Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196370 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Ana Roma Ida
"Diperkirakan pada tahun 2050 jumlah penduduk lansia yang berusia diatas 60 tahun akan mencapai sekitar 2 milyar jiwa Masalah yang terjadi jumlah lansia semakin meningkat risiko masalah kesehatan salah satunya hipertensi juga mengalami peningkatan Desain penelitian deskriptif korelatif dengan metode cross sectional menggunakan tehnik simple random sampling terhadap 91 orang lansia dari periode bulan Mei Juni 2013 Hasil uji statistik Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan lansia terhadap gizi seimbang dengan risiko hipertensi p 0 068 a 0 05 Hal ini menunjukkan bahwa lansia yang berpengetahuan rendah mempunyai peluang 2 493 kali untuk risiko tinggi hipertensi dibanding lansia yang tingkat pengetahuannya tinggi Modifikasi gaya hidup sangat baik diterapkan bagi lansia yang berisiko hipertensi.

It is predicted that im 2050 the amount of elders above 60 years would reach 2 billion in amount The problem is when the amount of elders is increasing the health risk problem which one of them is hypertension also increasing in volume The design of research which used descriptive correlative with cross sectional method using simple random sampling technique towards 91 elders from mei until jun 2013 The statistik result of Chi Square showed that there isnt any relation between the level of elders knowledge and the balance nutrition with the risk of hypertension p 0 068 a 0 05 this indicates that the elders with low knowledge have the chance 2 493 times of high risk of hypertensi compare to those who have good knowledge The modification of lifestyle is a good way to be applied for the elders who have hypertension risk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elza Estirina
"Meningkatnya angka harapan hidup penduduk Indonesia, maka dapat diperkirakan bahwa penyakit degeneratif akan meningkat pula. Salah satu penyakit degeneratif yang mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia dan lansia di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pra lansia dan lansia di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, sampel diambil dengan metode simple random sampling.
Hasil penelitian ini adalah prevalens hipertensi pra lansia dan lansia sebesar 60,2%. Menurut hasil analisis bivariat dari tujuh variabel independen yang diteliti terdapat dua variabel yang terbukti secara statistik memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi yaitu umur dengan nilai p = 0,046 (< α) dan nilai OR=2,3 dan status gizi lebih dengan nilai p = 0,015 (< α) dan nilai OR=2,7. Sedangkan lima variabel lainnya tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi yaitu jenis kelamin, status perkawinan, riwayat keluarga, pekerjaan, dan pendidikan yang memiliki p > 0,05. Menurut hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel yang memiliki kontribusi yang paling mempengaruhi kejadian hipertensi adalah status gizi lebih dengan nilai p=0,013 dan OR=2,8.

Increased life expectancy of the population of Indonesia, it can be estimated that the degenerative diseases will increase as well. One of the degenerative diseases that have high rates of morbidity and mortality is hypertension. This study aimed to determine the factors associated with incident hypertension in pre-elderly and elderly in Kramat Jati subdistrict health centers. This research is quantitative research with cross sectional research design. The population in this study were all middle age and elderly in Kramat Jati subdistrict health centers, samples were taken by simple random sampling method.
The results of this study is the prevalence of hypertension pre-elderly and elderly by 60.2%. According to the results of bivariate analysis of seven independent variables studied, there are two variables that are statistically proven to have a meaningful relationship with the incidence of hypertension that is age with the value p = 0.046 (<α) and OR = 2.3 and the value of nutritional status is more to the value p = 0.015 (<α) and the value of OR = 2.7. Meanwhile, five other variables do not have a meaningful relationship with the incidence of hypertension that is sex, marital status, family history, occupation, and education that have p> 0.05. According to the results of multivariate analysis found that variables that have contributed the most affecting nutritional status of the incidence of hypertension is more to the value p = 0.013 and OR = 2.8.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Suciaty Purnama
"Hipertensi merupakan penyebab kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua umur. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit degeneratif lainnya. Sebagian besar kasus (90%) penyebab dari hipertensi tidak diketahui, sedangkan 10% lainnya disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sudah diketahui seperti aterosklerosis, tumor pada kelenjar adrenal, atau malfungsi ginjal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hipertensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat tahun 2013. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian adalah lansia yang terdaftar di posyandu lansia wilayah Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat tahun 2013 sebanyak 75 orang.
Hasil penelitian ini mendapatkan proporsi lansia yang mengalami hipertensi adalah sebesar 62,7%. Tekanan sistolik tertinggi adalah 240 mmHg, sedangkan tekanan diastolik tertinggi adalah 150 mmHg. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi dalam penelitian ini adalah riwayat hipertensi keluarga (PR: 3,216 dengan 95% CI: 1,587-6,515), dan riwayat penyakit Diabetes Melitus (PR: 2,375 dengan 95% CI: 1,366-4,128). Hubungan yang tidak bermakna secara statistik terdapat pada hubungan antara jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, IMT, asupan natrium, asupan lemak, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, dan stres dengan hipertensi.

Hypertension is the third major cause of death in Indonesia for all ages. Much research has proven that hypertension is the major risk factor for the onset of degenerative disease. Most of the cases (90%) cause of hypertension is unknown, while 10% other caused by diseases already known as atheroschlerosis, tumor on the adrenal glands, or kidney malfunctions.
This research aims to know the prevalence of hypertension and factors that related with the incidencce of hypertension in elderly at elderly posyandu subdistrict Johar Baru, Central Jakarta 2013. This research is quantitative research with cross sectional design study. Sample research is elderly who registered at elderly posyandu subdistrict Johar Baru, Central Jakarta 2013 as many as 75 people.
Result of this research to get the proportions of elderly who suffer hypertension is 62,7%. Highest systolic pressure is 240 mmHg, while the highest diastolic pressure is 150 mmHg. Factors related to the incidence of hypertension in this research is a family history of hypertension (PR: 3,216 with 95% CI: 1,587-6,515), and a history of Diabetes Mellitus (PR: 2,375 with 95% CI: 1,366-4,128). The relation that no statitically significant are on relations between gender, education, occupation, marital status, BMI, sodium intake, fat intake, physical activity, smoking habit, and stress by hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lissa Ervina
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan serius yang menyebabkan kematian. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukan 21,6% masyarakat Bengkulu menderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi paling besar dibandingkan penyakit tidak menular lainnya di Puskesmas Nusa Indah. Penderita Hipertensi memanfaatkan pengobatan tradisional dalam mengatasi masalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pengobatan tradisional dan mengkaji determinan pemanfaatan pengobatan tradisional pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Rancangan penelitian yang dipakai adalah cross sectional pada data primer yang terdiri dari 190 responden. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2014 menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Analisa data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda model prediksi. 66,8% penderita hipertensi memanfaatkan pengobatan tradisional. Determinan pemanfaatan pengobatan tradisional adalah pendidikan, sikap, ketersediaan pengobatan tradisional, dan kepercayaan. Variabel kepercayaan merupakan faktor yang paling dominan dalam pemanfaatan pengobatan tradisional. Puskesmas Nusa Indah perlu meningkatkan kesadaran pasien hipertensi tentang efektivitas pengobatan tradisional

Hypertension is a seriously health issue that caused death. The results of Basic Health Research 2013 showed 21,6% Bengkulu people with hypertension. Number of hypertension patients is greatest than other non-communicable diseases in Puskesmas Nusa Indah. Hypertension patients utilized traditional healing in addressing the problem of hypertension. This study aimed to describe the traditional healing utilization and to asses determinant of traditional healing utilization on hypertension patients at the work area of Puskesmas Nusa Indah, Bengkulu city. The study design used was cross-sectional on the primary data consisted of 190 respondents. The study was conducted on April-May 2014 using a questionnaire by interview. Data analysis was performed univariate, bivariate analysis using chisquare, and multivariate analysis using multiple logistic regression prediction model. 66.8% of hypertension patients utilizing traditional healing. The determinant of traditional healing utilization is education background, attitude, availability of traditional medicine, and belief. The variable of belief is the most dominant factor in the traditional healing utilization. Puskesmas Nusa Indah needs to increase awareness of hypertension patients about effectiveness of traditional healing."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Nuraeni
"Lansia hipertensi merupakan kelompok rentan (vulnerable) karena adanya perubahan fisiologis sistem kardiovaskuler, keterbatasan sumber daya ekonomi, gaya hidup tidak sehat dan berbagai kejadian kehidupan seperti kehilangan pasangan serta meningkatnya prevalensi hipertensi dari tahun 2007 sebesar 7,2% menjadi 9,4% pada tahun 2013. Penulisan Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi MANSET HT terhadap pengendalian hipertensi pada lansia dengan menggunakan integrasi model teori manajemen, Community as Partner, Familiy Centered Nursing, dan Self Care Activity. Besar sampel 30 lansia dengan hipertensi. Intervensi selama 9 bulan terdiri dari kombinasi relaksasi meditasi, olahraga, relaksasi otot progresif dan pengaturan diet hipertensi. Hasil uji statistik terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan (p value 0,000). Intervensi terbukti efektif sehingga direkomendasikan sebagai salah satu program pembinaan kesehatan lansia secara berkelanjutan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas melalui program perawatan kesehatan masyarakat.

Elderly with hypertension is one of the vulnerable groups. The factors that influence the vulnerability in elderly with hypertension consist of cardiovascular system changes due to the aging process, the economic resources, unhealthy lifestyle and life events such as loss of partner. The prevalence of hypertension in Indonesia increased from 7.2% in 2007 to 9.4% in 2013. The purpose of this study was asses the effect of the intervention MANSET HT to control hypertension in the elderly using the integration model of management theory, the community as a partner, familiy centered nursing, and self-care activity. MANSET HT intervention was conducted on 30 elderlies with hypertension for 9 months consisted of a combination of relaxation meditation, exercise, progressive muscle relaxation and hypertension diet management. Statistical test results showed a significant decrease in blood pressure after the intervention (p value 0.000). This intervention was effective to control the hypertension. It is recommended that elderly health coaching program development should be done in a sustainable manner in the ministry of health and community health center by community nursing cara programme.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pical, Femmy Imelia
"Populasi lanjut usia di Indonesia semakin meningkat. Kenaikan hipertensi sejalan dengan pertambahan usia. Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Sekitar 50% kejadian kardiovaskuler di sebabkan oleh hipertensi. lansia merupakan kelompok rentan terhadap hipertensi. Prevalensi hipertensi pada lansia di Indonesia cukup tinggi diperkirakan sekitar 20-30%. Di puskesmas kecamatan Pasar Rebo hipertensi menempati urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak yang diderita oleh lansia selama tahun 2009-2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan determinan hipertensi di posyandu lansia. Desain penelitiannya adalah cross sectional melalui obsevasi data sekunder hasil pemeriksaan kesehatan di 10 posyandu lansia pada bulan Desember 2010, berjumlah 270 responden. Hasil penelitian didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 48,9%. Kejadian hipertensi cukup tinggi pada lansia yang tinggal di wilayah kelurahan Pekayon yaitu sebesar 55,4%, berumur 70 tahun ke atas yaitu sebesar 65,4%, berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 67,5%, mengalami kegemukan (58,8%), ada gangguan mental/emosional (58,5%), serta mengidap penyakit diabetes Mellitus (68,8%).
Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, dan kegemukan terhadap kejadian hipertensi (p=≤0,05). Sedangkan pada variabel gangguan emosional dan riwayat penyakit DM tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik. Upaya pengontrolan berat badan lansi perlu dilakukan untuk menurunkan kejadian hipertensi.

The population of elderly in Indonesia was increased. As known, hypertesion would be increased by age. Hypertension is a major risk factor for cardiovascular disease. About 50% of cardiovascular disease caused by hypertion. Elderly is very potential to become hypertension. Prevalence hypertension of elderly in indonesian estimated about 20-30%. In health center of Pasar Rebo distric, hypertion was number one of ten most disease suffered by elderly during 2009-2010. There is an urgent need to gather information about prevalence and various blood pressure risk factors in elderly health care.
This study using cross sectional methodology by observation secondary data of elderly health status from 10 elderly health care in Pasar Rebo district, Desember 2010. The purpose of this study was to investigate prevalence and determinants of hypertension in elderly care. The total of responden was 270 elderly.
The result of this study showed that prevalence hypertion is about 48,9%. Hypertension was high in the elderly who live in Pekayon (57%), in the age group more than 70 years old (65,4%), male sex that is about 67.5%, with overweight (58, 8%), with mental /emotional disorder (58.5%), and with diabetes mellitus (68.8%). Statistical test results also showed that there is significant relationship between age, gender, and overweigth with hypertension. While the variable of mental/emotional disorder and history of DM disease has no significant relationship. Controling of body mass index for elderly is recommended to decrease hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Indri Aprian
"Hipertensi merupakan salah satu isu penyebab dari penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi yang tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, diketahui Puskesmas Benteng merupakan puskesmas dengan prevalensi hipertensi tertinggi (16,8 %) tahun 2014 di Kota Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 195 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu pemeriksaan fisik (tekanan darah, berat badan dan tinggi badan) dan isian kuesioner. Pengukuran faktor stress menggunakan Perceived Stress Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi yaitu umur, obesitas, olahraga, kebiasaan mengonsumsi makanan berasa asin, kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, dan merokok. Penelitian ini menyarankan kepada perawat sebagai salah satu promotor kesehatan untuk berperan dalam mempromosikan gaya hidup sehat kepada masyarakat terkait dengan hipertensi dan menjamin keberlanjutan sistem deteksi dini hipertensi dan komplikasinya.

Hypertension is one of the issues that causes of cardiovascular disease with high prevalence. Based on data from the Health Department Sukabumi, Benteng Public Health Center is known as the highest prevalence of hypertension (16.8%)2014 in Sukabumi. The aimed of this study was to determine the factors associated with hypertension in the Benteng Health Center Fort Sukabumi. The type of research which used was correlative analytic with cross sectional design. The total sample was 195 respondents. Data collection tools in this study were the form of physical examination (blood pressure, weight and height) and a questionnaire. Stress measurement which used wa the Perceived Stress Scale. The results showed that the risk factors that have a significant relationship with the occurrence of hypertension such as age, obesity, exercise, habit of eating salty foods, fatty foods eating habits, and smoking. This study suggests the nurse to promote healthy lifestyles to the public associated with hypertension and ensure the sustainability of the system of early detection of hypertension and its complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Dewi Astuti
"Jumlah lansia hipertensi di Puskesmas Jekan Raya meningkat. Pengamatan lapangan, keluarga kurang memberikan dukungan dalam pengendalian hipertensi, sehingga menganggap sembuh jika tekanan darah lansia menurun. Tujuan penelitian mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Desain menggunakan cross sectional pada 108 lansia dan keluarga, dengan teknik klaster proporsional. Hasil menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia. Kesimpulannya semua elemen dukungan keluarga berhubungan bermakna terutama dukungan penghargaan. Faktor paling dominan adalah dukungan penghargaan (p=0,000) setelah dikontrol dengan pendidikan, penghasilan, asuransi kesehatan. Direkomendasikan pada pengambil keputusan keperawatan lansia agar meningkatkan program kesehatan lansia berbasis keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Number of elderly hypertension was increased in Jekan Raya Public Health Center. Field observations, less family support in the control of hypertension, so consider elderly cured if blood pressure decreased. The purpose of this research was determined the correlation of family support quality of life of the elderly. Used cross-sectional design in 108 elderly and families, with a proportional cluster technique. Results showed correlation of family support with quality of life of elderly. In conclusion all the elements related to family support, especially award support. The most dominant factor was the award support (p = 0.000) after controlled by education, income, health insurance. Recommended in elderly nursing decision makers in order to improve the health of the elderly family-based programs to improve the quality of life of the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Hotma Parulian
"Latar Belakang : Peningkatan prevalensi penderita hipertensi di masyarakat DKI Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dimodifikas maupun tidak. Aktifitas fisik sehagai salah satu lilktor yang dapat mencegah hipertensi perlu mendapat perhatian yang lebih karena faktor ini termasuk: salah satu faktor yang dapat dimodifikasi dengan usaha dan biaya yang tidak terlaiu besar.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya besar hubungan antara kejadian hipertensi dengan aktivitas fisik pada masyarakat di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006.
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan disain cross sectional dan dianalisis secara kohort menggunakan data sekwtder dari survey faktor resiko PTM utama di lima wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Kasus ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas fisik renda yang berjumlah 668 orang subyek dan non ekspos adalah subyek yang melakukan aktivitas tinggi sejumlah 668 orang. Perbandingan kasus ekspos dan non ekspos adalah 1:1, hingga jumlah keseluruhan subyek penelitian 1336 subyek.
Hasil : Hasil penelitian mendapatkan proporsi hipertensi pada subyek yang beraktivitas rendah sebesar 65,5% dab pada subyek yang beraktivitas tinggi 58 8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan secara signiflkan dengan kejadian hipertensi. Dengan nilai p (p value) = 0,0001, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan peketjaan didapat OR aktivitas tinggi 0,750 dengan 95% CI (0,601- 0,937) menunjukkan bahwa dengan beraktivitas dapat mengurangi risiko untuk menderita penyakit hipertensi sebesar 4 kali. Dalam penelitian ini variabel Jenis kelamin. umur, tingkat pendidilcan, status perkawinan, diaberes mellitus, hiperkolesterol, low HDL, IMT, dan pekerjaan semua mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi (nilai p < α), sementara variabel merokok, hiper LDL dan kecukupen serat walaupun berhubungan tetapi hubungannya dengan hipertensi tidak signiflkan (nilai p > a).
Kesimpulan : Aktivittas fisik tinggi dapat mengurangi resiko untuk terkena penyakit hipertensi, semakln sering kita me1akukan aktivitas fisik semakin rendah resiko untuk menderita penyakit. Subyek yang melakukan aktifitas fisik rendah lebih beresiko untuk terkena hipertensi 4 kali dibanding subyek yang melakukan aktifitas fisik tinggi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21021
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herna
"Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastoliknya ≥90 mmHg berdasarkan kriteria JNC VII (2003). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran prevalensi hipertensi serta hubungannya dengan faktor-faktor risiko hipertensi pada pralansia dan lansia di Vihara terpilih, JakartaBarat tahun 2014. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional, pada 140 orang responden yang berusia 45 tahun ke atas. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2013 di 4 vihara terpilih di Jakarta Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi yang cukup besar, yaitu sebesar 45%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola diet vegetarian (p value = 0,014), asupan natrium (p value = 0,008), lingkar pinggang (p value = 0,001), dan indeks massa tubuh (IMT) (p value = 0,009) dengan hipertensi. Terdapat pula perbedaan rata-rata yang signifikan asupan kalsium pada kelompok hipertensi dan tidak hipertensi (p value = 0,038) pada pralansia dan lansia di Jakarta Barat tahun 2014. Oleh karena itu, perlu diadakan penyuluhan gizi dan kesehatan bagi pralansia dan lansia, disertai dengan konsultasi atau olahraga bersama agar kesehatan dan tekanan darah terjaga dan mengurangi angka kegemukan.

Someone was diagnosed hypertension when he/she has a systolic pressure ≥140 mmHg and/or a diastolic pressure ≥90 mmHg based on JNC VII (2003) criteria. The objective of this research was obtaining the prevalence of hypertension and its association with risk factors of hypertension in middle aged and elderly at selected temple in West Jakarta, 2014. This was an observasional study using cross sectional design on 140 subjects, aged 45 years old and above. The data were collected during April-May 2014 at four selected templesin West Jakarta.
The result showed that prevalence of hypertension was quite large (ie, 45%). There was a significant association between vegetarian diet (p value = 0,014), sodium intake (p value = 0,008), waist circumference (p value = 0,001), and body mass index/BMI (p value = 0,009) with hypertension. There was a significant mean difference on calcium intake between hypertension group and no-hypertension group (p value = 0,038) on middle aged and elderly. Therefore, nutrition and health counselling for middle aged and elderly people should be held, and so consultation or having exercise together in order to control blood pressure and decrease obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>