Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127445 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2002
612.3 IND b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bahori
"Status gizi dan pola makan seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat pendapatan, pengetahuan gizi, dan budaya setempat. Pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi seimbang berperan penting dalam menentukan pola makan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi seimbang dengan penerapan pola makan keluarga.
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi dengan sampel 77 orang ibu rumah tangga di RW 09 Kelurahan Pondok Cina kecamatan Beji Kota Depok. Instrumen penelitian berupa kuisioner berisi 40 pertanyaan. Dengan uji Chi Square pada alpha (0,05) diperoleh hasil nilai P (0.058) > alpha, yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan gizi seimbang. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggali dan menganalisis lebih dalarn keterkaitan karakteristik ibu rumah tangga terhadap tingkat pengetahuan ibu dan penerapan pola makan keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5604
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nur Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tugas kesehatan keluarga, karakteristik keluarga dan anak dengan status gizi balita. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional, pendekatan cross sectional dengan 167 sampel yang diambil secara proportional cluster sampling. Uji Chi Square ditemukan adanya hubungan yang bermakna status kesehatan balita (p 0,000) dan jumlah anggota keluarga (p 0,032) dengan status gizi balita. Uji regresi logistik menunjukkan status kesehatan balita paling dominan mempengaruhi status gizi balita (p 0,000). Status kesehatan balita sehat berpeluang status gizi baik 7,9 kali dibandingkan dengan balita yang pernah sakit atau sedang sakit. Upaya penanganan masalah gizi balita perlu menekankan pada status kesehatan balita dan status ekonomi keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Teni Safira
"Edukasi dan konseling gizi telah terbukti banyak menyelesaikan masalah seputar gizi. Metode telehealth yang mulai dikembangkan untuk pelayanan kesehatan juga menyasar bidang gizi (teledietetics). Di Indonesia sendiri saat ini belum banyak penelitian mengenai telehealth di bidang kesehatan, termasuk di bidang gizi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pendampingan gizi mencakup pemberian edukasi dan konseling gizi terhadap pengetahuan gizi dan perilaku makan subjek. Penelitian ini menggunakan desain studi kuasi-eksperimental pre-test – post-test. Sejumlah 39 pekerja kantor yang terbagi menjadi 21 subjek kelompok perlakuan dan 18 subjek kelompok kontrol menjadi subjek pada penelitian ini dan diberikan metode pendampingan gizi yang berbeda: metode telehealth (perlakuan) dan metode face-to-face (kontrol). Subjek diminta untuk mengisi kuesioner yang berisikan 11 pertanyaan seputar materi intervensi serta melakukan recall asupan 1x24 jam setiap satu kali dalam seminggu. Perbedaan rata-rata antara kedua kelompok dianalisis menggunakan uji independent t-test. Metode telehealth dianggap menjadi metode yang lebih baik untuk meningkakan pengetahuan gizi dibandingkan metode fae-to-face (p<0,05). Selain itu, rata-rata selisih jawaban benar lebih juga lebih tinggi pada metode telehealth (3,00 ± 1,61) dibandingkan dengan metode face-fo-face (1,55 ± 1,34).

Nutrition education and counselling have proven to overcome nutritional problems. Telehealth which starting to thrive in Indonesia’s health service also targeting nutrition field (teledietetics). There is still lack of research about telehealth in Indonesia. Hence, this present study aimed to evaluate the effect of nutrition assistance including nutritional education and counselling on nutrition knowledge and dietary intake. This research is using a pre-test – post-test quas-experiment design. There are 39 academic staffs who participate and becoming the subjects of this study. The subjects then divided into two groups, telehealth group and face-to-face group. The subjects will asked to answer 11 questions about nutrition knowledge and do the 1x24 hour food recall once a week on weekday. The results shows that on increasing nutrition knowledge, telehealth group has better result (P<0,05). On comprehension assessment, telehealth group (3,00 ± 1,61) also showed higher deviation between before and after intervention rather than faceto- face group (1,55 ± 1,34)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriaty Muhammad
"Perilaku manajemen dalam organisasi dipengaruhi oleh budaya organisasi diantaranya visi dan misi, pemberdayaan sumber daya manusia, manajemen pengetahuan, dinamika proses belajar serta proses perubahan organisasi. Untuk membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang meningkatkan kemampuan organisasi dalam manajemen kesehatan, dilakukan suatu intervensi dalam bentuk kalakarya Quality Management dengan pendekatan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh intervensi kalakarya manajemen mutu terhadap perilaku manajerial pada proses pemahaman tugas pokok dan fungsi di seksi kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan sebagai informan adalah kepala seksi, kepala sub seksi, staf, bidan koordinator serta kepala puskesmas. Pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi seluruh anggota seksi kesehatan keluarga terhadap kegiatan pembuatan, sosialisasi, bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi tugas pokok dan fungsi pada umumnya baik, demikian pula persepsi kepala puskesmas tentang bimbingan dan pengarahan serta monitoring yang dilakukan oleh seksi kesehatan keluarga adalah baik. Sikap seluruh anggota seksi kesehatan keluarga terhadap kegiatan pembuatan, sosialisasi, bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi pada umumnya setuju dengan kegiatan tersebut, demikian halnya dengan sikap kepala puskesmas terhadap kegiatan bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi yang dilaksanakan seksi kesehatan keluarga adalah pada setuju.
Dalam hal motivasi, yang memotivasi seluruh anggota seksi kesehatan keluarga untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah adanya keinginan untuk mau merubah ke arah yang lebih baik yaitu bekerja sesuai dengan uraian tugas masing-masing supaya lebih terarah dan lebih teratur. Selama kegiatan pembuatan uraian tugas serta dalam melaksanakan tugas kepala seksi melibatkan seluruh bawahan, demikian juga dalam pengambilan keputusan serta didukung oleh hubungan kerja yang baik antara kepala seksi dengan bawahan maupun diantara sesama staf seksi. Dalam pelaksanaan semua kegiatan tersebut yang telah dilaksanakan adalah pembuatan, sosialisasi tentang uraian tugas, sedangkan bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi dilaksanakan pada pembuatan uraian tugas sampai dengan pelaksanaan. Kegiatan bimbingan dan pengarahan, monitoring dan evaluasi berlangsung terus menerus.
Saran sehubungan hasil penelitian ini bahwa kepala seksi hendaknya menggunakan uraian tugas yang telah dibuat menjadi pedoman dalam penilaian terhadap kinerja staf.

Analysis on the Effect of On the Job Training Quality Management Intervention on Managerial Behavior in Understanding Main Tasks and Functions of Family Health Unit of the Health Department in Sintang DistrictManagement behavior in organization is influenced by the organization culture that consists of vision and mission, man power empowerment, knowledge management, learning process dynamics and organization changing process. To assist the Health Department in Sintang district in improving organization competence in health management, an intervention was conducted by using on the job training Quality Management guiding program that employed PDCA (Plan, Do, Check, Act) cycle.
This study was aimed at obtaining information regarding the effect of on the job training quality management intervention on managerial behavior in understanding main tasks and functions of family health unit of the health department in Sintang district. This study was qualitative and the informant or respondents of this study were chief of unit, heads of sub unit, staff, midwife coordinator and chief of puskesmas. Data were collected by using in depth interviews and observation methods.
Result of study shows that perceptions of all members of family health unit on creating, socializing, coaching and guiding, monitoring as well as evaluating are mostly good. Similarly, the perception of chief of puskesmas concerning coaching and guiding as well as monitoring conducted by the family health unit is good. Stance of members of the family health unit toward creating, socializing, coaching and guiding, monitoring as well as evaluating is in agreement with those activities and so is the stance of chief of puskesmas toward the activities conducted by the family health unit.
In terms of motivation, what motivates all members of family health unit to carry out such activities is their willingness to change for better that is to work pursuant to individual tasks to be more directed and regulate. During the job description process and its implementation, chief of unit involved all subordinates. Similarly, the chief involve the subordinates as well in the decision making and is supported by good work relation among the chief of unit and subordinates as well as among unit staffs.
In implementing all activities mentioned above, what have been done are creating and socializing job description, while coaching and guiding, monitoring as well as evaluating have been carried out since the establishment up to recent implementation. Coaching and guiding, monitoring as well as evaluating are conducted continuously.
The recommendation offered from this study is that chief of unit should utilize the set job description as guidelines in assessing the staff?s performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fiqriyarizqi
"Kejadian gizi kurang pada balita di Indonesia cukup tinggi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita yaitu jenis pangan yang dikonsumsi, pola asuh keluarga, penyakit infeksi, status ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita yaitu dengan memenuhi asupan nutrisi balita sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Pemenuhan asupan nutrisi balita harus memperhatikan keanekaragaman jenis pangan, porsi makan, dan jadwal makan yang teratur. Intervensi keperawatan unggulan yang diberikan kepada keluarga untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita yaitu dengan penyusunan jadwal makan dan menu makan gizi seimbang. Hasil dari intervensi yang dilakukan selama 3 minggu menunjukkan bahwa terdapat peningkatan berat badan pada balita yang mengalami gizi kurang sebanyak 0,3 kg. Hasil praktik ini merekomendasikan agar praktik selanjutnya dapat menggali intervensi keperawatan lainnya yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah gizi kurang pada balita. Selain itu, praktik ini juga merekomendasikan kepada keluarga untuk memberikan makan anak secara teratur sesuai dengan jadwal serta mengandung makanan dengan gizi yang seimbang.

The incidence of malnutrition in children under five in Indonesia is quite high. There are several factors that influence the nutritional status of toddlers which are the type of food consumed, family parenting patterns, infectious diseases, economic status, socio-culture, education, and the environment. One of the efforts that can be done to overcome the problem of malnutrition in toddlers is to fulfill the nutritional intake of toddlers in accordance with balanced nutrition guidelines. Fulfillment of nutritional intake of toddlers must pay attention to the diversity of food types, meal portions, and regular eating schedules. The leading nursing intervention given to families to overcome the problem of undernutrition in toddlers is by compiling a meal schedule and a balanced nutritional diet. The results of the intervention carried out for 3 weeks showed that there was an increase in body weight in undernourished toddlers as much as 0.3 kg. The results of this practice recommend that further practice can explore other nursing interventions that can be done to overcome the problem of malnutrition in toddlers. In addition, this practice also recommends families to feed their children regularly according to a schedule and contain foods with balanced nutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tahira Fulazzaky
"Kompetensi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesiapan guru PAUD dalam aspek kompetensi gizi dan kesehatan menurut survei daring yang diadakan oleh SEAMEO RECFON dengan melihat gambaran hasil kompetensi berdasarkan karakteristik peserta dan menilai kualitas pengukuran kompetensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, sampel yang digunakan total sampling sebanyak 78.711 guru PAUD. Analisis meliputi analisis butir soal (tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda soal, distribusi jawaban dan rasch model) dan analisis deskriptif terhadap karakteristik responden. Hasil penelitian terhadap butir soal didapatkan 3 item soal yang dinyatakan tidak layak, 8 item soal yang diterima dengan perbaikan, dan ke 29 soal item lainnya sudah cukup baik untuk mengukur kemampuan peserta. Pengukuran menggunakan rasch model, didapatkan keseluruha soal ujian sudah fit secara statistik dan sudah memiliki variasi tingkat kesukaran item yang baik. Hasil analisis Reliabilitas Kuder Ridchardson (KR21) sebesar 0,742 menunjukkan reliabilitas soal dapat diterima.Secara keselurahan kompetensi gizi dan kesehatan guru PAUD belum baik dengan tingkat kelulusan sebesar 33,6%, standar kelulusan menggunakan nilai cut off point 70%. Semakin tinggi tingkat pendidikan persentase kelulusan semakin baik, namun tidak berlaku untuk tingkat pendidikan Doktor hal ini dikarenakan adanya kemungkinan memegang peran manajemen PAUD. Semakin lama pengalaman mengajar persentase kelulusan kompetensinya semakin baik. Domisili terbanyak yang menjadi peserta ujian tinggal di wilayah Indonesia Barat. Peserta dengan riwayat pelatihan (DIKLAT dasar dan pelatihan gizi-kesehatan) persentase kelulusannya lebih baik dibanding kelulusan peserta yang tidak ikut pelatihan. Peserta yang terlibat menjadi kader posyandu persentase kelulusan kompetensinya lebih baik dibanding persentase kelulusan guru yang bukan kader posyandu.

Competence is a basic ability that must be possessed by someone to achieve success in work.This study aims to assess the readiness of ECE teachers in nutritional and health competency aspects according to an online survey conducted by SEAMEO RECFON by looking at the picture of competency results based on participant characteristics and assessing the quality of competency measurement. This research is a study quantitative descriptive, the sample used is a total sampling of 78,711 ECE teachers. The analysis includes item analysis (item difficulty level, item discrimination, distribution answers, Rasch model) and descriptive analysis of the respondent's characteristics. The results of the research on the items obtained 3 items that were declared not feasible, 8 items were received with improvement, and the other 29 item items were good enough to measure the ability of participants. Measurement using the Rasch model, obtained all exam questions are statistically fit and already have a good variation in the level of difficulty items. The results of the Kuder Ridchardson Reliability Analysis (KR21) of 0.742 indicate the reliability of the questions is acceptable. Overall, the nutrition and health competence of PAUD teachers is not good with a graduation rate of 33,6%, the passing grade uses a 70% cut off point value. The higher the level of education the better percentage of graduation, but it does not apply to Doctoral education leves because of the possibility of holding PAUD management roles. The longer teaching experience the better percentage of graduation. Most domiciles who become test takers live in Western Indonesia. Participants with a history of training (basic training and nutrition-health training) the percentage of graduation is better than graduation of participants who did not participate in the training. Participants who were involved in becoming Posyandu cadre graduation rate were better than the graduation percentage of teachers who were not Posyandu cadres."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friedman, Marilyn M.
Jakarta : EGC , 2006
613 FRI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Rifky Fail Hassan
"Mie instan merupakan produk olahan makanan kemasan yang sangat populer di Indonesia. Menurut Susenas, Indonesia menjadi negara dengan konsumsi mie instan terbesar kedua di dunia. Namun, konsumsi mie instan secara berlebihan memiliki efek meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi konsumsi mie instan serta mengetahui perbedaan tingkat konsumsi mie instan berdasarkan karakteristik individu, penggunaan label pangan, pengaruh klaim produk, kepentingan konsumen terhadap produk, ketersediaan mie instan di rumah, perilaku merokok dan pengaruh keluarga pada mahasiswa Universitas Indonesia tahun 2022. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara daring kepada mahasiswa UI dengan yaitu 253 mahasiswa aktif semester 4 dan 6. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan menggunakan analisis statistik univariat serta bivariat (Chi-Square). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 69,2% mahasiswa UI mengonsumsi mie instan kategori tinggi (≥1x/minggu) dalam satu bulan terakhir. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara pengaruh keluarga dengan konsumsi mie instan. Peneliti menyarankan agar mahasiswa dapat lebih sadar pentingnya membatasi konsumsi mie instan untuk makan sehari-hari serta mengajak teman untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Pada orang tua agar memberikan contoh pola makan yang sehat sehingga menjadi pengaruh baik kepada anaknya. Universitas Indonesia dapat memberikan edukasi kebutuhan gizi dan makanan sehat kepada mahasiswa.

Instant noodles are packaged food products that are very popular in Indonesia. According to Susenas, Indonesia is the country with the second largest consumption of instant noodles in the world. However, excessive consumption of instant noodles has the effect of increasing the risk of non-communicable diseases such as hypertension and obesity. This study aims to determine the prevalence of instant noodle consumption and to determine differences in the level of instant noodle consumption based on individual characteristics, use of food labels, the effect of product claims, consumer interests in the product, the availability of instant noodles at home, smoking behavior and the influence of families on University of Indonesia students in 2022. Data were collected through online questionnaires to 253 Universitas Indonesia active students in semesters 4 and 6. The design of this study was cross-sectional and used univariate and bivariate (Chi-Square) statistical analysis. The results showed that 69.2% of UI students consumed high category instant noodles (≥1x/week) in the past month. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant difference in the proportion between the family influence and the consumption of instant noodles. Researchers suggest that students can be more aware of the importance of limiting the consumption of instant noodles for daily meals and influence friends to eat healthier foods. Parents should provide examples of healthy eating patterns so that they become a good influence for their children. Universitas Indonesia can provide education on nutritional needs and healthy food to students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifanne Winesa
"Presentase gizi kurang pada balita mencapai 13.8% dari total penduduk di Indonesia (Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Kesehatan, 2018). Beberapa faktor resiko terjadinya gizi kurang pada balita khsusunya di wilayah perkotaan adalah kondisi sosial ekonomi, penyakit infeksi, faktor lingkungan, tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan orangtua. Salah satu upaya mengatasi gizi kurang adalah dengan peningkatan jumlah asupan nutrisi anak dengan gizi seimbang. Peningkatan asupan nutrisi harus memperhatikan jenis makanan, porsi makanan dan jadwal pemberian makan. Hasil penelitian menunjukan 60% orangtua balita dengan gizi kurang belum mengetahui porsi makan yang sesuai dengan gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas intervensi keperawatan pengaturan porsi makan sesuai gizi seimbang untuk meningkatkan berat badan balita dengan gizi kurang. Hasil analisis penelitian yang dilakukan selama 1 bulan menunjukan terdapat peningakatan berat badan sebanyak 0,1 Kg dalam satu minggu. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai intervensi keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita.

Percentage of malnutrition in children under five reached 13.8% of the total population in Indonesia (Ministry of Health of Indonesia Center for Health Data and Information, 2018). Some risk factors for malnutrition in toddlers especially in urban areas are socio-economic conditions, infectious diseases, environment, level of knowledge and a level of parent education. One of solution to overcome malnutrition is to increase the amount of nutritional intake for children with balanced nutrition. Increased nutritional intake underlined the food types, food portions and feeding schedules. The results showed 60% of parents of children under five with less nutrition did not know the recommended food portion with balanced nutrition to support children's growth and development. This study aims to determine the effectiveness of nursing interventions to regulate food portions according to balanced nutrition to increase the weight of toddlers with under nutrition. The results of research conducted for 1 month showed that there was an increase in body weight by 0.1 kg in one week. The results of this study recommend the need for further research regarding other nursing interventions that can be done to overcome the problem of malnutrition in infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>