Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Giwangkara Abadi
"Perkembangan perekonomian Indonesia di era globalisasi menuntut perkembangan pabrik-pabrik, gedung-gedung, serta perumahan baru dimana pembangunannya membutuhkan energi kelistrikan yang cukup besar, sebagai akibatnya maka kondisi suplai daya Perusahaan Listrik Negara (PLN) ikut tertekan. Sementara itu, pembangunan Pembangkit Listrik baru memakan waktu yang cukup lama, sehingga daya PLN pun menjadi defisit. Untuk itu awal januari 2008, PLN meluncurkan suatu produk baru, untuk para pelanggan listrik berdaya di bawah 10.000 Watt yang dinamakan Listrik PraBayar. Listrik PraBayar ini merupakan suatu solusi untuk menjawab defisitnya daya ketenagalistrikan, dimana pelanggan dapat mengendalikan sendiri dana pengeluaran dan secara otomatis dapat menghemat listrik. Tetapi perjalanan Listrik PraBayar tidak terlalu mulus, karena terdapat pro dan kontra di masyarakat.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk sistem Listrik PraBayar, dimana nanti akan diukur nilai ekspektasi pelanggan dan persepsi pelanggan terhadap Listrik PraBayar dengan menggunakan metode SERVQUAL. Pengumpulan data dilakukan menggunakan form kuesioner. Pengumpulan data primer maupun sekunder dilakukan untuk mendukung penentuan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap ekspektasi dan persepsi pelanggan. Dengan demikian, terdapat lima dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya Metode SERVQUAL didasarkan pada asumsi bahwa konsumen membandingkan kinerja jasa pada atribut-atribut relevan dengan standar ideal/sempurna untuk masing-masing atribut jasa. Hasil menunjukkan bahwa pelanggan merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PLN berdasarkan perolehan Weighted SERVQUAL Score pada UPJ Mustika Jaya, UPJ Babelan, UPJ Bantar Gebang, UPJ Bekasi Kota, UPJ Cibitung, UPJ Cikarang, UPJ LemahAbang, UPJ Medan Satria dan UPJ Tambun masing-masing adalah -0.34, -0.59, -0.66, -0.63, -0.81, -0.70, -0.75, -0.49, -0.73. Atribut pelayanan yang perlu diperbaiki adalah berhubungan dengan waktu pelayanan, fasilitas fisik, dan SDM.

The development of the economy in the globalization demanded the factories, buildings, and new housing where the construction need more energy power , as an impact, power supply of State Electricity Company (PLN) is become underpressure. Meanwhile, development of new power plant take a long time, and electrical resources PLN become deficit. For the beginning of January 2008, PLN launched a new product, to customers which the power limits is less than 10.000 Watt which is called PrePaid Electricity. Prepaid Electricity is a solution to answer deficit power of electricity, where a customer can control his own funds and automatically can save power of electricity. But, Prepaid Electricity is not going too well, because there is a pro and contra in the society.
So, it may need necessary to research the Prepaid Electricity System which will be measured the expectations and perceptions of customers using SERVQUAL methods. Gathering data using questionnaire form. Gathering primary and secondary data is need to support deciding influential variables on customers expectations and perceptions. There is five main dimension mounted in place based on important relative levels. methods SERVQUAL methods based on the assumption that consumers to compare the performance of service in relevant attributes with ideal standard for each services attributes. The result indicates that customers are satisfied with the service given by PLN based on the Weighted SERVQUAL Score in UPJ Mustika Jaya, UPJ Babelan, UPJ Bantar Gebang, UPJ Bekasi Kota, UPJ Cibitung, UPJ Cikarang, UPJ LemahAbang, UPJ Medan Satria and UPJ Tambun each is -0.34, -0.59, -0.66, -0.63, -0.81, -0.70, -0.75, -0.49, -0.73. The service attributes need to improve is associated with service time, physical facilities, and human resources.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Janrivai Adiman
"Jasa perbankan memerlukan pelayanan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Pelayanan jasa dapat dinilai baik apabila mampu memenuhi harapan pelanggannya. Bank bergerak dibidang jasa yang ingin mengetahui anggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan selama ini apakah sudah memuaskan mereka atau tidak, faktor apa yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki. Salah satu metode untuk mengidentifikasi tingkat kualitas pelayanan suatu jasa ialah Metode Service Quality (SERVQUAL), SERVQUAL dirancang untuk mengukur kualitas jasa yang dirasakan oleh pelanggan. SERVQUAL menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya. Pengukuran kualitas pelayanan diperlukan untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap pelayanan yang telah diberikan.

Service banking need service of quality matching with requirement and desire of its client. Service activities can access by goodness if can fulfill its expectation. Bank active wish to know client ascription to quality of given service during the time have gratitified them or not, factors what require to be given high priority to be improve. One method to identify the level of quality service of an industry is SERVQUAL. SERVQUAL measure the quality service felf by customer expectation and perception to quality of service accepted. Measurement of service quality needed to know the customers desire of service which have been given."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriyo Utomo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan pada perusahaan penyedia barang dan jasa (trading company PT. X) terhadap para pelanggannya. Sehubungan dengan meningkatnya komplain dari para pelanggan ke dalam perusahaan, maka harus dilakukan tindakan yang cepat dan akurat untuk mengurangi tingkat komplain. Untuk mengetahui sejauh mana & hal-hal apa saja yang membuat pelanggan menjadi komplain, sehingga menyebabkan ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan, maka digunakan metode servqual untuk mengetahui ekspektasi & persepsi pelanggan terhadap semua atribut-atribut pelayanan yang disajikan dalam kuisioner yang berbasis metode servqual. Hasil akhir dari kusioner yang diisi oleh pelanggan adalah dalam bentuk nilai servqual yang menunjukkan seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan dan atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan.

This research is aimed to know how far service quality at supplier goods and service (trading company PT. X) to the its customer. Referring to the increasing of complain from the customer into company, hence must be done action that is quickly and accurate to lessen level of complain. To know how far & matters that making customer to complain, causing dissatisfaction of customer to service given by the company, hence applied servqual method to know expectation & perception of customer to all service attributes presented in quisioner based on the servqual method. End result from the quisioner that filled by customer is in the form of servqual score showing how big level of customer satisfaction with service given and any kind of attributes influencing level of satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52038
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbialloh
"Industri penerbangan merupakan salah satu industri jasa transportasi yang berkembang pesat, ditandai dengan banyak bermunculannya maskapai penerbangan baru. Tiap maskapai penerbangan saling bersaing untuk mendapatkan penumpang dan memperebutkan market share terbesar, yang salah satu caranya dengan pelayanan reservasi. Reservasi merupakan salah satu produk dalam pelayanan transportasi udara. PT MNA sebagai salah satu perusahaan penerbangan juga menyelenggarakan pelayanan reservasi. Untuk dapat mengetahui seberapa baik tingkat pelayanan unit reservasi PT MNA, dilakukan pengukuran terhadap kualitas pelayanan reservasi dengan menggunakan metode SERVQUAL, yaitu mengukur persepsi dan ekspektasi pelanggan di setiap dimensi kualitas pelayanan. Selanjutnya dihitung gap yang terjadi antara ekspektasi dan persepsi pelanggan yang menggambarkan nilai kualitas pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian reservasi PT MNA belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggannya sehingga perlu memperbaiki kualitas pelayanannya.

Air transport industries represent one of transportation service industries which is grow rapidly. The growth marked by many popping out new airlines. Every airline competes to get passenger and fight over for biggest market share, reservation is one of the example way One of product in air transportation service is reservation. PT MNA as one of Airline Company also carries out reservation service. To identify the level of service provided by Reservation unit of PT MNA, there is a need to measure their service quality which is conducted by using SERVQUAL method, by measuring the customer's perceptions and expectations in all service quality dimensions. Afterwards, the gap between customer's perceptions and expectations is calculated. These gaps represent the value of service quality. The result from this research indicates that Reservation unit needs to improve it service quality in each SERVQUAL service dimensions because it has not yet fulfilled their customers expectations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50337
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Riszeki
"Luasnya segmen pasar serta tingginya kebutuhan dan keinginan pasien untuk mendapatkan kepuasan dari pelayanan yang diberikan, membuat persaingan industri Rumah Sakit semakin tinggi. Salah satu metode untuk mengidentifikasikan tingkat kualitas pelayanan suatu industri ialah SERVQUAL, SERVQUAL dirancang untuk mengukur kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen. SERVQUAL menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya. Pengukuran kualitas pelayanan diperlukan untuk mengetahui keinginan pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan.

Broadness of market segment and also height of requirement and patient desire to get the satisfaction from given service, making higher competition in the hospital industry. One method to identify the level of quality service of an industry is SERVQUAL. SERVQUAL measure the quality of service felt by customer and analyze the gap that happen because of difference between customer expectation and perception to quality of service accepted. Measurement of service quality needed to know the patient desire of service which have been given, the measurement is needed to obtain the patient desire of service which have been given."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S52013
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Nur Mahmudah
"Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan adalah kepribadian frontliner yang bertemu secara langsung untuk melayanai pelanggan. Kepribadian ini bisa dipengaruhi oleh usia dari frontliner atau yang saat ini marak disebut generasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai kualitas pelayanan dari frontliner generasi X dan Y dan menentukan atribut kualitas yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Atribut kualitas yang terpilih dari masing-masing generasi akan digunakan oleh perusahaan untuk membuat standar kualitas layanan yang sama. Kuisioner akan dilakukan untuk mendapatkan penilaian kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh frontliner generasi X dan Y. Data diperoleh dari PT PLN (Persero) sebagai studi kasus karena memiliki karakteristik sebagai perusahaan jasa serta menggunakan frontliner dalam melayani pelanggan. Model dikembangkan dengan menggunakan integrasi Servqual dan model Kano yang ditambahkan dengan faktor generasi frontliner X dan Y untuk mendapatkan nilai kualitas pelayanan dan atribut yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Service quality is a very influential thing to customer satisfaction. One of the factors that influence service quality is the front liner`s personality who meets directly to serve the customer. This personality can be influenced by the age of the front liner or what is currently rampant is called a generation. This study aims to get the value of service quality from frontliner of generation X and Y and determine quality attributes that can improve customer satisfaction. Selected quality attributes of each generation will be used by companies to create the same service quality standards. Questionnaires will be carried out to obtain customer satisfaction ratings on service quality provided by generation X and Y front liner. Data is obtained from electricity service provider as a case study because it has characteristics as a service company and uses front liners in serving customers. The model was developed using Servqual integration and Kano models which were added with the front liner X and Y generation factors to obtain service quality values and attributes that could be used to increase customer satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fony Carolina
"Pelanggan telepon seluler sendiri dengan CAGR 26,7% akan bertambah menjadi 122,1 juta pada 2010. Perusahaan penyewaan menara telekomunikasi mengambil bagian dalam pengembangan menara BTS (Base Transceiver Station) untuk para penyedia layanan telekomunikasi (operator seluler).
Metode SERVQUAL digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan kesuksesan layanan yang diberikan perusahaan. Metode Quality Function Deployment (QFD) digunakan untuk menyusun strategi baru untuk memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen. Data diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada manajer seluruh operator seluler.
Dari penelitian ini didapatkan bahwa kinerja para perusahaan tower provider baru memenuhi 67.41% harapan operator seluler. Oleh karena itu prioritas service element (respon teknis) yang dapat dilakukan adalah meningkatkan koordinasi antara penyewa dengan tower providernya.

Telecommunication holds a significant role as an information provider. Cellular phone customer themselves, with the CAGR of 26.7% will gradually increase into 122.1 million in 2010. The telecommunication tower provider company will take part in developing BTS (Base Transceiver Station) tower to all telecommunication provider service (celluler operator).
SERVQUAL method is used to identification customer's need and service succeeded by the company. Quality Function Deployment (QFD) method is used to arrange a new strategy for giving the best service to the customer. Data which writer got is from the qustionairre of all celluler operator managers.
This research found that operator celluler's expectation only reached 67.41% with the effort that have been done by the tower provider company. Therefore, the service element priority (technical response) that ought to be done by the company is increasing coordination between celluler operator and tower provider.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50322
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Yuri M. Zagloel
"Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, pihak manajemen Bank X bertekad untuk menjadikan Bank X sebagai bank ritel terbaik dengan mengutamakan pelayanan prima dan hingga saat ini berbagai usaha telah dilakukan untuk memenuhi tekad tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh, Bank X merasa perlu untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikannya kepada nasabah selama ini, untuk dijadikan dasar peningkatan kualitas pelayanannya.
Tulisan ini membahas tentang pengukuran kualitas pelayanan yang dilakukan penulis di Bank X dengan menggunakan kuesioner yang berdasarkan metode SERVQUAL. Metode ini merupakan suatu alat untuk mengukur kualitas pelayanan suatu instansi dengan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy.
Pengukuran ini dilakukan dengan mengidentifikasi tingkat kepentingan, ekspektasi serta persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan Bank X, sehingga dari ketiga hal tersebut dapat diketahui tingkat kualitas pelayanan Bank X secara keseluruhan dengan melihat gap yang ada dan persepsi nasabah. Dengan menganalisa gap kualitas pelayanan Bank X dengan berdasarkan ketiga hal tersebut, maka akan diketahui kemana sebaiknya bank X memfokuskan usahanya dalam memenuhi harapan nasabah, serta aspek·aspek pelayanan yang perlu diperbaiki Bank X da!am rangka memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah.

In the middle of the increasing competition in banking sector, Bank X's management have committed to bring the company to become the best retail bank that giving best services to their customers. Since then, there are lots of efforts have been done to reach the vision. Before gone too far, the management became aware of the importance of measuring the service quality that has given to customers as their basis to take the steps forward.
This paper reviews the service quality measurement that has been done in Bank X, as one of retail banks in Indonesia. The measurement was conducted by using the SERVQUAL method proposed by Parasuraman et al (1988). This method is an 22-item instrument for measuring customer's perception of service quality across the five service quality dimensions (tangibles, reliability, responsiveness1 assurance1 and emphaty).
This study is conducted to identify customer's relative importance between each dimensions, and also their expectations and perceptions of the service quality given by the company. The findings from these studies can help to determine where and how serious the gaps between the expectations and perceptions· are and suggest key opportunities for company to improve their quality service as perceived by customers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta A. Ekaputri
"Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, maka pihak manajemen Bank X bertekad untuk menjadikan Bank X sebagai bank ritel terbaik dengan mengutamakan pelayanan prima dan hingga saat ini berbagai usaha telah dilakukan untuk memenuhi tekad tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh, Bank X merasa perlu untuk melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang telah dinrikannya kepada nasabah selama ini, sehingga pengukuran tersebut dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Penelitian ini membahas tentang pengukuran kualitas pelayanan yang dilakukan penulis di Bank X pada bulan Oktober hingga Desember 2000 dengan menggmaakan kuesioner yang berdasarkan metode SERVQUAL. Metode ini merupakan suatu alat untuk mengukur kualitas pelayanan suatu institusi dengan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu bukti Esik (rangibles), keandalan (reliabillity), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (emphaty).
Pengukuran ini dilakukan dengan mengidentifikasi tingkat kepentingan, ekspektasi serta persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan Bank X, sehingga dari ketiga hal tersebut dapat diketahui tingkat kualitas pelayanan Bank X secara keseluruhan dengan melihat gap yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara ekspektasi dan persepsi nasabah.
Dengan menganalisa gap kualitas pelayanan Bank X dengan ketiga hal tersebut, maka akan dapat diketahui kemana sebaiknya Bank X memfokuskan usahanya dalam memenuhi harapan nasabah, serta aspek-aspek pelayanan yang perlu diperbaiki Bank X dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Darmawan
"Seiring dengan semakin meningkatnya persaingan di dunia usaha dan semakin kritisnya para pelanggan, kualitas menjadi kunci utama bagi perusahaan agar dapat bertahan di era milenium ini. Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.
Kualitas selalu berfokus pada pelanggan, karena kualitas mengacu pada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan. Suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mencakup perbedaan antara harapan dengan persepsi yang dirasakan Sehingga sangat panting bagi perusahaan untuk mengetahui keinginanan atau kebutuhan pelanggan, sebagai masukan bagi manajemen perusahaan dalam menetapkan semua langkah kebijakannya yang berfokus pada pelanggan. Untuk itu sangat perlu diadakan suatu riset atau penelitian untuk mengidentifikasi sejauh mana kualitas pelayanan yang diberikan dapat memenuhi keinginan pelanggan.
Pada tugas akhir ini Penulis mencoba untuk mengidentifikasi tingkat atau level kualitas pelayanan BFG yang bergerak di bidang jasa pendidikan dengan metode Servqual yang terdiri dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability (kehandalan), assurance (jaminan), tangible (bentuk fisik) empathy (empati), dan responsiveness (daya tanggap).
Dengan alat bantu Servqual dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang memerlukan perbaikan guna meningkatkan kualitas pelayanan, serta mengupayakan agar kualitas yang dicapai mendekati, sesuai, atau bahkan melebihi kualitas pelayanan yang diharapkan, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada peianggan. Dan dari hasil penelitian ini didapat pula urutan prioritas perbaikan dari dimensi-dimensi kualitas pelayanan yang harus segera ditindaklanjuti oleh BPG."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>