Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98230 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukwan Widajat
"ABSTRAK
Adanya peraturan perundangan (UU no 1 tahun 1967 dan UU no. 6 tahun 1968) yang menghimbau produsen untuk tidak menjual barang hasil produksinya secara langsung ke masyarakat menyebabkan produsen menggunakan saluran distribusi dalam menyalurkan produknya. Adanya kebijaksanaan pemerintah membuat penulis merasa tertarik untuK mengetahui bagaimana hubungan antara Jumlah penyalur dengan tingkat penJualan, khususnya di dalam industri rokok kretek. Adapun masalah pokok penelitian adalah bagaimana proses pemilihan saluran distribusi yang terdapat pada P. T. Djarum ?, fasilitas apa yang diberikan oleh P.T. Djarum bagi penyalurnya ?, bagaimana kriteria penilaian terhadap penyalur rokok Djarum ?, bagaimana hubungan antara jumlah penyalur dengan tingkat penjualan P.T. Djarum serta berapa besar pengaruhnya ?. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan metode-metode statistik pada kasus yang terjadi di P. T. Djarum. P. T. Djarum sebagai salah satu produsen rokok kretek terbesar di Indonesia menggunakan distribusi tiga tingkat yang terdiri dari pedagang besar dan pengecer saluran agen, P. T. Djarum mengevaluasi penyalurnya dengan cara membandingkan kuota penJualan yang diberikan dengan tingkat penJualan dari penyalur yang bersangkutan. Fasilitas yang diberikan P. T. Djarum kepada penyalurnya adalah bonus dan keringanan jangka waktu pengembalian kredit. Dar1 analisa yang dilakukan terhadap Jumlah penyalur dengan tingkat penjualan ternyata terdapat hubungan yang kuat dan positif antara variabel jumlah penyalur dengan tingkat penjualan. PrediKsi yang dilakukan dengan hasil analisa regresi ternyata kurang tepat yang mungkin disebabkan oleh adanya di evaluasi. Dari analisa yang dilakukan maka sebaiknya P.T. Djarum membuat kontrak para penyalurnya, penelitian yang lebih komprehensif, melakukan mendirikan perwakilan di daerah yang berpotensi pasar yang tinggi untuk dapat meningkatkan penjualannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Sunan P. Soleiman
"Dalam era globalisasi, perusahaan perlu mengembangkan strategi yailg didukung oleh teknik-teknik manajemen manufaktur seperti MRP II, JIT, dan DRP (Distribution Resource Planning). Sistem distribusi DRP masih belum banyak dikenal di Indonesia. Untuk mengambil manfaat dari sistem ini, penulis menganalisis sistem distribusi PT Djarum untuk melihat kemungkinan penerapan sistem ini. Dalam skripsi ini, penulis melakukan studi kepustakaan untuk memahami sistem DRP ini. Kemudian studi lapangan dilakukan untuk mengetahui keadaan dan sistem distribusi PT Djanim. DRP ternyata memiliki keunggulan dibandingkan sistem distribusi dan persediaan biasa. Keunggulan DRP ini terutama dalam hal integrasi sistem dari pasar hingga ke manufaktur. PT Djarum masih menggunakan sistem distribusi biasa dengan sistem persediaan yang tidak efisien. DRP dapat meningkatkan efisiensi sehingga pelayanan dan laba perusahaan dapat ditingkatkan. Sementara itu perusahaan dapat mengembangkan dan menggunakan keunggulan DRP lebih jauh. Untuk dapat menerapkan DRP PT Djarum memiliki sejumlah kendala. Kendala-kendala ini dapat diatasi melalui langkah-langkah yang sistematis dan menyeluruh. Langkah-langkah ini membutuhkan biaya yang mahal. Selain itu untuk penerapan DRP diperlukan sumber daya manusia untuk melaksanakannya. Dan demi keberhasilan lebih lanjut, budaya perusahaan perlu disesuaikan dengan budaya DRP. Karena itu PT Djarum perlu menggunakan langkah-langkah yang disederhanakan yang diterapkan pada dua produk saja. Kalau sudah terbukti manfaatnya perusahaan dapat melakukan langkah-langkah penerapan sepenuhnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Sri Ratna Damariati Sanusi
1987
S8901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Joseph
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S9058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahman Salihul Hadi
"Dilematik bagi industri rokok di Indonesia, khususnya rokok kretek, sering menghadapi situasi yang tidak menggembirakan. Tantangan yang dihadapi sangat komplek, baik dari Internasional maupun dari dalam negeri sendiri. Organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), lewat program-programnya, antara lain kampanye anti tembakau seperti dengan gencar menyebarluaskan opini anti rokok ke seluruh dunia dengan isu bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan manusia.
Demikian juga pemerintah lewat kebijakannya menerbitkan PP 81/1999 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan yang kemudian direvisi menjadi PP No. 38/2000 diatur batas maksimum kandungan tar dan nicotine per batang rokok sebesar 20 mg dan 1,5 mg. Tidak hanya itu pemerintah juga mengatur promosi rokok diantaranya adalah : kewajiban pencantuman peringatan bahaya merokok di setiap pak rokok dan di setiap iklan rokok, aturan jam tayang iklan rokok di media elektronik yaitu dimulai dari jam 21.30 sd. 05.00 Disini tentang pembatasan waktu tayang iklan memang menjadi tantangan yang berat bagi industri rokok.
Dilain pihak kontribusi sektor industri ini bagi perekonomian nasional cukup besar. Data Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) menunjukkan bahwa tenaga kerja, langsung dan tidak langsung yang diserap industri ini kurang lebih berjumlah 18 juta sd. 21 juta orang atau 10 persen jumlah penduduk Indonesia. Industri ini juga menjadi penyumbang terbesar ke-2 ke pendapatan negara dalam bentuk cukai dan sebagai gambaran pada tahun anggaran 1999-2000 lalu, industri rokok menyumbang cukai sebesar Rp. 10,1 triliun, PPN sebesar Rp. 2 triliun dan pajak lainnya sebesar Rp. 1 triliun. Untuk anggaran 2000-2001 industri rokok rnembayar Rp. 17,6 triliun dan tahun 2002-2002 pembayaran kepada pemerintah sebesar Rp. 22,3 triliun selanjutnya pemerintah akan menaikkan lagi pembayaran cukai rokok menjadi Rp. 35 triliun, pada tahun 2003.
Melihat kegiatan Komunikasi Korporasi (Corporate Communications) yang diawali dengan tekanan, pengawasan dan peringatan Badan POM tentang iklan-iklan di media cetak majalah/ tabloid/koran. Nampaknya secara menyeluruh media komunikasi industri rokok baik produk/brand maupun korporat akan semakin sempit dan sulit, terlebih dengan pemberlakuan keputusan-keputusan FCTC/WHO mendatang (Maret 2003), oleh karena perihal tersebut diatas kami perlu mengetahui bagaimana strategi program komunikasi korporasi (corporate communications) PT. Djarum dalam melakukan kegiatan Komunikasi antara PT. Djarum dengan Stakehoidersnya Pasca PP81/1999 dan Revisinya PP38/2000?."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Sarto Kothson Budiman
"ABSTRAK
Investasi pada sektor manufaktur merupakan keputusan
jangka panjang. Ketidakpastian dapat timbul pada masa transisi
oleh karena situasi persaingan yang mungkin semakin berubah-
ubah. Pada saat ini tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan
produk ekspor penting Indonesia. Tekstil merupakan barang
ekspor non migas kedua setelah kayu lapis. Pakaian jadi
(garment) merupakan bagaian terbesar dari produk tersebut. Hal
ini meniinbulkan pertanyaan : bagaimanakah daya saing produk
tekstil Indonesia inenghadapi situasi persaingan yang
berubah .. ??
Dalam rangka menjawab pertanyaan ini, kita memerlukan
analisis ekonomi untuk melihat. apakah kita inemiliki suinber
daya ekonomi (tanah, tenaga kerja dan modal serta teknologi
dan mamajemen) yang mendukung keungulan komparatif Indonesia
di pasar Internasional. Penelitian ini akan menggunakan pengukuran biaya sumber daya domestik (domestic resource cost) .
sebagai pengukuran terhadap daya saing Internasional. Pada
penulisan karya akhir ini yang akan dipakai adalah harga yang
berlaku. Hal ini merupakan keterbatasan yang sulit dihindari
karena sempitnya waktu penelitian. Walaupun demikian penulisan
ini dapat mendekatkan keputusan manajerial derigan teori ekono
mi. Jadi diharapkan penggunaan harga yang berlaku akan mempermudah penerapan keputusan manajerial. Dengan menghitung keunggulan produk pada harga yang berlaku maka yang dihitung adalah
daya saing dinamis produk pakaian jadi Indonesia dilihat dan
segi dinamika usaha.
Seluruh produk yang diteliti menunjukkan daya saing
atau keunggulan komparatif dengan indeks. Hal ini berarti pada
periode penelitian Indonesia memiliki keunggulan komparatif
pada produksi pakaian jadi.
Untuk memperkirakan perubahan daya saing produk tertentu kita perlu membuat beberapa perkiraan tentang perubahan
situasi sebagai dasar untuk menyusun strategi.
Dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi maka
daya saing produk tekstil Indonesia menjelang tahun 2000 akan
turun pada pakaian dengan bahan kapas (kain katun), yang
diakibatkan menurunnya pengadaan pasokan dalam negeri dan
tidak mampunya menggantikan pasokan dari RRC dan Pakistan yang
semakin berkurang dan semakin mahal, terutama dari segi kualitas. Sebaliknya dengan semakin kokohnya indutri perekonomian Indonesia untuk jangka waktu menengah, Indonesia akan mendapat tambahan daya saing pada produk dengan bahan serat sintetis.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandrani Hoezief Abubakar
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Romulus T. H.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hengky Herlambang
"ABSTRAK
Adanya peraturan pemerintah dan perundangan (Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 382/Kp/XII/77 dan UU No. 6 tahun 1968 ) yang menghimbau produsen untuk tidak menjual baik barang hasil produksinya maupun barang impor secara langsung kepada masyarakat, menyebabkan perusahaan atau produsen menggunakan saluran distribusi dalam menyalurkan produknya. Akibat adanya kebijaksanaan pemerintah ini, maka P.T. Aloe Vera sebagai agen tunggal dari produk-produk Forever Living Products Inc., dalam menyalurkan produknya kepada masyarakat dianjurkan menggunakan saluran distribusi yang ada. Saluran distribusi yang digunakan oleh P.T. Aloe Vera adalah saluran distribusi satu tingkat, yaitu pengecer. Digunakannya pengecer sebagai penyalur oleh P.T. Aloe Vera, karena pengecer ini mampu mencapai pemakai akhir. Dalam hal ini pemakai akhir atau konsumen dari produkproduk yang dipasarkan oleh P.T. Aloe Vera adalah konsumen rumah tangga atau perorangan. Fasilitas yang diberikan oleh P.T. Aloe Vera kepada pengecernya adalah jaminan untuk dapat melakukan penukaran bagi produk yang rusak, mendapatkan bonus dan keringanan pembelian dalam bentuk penundaan jangka waktu pembelian. P.T. Aloe Vera dalam mengevaluasi pengecernya dengan cara membandingkan kuota penjualan yang diberikan dengan bonus dari pengecer yang bersangkutan. Pengecer dari P.T. Aloe Vera terdiri dari orang-orang yang mempunyai pekerjaan tetap, orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan orang-orang yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan. Dengan digunakannya pengecer untuk menyalurkan produk-produknya kepada masyarakat, ternyata terjadi peningkatan tingkat penjualan, dimana hal ini dapat dilihat dari data mengenai kenaikan tingkat penjualan P.T. Aloe Vera. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata penggunaan pengecer sebagai saluran distribusi ini sangat mempengaruhi tingkat kenaikan penjualan P.T. Aloe Vera, dimana melalui penghitungan regresi hubungan antara jumlah pengecer dengan kenaikan penjualan diperoleh angka koefisien regresi sebesar 0,78. Angka ini menunjukkan bahwa jumlah pengecer memberi pengaruh kuat positif terhadap tingkat penjualan P.T. Aloe Vera. Dan prediksi yang dilakukan untuk jangka pendek ternyata hasil penjualan yang sebenarnya melebihi hasil prediksi tersebut. Dengan demikian hal ini berarti bahwa kenaikan dalam jumlah pengecer akan mengakibatkan kenaikan tingkat penjualan dan begitu pula sebaliknya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>