Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171259 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Augustina
"Wells & Drilling Department merupakan salah satu dari departemen inti di BP Indonesia. Sistem kerja departemen ini cukup unik, sebagian besar karyawannya bekerja di lapangan dengan pengaturan waktu tertentu sehingga antara karyawannya jarang bertemu. Iklim komunikasi organisasi menurut Goldhaber terdiri dari lima dimensi, yaitu daya dukung, partisipasi dalam membuat keputusan, kepercayaan, keterbukaan dan keterusterangan, dan tujuan kinerja yang tinggi. Sedangkan kepuasan kerja menurut Wilo memiliki enam dimensi yaitu kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri, kepuasan dengan ketepatan informasi, kepuasan dengan kemampuan seseorang yang menyarankan perubahan, kepuasan dengan efisiensi bermacam-macam saluran komunikasi, kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja, dan kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai kesatuan. Skripsi ini mencoba mencari hubungan antara iklim komunikasi organisasi departemen ini dengan kepuasan kerja karyawannya. Penelitian ini bersifat kuantitatif sehingga data-data dan analisa yang dikemukakan meru pakan "hasil dari perhitungan statistik. Namun juga disertakan hasil wawancara, bukan sebagai inti dari penelitian tapi sebagai data penunjang saja. Setelah dianalisa, ternyata iklim komunikasi organisasi di departemen ini berhubungan erat dengan kepuasan kerja karyawannya. Selain itu, karyawan di departemen ini memang menganggap iklim komunikasi adalah hal penting dalam menunjang kepuasan kerjanya."
Lengkap +
2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wulandari
"Organisasi usaha dewasa ini dituntut untuk siap menghadapi persaingan global sebagai akibat dari era globalisasi, tak kur&ng PT. PRO-INTERCONTINENTAL TERMINALS INDONESIA ( selanjutnya akan disebut PROINTAL ) sebagai organisasi usaha harus pula menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan ini. PROINTAL dalam menyikapi hal ini perlu menciptakan suatu keunggulan untuk bersaing agar dapat bertahan hidup ditengah persaingan bahkan dapat menjadi unggul dibandingkan dengan para kompetitornya.
PROINTAL sebagai perusahaan jasa, dimana kegiatan intinya ada ditangan sumber daya manusianya (SDM), maka upaya menciptakan SDM yang handal dapat diarahkan sebagai suatu keunggulan untuk dapat bersaing. Ini tentu saja upaya yang tidak mudah untuk dilakukan, PROINTAL perlu memberikan langkah-langkah yang mengarahkan pada peningkatan kompentensi karyawannya agar menjadi handal. Langkah yang tidak kalah penting adalah menciptakan faktor-faktor lain yang dapat membuat karyawannya merasa betah serta puas dalam bekerja, seperti faktor. iklim organisasi, budaya organisasi, kompensasi, kepeminpinan, komunikasi dan lain-lain, dengan demikian karyawan yang merasa puas dalam bekerja akan turut mendukung visi dan misi PROINTAL guna memenangkan persaingan usaha.
Untuk itu, maka kajian utama dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan menjawab inti permasalahan : apakah ada hubungan antara iklilm organisasi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan seberapa besar pengaruh antara iklim organisasi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan PROINTAL. Dengan demikian terdapat 3 variabel yang diteliti yaitu variable ikliim organisasi (X1), kompensasi (X2) dan kepuasan kerja ( Y ).
Desain penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan populasi adalah karyawan PROINTAL yang berjumlah 81 orang. Metode sampling yang digunakan adalah metode sensus ( sample jenuh ) dimana seluruh populasi akan menjadi sampel. Ini dilakukan guna menghidari kesalahan dalam pengambilan sampel. Data yang terkumpul melalui kuesioner tertutup yang disebarkan keseluruh karyawan, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik yang menggunakan bentuan program komputer SPSS versi 10.0.
Hasil penelitian penunjukan bahwa hubungan antara iklim organisasi (X1) dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh nilai r = 0,656 pada signifikansi = 0.000 dan r2 = 0.430, maka dapat diartikan bahwa tingkat hubungan kuat dan pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 43 %. Untuk hubungan antara kompensasi (X2) dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh nilai r = 0,632 pada signifikansi = 0.000 dan r2 = 0,399, maka dapat diartikan bahwa tingkat hubungan kuat dari pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 39,9 %. Untuk hubungan antara iklim organisasi (X1) dan kompensasi (X2) secara bersama-sama dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh nilai R = 0,702 pada signifikansi = 0.000 dan R2 = 0,502, maka dapat diartikah bahwa tingkat hubungan kuat dan pengaruh iklim organisasi dan kompensasi secara bersamaan terhadap kepuasan kerja adalah 50,2 %.
Secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi iklim organisasi di PROINTAL cukup kondusif atau berada pada tingkat sedang dan cukup mempengaruhi kepuasan kerja, sedangkan mengenai kondisi kompensasi yang diberikan oleh PROINTAL belum mencapai tingkat yang memuaskan atau masih berada pada tingkat sedang bahkan cenderung rendah untuk aspek financialnya dan cukup memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Untuk itu PROINTALperlu meningkatkari kondisi kedua faktor ini agar lebih baik lagi guna menciptakan kepuasan kerja yang lebih tinggi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B.K. Indarwahyanti Graito
"Interaksi anggota organisasi dengan organisasinya secara struktural dalam tulisan ini disebut iklim organisasi yang pada penelitian ini diartikan sebagai hasil dari banyak faktor antara lain ketentuan-ketentuan organisasi,rekan kerja , peralatan kerja, tata ruang, dan cara di dalam membawakan faktor-faktor tersebut. Bertolah dari pandangan adanya hubungan antara iklim organisasi dan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi oleh anggota, maka dapat dikatakan bahwa tercapainya tujuan organisasi membawa peluang pula pada tercapainya tujuan pribadi dari setiap anggota.
Tujuan penelitian ini adalah 1) menguji adanya hubungan antara persepsi karyawan terhadap 'iklim organisasi' dengan 'kepuasan kerja' mereka, 2) menggambarkan variasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi 'iklim organisasi' karena perbedaan dalam usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan golongan kepangkatan, 3) mengetahui dimensi iklim organisasi yang paling dominan dari persepsi karyawan terhadap kepuasan kerja."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Muktiyo
"ABSTRAK
Tesis ini membahas hasil penelitian mengenai Iklim Komunikasi Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Kerja di P2G Madubaru PT, sebuah pabrik gula yang berlokasi di Yogyakarta.
Penelitian ini mengacu pada aasumsi bahwa keberadaan iklim komunikasi dalam organisasi perusahaan mempunyai pengaruh dalam pencapaian tingkat kepuasan kerja karyawannya. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang mencoba menjelaskan hubungan antar veriabel. Dengan menggunakan analisis korelasional dicoba dihubungkan antara variabel bebas iklim komunikasi yang meliputi daya dukungan, kepercayaan, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan keterbukaan dengan variabel terikat tingkat kepuasan kerja.
Sedangkan yang dijadikan populasi adalah karyawan tetap P2G Madubaru PT yang jumlah keseluruhan ada 775 orang. Pemilihan objek penelitian ini didasarkan pertimbangan bahwa pada perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Keraton Kasultanan Yogyakarta sehingga diharapkan dapat memberikan suatu wawasan baru dalam terminologi Budaya Jawa. Untuk pengambilan sampel penelitian digunakan tehnik Stratified Random Sampling supaya masing-masing bagian dari populasi dapat terwakili secara proporsional dan dapat memberi gambaran secara utuh.
Dari permasalahan tersebut peneliti menarik suatu hipotesa bahwa "Apakah ada hubungan dan pengaruh antara iklim komunikasi dengan tingkat kepuasan kerja". Hasil penelitian melalui uji korelasi menunjukkan bahwa masing-masing variabel yang tercakup dalam iklim komunikasi mempunyai hubungan yang positif terhadap tingkat kepuasan kerja. Faktor kepercayaan mempunyai nilai yang paling besar (0,7706) dalam mewujudkan tingkat kepuasan kerja. Sedangkan partisipasi dalam pengambilan keputusan mempunyai nilai yang paling kecil yai.tu 0,6202. Hal ini menunjukkan bahwa aspek mempercayai bawahan ataupun tidak terlalu mendekti bawahan mempunyai sumbangsih yang besar dalam mewujudkan tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Sedangkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan tidak begitu dirisaukan oleh karyawan. Ini berarti bahwa situasi kerja dalam lingkup Budaya Jawa lebih menonjolkan aspek menghargai diri orang lain atau "nguwongke" bawahan.
Disamping itu dilihat dari masa kerja, tingkat pendidikan dan faktor usia karyawan menunjukkan bahwa masa kerja paling banyak mempengaruhi hubungan antara faktor daya dukungan dan tujuan prestasi yang tinggi dengan tingkat kepuasan kerja. Tingkat pendidikan paling banyak mempengaruhi hubungan antara faktor kepercayaan dan partisipasi dalam pengambilan keputusan dengan tingkan kepuasan kerja. Sedangkan faktor usia paling banyak mempengaruhi hubungan antara faktor keterbukaan dengan tingkat kepuasan kerja."
Lengkap +
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Winarto
"Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh bagaimana karyawan dalam bekerja sehingga rendah dan tingginya produktivitas karyawan sangat menentukan perusahaan akan maju atau tidak. Oleh karena itu, setiap organisasi akan berusaha mengajak karyawannya untuk dapat bekerja dengan baik, dengan demikian tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompensasi, iklim organisasi dan motivasi dengan kepuasan kerja karyawan di lingkungan karyawan Koperasi KODANUA Jakarta. Metode penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan populasi penelitian adalah karyawan Koperasi Kodanua Jakarta dan pengambilan data dilakukan atas dasar populasi.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan ( angket ), dan dalam analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan parsial antara persepsi terhadap kompensasi finansial dengan kepuasan kerja karyawan mempunya angka korelasi sebesar r = 0,484 pada taraf signifikansi 0,000. Sedangkan hubungan parsial antara kompensasi non finansial dengan kepuasan kerja angka korelasi sebesar r = 0,482 pada taraf signifikansi 0,000. Begitu pula dengan persepsi iklim organisasi dengan kepuasan kerja angka korelasi sebesar r = 0,408 pada taraf signifikansi 0,000, dan terakhir persepsi motivasi dengan kepuasan kerja angka korelasi sebesar r = 0,316 pada taraf signifikansi 0,000. Sedangkan hubungan antara kompensasi finansial, kompensasi non finansial, iklim organisasi, motivasi dengan kepuasan kerja karyawan sebesar R = 0,555.
Dari hasil analisis regresi didapatkan hasil nilai F = 16,319 pada taraf signifikansi serta R2 = 0,308. Hal ini berarti kepuasan kerja karyawan dikontribusikan oleh persepsi kompensasi finansial, non finansial, iklim organisasi dan motivasi sebesar 30,8 % sisanya 69,2 % ditentukan faktor lain.
Dengan memasukkan variabel kontrol yaitu jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, sebagai variabel bebas, maka didapatkan F = 4,921 dengan taraf signifikansi 0,000 dan nilai R2 = 0,328. . Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kompensasi finansial, non finansial, iklim organisasi, motivasi, jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sebesar 32,8 % sedangkan sisanya sebesar 67,2 % ditentukan faktor lain.
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi baik finansial dan non finansial dengan kepuasan kerja karyawan.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan kepuasan kerja karyawan.
4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi finansial dan non finansial, iklim organisasi dan motivasi dengan kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kompensasi finansial dan non finansial, iklim organisasi serta motivasi perlu kiranya mendapat perhatian agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, disamping itu perlu pula diperhatikan faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ranika Mazir
"Pada tahun 2000 Garuda Indonesia menambah slogan baru perusahaan yang merupakan positioning statement perusahaan yaitu "Garuda, kini lebih baik". Dengan slogan baru tersebut Garuda berusaha untuk menciptakan tempat khusus dibenak target audience-nya. Slogan baru itu mencerminkan upaya Garuda untuk dapat meningkatkan citra perusahaan yang sempat memburuk dalam periode tertentu. Dengan slogan baru ini diharapkan dapat mempengaruhi atau "menjadi acuan konsumen untuk membeli" berkat adanya positioning statement yang mengemban misi corporate communication yaitu: "kini lebih baik". Selain itu diharapkan para karyawan Garuda mendapatkan semangat baru dan termotivasi dengan diluncurkannya slogan baru perusahaan.
Profesionalisme dan pengelolaan manajemen secara modern diterapkan oleh Garuda Indonesia untuk menunjang slogan baru perusahaan. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada "pasar", Garuda berusaha untuk memenuhi kebutuhan penumpang atau calon penumpang dengan membagi-bagi pelayanan yang meliputi layanan pada pre flight, in flight, post flight.
Kualitas pelayanan dipengaruhi, salah satunya, oleh apakah perubahan manajemen tersebut memberikan rasa nyaman kepada karyawan sehingga mereka mau mengubah performance pelayanan mereka. Untuk itu perlu diketahui bagaimana iklim organisasi pada perusahaan tersebut. R. Wayne Pace dan Don F. Faulse dalam buku mereka Komunikasi Organisasi mengutip hipotesis Kopelman, Brief da Guzzo (1989) bahwa iklim organisasi meliputi iklim komunikasi, penting karena menjembatani praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia dan produktivitasnya. Perubahan iklim mungkin pada gilirannya, mempengaruhi kinerja dan produktivitas pegawai.
Umumnya kegiatan komunikasi organisasi / perusahaan berada di bawah naungan Humas yang biasa menangani diantaranya: penerbitan media internal, press contanct. Walaupun demikian kerja Humas pada umumnya berkaitan dengan image building dari suatu perusahaan. Pada saat krisis biasanya kerja Humas menjadi lebih intens, karena krisis, termasuk manajemen krisis berkaitan erat dengan image building. Supaya berita dapat tersebar pada publik internal dalam suatu organisasi, dari manajemen puncak sampai lini paling bawah, perlu diterapkan sistem komunikasi formal yang mengikuti struktur organisasi formal yang ada. Selain itu Employee Relations sebagai bagian dari Humas perlu menangani dan banyak memperhatikan personnel policy yang merupakan dasar dari hubungan karyawan yang baik. Semua informasi tentang perusahaan, terutama tentang kebijakan dan pelaksanaannya sebagian besar dikomunikasikan melalui employee relations section.
Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan sikap karyawan PT Garuda Indonesia terhadap komunikasi yang disampaikan manajemen tentang perubahan manajemen sekaligus ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terhadap kepuasan komunisasi yang mereka miliki (sebagaimana yang diutarakan oleh Pace & Paules, 1988:165 bahwa kepuasan dalam komunikasi berarti anggota organisasi merasa nyaman dengan pesan-pesan, media, dan hubungan-hubungan dalam organisasi) penulis melakukan penelitian survei dengan mengambil sampel dengan populasi awak pesawat PT Garuda Indonesia yang terbang dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang bertugas pada bulan Juni 2002 pada rute penerbangan dalam negeri dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Hasil penelitian dan interpretasi data menunjukkan bahwa Pimpinan / Manajemen PT Garuda Indonesia dipandang mampu melakukan komunikasi yang baik untuk memberikan informasi perubahan manajemen kepada bawahannya, meskipun ada sejumlah kecil faktor yang dipandang belum memuaskan seperti kedalaman informasi. Kredibilitas penyampai pesan mempengaruhi kepuasan komunikasi, sehingga dalam menyampaikan komunikasi perubahan manajemen pimpinan / manajemen relatif dapat dipercaya atau memiliki kredibilitas yang tinggi di mata karyawannya.
Berdasarkan tujuan penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan terhadap komunikasi yang dilakukan pimpinan adalah positif, baik dilihat dari metode komunikasi, kedalaman komunikasi, kemauan untuk mendengar maupun kepercayaan karyawan terhadap pimpinannya. Kepuasan komunikasi karyawan terhadap informasi dan proses komunikasi yang dilakukan pimpinan / manajemen berkaitan dengan perubahan manajemen memperlihatkan hasil positif. Hasil pengujian ke dua variabel memperlihatakn adanya hubungan yang signifikan secara statistik.

Relation of Employees Behaviors to the Communication of Management Changing With Employees Communication Satisfaction (Case Study of PT Garuda Indonesia's Aircrew)By 2000 Garuda has launched new company's slogan which stands for its positioning statement i.e. "Garuda, kini lebih baik? means "to date, better Garuda". This new slogan reflects that they try to touch and motivated its audience's mind to buy. It also shows Garuda's target to develop its company's image of which was slightly not favorable for certain period.
Professional Modern Management showed by this company through its market oriented services i.e. services of: pre flight, in flight and post flight.
To explore the organizational climate, R.Wayne Pace and Don F. Faulse have written in their book "Organization Communication" that organizational climate consist of organizational communication which is important because it liaise the human resources activity and its productivities. Change of climate could affect the employees' performances as well as its productivities.
The communication organization generally supervised by Publics Relations (PR) of which handled the internal media, press contact. However, PR works for company's image building. In critical period, on management crisis situation, PR works more intense due to control its company's image building. To control the spread of the news to its internal publics in an organization, from top management to the lowest level, it is advisable that the flow of formal internal communication runs same as its formal organization chart. On the other hand, Employee Relations as part of PR should handle and care about personnel policies as the basic of good Employee Relationship. Company's information, especially anything related to policies and its implementation mostly handled by Employee Relations Section.
To know the degree of knowledge and the behavior of Garuda Indonesia's employees towards its management communication in relation of management changing as well as to know whether there are any relation with theirs communication satisfaction (as told by Pace & Faules, 1988:165 that satisfaction in communications means organization's members have the pleasure with messages, media and relations throughout organization) the writer has handled a survey with population sample i.e. the domestic aircrews of Garuda Indonesia which fly from or to Sukarno Hatta airport during June 2002 using questionnaire as the main data entries.
The result and data interpretation show that Top Management PT Garuda Indonesia has the ability to handle good communication to distribute the information of its management changing to their subordination. However there are small factors shows the un-satisfaction i.e. the depth of information. As the sender's credibility affected the communication satisfaction, the employees think that on communication of management changing by the management is trustable or has a good credibility.
Based on the research's goal can be concluded that employee behavior in relation to their top management communication is positive in field of: communication method, communication depth, and the willingness to obey or trust to their top management. Communication Satisfaction's related to information and communication process handled by top management show positive image according to the employees. Statistic's examination result related to the two variables show significant relation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 10732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wijayanti Roshalin
"Dalam lingkungan kerja di suatu perusahaan atau organisasi, seringkali kepuasan komunikasi karyawan mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan di perusahaan atau organisasi tersebut. Komunikasi dapat menjadi tolak ukur dalam menentukan produktivitas karyawan dalam organisasi atau perusahaan.
Perusahaan tempat melakukan penelitian adalah PT Media Lintas Inti Nusantara (Kantor Berita Radio 68H). Dengan karyawan yang berjumlah 119 orang, Kantor Berita Radio 68H ini sedang dalam proses untuk menjadi salah satu perusahaan terbaik dalam bidangnya. Pemilihan perusahaan ini lebih didasarkan kepada adanya pembedaan yang cukup besar dalam sikius komunikasi dan sistem internal KBR untuk masing-masing bagian di dalamnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini penilaian kepuasan komunikasi dan produktivitas dibagi berdasarkan bagian yang ada yaitu bagian produksi (redaksi), Marketing, dan Keuangan, personalia & Umum.
Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuisioner untuk mengetahui tingkat kepuasan komunikasi karyawan, kemudian kuesioner mengenai hubungan kepuasan komunikasi dengan produktivitas kerja mereka. Setelah itu dilaksanakan interview mengenai pengertian produktif di masing-masing bagian dan kemudian yang terakhir interview mengenai tingkat produktivitas karyawan.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan komunikasi di Kantor Berita Radio 68H masih berada dalam tingkat sedikit di atas rata-rata. Padahal berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan komunikasi mempunyai hubungan yang cukup signifikan dengan produktivitas kerja. Sehingga untuk hasil penelitian mengenai tingkat produktivitas, adalah sedikit di atas rata-rata pula. Sedangkan untuk pengertian produktivitas, pada dasarnya hampir semua bagian mempunyai pengertian yang sama, yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja serta pencapaian target kerja. Namun perbedaan hanya lebih terarah kepada pengertian dari masing-masing bagian saja. Misalnya seperti adanya penilaian service untuk bagian non produksi. Sehingga berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di Kantor Berita Radio 68H, kepuasan komunikasi mempunyai hubungan dengan produktivitas kerja."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuningsih
"Penelitian untuk tesis ini dilakukan terhadap sumber daya manusia di Yayasan Pelita Ilmu (YPI), sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jakarta yang bergerak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pendidikan dan kesehatan. Seiring dengan perkembangan YPI dan bertambahnya jumlah SDM, maka YPI perlu mencermati pengelolaan SDM-nya terutama yang berhubungan dengan kepuasan kerja. Banyak aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja namun penelitian ini membatasi pada hubungan variabel Kepemimpinan, Iklim Organisasi dan Pemberdayaan karyawan dengan Kepuasan Kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis hubungan variabel Kepemimpinan, Iklim Organisasi dan Pemberdayaan karyawan dengan variabel Kepuasan Kerja karyawan, selain itu juga untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja karyawan. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui hubungan masing-masing indikator dari ketiga variable terhadap kepuasan kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dan analisis. Penelitian dilakukan terhadap SDM di Yayasan Pelita Ilmu, berjumlah 63 orang. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penyebaran kuesioner yang terdiri atas pertanyaan mengenai profil atau karakteristik responden, yang lainnya adalah kuesioner yang berisi pemyafiaan yang paling sesuai tentang kepemimpinan, iklim organisasi, pemberdayaan karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Setelah kuesioner terkumpul, dilakukan koding (pemberian nomor) untuk beberapa kategori data dan dipindahkan ke dalam system pengolahan data SPSS versi 10.0 untuk selanjutnya dianalisis. Data profit responden diolah dengan menggunakan tabulasi silang. Tehnik analisis yang digunakan untuk menganalis data adalah tehnik korelasi Pearson Product Moment untuk menguji hubungan tiap-tiap variabel independen terhadap variabel kepuasan kerja. Dan Hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa masing-masing variabel kepemimpinan, iklim organisasi dan pemberdayaan karyawan berhubungan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dengan besaran koefisien korelasi yang bervariatif. Besarnya koefisien korelasi variabel kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,260, besamya koefisien korelasi variabel iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0, 489, besamya koefisien korelasi variabel pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,395. Sedangkan nilai koefisien korelasi berganda antara kepemimpinan, iklim organisasi dan pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar R = 0,521. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan masukan bagi manajemen Yayasan Pelita Ilmu untuk segera dapat melaksanakan perbaikan serta membuat kebijakan yang mengacu pada penerapan sistem yang berkelanjutan sehingga bisa mewujudkan iklim organisasi yang sehat dan kondusif, yang akan memberdayakan karyawan dan oleh karena itu meningkatkan kepuasan kerja karyawan, yang pada akhimya berdampak positif pada masyarakat umumnya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman Irsyadi
"Perubahan kebijakan pemerintah di bidang BUMN sebagai konsekuensi dari perkembangan global ternyata membawa dampak yang cukup kuat terhadap kondisi internal perusahaan, yaitu yang menyangkut iklim komunikasi dan gaya kepemimpinan. Variabel-variabel itu sangat berkaitan dengan kepuasan komunikasi karyawan perusahaan.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Huhungan iklim Komunikasi (Birokratis) dan Gaya Kepemimpinan Paternalistik dengan Kepuasan Komunikasi Karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan iklim komunikasi (birokratis) dan gaya kepemimpinan paternalistik dengan kepuasan komunikasi karyawan PT Sarinah (Persero). Beberapa teori yang dipergunakan untuk membahas hal tersebut, seperti teori iklim komunikasi (Kreps, Tagiuri, Dennnis, dan Redding) dan teori gaya kepemimpinan (latter, Bass dan Avilio, Curtis, dan Sondang), pada dasarnya menyatakan bahwa iklim komunikasi yang kondusif di dalam perusahaan dan penggunaan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan lingkungan perusahaan memberikan dorongan yang kuat ke arah pembentukan karakter perusahaan yang berkinerja tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan dengan metode survei Dengan populasi karyawan Kantor Pusat perusahaan tersebut diambil sejumlah sample sebagai sumber penggalian data. Sebanyak 105 responden. Untuk mencapai tujuan penelitian digunakan analisis Korelasi Product Moment dan uji signifikasi statistik dengan menggunakan SPSS 10.00.
Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa baik iklim komunikasi (birokratis)' dan gaya kepemimpinan paternalistik secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 lebih kecil dari 0,05. Sementara itu gaya kepemimpinan paternalistik mempunyai hubungan lebih kuat dengan nilai R Korelasi Product, Moment sebesar 0,853 dibandingkan dengan nilai R Korelasi Product Moment iklim komunikasi (birokratis) sebesar 0,774 dengan kepuasan komunikasi karyawan di perusahaan tersebut. Namun demikian penelitian ini terdapat kelemahan karena hanya dilakukan secara one shot terhadap responden serta diperlukan observasi lebih lama dengan disertai wawancara mendalam."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>