Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amatus Yudi Ismanto
"Imunisasi pada masa anak-anak merupakan tindakan yang menimbulkan trauma karena menyebabkan nyeri. Tujuan penelitian untuk membandingkan pemberian ASI dan topikal anestesi terhadap respon nyeri imunisasi pada bayi di Puskesmas Bahu Manado. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan perbandingan kelompok (static group comparism). Sampel yaitu bayi usia 0-12 bulan yang dilakukan tindakan penyuntikan imunisasi yang terdiri dari 49 responden kelompok intervensi ASI dan 49 responden kelompok intervensi topikal anestesi. Analisis perbedaan respon nyeri saat penyuntikan imunisasi menggunakan Mann-Whitney U test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon nyeri bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi topikal anestesi (p= 0,000). Rekomendasi penelitian ini yaitu ASI dapat digunakan untuk menurunkan respon nyeri bagi bayi.

Immunization in childhood is a traumatic event for children, because it's causes pain. Research purposes to compare of providing milk and topical anesthesia administration to the pain response in infants immunized at the Primary Health Care Bahu Manado. Design research is quasi-experimental with comparison group design (static group comparism). The sample of infants aged 0-12 months who perceived immunization injection consisting of 49 respondents breastfeeding intervention group and 49 intervention group respondents topical anesthesia. Analysis of differences in pain response during immunization injections using the Mann-Whitney U test. The results showed that pain response of breastfed babies is lower compared with infants who were given topical anesthesia (p = 0.000). Recommendations of this study that breast feeding can be used to reduce the pain response for infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Tri Astuti
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan respons nyeri bayi yang diimunisasi setelah diberikan intervensi pemberian ASI, larutan gula dan tidak diberikan keduanya. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan postes kelompok-kontrol nonekuivalen (after only nonequivalent control group design). Sampel berjumlah 105 responden yang terbagi kedalam tiga kelompok. Kelompok pertama diberikan intervensi pemberian ASI, kedua diberikan larutan gula 24% dan ketiga sebagai kontrol. Intervensi diberikan mulai dua menit sebelum sampai lima menit setelah tindakan imunisasi. Pengukuran respons nyeri dilakukan dengan menggunakan skala perilaku FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability). Hasil dari penelitian ini, terdapat perbedaan respons nyeri yang bermakna antara ketiga kelompok tersebut, dimana respons nyeri pada kelompok yang diberikan ASI lebih rendah dibandingkan dua kelompok yang lain.

Undergoes immunization among infant who had of breastfeeding, orally administered sugar solution, and control group. Quasi experiment using an after only nonequivalent control group design was used in this study. 105 subjects are studied in this research, which divided into three groups. The subjects in the first group are breastfed, second group is orally 24 percent administered sugar solution, and third group is a control group. Breastfeeding and sugar solution were administered at two minutes before immunization and continued on five minutes after immunization. The intensity of pain were measured by a FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability) behavioral scale in three times (minute 0, minute 1 and minute 5). Results of this study show that there were significantly different intensity of pain among those three groups, breastfeeding group has the lowest intensity of pain compare to other groups."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dorce Sisfiani Sarimin
"Penanganan nyeri pada bayi yang dilakukan suntikan imunisasi belum optimal, sementara metode menurunkan nyeri yang teridentifikasi tidak digunakan dengan rutin.Tujuan studi mengetahui efektivitas paket dukungan keluarga (PDK) terhadap respon perilaku nyeri bayi yang dilakukan suntikan imunisasi. Desain penelitian quasi eksperiment, sampel 30 bayi intervensi dan 30 bayi kelompok kontrol. Pengukuran nyeri menggunakan modified behavior pain scale (MBPS) melalui rekaman video. Hasilnya terdapat perbedaan rerata respon nyeri kelompok intervensi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol dimana p value < 0,05 (p = 0,000 pada α = 0,05). Implikasi keperawatannya adalah optimalisasi keterlibatan keluarga dalam menajemen nyeri bayi yang dilakukan suntikan imunisasi.

Treatments for decreasing the pain when the infant is having immunization are not sufficient, while some methods in decreasing pain are not well implemented. The purpose of this study is to examine the effect of family support package on the pain response of the infant when they are having immunization. This study used quasi experiment design. Total sample is 60 respondents, where 30 respondents in control and another 30 respondents in intervention groups. Pain was measured by using modified behavior pain scale (MBPS) on patient?s recorded video. The result shows that intervention group?s mean scores are significantly lower than control group?s where p value < 0,05 (p=0,000, α = 0,05). The nursing implication from this study is that optimizing the family involvement in pain management on the baby who are having immunization are important."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31394
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Intan Rahayuningsih
"Imunisasi merupakan salah satu prosedur yang menimbulkan nyeri karena sebagian besar diberikan melalui penyuntikan. Salah satu manajemen nyeri untuk menurunkan nyeri imunisasi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauhmana efek pemberian ASI terhadap tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi. Penelitian ini menggunakan desain guasi eksperimental, dengan pendekatan static group comparison yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan pada responden yang diberikan dan tidak diberikan ASI dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang diimunisasi di wilayah kerja Puskesmas Beji dan Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat Jumlah sampel 88 orang, 44 orang kelompok intervensi dan 44 orang kelompok kontrol. Analisis perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi menggunakan Independent sample t-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri bayi yang diukur dengan skala FLACC (p=0,0001) dan skala RIPS (p=0,001) saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI. Lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih singkat dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI (p = 0,0001). Karakteristik bayi tidak mempengaruhi tingkat nyeri bayi yang diberi ASI saat penyuntikan imunisasi. Pemberian ASI sebagai pemenuhan kebutuhan dan hak anak, juga memiliki manfaat sebagai analgesik yang dapat menurunkan tingkat nyeri bayi yang disusui sebelum dan selama prosedur berlangsung. Selama menyusui, kebersamaan ibu dengan bayi memberikan rasa aman dan nyaman sehingga hal ini dapat dijadikan manajemen nyeri non-farmakologi dan penerapan atraumatic care guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien. Perawat anak sebagai salah satu praktisi yang dapat melakukan manajemen nyeri yang tepat bagi anak memerlukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta pemerintah yang ada di daerah setempat.

Immunization is one of procedure which making pain because most of them is given by injecting. One of pain management to decrease an immunization pain is breast feeding. The purpose of this study is to identify how effect of breast feeding toward level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization. This study used a quasi experimental design by the method of static group comparison which aimed to find the difference between level of pain and long time of baby’s crying among respondents who were given ASI or not by using control group. The populations of this study are all of babies who are given immunization in work areas of Primary Health Care at Beji and Pancoran Mas Depok in the province of West Java. The numbers of samples are 88 peoples where 44 samples are intervention group and 44 of them are control group. The analysis of different between level of pain and long time of baby’s crying when injecting immunization using Independent sample t-Test. This study purpose indicated that pain level of baby which was measured by scale of FLACC (p=0,0001) and scale of RIPS (p=0,001) when injecting immunization for baby who was given ASI lower than baby who was not given ASI. Long time of baby’s crying when injecting immunization for baby who was given ASI shorter than baby who was not given ASI (p=0,0001). The characteristic of baby does not effect on level of pain for baby who is given ASI when injecting immunization. Breast feeding as way of fulfilling on the needs and baby’s rights, it also has a benefit as analgesic which can decrease level of pain for baby who is given ASI before and during procedure is done. During breast feeding, togethemess between mother and baby gave feelings of peaceful and pleasant so this matter can become pain management of non phannacology and applying a traumatic care to improve Services and patient’s pleasant. Nurse of children as one of practitioner who can implement the right pain management for baby needs a cooperation with another team of health Services and govemment which is at the local area."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26580
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Intan Rahayuningsih
"Imunisasi merupakan salah satu prosedur yang menimbulkan nyeri karena sebagian besar diberikan melalui penyuntikan. Salah satu manajemen nyeri untuk menurunkan nyeri imunisasi adalah dengan pemberian ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauhmana efek pemberian ASI terhadap tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, dengan pendekatan static group comparison yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan pada responden yang diberikan dan tidak diberikan ASI dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang diimunisasi di wilayah kerja Puskesmas Beji dan Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Jumlah sampel 88 orang, 44 orang kelompok intervensi dan 44 orang kelompok kontrol. Analisis perbedaan tingkat nyeri dan lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi menggunakan Independent sample t-Test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat nyeri bayi yang diukur dengan skala FLACC (p=0,0001) dan skala RIPS (p=0,001) saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI. Lama tangisan bayi saat penyuntikan imunisasi pada bayi yang diberi ASI lebih singkat dibandingkan pada bayi yang tidak diberi ASI (p = 0,0001). Karakteristik bayi tidak mempengaruhi tingkat nyeri bayi yang diberi ASI saat penyuntikan imunisasi. Pemberian ASI sebagai pemenuhan kebutuhan dan hak anak, juga memiliki manfaat sebagai analgesik yang dapat menurunkan tingkat nyeri bayi yang disusui sebelum dan selama prosedur berlangsung. Selama menyusui, kebersamaan ibu dengan bayi memberikan rasa aman dan nyaman sehingga hal ini dapat dijadikan manajemen nyeri non-farmakologi dan penerapan atraumatic care guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pasien. Perawat anak sebagai salah satu praktisi yang dapat melakukan manajemen nyeri yang tepat bagi anak memerlukan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya, serta pemerintah yang ada di daerah setempat.

Immunization is one of procedure which making pain because most of them is given by injecting. One of pain management to decrease an immunization pain is breast feeding. The purpose of this study is to identify how effect of breast feeding toward level of pain and long time of baby's crying when injecting immunization. This study used a quasi experimental design by the method of static group comparison which aimed to find the difference between level of pain and long time of baby's crying among respondents who were given ASI or not by using control gro up. The populations of this study are all of babies who are given immunization in work areas of Primary Health Care at Beji and Pancoran Mas Depok in the province of West Java. The numbers of samples are 88 peoples where 44 samples are intervention group and 44 of them are control group. The analysis of different between level of pain and long time of baby's crying when injecting immunization using Independent sample t-Test.
This study purpose indicated that pain level of baby which was measured by scale of FLACC (p=0,0001) and scale of RIPS (p=0,001) when injecting immunization for baby who was given ASI lower than baby who was not given ASI. Long time of baby's crying when injecting immunization for baby who was given ASI shorter than baby who was not given ASI (p=0,0001). The characteristic of baby does not effect on level of pain for baby who is given ASI when injectin immunization. Breast feeding as way of fulfilling on the needs and baby's rights, it also has a benefit as analgesic which can decrease level of pain for baby who is given ASI before and during procedure is done. During breast feeding, togetherness between mother and baby gave feelings of peaceful and pleasant so this matter can become pain management of non pharmacology and applying a traumatic care to improve services and patient's pleasant. Nurse of children as one of practitioner who can implement the right pain management for baby needs a cooperation with another team of health services and government which is at the local area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Dwi Astuti
"[ABSTRAK
Pengambilan darah vena merupakan prosedur yang menimbulkan nyeri pada bayi
berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbandingan antara
Perawatan Metode Kanguru dan pemberian empeng terhadap respon nyeri selama
pengambilan darah vena. Desain penelitian adalah eksperimen acak terkontrol
pada 21 bayi berat lahir rendah dengan teknik consecutive sampling. Penilaian
respon nyeri menggunakan instrumen Premature Infant Pain Profile. Analisis uji t
independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna rerata respon nyeri
pada kelompok Perawatan Metode Kanguru (rerata = 8,94) dan pemberian
empeng (rerata = 5,08) dengan p value = 0,005. Pemberian empeng dapat
dijadikan sebagai intervensi keperawatan dalam asuhan atraumatik saat prosedur
invasif minor.

ABSTRACT
Venous blood collection is the procedures which cause pain on low birth weight
infants. This study aimed to identify the comparison between Kangaroo Mother
Care and pacifier for pain response during venous blood collection. The research
design was randomized controlled trial on 21 low birth weight infants with
consecutive sampling. Pain response was assessed by Premature Infant Pain
Profile instrument. Independent t-test analysis showed that there were significant
differences in mean pain response between Kangaroo Mother Care group (mean
= 8.94) and pacifier group (mean = 5.08) with p value = 0.005. Pacifier can be
used as a nursing intervention in atraumatic care with minor painful procedures, Venous blood collection is the procedures which cause pain on low birth weight
infants. This study aimed to identify the comparison between Kangaroo Mother
Care and pacifier for pain response during venous blood collection. The research
design was randomized controlled trial on 21 low birth weight infants with
consecutive sampling. Pain response was assessed by Premature Infant Pain
Profile instrument. Independent t-test analysis showed that there were significant
differences in mean pain response between Kangaroo Mother Care group (mean
= 8.94) and pacifier group (mean = 5.08) with p value = 0.005. Pacifier can be
used as a nursing intervention in atraumatic care with minor painful procedures]"
2015
T43597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasmini Nurdin
"Masalah kekurangan gizi di wilayah kerja Puskesmas Perawatan MKB Lompoe Kota Parepare tahun 2011 sebanyak 9,02 persen dengan cakupan pemberian ASI Eksklusif sebesar 28,9 persen. Bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi umur 6-12 bulan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sasaran adalah seluruh bayi umur 6-12 bulan. Sampel penelitian sebanyak 112 responden, menggunakan kuisioner. Perhitungan statistik di lakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Dalam penelitian ini diketahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan BB/U (p=0,003), PB/U (p=0,035) dan BB/PB (p=0,011), sikap ibu dengan PB/U (p=0,000) serta perilaku ibu dengan BB/U (p=0,020), BB/PB (p=0,008). Saran untuk menambahkan materi penyuluhan tentang ASI Eksklusif.

Problem of malnutrition in the work area region of MKB Care Health Center Lompoe Parepare City was 9.02 percent in 2011, with coverage of exclusive breastfeeding for 28.9 percent. Aims to assess maternals knowledge, attitudes and behaviors of exclusive breastfeeding with the nutritional status of infants aged 6-12 months by using cross sectional approach. The target population is all infants aged 6-12 months. The samples were 112 respondents, using a questionnaire. Statistical calculations performed using univariate and bivariate analysis with chisquare test. In this research was discovered that the relationship between maternal knowledge with BW/U (p=0,003), PB/U (p=0,035) and BB/PB (p=0,011), maternal attitude with PB/U (p=0,000) and maternal behavior with BB/U (p=0,020), BB/PB (p=0,008). Suggestion to add more counseling material related to exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rebekka
"ABSTRAK
Cakupan ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 di Indonesia tahun 2016 sebesar 54%, di Provinsi DKI tahun hanya mencapai 41%. Gejala depresi pada ibu menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan ASI eksklusif yang sudah dibuktikan dalam berbagai studi sebelumnya. Studi ini bertujuan meneliti pengaruh gejala depresi perinatal yang terdeteksi dini terhadap kegagalan pemberian ASI eksklusif pada ibu postpartum yang bersalin di puskesmas wilayah Jakarta Selatan. Desain studi yang digunakan adalah kohort prospektif. Jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 153 responden. Hasil analisis menunjukkan ibu postpartum yang memiliki gejala depresi berisiko 2,46 kali (CI 95% : 0,96 - 6,33) mengalami kegagalan memberikan ASI eksklusif setelah dikontrol variabel dukungan keluarga dan waktu pertama keluar ASI. Puskesmas dan layanan kesehatan perlu melakukan skrining depresi pada ibu postpartum sejak dini untuk mengantisipasi efek terhadap keberlangsungan pemberian ASI eksklusif.

ABSTRACT
The coverage of exclusive breastfeeding in infants aged less than 6 months in Indonesia in 2016 was only 54 and 41% in Jakarta. Symptoms of perinatal depression are one of the determinants of full breastfeeding that have been demonstrated in previous studies. This study aims to examine the effect of early detection of perinatal depressive symptoms on early cesssation of full breastfeeding in postpartum mothers who are delivered at puskesmas in South Jakarta. The study used prospective cohort as the design. The number of samples analyzed were 153 women. The results showed that postpartum mothers who had symptoms of depression at risk of 2.46 times (95% CI: 0.96 - 6.33) experienced early cessation to full breastfeeding after controlled variables of family support and first milk secretion. Primary health care and other health services need to perform early depression screening of postpartum mothers to anticipate the effects on the sustainability of full
breastfeeding."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T50035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meri Oktaria
"Penyebab kegagalan program ASI eksklusif adalah pemberian makanan prelakteal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, IMD, Penolong persalinan dan tempat persalinan terhadap pemberian makanan prelakteal. Metode penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis bivariat menggunakan uji chi square, t test independent dan regresi logistic.
Hasil penelitian didapatkan proporsi pemberian makanan prelakteal sebesar 75,6%. Faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan prelakteal adalah pengetahuan ibu (p = 0,012), penolong persalinan (p= 0,044) dan IMD (p < 0,001).
The causes of the failure of exclusive breastfeeding program is prelacteal feeding. Objective of this study was to determine the relationship of factors of maternal knowledge about exclusive breastfeeding, Immediate breastfeeding, place of delivery and birth attendants to prelacteal feeding. This research method using analytical design with cross sectional approach. Bivariate analysis using chi square test, independent t test and logistic regression.
The results obtained prelacteal feeding proportion is 75.6%. Factors related to prelacteal feeding are mother knowledge of breastfeeding (p=0,012), birth attendants (p=0,044) and Immediate breast feeding (p < 0,001).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rahmadani
"Pneumonia merupakan masalah kesehatan global yang menjadikan Indonesia salah satu negara dengan beban pneumonia tertinggi di dunia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi pneumonia berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan meningkat menjadi 2% dibandingkan sebelumnya. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat pneumonia adalah meningkatkan cakupan imunisasi pentavalen dan pemberian ASI ekslusif secara nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan imunisasi pentavalen dan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian pneumonia pada batita. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan September – Desember 2021. Populasi penelitian adalah anak usia 9 – 36 bulan sebanyak 2.755 responden. Pengumpulan data menggunakan data sekunder SDKI tahun 2017. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 79.5% anak sudah diberikan imunisasi pentavalen dan sebanyak 52.3% anak diberikan ASI ekslusif. Hasil regresi logistik, terdapat hubungan yang signifikan antara imunisasi pentavalen dengan kejadian pneumonia pada balita (p-value=0.005). Variabel umur memiliki interaksi dengan imunisasi pentavalen terhadap pneumonia. Variabel status sosial ekonomi merupakan confounder antara hubungan imunisasi pentavalen dengan kejadian pneumonia. Diharapkan kepada pembuat kebijakan dapat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pnuemonia dan kepada pemberi pelayanan untuk dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat pentingnya imunisasi pentavalen dalam bentuk penyuluhan atau sosialiasai mengenai pencegahan pneumonia pada anak, serta melakukan sweeping atau kunjungan rumah untuk meningkatkan cakupan imunisasi pentavalen.

Pneumonia is a global health issue, with Indonesia having one of the highest pneumonia burdens in the world. According to Riskesdas data, the prevalence of pneumonia based on health worker diagnoses increased by 2% in 2018 compared to the previous year. Increased coverage of pentavalent immunization and national exclusive breastfeeding are two of the government's efforts to reduce morbidity and mortality due to pneumonia. The goal of this study was to see if there was a link between pentavalent immunization and exclusive breastfeeding and the risk of pneumonia in toddlers. A cross-sectional design was used in this study. This study was carried out between September and December of 2021. respondents. Secondary data from the 2017 IDHS were used for data collection. According to the findings, 79.5 percent of children had received pentavalent immunization, and 52.3 percent of children were exclusively breastfed. According to the findings of logistic regression, there was a significant link between pentavalent immunization and the incidence of pneumonia in children under the age of five. The age variable interacts with pentavalent pneumonia immunization. The socioeconomic status variable is a confounder in the association between pentavalent immunization and pneumonia incidence. It is hoped that policymakers will be able to monitor and evaluate the implementation of pneumonia prevention and control, and that service providers will be able to increase public awareness of the importance of pentavalent immunization in the form of counseling or socialization regarding the prevention of pneumonia in children, as well as conduct sweeping or home visits to increase coverage of pentavalent immunization."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>