Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh pengasuh panti dengan harga diri remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang tahun 2010. Jenis penelitian ini kuantitatif. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah remaja (12-21 tahun) yang tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang, sampel berjumlah 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berisi pemyataan tentang data demografi, pola asuh, dan harga diri.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola asuh mengasuh panti dengan harga diri remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang (p= 0,032) dengan tingkat kepercayaan 90%. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan adalah pengasuh panti perlu menerapkan pola asuh yang baik agar remaja yang diasuh memiliki harga diri yang positif dan mengoptimalkan fungsi panti asuhan sejak remaja pertama kali masuk panti asuhan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5849
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Lestari
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai peran pengasuh terhadap pemahaman konsep dasar pada anak usia prasekolah yang tinggal di panti asuhan. Pengukuran peran pengasuh menggunakan alat ukur HOME – Home Observation for Measurement of the Environment (Caldwell, 2003) dan pengukuran pemahaman konsep dasar anak menggunakan alat ukur Boehm3 - Preschool (Ann Boehm, 2001). Partisipan anak asuh berjumlah 30 anak asuh usia prasekolah, dan tinggal di Panti Asuhan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengasuh yang memberikan pengasuhan berbeda pada masing-masing anak asuh, dan pengasuh yang memberikan pengasuhan secara seragam namun memaksimalkan perannya dalam memberikan pengasuhan pada anak asuh. Dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa peran pengasuh cukup berpengaruh sebagai salah satu faktor perkembangan pemahaman konsep dasar anak usia prasekolah yang tinggal di panti asuhan.

This research was conducted to find the description of caregiver’s role toward basic concept comprehension of preschoolers who lives on orphanage. Caregiver’s role was measured using HOME - Home Observation for Measurement of the Environment (Caldwell, 2003) and preschoolers basic concept comprehension was measured using Boehm3-Preschool (Ann Boehm, 2001). The participant of this research are 30 preschoolers and live on orphanage.
This main results of this research show that there are caregivers who giving a different nurturing to each foster children and there are caregivers who giving equal nurture but maximizing their role in providing nurturing to foster children. From the result of this study are also known that caregiver’s role are powerfull enough as one of the factors of development of basic concept comprehension of preschoolers who lives on orphanage.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Sulistyo
"ABSTRAK
Dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus, pengasuh mengalami kesulitan yang
memungkinkan mereka mengalami burnout. Burnout adalah sindrom kelelahan
emosional, depersonalisasi dan menurunnya hasrat pencapaian diri. Pengasuh
membutuhkan resiliensi dalam mengatasi burnout. Resiliensi adalah kemampuan
untuk bangkit kembali dari kesulitan. Kemampuan adaptasi terlihat dari
kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi resilien. Pengasuh yang resilien
diharapkan dapat mengatasi burnout dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus
di panti asuhan. Trait kepribadian dari Big Five Personality yang digunakan
adalah extraversión, agreeableness, conscientiousness, neuroticism dan openness.
Hasil penelelitian regresi berganda ini menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara resiliensi dan trait kepribadian dengan burnout pengasuh anak
berkebutuhan khusus di panti asuhan."
2009
T38120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Widhi Andangsari
"ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa yang menarik untuk diteliti karena kondisi
mereka yang sedang dalam ttansisi. Termasuk hal yang menarik untuk ditelaah
adalah kehidupan reinaja di tengah-tengah keluarganya. Dimana keluarga menjadi
tempat yang penting bagi remaja untuk pembentukan sosial dan emosional mereka
khususnya dalam kondisi mereka yang memasuki masa transisi.
Masa remaja juga merupakan periode dari perubahan yang dramatis
terhadap perubahan relasi kelekatan (attachment). Mereka masih tetap
membutuhkan dukungan dan perlindungan dari tokoh attachment pada masa
kanak-kanaknya (Colin, 1996). Secara tradisional teori kelekatan (attachment)
digunakan untuk menjabarkan ikatan afeksi antara seorang bayi dengan
pengasuhnya (caregiver), tetapi konsep kelekatan (attachment) sekarang Ielah
digunakan untuk meneliti relasi interpersonal yang lebih luas lagi termasuk di
dalamnya relasi hubungan yang intim selama masa remaja dan dewasa muda
(Walker & Ehrenberg, I 998).
Tokob ibu begitu penting dalam kehidupan remaJa bahkan karena
pentingnya peran ibu tersebut dikatakan dapat mempengaruhi keterampilan
pemecahan masaJah sosial anak (Santrock, 2001). Tetapi kehidupan remaja
semakin kompleks ketika orang tua bercerai, kemudian ibu memasukkan mereka
ke dalam panti asuhan. Ketika mereka masih berada di dalam panti asuhan, ibu
men.ikah kembali tanpa memberitahukan anaknya. Hal ini tentu menjadi beban
tersendiri bagi remaja dalam relasinya dengan ibunya. Sehingga akhirnya
diputuskan untuk meneliti tentang kelekatan (attachment) remaja putri yang
tinggal di panti asuhan dengan ibu yang menikah kembali.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode observasi dan wawancara, dimana peneliti menggunakan interview guide
checklist untuk memudahkan wawancara. Subyek terdiri atas 3 remaja putri
berusia 15-17 tahnn yang tinggal di panti asuhan Dorkas, dimana ketika orang tua
bercerai mereka dimasukkan ke dalam panti asuban dan kemudian ibu mereka
menikah kembali tanpa memberitahokan mereka tentang kondisi tersebut.
Dari penelitian ini diketahui bahwa 2 dari 3 subyek memiliki hubungan
kelekatan yang insecure attachment dan satu orang secure attachment. Dari yang
memiliki hubungan insecure attachment tersebut, mereka memiliki kerenggangan
hubungan dengan ibu, menolak dan tidak perduli ternadap pernikahan ibu
kembali, serta memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayah tiri dan sibling
rivalry dengan saudara tiri."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silmina Azyyati
"Penelitian ini mengenai peran pengasuh dalam menangani anak terlantar di PSAA PU 3 Tebet yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah anak terlantar di Jabodetabek, dan bagaimana pemerintah menangani permasalah anak terlantar di Jakarta. Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 9 Panti asuhan yang dapat memberikan fasilitas pemenuhan kebutuhan anak. Namun karena faktor kurangnya jumlah sumber daya manusia, pengasuh harus memiliki peran-peran tambahan selain pengasuh yaitu administrator yang dampaknya pada optimalisasi pengasuhan anak. Tujuan dari penelitian ini ingin menggambarkan peran pengasuh dalam menangani anak terlantar d PSAA PU 3 Tebet, baik peran sebagai pengasuh maupun peran lain yang dijalankan. Penelitian ini berlangsung sejak bulan Oktober 2021-Juni 2021 dengan metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian kualitatif deskriptif, serta metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan kriteria pengasuh yang sudah bekerja selama 4 tahun atau lebih, pernah mengalami pergantian anak asuh, serta memiliki peran sebagai administrator. Konsep yang menjadi acuan dalam menganalisis penelitian ini adalah konsep peran pengasuh, konsep anak terlantar dan konsep pola asuh. Hasil dari penelitian ini adalah peran pengasuh dibagi menjadi 2 yaitu peran pengasuhan dan peran administrasi. Peran pengasuhan merujuk pada bagaimana pengasuh memenuhi kebutuhan anak dan mendukung anak agar dapat berkembang serta bagaimana pengasuh mendidik anak agar dapat mandiri dengan menerapkan pola asuh yang tepat. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangsih ilmu pada mata pelajaran Tingkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial (TLM&LS) serta menjadi pertimbangan bagi panti sosial asuhan anak untuk melakukan pengasuhan.

This research is about the role of caregivers in dealing with neglected children in PSAA PU 3 Tebet which is discussed from the discipline of Social Welfare. This research is motivated by the high number of neglected children in Jabodetabek, and how the government handles the problem of neglected children in Jakarta. The Social Service of the DKI Jakarta Provincial Government has prepared 9 orphanages that can provide facilities to meet the needs of children. However, due to the lack of human resources, caregivers must have additional roles besides caregivers, namely administrators whose impact on optimizing child care. The purpose of this study is to describe the role of caregivers in dealing with neglected children at PSAA PU 3 Tebet, both the role as a caregiver and other roles that are carried out. This research took place from October 2021-June 2021 with the methods used were qualitative research methods and descriptive qualitative research types, and the data collection methods used were in-depth interviews, observation, and document studies. The selection of informants in this study was purposive sampling, with criteria for caregivers who had worked for 4 years or more, had experienced a change in foster children, and had a role as administrator. The concept that becomes the reference in analyzing this research is the concept of the role of caregivers, the concept of abandoned children and the concept of parenting. The result of this research is that the role of the caregiver is divided into 2, namely the role of caregiving and the role of administration. The role of nurturing refers to how caregivers meet the needs of children and support children to develop and how caregivers educate children to be independent by implementing appropriate parenting patterns. The results of this study are expected to be useful as a contribution to knowledge in the subject of Human Behavior and the Social Environment (TLM&LS) as well as a consideration for child care social institutions to provide care."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yasmine Widyawati
"ABSTRAK
Manusia selalu merasakan kekurangan pada dirinya sehingga
kebutuhan untuk menutupi kekurangannya itu pun selalu mewarnai
kehidupannya. Kebutuhan ini dapat distimulasi oleh proses internal, tetapi
lebih sering oleh faktor-faktor lingkungan (Murray, 1938, dalam Hall & Lindzey,
1985).
Salah satu faktor lingkungan manusia adalah keluarga. Keluarga
merupakan lingkungan primer yang di dalamnya terjalin interaksi yang
mendalam. Seorang anak perlu mengalami iklim keluarga yang menyenangkan
sepanjang masa kanak-kanaknya. Lingkungan keluarga yang menyenangkan
adalah lingkungan yang mampu menyediakan kehangatan dan penerimaan
terhadap anak. Iklim rumah yang positif biasanya menjalankan disiplin yang
konsisten, menimbulkan kompetensi sosial dan emosional, dan responsif
terhadap kebutuhan pertumbuhan anak (Turner & Helms, 1995).
Namun demikian, banyak anak yang tidak memperoleh pengalaman
berada di lingkungan keluarga yang seharusnya. Mereka harus berpisah dari
orangtua dan menjalani masa kanak-kanak dan remaja di panti asuhan. Panti
asuhan memang dapat memenuhi banyak kebutuhan remaja, tetapi anak asuh
tidak dapat terus menggantungkan hidupnya pada panti asuhan. Begitu
menyelesaikan sekolah, anak asuh diharapkan sudah mampu untuk mandiri dan
menentukan pilihan hidupnya. Dengan kata Iain tuntutan hidup mereka lebih
berat daripada remaja yang bingung dalam di rumah bersama orangtuanya
Remaja, baik yang tingal di panti asuhan maupun di rumah bersama
orangtua, dituntut untuk menyesuaikan diri dengan banyak perubahan pada
dirinya. Walaupun demikian, tidak mudah bagi remaja untuk merencanakan
masa depannya. Sering ditemui remaja bingung dalam menentukan langkah dan
kesulitan dalam mengemukakan keinginannya.
Masa remaja juga ditandai dengan adanya kebutuhan. Para ahli sepakat
tentang adanya kebutuhan yang khas bagi remaja. Belum ada kesepakatan
tentang apa bentuk kebutuhan yang khas itu dan mana kebutuhan yang menonjol. Kalaupun ada ahli yang mengemukakan tentang kebutuhan remaja,
kebutuhan-kebutuhan itu tidak pasti dapat diberlakukan bagi seluruh remain.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
kebutuhan remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian dilakukan di Jakarta,
yaitu membandingkan kebutuhan antara remaja yang baru tingal di panti
asuhan dengan yang lama tinggal di panti asuhan, antara remaja panti asuhan
perempuan dengan laki-laki, dan antara remaja panti asuhan dengan remaja non
panti asuhan.
Pengambllan subyek dilakukan dengan teknik incidental sampling. Subyek
adalah penghuni panti asuhan dan bukan penghuni panti asuhan yang berusia
15 sampai 19 tahun. Subyek sejumlah 35 orang berasal dari Panti Asuhan
Tanjung Barat di Tanjung Barat, Panti Asuhan Al-Khairiyah di Terogong, Panti
Asuhan Jos Sudarso di Cilandak, dan Panti Asuhan Harapan Remaja di
Rawamangun. Subyek yang tinggal bersama keluarga di luar panti asuhan
berjumlah 45 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Edwards
Personal Preference Schedule (EPPS) dan pertanyaan terbuka untuk menambah
analisis data. Dalam analisis data digunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan remaja yang tinggal di panti
asuhan dan yang tidak tinggal di panti asuhan yang menonjol adalah kebutuhan
afiliasi. Kebutuhan remaja yang tinggal di panti asuhan yang paling tidak
menonjol adalah kebutuhan dominasi, sementara bagi remaja yang tidak tinggal
di panti asuhan adalah kebutuhan untuk patuh (need for deference). Baik pada
remaja perempuan maupun remaja laki-laki yang tinggal di panti asuhan
memiliki kebutuhan afiliasi yang menonjol dan kebutuhan dominasi yang sangat
tidak menonjol. Begitu pula pada penghuni yang baru maupun yang lama pada
panti asuhan.
"
1999
S2566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artama Firsa Fatma Putri
"Skripsi ini membahas tentang gambaran keterikatan caregiver pada anak di panti sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya safe attachment, namun ada juga kondisi yang menyebabkan unsafe attachment. Keterikatan ini terlihat dari aktivitas sehari-hari pengasuh dengan anak. Setiap pengasuh memiliki cara berbeda dalam membangun keterikatan dengan anak-anak. Penelitian ini menyarankan agar panti asuhan dapat mengevaluasi layanan yang diberikan dengan mengkaji regulasi yang dapat memicu keterikatan antara pengasuh dan anak di panti asuhan. Sehingga panti sosial dapat memenuhi hak anak untuk mencapai kebutuhannya sesuai dengan kondisi yang dimiliki anak.

This thesis discusses the description of caregiver attachment to children in social institutions. This research is a qualitative research with descriptive research type. Data collection methods used are literature study, observation, and in-depth interviews. The results of this study illustrate that there are several conditions that cause safe attachment, but there are also conditions that cause unsafe attachment. This attachment can be seen from the daily activities of the caregiver with the child. Each caregiver has a different way of bonding with children. This study suggests that orphanages can evaluate the services provided by examining regulations that can trigger bondage between caregivers and children in the orphanage. So that social institutions can fulfill children's rights to achieve their needs according to the conditions the children have."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>