Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ranny Rizky Fitriani
"Penelitian ini ingin meilhat pengaruh pemujaan selebriti, kesempatan bertemu selebriti, serta persepsi kongruensi antara selebriti dan produk terhadap perilaku membeli produk yang di-endorse oleh selebriti tersebut. Dalam penelitian ini, selebriti yang dimaksud adalah grup band Slank. Celebrity attitude scale (Maltby, Houran, Lange, Ashe, & McCutcheon, 2002) digunakan untuk mengukur pemujaan selebriti, kesempatan bertemu selebriti diukur dengan jarak antara domisili partisipan dengan markas grup band Slank, serta persepsi kongruensi antara selebriti dan produk diukur dengan jarak makna semantik antara konsep 'grup band Slank' dan konsep 'produk'.
Hasil penelitian yang dilakukan kepada 80 partisipan memperlihatkan bahwa tingkat pemujaan selebriti tinggi hanya membuat partisipan membeli lebih banyak pada produk tertentu. Kesempatan bertemu dengan selebriti yang rendah justru membuat partisipan membeli lebih banyak produk yang di-endorse Slank. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa persepsi kongruensi yang tinggi antara konsep grup band Slank dan produk tidak membuat partisipan lebih membeli produk tersebut. Partisipan mempersepsikan kongruensi antara konsep grup band Slank dan produk yang di-endorse Slank secara lebih tinggi dibandingkan ketika mempersepsikan kongruensi antara konsep grup band Slank dan produk sejenis yang tidak di-endorse Slank.

The aim of this present study was to examine the influence of celebrity worship level, opportunity to meet celebrity, and perception of congruence between celebrity and product toward purchasing behavior on product endorsed by celebrity. The celebrity intended in this study is Slank. Celebrity attitude scale (Maltby, Houran, Lange, Ashe, & McCutcheon, 2002) was used to measure celebrity worship, the opportunity to meet celebrity was measured by counting the distance between participant's domicilies and Slank's fanbase, and the perception of congruence between celebrity and product was measured using semantic meaning distance between 'Slank band' concept and 'product' concept.
The result from 80 participants shows that the level of celebrity worship only makes the participants to purchase more in certain products. In contrary, low opportunity to meet celebrity makes the participants to purchase more on products endorsed by Slank. Result from this study also shows that the high perception of congruence between Slank band and product does not make participants buy that product. Participant perceive higher in congruency between concept of Slank band and products endorsed by them, compare to congruency between concept of Slank band and other similar products not endorsed by them."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
659.1 RAN p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Laila Indah Baskara Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe dukungan selebriti dan kongruensi selebriti dengan produk yang memengaruhi intensi membeli pada pengguna Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen secara daring dengan 2x2 factorial between subject design. Variasi dilakukan pada tipe dukungan selebriti selebriti terkenal vs selebriti tidak terkenal dan kongruensi selebriti dengan produk kongruensi tinggi vs kongruensi rendah . Partisipan berjumlah 774 orang berusia 18-25 tahun yang masuk kategori usia pengguna Instagram terbanyak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor intensi membeli pada dukungan selebriti terkenal secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dukungan selebriti tidak terkenal F 1,77 = 34,28, p < 0,05. Sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak signifikan memengaruhi intensi membeli F 1,77 = 1,57, p > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tipe dukungan selebriti memengaruhi intensi membeli, sedangkan kongruensi selebriti dengan produk tidak memengaruhi intensi membeli. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna untuk membantu pemasar memilih tipe dukungan selebriti yang tepat dalam membuat iklan.

This study aims to find out types of celebrity endorsement and congruency celebrity with the product that influence purchase intention on Instagram users. This study were experimental online research with 2x2 factorial between subject design. Celebrity endorsement types famous celebrity vs non famous celebrity was varied, along with congruence between celebrity and product higher vs lower congruency . Participants were 774 people aged 18 25 years who classified aged category the most Instagram users.
Results show that purchase intention score on famous celebrity was significantly higher than non famous celebrity F 1,77 34,28, p 0,05. Meanwhile, congruency between celebrity and product do not significantly affect purchase intention F 1,77 1,57, p 0,05. Therefore, it can be concluded that the type of celebrity endorsement affects purchase intention, while congruency between celebrity and product does not affect purchase intention. The implications of this research can be useful to help marketers choose the right type of celebrity endorsement in creating ads.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Imanuel Dampang
"Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018, sebanyak 21,8% orang di Indonesia dengan usia >18 tahun mengalami obesitas. Dukungan selebriti dan sikap terhadap iklan merupakan salah satu faktor penting dalam strategi komunikasi pemasaran untuk mempromosikan suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dukungan selebriti dan sikap terhadap iklan dalam memprediksi intensi membeli konsumen pada produk 3 Skinny Minnies sebagai makanan diet. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental korelasional yang dilakukan secara daring kepada 118 partisipan dengan rentang usia 18-30 tahun. Perekrutan partisipan dilakukan melalui media sosial, seperti Instagram, LINE, Whatsapp, dan Twitter. Metode penelitian ini menggunakan metode survei dan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah source credibility model untuk dukungan selebriti, purchase intention scale untuk intensi membeli, dan biel and bridgewater’s scale untuk sikap terhadap iklan. Analisis penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS versi 20. Hasil menunjukkan bahwa dukungan selebriti dan sikap terhadap iklan secara bersamaan dapat memprediksi intensi membeli konsumen pada produk makanan diet (R2 = .247, p < .05).

Based on Basic Health Research data in 2018, as many as 21.8% of the Indonesian population aged >18 years are obese. Celebrity endorsement and attitude toward advertisement are one of the important factors in marketing communication strategies to promote a product. This study aims to examine the role of celebrity endorsement and attitude toward advertisement in predicting consumer purchase intention on 3 Skinny Minnies products as diet food. This research is a non-experimental correlational study which was conducted on 118 participants with an age range of 18-30 years. Recruitment of participants was conducted through social media, such as Instagram, LINE, Whatsapp, and Twitter. This research method uses survey method and purposive sampling technique. The measuring instrument used is source credibility model for celebrity endorsement, purchase intention scale for purchase intention, and biel and bridgewater's scale for attitude toward advertisement. The analysis of this study is using the IBM SPSS version 20 application. The result shows that celebrity endorsement and attitude toward advertisement simultaneously could predict the diet food product purchase intention (R2 = .247, p < .05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Kayla Augusta
"Pemberitaan kejadian figur publik yang berkaitan dengan kesehatan terbukti dapat mengubah sikap hingga perilaku kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran hubungan antara percontohan selebritas dan intensi perilaku pencegahan COVID-19 dan juga melihat pengaruh mediasi persepsi risiko terhadap hubungan kedua variabel ini. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 489 WNI berusia 18 – 35 tahun sebagai partisipan. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa keberadaan percontohan percontohan tidak dapat mempengaruhi intensi perilaku pencegahan dan persepsi risiko tidak memiliki peran mediasi dalam hubungan percontohan selebritas dan intensi perilaku kesehatan preventif. Implikasi terhadap komunikasi kesehatan masyarakat di masa pandemi COVID-19 dari hasil penelitian ini didiskusikan kemudian dalam laporan ini.

Existing research suggested that the news of public figures’ health-related events can change public’s health attitude and health behavior. This study aims to provide an overview of the relationship between celebrity exemplar and the individual intention to do COVID-19 prevention behavior and also to see the mediating effect of risk perception on the relationship between these two variables. This research is an experimental research with 489 Indonesian citizens aged 18-35 years as participants. The results of the mediation analysis showed that celebrity exemplar does not affect individual preventive behavior intention and that risk perception does not have a mediating role in the relationship between celebrity exemplar and the one’s intention of health prevention behavior. The implications for public health communication during the COVID-19 pandemic from the results of this study are discussed later in this report."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Geona Margaretta Bangun
"Maraknya paparan terhadap internet dan sosial media, khususnya selama pandemi COVID-19, meningkatkan popularitas Korean Wave di Indonesia. Bertebarnya konten budaya pop Korea di internet dan sosial media meningkatkan penggemar K-Pop. Salah satu selebriti yang berhasil menarik banyak penggemar adalah girl group K-Pop. Tidak hanya remaja laki-laki, girl group K-Pop juga berhasil menarik remaja perempuan untuk menjadi penggemar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pemujaan selebriti girl group K-Pop dan body dissatisfaction pada remaja perempuan. Partisipan penelitian ini merupakan 418 remaja perempuan berusia 15–19 penggemar girl group K-Pop. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, non-eksperimental korelasional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara pemujaan selebriti komponen entertainment-social (r(418) = 0,120, p<0,01, d=0,242) dan borderline-pathological (r(418) = 0,109, p <0,05, d=0,219) dan body satisfaction. Effect size untuk analisis ini merupakan small effect untuk kedua komponen. Sehubungan dengan tujuan penelitian yang bermaksud untuk melihat body dissatisfaction pada remaja perempuan penggemar girl group K-Pop, hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa pemujaan terhadap girl group K-Pop yang tinggi pada komponen entertainment-social dan borderline-pathological berhubungan dengan menurunnya body dissatisfaction pada remaja perempuan.

The rise of exposure to the internet and social media, especially during the COVID-19 pandemic, has increased the popularity of the Korean Wave in Indonesia. The spread of Korean pop culture content on the internet and social media has increased K-Pop fans. The type of celebrity that has managed to attract a lot of fans is the K-Pop girl group. Not only teenage boys, K-Pop girl groups have also succeeded in attracting adolescent girls to become their fans. This study aims to examine the relationship between K-Pop girl group celebrity worship and body dissatisfaction among female adolescents. The participants in this study were 418 female adolescents aged 15–19 who are fans of K-Pop girl groups. This study uses a quantitative research method, non-experimental correlation. The results showed a significant positive correlation between celebrity worship with the entertainment-social component (r(418) = 0,120, p <0,01, d=0,242) and borderline-pathological (r(418) = 0,109, p <0,05, d=0,219) and body satisfaction. The effect size of both components are considered as small effects. According to the research objective, which examines body dissatisfaction among female adolescent fans of K-Pop girl group, the results of this study indicate that worshiping K-pop girl groups, with particularly high in entertainment-social and borderline-pathological components, result in lower body dissatisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alberthiene Endah Kusumawardani
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008
899.221 ALB s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Aussie Banteng Pramono
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhcelebrityendorserment terhadap minat beli konsumen melalui sikap atas iklan pada brand L?oreal, yang terdiri dari physical attractiveness (daya tarik), credibility (kepercayaan), expertise (keahlian), dan congruency (keselarasan). Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bagi pihak manajemen atau perusahaan adalah sebagai bahan evaluasi keefektivitasan penggunaan endorser dalam mempengaruhi minat beli konsumen, dan bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat berguna untuk memberikan masukan tentang studi kasus yang membahas mengenai pengaruh celebrity endorsement terhadap minat beli konsumen dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan Indonesia yang pernah melihat iklan produk L'oreal dengan brand ambassador Dian Sastro. Data primer yang berhasil dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner berjumlah 125 orang dan diseleksi menjadi 100 orang. Pendekatan yang digunakan berdasarkan faktor-faktor pernah atau tidak menggunakan produk L?oreal, usia, informasi tentang produk, jenis produk yang digunakan, pekerjaan, pengeluaran per bulan, pengeluaran untuk membeli produk kosmetik dan perawatan, pengeluaran untuk membeli produk L?oreal. Pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan alat analisis korelasi dengan SPSS (Statistical Package for Service Solutions).
Analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa physical attractiveness, credibility, congruency dan expertise endorser tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention.
Saran yang diberikan kepada perusahaan adalah agar mencoba strategi komunikasi pemasaran lainnya misalnya dengan promosi melalui media sosial, atau melakukan keseimbangan pada strategi pemasarannya.

This paper aims to identify and analyze the influence of celebrity endorserment on consumer buying interest through stance on advertising on brand fashion Damn I Love Indonesia, which consists of physical appearance, trustworthiness, expertise, and congruity. The benefits to be achieved in this research is for the management or the company as an evaluation is the effectiveness of the use of endorser in influencing consumer buying interest, and for further research are expected to be useful to provide input on case studies that discuss the influence of celebrity endorsement on consumer buying interest in promotional activities undertaken by the company.
The population in this study were all Indonesian women who've seen ads L'oreal products with brand ambassador Dian Sastro. Primary data were collected through questionnaires of 125 people and selected to be 100 people. Approach used based on factors never or do not use products L'oreal, age, information about the product, the type of product used, jobs, spending per month, expenditure on purchasing cosmetic products and treatments, expenditure on purchasing products L'oreal, Troubleshooting in this study was performed with a correlation analysis with SPSS (Statistical Package for Service Solutions).
The analysis was performed using SPSS shows that physical attractiveness, credibility, expertise and congruency's endorser do not have positive effect on consumer buying interest.
The advice given to companies is to try other marketing communication strategy, for example with the promotion through social media, or perform a balance in its marketing strategies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virginia Vionasafira
"Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu menguji secara langsung apakah intensi membeli karena ulasan konsumen daring lebih tinggi dibandingkan kelompok dukungan selebriti dan apakah intensi membeli karena ulasan selebriti lebih tinggi dibandingkan dukungan selebriti dan ulasan konsumen daring di Instagram. Selebriti yang diteliti ialah Selebriti Instagram Selebgram . Metode yang digunakan merupakan eksperimen daring desain between-subjects. Variasi dilakukan pada tipe pendukung yaitu dukungan selebgram, ulasan konsumen daring, dan ulasan selebgram. Partisipan penelitian berjumlah 540 orang yang memiliki karakteristik berjenis kelamin perempuan, 18-25 tahun, dan pengguna Instagram.
Hasil menunjukkan bahwa skor rata-rata intensi membeli ulasan konsumen daring lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dukungan selebgram t 358 = -2,20, p < .05 dan skor rata-rata intensi membeli ulasan selebgram tidak lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dukungan selebgram dan ulasan konsumen daring t 537 = 0,86, p >.05 1-tailed . Kesimpulannya, intensi membeli kelompok ulasan konsumen daring lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan selebgram dan intensi membeli kelompok ulasan selebgram tidak lebih tinggi dibandingkan dukungan selebgram dan ulasan konsumen daring di Instagram. Hasil ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat khususnya di Instagram.

This study has two purposes which are to examine directly whether purchase intention based on online consumer review is higher than celebrity endorsement and whether purchase intention based on celebrity review is higher than celebrity endorsement and online consumer review on Instagram. The celebrity studied in this study is Celebrity Instagram or usually called Celebgram. This study used online experimental method between subjects design. The endorser type celebgram endorsement, online consumer review, celebgram review was varied. Celebgram review is a new phenomenon. The participants of this study were 540 women Instagram user in the age range of 18 25 years old.
The result showed that the average score of purchase intention on online consumer review group is significantly higher than celebgram endorsement t 358 2,20 and average score of purchase intention on celebgram review is not significantly higher than celebgram endorsement and online consumer review on Instagram t 537 0,86, p .05 1 tailed . In summary, purchase intention based on online consumer review is higher than celebgram endorsement and purchase intention based on celebgram review is not higher than celebgram endorsement and online consumer review on Instagram. This result can be used as a basis for determining appropriate marketing strategy, especially in Instagram.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sari Febrina
"Penelitian ini untuk membandingkan antara kredibilitas selebriti dan kredibilitas perusahaan dalam memengaruhi intensi konsumen dalam membeli tiket pesawat. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan desain 2x2 between subjects factorial design bintang iklan berkredibilitas tinggi dan rendah dan perusahaan berkredibilitas tinggi dan rendah . Partisipan sebanyak 563 orang generasi Millenials yang berusia 21-34 tahun diambil secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selebriti berkredibilitas tinggi menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan bintang iklan berkredibilitas rendah M = 18,37; SD = 0,51 . Perusahaan berkredibilitas tinggi juga menghasilkan skor intensi membeli yang signifikan lebih tinggi dibandingkan perusahaan berkredibilitas rendah M = 18,66; SD = 0,47. Interaksi antara kredibilitas selebriti dan perusahaan terbukti tidak signifikan F 1,559 = 3,76; p>0,05; ?2 = 0,01. Dengan demikian, penelitian ini dapat berguna bagi para pemasar untuk memperhatikan kredibilitas selebriti dan perusahaan dalam membuat iklan.

This study aims to find out the comparison of celebrity credibility and corporate credibility toward consumer rsquo s purchase intention of airlines ticket. The design of this study 2x2 between subjects factorial design high vs low endorser credibility and high vs low corporate credibility. Participants were 563 people from Millenial generation aged 21 34 years old. The results indicate that high celebrity credibility has significant greater purchase intention compared to low celebrity credibility M 18,37 SD 0,51 . High corporate credibility also has greater purchase intention compared to low corporate credibility M 18,66 SD 0,47 . There was no interaction effect between endorser and corporate credibility on purchase intention F 1,559 3,76; p>0,05 2 = 0,01. The implication of this study can be useful for marketer to give more attention about celebrity and corporate credibility in making an advertisement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukhsma Ayu Qatrinada Lahfani
"Artikel ini membahas tentang pengaruh seorang selebriti sebagai panutan (role model), khususnya bagi komunitas LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer, dan Plus). Ketika media sosial dan industri hiburan menjadi kian luas, influencer dan selebritas menjadi role model di bidang gaya hidup, masalah sosial, masalah pendidikan, dan pengetahuan terhadap dunia. Oleh karena itu, terpaan media dari seorang influencer atau selebritas sebagai panutan sangat besar, terhadap kepribadian dan gaya hidup pengikutnya sehari-hari. Hal ini pun diyakini berlaku bagi kelompok audiens yang termasuk dalam komunitas LGBTQ+. Studi ini berfokus pada analisis kasus berita seorang influencer asal Amerika Serikat, Jojo Siwa, yang mengungkapkan fakta bahwa dirinya adalah bagian dari komunitas LGBTQ+ (Twersky, 2021). Analisis dilakukan dalam kerangka teori ekologi media yang mengacu pada studi tentang bagaimana media dan proses komunikasi mempengaruhi persepsi, perasaan, emosi, dan nilai manusia (West & Turner, 2007). Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari reaksi, tindakan, dan perasaan audiens yang termasuk ke dalam komunitas LGBTQ+ terhadap sosok Jojo Siwa, terutama pasca-pengakuannya kepada publik. Artikel tersebut berpendapat bahwa mengagumi selebriti sebagai panutan dapat menjadi sumber martabat, inspirasi, dan dukungan, terutama bagi komunitas LGBTQ+.

This article discusses the influence of a celebrity as a role model, especially on LGBTQ+ (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer, and Plus) identity. As social media and the entertainment industry are becoming more extensive than ever, influencers and celebrities serve as role models in lifestyle, social issues, educational concerns, perceptions, and understanding of the world. The effect of media exposure of an influencer or celebrity as a role model is incredibly huge, affecting the audience's personalities and lifestyle daily. This notion also applies to those who adhere to the LGBTQ+ community. By adopting the media ecology theory--which refers to the study of how media and communication processes affect human perception, feeling, emotion, and value (West & Turner, 2007)--and taking the case of the response of Jojo Siwa's coming out news (Twersky, 2021), this paper studies how the LGBTQ+ community perceives this issue. This article focuses on the community's reactions, acts, and feelings towards the announcement. The study found that admiring celebrities as role models can be sources of dignity, inspiration, and support, particularly for the LGBTQ+ community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>