Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Commercial food processing aimed to extend shelf life of product. Shelf life product information is required before product launched in the market to gurantee the consumer..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ermawaty Ratna
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh Country of Origin terhadap persepsi konsumen pada kualitas mobil dengan tiga tipe yang berbeda yaitu sedan, jeep, dan SUV, dimana negara asal mobil adalah Jerman, Amerika, dan Jepang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana analisa dilakukan secara deskriptif. Adapun hasil penelitian ini secara keseluruhan adalah secara deskriptif mobil sedan dengan country of origin Jepang dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih tinggi di bandingkan mobil sedan dengan country of origin Jerman dan Amerika, mobil jeep dengan country of origin Jerman dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih tinggi di bandingkan mobil jeep dengan country of origin Jepang dan Amerika, dan untuk mobil SUV origin Jepang dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih tinggi di bandingkan mobil SUV dengan country of origin Jerman dan Amerika.Hasil penelitian ini menyarankan untuk mobil sedan Jerman agar terus meningkatkan kualitas agar tidak kalah bersaing dengan mobil sedan Jepang, untuk mobil jeep Amerika agar dapat melakukan promosi terkait dengan kualitas mobilnya.

This thesis will discuss the effect of Country of Origin towards Consumer's Perception regarding the quality of three types of automobile; Sedan, Jeep and SUV from Germany, USA and Japan. This study will focus on the quantitative side. The findings of this study demonstrate that based on descriptive analysis Sedans with Japan as the Country of Origin are viewed to have a better quality compared to the other sedans with Germany and USA as the Country of Origins. Moreover, Jeeps with Germany as the Country of Origin are viewed to have a better quality compared to the other jeeps with Japan and USA as the Country of Origins. And furthermore, SUVs with Japan as the Country of Origin are viewed to have a better quality compared to the other sedans with Germany and USA as the Country of Origins. This analysis suggests that German sedans should improve their automobile quality thus will be able to match the quality of Japanese sedans, while American Jeeps should continue their promotion towards better quality products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26618
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Budi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganesh Putranta HJ
"Dengan persaingan yang sangat ketat dan dalam mempersiapkan menuju era globalisasi, perusabaan terus berupaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari setiap proses. Semua bagian pun tak luput dari perbaikan-perbaikao baik proses maupun sistem, bahkan perusahaan melakukao rekayasa ulang hanya untak mendapatkan proses ataupun sistem yang terbaik untak diadopsi pada perusahaan mereka. Business Process Reengineering (BPR) merupakan suatu metode untuk meningkatkan efisiensi dan efektifias secara dramatis dao radikal. Sedaogkao TQM merupakao metode perbaikan secara terus-menerus dan bertahap. Dengan bergabungnya metode BPR dan TQM maka terciptalah business process impruvement (BPI). Dengan menggunakan metode BPI maka proses bisnis dapat ditingkatkan secara terus-mene.rus dan dramatis serta radikal.

With the high competitive and in preparing to globalization em, each companies must keep on trying to level up their effectivity and efficiency in every process, All department getting improve their process and system, even companies reengineer just to get the best process and system so they can adopt it in their companies. Business Process Reengineerlng (BPR) is a method to increase effectivity and efficiency in dramatically and radically way. But, TQM is a method in continuous improvement With the blend of BPR and TQM method than croate a new method called business process improvement (BPI). If BPI is used then process can be improve continuos dramatically and radically way."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Yuwono Wicaksono
"Penerapan Total Quality Management perlu dikaji keberhasilannya, yaitu diukur dengan menggunakan Total Quality Index (TQI) yang dimodelkan oleh Tavana. Penilaian TQI dirunut dari aktual pelaksanaan manajemen kualitas suatu organisasi yang mempertimbangkan 8 faktor kritikal manajemen kualitas menurut Saraph dimana penilaian tersebut membandingkan TQI aktual dengan TQI ideal. Selisih dari nilai TQI aktual dengan TQI ideal diharapkan sekecil mungkin yang berarti penerapan TQM lebih baik di organisasi tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terhadap sejumlah perusahaan manufaktur otomotif dan pangan dimana hasilnya penerapan TQMdi industri otomotif mempunyai nilai rata-rata gap lebih buruk dibandingkan dengan industri pangan. Secara statistik di dapat faktor Hubungan Karyawan saja yang memiliki perbedaan dalam penerapan TQM pada kedua sektor industri tersebut, sehingga dapat ditentukan strategi penerapannya dalam perbaikan kualitas.

Implementation of Total Quality Management needs to be studied success, ie measured using Total Quality Index (TQI), which is modeled by Tavana. TQI traced assessment of the actual implementation of quality management of an organization that considers eight critical factors of quality management according to Saraph where the assessment comparing the actual TQI with ideal TQI. The difference from the value of the actual TQI with the ideal TQI expected as small as possible, which means better application of TQM in the organization. Collecting data using a questionnaire to automotive and food manufacturing companies where the results of TQM implementation in the automotive industry have an average value gap worse than the food industry. Statistically can be a factor in Employee Relations who has a difference in the application of TQM in both the industrial sector, so it can be determined strategy implementation in quality improvement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendro Mayangkoro
"Menjelang era globalisasi saat ini, perkembangan tuntutan akan mute yang tinggi telah melanda berbagai bidang. Konsultan Perencana sebagai bagian dari industri konstruksi bangunan dituntut agar dapat melaksanakan kegiatan perencanaan dengan baik sehingga kualitas dari bangunan yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan bagi berbagai pihak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh Konsultan Perencana adalah dengan menerapkan prosedur Quality Assurance (Pemastian Mutu) sebagai bagian dari sistem manajemen mutu perusahaan tersebut_ Namun demikian diperlukan persiapan yang matang dari seluruh pegawai perusahaan tersebut, diantaranya dengan meningkatkan kemampuan serta mentalitas kerja yang memadai agar program Quality Assurance dapat berjalan dengan baik. Dari studi kasus PT. Encona Engineering dan Divisi Realti & Properti PT. Wijaya Karya dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan prosedur Quality Assurance melalui perencanaan program Quality Assurance yang baik, penggunaan standar sistem mutu, dan pembentukan organisasi Quality Assurance tersendiri dapat memberikan hasil yang optimal dengan memberikan pengaruh terhadap proses perencanaan dan mute produk yang dihasilkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Achir
"
ABSTRAK
Panel pintu Toyota Kijang diproduksi pada Stamping Plant TAM. Produksi rata-rata perbulan = 28765 buah. Mengingat jumlah produksi yang besar tersebut, maka diperlukan sistem pengendalian mutu yang baik sebagai alat untuk menjamin kualitas produk.
Berdasarkan data produksi pintu antara bulan Oktober 1995 sapai bulan November 1996 terlihat jumlah produk cacat pada pintu bagian luar masih tinggi. Jenis cacat yang paling banyak terjadi adalah cacat atribut, sedangkan untuk cacat dimensi tidak terdapat masalah.
Untuk mengatasi masalah tersebut telah dibuat peta kendali p sehingga diketahui proses-proses yang berada diluar batas kendali. Dengan mengunakan Diagram Pareto dapat diketahui bahwa cacat dad (timbulnya lubang pada plat) memiliki persentase terlinggi sebesar 75,35%. Oleh karena itu cacat dad menjadi prioritas untuk di atasi. Kemudian dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat diketahui faktor-faktor penyebab terjadinya dad. Faktor-faktor tersebut adalah debu dari lingkungan pabrik, kurangnya perawatan dies, gosokan oil stone yang tidak merata, kekurang telitian operator dalam melihat cacat yang timbul serta motivasi operator yang rendah.
"
1997
S36251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penty Yunesi Pudyastuti
"DKI Jakarta sebagai lbu kota negara Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan dalam berbagai hal termasuk perubahan perilaku masyarakat, salah satunya dimulai dengan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran dan buah segar sebagai upaya menjaga serta meningkatkan taraf kesehatan. Pola konsumsi sebagian masyarakat DKI Jakarta yang semula hanya melihat kualitas suatu produk pangan dari segi fisik organoleptik kini mulai bertanya amankah produk tersebut untuk dikonsumsi serta bagaimana efeknya terhadap kesehatan terlebih dengan menggiobalnya issue food safety serta banyaknya kasus keracunan yang disinyalir disebabkan oleh pathogen dan pestisida.
Sebagai daerah konsumen komoditi pertanian terbesar di Indonesia temyata, baik produk pertanian lokal maupun impor yang masuk dan beredar di DKI Jakarta belum sepenuhnya dapat dijamin dari segi mutu dan keamanannya untuk dikonsumsi atau dapat dikatakan kualitasnya kurang memenuhi standar. Oleh karena itu PEMDA DKI Jakarta Dinas Pertanian dan Kehutanan sebagai institusi yang berkepentingan melayani masyarakat kini sudah saatnya untuk dapat memberikan suatu peningkatan pelayanan khususnya dalam hal penyediaan komoditas pertanian yang aman dan berkualitas sebagai bagian dan upaya perlindungan terhadap konsumen.
Dengan demikian diperlukan suatu pembinaan dan pengaturan baik dalam distribusi, jaminan mutu produk maupun keamanan dan juga jaminan terhadap pasokan komoditas buah dan sayur yang masuk ke DKI Jakarta. Posisi strategis DKI Jakarta sebagai pintu keluar masuknya komoditas pertanian disamping faktor sosial, ekonomi dan budaya masyarakat turut mendodrong perlunya penerapan jaminan mutu dan keamanan suatu bahan pangan khususnya buah dan sayuran segar.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi terbaik dari berbagai alternatif strategi yang ada melalui identifikasi lingkungan strategis DKI Jakarta yakni dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Teori yang digunakan dalam merumuskan strategi adalah manajemen strategi di samping teori lain yang mendukung penelitian ini. Penentuan alternatif strategi digunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan treaths), sedangkan penentuan alternatif strategi terbaik menggunakan teknik Proses Hirarki Anatitik (PHA) dengan memakai software Expert Choice 2000. Responden yang digunakan sebanyak 20 (dua puluh) orang dengan pertimbangan responden tersebut memiliki keahlian, pengetahuan dan kompetensi pada bidang yang dikaji terdiri dari birokrat, praktisi, politisi dan masyarakat.
Dari hasil penelitian menunjukkan strategi yang tepat dipakai saat ini adalah strategi pengembangan moderat dengan actor/pelaku yang paling berpengaruh adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Faktor yang paling berpengaruh adalah daya dukung dan sub.faktor yang paling berpengaruh adalah ketersediaan dan alokasi anggaran.
Untuk mencapai tujuan optimal diperlukan adanya komitmen dan kesungguhan PEMDA DKI Jakarta untuk penerapan program, kesamaan visi dan misi serta persepsi dalam hal penerapan jaminan mutu dan keamanan pangan di DKI Jakarta, optimalisasi baik faktor teknis (operasional) maupun fisik serta perlu adanya kebijakan ditingkat pusat sebagai payung dari peraturan yang ada ditingkat pemerintah daerah.

Strategy For Applying The Policy Of Quality Assurance And Food Safety In DKI Jakarta
DKI Jakarta as a capital of Indonesia to go trough change and extend continously in every thing including citizens behavior change, any one started with citizens consciousness to consume fresh food (vegetable and fruit) as to cautious and increase the level of health means. The pattern of consume in the part of DKI Jakarta citizens at first only perceive fresh food from external now they start to asked is that food safe to consume and how the effect for the health particularly with globalization of food safety issue and many cases of poisoning supposed cause by pathogen and pesticide.
As a biggest province for agricultural comodities consumer, neither local agricultural product nor import while come into and circulate in DK1 Jakarta manifested can not assurance from the quality and safety or it can said the quality not standarized. Thus PEMDA DKl Jakarta cq. Departement of Agriculture and Forestry Province DKI Jakarta as the institution that concern to service citizens now give an increasingly service especially in agricultural comodities supply which save and qualified means as a part of consumer protection.
Therefore need erection and regulation in distribution, product quality assurance and the safety also the assurance of comodities supply (fresh fruit and vegetable) into DKI Jakarta_ Strategies position of DKI Jakarta as a door of cam] in and out agricultural comodities side of social, economist and cultural citizens, factors join forward implementation of quality assurance and food safety especially for fresh food is necessary.
This research is to decide the best strategy from some alternative strategy that have through identified DKI Jakarta strategies environment with identified internal and external factors. The theories that used to formulate the strategy is strategic management beside the other theory which is support this study. Fixation the alternative strategy used SWOT analysis (strength, weakness, opportunity, and threats). Respondent whom to used as much as 20 (twenty) persons with consideration that respondent have knowledge, skill, and competent in the surface of the research those are expert, practician, politician, birokrat and citizens.
From the output of this research indicate the fixed strategy to use at this time is moderat development strategy with the very important or dominant actor is Departement of Agriculture and Forestry Province DKI Jakarta. The very important or dominant factor is support and the sub factor while very important or dominant is readiness and alocation of budget.
Finally to get the goal needs the comitment and truth from PEMDA DKI Jakarta to implementation the programe, the same vision, mision and perception for implementation of quality assurance and food safety in DKI Jakarta, optimalization neither tehnical factor (operasionalization) nor physical and need the policy in central government to support public policy in the local goverment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pracoyo
"Dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan di lingkungan pemerintahan, Iembaga pemerintah mulai sadar akan tuntutan yang sering disampaikan masyarakat, yang menginginkan adanya keterbukaan, efisiensi, dilibatkannya peran serta masyarakat, pertanggung-jawaban publik. Tuntutan tersebut sering dilontarkan sebagai wujud keinginan adanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, atau adanya tata pemerintahan yang baik (good governance). Penerapan good governance di Balai Besar lndustri Agro (BBIA) dinyatakan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2004.
Bertolak dari diterapkannya good governance, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan penerapan good governance dan kualitas pelayan jasa pengujian mutu produk pangan di BBIA ? Dalam permasalahan di atas, penelitian ditujukan untuk melihal sejauh mana keberhasilan praktek good governance dan kualitas pelayanan, dan seberapa erat hubungan antara good governance dan kualitas pelayanan jasa pada pengujian mutu produk pangan.
Dalam penelitian ini kerangka teori yang dijadikan acuan rujukan untuk variabel good governance, indikator-indikatornya digunakan pandangan dari United Nation Development Program (UNDP), sedangkan untuk atribut- atribut yang belum dijelaskan oleh UNDP digunakan pandangan dari Gesellschaft fur Technische Zusammernarbeit (GTZ) dan Organization for Economics Co-operation and Development (OECD). Untuk variabel kualitas pelayanan digunakan pandangan Zeithaml et al.. Menurut pandangan UNDP, Basuki, dan Prasojo, kedua variabel penelitian tersebut memiliki hubungan yang saling mempengaruhi.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey melalui penyebaran kuesioner, dan interview. Populasi dalam penelitian ini adalah industri agro yang menggunakan jasa BBIA, dengan sample diambil secara accidental sampling jawaban kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert dengan skor terendah 1 dan skor tertinggi 5. Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5%. Pengolahan data menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows versi 12.00, untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, analisis data menggunakan statistik distibusi frekuensi dan rentang kriteria, serta korelasi Spearman Rank untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara good governance dan kualitas pelayanan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa good governance dan kualitas pelayanan memiliki hubungan yang nyata dan signifikan, dengan derajat keeratan sebesar 0,435 pada taraf kesalahan 1%. Sedangkan hubungan antara indikator transparansi dengan kualitas pelayanan memiliki keeranan hubungan 0,352 pada taraf kesalahan 5%, indikator efisiensi dengan kualitas pelayanan memiliki keeratan hubungan 0,390 pada taraf kesalahan 1%, dan indikator partisipasi dengan kualitas pelayanan memiliki keeratan hubungan 0,306 pada taraf kesalahan 5%. Ketiga indikator tersebut memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Namun untuk indikator akuntabilitas yang menempati kriteria kurang baik, tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Untuk good governance, publikasi hasil audit perlu ditingkatkan, sanksi kesalahan tindakan yang diakibalkan oleh penyelenggaran layanan perlu penegasan secara tertulis, agar terdapat kepastian. Dan agar informasi dapat dimonitor oleh pengguna jasa perlu dipikirkan penggunaan Personal Identity (PIN) agar dapat melakukan akses secara berjenjang melalui intranet.
Untuk kualitas pelayanan, penampilan fisik gedung kantor perlu dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memvisualisasikan adanya kegiatan pelayanan jasa. Dan untuk meningkatkan kecakapan dan kemauan menolong dari petugas, yang diperlukan adalah peningkatan profesionalisme dan skiil.

For the agenda of improving and repairing the quality of service in government, government agency start aware of demand which was often submitted by society, that wishing the existence of openness, efficiency, the entangling of role, and public accountability.
The demand is often thrown as desire of clean governance or good governance existence. Applying of good governance in Balai Besar lndusti Agro (BBIA) expressed in governmental institution perfomance accountability report (LAKIP) Anual Budget 2004.
Starting from the applying of good govemance, the problem which lifted in this research is what is there are relation between applying of good govemance and service quality examination of food product examination in BBIA ?. In above problems, research addressed to see how far efficacy of practice of good governance and service quality.
ln this research, theory framework taken as reference for the variable of good governance, indicators of used by view of United Nation Development Program (UNDP), while for attribute which not yet been explained by UNDP used by Gessellschaft fur Technische Zusammernarbeit (GTZ) view, and Organization for Economics Co-operation and Development (OECD). For variable of service quality used by view of Zeithaml et al. According to view of UNDP, Basuki, and Prasojo, both of the research variables have relation which each other influencing.
Research methode the used are survey throught spreading of questionnaireaire, and interview. Population in this research are agro-industries which using service of BBIA, with Sample taken by accidental sampling. Questionaire measured by using likert-scale with score 1 and highest 5. Data processing use program computer aid of SPSS version Windows for 12., for test and validity and reliability instrument. Data analysis use frequency distribution statistic, and span criterion, and also correlation of Spearmen Rank to know relation between good governance and sercvice quality.
Research result prove that, service quality and good governance have signitication and real relation at 0,435. While relation betwween transparancy indicator with service quality own relation at level 0,352 at mistake level 1%, and efficiency with service quality own relation at level 0,390 at mistake level 1%, and indicator participation with service quality own relation 0,306 at mistake level 5%. Third the indicators have relation which are positive and significant, but for the indicator of accountability accupying unfavourable criterion, and do not have relation.
For good governance, publication result of audit require to be improved, sanction mistake of resulted frrom action by provider need coherent in writting so that there are certainty. information can be monitored by service user, required to be thought of usage of personal indentity (PIN) to be earning customer can do access by have ladder through intranet.
To the quality of service, appearance of office building physical require to be made in such a manner so that can isn?t it the existence of activity of service activities, and to improve willingness and efficiency help from officer the needed is the make-up of professionalism and skill.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>