Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154660 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Novelia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara work/life balance dan komitmen berorganisasi pada pegawai perempuan. Partisipan dalam penelitian ini adalah pegawai perempuan tetap yang sudah bekerja minimal 1 tahun pada perusahaan X. Untuk melihat hubungan antara dua variabel, peneliti menggunakan teknik multiple correlation. Sampel dari penelitian ini berjumlah 87 pegawai perempuan dengan menggunakan accidental sampling. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara work/life balance dan komitmen berorganisasi pada pegawai perempuan (r=0.274, p>0.05).

This study investigated the correlation between work/life balance and organizational commitment among women employee. Participants were women employee with at least one year working in the X Company. The samples of this study were 87 women employee by accidental sampling. To see the correlation, researcher using multiple correlation. The result show that there is no significant correlation between work/life balance and organizational commitment among women employee (r=0.274, p>0.05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgina Dharma Sasmitha
"ABSTRAK
Pada umumnya penelitian tentang komitmen organisasi dilakukan pada organisasi
bisnis dan masih sedikit yang dilakukan pada organisasi pendidikan tinggi. Oleh
karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi komitmen organisasi pada dosen yang bekerja di organisasi
pendidikan tinggi. Penelitian ini menggunakan alat ukur yang terdiri dari
Organizational Commitment Scale (Seniati & Yulianto, 2010), Work-Life
Balance Scale (Fisher, Bulger & Smith, 2009), serta Professional Commitment
Scale (Meyer & Allen, 1997). Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah
328 orang yang berasal dari perguruan tinggi di Jakarta, Tangerang, Padang,
Denpasar dan Jimbaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan
kehidupan kerja dapat memengaruhi komitmen profesi (β = 0,40; p<0,05),
komitmen organisasi dipengaruhi oleh komitmen profesi (β = 0,69; p<0,05) dan
keseimbangan kehidupan kerja secara langsung dapat memengaruhi komitmen
organisasi (β = 0,50; p<0,05). Selain itu, terdapat peran parsial dari komitmen
profesi sebagai mediator antara hubungan keseimbangan kehidupan kerja dan
komitmen organisasi (β = 0,22; p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh komitmen profesi sebagai mediasi antara pengaruh
keseimbangan pekerjaan-kehidupan terhadap komitmen organisasi

ABSTRACT
Generally, researches around organizational commitment are conducted on
business-related organizations or companies, while there are still a handful of
researches conducted on higher education institutions despite the importance of it.
This research aimed to determine the role of professional commitment as a
mediator between work-life balance and organizational commitment among
lecturer in higher-education institutions. The research used Organizational
Commitment Scale (Seniati & Yulianto, 2010), Work-Life Balance Scale (Fisher,
Bulger & Smith, 2009) and Professional Commitment Scale (Meyer & Allen,
1997). There were 328 respondents participating in this research from various
higher education institutions from Jakarta, Tangerang, Padang, Denpasar and
Jimbaran. The result showed that work-life balance affected professional
commitment (β = 0,40; p<0,05), organizational commitment influenced by
professional commitment (β = 0,69; p<0,05) and work-life balance directly
affected organizational commitment (β= 0,50; p<0,05). It showed that there was a
partial role of professional commitment as a mediator between work-life balance
and organizational commitment (β= 0,22; p<0,05) therefore to increase
professional commitment and organizational commitments among lecturers, work
life balance were necessary"
2016
T46415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aviantara Agung Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan komitmen mengajar pada guru. Kualitas kehidupan kerja ditinjau dari tujuh faktor yaitu: penghasilan yang adil dan memadai, lingkungan sekolah yang aman dan sehat, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, integrasi di tempat kerja, relevansi sosial dari pekerjaan, supervisi dan partisipasi. Sementara komitmen mengajar dilihat dari lima dimensinya, yaitu: identifikasi dengan siswa, identifikasi dengan materi pelajaran, keterlibatan dengan siswa, keterlibatan dengan materi pelajaran, serta loyalitas dalam mengajar. Penelitian ini melibatkan 81 responden yang berprofesi sebagai guru di daerah Jakarta Timur dan Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan kerja dengan dimensi komitmen mengajar pada guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komitmen mengajar tidak dapat dijelaskan dengan terpenuhi atau tidaknya kualitas kehidupan kerja guru di sekolah. Mungkin ada variabel-variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap komitmen mengajar guru.

This research aims to see the correlation between the quality of work life and teaching commitment among teachers. Quality of work live include seven factors: fair and adequate compensation, safe and healthy school environment, opportunity to growth and develop, integration in the workplace, social relevance, supervision and participation. While commitment to teaching include five dimensions: identification with teaching subjects, identification with students, involvement in subject teachings, involvement with students, and loyalty toteaching. This research involved 81 respondents who work as teachers in East Jakarta and Depok. This research used quantitative method with the questionnaire as a data collector. This research found that there is no significant correlation between quality of work life and commitment to teaching. Thus it can be concluded that commitment to teaching can not be explained by quality of work life."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
306.361 AVI h
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Sulistiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 84 pegawai PKWT tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Indonesia yang telah bekerja lebih dari satu tahun. Kepuasan kerja diukur menggunakan Job Satisfaction Survey (JSS) yang terdiri dari delapan dimensi (Spector, 1997), sedangkan komitmen organisasi diukur menggunakan Organizational Commitment Scale yang terdiri dari tiga dimensi (Meyer dan Allen, 1991). Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Spearman yang didukung dengan pengujian hipotesis korelasi Spearman menggunakan uji-Z. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah dan positif antara kepuasan kerja dan komitmen pegawai PKWT di lingkungan Universitas Indonesia.

This research aims to examine the relationship between job satisfaction and organizational commitment. This research use quantitative approach explanatif. The sample of this research is 84 employees PKWT especially employee educational in environment University of Indonesia who had been worked for more than a year. Job satisfaction were used to measure the Job Satisfaction Survey (JSS) that consist of eight dimensions (Spector, 1997), while organizational commitment were used to measure Organizational Commitment Scale that consist of three dimensional (Meyer and Allen, 1991). This research use Spearman correlation analysis were supported by the Spearman correlation hypothesis tested using Z-test. The results of this research show that there is a weak and a positive relationship between job satisfaction and organizational commitment on employee PKWT at the University of Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felisa Triska
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara job insecurity dan komitmen organisasi pada guru honorer Sekolah Dasar Negeri di Depok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif melalui skala sikap. Pengukuran Job Insecurity menggunakan alat ukur Job Insecurity Scale (Ashford, Lee & Bobko, 1989) yang diadaptasi oleh Maulana (2012) dan pengukuran komitmen organisasi menggunakan alat ukur organizational Commitment Questionnaire (Meyer & Allen, 1997) yang telah diadaptasi oleh Fathlistya (2008). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 105 orang guru honorer Sekolah Dasar Negeri di Depok.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bersifat negatif signifikan di antara kedua variabel tersebut, yang berarti penurunan job insecurity akan diikuti oleh peningkatan pada komitmen organisasi, dan berlaku sebaliknya.

This research was conducted to find the relationship between job insecurity and organizational commitment among honorarium public elementary school teacher in Depok. This research used quantitative approach by collecting data through attitute scales. Job Insecurity was measured by Job Insecurity Scale (Ashford, Lee & Bobko, 1989), which had been adapted by Maulana (2012) and Organizational Commitment was measured by Organizational Commitmen Questionnaire (Meyer & Allen, 1997), which had been adapted by Fathlistya (2008). The participants of this research were 105 honorarium public elementary school teacher in Depok.
The result showed that job insecurity had correlated significantly with organizational commitment and the relationship showed a negative effect, which meant that increasing in job insecurity would be followed by decreasing in organizational commitment and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Arief Akbar
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara followership dan komitmen organisasi pada karyawan. Pengukuran followership menggunakan followership questionnaire (Kelley, 1992) dan pengukuran komitmen organisasi menggunakan Commitment scale items (Allen dan Meyer, 1990). Partisipan 75 orang karyawan diperoleh dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara followership dengan komitmen organisasi pada karyawan (r = 0.413; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi followership yang dimiliki oleh seorang karyawan, maka semakin tinggi pula komitmen organisasinya. Selain itu, dimensi followership yang memiliki sumbangan paling besar, yaitu active engagement. Berdasarkan hal tersebut, maka seorang karyawan perlu ditingkatkan followership-nya terutama komponen active engagement sehingga komitmen organisasinya dapat meningkat.

This research was conducted to find the correlation between followership and organizational commitment among employees. Followership was measured using an instrument named followership questionniare (Kelley, 1992) and organizational commitment was measured using an instrument named commitment scale items (Allen and Meyer, 1990). The participants of this research are 75 employees. The main results of this research show that followership correlated with organizational commitment (r = 0.413; p = 0.000, significant at L.o.S 0.05). which means, the higher followership someone?s own, showing the higher organizational commitment. Furthermore, the biggest contribution component of followership toward organizational commitment was active engagement. Based on these result employees need to improve the followership especially active engagement, as one of factor that increasing organizational commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasha Azarine Putri
"Hingga kini, semakin banyak studi yang membahas mengenai generasi milenial. Dengan dimulainya era global, semakin besar kebutuhan perusahaan akan karyawan generasi milenial. Penelitian ini berfokus pada pengaruh work-life balance, organizational commitment, dan organizational citizenship behavior terhadap intention to stay pada generasi milenial di Indonesia. Survey secara online dilakukan selama kurun waktu 1 bulan, dan pengolahan data dilakukan menggunakan software SEMLISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work-life balance memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap intention to stay. Organizational commitment terbukti memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap intention to stay. Organizational citizenship behavior memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan terhadap intention to stay. Perusahaan yang mempekerjakan karyawan generasi milenial sebaiknya memperhatikan work-life balance dan organizational commitment karyawan untuk mengetahui seberapa besar atau kecil intention to stay mereka, sehingga perusahaan dapat mengeluarkan atau memperbaiki kebijakan perusahaan yang diharapkan akan meningkatkan keinginan bertahan karyawan generasi milenial. Diskusi, implikasi manajerial, dan saran untuk penelitian selanjutnya diberikan pada akhir laporan ini.

Until now, more and more studies have discussed the millennial generation. With the start of the global era comes the greater need for companies to employ millennial generation workers. This study focuses on the effect of work-life balance, organizational commitment, and organizational citizenship behavior on intention to stay in the millennial generation in Indonesia. The online survey was conducted over a period of 1 month, and data processing was carried out using SEM-LISREL software. The results showed that work-life balance have a negative and significant relationship with intention to stay. Organizational commitment is proven to have a positive and significant relationship with intention to stay. Organizational citizenship behavior is found to have a positive relationship with intention to stay, however the relationship is not significant. Companies employing millennial generation employees should pay attention to the work-life balance and organizational commitment of employees to find out how big or small their intention to stay is, so that companies can issue or improve company policies which are expected to increase millennial generation employees’ willingness to stay. Discussion, managerial implications, and suggestions for further research are provided at the end of this report."
Jakarta: Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Novariany
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan antara Employee Engagement dengan
Organizational Commitment pada Pegawai Waktu Tidak Tertentu (PWTT) di Joint
Operating Body (JOB) Pertamina ? Medco E&P Tomori Sulawesi. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Sampel yang digunakan
adalah sejumlah 96 orang pekerja PWTT JOB Tomori yang dihitung berdasarkan
rumus Slovin. Diperoleh hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara Employee Engagement dengan Organizational Commitment pada Pegawai
Waktu Tidak Tertentu (PWTT) di JOB Pertamina ? Medco E&P Tomori Sulawesi.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the relationship between Employee
Engagement with Organizational Commitment on Permanent/ Regular Employee
called PWTT in Joint Operating Body (JOB) Pertamina - Medco E & P Tomori
Sulawesi. This research is a quantitative and using correlational method. A 96
permanent/ regular employee were used as a samples of this study, which were
calculated based on Slovin Formula. The results indicates that there is a significant
relationship between Employee Engagement with Organizational Engagement in
Regular Employee of JOB Pertamina - Medco E & P Tomori Sulawesi."
2016
S64764
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Callista Salim
"ABSTRAK
Berawal dari fenomena generasi Y (lahir tahun 1980-2000) yang sering
berpindah-pindah pekerjaan, memiliki masa kerja yang pendek, dan
memperhatikan aspek work life balance, peneliti tertarik mengetahui hubungan
perceived supervisor support pada aspek work life balance (PSS pada WLB)
dengan komitmen organisasi generasi Y. Sebagai penelitian kuantitatif, penelitian
ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data 114 responden karyawan
generasi Y dari berbagai sektor industri. Hasil korelasi Pearson menunjukkan PSS
pada WLB memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen
organisasi yaitu r (114) = . 498, p< 0.01. Dengan demikian, untuk menjaga komitmen organisasi generasi Y organisasi perlu lebih memperhatikan persepsi karyawan mengenai dukungan atasan pada aspek work life balance.

ABSTRACT
Begin with several phenomena of generation Y (born 1980 -2000) such as being a
job hopper, have short tenure, and concern about work life balance, this research
aim to examine relationship between perceived supervisor support in work life
balance with organizational commitment of generation Y. As a quantitative
study, the methodology used in this study is questionnaire to 114 generation Y
employee from several industries. The Result of Pearson correlation show that
perceived supervisor support in work life balance has positive and significant
relationship with organizational commitment, r (114) = .498, p<0.01. As a
conclusion, to maintain generation Y commitment, organizations need to put more
concern about employee perception of supervisor support in work life balance."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuko Ghia Yunita
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari work-life balance terhadap
komitmen keorganisasian karyawan. Dalam penelitian ini, variabel work-life
balance menggunakan instrumen penelitian dari Fisher (2001) dengan tiga dimensi
yaitu work interference with personal life, personal life interference with work, dan
work/personal life enhancement. Sedangkan untuk komitmen keorganisasian
menggunakan instrumen penelitian dari Allen dan Mayer (1991) yang memiliki tiga
dimensi, yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan melalui
pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner terhadap 81 sampel yang
merupakan karyawan tetap non-manajerial direktorat administratif PT. X dengan
teknik penarikan sampel menggunakan sampel total. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi untuk menguji pengaruh antar
variabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 48,9% komitmen
keorganisasian karyawan dipengaruhi oleh work-life balance. Cara yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan work-life balance dan komitmen
keorganisasian karyawan adalah dengan memperketat jam kerja serta membatasi
jam kerja lembur, adanya dukungan yang diberikan organisasi pun secara tidak
langsung dapat meningkatkan komitmen keorganisasian karyawan.

ABSTRACT
This study aims to examine the impact of work-life balance on employess?
organizational commitment. In this research, work-life balance using standard
research instruments as proposed by Fisher (2001) with three dimensions that work
interference with personal life, personal life interference with work, dan
work/personal life enhancement. For organizational commitment is using standard
research instruments as proposed by Allen and Mayer (1991) which have three
dimensions that affective commitment, continuance commitment, and normative
commitment. This quantitative research is using data that collected through
questionnaires from a sample of 81 non-managerial permanent employees of PT.
X. Variables were measured using regression analysis and coefficient of
determination analysis. This study found that 48,9% of employees? organizational
commitment influenced by work-life balance. Organization can increase
employees? work-life balance and organizational commitment with tighten the
working hours and give the limit for overtime, also by perceive organizational
support that given to the employees can indirectly increase the employees?
organizational commitment."
2016
S62833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>