Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivi Novianti Sutardi
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya mengatasi persoalan yang dikeluhkan oleh manajemen PT XYZ, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kaca lembaran. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas kegiatan Gugus Kendali Mutu (GKM) di PT XYZ.
Kegiatan GKM di PT XYZ dimulai pada tahun 2000. Saat itu, manajemen PT XYZ mencoba menerapkan Total Quality Management dengan membentuk Gugus Kendali Mutu (GKM) di tingkat karyawan paling rendah, yaitu operator dan foreman. Para supervisor dan superintendent menjadi fasilitator atau pembimbing dari masing-masing GKM di seksinya. Tujuan program ini sangat positif, yaitu melibatkan seluruh karyawan dalam usaha perbaikan yang berkesinambungan, baik dalam efisiensi penggunaan material maupun dalam kegiatan kerja.
GKM merupakan kelompok kecil karyawan yang terdiri dari 5 sampai 7 orang yang bertemu secara reguler seminggu sekali selama satu jam untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah di tempat kerja. GKM merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memberdayakan karyawan dalam berpartisipasi mengambil keputusan yang mempengaruhi hubungan mereka dengan pekerjaan, tugas, dan organisasi (Werther & Davis, 1996).
Sikap karyawan yang cenderung kurang peduli terhadap kegiatan GKM di PT XYZ bisa saja bersumber pada beberapa faktor, sehingga diperlukan analisis awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan karyawan untuk terlibat aktif dalam kegiatan GKM di departemennya sehingga kemudian dapat disusun rekomendasi tindakan strategis untuk mengatasinya.
Menurut Fishbein dan Ajzen (1990), keyakinan seseorang terhadap suatu objek atau tingkah laku tertentu dapat diwarnai oleh informasi yang dimiliki tentang objek atau tingkah laku tersebut. Keyakinan diukur dengan cara menempatkan subjek pada dimensi kemungkinan subyektif yang melibatkan sebuah objek dengan atribut tertentu. Suatu atribut yang bernilai baik, maka sikap individu terhadap objek tersebut menjadi positif, dan tingkah laku individu pun semakin mengarah pada objek tersebut. Sebaliknya, suatu atribut yang diyakini bernilai buruk, maka sikap individu terhadap objek tersebut menjadi negatif, sehingga tingkah lakunya semakin menghindar dari objek tersebut.
Begitu pula halnya dengan sikap terhadap kegiatan GKM. Jika seorang karyawan menganggap GKM sebagai sesuatu yang melelahkan, hanya menambah beban kerja yang sudah ada, dan tidak ada gunanya, maka sikapnya menjadi negatif. Tetapi, jika kegiatan GKM dianggap sebagai sesuatu yang menunjang program kerja dan meningkatkan kesejahteraan karyawan, maka sikapnya menjadi positif.
Berdasarkan analisis terhadap data kuesioner normative belief, norma subyektif, perceived behavioral control, sikap, dan intensi ditemukan bahwa untuk keseluruhan subjek, variabel norma subyektif dan perceived behavioral control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi untuk terlibat dalam kegiatan GKM. Dalam hal ini, prediktor yang perannya lebih besar adalah norma subyektif. Ini berarti bagi keseluruhan subjek, intensi untuk terlibat dalam kegiatan GKM sangat dipengaruhi oleh persepsi rekan kerja mereka yang mengharapkan untuk terlibat dalam kegiatan GKM. Selain itu, intensi tersebut juga dipengaruhi oleh kontrol dari dalam diri karyawan sendiri.
Berdasarkan kesimpulan hasil analisis, disusun rencana tindakan yang harus diambil yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu: tindakan yang ditujukan untuk kelompok manajer dan kepala seksi, tindakan yang ditujukan untuk kelompok fasilitator GKM, dan tindakan yang ditujukan untuk kelompok anggota GKM."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Marianto
"ABSTRAK
Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang lndustri dimana pada
kostelasi saat ini dibutuhkan keunggulan mutu agar bisa bersaing di pasaran
global, maka program Total Quality Control harus dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Salah satu bagian yang terpenting dari TQC tersebut adalah
Kegiatan Quality Control Circle (QCC) atau di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan Gugus Kendali Mutu (GKM). Dalam prakteknya kegiatan ini lebih
menekankan keterlibatan aktif karyawan dalam mengatasi masalah-masalah yang
mereka hadapi dengan tenaga dan usaha dari mereka sendiri. Pada akhirnya usaha
atau kegiatan mereka di dalam gugus ini akan meningkatkan produktivitas kerja
mereka, oleh karena itu para karyawan akan selalu dituntut untuk memberikan
kontribusi yang positif mengatasi masalah yang ada untuk kebaikan perusahaan.
Di PT. XYZ dari data yang terlihat menuujukan bahwa semenjak
diperkenalkan dan telah diimplementasikannya kegiatan Gugus Kendali Mutu
(GKM) , ternyata mendapatkan hasil yang cukup baik dalam artian produktivitas
kerja karyawan terlihat meningkat. Keberhasilan program Gugus Kendali Mutu
(GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan tentu saja tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhinya atau yang berhubungannya. Pada
penelitian ini penulis membatasi pada empat faktor saja, dengan alasan
rnerupakan suatu faktor yang sangat spesifik di dalam perusahaan, keempat
faktor tersebut adalah :
1. Komitmen/Dukungan Pimpinan.
2. Pelatihan
3. Motivasi Kerja
4. Komunikasi
Ternyata dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara faktor-faktor tersebut dengan keberhasilan Gugus Kendali
Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, adapun
lengkapnya adaiah sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen/dukungan pimpinan
dengan keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa koefisien
korelasinya adalah sebesar 0,67.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara Pelatihan dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,74.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan
keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,66.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,65.
Berdasarkan temuan ini maka setidaknya keempat faktor tersebut
harus dapat diprtahankan oleh perusahaan dalam rangka untuk Iebih
meningkatkan dan mengembangkan program Gugus Kendali Mutu (GKM) pada
departemen yang lain, yang akhirnya diharapkan produktivitas kerja karyawan
secara keseluruhan dapat meningkat pula . Selain itu faktor-faktor lain yang
mendukung kegiatan ini , juga perlu diperhatikan agar kegiatan ini dapat berjalan seterusnya.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siagian, Melani Sari
"PT. Jasa Marga (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yaitu sebagai penyelenggara jalan tol. Dalam melakukan kegiatannya, perusahaan menyadari bahwa peningkatan mutu pelayanan pelanggan merupakan syarat mutlak Salah satu upaya pemisahaan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan adalah diselenggarakannya Kartu Langganan Tol jenis pre paid card, yang diharapkan dapat mempercepat waktu transaksi dan waktu pelayanan di gerbang tol.
Dalam sistem penyelenggaraan KLT, saat ini belum ada prosedur yang baku mengenai sistem pelaporan dan penanganan mengenai pengaduan pelanggan. Dengan adanya prosedur yang baku, maka keragaman tindakan dalam penangan pengaduan pelanggan dapat dikurangi dan diharapkan agar perusahaan dapat mendorong pelanggan untuk memberikan umpan balik kepada perusahaan, dimana umpan balik dari pelanggan tersebut sangat berguna bagi perusahaan dalam rnelakukan perbaikan untuk peningkatan- kualitas pelayanan yang bertujuan untuk tercapainya kepuasan pelanggan.
Standar Prosedur Operasi Pengaduan Pelanggan mengenai Kartu Langganan Tol ini dibuat dengan memperhatikan sistem yang telah ada. Selanjutnya mengidentitikasi dan menganalisis permasalahan yang teujadi mengenai pelaporan dan penanganan pengaduan mengenai KLT dan kemudian menetapkan batasan-baatasan yang perlu diperhatikan dan karakteristik prosedur yang akan dibuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk mengoptimalkan implementasi sistem menajemen mutu di PRPN dan melaksanakan program BATAN maka pada tahun 2008 PRPN mengajukan permohonan untuk sertifikasi BATAN. Kegiatan sertifikasi dilakukan dengan tahapan sesuai dengan pedoman tentang akreditasi dan sertifikasi BATAN (PSB 02:2008) Sistem Standardisasi BATAN. PRPN telah mendapatkan Sertifikat SMM SB77-0001.80.2005/SNI-19-9001-2001 pada tahun 2009 dengan ruang lingkup proses perekayasaan perangkat nuklir untuk bidang reactor, industry, kesehatan, dan keselamatan. Dari hasil surveilen ke-1, PRPN berhasil mempertahankan Sertifikat SMM yang sudah diperoleh, artinya PRPN masih konsisten menerapkan SMM dalam proses kegiatannya."
PRIMA 7:13 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Juran, Joseph M., 1904-2008
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1995
658.401 3 JUR jt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Pujisantoso
"Globalisasi yang sudah berada di depan mata, bukan saja menjadi sebuah tantangan, tetapi juga peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat bertahan bahkan melakukan ekspansi di pasar global. Hilangnya batas-batas antar negara dan policy dari negara tertentu untuk melindungi perusahaan lokalnya, mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan standarisasi di bidang mutu yang menjadi tuntutan pasar global. Salah satunya adalah dengan melakukan standarisasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 series.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan(benefit) secara kuantitatif dari implementasi SMM ISO 9000 series dan mengetahui keberhasilan (konsistensi) dari implementasi SMM ISO 9000 series melalui pendekatan analisa biaya mutu dan analisa investasi. Sebagai studi kasus, penelitian dilaksanakan di PT TELKOM Kandatel Jakarta Timur untuk implementasi SMM ISO 9002 pada proses pasang baru (PSB).
Tahap awal dari penelitian ini adalah dengan melakukan studi literatur SMM ISO 9000 series, bagaimana proses persiapan, implementasi dan pemeliharaan sertiiikat. Serta mencari parameter-parameter benefit dari implementasi yang dapat dinilai secara kuantitatif.
Tahap selanjutnya adalah tahap pengumpulan data dan pengolahan data, yang secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
- Investasi implementasi Sistem Manajemen Mum ISO 9002
- Biaya Mulu pta dan pasca ISO
Setelah dilakukan pengolahan data, kemudian dilakukan analisa pada kedua bagian di atas.
Pada tahap akhir, dilakukan analisa secara menyeluruh untuk analisa investasi dan analisa biaya mutu , untuk mengetahui kondisi konsistensi implementasi SMM ISO 9002 di PT TELKOM yang akan memberikan data kuantitatif untuk pengambilan keputusan bagi manajemen tentang penerapan SMM ISO 9002 pada proses PSB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidiq Wacono
"Era globalisasi telah melahirkan gala kompetisi yang sangat ketat pada berbagai sektor komoditi dunia usaha baik produk maupun jasa, karenanya hanya produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi yang dapat melakukan kompetisi. Begitu pula untuk sektor industri konstruksi, dalam menghadapi era globalisasi maka perusahan industri konstruksi hams mempersiapkan diri, salah satu caranya adalah dengan mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9002.
Tuntutan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 yang memiliki daya saing sehingga perusahaan industri konstruksi dapat melakukan kompetisi dengan baik menjadi begitu penting. Penelitian mengenai biaya mutu ( quality cost atau cost of quality ) yang dikaitkan dengan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 merupakan salah satu cara untuk mendapatkan daya saing tersebut.
Biaya mutu yang terdiri dari tiga kelompok yaitu biaya pencegahan ( prevention cost ), biaya penilaian ( appraisal cost ) dan biaya kegagalan ( failure cost) dalam penilitian ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya mutu.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat adanya hubungan melalui analisa regresi berganda pengaruh kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 terhadap kinerja biaya mutu pada pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisa statistik terhadap sampel proyek memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 dengan variabel-variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai pengaruh 74.1 % terhadap kinerja biaya mutu dengan model regresi linier dengan variabel penentunya adafah bahan yang disuplai oleh pihak pemilik dan persyaratan kerja dalam kontrak yang sesuai dengan keinginan pihak pemilik.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9002 akan meningkatkan kinerja biaya mutu pekerjaan-pekerjaan proyek di lingkungan PT. Waskita Karya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T10136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Hamonangan
"Ketidaktercapaian target produksi minyak dan gas dari yang direncanakan di akibatkan oleh salah satu sumber fasilitas produksi migas yang tidak bekerja secara optimal. maka dilakukan identifikasi peristiwa risiko yang berdampak negatif terhadap sasaran produksi di dalam proses pemeliharaan fasilitas produksi ditinjau dari penerapan Sistim Manajemen Mutu. Dari evaluasi dan uji korelasi statistik ditemukan faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan seperti Training Program, Tenaga Kerja, Review Data & Workshop; Pendokumentasian Dokumen; Planning Pemeliharaan dan keterlibatan top management. Respon risiko yang berupa tindakan pencegahan, tindakan korektif yang dijadikan dasar Improvement flow proses pemeliharaan lewat penyempurnaan metode Sistem Manajemen Mutu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Production of oil and gas is not achieved as planned can result from one source of production facilities does not working optimally. It would require to identification of risk events that's negatively impact on the production targets in the maintenance process of production facilities in the terms implementation of Quality Management System. Evaluation and correlation of statistics found the dominant factor influencing customer satisfaction as Training Program, Labor, Review Data & Workshop; Documentation of Documents; Maintenance Planning and Involvement of top management. Risk response in the form of preventive actions, corrective actions will be used as the basis improvement of flow maintenance process through the update of Quality Management System to improve customer satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Rostiana
"Entry barrier is decrease progressively in era globalization. Because of that quality of product and sen/ice must been takencare. Total of Quality Management ( TQM) represent management quality of service which cannot be disregarded, considering society claim govemment organization have to become servant, government organization must became steward to serve entrepreuner and society because our entrepreneur and society want get service from government organization quick, accurate and trusted.
National Agency of Drug and Food Control (NADFC) since year 2001 have
intended to implement good service program which in line with TQM, but in its applying still face some constraint so that good service able to satisfied customer/ client not yet fully can be executed.
To know how far applying of TQM and constraints faced and why service not doing better its need research scientifically.
Leadership, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent very important organizational pillar in applying of TQM (ISO 9000). which must evaluate continually that because of staff and head in band quality control of narcotic and psikotropic are beiing sample population I tne research each officer work with profesional speed, credible as according to organizational culture of NADFC so satisfaction of customer/client can be reach.
Sampel determined with technique of Non Probability Sampling Purposive That mean Sampel have been determined owning certain specification and strata with use kuesioner.That kuesioner are full with quesition and andswer with use likert scale disseminating containing kuesioner of question with answer by using
likert scale, result of kuesioner analysed correlationly doubled regresi and constructively SPSS program 11.5
Result of research to Leadership factors, Komitmen, Process and Product in Organization is to represent Organizational Pillar according to in TQM theory have strong relation with Satisfaction of customerlclient, and although in general the quality of service have good but still a lot need improvement and repair. From is fourth of the factor which most having an effect on is leadership
Constraints which still faced among others is Leadership which not yet is fully executed second, total quality execution still not yet fully become head komitmen head and staf that still found by oflioer give less dissatisfactory and non professional service to the customer/ client, third is less looked after by is
facilities and basic facilities so that not yet futilled of short examination time According to TQM theory tht is new paradigm, head have to assume subordinate is cutomer/client which must be listened by sigh and hislits suggestion so that reaching of communications which either through horizontal and is vertical.Thats fourth of factor above in the reality most having an effect
on in satisfaction of customer/client is leadership. lf leadership have been executed bette, officer will work hardly and hold responsible and have komitmen to be able to fulfill short time which specified by NADFC and service as according to quality service so that can reach by satisfaction in NADFC."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>