Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thanty Widyastuti
"Dalam rangka menjamin aksesibilitas data kepegawaian di seluruh Puskesmas Kecamatan Wilayah Jakarta Selatan dan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan-kegiatan manajemen kepegawaian, Suku Dinas Kesehatan Masyarakat semenjak tahun 2005 menerapkan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) di seluruh Puskesmas Kecamatan wilayah Jakarta Selatan. Pelaksanaan Simpeg di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal dimana pengerjaan laporan DUK dan dislokasi pegawai masih dilakukan secara manual, hal ini mengindikasikan bahwa proses kegiatan Simpeg yang terganggu karena belum bisa memberikan informasi kepegawaian yang diinginkan. Sehubungan dengan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sistem informasi manajemen kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu adanya input, proses, dan output. Dengan pendekatan sistem ini dibuat kerangka konsep dimana komponen input terdiri dari tenaga SDM yang meliputi pengalaman, pendidikan, pelatihan, dan kesehatan, komitmen, dana, sarana, SOP/penunjang, serta data. Komponen proses terdiri dari pengumpulan data, entry data, dan update data, sedangkan komponen output dalam sistem ini adalah informasi kepegawaian yang lengkap, akurat, tepat waktu, dan dapat dipercaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam (in ? depth interview) dan data yang dikumpulkan dan dianalisa adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan dan data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen yang berkaitan dengan Pelaksanaan Simpeg.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum berjalan secara optimal, hal ini disebabkan karena pengumpulan data kepegawaian sebagai data dasar sering terlambat dan tidak lengkap sehingga mempengaruhi proses entry data, laptop yang hanya terdiri dari satu buah dan selalu bergantian, serta keterbatasan petugas operator Simpeg yang akhirnya tidak bisa melanjutkan kembali tugasnya. Selain itu kurangnya komitmen baik dari pihak Kepala Puskesmas dan Sudin Kesmas Jaksel dimana monitoring dan evaluasi tidak dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan berdampak pula kepada pelaksanaan Simpeg yang akhirnya terhenti dan belum dapat dilanjutkan hingga saat ini.
Agar pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dapat terus dilanjutkan maka penulis menyarankan untuk dilakukan pelatihan ulang kembali untuk pihak yang saat ini bertanggung jawab di Subbagian Kepegawaian dan secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi baik dari pihak Sudin Kesmas Jaksel, Kepala Puskesmas, dan Kepala Bagian Tata Usaha yang bertindak sebagai atasan langsung petugas operator Simpeg dengan meminta laporan rutin dari pelaksanaan program Simpeg. Dalam pelaksanaan program Simpeg diperlukan komitmen mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan/pegawai, tanpa adanya komitmen mustahil suatu program dapat dukungan untuk dilaksanakan."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Anitya Helsa
"Kesehatan merupakan salah satu aspek yang mengalami banyak perkembangan dan perubahan terutama pada masa reformasi saat ini. Reformasi turut mendorong adanya otonomi daerah yang merupakan awal yang sangat baik bagi daerah dalam menata kembali Sistem Kesehatan dan Manajemen kesehatan. Otonomi daerah atau desentralisasi adalah sebagai salah satu strategi pembangunan kesehatan berarti membuka peluang kepada daerah untuk meningkatkan perencanaan pembangunan yang lebih spesifik dan juga berarti lebih mendekatkan pengambilan keputusan dan kebijakan ke permasalahan yang ada di daerah sehingga pemecahan masalahnya menjadi efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah tersebut.
Pengambilan keputusan dan perencanaan membutuhkan dukungan informasi yang baik. Oleh sebab itu sistem informasi menjadi hal yang sangat penting saat ini mengingat begitu cepatnya perkembangan di segala bidang saat ini. Hal tersebut juga terjadi pada dunia kesehatan. Program Sistem Informasi Kesehatan Integrasi memberikan arahan secara bertahap untuk melakukan pengelolaan informasi secara terpadu dan menyeluruh dengan memanfaatkan kemajuan teknologi secara optimal. Tujuan penyelenggaraan SIK puskesmas adalah tersedianya Informasi Kesehatan yang akurat, cepat, dan menyeluruh di Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitaatif dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan Wawancara Mendalam dan Focus Group Discussion . sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku dan dokumen-dokumen yang terdapat di Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan SIK Integrasi di Puskesmaspuskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur pada tahun 2007.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa program SIK Integrasi telah dilaksanakan oleh Puskesmas-puskesmas di wilayah kerja Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Jakarta Timur namun belum berjalan dengan optimal. Terdapat banyak hambatan / kendala dalam pelaksanaannya. Kendala / ahmbatan tersebut antara lain berasal dari petugas SIK Integrasi, peralatan, anggaran SIK, dan proses posting data SIK Integrasi itu sendiri.
Saran yang diberikan sehubungan dengan hasil penelitian adalah melakukan pelatihan kepada petugas SIK secara terus-menerus, membangun kerja sama yang lebih baik antara Dinkes DKI Jakarta dengan pihak KPTI, dan Dinkes diharapkan dapat menembah jumlah petugas yang bertanggung jawab menangani masalah yang berhubungan dengan kegiatan SIK Integrasi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Muharomah
"Untuk memberi pelayanan obat secara efektif, efisien dan rasional diperlukan manajemen obat yang mencakup perencanaan, permintaan obat, penerimaan obat, penyimpanan, distribusi, pengendalian, pelayanan obat, serta pencatatan danpelaporan. Fungsi-fungsi tersebut membentuk siklus dimana setiap fungsi berperan
dalam menunjang fungsi lainnya. Namun puskesmas dengan segala keterbatasannya seringkali terfokus hanya pada fungsi-fungsi tertentu. Salah satu fungsi yang kurang diperhatikan oleh puskesmas yaitu fungsi penyimpanan obat. Terkait dengan manajemen penyimpanan obat, diketahui di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa masih
terdapat beberapa masalah antara lain belum dimilikinya gudang obat sendiri, serta masih banyak terjadi perangkapan tugas akibat kekurangan tenaga yang menyebabkan proses-proses yang terkait dengan penyimpanan obat di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa tidak berjalan optimal. Sebagai puskesmas yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2000, adanya keterbatasan tersebut menuntut Puskesmas
Kecamatan Jagakarsa untuk melakukan manajemen penyimpanan obat yang sesuai prosedur agar kuantitas dan kualitas persediaan obat tetap terjaga. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Informan penelitian ini sebanyak empat orang yang dipilih berdasarkan kesesuaian dan kecukupan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui manajemen obat di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan Tahun 2008.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen penyimpanan obat yang
selama ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada dasarnya sudah cukup baik. SDM yang ada telah berusaha secara optimal dalam menjalankan tugasnya walaupun dirangkaptugaskan. Formulir tersedia dengan cukup lengkap. Prosedur tersedia dengan materi yang cukup, namun belum disosialisasi secara optimal.
Sarana dan prasarana telah memadai, hanya Gudang Obat belum tersedia secara mandiri dan pemeliharaannya kurang diperhatikan. Proses yang dilakukan mulai dari penerimaan sampai pencatatan dan pelaporan secara umum sudah cukup baik.
Walaupun ada beberapa hal yang masih belum sesuai prosedur namun dinilai tidak menimbulkan masalah yang berarti.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat di Puskesmas
Kecamatan Jagakarsa yaitu perlu dilakukan penyediaan Gudang Obat secara mandiri atau diadakan perekrutan tenaga tambahan. Jika kedua hal tersebut sulit direlisasikan maka perlu dilakukan optimalisasi tenaga yang ada dengan pembagian beban kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan fisik, mental, pengetahuan dan keterampilan
petugas. Prosedur yang ada sebaiknya disosialisasikan. Pemeliharaan sarana dan prasarana sebaiknya dilakukan secara rutin dan lebih sering. Penanggung Jawab Gudang Obat harus bertindak lebih tegas terhadap permintaan obat yang menyimpang dari hasil alokasi, serta Penanggung Jawab Farmakmin harus bertindak lebih tegas terhadap sering terjadinya kesalahan perekapan laporan."
Lengkap +
2008
S5415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sumartini
"Tesis ini membahas pengembangan software pengolahan dan analisa data Tujuan pengembangan ini tcrbentuknya prototype yang berguna menghasilkan indikator, laporan kegiatan dan kewasapadaan dini KLB gizi buruk balita. Prototype ini dapat menghasilkan banyak informasi penting sebagai Decision Support Sistem (DSS). Pengembangan system dilakukan dengan metode. System Development Lyla Cycle (SDLC) yang terdiri dari tahapan analisa system, perancangan system dan ujicoba prototype. Software yang digunakan untuk aplikasi prototype adalah Microsoft access dan arc.view 3.3. Pengembangan dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini adalah pengembangan system yang menghasilkan informasi untuk pelakmnaan monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi masyaraknt berupa keluaran indikator SKDNclan kasus infcksi balita sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan.

The study focused on developing processed and analysed nutrient data soiiware. T he objective is to develop prototype which produce indicator, activities report, and early waming of underlive malnutrition outbreak. This Prototype can produce a lot of important as Decision Support System (DSS). Developing System conducted with System Development Life Cycle (SDLC) method which consist of analysed system, design system and testing prototype. Microsoft access and arc.vicw 3.3 is used for the application. Developing program was conducted in Cirebon Health District office. The program provides infomiation for monitoring and evaluation of health nutrition which produce indicators of SKDN and infection cases among undertive children. Beside the information is useful for decision makers as an input."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hajar
"Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Kabupaten Musi Banyuasin adalah tulang punggung bagi pelaksanaan pengembangan daerah berwawasan kesehatan. Salah satu produk dari SIK Kabupaten Musi Banyuasin merupakan bentuk data dan informasi yang dapat menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan adalah Data Umum Puskesmas.
Pengelola data di Seksi Informasi dan Data pada Dinas Kesehatan Kab. Musi Banyuasin selama ini mengalami kesulitan dalam mengelola Data Umum Puskesmas menjadi informasi yang diinginkan disamping begitu banyak data yang harus dianalisis. Hal ini disebabkan karena belum dikembangkannya basis data dan Sistem Infonnasi Data Umum Puskesmas tersebut. Pengelolaan Data Umum Puskesmas yang diserahkan kepada Seksi Inforrasi dan Data, selama ini dilakukan hanya sekedar pengumpulan data yang kemudian diarsipkan. Jika terjadi permintaan kebutuhan informasi, proses analisanya selama ini hanya dalam bentuk penjumlahan yang dilakukan secara manual, demikian pula dengan bentuk penyajiannya berupa tabel dan grafik juga belum pernah dilakukan.
Ruang lingkup penelitian ini meliputi pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas yang dirancang khusus untuk tingkat Kabupaten/Kota, dan sebagai model adalah Dinas Kesehatan Kab. Musi Banyuasin.
Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas ini merupakan pengembangan sistem berskala kecil yang tahapan pengembangannya terdiri dari tahap analisis sistem, desain sistem, klasifikasi indikator rasio, dan tersedianya aplikasi Sistem Informasi Data Umum Puskesmas.
Teknik analisa data pada pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas menggunakan analisa rasio sesuai indikator kesehatan yang ditetapkan oleh Depkes RI dan profil UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) di Dinas Kesehatan Kab. Musi Banyuasin, dengan rata-rata hitung (mean) sebagai standar indikator pengklasifikasian.
Dari analisis sistem yang dilakukan pada Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas, laporan Data Umum Puskesmas diharapkan analisanya rutin dilaporkan, dimana sebagian besar informasi digunakan untuk perencanaan. Sedangkan permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang lama dapat dijadikan sebagai acuan suksesnya pe!aksanaan pengembangan sistem yang baru.
Tahap desain pada Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas ini, meliputi komponen desain model, desain masukan, desain keluaran, dan desain teknologi.
Dari pengklasifikasian berdasarkan rata-rata hitung (mean) diperoleh distribusi wilayah berdasarkan sarana, tenaga, dan peralatan kesehatan yang kurang atau baik pola distribusi wilayahnya.
Tersedianya aplikasi Sistem Informasi Data umum Puskesmas ini merupakan alat hantu yang akan meringankan tugas pengelola data yang memudahkan dalam proses pemasukan data, pemrosesan data, dan penyajian data.
Penggunaan standar indikator sesuai Kabupatenl Kota akan lebih baik dalam implementasi Pengembangan Sistem Informasi Data Umum Puskesmas di Dinas Kesehatan Kab, Musi Banyuasin.
Daftar Bacaan: 45 (1978-2002)

Developing Information System of General Data of Health Center in Health Office of District of Musi Banyuasin, Province of Sumatra Selatan Health information system (SIK) in district of Musi Banyuasin is a backbone for developing a healthy view area. One of product of S1K district Musi Banyuasin that could be basic of decision-making is general data of health center.
Data manager in Information and Data Section in Health Office of District of Musi Banyuasin has difficulties in processing general data of health center to produce information, besides there is a lot of data that should be analyzed. This is because no databases that have develop from information system of general data in this health center. General data of health center delivered to section of Information and data, until now the data only to be collected and stored to archive. When there is demand for information needs, the analysis only in adding form and manually, also for presenting on never using tables or graphics.
Scope of this study is developing information system of general data of health center, which specially designed for district level, and the model is Health Office of district of Musi Banyuasin.
This development is small-scale system development, stage of the development consist of system analysis, system design, indicator ration classification, and availability of information system of general data of health center.
Data analysis technique in this system information using ratio analysis as the health indicator that have determined by Depkes RI and UKBM (Health Efforts by Human Resources) profile in Health Office of district of Musi Banyuasin, with mean as classification indicator standard. From system analysis that has been done, general data report of health center hoped the analysis reported routinely, where most of information used for planning. While problems that have been found in old information system, could be made as a reference to successfulness of new system development.
Design steps in system information of general data of this health center, including model design, input design, output design, and technology design.
From classification based on mean, it is found that area based on facility, manpower, and health instruments which inadequate or well pattern of area distribution
Availability of system information application of general data of health center is instrumenting that help data manager to do their job easier in input, processing, and presenting data.
Indicator standard usage that suitable for district or city would be better to do in implementing information system of general data health center development in Health Office of Musi Banyuasin.
References: 45 (1978-2002)
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Purseno
"Sistem kesehatan di seluruh wilayah Indonesia mengalami berbagai tantangan yang sangat berat. Krisis moneter tahun 1997 mengakibatkan pemotongan besar-besaran anggaran sektor kesehatan yang berakibat pada kekurangan obat-obatan dan berbagai sarana dan prasaran kesehatan lainnya. Proses desentralisasi di tahun 1999 menjadikan sistem informasi kesehatan terfragmentasi dan menurunnya koordinasi di berbagai sektor. Pemerintah daerah tingkat Kabupaten/Kota kurang faham pada peran mereka, dan lebih jauh lagi kurangnya insentif dan rendahnya kemampuan teknis semakin memperburuk keadaan. Departemen Kesehatan berharap pemerintah daerah secara sukarela menyampaikan laporan secara teratur. Yang terjadi justru timbulnya banyak kesalahan data dan pengiriman data tertunda. eHealth dengan mendayagunakan ICT secara optimal akan menjadikan layanan kesehatan lebih efektif dan efisien. eHealth juga merupakan saran yang memungkinkan penyediajasa kesehatan menerapkan standar layanan terbaik untuk mningkatkan kualitas dan keamanan layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa peran eHealth sebagai kerangka strategis untuk memperkuat sistem informasi kesehatan. Tesis ini juga memberikan gambaran tentang hal-hal penting yang perlu ditingkatkan dalam organisasi dan infrastruktur sistem kesehatan.

The health system across the country of Indonesia is experiencing some of the most difficult challenges. The 1997 financial crisis brought funding cuts that confirmed the susceptibility of the government?s network to drug shortages and other breakdowns. Decentralization in the 1999 has fragmented the health information system and undermined coordination among various sectors. Subnational governments authorities are unaware of their roles, and, more critically, lack of incentives and technical capacity to carry out those roles. The Ministry of Health relies on local governments to report information voluntarily. This has resulted in an erratic or delayed submission and poorquality data. eHealth represents a major step in transforming the health system into a robust and streamlined continuum of care, through the wide implementation of ICTs. It is also a powerful tool to allow providers to apply the highest standards and best practices to improve the quality and safety of health services. The goal of this study is to analyze the role of eHealth as a strategic framework to strengthen the current Indonesia?s healt information system. This thesis also introduces a significant and much needed improvement to the organization and infrastructure of the health system."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Apriyansah
"Human resources is an important asset in an organization, inclusive of governance institution. Human resources management in organization is an systems with complex. Therefore, the organization required an integrated systems which can accommodate the officer data better. Personel Management Information System (SIMPEG) represent an integrated computerized system can be used in human resource management. The basic problem of this research is 'how the implementation of Personel Management Information System at Personel Bureau of Domestic Departement and its implementation barriers'. This research arranged to analyze how the implementation of Personel Management Information System at Personel Bureau of Domestic Departement. The approach used in this research is qualitative approach. Primary data were gathered through in depth interview using guidance. Secondary data were gathered through literature study.
Based on research conducted, in the implementation, Personel Management Information System (SIMPEG) has able to provide and manage information about all personel at Domestic Department as decision support systems. SIMPEG related to 5 things: hardware, software, brainware, netware, and dataware that connected and influenced each other. Barriers in application happened because 3 things: limit of budgets, internal accessibilities limitations, and low quality of human resources.
Result from this research are result of information from SIMPEG have good, but its applying not yet optimal, because use result of SIMPEG information still be depended from itself user. There are four suggestion based on research summary: (1) more attention to budget from government, (2) repair of network problem at internal of Domestic Departement and Local Government."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marsellinus Bachtiar
"
ABSTRAK
LBH- Jakarta sebagai sebuah firma hukum adalah sebuah industri jasa yang produknya adalah pelayanan hukum dalam berbagai bentuknya.
Dengan semakin tingginya jumlah klien yang masuk sebagai akibat semakin tingginya kesadaran hukum masyarakat, LBH-Jakarta dimntut untuk meningkatkan penerapan manajemen modem dalam penanganan kasus.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya (penanganan kasus) , LBH-
Jakarta masih menggunakan metode manual dalam pengelolaan sistem informasi.
Walaupun Cara demikian masih dirasakan memadai, namun divisi Informasi dan Dokumentasi LBH-Jakarta mempunyai keinginan untuk menerapkan komputerisasi dalam sistem penanganan kasus. Adanya kelnginan untuk merancang sistem komputerisasi timbul karena kesulitan pengelolaan dan pengendalian aliran informasi dalam penanganan kasus.
Dalam skripsi ini dibahas perancangan sistem infonnasi kepegawaian sebagai bagian dari sistem penanganan kasus di LBH-Jakarta. Dengan adanya sistem informasi kepegawaian yang berbasis komputer akan memudahkan manajemen dalam pendistribusian kasus pada pengacara dan perencanaan sumberdaya manusia (pengacara) agar proses penanganan kasus optimal.
Perancangan sistem informasi kepegawaian yang berbasis komputer dilakukan dengan perancangan sistem dan prosedur dan kemudian perancangan basis data kepegawaian Basis data kepegawaian yang clirancang akan mendukung sistem inforrnasi kepegawaian untuk mencapai tujuan optimalisasi sistem penanganan kasus di LBH-Jakarta.
Perancangan sistem informasi kepegawaian pada skripsi ini juga merupakan awal perancangan sistem informasi untuk model firma hukum.
"
Lengkap +
1997
S36768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asna Damayanti
"Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah elemen informatika kesehatan yang berfokus terutama pada kebutuhan administrasi rumah sakit. Penggunaan SIMRS dalam operasi rumah sakit harus dapat memberikan kenyamanan, untuk mengatasi layanan dan kendala administrasi, dan untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi sistem informasi terhadap produktivitas pengeluaran kas / unit bank di rumah sakit Subjek dan Metode: Ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di pusat kardiovaskular nasional Harapan Kita, Jakarta. Variabel dependen adalah produktivitas. Variabel independen adalah implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Data dikumpulkan dengan wawancara dan review dokumen. Hasil: Sistem manual pada pengeluaran administratif unit kas / bank menghasilkan beberapa masalah, seperti kesalahan perhitungan, kesalahan penulisan, duplikasi data, dan waktu pemrosesan yang lama. Penerapan aplikasi verifikasi pengeluaran meningkatkan akurasi perhitungan hingga 100%, menghilangkan duplikasi data, dan mempersingkat waktu pemrosesan Kesimpulan: Penerapan aplikasi verifikasi pengeluaran meningkatkan produktivitas di unit kas/bank pengeluaran dengan meningkatkan akurasi perhitungan, menghilangkan duplikasi data, dan mempersingkat waktu pemrosesan.

Health Management Information Systems (HMIS) is an element of health informatics that focuses mainly on the administrational needs of hospitals. The use of HMIS in a hospital operation must be able to provide convenience, to overcome service and to administrative constraints, and to increase productivity. This study aimed to analyze the impact of information system implementation on the productivity of the expenditure cash/ bank unit in a hospital. Subjects and Method: This was a descriptive qualitative study conducted at national cardiovascular center Harapan Kita, Jakarta. The dependent variable was performance. The independent variable was Health Management Information Systems (HMIS) implementation. The data were collected by interview and document review. Results: The manual system at the administrative expenditure cash/ bank unit yielded several issues, such as calculation error, writing error, data duplication, and long processing time. The implementation of verification aplication improved calculation accuracy up to 100%, eliminated data duplication, and shortened processing time Conclusion: The implementation of verification aplication improves productivity of the expenditure cash/ bank unit in a hospital by increasing calculation accuracy, eliminating data duplication, and shortening processing time."
Lengkap +
2019
T53075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfansyah Maulana Hidayat
"Penjaminan Mutu merupakan suatu program evaluasi yang dilakukan sebagai upaya pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan. Saat ini pelaksanaan penjaminan mutu masih dilakukan dengan cara konvensional sehingga didapat beberapa masalah terkait pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, penyimpanan data dan umpan balik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi yang dapat membantu proses pencatatan dan pelaporan yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan sistem informasi dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan perancangan sistem menggunakan metode prototipe yang memungkinkan pengembangan sistem dilakukan lebih cepat dan pengguna dapat langsung berinteraksi untuk memberikan umpan balik terhadap sistem yang dikembangkan.
Penelitian ini menghasilkan Prototipe Sistem Informasi penyelenggaraan pelatihan yang mempermudah proses pengumpulan, pengolahan dan rekapitulasi data secara tepat waktu dan cepat dikarenakan proses nya dilakukan secara otomatis oleh teknologi komputer. Penyimpanan data menggunakan teknologi basis data untuk memudahkan penelusuran data. Keluaran berupa penyajian informasi untuk membantu dalam pengawasan dan pengendalian mutu proses penyelenggaraan pelatihan serta hasil dari sistem informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai data pendukung dalam penetapan kebijakan terkait pelatihan bidang kesehatan.

Quality assurance is an evaluation program used to manage and control the implementation of training activities. Currently, quality assurance is still implemented using a traditional method, which causes a number of issues with data collection, processing, presentation, storage, and feedback. The aim of this study is to create an information system that can help in the process of recording and reporting data in a more effective and efficient way. Information system development is carried out utilizing a qualitative research approach with system design using the prototype method, which allows system development to be carried out more quickly and users to directly interact to provide input on the system being developed.
This research resulted in a training information system prototype that automates the automatic collection, analysis, and recapitulation of data utilizing computer technology. Data storage uses database technology to simplify data tracking. The results of this information system can be used to monitor and manage the quality of the training delivery process and the results of this information system can be used as supporting data in establishing policies related to training in the health sector.
"
Lengkap +
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>