Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Prastica Priyasmara
"Tesis ini menganalisis mengenai bagaimana dua jenis loyalitas yang didasarkan pada emosional company loyalty dan ekonomis program loyalty G-Card dapat mempengaruhi perilaku konsumen yang dibentuk melalui future purchase intentions dan willingness to pay pada konsumen Grand Indonesia. Penelitian ini mengangkat mengenai bagaimana konsekuensi kedua jenis loyalitas tersebut terhadap perilaku konsumen dalam konteks attitudinal dan behavioral. Model dalam penelitian ini diolah dari jurnal ?Consequences of Costumer Loyalty to the Loyalty Program and to the Company?yang diterbitkan oleh Academy of Marketing Science tahun 2012 yang membahas mengenai loyalitas konsumen berdasarkan loyalitas secara emosional kepada retailer dan loyalitas secara ekonomis terhadap program loyalitas. Terdapat 10 hipotesis yang diuji. Berdasarkan 230 responden dengan populasi umur 17 sampai 50 tahun, peneliti menemukan bahwa variabel relationship quality yang terdiri dari commitment, trust dan satisfaction berpengaruh terhadap company loyalty, dan variabel program loyalty yang terdiri dari perceived value, social benefit dan special treatment berpengaruh terhadap program loyalty. Company loyalty memiliki pengaruh terhadap konsekuensi perilaku konsumen yang terdiri dari future purchase intention dan willingness to pay. Program loyalty memiliki pengaruh terhadap konsekuensi perilaku konsumen yang terdiri dari future purchase intentions dan willingness to pay. Program loyalty memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan variabel future purchase intention dan willingness to pay.

This thesis analyzes on how the two types of emotional loyalty based on company loyalty and economical G-Card loyalty program can influence consumer behavior formed through the future purchase intentions and consumer willingness to pay at Grand Indonesia. This study raised about how the consequences of these two types of loyalty on consumer behavior in the context of attitudinal and behavioral. The model in this study is processed from the journal "Consequences of Customer Loyalty to the Loyalty Program and to the Company" published by the Academy of Marketing Science in 2012 that discussed consumer loyalty based on emotional loyalty to the retailer and economically loyalty to loyalty programs. There are 10 hypotheses were tested. Based on 230 respondents to the population aged 17 to 50 years, researchers found that relationship quality variables consisting of commitment, trust and satisfaction influence on company loyalty, and loyalty program variables consisting of perceived value, social benefits and special treatment effect on loyalty programs. Company loyalty has an influence on consumer behavior consisting consequences of future purchase intention and willingness to pay. Loyalty programs have an influence on consumer behavior consisting consequences of future purchase intentions and willingness to pay. Loyalty program has the largest contribution in the formation of future variable purchase intention and willingness to pay."
Salemba: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Jayanti G
"Program loyalty adalah salah satu taktik yang disesuaikan perusahaan untuk menjadi organisasi yang sukses dan memiliki keuntungan, dimana hal tersebut sangat penting dalam melakukan bisnis saat ini di pasar yang kompetitif. Berbagai jenis program value dari keanggotaan program loyalty dapat mempengaruhi kesetiaan kepada program, brand loyalty, dan respon perilaku, termasuk dari word of mouth, dan kemauan untuk membayar lebih. Penelitian ini akan mengkaji program value (hadiah yang menarik, pengetahuan yang bermanfaat, dan upaya yang diperlukan) dari KALBE Family Reward Card sebagai program loyalty yang memberikan dampak pengalaman yang menguntungkan, sedangkan pengalaman yang menguntungkan mempunyai pengaruh kepada program loyalty, brand loyalty, dan respon perilaku, termasuk dari word of mouth, dan kemauan untuk membayar lebih. Penelitian menunjukkan bahwa KALBE Family Reward Card memiliki nilai program yang berdampak menguntungkan experiental, manfaat pengalaman ini memberi dampak ke program loyalty dan brand loyalty, dan juga dampak dari word of mouth dan kemauan untuk membayar lebih perilaku.

Program Loyalty is one of the tactics that companies has adapted to an organizational success and profit which are critical in conducting business in todays competitive market. The different types of value customers derive from Program Loyalty membership could influence loyalty to the program, loyalty to the brand, and behavioral responses, including word of mouth, and willingness to pay more. This research will examine the program value (reward attractiveness, knowledge benefit,and required effort) of KALBE Family reward card as the Program Loyalty give impact to experiental benefit, whereas experiential benefit influence loyalty to the program, loyalty to the brand, and behavioral responses, including word of mouth, and willingness to pay more. The research indicates that the KALBE Family reward card has program value that impact to experiental benefit, this experiential benefit give an impact to Program Loyalty and Brand Loyalty, and also the impact on word of mouth and willingness to pay more behaviour."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya Monazella
"Dengan meningkatnya jumlah ritel di Indonesia, pasar modern dituntut memiliki keunggulan kompetitif untuk dapat bersaing. Pop-up store experience menjadi salah satu strategi marketing yang ditujukan untuk meningkatkan willingness to pay dan brand loyalty konsumen. Willingness to pay dan brand loyalty tidak hanya dipengaruhi oleh pop-up store experience, namun juga oleh perceived uniqueness, scarcity, dan hedonic shopping value yang merupakan karakteristik dari pop-up store experience. Penelitian ditujukan untuk menganalisis pengaruh pop-up store experience terhadap willingness to pay dan brand loyalty konsumen dengan mempertimbangkan perceived uniqueness, scarcity, dan hedonic shopping value. Sampel penelitian ini adalah penduduk Jabodetabek yang termasuk dalam usia angkatan kerja dan mengetahui adanya jenis toko berupa pop-up store. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini membuktikan pengaruh yang signifikan antara pop-up store experience dengan perceived uniqueness, scarcity, hedonic shopping value, dan willingness to pay secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari pop-up store experience terhadap brand loyalty secara langsung, kecuali variabel tersebut dimediasi oleh perceived uniqueness, scarcity, dan hedonic shopping value.

As the number of retailers in Indonesia increases, modern markets are demanded to have competitive advantages to be able to compete. Based on this condition, pop-up store experience become one of the marketing strategies that is aimed to increase consumers willingness to pay and brand loyalty. Consumers willingness to pay and brand loyalty does not just affect by pop-up store experience, but also with perceived uniqueness, scarcity, and hedonic shopping value which is also the characteristics of pop-up store experience. Therefore, this study aims to see the effect of pop-up store experience on consumers willingness to pay and brand loyalty with the consideration of perceived uniqueness, scarcity, and hedonic shopping value. Respondents of this study are Indonesian citizen who live in Jabodetabek, in the age of working labor, and have heardabout pop-up store before. This research is using Structural Equation Modeling (SEM) to process the data. The findings suggest factors that affected by pop-up store experience both directly and indirectly are perceived uniqueness, scarcity, hedonic shopping value, and willingness to pay. This study does not find any direct effect from pop-up store experience on brand loyalty, unless this variable is mediated by perceived uniqueness, scarcity, and hedonic shopping value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eigent Maulana
"Penelitian ini mengkajipengaruhbrand experience terhadap brand satisfaction, brand trust dan brand loyaltydi Blitzmegaplex Grand Indonesia. Enam hipotesis dikemukakan dan secara empiris untuk mengujinya satu set data sampel yang terdiri dari 150 responden dikumpulkan di Blitzmegaplex Grand Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan brand experience berpengaruh positif terhadap brand satisfaction dan brand loyalty secara signifikan. Berdasarkan temuan penelitian, implikasi managerial dibuat dan keterbatasan serta saran untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini memberikan kontribusi pengetahuan baru untuk literatur brand management yang sudah ada di Indonesia.

This study examines the influence of consumer brand experience on brand satisfaction, brand trust and brand loyalty in Blitzmegaplex Grand Indonesia. Six hyphotheses are posited and in order empirically test them, a sample data set of 150 was collected from Blitzmegaplex Grand Indonesia.
The result indicate that brand experience positively influence brand satisfaction and brand loyalty in a significant way. Drawing from the study's findings, managerial implications are discussed and limitations and future research are suggested. By and large, this study immensely contributes new knowledge to the existing body of brand management literatur in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Petragani
"Skripsi ini membahas pemahaman tentang hubungan antara program loyalitas dengan kepuasan, dan loyalitas konsumen ritel di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 150 orang.
Hasil penelitian ini adalah bahwa program loyalitas memiliki pengaruh hubungan yang positif terhadap loyalitas dan kepuasan, serta kepuasan konsumen menjadi variabel moderasi yang baik untuk hubungan program loyalitas dengan loyalitas konsumen.

The focus of this study is to analyze the relationship between loyalty program, store satisfaction, and store loyalty on consumers retail of Indonesia. This research is quantitative descriptive interpretive. The sample size is 150.
The results are that loyalty program have positive influence to store loyalty and store satisfaction, also store satisfaction has become a good moderation variable for loyalty program relationship with store loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuaji Prasetyo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Digital Innovation, Perceived Value, dan Loyalty Program terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Pelanggan yang berdampak ke Kesetiaan Pelanggan di PT. Garuda Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan perangkat lunak SmartPLS, untuk melihat hubungan dan tingkat signifikansi dari Digital Innovation, Perceived Value, dan Loyalty Program dalam mempengaruhi Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Pelanggan. Kemudian juga akan dilihat hubungan dan besar pengaruh dari Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Pelanggan terhadap Kesetiaan Pelanggan di PT. Garuda Indonesia.
Data diambil berdasarkan jawaban kuesioner responden yang pernah terbang dengan Garuda Indonesia dan juga menjadi anggota GarudaMiles (Loyalty Program dari Garuda Indonesia). Hasil evaluasi menyatakan bahwa Digital Innovation mempunyai dampak yang signifikan terhadap kepuasan dan kepercayaan pelanggan setelah menghilangkan beberapa indikator. Percieved Value mempunyai dampak signifikan terbesar terhadap kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dibandingkan dengan 2 variabel lainnya. Loyalty Program tidak mempunyai dampak yang signikan terhadap kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa kepuasan dan kepercayaan pelanggan mempunyai dampak yang signifikan terhadap kesetiaan pelanggan.

ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of Digital Innovation, Perceived Value, and Loyalty Program toward Customer Loyalty through Customer Satisfaction and Loyalty in PT. Garuda Indonesia. This research will be use PLS-SEM as software to observe the relationship and significance of variable Digital Innovation, Perceived Value, and Loyalty Program toward Customer Satisfaction and Customer Trust. Which is finally, also observe the relationship and how significant the Customer Satisfaction and Customer Trust to influence the Customer Loyalty in Garuda Indonesia.
Data is taken from questionnaires from respondent which flying with Garuda Indonesia which also member of GarudaMiles (Loyalty Program of Garuda Indonesia). The result of the study shows Digital Innovation have significant influence on customer satisfaction and trust by removing some indicators. Perceived Value have the most significant influence on customer satisfaction and trust compare to other 2 variables. Loyalty Program doesn't have significant influence on customer satisfaction and trust. The result also show that customer satisfaction and trust have significant influence on customer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Graciel Megalen
"Dalam upaya memperoleh loyalitas pelanggan, loyalty program atau program loyalitas merupakan suatu strategi pemasaran yang umum ditawarkan oleh pelaku usaha, tidak terkecuali oleh perusahaan maskapai penerbangan berjadwal (airlines) pada industri penerbangan. Pada awal tahun 2000-an, otoritas penegak hukum persaingan usaha Swedia meneliti suatu kasus yang secara langsung berkaitan dengan loyalty program yang ditawarkan oleh salah satu perusahaan maskapai penerbangan, kemudian memutuskan bahwa perilaku perusahaan tersebut merupakan suatu praktek anti-persaingan. Tulisan ini menganalisis penanganan kasus tersebut dan membandingkan apakah pemberlakuan loyalty program oleh suatu perusahaan maskapai penerbangan juga berpotensi menjadi suatu praktek anti-persaingan berdasarkan perspektif hukum persaingan usaha Indonesia. Bentuk penelitian dalam penulisan skipsi ini adalah yuridis-normatif, dengan metode kualitatif, dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan seperti bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Penulis memperoleh kesimpulan bahwa dalam kondisi-kondisi tertentu, pemberlakuan loyalty program oleh perusahaan maskapai penerbangan berpotensi menjadi suatu praktek anti-persaingan. Oleh karena itu, dalam tulisan ini diberikan pula batasan-batasan yang mungkin dilakukan, dalam hal otoritas penegak hukum persaingan usaha Indonesia menghadapi kasus yang serupa dengan kasus yang terjadi di Swedia.

In an effort to gain customer loyalty, loyalty programs are a common marketing strategy offered by business actors, including airlines in the airline industry. In the early 2000s, the Swedish competition law authorities examined a case related to the loyalty program offered by an airline company, then decided that the company's behavior was an anti-competitive practice. This paper analyzes the handling of the case and compares whether the implementation of the loyalty program by an airline company also has the potential to become an anti-competitive practice based on the perspective of Indonesian competition law. The form of research in writing this thesis is juridical-normative, with qualitative methods, and uses library materials such as primary, secondary, and tertiary legal materials. The author concluded that under certain conditions, the application of loyalty programs by airline companies has the potential to become an anti-competitive practice. Therefore, this paper also provides possible limitations in terms of the Indonesian competition law authorities facing a case similar to the case that occurred in Sweden."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Hanum
"Perkembangan industri fashion di Indonesia mengalami peningkatan yang baik terutama dari segi inovasi yang menyebabkan adanya brand-brand baru bermunculan, dimana konsumen umumnya merupakan milenial. Hal ini menyebabkan peran milenial semakin mendominasi sektor tersebut, sehingga pada penilitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumen milenial dengan Fashion Innovativeness dan brand image dimensions(Cognitive, sensory, dan affective) pada brand fashion favorit,kontribusi brand image dimensions kepada lovemarks (brand love dan brand respect) dan pengaruhnya pada brand loyalty.
Penelitian ini mengembangkan model lanjutan dari brand equity(CBBE) dan brand image dimensions. Model yang dikembangkan kemudian divalidasi menggunakan Structural Equations Modeling (SEM) berdasarkan data yang diperoleh melalui survey kepada konsumen yang memiliki brand fashion favorit kisaran usia 19-39 tahun. Hasil penelitian ini mengonfirmasi bahwa fashion innovativeness secara positif berpengaruh terhadap penggunaan brand image associations yang kemudian akan memengaruhi brand love dan brand respect serta terhadap brand loyalty. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya juga dibahas pada penelitian ini. 

The development of fashion industry in Indonesia experiences a positive surge fundamentally from the innovation factor, which causes new brands to emerge, in which the main consumers are millenials. This causes the role of millenial to be more dominant in the afformentioned sector, hence this research aims to understand the relationship between millenials consumers and Fashion Innovativenes and Brand Image Dimensions (Cognitive, Sensory, and Affective) on favorite fashion brands, the contribution of Brand Image Dimensions towards Lovemarks (Brand Love and Brand Respect), and the impact toward Brand Loyalty.
This research developed the model modified from Consumer-based Brand Equity (CBBE) and Brand Image dimensions. The developed model was then validated using Structural Equation Modeling (SEM) based on data retreived from surveys on consumers, within the age of 19-39 years old, with favorite fashion brands. The findings confirmed that Fashion Innovativeness positively influenced the use of Brand Image Assosication which then further influenced Brand Love and Brand Respect, as well as Brand Loyalty. The managerial implications and recommendation of this reseatch will be further elaborated in this research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelik Bayundara
"Fokus dari skripsi ini adalah untuk menguji hubungan antara kualitas program loyalitas dan rekomendasi word-of-mouth (WOM) melalui kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan brand attachment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas program loyalitas secara positif berpengaruh pada kepuasan pelanggan, dan secara signifikan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan secara positif berpengaruh terhadap brand attachment dan loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan secara signifikan tidak memiliki pengaruh terhadap WOM. Brand attachment secara positif berpengaruh pada WOM, begitu pula loyalitas pelanggan juga secara positif berpengaruh pada WOM. Data dalam penelitian ini sebanyak 250 responden menggunakan kuesioner. Tujuh hipotesis penelitian diuji menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).

The focus of this study is to examine the relationship between loyalty program quality (LPQ) and the word-of-mouth (WOM) recommendations through customer satisfaction, customer loyalty and brand attachment. The results show that LPQ affect positively the satisfaction, and does not affect significantly the loyalty. Customer satisfaction affect positively brand attachment and customer loyalty. Customer satisfaction does not affect significantly WOM. Brand attachment affect positively WOM. Customer loyalty affect positively WOM. Data in this research is collected from 250 respondents by spreading the questionnaires. Seven hyphoteses in this research are tested by using Structural Equation Modeling (SEM)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sari Wati, Author
"ABSTRAK
Dewasa ini perusahaan terus menerus berupaya meningkatkan service quality dan berusaha membangun company loyalty dengan mengimplementasikan employee-customer relationship program (Beatty et. al., 1996). Customer di berbagai industri jasa menyadari adanya keuntungan dari hubungan tersebut (Gwinner, Gremler, dan Bitner, 1998), khususnya relationship selling dimana customer seringkali mengharapkan personalized service (Beatty et. al., 1996). Sehingga, dalam membangun hubungan diharapkan dapat menghasilkan customer yang loyal, berbelanja lebih banyak, dan lebih toleran terhadap service failure. Para manajer saat ini melihat quality sebagai suatu elemen penting bagi formulasi dan perencanaan strategi untuk memutuskan pasar mana yang ingin dimasuki, customer mana yang ingin dilayani, produk apa yang ditawarkan dan bagaimana menyediakan nilai bagi customer dibandingkan kompetitor yang ada (Kaye dan
Dyason, 1999).
Pengaruh Service Quality terhadap Customer Loyalty
Dean (2004) mendefinisikan service quality sebagai pertimbangan consumer tentang suatu keunggulan atau superior entitas. Kemudian menurut Mentzer, Flint, dan Kent, (1999) pendekatan service quality adalah usaha untuk memahami customer satisfaction dari perbedaan perspektif antara persepsi customer dan customer service pada attribute yang beranekaragam. Parasuraman et al. (1988) berpendapat bahwa customer mengevaluasi quality dengan membandingkan ekspektasi mereka (atau ideal) dengan persepsi mereka terhadap service performance. Selanjutnya Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1994) menyatakan bahwa service quality merupakan suatu gap antara customers expectations dan perceptions. lnstrumen yang telah dikembangkan untuk mengukur service quality secara empiris adalah SERVQUAL, yang terdiri dari lima struktur dimensi: tangibles, responsiveness, empathy, reliability dan assurance.
Gronroos (1990) senada menyatakan bahwa service quality adalah sesuatu yang diterima oleh customer (customer perceive) yang memiliki dua dimensi, antara lain Technical or outcome dimension dan Functional or process-related dimension. Technical or outcome dimension adalah apa yang customer terima/rasakan dalam interaksi dengan. perusahaan adalah sesuatu yang jelas penting bagi customer dan evaluasinya terhadap quality. Functional or processrelated dimension adalah bagaimana suatu moment of truth (moment pada saat service provider dan customer berinteraksi pertama kali) dari interaksi antara pembeli-penjual itu sendiri diperhatikan dan seberapa bagus fungsi dari service provider. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara service quality terhadap customer loyalty yang ditunjukkan oleh terdapatnya pengaruh antara assurance, empathy dan tangible dengan loyalty to employee serta pengaruh positif antara assurance dan tangible terhadap loyalty to company. Sedangkan untuk hipotesis yang memiliki pengaruh paling besar dari lima hipotesis yang signifikan adalah hipotesis terdapatnya pengaruh tangible terhadap loyalty to company sebesar 35% yang menunjukkan bahwa dengan fasilitas save deposit box yang dapat digunakan pada hari sabtu dan minggu, areal parkir yang luas serta penataan ruang dan interior yang menimbulkan rasa nyaman akan semakin membuat seorang nasabah loyal terhadap Bank Mandiri dan pada akhirnya akan merekomendasikan Bank Mandiri kepada orang lain. Sedangkan untuk loyalty to employee, pengaruh tangible memiliki pengaruh yang paling besar dibandingkan dengan assurance dan empathy yaitu sebesar 29% yang menunjukkan bahwa dengan penampilan personel banker Bank Mandiri Prioritas
yang selalu rapi dan sopan, serta pelayanan yang memberikan rasa nyaman akan membuat seorang nasabah tersebut loyal kepada karyawan tersebut.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>