Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ranny Rizky Fitriani
"Penelitian ini ingin meilhat pengaruh pemujaan selebriti, kesempatan bertemu selebriti, serta persepsi kongruensi antara selebriti dan produk terhadap perilaku membeli produk yang di-endorse oleh selebriti tersebut. Dalam penelitian ini, selebriti yang dimaksud adalah grup band Slank. Celebrity attitude scale (Maltby, Houran, Lange, Ashe, & McCutcheon, 2002) digunakan untuk mengukur pemujaan selebriti, kesempatan bertemu selebriti diukur dengan jarak antara domisili partisipan dengan markas grup band Slank, serta persepsi kongruensi antara selebriti dan produk diukur dengan jarak makna semantik antara konsep 'grup band Slank' dan konsep 'produk'.
Hasil penelitian yang dilakukan kepada 80 partisipan memperlihatkan bahwa tingkat pemujaan selebriti tinggi hanya membuat partisipan membeli lebih banyak pada produk tertentu. Kesempatan bertemu dengan selebriti yang rendah justru membuat partisipan membeli lebih banyak produk yang di-endorse Slank. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa persepsi kongruensi yang tinggi antara konsep grup band Slank dan produk tidak membuat partisipan lebih membeli produk tersebut. Partisipan mempersepsikan kongruensi antara konsep grup band Slank dan produk yang di-endorse Slank secara lebih tinggi dibandingkan ketika mempersepsikan kongruensi antara konsep grup band Slank dan produk sejenis yang tidak di-endorse Slank.

The aim of this present study was to examine the influence of celebrity worship level, opportunity to meet celebrity, and perception of congruence between celebrity and product toward purchasing behavior on product endorsed by celebrity. The celebrity intended in this study is Slank. Celebrity attitude scale (Maltby, Houran, Lange, Ashe, & McCutcheon, 2002) was used to measure celebrity worship, the opportunity to meet celebrity was measured by counting the distance between participant's domicilies and Slank's fanbase, and the perception of congruence between celebrity and product was measured using semantic meaning distance between 'Slank band' concept and 'product' concept.
The result from 80 participants shows that the level of celebrity worship only makes the participants to purchase more in certain products. In contrary, low opportunity to meet celebrity makes the participants to purchase more on products endorsed by Slank. Result from this study also shows that the high perception of congruence between Slank band and product does not make participants buy that product. Participant perceive higher in congruency between concept of Slank band and products endorsed by them, compare to congruency between concept of Slank band and other similar products not endorsed by them."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
659.1 RAN p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Laila Indah Baskara Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe dukungan selebriti dan kongruensi selebriti dengan produk yang memengaruhi intensi membeli pada pengguna Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen secara daring dengan 2x2 factorial between subject design. Variasi dilakukan pada tipe dukungan selebriti selebriti terkenal vs selebriti tidak terkenal dan kongruensi selebriti dengan produk kongruensi tinggi vs kongruensi rendah . Partisipan berjumlah 774 orang berusia 18-25 tahun yang masuk kategori usia pengguna Instagram terbanyak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor intensi membeli pada dukungan selebriti terkenal secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dukungan selebriti tidak terkenal F 1,77 = 34,28, p < 0,05. Sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak signifikan memengaruhi intensi membeli F 1,77 = 1,57, p > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tipe dukungan selebriti memengaruhi intensi membeli, sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak memengaruhi intensi membeli. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna untuk membantu pemasar memilih tipe dukungan selebriti yang tepat dalam membuat iklan.

This study aims to find out types of celebrity endorsement and congruency celebrity with the product that influence purchase intention on Instagram users. This study were experimental online research with 2x2 factorial between subject design. Celebrity endorsement types famous celebrity vs non famous celebrity was varied, along with congruence between celebrity and product higher vs lower congruency . Participants were 774 people aged 18 25 years who classified aged category the most Instagram users.
Results show that purchase intention score on famous celebrity was significantly higher than non famous celebrity F 1,77 34,28, p 0,05. Meanwhile, congruency between celebrity and product do not significantly affect purchase intention F 1,77 1,57, p 0,05. Therefore, it can be concluded that the type of celebrity endorsement affects purchase intention, while congruency between celebrity and product does not affect purchase intention. The implications of this research can be useful to help marketers choose the right type of celebrity endorsement in creating ads.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Geona Margaretta Bangun
"Maraknya paparan terhadap internet dan sosial media, khususnya selama pandemi COVID-19, meningkatkan popularitas Korean Wave di Indonesia. Bertebarnya konten budaya pop Korea di internet dan sosial media meningkatkan penggemar K-Pop. Salah satu selebriti yang berhasil menarik banyak penggemar adalah girl group K-Pop. Tidak hanya remaja laki-laki, girl group K-Pop juga berhasil menarik remaja perempuan untuk menjadi penggemar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pemujaan selebriti girl group K-Pop dan body dissatisfaction pada remaja perempuan. Partisipan penelitian ini merupakan 418 remaja perempuan berusia 15–19 penggemar girl group K-Pop. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, non-eksperimental korelasional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara pemujaan selebriti komponen entertainment-social (r(418) = 0,120, p<0,01, d=0,242) dan borderline-pathological (r(418) = 0,109, p <0,05, d=0,219) dan body satisfaction. Effect size untuk analisis ini merupakan small effect untuk kedua komponen. Sehubungan dengan tujuan penelitian yang bermaksud untuk melihat body dissatisfaction pada remaja perempuan penggemar girl group K-Pop, hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa pemujaan terhadap girl group K-Pop yang tinggi pada komponen entertainment-social dan borderline-pathological berhubungan dengan menurunnya body dissatisfaction pada remaja perempuan.

The rise of exposure to the internet and social media, especially during the COVID-19 pandemic, has increased the popularity of the Korean Wave in Indonesia. The spread of Korean pop culture content on the internet and social media has increased K-Pop fans. The type of celebrity that has managed to attract a lot of fans is the K-Pop girl group. Not only teenage boys, K-Pop girl groups have also succeeded in attracting adolescent girls to become their fans. This study aims to examine the relationship between K-Pop girl group celebrity worship and body dissatisfaction among female adolescents. The participants in this study were 418 female adolescents aged 15–19 who are fans of K-Pop girl groups. This study uses a quantitative research method, non-experimental correlation. The results showed a significant positive correlation between celebrity worship with the entertainment-social component (r(418) = 0,120, p <0,01, d=0,242) and borderline-pathological (r(418) = 0,109, p <0,05, d=0,219) and body satisfaction. The effect size of both components are considered as small effects. According to the research objective, which examines body dissatisfaction among female adolescent fans of K-Pop girl group, the results of this study indicate that worshiping K-pop girl groups, with particularly high in entertainment-social and borderline-pathological components, result in lower body dissatisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alberthiene Endah Kusumawardani
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
899.221 ALB s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Virginia Vionasafira
"Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu menguji secara langsung apakah intensi membeli karena ulasan konsumen daring lebih tinggi dibandingkan kelompok dukungan selebriti dan apakah intensi membeli karena ulasan selebriti lebih tinggi dibandingkan dukungan selebriti dan ulasan konsumen daring di Instagram. Selebriti yang diteliti ialah Selebriti Instagram Selebgram . Metode yang digunakan merupakan eksperimen daring desain between-subjects. Variasi dilakukan pada tipe pendukung yaitu dukungan selebgram, ulasan konsumen daring, dan ulasan selebgram. Partisipan penelitian berjumlah 540 orang yang memiliki karakteristik berjenis kelamin perempuan, 18-25 tahun, dan pengguna Instagram.
Hasil menunjukkan bahwa skor rata-rata intensi membeli ulasan konsumen daring lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dukungan selebgram t 358 = -2,20, p < .05 dan skor rata-rata intensi membeli ulasan selebgram tidak lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dukungan selebgram dan ulasan konsumen daring t 537 = 0,86, p >.05 1-tailed . Kesimpulannya, intensi membeli kelompok ulasan konsumen daring lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan selebgram dan intensi membeli kelompok ulasan selebgram tidak lebih tinggi dibandingkan dukungan selebgram dan ulasan konsumen daring di Instagram. Hasil ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat khususnya di Instagram.

This study has two purposes which are to examine directly whether purchase intention based on online consumer review is higher than celebrity endorsement and whether purchase intention based on celebrity review is higher than celebrity endorsement and online consumer review on Instagram. The celebrity studied in this study is Celebrity Instagram or usually called Celebgram. This study used online experimental method between subjects design. The endorser type celebgram endorsement, online consumer review, celebgram review was varied. Celebgram review is a new phenomenon. The participants of this study were 540 women Instagram user in the age range of 18 25 years old.
The result showed that the average score of purchase intention on online consumer review group is significantly higher than celebgram endorsement t 358 2,20 and average score of purchase intention on celebgram review is not significantly higher than celebgram endorsement and online consumer review on Instagram t 537 0,86, p .05 1 tailed . In summary, purchase intention based on online consumer review is higher than celebgram endorsement and purchase intention based on celebgram review is not higher than celebgram endorsement and online consumer review on Instagram. This result can be used as a basis for determining appropriate marketing strategy, especially in Instagram.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sari Febrina
"ABSTRAK
Penelitian ini untuk membandingkan antara kredibilitas selebriti dan kredibilitas perusahaan dalam memengaruhi intensi konsumen dalam membeli tiket pesawat. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan desain 2x2 between subjects factorial design bintang iklan berkredibilitas tinggi dan rendah dan perusahaan berkredibilitas tinggi dan rendah . Partisipan sebanyak 563 orang generasi Millenials yang berusia 21-34 tahun diambil secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selebriti berkredibilitas tinggi menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan bintang iklan berkredibilitas rendah M = 18,37; SD = 0,51 . Perusahaan berkredibilitas tinggi juga menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan perusahaan berkredibilitas rendah M = 18,66; SD = 0,47 . Interaksi antara kredibilitas selebriti dan perusahaan terbukti tidak signifikan F 1,559 = 3,76; p>0,05; ?2 = 0,01. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna bagi para pemasar untuk memperhatikan kredibilitas selebriti dan perusahaan dalam membuat iklan.

ABSTRACT
This study aims to find out the comparison of celebrity credibility and corporate credibility toward consumer rsquo s purchase intention of airlines ticket. The design of this study 2x2 between subjects factorial design high vs low endorser credibility and high vs low corporate credibility . Participants were 563 people from Millenial generation aged 21 34 years old. The results indicate that high celebrity credibility has significant greater purchase intention compared to low celebrity credibility M 18,37 SD 0,51 . High corporate credibility also has greater purchase intention compared to low corporate credibility M 18,66 SD 0,47 . There was no interaction effect between endorser and corporate credibility on purchase intention F 1,559 3,76 p 0,05 2 0,01. The implication of this study can be useful for marketer to give more attention about celebrity and corporate credibility in making an advertisement."
2017
S67114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dheandra Khafifa
"Dalam memenuhi kebutuhan emosional yang salah satunya berupa cinta, manusia memiliki berbagai cara untuk mengekspresikannya, termasuk melalui media sosial. Media sosial saat ini bukan hanya sebagai media penyebaran informasi, namun juga sebagai media untuk memamerkan kemesraan di hadapan publik. Di tengah beragamnya alternatif pemilihan media yang ada, setiap individu memiliki motivasi tertentu yang menjadi alasan mereka dalam memilih media guna mencapai tujuan tertentu, salah satunya untuk menunjukkan ekspresi cinta. Melalui Teori Penggunaan dan Kepuasan, dalam tulisan akan membahas motivasi individu, dalam hal ini Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, sebagai Selebriti Indonesia yang disebut powerful couple dalam dunia show business (showbiz), yang kerap menggunakan akun media sosial Instagram guna memamerkan kemesraan sehingga termasuk ke dalam aktivitas public display of affection (PDA) sebagai bentuk ekspresi cinta di antara keduanya. Dengan menghimpun data melalui studi pustaka dan pengamatan pada media sosial Instagram @raffinagita1717, terlihat bahwa 62 juta pengikut di dalamnya merupakan aset yang harus dijaga sehingga diperlukan aktivitas untuk menunjukkan keterlibatan dengan audiens guna mencapai tujuan tertentu. Kemudian, ekspresi cinta di antara keduanya memenuhi 5 (lima) bahasa cinta dan 3 (tiga) komponen cinta berdasarkan teori segitiga cinta yang membuat setiap konten yang diunggahnya mampu meraih jutaan penyuka dan komentar.

In fulfilling emotional needs, one of which is love, every human being has various ways to express it, including through social media. Social media today is not only a medium for disseminating information, but also as a medium to show off intimacy in public. In the midst of the variety of alternative media choices available, each individual has a variety of motivations that become their reasons for choosing media to achieve certain goals, one of which is to show an expression of love. Through Uses and Gratification Theory, this paper will discuss individual motivations, in this case Raffi Ahmad and Nagita Slavina, as Indonesian celebrities who called powerful couples in show business (showbiz) who often uses social media Instagram to show off their intimacy, so these activities called as public display of affection (PDA) as a form of expression of love between the two. By collecting data through literature studies and observations on social media Instagram @raffinagita1717, it is seen that the 62 million followers in it are an asset that must be maintained so that activities are needed to show engagement with the audience in order to achieve certain goals. Then, the expression of love between the two fulfills 5 (five) love languages and 3 (three) components of love based on the triangular theory of love, which makes every content uploaded able to reach millions of likes and comments."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Widya Hartika Monalisa
"Efek dari penggunaan endoser pada konsumen tergantung dari apa yang diinginkan pengguna endoser tersebut. Konsumen memiliki persepsi tersendiri terhadap endoser yang digunakan perusahaan dalam menyampaikan pesan perusahaan. Pada intinya endoser memberikan wawasan baru kepada konsumen tentang produk yang disampaikannya.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif; yang diawali dengan proses pendefinisian terlebih dahulu mengenai sebuah subyek dan peneliti kemudian berupaya untuk menggambarkannya secara tepat. Penelitian deskriptif rnernberikan serangkaian garnbaran yang spesifik dan detail dari sebuah situasi dan keadaan sosial.
Pada iklan Pepsodent versi "SM*SH: 21 Hari Tari dan Sikat Gigi", persepsi khalayak yang merupakan siswa SMP Katolik Permata Bunda Depok timbul sebagai hasil evaluasi dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dari SMASH sebagai bintang iklan tersebut.

The effect of endorser usage to the consumer depends on what the consumer need from endorser. They have their own perception about the endorser that the company choose in delivery their message. The point is endorser gives consumer a new information about the product.
This research is descriptively quantitative research which began with definition process about the subject then describe it precisely. Descriptive research gives specific and detail information from social condition and situation.
On Pepsodent commercial ad "SMASH: 21 days of dance and brushing teeth", public's perception from students of SMP Katolik Permata Bunda Depok came from evaluation results and how they decided to act that may be the advantages or disadvantages and long last from SMASH as the guest star from that commercial ad.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gorga Leonardo
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh kredibilitas selebriti sebagai endorser iklan terhadap minat beli konsumen. Selebriti dan produk yang dianalisa adalah Agnes Monica dalam iklan Tolak Angin, Dian Sastro dalam iklan L?oreal, Deddy Mizwar dalam iklan Promaag, Komeng dalam iklan Yamaha Motor. Variabel yang digunakan adalah Attractiveness, Trustworthiness, Expertise, dan Purchase Intention. Kuesioner survey disebar ke 120 responden yang pernah menonton iklan tersebut di atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tiga endorser, hanya variabel trustworthiness berpengaruh terhadap niat pembelian, sementara dalam Agnes Monica tidak ada variabel yang berpengaruh.

This paper discuss about the influence of celebrity endorsers credibility toward purchase intention. Celebrities and products that used are Agnes Monica in Tolak Angin, Dian Sastro in L?oreal, Deddy Mizwar in Promaag, Komeng in Yamaha Motor.Variabels that used are Attractiveness, trustworthiness, Expertise, and Purchase Intention. The questionnaire has been distributed to 120 respondents who had watched the TV commercials mentioned above. The result shows that in three celebrities, only trustworthiness that had influence on purchase intention. Meanwhile in Agnes Monica, there aren?t any variable that influence purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Brigitta Ludju
"Penelitian ini mengadopsi penelitian yang dilakukan oleh Pradhan, Duraipandan dan Sethi (2014) di India. Objek penelitian tersebut adalah brand sepatu olahraga seperti Adidas, Nike, Puma dan Reebok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kesesuaian kepribadian konsumen dengan merek  (UP-BP congruence), kesesuaian merek dengan selebriti (BP-CP congruence), dan kesesuaian selebriti dan konsumen (CP-UP congruence) terhadap sikap brand (brand attitude atau BA) dan dampaknya pada minat beli (brand purchase intention atau BPI). Pengaruh celebrity-brand-user personality congruence terhadap brand purchase intention dimediasi oleh brand attitude (BA).
Pada penelitian ini, objek penelitian dikembangkan menjadi produk kosmetik lokal indie. Sebanyak 119 responden perempuan, yang familiar dengan Tyna Kanna Mirdad dan brand lipstik lokal indie SAS C, serta mengetahui lipstik Truly Mazing berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini, dianalisa menggunakan Path Analysis, yang diolah menggunakan program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UP-BP congruence, BP-CP congruence, dan CP-UP congruence secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap BA dan BPI. Akan tetapi, brand attitude (BA) berpengaruh signifikan terhadap brand purchase intention (BPI). Sehingga, melalui mediasi BA, UP-BP congruence, BP-CP congruence dan CP-UP congruence, berpengaruh signifikan terhadap brand purcase in tention (BPI).

This study adopted research conducted by Pradhan, Duraipandan and Sethi (2014) in India. The object of the research is sport footwear brand such as Adidas, Nike, Puma and Reebok. The purpose of the study is to find out the influence of consumer-brands personality congruence (UP-BP congruence), brand-celebrities personality congruence (BP-CP congruence), and celebrities-user personality congruence (CP-UP congruence) on brand attitudes (BA) and their impact on brand purchase intention (BPI). The influence of celebrity-brand-user personality congruence on brand purchase intention is mediated by brand attitude (BA).
In this study, the object of research was developed into indie local cosmetic products. A total of 119 female respondents, who were familiar with Tyna Kanna Mirdad, the local indie lipstick brand SAS C and the Truly Mazing lipstick participated in this study. The data in this study were analyzed using Path Analysis, which was processed using the SPSS 24 program. The results showed that UP-BP congruence, BP-CP congruence, and CP-UP congruence did not significantly influence BA and BPI. However, brand attitude (BA) has a significant effect on brand purchase intention (BPI). Thus, through mediation BA, UP-BP congruence, BP-CP congruence and CP-UP congruence, have a significant effect on brand purcase tention (BPI).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>