Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adriansyah Saputra
"Daun alpukat (Persea americana Mill.) berkhasiat sebagai antihiperlipidemik. Penelitian bertujuan memperoleh perbandingan optimum adsorben dan ekstrak kental daun alpukat serta formula sediaan kapsul ekstrak daun alpukat. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi menggunakan etanol 70% dan dikeringkan dengan penambahan aerosil pada berbagai perbandingan (1: 0,025; 1:0,05; 1:0,8; 1:0,11 dan 1:0,2) dan magnesium karbonat pada berbagai perbandingan (1:0,08; 1:0,11; 1:0,15; 1:0,3; 1:0,4; dan 1:0,5). Formulasi kapsul ekstrak daun Tanaman alpukat menggunakan amilum jagung dan kalsium fosfat dibasa sebagai pengisi. Evaluasi massa serbuk meliputi uji bulk dan tapped density, laju alir dan sudut istirahat. Evaluasi kapsul eksrak daun tanaman alpukat dilakukan meliputi uji waktu hancur, uji keragaman bobot. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan optimum aerosil sebagai adsorben adalah 1:0,2 terhadap bobot ekstrak kental sedangkan magnesium karbonat sebagai adsorben adalah 1:0,5 terhadap bobot ekstrak kental.

The Leaf of avocado (Persea americana Mill.) has antihyperlipidaemic properties. This study was aimed to achieve optimized composition of adsorbent and viscous avocado leaf extract and to make capsule of avocado leaf extract. Extract was made by maseration with Ethanol 70% and dried using Aerosil within different ratio (1: 0,025; 1:0,05; 1:0,8; 1:0,11 and 1:0,2) and Magnesium Carbonate within different ratio (1:0,08; 1:0,11; 1:0,15; 1:0,3; 1:0,4; and 1:0,5). Formulation of avocado leaf extract used Corn Starch and Dibasic Calcium Phosphat as filler. Evaluation of dried extract included bulk and tapped density test, flowability test and angle of rephose. Evaluation of avocado leaf extract capsule included desintegration time, uniformity of weight. The study shows optimal ratio of Aerosil as adsorbent which is 1:0,2 to weight of viscous extract. Then the optimal ratio using Magnesium carbonate as adsorbent is 1:0,5 to weight of viscous extract.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S53935
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wildyanti Puspitasari Kardianto
"Alpukat (Persea americana Mill) berkhasiat sebagai obat hipolipidemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi pengering ekstrak kental daun alpukat dan membuat sediaan kapsul ekstrak daun alpukat. Ekstrak daun alpukat dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% lalu dikeringkan dengan penambahan avicel PH 101 pada berbagai perbandingan (1:0,5; 1:0,75; dan 1:1) serta penambahan aerosil (2,6%; 5,3%; dan 8,3%). Formulasi kapsul ekstrak daun alpukat menggunakan bahan pengisi avicel PH 102 dan amilum pregelatinasi. Evaluasi massa kapsul meliputi sifat alir, indekx kompresibilitas, dan sudut istirahat. Evaluasi dari kapsul ekstrak daun alpukat meliputi keseragaman bobot, waktu hancur, dan higroskopisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan avicel PH 101 pada perbandingan 1;0,5 dan penambahan 8,3% aerosil sudah dapat menjadikan ekstrak kental daun alpukat menjadi serbuk ekstrak kering. Formula kapsul ekstrak dengan pengisi avicel PH 102 menunjukkan hasil evaluasi yang lebih baik dibandingkan dengan pengisi amilum pregelatinasi.

Avocado (Persea americana Mill) has effect as hypolipidemic. The purpose of this study was to optimize the adsorbent of avocado leaf viscous extract and to formulate capsules dosage form of avocado leaf extract. Avocado leaf extract was obtained from maceration used ethanol 70% then powdered with avicel PH 101 (1:0,5; 1:0,75; and 1:1) and added aerosil (2,6%, 5,3%, and 8,3%) . Formulation of its capsule used avicel PH 102, pregelatinized starch as filler. Evaluation of the capsule mass includes flowability, compressibility index, and angle of repose. Evaluation of the capsule dosage form includes uniformity of weight, disintegration time and hygroscopicity. This study has shown that avocado leaf viscous extract being powdered by 1:0,5 avicel PH 101 and addition 8,3% aerosil . Formula using avicel PH 102 as filler is better than pregelatinized starch."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33176
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Safitri
"Daun alpukat (Persea americana Mil) merupakan salah satu tanaman obat dan memiliki khasiat sebagai diuretik, antibiotik, pyorrhea, neuralgia, antihipertensi, diare, sakit tenggorokan, hemorrhage, dan antitusif. Dalam upaya mengembangkan obat tradisional, menjamin mutu dan keamanannya, pada penelitian ini dilakukan penetapan beberapa parameter spesifik dan non spesifik, sehingga didapat parameter yang konstan. Standardisasi dilakukan terhadap ekstrak etanol daun alpukat yang berasal dari Madiun, Bogor, dan Purwokerto. Proses ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi, dari hasil penelitian terhadap ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak yang diperoleh berupa ekstrak kental, berwarna hitam-kecoklatan, berbau spesifik, dan rasa pahit. Rendemen ekstrak berkisar antara 28,93 - 29,99%, kadar senyawa terlarut dalam air berkisar antara 40,69 - 61,25%, sedangkan kadar senyawa terlarut dalam etanol berkisar antara 25,09 - 55,70%. Susut pengeringan berkisar antara 11,66 - 13,80% dan kadar air berkisar antara 11,56 - 13,46%. Kadar abu total berkisar antara 3,77 - 5,88%, sedangkan kadar abu tidak larut asam berkisar antara 0,66 - 0,96%, dan sisa pelarut etanol tidak lebih dari 1%. Hasil uji golongan senyawa kimia ekstrak etanol daun alpukat menunjukkan adanya alkaloid, terpen atau steroid, gula, saponin, flavonoid dan tanin. Pola kromatogram ekstrak etanol dari 3 daerah menggunakan fase gerak kloroform-metanol-air (80:12:2) menunjukan pola yang sama yang terdiri atas 7 bercak yang berwarna hitam pada sinar UV 254 nm dengan Rf 0,05 0,13, 0,30, 0,34, 0,60, 0,78 dan 0,85. Setelah penyemprotan dengan AlCl3 dan diamati pada sinar UV 366 nm terlihat 8 bercak yang sama, yaitu : 1 bercak berfluoresensi kuning-kehijauan pada Rf 0,05, 1 bercak berfluoresensi kuning pada Rf 0,13, 1 bercak berfluoresensi kuning-lemah pada Rf 0,34, dan 5 bercak berfluoresensi putih pada Rf 0,45, 0,71, 0,76, 0,78, dan 0,85. Pengamatan dengan densitometer pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm dihasilkan pola spektrum serapan yang sama. Kadar flavonoid total dalam ekstrak berkisar antara 1,29 - 3,44%.

Avocado leaves are one of medicinal plant and have the effects as diuretic, antibiotic, pyorrhoea, neuralgia, antihipertension, diarrhea, ill throat, hemorrhage, and antitusif. As the effect to develop tradisional medicine, ensure quality and safety, there should be a determination of some specific and non specific parameters, to give constant parameters, standardization was done to avocado leaves ethanolic extracts from Madiun, Bogor, and Purwokerto. The extract was made by maceration. The result of research showed that the extract is viscous, tanly, specific smelled, and bitter taste. The value of rendement is between 28.93 - 29.99%, the water soluble extract is 40.69 - 61.25%, while the ethanol soluble extract is 25.09 - 55.76%. The lost of drying is 11.66 - 13.66% and the water content is 11.56 - 13.46%. The total ash content is 3.77 - 5.88%, the acid insoluble ash is 0.66 - 0.96% and the solvent residue is less than 1%. The extract contains alkaloid, terpene (steroid), sugar, flavonoid, saponin, and tannin. The chromatograms profile from three region used mobile phase of chloroform-methanol-water (80:12:2) and showed the same 7 dark spots under UV 254 nm with Rf 0,05 0,13, 0,30, 0,34, 0,60, 0,78 dan 0,85. After sprayed with AlCl3 and observed under UV 366 nm, it showed 8 same spots of samples from those 3 regions which were 1 greenish yellow spots in Rf 0,05, 1 yellow spot in Rf 0,13, 1 pale yellow spot in Rf 0.34, and 5 white spot in Rf 0,45, 0,71, 0,76, 0,78, dan 0,85. An observation using densitometer at 254 nm and 366 nm showed the same absorption spectrum profile. Total flavonoid between 1.29 - 3.44%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33073
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Gusti Made Anggreni
"ABSTRAK
Aktivitas oksidan dan radikal bebas di dalam tubuh yang tidak diimbangi oleh antioksidan dapat menimbulkan penyakit kronik dan degeneratif. Oksidan dan radikal bebas adalah molekul yang reaktif dan tidak stabil karena adanya elektron tidak berpasangan, sedangkan antioksidan adalah senyawa pemberi elektron yang dapat menetralisir oksidan dan radikal bebas. Antioksidan dapat diklasifikasikan menjadi endogen dan eksogen, serta antioksidan eksogen buatan dan alami. Salah satu sumber antioksidan alami yang belum diteliti adalah daun alpukat. Untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas antioksidan di dalam ekstrak daun alpukat, dilakukan uji secara In Vitro dengan DPPH 2,2-difenil-1-pikril hidrazil sebagai radikal buatan yang larut di dalam pelarut polar dan pengukuran nilai IC50. Untuk mengetahui dosis efektif dari aktivitas antioksidan ekstrak daun alpukat, dilakukan uji secara In Vivo dengan lima kelompok uji tikus putih galur Wistar dan pengukuran kadar MDA Malondialdehid plasma sebagai hasil peroksidasi lipid pada sebelum dan setelah perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian vitamin C pada kelompok tikus kontrol positif, air pada kelompok tikus kontrol negatif, ekstrak daun alpukat sebanyak 4 mg/200 gram BB, 8 mg/200 gram BB, dan 16 mg/200 gram BB pada kelompok uji tikus pertama, kedua, dan ketiga, serta aktivitas fisik berupa berenang selama 15 menit untuk meningkatkan peroksidasi lipid yang terjadi di dalam tubuh tikus. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun alpukat yang dilarutkan di dalam air dan etanol memiliki nilai IC50 yang dikategorikan sebagai aktivitas antioksidan sangat kuat, dan dosis yang dapat menurunkan kadar MDA paling baik adalah sekitar 8 mg per 200 gram BB, walaupun nilai penurunan tersebut tidak bermakna secara statistik.

ABSTRAK
The inequality of the activity of oxidants and free radicals in body with the activity of antioxidants can result in degenerative and chronic diseases. Oxidants and free radicals are reactive molecules with one or more unpaired electrons, meanwhile antioxidants are molecules that can give electrons to make the oxidants and free radicals stable. Antioxidants can be classified into endogenous and exogenous, and also the synthetic and natural of exogenous antioxidants. One of the sources of natural exogenous antioxidants is the avocado leaves. In Vitro test with DPPH as the polar soluble synthetic radical and the measurement of IC50 was done to know the activity of antioxidants in avocado leaves extract. Effective dose of antioxidant activity in avocado leaves extract was known through the In Vivo test using five groups of Wistar albino rats and the measurement of MDA plasm as the result of lipid peroxidation in before and after experiments. The first group of Wistar albino rats was given vitamin C as positive control, the second one was given water as negative control, the third one was given 4 mg per 200 gram weight of Avocado leaves extract, the fourth one was given 8 mg per 200 gram weight of Avocado leaves extract, and the fifth one was given 16 mg per 200 gram weight of Avocado leaves extract, and in the last day of experiments, all of rats had to swim in 15 minutes to increase the lipid peroxidation in their bodies. The result shows that Avocado leaves extracts in water and ethanol have the highest IC50. The best dose of Avocado leaves extract in reducing the MDA plasm is approximately 8 mg per 200 gram weight, though the reduced value is not statistically significant. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonie Rahel H.V.
"Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daun alpukat (Persea americana, Mill) dapat digunakan untuk hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antihipertensi dari ekstrak daun alpukat, dimana digunakan etanol sebagai pelarutnya. Penelitian ini menggunakan tikus jantan dan betina (Rattus novergicus) galur Sprague dawley dengan berat badan 150 - 220 gram sebanyak 48 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL); kelompok I sebagai kontrol normal diberikan CMC 0,5%, kelompok II sebagai kontrol induksi diberikan NaCl, kelompok III diberikan ekstrak etanol daun alpukat dosis 1, kelompok IV diberikan ekstrak etanol daun alpukat dosis 2, kelompok V diberikan ekstrak etanol daun alpukat dosis 3 dan kelompok VI sebagai kontrol pembanding bahan uji diberikan Tensigard®. Untuk kelompok III, IV, V dan VI masing-masing dinduksi dengan NaCl 3,75 g/kg bb selama 14 hari selanjutnya pada hari yang ke-15 diberikan bahan uji untuk kelompok III, IV dan V dengan dosis (10 mg/ kg bb tikus; 20 mg/ kg bb tikus; 40 mg/ kg bb tikus), sedangkan untuk kelompok VI diberikan obat pembanding fitofarmaka yaitu Tensigard®. Pada hari yang ke- 29 dilakukan pengukuran tekanan darah arteri rata-rata (TDAR) dengan metode langsung menggunakan manometer air raksa. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian ekstrak etanol daun alpukat efektif sebagai antihipertensi pada tikus jantan dan betina ditunjukkan pada ekstrak etanol daun alpukat dosis 3 (40 mg/ kg bb tikus). Kekuatan efek antihipertensi ekstrak etanol daun alpukat lebih rendah dibandingkan dengan Tensigard®, ditinjau dari penurunan TDAR.

Some researches have been known that avocado leaves (Persea americana, Mill) can be used to antihypertension. The purpose of this research that to know the effect of antihypertension from avocado leaves ethanol extract which has been used ethanol as solvents. In this research used male and female rats (Rattus novergicus) from Sprague dawley races with body weight 150 - 220 grams as much 48 which was divided to 6 groups with complete random design method; group I as normal control was given 0,5% CMC, group II as induced control was given NaCl, group III was given avocado leaves ethanol extract first doses, group IV was given avocado leaves ethanol extract second doses, group V was given avocado leaves ethanol extract third doses and group VI as test substances compared control was given Tensigard®. For group III, IV, V and VI was induced with NaCl 3,75 g/kg weight body within 14 days then day 15th was given test substances for group III, IV, and V with doses (10 mg/ kg rats body weight; 20 mg/ kg rats body weight; 40 mg/ kg rats body weight), while for group VI was given phytopharmaca compared medicine was tensigard®. On day 29th was done measurement of average artery blood pressure with direct method used mercury manometer. Based on the result of research the administer avocado leaves ethanol extract gave effect as antihypertension to male and female rats that were showed on avocado leaves ethanol extract third doses (40mg/kg rats body weight). the strength of antihypertension effects from avocado leaves ethanol extract was lower than tensigard® showed from the average artery blood pressure reduction"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33121
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hernasari
"Daun alpukat (Persea americana Mill) telah diteliti mengandung quersetin sebagai antioksidan yang dapat menghambat teroksidasinya LDL dalam pembuluh darah serta mengandung sterol yang dapat menghambat absorbsi lemak dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill) terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida pada tikus putih jantan yang diperlakuan dengan diit tinggi kolesterol dan lemak. Diit tinggi kolesterol dan lemak diberikan dengan komposisi kuning telur 80 % , sukrosa 15 % sebesar 65 % dan lemak hewan 5 %. Ekstrak etanol daun alpukat diberikan secara oral pada 30 ekor tikus jantan galur Sprague dawley dengan berat badan 150-200 gram yang dibagi ke dalam enam kelompok. Kelompok I sebagai kontrol normal hanya diberikan CMC 0,5%. Kelompok II sebagai kontrol perlakuan diperlakuan dengan diit tinggi kolesterol dan lemak. kelompok III, IV, dan V masing-masing sebagai kelompok uji diberi ekstrak daun alpukat dengan dosis sebesar 10 mg/kg bb tikus , 20 mg/kg bb tikus, dan 40 mg/kg bb tikus serta diit tinggi kolesterol dan lemak. Kelompok VI sebagai kontrol pembanding diberi simvastatin dengan dosis sebesar 9mg/kg bb tikus dan diit tinggi kolesterol dan lemak. Setelah 56 hari pemberian, pemeriksaan dilakukan terhadap kadar kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol daun alpukat dengan dosis 40 mg/kg bb tikus dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida serta meningkatkan kadar HDL lebih baik dari dosis 10 mg/kg bb dan dosis 20 mg/kg bb jika dibandingkan dengan kontrol hiperlipidemia.

Avocado leaves (Persea americana Mill) have been studied contain quercetin as an antioxidant that can inhibit oxidation of LDL in the blood vessels and contain sterols which can inhibit absorption of fats in the body. The aim of this studied was to know the effect of ethanol extract of avocado leaves on total cholesterol, HDL, LDL and triglycerides in white male rats induced by high cholesterol and fat diet. Diet high cholesterol and fat are given by the composition of 80 % yolk, 65% sucrose15% and 5% animal fat. Ethanol extract of avocado leaves was given orally to 30 male rats of Sprague dawley strain with body weight 150-200 gram were divided into 6 groups. Group I is a normal control group given 0.5% CMC. Group II as a positive control was induced by high cholesterol and fat, group III, IV, and V were each given a dose of 10 mg / kg body weight , 20 mg / kg body weight , and 40 mg / kg body weight and high cholesterol and fat. Group VI as a comparison control group were given simvastatin at a dose of 9mg/kg body weight rats and high cholesterol and fat diet. After 56 days, examination carried out on total cholesterol, HDL, LDL and triglycerides. Results findings showed that ethanol extract of avocado leaves with dose 40 mg/kg bb can lower total cholesterol, LDL and triglycerides and increase levels of HDL better than dose 10 mg/kg bb and dose 20 mg/kg bb when compared to hyperlipidemic controls.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dwija Astuti
"Daun alpukat (Persea americana Mill) mempunyai khasiat untuk mengobati berbagai penyakit, diantaranya diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penurunan kadar glukosa darah dari ekstrak etanol daun alpukat pada tikus putih jantan yang dibebani glukosa. Metode yang digunakan adalah tes toleransi glukosa oral (TTGO). Dua puluh lima ekor tikus dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol pembanding, kelompok dosis 1 (10 mg/kg
BB), dosis 2 (20 mg/kb BB), dan dosis 3 (40 mg/kgBB). Tikus dipuasakan selama 18 jam dan diukur kadar glukosa darah puasanya, kemudian diberikan larutan uji. Setelah satu jam, kadar glukosa darah diukur kembali, dan diberikan larutan glukosa 2 g/kg BB. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan glukometer Accu-chek Active® dan pengukuran dilakukan pada menit 30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian glukosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol
daun alpukat tidak memberikan efek penurunan kadar glukosa darah. Berdasarkan uji statistik tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok.

ABSTRACT
Avocado leaves (Persea americana Mill) have benefits in treating various diseases, including diabetes. The aim of study was to determine the effect of ethanolic extract of avocado leaves on decreasing blood glucose level in male albino rats in glucose loaded. The method of this study was oral glucose tolerance test. Twenty five rats were divided into 5 groups. They were group 1 (CMC 0,5%), group 2 (Metformin HCl), and the other 3 group given the extract. The rats
were fasted for 18 hours, and then glucose level was measured, after that given the extract. One hour after administration, blood glucose level was measured, then administered glucose solution (2 g/kg BW) orally. The measurement of blood glucose level used Accu-chek Active® and then evaluated the sample in 30, 60, 90, and 120 minutes post glucose administration. The result of this study showed that
ethanolic extract of avocado leaves has not given the effect on lowering blood glucose level. According to statistical test, it showed that there was no significant differences among the groups.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1680
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
William Ravii Ghaniezky
"Pada penelitian ini, nanopartikel ZnO, NiWO4, dan ZnO/NiWO4 berhasil disintesis dengan cara metode green synthesis menggunakan ekstrak daun alpukat (Persea americana) dalam sistem satu fasa. Kandungan ekstrak air daun alpukat adalah alkaloid, saponin dan polifenol. Nanopartikel ZnO, NiWO4, dan ZnO/NiWO4 dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer Ultraviolet-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (UV-Vis DRS), X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform InfraRed (FTIR), Transmission Electron Microscopy (TEM) dan Scanning Electron Microscopy Energy Disperse X-Ray (SEM-EDX). Hasil karakterisasi UV-Vis DRS, nanopartikel ZnO, NiWO4, dan ZnO/NiWO4 memiliki band gap 3,15 eV, 2,35 eV, dan 3,03 eV. Hasil uji aktivitas fotokatilitiknya menggunakan nanokomposit ZnO/NiWO4 terhadap malasit hijau dibawah iradiasi sinar tampak selama 2 jam memiliki persen degradasi tertinggi dibandingkan dengan NiWO4 dan ZnO. Persen degradasi ZnO/NiWO4, NiWO4, ZnO adalah 96,20%, 79,22%, 48,30%.

In this research, ZnO, NiWO4, and ZnO/NiWO4 nanoparticles were successfully synthesized by means of green synthesis method using avocado (Persea americana) leaf extract in a single phase system. The secondary metabolites of avocado leaf water extract are alkaloids, saponins and polyphenols. ZnO, NiWO4, and ZnO/NiWO4 nanoparticles were characterized using a spectrophotometer Ultraviolet-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopy (UV-Vis DRS), X-Ray Diffraction (XRD), Fourier Transform InfraRed (FTIR), Transmission Electron Microscopy (TEM) and Scanning Energy Microscopy Electron Disperse X-Ray (SEM-EDX). The results of the photocathylytic activity test using the ZnO/NiWO4 nanocomposite against malachite green under visible light irradiation for 2 hours had the highest degradation percent compared to NiWO4 and ZnO. The degradation percentages of ZnO/NiWO4, NiWO4, ZnO were 96.81%, 79.71%, 51.38%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prawita Lintang Larasati
"ABSTRAK
Daun alpukat (Persea americana Mill) dan buah oyong (Luffa acutangula (L.)
Roxb.) merupakan tanaman yang secara empiris digunakan untuk berbagai
penyakit, salah satunya diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
penurunan kadar glukosa darah kombinasi ekstrak etanol daun alpukat dan buah
oyong pada mencit. Dua puluh empat ekor mencit putih jantan galur ddY yang
dibagi dalam enam kelompok. Mencit dipuasakan ±16 jam, kemudian diukur
kadar glukosa darah puasa, lalu diberikan ekstrak daun alpukat, ekstrak buah
oyong, ekstrak kombinasi, metformin HCl, dan larutan CMC 0,5%. Tiga puluh
menit setelahnya, diukur kembali kadar glukosa, lalu diberikan glukosa 2 g/kg bb
peroral. Pengukuran dilakukan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah pemberian
glukosa. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer Accu-Chek
Active®. Pemberian kombinasi ekstrak 1, daun alpukat 50 mg/kg bb dan buah
oyong 200 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna
secara statistik pada setengah jam setelah pemberian glukosa, sedangkan
kombinasi ekstrak 2, daun alpukat 100 mg/kg bb dan buah oyong 200 mg/kg bb
dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna pada satu jam setelah
pemberian glukosa.

Abstract
Avocado leaves (Persea americana Mill ) and ridge gourd fruit (Luffa acutangula
(L.) Roxb) is a plant that empirically used for various diseases, one of them is
diabetes. The aim of this research was to know the blood glucose lowering effect
of combination extract ethanol avocado leaves and ridge gourd fruit on mice.
Twenty-four of ddY mice white male which was divided into six groups. Each
mice was fasted for ±16 hours, then measured blood glucose levels of fasting, and
administered extract avocado leaves, extract ridge gourd fruit, extract
combinations, metformin HCl, and CMC liquid 0,5%. Thirty minutes later,
measured back glucose levels, and administered glucose 2 g/ kg bw orally. Blood
glucose then was measured in 30, 60, 90, and 120 minutes after glucose
administration. Blood glucose was measured using Accu-Chek Active®
glucometer. Combination extract 1, avocado leaves 50 mg / kg bb and ridge gourd
fruit 200 mg/ kg bw was able to lower glucose levels in 30 minutes after glucose
administration, while combination extract 2, avocado leaves 100 mg / kg bw and
ridge gourd fruit 200 mg/ kg bw was able to lower blood glucose levels in one
hour after glucose administration."
Universitas Indonesia, 2012
S42765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
"Nanovesikel transdermal dalam sediaan semisolid seperti gel banyak digunakan untuk penghantaran bahan herbal. Bahan herbal lebih lebih diminati karena dipercaya lebih aman oleh masyarakat. Kulit buah apel memiliki kandungan senyawa flavonoid kuersetin yang memiliki aktivitas antioksidan. Flavonoid kuersetin dalam kulit buah apel mudah teroksidasi sehingga perlu diupayakan untuk melindungi senyawa aktif yaitu flavonoid kuersetin melalui formulasi nanovesikel. Transfersom merupakan salah satu sistem pembawa yang cocok untuk melindunginya dari oksidasi dan meningkatkan penetrasi pada sediaan transdermal. Aktivitas yang terkandung di dalam ekstrak kulit buah apel diukur menggunakan metode DPPH dengan hasil nilai IC50 sebesar 5,22 μg/mL.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengkarakterisasi transfersom ekstrak kulit buah apel yang kemudian diformulasikan menjadi gel transfersom dan gel kontrol yang dibuat tanpa transfersom. Kedua gel tersebut kemudian dievaluasi, diuji stabilitas, dan dilakukakan uji penetrasi menggunakan sel difusi Franz dengan kulit tikus betina galur Sprague Dawley. Transfersom diformulasikan dengan konsentrasi zat aktif yang berbeda; yaitu setara dengan kuersetin 0,5% (F1); 0,7% (F2), dan 1,0% (F3).
Berdasarkan hasil karakterisasi dipilih F1 untuk dibuat sediaan gel karena memiliki morfologi yang sferis, Dmean volume 106,44 ± 2,70 nm, PDI 0,07 ± 0,01 dan zeta potensial -49,96 ± 2,05 mV dan presentase penjerapan 78,78 ± 0,46 %. Jumlah kumulatif kuersetin yang terpenetrasi pada gel transfersom 1514,41 ± 26,31 μg/ cm2 sedangkan untuk gel kontrol 1133,62 ± 18,96 μg/ cm2. Presentase kumulatif kuersetin yang terpenetrasi gel transfersom dan gel ekstrak berturut-turut adalah 78,40 ± 1,89 % dan 49,89 ± 0,88 %. Nilai fluks yang dihasilkan dari gel transfersom dan gel ekstrak berturut-turut adalah 52,33 ± 0,11 μg/cm²/jam dan 40,89 ± 0,68 μg/cm²/jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan gel transfersom memiliki daya penetrasi yang lebih baik dibandingkan dengan gel ekstrak.

Transdermal nanovesicles preparation such as gels have been widely used for the delivery of herbal ingredients. Herbal ingredients is more popular because it is trusted by the community safer. The apple peel contains quercetin flavonoid compounds that have antioxidant activity. Flavonoid quercetin in aplle peel easily oxidized that need to be considered in the formulation. Antioxidan activity in extract ethanolic apple peel were using test DPPH method generate IC50 value of 5,22 μg/mL. Transfersome is one suitable carrier system that can enhance the penetration in transdermal preparation.
This study aims to formulate and characterize transfersome apple peel extract and then formulate it into a gel and a control gel that was made without transfersome. Both gels were then evaluated, stability tested, and penetration tested using Franz diffusion cell with the skin of female Sprague Dawley rats. Transfersome was formulated with different concentration of active substance; equal quercetin 0,5% (F1); 0,7% (F2), dan 1,0% (F3).
Based on the result of the characterization, selected F1 for gel formulation because it has spherical morfology, Dmean volume 106,44 ± 2,70 nm, PDI 0,078 ± 0,01 and zeta potential -49,96 ± 2,05 mV and the precentage efficiency entrapment of drug 78,78 ± 0,46 %. The cumulative amount of quercetin that was penetrated in gel transfersome is 1514,41 ± 26,31 μg/ cm2, while the penetration of gel extract is 1133,62 ± 18,96 μg/ cm2. Cumulative precentage penetrated of gel transfersom and gel extract is 78,40 ± 1,89 % dan 49,89 ± 0,88 %. The flux of gel transfersome and gel extract are respectively 52,33 ± 0,11 μg/cm²/hours dan 40,89 ± 0,68 μg/cm²/hours. Based on these results it can be concluded that gel transfersome has a better penetration compared with the gel extract.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>