Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1998
R 378.19 UNI p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Lembaga Bahasa Hankam, 1978
499.224 IND i III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Alifuddin
Jakarta: Magnasript Publishing, 2011
365.42 MOM m (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prabowo Karnohartomo
"Massive Open Online Course (MOOC) merupakan kursus yang dapat digunakan semua orang (open), edukasi dilakukan 100% secara online (online), dan dapat diakses dengan skala peserta yang besar dengan biaya yang gratis (massive). Tujuan MOOC adalah untuk demokratisasi edukasi. Istilah MOOC belum lama dipopulerkan oleh EdX, Coursera, dan Udacity sejak tahun 2012. Mereka adalah MOOC asing yang sudah memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia hanya ada satu MOOC IndonesiaX yang berdiri sejak tahun 2015.
Fokus dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan calon peserta ajar untuk mengadopsi MOOC Indonesia dengan studi kasus IndonesiaX. Penelitian dilakukan dua kali, masing-masing untuk segmen pasar pengguna MOOC asing yang belum mengadopsi MOOC Indonesia dan segmen pasar masyarakat awam yang belum menggunakan MOOC.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), Teori Difusi Inovasi, dan melibatkan empat variable-variabel lainnya, yaitu computer anxiety, computer self-efficacy, perceived financial cost, dan perceived information quality. Model penelitian merupakan replikasi dari penelitian Tung & Chang (2007) yang melakukan studi terhadap online course tertutup.
Penelitian ini merupakan studi deskriptif, online survey, menggunakan teknik convenience sampling. Jumlah responden N=90 untuk pengguna MOOC asing dan N=244 untuk masyarakat awam. Metode pengolahan data menggunakan PLS-SEM. Pengguna MOOC asing diarahkan untuk mengunjungi website dan mencoba video ajar IndonesiaX sedangkan masyarakat awam hanya diarahkan untuk membaca informasi terkait IndonesiaX yang disertakan hyperlink.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk segmen pasar masyarakat awam perceived usefulness dan perceived information quality adalah dua variabel yang berpengaruh positif sedangkan computer anxiety berpengaruh negatif terhadap minat perilaku adopsi MOOC Indonesia. Namun, untuk segmen pasar pengguna MOOC asing hanya computer anxiety dan computer self-efficacy yang berpengaruh terhadap minat perilaku adopsi MOOC Indonesia. Perbedaan hasil ini disebabkan oleh karakteristik dan perilaku konsumen kedua segmen pasar yang sangat berbeda.
Sebagai MOOC lokal, IndonesiaX memiliki keunikan tersendiri yang justru bisa dinikmati oleh masyarakat awam dan perlu adanya pengembangan pada value creation dan kualitas materi ajar untuk dapat bersaing dengan MOOC asing yang sudah tumbuh lebih lama.

Massive Open Online Course is a course that can be accessed for everyone (open), conducted 100% online (online), and could be accessed for free with limitless scale of students (massive). MOOC aims for education democratization. The term of MOOC was made famous by a consortioum of EdX, Coursera, and Udacity in 2012. The three of them are global MOOC providers using foreign language that already have millions of users. Meanwhile, there is a local MOOC provider in Indonesia, IndonesiaX, which just has been established since 2015.
The focus of the research is to identify the factors influencing local Indonesian MOOC (IndonesiaX) adoption. There are two different research. One is for those who already used foreign MOOC but haven’t adopted Indonesian MOOC yet, and the other one is for those who haven’t tried any MOOC at all.
This research uses Technology Acceptance Model (TAM), Diffusion of Innovation Theory, and includes other four variables: computer anxiety, computer self-efficacy, perceived financial cost, and perceived information quality. This research adopts research model proposed by Tung & Chang (2007) who studied small private online course in Taiwan.
This is a descriptive study using online questionnaire with convenience sampling approach. Those who are already foreign MOOC users are instructed to visit IndonesiaX website and sample one of the video course (N=90), meanwhile those who haven’t tried MOOC are only showed the brief information of IndonesiaX with hyperlink (N=244). The data is analyzed using PLS-SEM.
The result shows that for those who haven’t tried MOOC, perceived usefulness and perceived information quality are the positive factors, while computer anxiety is the negative factor influencing Indonesian MOOC adoption. However, for those who already tried foreign MOOC only computer anxiety and computer self-efficacy as the significant predictors. This difference in result is caused by the different characteristics and behavior of both consumer segments.
As a local MOOC, IndonesiaX has a distinctive uniqueness that could satisfy society and IndonesiaX needs more value creation and information quality improvement in order to compete with foreign MOOC that already matured longer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hildayanti Utami
"Disrupsi merupakan sebuah fenomena tak terhindarkan yang terjadi pada berbagai lini kehidupan, termasuk pada industri pendidikan. Salah satu perkembangan teknologi yang berpotensi mendisrupsi dunia pendidikan adalah massive open online course (MOOC). Berbeda dengan institusi pendidikan tinggi yang sulit diakses, mahal dan eksklusif. MOOC tersedia secara bebas dan dapat diakses gratis melalui internet di perangkat seluler atau komputer apa pun. MOOC dirancang untuk partisipasi skala besar. MOOC memang berpotensi, sehingga menarik perhatian banyak pihak. Para pelaku startup global maupun lokal termasuk pihak yang gencar dalam pengembangan MOOC. Namun terdapat tantangan untuk menemukan model bisnis yang layak untuk keberlanjutan terkait penyediaan MOOC. Startup pada industri pendidikan, salah satunya MOOC, memiliki tingkat kegagalan yang mencapai 44% dengan salah satu yang menjadi penyebabnya adalah karena model bisnis yang buruk. Untuk itu dilakukan penelitian dalam menemukan model bisnis yang relevan untuk penyedia MOOC. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat eksploratif. Eksplorasi secara mendalam dilakukan terhadap startup penyedia MOOC global dan lokal melalui situs resmi perusahaan maupun dokumen lain yang terkait dengan penelitian. Identifikasi awal terkait framework model bisnis yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode systematic literature review (SLR). Hasil dari penelitian diperoleh pemetaan model bisnis penyedia MOOC global dan lokal serta rekomendasi model bisnis bagi penyedia MOOC di Indonesia. Pada hasil penelitian ini terdapat peluang untuk perbaikan lebih lanjut pada framework model bisnis maupun rekomendasi model bisnis bagi penyedia MOOC.

Disruption is a phenomenon that occurs in various lines of life, including in the education industry. One technological development that has the potential to disrupt the education world is a massive open online course (MOOC). In contrast to higher education institutions that are difficult to access, expensive and exclusive, MOOC is freely available and can be accessed free via the internet on any mobile device or computer. MOOC is designed for large scale participation. MOOC has the potential, so that it attracts the attention of many parties. Global and local startups, including those who are incessant in the development of MOOC. However there are challenges to finding a viable business model for sustainability related to MOOC provision. Startups in the education industry, one of them is MOOC, has a failure rate of up to 44% with one of the causes being due to a bad business model. For this reason, research is conducted in finding relevant business models for MOOC providers. This research was conducted using a qualitative and exploratory approach. In-depth exploration is carried out on startups of global and local MOOC providers through the company's official website as well as other documents related to research. Initial identification of the business model framework used in the study was carried out using a systematic literature review (SLR) method. The results of the study obtained a mapping of global and local MOOC provider business models as well as business model recommendations for MOOC providers in Indonesia. In the results of this study there are opportunities for further improvements to the business model framework and business model recommendations for MOOC providers. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berliyanto
"Skenario pemanfaatan massive open online course (MOOC) pada pendidikan tinggi bisa berbeda
antara satu institusi dengan institusi yang lain. Setiap skenario memiliki kebutuhan sistem untuk
MOOC platform yang berbeda. Salah satu resiko yang dihadapi pada proses analisis kebutuhan
sistem adalah requirement identity, yaitu kebutuhan sistem yang dihasilkan belum lengkap atau
tidak memenuhi kebutuhan pengguna. Hal tersebut merupakan sebuah masalah yang dapat diatasi
jika prosesnya dilakukan dengan automasi. Sebuah kerangka kerja yang mendeskripsikan
komponen dari MOOC diperlukan sebagai dasar teori untuk membangun sistem tersebut. Di sisi
lain, belum ada kerangka kerja yang secara spesifik digunakan untuk pengembangan MOOC
platform. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun kerangka kerja
untuk membantu proses identifikasi kebutuhan MOOC platform dengan berbagai jenis skenario
penggunaan di pendidikan tinggi. Terdapat tiga pertanyaan yang terjawab oleh penelitian ini.
Pertama, apa saja komponen penyusun kerangka kerja untuk MOOC? Kedua, bagaimana
antarkomponen tersebut saling terkait dan membentuk kerangka kerja MOOC? Ketiga, sejauh
mana kerangka kerja yang dihasilkan dapat membantu identifikasi kebutuhan MOOC platform
untuk berbagai skenario penggunaan di tingkat pendidikan tinggi?
Analisis terhadap 150 artikel MOOC dilakukan dengan data text mining untuk mengidentifikasi
komponen kerangka kerja. Selain itu, analisis kualitatif dengan metode grounded theory juga
dilakukan terhadap hasil survei kepada para praktisi dan hasil observasi pada penyedia MOOC
lokal. Hubungan antarkomponen kemudian diidentifikasi dengan principal component analysis.
Penilaian oleh delapan orang pakar dilakukan sebagai bentuk validasinya. Sebuah instrumen
untuk mengidentifikasi kebutuhan MOOC platform kemudian dibuat berdasarkan kerangka kerja
tersebut. Pada tahap akhir penelitian dikembangkan sebuah MOOC platform untuk memastikan
kebutuhan sistem yang dihasilkan oleh instrumen tersebut adalah valid. Unit testing terhadap
purwarupa platform dilakukan dengan teknik white-box testing. Usability dari platform juga
diukur dengan system usability scale (SUS).
Hasil penelitian ini adalah kerangka kerja MOOC dengan 11 komponen, yaitu: course, institution,
learner, instructor, interaction, learning evaluation, application software, supporting technology,
quality assurance, business, dan management. Purwarupa toolkit untuk mengidentifikasi
kebutuhan sistem MOOC platform juga dihasilkan sebagai bentuk implementasi kerangka kerja.
Terakhir, purwarupa MOOC platform dikembangkan untuk memastikan kebutuhan sistem yang
dihasilkan dari kerangka kerja siap untuk diimplementasikan.

In the higher education context, the scenario of using massive open online course (MOOC) can
differ from one institution to another. Each scenario has different system requirements for the
MOOC platform. The system requirement analysis itself is a complex process that require a lot
of time and resources. Difficulties in MOOC platform requirement analysis can be resolved if
the process is done with automation. A framework that describe MOOC platform components is
needed as a theoretical foundation for building the automation system. On the other hand, the
framework designed explicitly for MOOC platform development does not exist yet, or if not, is
still limited. The problem addressed in this research is how to develop a framework to identify
system requirements for various MOOC platform usage scenarios in higher education. Three
research questions answered by this study. First, what are the components of the MOOC
framework? Second, how do these components relate to each other and form a MOOC
framework? Third, to what extent can the framework help develop the MOOC platform for
various usage scenarios in higher education?
Textual analysis with data text mining is carried out on 150 MOOC articles from various reputable
journals to identify the framework components. In addition, this study qualitatively analyzed the
results of a survey of practitioners and observations of local MOOC providers in Indonesia using
the grounded theory methodology. The relationships between components are then identified
using principal component analysis (PCA). Eight experts are involved in validating the
framework. An instrument or toolkit to identify the MOOC platform requirements adaptively
according to higher education institutions' conditions is then designed from the proposed
framework. At the end of the study, a MOOC platform prototype is developed based on the
system requirements generated by the toolkit. The white-box testing method is performed to
validate its functionality. The usability of the platform is also measured by the system usability
scale (SUS).
The results of this research are the MOOC framework, toolkit, and platform prototype. Eleven
MOOC components obtained, namely: course, institution, learner, instructor, interaction, learning
evaluation, application software, supporting technology, quality assurance, business, and
management. A toolkit prototype is developed as the framework implementation. Lastly, a fully
functional MOOC platform prototype with a SUS score of 76.07 is also developed.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Fidianti
"Center for English Learning (CEL) sebagai salah satu lembaga kursus bahasa Inggris yang terletak di daerah Cileduk merupakan suatu lembaga yang memiliki potensi pasar yang besar, terutama untuk kursus bahasa Inggris anak-anak. Hal ini bisa disebutkan dengan melihat kenyataan di lapangan bahwa mayoritas siswa dan siswi CEL adalah anak-anak usia 6-12 tahun (usia sekolah dasar).
Dengan melihat kenyataan yang demikian tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil apabila CEL mengenal segmen, target serta posisinya serta mengenali juga masyarakat wilayah Cileduk dan sekitarnya, CEL akan mampu merebut pasar kursus bahasa Inggris anak-anak di wilayah Cileduk. Mengingat CEL cabang Cileduk pun masih belum lama berdiri, sehingga apabila pengenalan terhadap segmen, target serta posisi semakin cepat dilakukan, maka diharapkan semakin cepat pula peluang pasar akan bisa direbut.
Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Pentingnya pemahaman atas struktur-struktur atau kelompok-kelompok yang ada dalam pasar karena sangat diperlukan dalam usaha menyeleksi pasar. Dengan demikian di dalam usaha selanjutnya akan dijalankan metode segmentasi yang sesuai dengan masing-masing karakter pasar yang ada.
Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada dasamya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Semakin sengit persaingan di dalam suatu pasar, maka positioning semakin diperlukan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yansen
"Berkembangnya kebutuhan masyarakat terhadap kemampuan berbahasa Inggris mengakibatkan munculnya lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris. Besarnya jumlah lembaga kursus bahasa Inggris di kecamatan Kebayoran Baru membuat konsumen semakin selektif dalam memilih lembaga kursus bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pilihan lokasi lembaga kursus bahasa Inggris di kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berdasarkan jarak dan waktu tempuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan lokasi lembaga kursus bahasa Inggris berdasarkan waktu tempuh dan jarak memiliki karakteristik konsumen yang berbeda.

The increasing society needs of English language ability have resulted in the emergence of English language courses. The huge amount of English language courses in Kebayoran Baru sub-district has made consumer become more selective in choosing an English course. This study's aim was to understand how did consumer choose English courses location in Kebayoran Baru subdistrict, South Jakarta, based on travel time and distance. The results showed that the locational choices of English courses based on travel time and distance, had different consumer characteristics."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S34124
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardoni
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) mempelajari cara mengorganisasikan dan mengubah cakupan informasi buku rujukan menjadi pengetahuan terbaca mesin, (2) membangun DISIKO, suatu sistem berbasis pengetahuan sebagai instrumen penelitian pengembangan alat bantu penelusuran informasi, dan (3) mengevaluasi kinerja prototip sistem itu untuk mengetahui manfaatnya dalam mengeliminasi kesenjangan, dan meningkatkan, kemampuan pemakai sistem dalam memilih buku rujukan yang memuat jawaban dari pertanyaan umum tentang topik khusus. Untuk itu, dalam penelitiau ini dibangun suatu basis pengetahuan berdasarkan aturan-aturan. Aturan-aturan itu dibangun dari butir-butir informasi yang diambil dari 52 judul buku rujukan deugan menggunakan paradigma klasifikasi dan prinsip himpunan bagian (subset) dari teori himpunan. Basis pengetahuan direpresentasikan dalam beutuk production rules dan dioperasikan dengan expert system shell bernama Crystal. DISIKO digunakan sebagai instrumen dalam salah satu penelitian eksperimental sungguhan, yaitu Posttest-Only Control Design. Variabel-variabel yang diteliti adalah perlakuan dengan DISIKO sebagai variabel bebas dan alat responden dalam memiliki buku rujukan sebagai variabel tak bebas. Responden adalah 36 orang mahasiswa Angkatan 1993/1994 Program Diploma Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Responden dibagi menjadi dua kelompok: (1) kelompok atas, terdiri atas mahasiswa yang merpunyai nilai di atas rata-rata kelas dalam praktik mata kuliah Bahan Rujukan Umum dan (2) kelompok bawah, terdiri atas mahasiswa yang mempunyai nilai di bawah rata-rata kelas dalam praktik mata kuliah yang sama. Kedua kelompok dibagi lagi menjadi dua subkelompok, yaitu: kelompok eksperimen yang diuji dengan menggunakan DISIKO dan kelompok kontrol yang diuji tanpa DISIK0. Responder. diminta untuk memilih buku rujukan yang sesuai untttk menjawab 19 buah pertanyaan umum teutang topik khusus. Dengan Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon pada taraf signifikansi 0,05, hasil penelitian ini secara statistik memperlihatkan bawwa, dalam kelompok kontrol terdapat perbedaan nilai antara kelompok atas dan kelompok bawah, dalam kelompok eksperimen tidak terdapat perbedaan antara kelompok atas dan kelompok bawah, dan nilai kelompok eksperimen lebih dari nilai kelompok control. Hasil ini mencerminkan bawwa cakupan informasi buku rujukan dapat diorganisasikan dan diubah menjadi pengetahuan terbaca mesin serta DISIKO dapat mengeliminasi kesenjangan, dan meningkatkan, kemampuan pemakainya dalam memilih buku rujukan. Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan DISIKO menjadi sistem berskala penuh dan mengilhami pengembangan sistem berbasis pengetahuan lain untuk layanan rujukan khususnya serta perpustakaan umumnya

ABSTRACT
Disiko: the Prototype of Knowledge-based System for Choosing Reference Book(s) and Its Influence Toward the Scores in Choosing Reference Book(s) of 1993/1994 Students of Diploma Programme of Library Science, Faculty of Letters, University of Indonesia". Master Theses, University of Indonesia, 1994The purposes of this study are (1) to investigate if the items of information in reference books can be organized and converted into machine-readable knowledge, (2) to construct DISLKO, a prototype of knowledge-based system for choosing reference book(s), as an instrument of information retrieval development research, and (3) to evaluate the prototype performance weather it can or not eliminate a discrepancy of, and improve, its users' capabilities in choosing the appropriate reference book(s) which has or have an answer of general question about specific topics. To satisfy those purposes, this study was performed by setting up a knowledge base from rules. Such rules were composed of items of information taken from 52 titles of reference books, using classification paradigm and subset principle of set theory. The knowledge base was represented in the form of production rules and executed by an expert system shell, namely Crystal. DISIKO was then used as an instrument in a kind of design of true experimental studies, namely Posttest-Only Control Design. The variables studied were a treatment by DISIKQ as an independent variable and respondents' scores in choosing reference book(s) as a dependent variable. There were 36 students of 1993/1994 Diploma Programme of Library Science, Faculty of Letters, University of Indonesia chosen as respondents. Those respondents were divided into two groups: (1) upper group, a group of students who had mark above average in General Reference Material practical class and (2) lower group, a group of students who had mark below average in the same practical class. Afterwards, the two groups were then divided into two subgroups, namely experimental group who was tested using DISIKO and control group without DISIKO. Respondents were asked to choose reference book(s) which appropriate to answer 19 general questions about specific topics. By using Wilcoxon's Sum of Rank Test at 0.05 significance level, the results of this study statistically showed that (1) within the control group, the members of upper and lower group have different scores; (2) within the experimental group the members of upper and lower group have no different scores; and the members of the experimental group have higher scores than the members of the control group. Such results may be interpreted that the items of information in reference books can be organized and converted into machine-readable knowledge and DISJKO can eliminate a discrepancy, of; and improve, its users' capability in choosing reference book(s). These findings are expected to function as a basis to develop DISIKQ to be a total standardized knowledge-based system and inspiring the development of others knowledge-based systems for reference works specifically and library works generally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>