Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Astuti
"Skripsi ini membahas mengenai kebutuhan serta perilaku pencarian infomasi: studi kasus mahasiswa PDPT FIB UI 2007 dengan metode problem-based learning (PBL). Problem based learning adalah suatu metode belajar yang menempatkan masalah sebagai stimulan dalam proses belajar. Dengan metode ini proses belajar mengajar tidak lagi bersifat satu arah dan dosen hanya berperan sebagai fasilitator bukan lagi pemberi materi seperti dalam metode tradisional. Sehingga metode ini mengubah peran siswa yang sebelumnya hanya penerima materi manjadi pencari informasi. Selain itu metode ini menuntut siswa untuk mempersiapkan diri dengan berbekal materi-materi yang harus mereka baca sebelum memasuki kelas. Hal tersebut dikarenakan dalam kelas mereka tidak hanya mendengarkan dan menerima materi yang diberikan pengajar tetapi membagi pengetahuan yang telah mereka miliki atau ketahui sebelumnya kepada siswa lain, sehingga metode ini menuntut siswa untuk lebih aktif mencari informasi. Mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan perkuliahan sangat ditentukan oleh ketepatan strategi pencarian informasi yang diterapkan. Kesalahan dalam bertindak atau ketidaktahuan mengenai sumber informasi yang dapat diandalkan dapat menjadi faktor penghambat dalam rangka pengumpulan tugas yang diberikan pengajar. Keadaan ini jelas berhubungan erat dengan perilaku mahasiswa dalam mencari informasi yang diperlukan. Hasil dari penelitian ini adalah dalam melakukan pencarian informasi, tahap pencarian informasi yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa PDPT FIB UI 2007 melakukan tahap starting, chaining, browsing, differentiating, extracting, ending. Untuk pemenuhan kebutuhan informasinya, mahasiswa PDPT FIB UI 2007 lebih mengandalkan sumber informasi formal daripada sumber informal. Sumber informasi formal yang lebih banyak digunakan adalah perpustakaan dan internet. Perpustakaan FIB merupakan sumber perolehan informasi utama mahasiswa karena hampir seluruh informan mengunjungi Perpustakaan FIB untuk meminjam koleksi buku PDPT dan buku umum yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan fasilitator dan untuk materi diskusi di dalam kelas. Dalam melakukan pencarian informasinya, mahasiswa mengalami hambatan yang berasal dari dalam dirinya, antar individu dan lingkungan. Hambatan yang dialami mahasiswa umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan antara lain: 1) keterbatasan koleksi karena buku yang miliki Perpustakaan FIB khusus untuk mata kuliah PDPT tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang menggunakan sehingga terpaksa mereka harus mencari ke sumber lain. 2) Informasi yang tidak relevan ikut terjaring. Hambatan yang dialami oleh seluruh informan adalah ketika menggunakan internet sebagai sumber perolehan informasi seperti mencari informasi di tempat pembuangan sampah. Banyaknya informasi yang tidak bermanfaat mengakibatkan sulitnya menjaring informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan mereka. 3) Sarana penelusuran yang kurang efektif. Disebabkan karena ketika informan melakukan pencarian koleksi informasi yang tertera di OPAC berbeda dengan kenyataan di rak, hal tersebut dikarenakan Perpustakaan FIB saat ini masih dalam tahap otomasi. 4) Waktu pencarian yang terlalu sempit, beberapa informan mengeluhkan hal tersebut dikarenakan waktu yang diberikan fasilitator untuk menyelesaikan tugas terlalu sedikit, pada hari Jumat diberikan dan hari Senin dikumpulkan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Budiyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kebutuhan informasi para peneliti bidang IPSK-LIPI dan menggambarkan perilaku pencarian informasi para peneliti tersebut dengan menerapkan pola perilaku pencarian informasi dari Ellis (1993). Responden dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) dan ditetapakn 97, sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner.
Penelitian ini merupakan penelitian survai dilihat dari pendekatannya, sedangkan dari tingkat penjelasannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yang menjelaskan kebutuhan informasi dan perilaku pencarian informasi para peneliti yang bekerja di empat Puslitbang di lingkungan Kedeputian IPSK-LIPI. Oleh karena itu penelitian deskriptif ini dilakukan terhadap variabel mandiri, tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Kebutuhan informasi para peneliti disebabkan adanya kondisi yang dialami peneliti berupa kesenjangan pengetahuan antara yang dimiliki dengan yang dibutuhkan. Kondisi kesenjangan pengetahuan tersebut diakibatkan pekerjaan peneliti (tugas penelitian dan pengembangan) dan kondisi tersebut menjadi masalah bagi para peneliti, karena menghambat kegiatan peneliti dalam melaksanakan tugas.
2. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, para peneliti membutuhkan bantuan dan layanan informasi berupa:
a. Layanan penelusuran dengan alat bantu penelusuran yang terbacakan komputer (OPAC).
b. Koleksi literatur sebagai sumber informasi.
c. Kerjasama antarperpustakaan bidang IPSK yang bermanfaat bagi masing-masing perpustakaan untuk saling melengkapi dan saling tukar informasi.
d. Pustakawan yang dapat mengenali karakteristik setiap peneliti.
e. Layanan sirkulasi yang merupakan salah satu jasa utama perpustakaan.
3. Perilaku pencarian informasi ditunjukkan dengan strategi pencarian informasi, berupa aktivitas yang terdiri dari: cara yang ditempuh untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi, cara peneliti menyeleksi informasi yang diperoleh, cara peneliti memantau perkembangan informasi, cara peneliti memanfaatkan informasi yang terkumpul, dan Cara peneliti mengatasi hambatan/kendala pada saat mencari informasi.
Penelitian ini menerapkan langkah-langkah pencarian informasi dari Ellis (1993), di mana peneliti bidang IPSK umumnya hanya melakukan empat langkah dari enam langkah yang dirumuskan Ellis. Empat langkah tersebut adalah: Pertama melakukan pencarian informasi pada bidang potensial yang diminati (browsing), kedua melakukan seleksi hasil temuan atau informasi yang terkumpul (differentiating), ketiga melakukan pemantauan perkembangan informasi pada bidang terkait (monitoring), keempat mengikuti perkembangan yang terjadi pada bidang yang ditekuni (extracting).
Berbagai sumber informasi digunakan para peneliti dalam menjalankan strategi pencarian informasi, berupa literatur (primer dan sekunder) dan individu/manusia (rekan peneliti dan pustakawan). Para peneliti selalu menggunakan media cetak untuk memperoleh informasi, sedangkan media lain yang tersedia (koleksi CD-ROM dan koleksi bentuk mikro) relatif sedikit penggunaannya dibanding media cetak. Para peneliti memanfaatkan informasi untuk melaksanakan tugas dan mengikuti perkembangan yang terjadi pada bidang yang ditekuni, dengan Cara membaca dan membuat kutipan pada kartu. Hambatan yang dialami para peneliti pada saat melakukan strategi pencarian informasi umumnya berhubungan dengan layanan informasi yang disediakan perpustakaan bidang IPSK-LIPI.

This research is aimed at describing information needs of social science and humanities researchers in Indonesian Institutes of Sciences and describing their information retrieval behaviors by adopting the models of information retrievals of Ellis (1993). Ninety-seven respondents are chosen using simple random sampling technique, while questionnaires were distributed to collect data
This research employs survey and descriptive approach to explain the need of information and retrieval behavior of researchers who work for four research centers under the Department of Social Sciences and Humanities. This descriptive research use independent variable, without any comparison or correlation to other variables.
The results indicate that:
1. Information needs of researchers rooted from experienced situation where there is a gap between their available knowledge and their need; such situation derives from their job in research and development, and it is becomes a problem for them, because they considers that it hampers them is carrying out their jobs.
2. In order to meet their information needs, they request information services as follows: (a) Information retrieval with Online Public Accessed Catalogue (OPAL), (b) collections of social science and humanities in libraries as information resources, (c) mutual cooperation amongst social science and humanities libraries for information exchange, (d) librarians of social science and humanities who well acquaintance with every researchers' characteristics, (e) circulation service of social science and humanities as the library's main service.
3. The information retrieval behavior is exercised by information retrieval strategy, which comprises of methods to obtain and collect information, method of selecting obtained information, and strategies to overcome their problems in retrieving information.
This research applies information retrieval steps developed by Ellis (1993), in which social sciences and humanities researchers are carrying out four of six steps, i.e., first is browsing, doing retrieval of potential subject they like; second is differentiating, to select the result of retrieval or collected information; third is monitoring the development of related information; the forth is extracting, to keep abreast their subject.
Researchers in doing information retrieval strategy use various information resources: primary and secondary resources. They usually use printed media to get information, other available media such as CD-ROM and Microforms are relatively less used than printed media. The researchers use information to do their job and to follow the development of their subject by reading and making reference card_ They are facing difficulties in developing search strategies, and have problems with information services provided by Social Science and Humanities library of Indonesia Institute of Sciences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T11629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handajani
"Jabatan fungsional di Puslitbang tekMIRA (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara) dibentuk untuk mencapai tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan teknologi mineral dan batubara. Jenis jabatan fungsional terdiri dari 9 jenis, yaitu Pranata Komputer, Peneliti, Perekayasa, Pustakawan, Teknisi Litkayasa, Arsiparis, Analis Kepegawaian, Perencana, dan Penyelidik Bumi. Jumlah pejabat fungsional adalah 282 orang. Dalam rangka memenuhi tugas dan fungsinya, pejabat fungsional memerlukan informasi yang terdapat di Perpustakaan Puslitbang tekMIRA. Namun data pengunjung selama tahun 2001 sampai dengan 2003 rata-rata kunjungan pegawai intern sejumlah 120 orang atau 6,7 %. Maka dari itu penelitian ini diselenggarakan untuk memahami sejauhmana kebutuhan dan pola perilaku pencarian informasi para pejabat fungsional, serta memahami sejauhmana peranan perpustakaan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi para pejabat fungsional.
Metode penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif. Metode pengumpulan data dengan wawancara menggunakan pendekatan Sense-Making. Subjek penelitian ini adalah 23 orang pejabat fungsional dari 9 jabatan fungsional, dengan latar belakang pendidikan SMU, Diploma III, Sarjana, dan Pasca Sarjana. Teknik sampling yang dilakukan adalah secara `bola salju'. Teknik pemeriksaan keabsahan data adalah pengamatan terhadap pengunjung intern perpustakaan.
Hasil wawancara memperlihatkan bahwa dari 23 orang responden, semua membutuhkan informasi formal, yaitu dengan jenis informasi: jurnal elektronik, jurnal tercetak, buku teks, laporan penelitian, perangkat lunak, katalog perusahaan, leaflet perusahaan, makalah seminar, booklet perusahaan, dan standard. Sumber informasi formal lainnya adalah informasi mengenai seminar yang diadakan di luar dan dalam negeri, kegiatan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kenaikan jenjang jabatan fungsional. Sumber informasi non-formal yang dibutuhkan adalah dari teman-teman sejawat serta asosiasi yang berkaitan dengan bidang yang dikerjakannya, baik yang berada di dalam dan luar Puslitbang tekMIRA. Sumber informasi formal yang dibutuhkan selain dari dalam perpustakaan adalah dari instansi dan perpustakaan lain. Perilaku pencarian informasi yang digunakan oleh seluruh responden merupakan rancangan pola perilaku pencarian informasi dari untuk penelitian ini dan gabungan dari perilaku yang dirancang oleh George Olsen, Yang, Kuhlthau, Ellis, dan Wilson. Tahap pencarian informasi yang digunakan seluruh responden terdiri dari: (1) menemukan gagasan; (2) menyeleksi; (3) menelusur; (4) mencocokkan gagasan; (5) memverifikasi; (6) mengumpulkan dan merangkaikan hasil penelusuran yang relevan dengan penelusurannya; (7) menyelesaikan.
Dari hasil wawancara ditemukan bahwa kebutuhan informasi para pejabat fungsional berbeda-beda, sehingga berbeda pula perilaku pencarian informasi mereka satu sama lain.

Information Needs and Seeking Behavior of The Functional Official Post in The Center of Research and Development for Mineral and Coal Technology"Functional official posts in the Puslitbang tekMIRA (the Center of Research and Development for Mineral and Coal Technology) are established to achieve the task and the function of research and development for mineral and coal technology. The functional official posts consist of 9 (nine) classifications, namely, Computer Official, Researcher, Engineer, Librarian, Technician, Archivist, Human Resources Development Analyst, Planner, and Earth Investigator. The numbers of functional official posts are 282 people. In order to carry out its task and function, the functional official posts need information available in the Puslitbang tekMIRA library. The data of visitors, however, shows that only 120 people or 6,7 % in average of the intern personnel visit the library from 2001 to 2003. Therefore, this research is conducted to examine to what extent the role of the library in fulfilling the need of the functional official posts for information.
Methodology used in this research is qualitative. The data collection method for interview is conducted with Sense-Making Approach The subjects of this research are 23 functional officials from 9 classifications of functional official posts with the various educational backgrounds of high schools, diplomas III, under graduates, and post graduates. Sampling techniques used in this research is snowball approach. The verification technique of the data validity applied here is the observation to the library internal visitors.
The result of the interview shows that all of the 23 respondents need formal information, that is, electronic journals, printed journals, textbooks, research reports, software, company's catalogues, company leaflets, seminar papers, company booklets, and standard. The other formal information sources are that concerning seminars held either in the country or overseas, education activities and trainings that are related to the promotion of functional official posts. The informal information sources needed are from colleagues as well as from associations who relate to their fields, both inside and outside of the Puslitbang tekMlRA. The formal information sources required, besides inside of the library, are from other institutions and libraries. The patterns of information seeking behavior applied by all respondents are from this research design. The phase of information seeking used is the entire respondents from 7 phases, are: finding, selecting, browsing, confirming, verifying, collecting, and finalizing.
The result of the interview shows that the functional officials post are different from one to others so that they have different information seeking behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsland, A.H.
"Tujuan dari penelitian ini (l), Ingin melihat kebutuhan informasi anggota DPR-RI periode 1999-2004 dalam proses penerbitan suatu undang-undang atas usul inisiatif. (2). Ingin melihat bagaimana pencarian inforrnasi anggota DPR-Rl periode 1999-2004 dalam proses penerbitan suatu undang-undang atas usul inisiatif (yang meliputi strategi pencarian informasi, sumber informasi yang digunakan, jangka waktu pencarian informasi, kendala yang ditemui selama pencarian informasi, dan manfaat informasi yang diperoleh). Jumlah informan 24 orang anggota DPR-RI. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara pada bulan Maret-April dan Agustus-September 2001 di DPR-RI. Penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif.
Hasil penelitian dapat disimpulkan, (1). Kebutuhan informasi yang dominan saat akan mengajukan suatu draf RUU untuk UU No. 23/2000, UU No. 27/2000, UU No. 381 2000 adalah informasi tentang jumlah penduduk, luas wilayah, pendapatan asli daerah, batas propinsi,ibu kota propinsi. Untuk RUU Nanggroe Aceh Darussalam adalah tentang keuangan, syariat agama Islam dan pemerintahan. Untuk RUU Penyiaran kebutuhan informasi yang dominan adalah kelembagaan/organisasi, anggaran dasar/anggaran rumah tangga. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat pertama tidak terungkap kebutuhan informasi informan. Untuk pembicaraan tingkat kedua tidak dilakukan pembahasan (short cut) kecuali RUU Penyiaran kebutuhan informasi yang dominan adalah menyangkut kelembagaan, prosedur/mekanisme perizinan dan pelanggaran. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, kebutuhan informasi untuk UU No. 23/ 2000, UU No. 2712000,UU No.38/ 2000 yang dominan adalah tentang anggaran, kewenangan, batas propinsi dan ibu kota propinsi. Untuk RUU Nanggroe Aceh Darussalam dan RUU Penyiaran belum sampai kepada tahap pembicaraan tingkat ketiga tersebut. Sedangkan pembicaraan tingkat keempat tidak terungkap kekebutuhan informasi informan. Untuk strategi pencarian informasi pada saat akan mengajukan suatu draf RUU umunya memakai strategi melalui sekretaris dan diri sendiri. Untuk RUU Penyiaran pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua, strategi yang dipakai umumnya melalui para pakar/ahli, para ilmuwan dan para pelaku. Pada saat pembicaraan tingkat ketiga, strategi yang dipergunakan adalah melalui kolega atau teman dekat, sekretaris/staf dan diri sendiri. Untuk sumber informasi yang digunakan pada saat menyusun draf RUU umumnya memanfaatkan jenis non-bahan pustaka/dokumen yaitu aspirasi masyarakat luas dan jenis bahan pustaka/dokumen adalah laporan hasil sensus. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua untuk RUU Penyiaan, sumber informasi yang dimanfaatkan adalah rekomendasi hasil rapat dengar pendapat dewan. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, sumber informasi yang dimanfaatkan adalah rekomendasi hasi[ rapat fraksi. Jangka waktu pencarian informasi saat akan menyusun draf RUU adalah 20 hari atau selama masa reses. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat kedua untuk RUU Penyiaran, waktu pencarian informasi adalah 15 hari. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga, jangka waktu pencarian informasi adalah 5 hari. Untuk kendala yang ditemui selama pencarian informasi saat akan mengajukan suaru draf RUU adalah waktu yang tidak memadai dan tidak tersedian fasilitas teknologi informasi. Pada saat pembicaraan tingkat ketiga, kendala utama adalah jasa fasilitas teknologi informasi dan jadwal rapat yang sangat padat. Manfaat informasi saat akan menyusun draf RUU adalah untuk memecahkan masalah, termasuk akan melakukan pembicaraan tingkat kedua bagi RUU Penyiaran. Pada saat akan melakukan pembicaraan tingkat ketiga RUU, manfaat informasi adalah untuk menyampaikan gagasan atau ide.

The objective of this research was to (1). View members of the Indonesia House of Representative's information need in tenure of 1999-2004 in law making process upon an initiative propose. (2). To view how information initiative proposal (including strategy of information searching, resources of information that is used, duration of information searching,hindrance found during information searching and the utility of the gained information). The number information was 24 people of members of the Indonesia House of Re-presentative (DPR-RI). The data collecting was carried out in Maret-April and Agustus-September 2001 at the house of representative. Data analysis was descriptive-qualitative way.
The results of the research could be concluded that. (1). The dominan information need when they proposed a draft of the bill for Law No. 2312000, Law No. 2712000, Law No. 3812000 was information total population, width of region, local, originated income, boarder of province and capital of a province. For the bill of Nanggrou Aceh Darussalam, dominant information was about finacial. Islamic jurispudence and government. For bill of broadcasting,the dominant information was organizationlinstitution,basic budget/home affair budget. In the forst discisson, the information need was not disclosed. The second discussion did not conduct short cut excluding. Bill of broadcasting and the dominant in-formation need was related with institution, procedure/mechanism of breach and permission. When they were going to discussion the third meeting, the dominant information need on Law No.2312000, Law No.2712000 and Law No.3812000 were budged, authority, boarder of a province and capital of a province. In case of bill Nanggrou Aceh Darussalam and bill of Broadcasting, the discuss did not reached into the third step and in the fourth discussion, the informan information need did not disclosed. In case of information searching when they would propose a draft of a bill, commonly the used strategy through their secretary and looked for it by them selves. Particularly for bill of Broadcasting, when the were going to discussion the second step, the commonly used strategy was expert, scientist and practitioners. In the third step, the used strategy was college or close friend, secretarylstaf and looked for by them selves. The commonly utilized information resources when they write draft of bill was document/non-library that was public aspiration and library/document that was sensus report. Whem they discussed the second step of the bill of Broadcasating, the used information resources was recommendation of a hearing of the house. When they were going to discuss the third step, the utilized infor- mation resources was recommendation's of the fraction's meeting.Duration of information searching when they were going to write draft of bill was 20 days (during recess). When they were going to discuss the second step of the bill of Broadcasting, the duration of information searching was 15 days. When they were going to discuss the third step,the duration of information searching was 15 days. The found hindrance during information searchng as well as when they were going to propose a draft of a bill was in sufficient time and an absence of information technology facility. When they were going to dis- cuss the third step, the major hindrance was the stiff schedule of meeting.(6). The utility of information while composing draft of bill was to solve a problem, including when they were going to disccuss the second step of Broadcasting Bil. When they were going to discuss the third step of the Bill,the information utility was to present ide or concep.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Jarkasih
"Tesis bertujuan memahami dan menggambarkan perilaku informasi dosen dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasilnya penelitian dilakukan dosen secara mandiri, sehingga kerjasama penelitian perlu ditingkatkan. Pola identifikasi kebutuhan informasi dilakukan dengan memahami pengetahuan yang dimiliki berkaitan dengan topik penelitian selanjutnya menganalisis informasi yang dibutuhkan. Pola pencarian informasi dari koleksi pribadi, perpustakaan, dan membeli. Pemanfaatan informasi melalui penggabungan pengetahuan yang dimiliki dengan informasi yang diperoleh. Sumber informasi buku, jurnal, laporan, dan berbagai sumber lainnya. Berbagi informasi antar dosen belum maksimal sebaliknya berjalan baik dengan pustakawan. Usaha dan fasilitas institusi untuk mendukung kegiatan penelitian tidak sejalan dengan keinginan dosen.

The reseach aims to understand and describe the information behavior of a lecturer in conducting research. Qualitative research case study method. The results of research conducted independently lecturer, so research cooperation needs to be improved. Pattern identification is done by understanding the information needs of knowledge related to the topic of further research is needed to analyze the information. Search pattern information from private collections, libraries, and buy. Utilization of information through the incorporation of knowledge possessed by the information obtained. Resources of books, journals, reports, and various other sources. Information sharing among lecturers have not been up otherwise runs well with librarians. Businesses and institutional facilities to support research activities are not in line with the wishes of the lecturer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Rahardjo
"Tujuan tesis ini adalah mengkaji perilaku informasi dosen Universitas Terbuka dan produktivitas karya ilmiahnya, serta keterkaitan antar keduanya. Penelitian survey ekploratif ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data, serta didukung wawancara dan kajian dokumen. Kajian dokumen dilakukan untuk mempersiapkan sampel. Metode sampling yang diterapkan pada penelitian ini adalah sampel acak berstrata di mana sampel yang diperoleh sebesar 61 responden dari populasinya 366 orang dosen.
Untuk memperoleh jawaban penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap 4 responden dan 2 orang narasumber yang berkepentingan dengan masalah pelayanan informasi di mana data kualitatif ini digunakan sebagai pendukung dalam proses analisis data.
Penelitian ini menggunakan metode analisis CHAID (Chi-Square Automatic Interaction Detection) yaitu suatu metode analisis yang digunakan untuk menelusuri keterkaitan antar peubah respon dan peubah penjelas yang masing-masing bertipe kategorik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (I) tingkat produktivitas karya ilmiah responden per tahun 10,8 angka kredit, sedangkan rasio produktivitas karya ilmiah dan syarat kenaikan jabatan fungsional dosen per tahun diperoleh hasil 0,71. Kurva pada hasil produktivitas tersebut lebih condong ke kiri di mana menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang berada di bawah rata-rata. (2) Terdapat keterkaitan yang nyata antara kebutuhan sumber informasi dengan produktivitas karya ilmiah mereka, di mana responden yang berkategori produktivitasnya tinggi membutuhkan sumber informasi buku dan jurnal ilmiah, sebaliknya yang responden yang berproduktivitas rendah lebih memilih buku referensi dan laporan penelitian. (3) Responden yang kurang produktif memiliki persepsi tentang ketersediaan informasi di lingkungan UT kurang memadai, hal ini merupakan hambatan dalam mendapatkan informasi terutama bagi responden yang memiliki bidang ilmu yang spesifik. (3) Responden yang memiliki rasio kenaikan jabatan fungsional rendah memiliki hambatan kemampuan menelusur informasi di mana beberapa responden beralasan bahwa kesibukan rutin responden cenderung pada masalah-masalah administratif sehingga kekurangan waktu untuk melakukan penelusuran informasi. Namun demikian untuk mengatasi hal-hal tersebut responden memanfaatkan perpustakaan atau sumber lain serta menggunakan layanan jasa kepustakaan yang ada.

The Study of Information Behavior and the Scientific Work Productivity of the Lecturers of the Open Learning University of Indonesia using CHAID Analysis Method "The purpose of the research is to study the information behavior of lecturers of the Open Learning University of Indonesia, their productivity of scholarly papers (sciencetific works), and the relationship between them. Questionnaires and interviews were used to measure the information behavior and the productivity. A number of 61 samples were drawn using stratified random sampling technique.
Documentary study was also conducted for the purpose of sample data classification. Data were analyzed using Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID) method by which researchers can explore the relationship between response variable and predictors and both of them are categorical variables.
Findings revealed that (1) respondents have generally low in their productivity of scholarly papers per annual and their ratio of lecturer rank promotion. (2) Further, the result showed that respondents' information need was significantly related to scholarly papers productivity, where the higher category of productivity needs monographs and journals, and the lower needs reference books and research reports. (3)The lower category of productivity had a low perception on information availability especially respondents who had specific major, while the lower category in the ratio of lecturer rank promotion had a barrier in seeking information. It can be predicted that it was caused by their job schedule that was more administrative works instead of educative one and also the availability of information sources. So far to resolve the problems, respondents used intermediaries and attended other libraries and sources.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iftakhul Farikhah
"Skripsi ini membahas pemanfaatan koleksi hasil produk alih media di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tujuannya adalah mengidentifikasi pemanfaatan koleksi, menganalisis ketersediaan koleksi dan menjelaskan hambatan yang dialami dalam memanfaatkan koleksi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan teori kepuasan pengguna (end-user computing satisfaction (EUCS)). Penyebaran kuesioner dilakukan dengan mendatangi ruangan koleksi audio visual Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa koleksi digital di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah dimanfaatkan secara efektif dan informasi sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Namun, pemustaka tetap masih menemukan hambatan dalam menggunakan koleksi digital dilihat dari aspek isi, dan kemudahan ketika melakukan kegiatan penelusuran. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia perlu memberikan sosialisasi/promosi terhadap koleksi yang telah dialih mediakan, memberikan layanan koleksi digital yang sesuai dengan permintaan pengguna, dan melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan koleksi digital agar mengetahui tingkat kepuasan pengguna perpustakaan selain menggunakan koleksi cetak.

This research is focused on the utilization of collections from digitized products in the National Library of Indonesia. The aim of this research is to identify utilization of current collections, analyzing the availability of collection and explains the constraints experienced in the use of the collection. This research is a quantitative research using descriptive design, using the theory of user satisfaction (end-user computing satisfaction (EUCS)). Questionnaires were distributed by visiting the audio-visual room in National Library of Indonesia collection. Based on this research, which has been conducted in 2 weeks, it can be concluded that the digital collections at the National Library of Indonesia has been effectively used and information is convenient according to user needs. However, users still find obstacles in using digital collections from the aspect of content and easiness when conducting a searches. The results of this study suggest that the National Library of Indonesia should provide socialization/promotion of the collections which have been digitized, providing digital collections that match the user's request, and evaluate the utilization of digital collections in order to find out how the level of satisfaction of library users in addition to using printed collection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Susantono
"Tujuan dari penelitian ini untuk mencari gambaran mengenai pola pencarian yang dilakukan oleh pejabat di Pusat Data dan Informasi Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional. Penelitian ini mencoba mengindentifikasi pola pencarian Informasi dalam mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpossive sample. Sampel diambil sebanyak tiga orang kepala bidang di Pusat Data dan Informasi Pendidikan. Alat pengumpulan data yang digunakan. adalah wawancara.
Model operasional penelitian yang digunakan adalah Model of Information Seeking of Professional yang dikembangkan oleh Leckie, Petigrew and Sylvain. Model ini mengambarkan tentang kebiasaan dan perilaku informasi oleh para profesional, Model ini terbagi dalam enam komponen yaitu : (1) peran/fungsi pekerjaan, (2) tugas, (3) karakteristik kebutuhan informasi, dan tiga faktor yang mempengaruhi pencarian informasi : (4) pemahaman atas sumber informasi, (5) sumber-sumber informasi, dan (6) hasil akhir.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pejabat eselon III sebagai kepala bidang mempunyai peran : (1) memberikan pelayanan kepada pejabat atasan dan masyarakat, (2) memberikan penyuluhan, pelatihan kepada masyarakat dan bawahan mereka, (3) memimpin dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas bidang yang dipimpinnya, (4) mengadakan penelitian untuk mendapatkan data atau informasi dalam menjalankan tugas sehari-hari, (5) meningkatkan pengetahuan dengan membaca, mengikuti seminar.
Kebutuhan informasi para pejabat eselon III dipengaruhi oleh kompleksitas masalah, konteks permasalahan, frekuensi kebutuhan, dan kepentingan. Sumber-sumber yang banyak digunakan adalah buku dan dokumen-dokumen yang berada didalam organisasi (Balitbang dan tujuh unit utama lainnya) termasuk database yang dikembangkan oleh depdiknas, serta dokumen-dokumen yang ada di internet. Pemanfaatan sumber-sumber informasi itu dikarenakan sumber-sumber tersebut sudah terbiasa digunakan dan pernah berhasil menggunakannya serta kualitas sumber informasi.

The purpose of this research is to examine information seeking of public affair at Pusat Data dan Informasi Pendidikan. This research trying to identification information seeking process in daily duty.
This research is qualitative research with study-case method. The operational model of this research is Model of information seeking of professional, which developed by Leckie, Pettigrew and Slyvain. The model was developed through a careful analysis and interpretation of empirical studies on the information habits and practices of professionals. The model have six components are: (1) work roles, (2) associated tasks, and (3) characteristic of information needs and three factors affecting information seeking: (4) awareness, (5) sources, (6) outcomes. The research results show that public affair has role; (1) given services to their upper manager and public, (2) given education, training to public, and their staffs, (3) responsible to their duty (4) taken research to solve the problems, (5) improve their knowledge with reading books and attending a seminar.
The public affair information needs are affecting by complexity, context, frequency and importance. The most use information source are; books and documents in internal organization, including databases, which developed by the organizations and Internet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T 11596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Rodliyah
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku dan pola pencarian serta kendala-kendala proses pencarian informasi dosen sehingga dapat dijadikan dasar bagi perpustakaan dalam menyusun kebijakan pengembangan koleksi dan pengembangan strategi layanan yang lebih efektif. Model pencarian informasi yang digunakan adalah model pencarian informasi untuk professional (Leckie, 1997). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mewawancarai 7 dosen sebagai informan.
Hasilnya adalah bahwa perilaku pencarian informasi dosen dapat dibedakan menjadi 3 pola sesuai dengan peran yang dijalankan. Dosen dengan peran sebagai pendidik lebih memilih koleksi pribadinya dalam bentuk buku, sebagai peneliti mereka lebih memanfaatkan perpustakaan, sedangkan sebagai pengabdi masyarakat mereka lebih membutuhkan pengalaman dan pengetahuan pribadi.

The purpose of this research is to understand the information need, behaviors, seeking pattern, and problems in the process of information seeking that can be basis for library management in designing new policy of collection development and service strategy development that can be more effective. Model of information seeking which is used is the model developed by Leckie (1997); a model of information seeking for professionals. By using qualitative approach, the writer does depth interview with 7 lecturers as respondents.
From the result, it is found that there are three patterns of information seeking behaviors of lecturers which are suitable with their roles. First, lecturers as the educator tend to choose their personal collection in the form of books. Second, lecturers as the researchers tend to use library, while lecturers as the society servant need more experience and personal knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26060
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Mardianto Nugroho
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan perilaku pencarian informasi mahasiswa dalam memenuhi dan menunjang penelitiannya dalam hal ini adalah penyusunan skripsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini adalah Mengetahui kebutuhan dan mengidentifikasi perilaku pencarian informasi mahasiswa tingkat akhir di STIE Indonesia Banking School, serta mengidentifikasi hambatan yang ditemui oleh mahasiswa tingkat akhir dalam pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan penelitiannya. Mahasiswa tingkat akhir STIE IBS dalam memenuhi kebutuhan informasinya dipengaruhi oleh pengalaman individu dan pengaruh yang ada di lingkungan kerja, kemudian perilaku pencarian informasinya bersumber pada koleksi pustaka perpustakaan STIE IBS, jurnal elektronik, dan sukber informasi lainnya. Mengenai hambatan terdapat dalam kemampuan individu untuk mengakses informasi, kemampuan berbahasa kemudian faktor lingkungan yaitu koleksi pustaka. Penelitian ini menyarankan agar mahasiswa dapat secara mandiri melakukan pencarian informasi, baik dalam bentuk fisik perpustakaan ataupun dalam media elektronik. Kemudian untuk perpustakaan diharapkan mengadakan pendidikan pemakai pengguna perpustakaan agar mahasiswa dapat secara mandiri mengakses informasi.

This thesis aims to determine the needs and information seeking behavior of students in meeting and supporting research in this regard is the preparation of the thesis. This study used a qualitative approach with case study method. Knowing the results of this research is to identify the needs and information seeking behavior of final year students in STIE Indonesia Banking School, as well as identifying obstacles encountered by the final year students in search of information to meet the needs of research. IBS STIE graduate student in meeting the information needs of individuals affected by the experience and influence in the workplace, then the information seeking behavior rooted in the library 39 s reference collection STIE IBS, electronic journals, and other sources of information. Regarding the obstacles present in an individual 39 s ability to access information, the ability to speak and then environmental factors that library collections. This study suggests that students can independently search information, either in physical form or in electronic media library. Then for library users are expected to hold a library user education so that students can independently access information."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S66855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>