Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130794 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinna Melati Ristiandewi
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya perubahan merek oleh PT Panasonic Gobel Indonesia (PT PGI), dari yang awalnya bernama ganda National dan Panasonic, menjadi hanya Panasonic saja. Dalam usaha membentuk brand image di benak masyarakat terhadap merek ini serta dalam upaya mengkomunikasikan perubahan yang tetjadi maka diangkatlah Dian Sastrowardoyo menjadi Duta Panasonic. la menjalankan peran dan fungsi Public Relations yang merupakan bagian dari Marketing Public Relations (MPR). Pembentukan brand image ini tidak lepas dari persepsi khalayak tentang pribadi Dian Sastro serta peran dan fungsinya sebagai Duta Panasonic. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi khalayak tentang pribadi Dian Sastro, mengetahui bagaimana persepsi khalayak tentang Duta Panasonic di kegiatan MPR dan bagaimana pengaruh kedua persepsi tersebut pada pembentukan brand image PT PGI. Beberapa konsep yang digunakan adalah konsep peran dan fungsi Public Relations, Marketing Public Relations, psikologi komunikator dan brand image, antara lain menurut Rosady Ruslan, Jalaluddin Rakhmat, Thomas L. Harris, dan Tom Duncan. Selain itu masih ada beberapa teori pendukung lainnnya yang digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian bahwa semakin positif persepsi khalayak tentang pribadi Dian Sastro dan semakin positif persepsi khalayak tentang peran dan fungsi Duta Panasonic di kegiatan MPR PT PGI, maka semakin berpengaruh pada pembentukan brand image Panasonic_ Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif yang menggunakan metode survey. Populasi penelitian ini adalah masyarakat umum, dengan sampel penelitian sebanyak 50 responden. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel non probabilita (accidental sampling). Data penelitian ini diperoleh melalui pengisian kuesioner dan melalui studi literatur/kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik univariat, uji bivariat dilakukan dengan metode uji Pearson Correlations dan uji multivariat dengan menggunakan regresi linear. Dari data lapangan yang diperoleh diketahui hasil bahwa : (1) Pada analisa deskriptif mengenai persepsi khalayak tentang pribadi Dian Sastro dilihat dari dimensi kredibilitas sudah positif. Begitu pula dengan dimensi atraksi (attractiveness) yang dimiliki oleh pribadi Dian Sastro. Sebaliknya, untuk dimensi kekuasaan informasional, responden belum memberikan nilai yang maksimal, (2) Persepsi khalayak tentang Duta Panasonic dilihat dad dimensi komunikator sudah positif. Sebaliknya, untuk dimensi back-up management, responden belum memberikan nilai yang maksimal. Begitu pula dengan dimensi image maker, responden belum memberikan nilai yang maksimal, (3) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi khalayak tentang pribadi Dian Sastro pada pembentukan brand image. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin positif persepsi khalayak tentang pribadi Dian Sastro maka semakin berpengaruh pada pembentukan brand image, ditolak, (4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi khalayak tentang peran dan fungsi Duta Panasonic di kegiatan MPR PT PGI pada pembentukan brand image. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa semakin positif persepsi khalayak tentang peran dan fungsi Duta Panasonic di kegiatan MPR PT PGI maka semakin berpengaruh pada pembentukan brand image, diterima, (5) Persepsi khalayak tentang peran dan fungsi Duta Panasonic di kegiatan MPR berpengaruh lebih kuat pada pembentukan brand image daripada persepsi khalayak tentang pribadi Dian Sastro, (6) Dad keseluruhan dimensi yang diteliti, yang memiliki pengaruh paling kuat dan positif pada pembentukan brand image adalah persepsi khalayak tentang peran dan fungsi Duta Panasonic sebagai back-up management dan persepsi khalayak tentang kekuasaan informasional Dian Sastro, dan (7) Nilai R Square yang sebesar 0,582 membuktikan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh faktor-faktor yang diteliti pada pembentukan brand image (kekuasaan informasional, image maker, dan back-up management) adalah sebesar 58% sedangkan 42% (100%-58%) lainnya disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

This research was made due to the change of brand by PT Panasonic Gobel Indonesia (PT PGI), which once was National and Panasonic, now becoming Panasonic. In effort to form a brand image in public's mind and to communicate the transition, therefore, Dian Sastrowardoyo was chosen to be the Panasonic Ambassador. She has to do the Public Relations' roles and functions as one of the part of Marketing Public Relations (MPR). The forming of this brand image depends on the public perception of Dian Sastro's personality, and her roles and functions as the Panasonic Ambassador. Therefore, the purposes of this research are to know how the public perception of Dian Sastro's personality, how the public perception of Panasonic Ambassador in MPR activities and how the influence of both perceptions' effects to the forming of PT PGI's brand image. Several concepts which being used are the concept of Public Relations' roles and functions, Marketing Public Relations, psychological communicator and brand image, according to Rosady Ruslan, Jalaluddin Rakhmat, Thomas L. Harris, dan Torn Duncan. Beside those, there are other supporting teories which being used to prove the research hypothesis that "the more positive the public perception of Dian Sastro's personality and the Panasonic Ambassador's roles and functions in PT PGI's MPR activities, the more it gives influence to the forming of Panasonic brand image. This research uses quantitative-explanative approaches and also survey methode. Non probability sampling (accidental sampling) as the sampling technique. Population of this research is people in society, with fifty respondents of research sample. The research data was obtained from questionnaires and literature studies. This research uses univariate statistic analize, Pearson's Correlations for bivariate test, and linear regression for multivariate test. Results have led to some conclusions which are : (1) Descriptive analysis of the public perception about credibility of Dian Sastro's personality is positive. The public perception about atturctiveness of Dian Sastro's personality is also leads to positive result. On the other hand, the public perception about informational power of Dian Sastro's personality is still below average, (2) the public perception about communicator of Panasonic Ambassador in MPR activities is positive. But, the public perception about back-up management and image maker of Panasonic Ambassador is still below average, (3) There is no significance influence from the public perception of Dian Sastro's personality to the forming of Panasonic's brand image. Therefore, the research hypothesis which says that the more positive the public perception of Dian Sastro's personality, the more it gives influence to the forming of Panasonic brand image, is denied, (4) There is significance influence from the public perception of Panasonic Ambassador in MPR activities to the forming of Panasonic's brand image. Therefore, the research hypothesis which says that the more positive the public perception of Panasonic Ambassador's roles and functions in MPR of PT PGI activities, the more it gives influence to the forming of Panasonic brand image, is accepted, (5) The public perception of Panasonic Ambassadors roles and functions in PT PGI's MPR activities give stronger influence to the forming of brand image than the public perception of Dian Sastro's personality does, (6) From all of the dimension researched, the ones that give strongest and positive influence in forming of Panasonic's brand image are the public perception of Panasonic Ambassador roles and functions in PT PGI's MPR activities from back-up management dimension and the public perception of Dian Sastro's personality from informational power dimension, and (7) The value of R Square which shows the number of 0,582 proves that the influence given by the researched factors to the brand image (informational power, image maker, and back-up management) is 58% and the other 42% (100%-58%) is caused by other factors that has not been researched.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonia M. Kristvani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5193
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Irawan Putri
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang pembentukan citra pada jasa perhoteJan melalui stnuegi dan aktifitas marketing public relations. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pada jasa perhotelan sesuai dengan teori yang diterapkan dan hampir semua aktifitas marketing public relations dilakukan sebagai taktik dalam membangun citra jasa perhotelan. Persepsi tamu hotel dapat dibentuk dengan kepuasan akan layanan, fasilitas, dan program yang dibuat oleh hotel.

ABSTRACT
The focus of this study is the forming of image developing at hotel service industry through strategy the used for hotel service and activities of marketing public relations. This research is qualitative descriptive interpretive, The data were collected by means of deep interview to informant from the hotel's side and also the customer that came to the hotel The researched shows that the strategy the used In the hotel are the same as what the theory slated and the acliviries of marketing public relations that implemented in the hotels are almost all the same as the theme staled Good perceptions are created through service, facilities and programs, created by the hotels.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Silvialestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh produk rumah tangga kategori pelicin pakaian merek Kispray dalam upaya membangun ekuitas merek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pihak brand Kispray mewakili perusahaan dalam memberikan informasi mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Kispray. Kesimpulan strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Merek Kispray untuk membangun ekuitas merek adalah advertising, sales promotion, event & experience, dan public relations & publicity. Keempat strategi komunikasi pemasaran yang digunakan masing-masing memiliki tujuan untuk membangun ekuitas merek dari empat kategori pembentukan ekuitas merek menurut Kotler (2009), yaitu brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty. Pemasangan advertising bertujuan untuk pembentukan brand awareness dan brand association. Sales promotion bertujuan untuk membangun lebih jauh brand association. Pelaksanaan event & experience, dan public relations & publicity bertujuan untuk membangun brand association, namun lebih banyak pada tujuan perceived quality dan brand loyalty.

This research aims to find out the marketing communication strategy undertaken by Kispray brand, aid ironing product, to build brand equity. Research method used in this research is qualitative method. Kispray represents the company to provide information of marketing communication strategies that used by the brand. The conclusion of marketing communications strategy that used by Kispray to build brand equity are advertising, sales promotion, event & experience, and also public relations & publicity. These fourth marketing communications strategy have a goal to build the brand equity of the four categories of brand equity according to Kotler (2009), such as brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. Advertising placement aims to build brand awareness and brand association. Meanwhile, sales promotion aims to build more brand association. Furthermore, the aim of event & experience and public relations & publicity also to build brand association, but the focus is more on the purpose of perceived quality and brand loyalty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Sherly Fajrina
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5266
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5191
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Saksono
"Puncak arus kunjungan wisatawan mancanegara dan perolehan devisa dari sektor pariwisata terjadi pada tahun 1996, angka kunjungan wisman sebesar 5,03 juta orang dan menghasilkan devisa sebesar US$ 6,3 miliar. Perolehan hasil itu merupakan sejarah peraihan devisa tertinggi dari sektor pariwisata Indonesia. Pada awal tahun 1997 terjadi perubahan yang merupakan awal dari kemunduran dunia pariwisata di Indonesia. Meningkatnya suhu politik menjelang pemilihan umum dan pecahnya krisis moneter di kawasan Asia Tenggara meruntuhkan dunia usaha termasuk sektor pariwisata. Kemudian pada tahun 1998, terjadilah peristiwa bersejarah, kekuasaan pemerintahan Orde Baru beralih digantikan oleh pemerintahan Orde Reformasi. Peralihan kekuasaan tersebut disertai pecahnya kerusuhan yang terjadi di Jakarta bulan Mei 1998. Sejak saat itu citra Indonesia di mata internasional sebagai negara aman hancur lebur. Indonesia mendapatkan publisitas yang negatif secara luas, sebagai dampak dari hal tersebut, arus kunjungan wisman menurun drastis. Pada pertengahan tahun 2001 pariwisata Indonesia tampak sudah mulai kembali bergairah, namun serangan teroris ke World Trade Center di Amerika Serikat, tanggal 11 September 2001 kembali memporakporandakan impian pulihnya bisnis sektor pariwisata di Indonesia. Masyarakat internasional menjadi takut dan khawatir untuk melakukan kegiatan perjalanan, akibatnya pariwisata internasional mengalami kelesuan dan demikian pula arus kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia turut surut. Tanggal 12 Oktober 2002 serangan teroris kembali lagi memporakporandakan bisnis pariwisata. Sasaran serangan aksi teror adalah tepat di jantung kepariwisataan Indonesia, Bali. Bagi Indonesia aksi teror itu berdampak jauh lebih dahsyat daripada aksi serupa sebelumnya. Dunia pariwisata nasional benar-benar sangat terpukul. Terjadi pembatalan besar-besaran anus perjalanan ke Bali dari agen-agen perjalanan diseluruh dunia dan pemerintah negara asal wisatawan menjatuhkan travel warning/larangan bepergian. Dampak kejadian tersebut terasa secara nasional, karena harus diakui Bali merupakan tolak ukur bagi dunia internasional, apakah Indonesia aman atau tidak. Posisi Jakarta sebagai ibukota dan sebagai salah satu propinsi Indonesia saling bergantung pada kondisi Indonesia secara agregatif. Publisitas negatif mengenai aksi teror born di Bali atau kerusuhan di daerah lain dapat memberikan pengaruh kepada citra Jakarta dan sebaliknya, sebagai bagian dari kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu perlu adanya suatu metode yang tepat dalam penyebarluasan informasi yang faktual, aktual dan berimbang. Pariwisata adalah sektor yang sensitif terhadap isu-isu negatif, oleh karena itu salah satu hal penting dalam pengembangan pariwisata adalah bagaimana mengelola semua isu yang ada dan mengkomunikasikannya dengan efektif dan efisien agar dapat memberikan pemahaman yang baik akan kondisi yang ada secara objektif. Implementasi dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan bentuk pelaksanaan kegiatan komunikasi yang tepat, efektif dan efisien, salah satunya yaitu melalui kegiatan Marketing Public Relations. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui kegiatan Marketing Public Relations yang dilakukan Dinas Pariwisata DKI Jakarta untuk mendukung kegiatan pemasaran pariwisata Jakarta ke luar negeri dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan tersebut dengan keberlakuan konsep-konsep Marketing Public Relations. Penelitian ini bersifat deskriptif yang berorientasi studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dengan metode observasi non-partisipan. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan yaitu sumber data atau orang-orang yang berada dalam lingkup peimasalahan penelitian: Informan tersebut adalah Kepala Subdinas Pemasaran dan Hubungan Intemasional Diparda DKI Jakarta, Kepala UPT Pusat Pengembangan dan Pelayanan Informasi Pariwisata serta Kepala-Kepala Seksi di dalam bagian tersebut dan humas, yang melaksanakan kegiatankegiatan dalam konteks Marketing Public Relations. Sedangkan data sekunder diperoleh dari pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku referensi berkaitan dengan bidang yang diteliti, majalah, koran, internet dan sumber lain yang dapat menunjang perolehan data yang diperlukan bagi penelitian ini. Selain itu sebagai data pendukung, dilakukan juga wawancara mendalam kepada wisatawan asing yang berkunjung ke Jakarta, khususnya yang berkunjung ke Pusat Pelayanan Informasi Pariwisata/ Visitor Information Center Jakarta sebanyak 13 informan. Untuk data-data mengenai pemuatan cerita, artikel atau editorial pada media massa asing, penulis melakukan kontak melalui e-mail dengan jurnalis-jurnalis asing yang pernah diundang ke Jakarta Evaluasi kegiatan MPR Dinas Pariwisata DKI Jakarta dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya adalah aspek pemuatan pada media massa, hasil biasanya dinyatakan dalam istilah sirkulasi dan pemirsa siaran atau perkiraan jumlah pelanggan yang dicakup oleh koran atau majalah dan artikel khusus mengenai hal tersebut. Pemuatan tersebut diharapkan akan menarik perhatian calon wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan pada akhirnya tolak ukur keberhasilan MPR dapat terlihat dari jumlah arus wisatawan yang berkunjung ke Jakarta. Kegiatan-kegiatan MPR yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata DKI Jakarta sejalan dengan keberlakuan konsep-konsep MPR yang ada, melalui penggunaan dan penerapan perangkat-perangkat MPR yang ada berupa publikasi, event, berita, kegiatan pelayanan publik dan media identitas. Kegiatan MPR pada Dinas Pariwisata DKI Jakarta merupakan suatu program kegiatan yang terencana dan berkesinambungan sehingga hasil evaluasi dari program kegiatan tahun 2003 bukan merupakan akhir dari satu kasus program belaka, namun merupakan sebuah bagian dari sebuah runtunan program kegiatan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan program kegiatan MPR berikutnya, karena membangun citra positif suatu daerah tujuan wisata merupakan sebuah proses yang hams terus dikembangkan terus menerus guna meningkatkan kualitas kinerja pemasaran untuk menarik perhatian dan simpati calon wisatawan untuk datang berwisata ke Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Kristiana Pudyastuti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>