemasaran program tender wilayah kerja migas yang tepat dengan mempertimbangkan faktor ekstemal dan internal melalui teknik TOWS analisis. Penyusunan strategi dilakukan dalam dua tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan alat bantu External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) matrik. Berdasarkan analisis tersebut, posisi pada saat ini berada pada posisi agresif dengan strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk baru. Implementasi strategi yang dianjurkan adalah melakukan penetrasi pasar dengan menggencarkan kegiatan pemasaran melalui bauran promosi untuk mendukung marketing strategy dan citra merek perusahaan dan pengembangan pasar dan pengembangan produk untuk antisipasi kejenuhan pasar. Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan strategi pengembangan pasar, dimana untuk mencapai strategi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan distribusi dan promosi yang terpadu dan memberikan kepuasan bagi korisumennya dengan produk yang berkualitas prima. Ini dapat dilakukan dengan dukungan sarana, prasarana serta infrastruktur yang dimiliki oleh DJMigas, meningkatkan kemampuan riset, mengelola & memberdayakan modal yang dimiliki dengan penuh kehati-hatian serta aktif mengikuti seminar-seminar teknologi yang berkaitan dengan teknologi eksplorasi dan eksploitasi untuk menambah wawasan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Yudho Adianto
"Tujuan karya akhir ini adalah mengidentifikasi kapabilitas perusahaan, mengkaji visi dan misi, serta merancang balanced scorecard di PT.Grahanusa Mediatama untuk meningkatkan efektifitas implementasi strategi perusahaan tidak hanya dari ukuran finansial. Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis mengkomunikasikan dan mengawasi eksekusi strategi melalui proses cascading sampai dengan level departemen dan alignment. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi perusahaan kurang selaras dan kurang dikomunikasikan. Balanced scorecard disertai cascading dan alignment membantu perusahaan meningkatkan implementasi strategis dalam hal komunikasi dan sinergi. Diharapkan karya akhir ini dapat menjadi referensi perusahaan dan pihak lain dalam mendalami balanced scorecard khususnya dari sisi praktek cascading dan alignment strategi.

This thesis is to identify and evaluate company capabilities, vision and mission, and design PT.Grahanusa Mediatama?s scorecard to improve strategy implementation, accomodating non-financial measures. Balanced scorecard as a Strategic Management System communicate and monitor strategy execution through cascading and alignment processes. The cascading processes will be made through departmental level. This study reveals that company strategy lacks communication thus execution. Cascading and alignment process of balanced scorecard could significantly improve communication and synergy across unit. The expectation is that this study could contribute a reference to those building the balanced scorecard or studying further about strategic cascading and alignment processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adi S. Widjojo
"ABSTRAK
P.T. AdvanBank International, adalah suatu nama suatu bank yang disamarkan dan merupakan suatu Bank Umum yang diiniliki oleh beberapa pengusaha swasta nasional. Nama Bank tersebut dirasa perlu disainarkan, khususnya didalam rangka menjaga kerahasiaan bank dimaksud. Hal mi merupakan suatu kelaziman terjadi dibanyak usaha, demikian juga dibidang perbankan.
P.T. AdvanBank International merupakan bank yang beroperasi pada pertengahan tahun 1990 yakni setelah adanya kebijaksanaan Paket Oktober 1988 atau sering dikenal dengan "Pakto 1988". Paket kebijaksanaan Oktober 1988 merupakan kebijaksanaan deregulasi dibidang keuangan, moneter dan perbankan. Kebijaksanaan mi mentbawa pengaruh yang besar terhadap industri perbankan baik peningkatan jumlah bank baru, perluasan jaringan kantor maupun peningkatan usaha dan jenis jasa dan produk yang ditawarkan.
Pesatnya perkembangan jumlah bank dan juxnlah kantor bank tersebut telah inengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan tenaga perbankan yang potensial, terjadinya kebutuhan dukungan teknologi dalam operasional bank, serta pola pikir dan sikap yang lebih bertanggung jawab dalam mengainankan kepentingan masyarakat. Para pendiri dan pemegang saham AdvanBank International adalah beberapa pengusaha inuda dari beberapa kelonipok usaha yang cukup terkenal. Sebagai bank umum komersil, bank mi cukup cepat perkembangannya, bahkan dianggap terlalu cepat bagi sebuah bank yang baru. Terlalu cepatnya perkeinbangan bank mi inenimbulkan inasalah pula, baik itu inasalah organisasi, teknologi, operasi, organisasi dan pengawasan.
Dengan dikeluarkannya kebijaksanaan moneter dibidang keuangan dan perbankan pada bulan Februari 1991 atau yang dikenal dengan istilah Paket Februari 1991 ("Paktni 1991"), maka perbankan mengalami perubahan mendasar karena perbankan dituntut untuk mementingkan sikap kehati-hatian didalam menjalankan usahanya.
Paket kebijaksanaan Februari 1991 tersebut dilaksanakan pemenintah berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain dengan adanya globalisasi perbankan secara interna tional, seperti masalah peninodalan harus sesuai dengan ketentuan dari Bank for International Settlement (BIS).
Kebijaksanaan tersebut merupakan penyempurnaaafl dari ketentuan yang telah ada, antara lain:
(a) Pengawasan inaupun Pembinaan bank dilakukan dalam rangka inewujudkan sistem perbankan yang sehat dan effisien dalaxa arti
- dapat memelihara kepentingan masyarakat banyak
- berkembang dengan wajar
- berxnanfaat bagi perkembangan ekonomi Indonesia
(b) Pola pendekatan yang digunakan adalah bahwa sebagai leinbaga kepercayaan,"kesehatan" suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, balk peinilik dan pengelola bank, masyarakat sebagai pengguna jasa maupun Bank Indonesia selaku pengawas dan pembina bank.
(c) Untuk inencapai tujuan tersebut pada butir (a) dan dengan menggunakan pendekatan pada butir (b) maka terdapat dua hal yang perlu dilakukan
- perubahan pola pikir pihak yang terkait dengari upaya peningkatan usaha bank.
- Penyesuaian sisteni pengawasan dan pembinaan bank dalain deregulasi dan globalisasi
(d) Penyesuaian sistem pengawasan dan pembinaan bank
(e) Sentralisasi dalarn pelaksanaan kegiatan pengawasan dan penthinaan perbankan.
Dengan adanya kebijaksanaan tersebut inaka AdvanBank International menghadapi masalah strategis yang mempengaruhi rencana dan kebijaksanaan jangka panjang, khususnya didalam pengembangannya.
Tingkat kesehatan dari bank tersebut pada saat mi sangat mempengaruhi keberhasilan didalam melaksanakan rencana pengeiribangan bank khususnya didalairt perluasan jaringan cabang maupun peningkatan status rnenjadi sebuah bank devisa.
Sesuai kebijaksanaan Paktri 1991 tersebut maka sejauh mi untuk membuka cabang ataupun peningkatan status inenjadi bank devisa adalah sebagai berikut
1.Pembukaan Kantor Cabang dengan status dibawah kantor cabang - tingkat kesehatan dan permodalan bank dalam 12 bulan terakhir sekurang-kurarigflya dalain 10 bulan tergolong sehat dan 2 bulan selebihnya cukup sehat.
2. Pembukaan Kantor Cabang dengan status Kantor Cabang diluar negeri
- telah inenjadi bank devisa sekurang-kurangnya 1 tahun
- tingkat kesehatan serta permodalan dalam 24 bulan terakhir sekurang-kurangflya 20 bulan tergolong
sehat dan 4 bulan selebihnya cukup sehat.
Syarat menjadi Bank Devisa
- Bank yang bersangkutan dalam 24 bulan terakhir minimal 20 bulan tergolong sehat dan inempunyai perinodalan yang cukup dan 4 bulan selebihnya cukup sehat.
- Volume usaha sekurang-kurangflya sebesar Rp 100 milyard.
- Dana pihak III sekurang-kUrangflya Rp 80 milyard.
- Pinjaman yang diberikan sekurang-kuraflgflya sebesar Rp 75 inilyard.
Dengan adanya berbagai kebijaksanaan tersebut inaka didalam pengembanganflya rnaupun pertumbuhan baik dilihat dari segi total aktiva, jumlah jaringan cabang dan status bank, tidak saja dilihat dari jumlah dana yang dapat dihimpun dan disalurkan. Sesuai dengan ketentuan tensebut maka nilai tingkat kesehatan bank tersebut sangat menentukan pengembangannya. Sedangkan tingkat kesehatan bank ditentukan oleh berbagai faktor yang ada didalam bank, termasuk pegawai, pengelola dan pemilik bank itu sendiri. Walaupun faktor internal tersebut dipengaruhi pula oleh faktor eksternal yang merupakan lingkungan usaha secara global.
Menghadapi situasi, lingkungan usaha dan kondisi tersebut maka AdvanBank International perlu menetapkan kebijaksanaan dan strategi yang efektip agar berbagai kendala didalam pengembangannYa dapat diatasi dengan baik, sehingga berhasil dalam mencapai sasaran untuk menjadi bank yang sehat, dapat berkembang dengan baik, bermanfaat bagi perkembangan ekonoini nasional serta dapat membantu meningkatkan tarap hidup masyarakat banyak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Ramadhany
"PT Elders Indonesia sebagai perusahaan pengimpor sapi bakalan, penggemukan, pemotongan, dan distribusi sapi dan daging sapi kelas A membawa kita pada pertanyaan yang berkaitan pada posisi perusahaan tersebut di dalam peta persaingan komoditas sapi potong di Indonesia dan strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Elders Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi terbaik bagi perusahaan tersebut agar dapat memenangkan persaingan dalam bisnis komoditas sapi potong di Indonesia, mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, dan yang pada gilirannya memberikan kontribusi pada pengembangan komoditas sapi potong di Indonesia.
Model penelitian ini menggunakan 5-Forces Model yang dikembangkan oleh Potter untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang mempengaruhi strategi dan kebijakan bisnis PT. Elders Indonesia. Kelima kekuatan dalam model tersebut mencakup pemasok, pembeli, produk baru, pendatang baru, dan pesaing.Penelitian ini juga melihat kebijakan pemerintah terhadap industri sapi potong di Indonesia dan sejauh mana kebijakan tersebut mempengaruhi strategi bisnis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Elders Indonesia mendapatkan keuntungan yang relative stabil dengan tidak adanya perubahan dalam strategi profit. Untuk meningkatkan mutu, kualitas, dan pengawasan terhadap hasil produksi berupa daging sapi dan obat-obatan untuk hewan PT. Elders Indonesia disarankan untuk mengembangkan strategi integrasi horizontal.

The success of a prominent, licensed and internationally certified slaughter house and feedlot, PT Elders Indonesia, on class A beef cattle import, production, and distribution, has led to questions pertaining the place of the company in the overall picture of beef cattle business mapping in Indonesia. It is interesting to learn the different competitive strategies employed and implemented by the company.
The purposes of this study were to identify the best strategy for the company to be able to compete with other similar industries in Indonesia and make progressive profit, which in turn to give a contribution for the development of national beef cattle industry in Indonesia.
This study used the 5-Forces Model developed by M. Potter to identify the key players affecting the business policy and strategy of the company. The Model outlines 5 main forces in business: supplier, buyer, new product, newcomer, and competitor. The study also looked into the government's policy on the national beef cattle industry and to what extent it has influenced the business strategy.
The results showed that PT Elders Indonesia had a relatively stable profitdevelopment with the same business strategy. The horizontally integrated strategy should continuously be developed in order to improve the quality and control of beef cattle product and by product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29739
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Seto Damarjati
"Tesis ini membahas perumusan strategi operasi pada PT ECS Indo Jaya (ECS) yang akan menjalankan bisnis jasa sebagai pendamping penjualan produk. Saat ini ECS menjalankan bisnis jasa sebagai pendamping penjualan produk hanya untuk satu jenis produk dari merk Cisco, sementara ECS sering menerima permintaan jasa untuk beragam jenis produk dari merk Cisco juga sehingga ECS terpaksa kehilangan kesempatan bisnis tersebut. Oleh karena itu ECS membutuhkan strategi operasi sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Perumusan strategi operasi dilakukan dengan menggunakan metode pemodelan Slack. Perumusan strategi operasi menghasilkan bahwa ECS harus mulai membangun kapasitas dan mengembangkannya agar dapat menghasilkan keunggulan kompetitif pasar.

The focus of this thesis is to formulate an operation strategy for PT ECS Indo Jaya (ECS) who will run services business as value-added for Cisco Systems product distribution. ECS runs services business as value-added for single type of product from Cisco, while ECS often receive services requests for various types of products therefore ECS has lost business opportunities. To overcome this problem ECS requires operating strategy as part of its business strategy. This study uses Slack method to formulate the operation strategy. The results shows that ECS has to setup and develop its capacity, in order to create its market competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islami Rusdianawati
"Tesis ini membahas tentang penyusunan Rencana Strategi Bisnis RSUD Palabuhanratu tahun 2012-2016 sebagai prasyarat untuk menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah). Tujuan penelitian ini adalah disusunnya rencana strategi bisnis yang paling sesuai dan realistik dengan kondisi internal dan eksternal RSUD Palabuhanratu.
Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan pendekatan analisis masalah secara deskriptif analisis menggunakan alat formulasi strategi berupa Analisis SWOT, Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks IE dan Matriks TOWS. Strategi terpilih hasil analisis adalah Product Development dan Market Penetration. Selanjutnya dari strategi terpilih dibuat alternatif strategi yang aplikatif untuk diimplementasikan langsung oleh RSUD Palabuhanratu.
Berdasar hasil penilaian dengan QSPM, maka strategi terpilih yang diimplementasikan dari strategi Product Development adalah : Meningkatkan Jenis Layanan, anatar lain dengan pembukaan poli eksekutif, penambahan jenis poli spesialis, dan pembangunan ruang VVIP. Adapun strategi yang akan diimplementasikan dari Market Penetration adalah : Pelayanan Luar Gedung, seperti pelayanan poli spesialis di Puskesmas, kerjasama dengan klinik-klinik perusahaan dalam hal pelayanan medis, penyediaan obat-obatan, layanan ambulan dan lain-lain.

This thesis discusses the preparation of the Strategic Business Plan for Hospital Palabuhanratu years 2012 - 2016 as a prerequisite for the KDP BLUD. The BLU policy is one of government's efforts to improve the quality of its Public Service including hospitals. The purpose of this study is to review the most appropriate and realistic formulation of business strategy plan due the condition of internal and external conditions Palabuhanratu hospitals.
This study is an operational research approach focusing on problem analysis and descriptive analysis using strategy formulation tools in the form of a SWOT analysis, EFE matrix, IFE Matrix, IE Matrix and Matrix tows. Based on strategy analysis and TOWS matrix IE result, this research chosen Product Development and Market Penetration. Furthermore, based from the chosen strategy this thesis made applicable alternative strategies to be implemented directly by the Palabuhanratu Hospital.
Based on the assessment results with QSPM, which is an instrument of strategic decision-making, then selected the strategy which is implemented from the Product Development strategy is to: improving the service type, such as opening executive poly, the addition of specialists poly types and the construction of VVIP room. Another strategy would be implemented from Market Penetration is: Foreign Service Buildings, such as poly specialist services in health centers, clinics cooperation with companies in terms of medical services, provision of drugs, ambulance services and others.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30277
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>