Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160491 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gajali Rahman
"ABSTRAK
Keluarga merupakan salah satu faktor pencetus timbulnya masalah kesehatan
mental klien sebagai akibat sikap keluarga yang tidak terapeutik sehingga tidak
mampu mendukung dalam perawatan klien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Mengetahui pengaruh Family Psychoeducation Therapy (FPE) terhadap
kemampuan keluarga merawat klien skizofrenia dengan halusinasi. Penelitian ini
adalah quasi eksperiment dengan rancangan pre post test without control group
design dengan intervensi Family Psychoeducation. Jumlah sampel 25 keluarga
(total sampling) yang memiliki pasien skizofrenia dengan halusinasi. Hasil:
ditemukan peningkatan kemampuan kognitif keluarga (p=0,0001 ; α=0,05) dan
peningkatan kemampuan psikomotor keluarga merawat (p=0,0001 ; α=0,05)
dalam merawat pasien skizofrenia. Terapi ini direkomendasikan sebagai terapi
yang bisa meningkatkan kemampuan kluarga dalam merawat pasien skizofrenia
dengan halusinasi

ABSTRACT
Family is one of the trigger client's mental health problem as the effect of
nontherapeutic family's behaviours so unable to supporting client's care. The aim
of this study is to identify the effect of family psychoeducation therapy toward
famiky's ability to care schizopren's client with halusination. This is a quasi
experiment study with pre and post test study without control group design, the
intervention is family psychoeducation. The amount of samples on this study are
25 families (total sampling), who have schizofren with halusination. Result: there
is an increase of cognitive family's ability (p=0,0001; @=0,05) and increase of
pshycomotor family's ability (p=0,0001; @=0,05) to care schizofren's patient.
This therapy was reccomended to increasing family's ability to care schizofren's
patient with halusination"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasmila Sari
"ABSTRAK
Pasung merupakan suatu tindakan memasang sebuah balok kayu pada tangan dan/atau kaki
seseorang, diikat atau dirantai, diasingkan pada suatu tempat tersendiri di dalam rumah
ataupun di hutan. Bireuen menempati urutan pertama untuk kasus pasung terbanyak di
Aceh. Keluarga dengan klien gangguan jiwa yang dipasung seringkali merasakan beban
yang berkaitan dengan perawatan klien. Alasan keluarga melakukan pemasungan adalah
mencegah prilaku kekerasan, mencegah risiko bunuh diri, mencegah klien meninggalkan
rumah dan ketidakmampuan keluarga merawat klien gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh FPE terhadap beban dan kemampuan keluarga dalam merawat
klien pasung dan mengetahui tingkat kemandirian klien pasung dalam perawatan diri
setelah mendapatkan asuhan keperawatan defisit perawatan diri. Desain penelitian quasi
eksperiment dengan pendekatan pre post test without control group. Penelitian dilakukan
di 8 Puskesmas di Kabupaten Bireuen menggunakan total sampling yaitu 20 keluarga yang
terdiri dari 11 keluarga dengan klien pasung dan 9 keluarga dengan klien lepas pasung.
Family Psychoeducation (FPE) merupakan sebuah metode terapi keluarga yang
dikembangkan oleh NAMI (National Alliance for Mentally Ill) untuk memberikan
dukungan kepada keluarga. FPE dilakukan melalui 5 sesi dan asuhan keperawatan defisit
perawatan diri sebanyak 4 sesi. Hasil uji statistik dependen t-Test menunjukkan penurunan
beban keluarga dan peningkatan kemampuan keluarga secara bermakna setelah mendapat
FPE. Aspek kemandirian klien (aktivitas harian, aktivitas sosial, cara mengatasi masalah
dan pengobatan) dalam perawatan diri meningkat secara bermakna setelah mendapat
intervensi defisit perawatan diri. Diharapkan penerapan FPE pada keluarga dengan pasung
dapat dilakukan di pelayanan kesehatan jiwa Puskesmas sehingga pada akhirnya dapat
tercapai ‘Aceh Bebas Pasung’.

ABSTRACT
Pasung represent an action which installing a log wood at hand or feet, bound or enchained
is then detached at one particular separate place within doors and or in the forest. Bireuen
has the most pasung cases number in Aceh. Usually a lot of problems, subjective or
objective burden related to client treatment got by family. The reasons given for pasung
were often multiple, including violence, concern about the person wandering off or running
away and coming to harm, concern about possibility of suicide, and the unavailability of a
caregiver. Family Psychoeducation is a therapy method developed by NAMI (National
Alliance for Mentally Ill) to give fully support to the family. The aim of this research is to
find out the FPE influence towards burden and family ability in taking care of pasung
client. Also expand the research about client independence after getting deficit self care
treatment. This quasi experiment did with pre post test without control group. The samples
was taken to 20 families (11 families of client pasung and 9 families of ex client pasung)
spread in 8 Puskesmas of Bireuen District with total sampling method. FPE conduct in 5
sesion and 4 sesion for deficit self care treatment. The statistic result of dependent t-Test
showed that there was a significant effect in decreasing the family burden and increasing
the family ability. The aspect of client independence (daily activity, social activity, solved
the problems and medication) in self care also increased significantly after getting
intervention of self care deficit. After all the research result, it’s strongly recommended
especially for Puskesmas should be a facilitating unit in implementing Family
Psychoeducation to families which has pasung client to achieve better life “ Free Aceh
From Pasung”."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T32847
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Widyastuti Rahayu
"Skizofrenia merupakan gangguan yang lebih kronis dan melemahkan dibandingkan gangguan mental yang lain, sehingga membutuhkan keluarga sebagai support system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga terhadap Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat pada Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di wilayah Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Desain quasi experimental pre-post test with control group. Sampel 50 diambil dengan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Independent t-test. Hasil penelitian menemukan bahwa ada pengaruh dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada anggota keluarga dengan skizofrenia di wilayah Puskesmas Kalasan Yogyakarta. Berdasarkan hasil tersebut terapi Psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai terapi spesialis keperawatan jiwa dalam meningkatkan dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat.

Schizophrenia is a chronic mental disorder that is more severe than others, thus need a family as a support system. The purpose of this study is to determine the effects of family psychoeducation toward Family Support and Medication Adherence of Family Members with Schizophrenia in Target Area of Kalasan Mental Hospital, Yogyakarta. The design of this study was quasi-experimental pre-post test with control group. The samples of this study were 50 responden, taken by purposive sampling technique. Analysis of this study was the Independent t-test and paired t-test. The results showed that family support was significantly increased after receiving FPE and medication adherence were not significantly increased. FPE is recommended as a therapeutic nursing in improving family support and medication adherence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lantz, James E.
New York: N.Y.Appleton-Century-Crofts, 1978
616.891 Lan f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Budiarto
"Pelaku rawat keluarga Skizofrenia di wilayah banjir rob harus melaksanakan tugas merawat pasien Skizofrenia, mengelola dampak banjir rob terhadap pasien, dan dampak banjir rob terhadap pelaku rawat keluarga itu sendiri. Pelaku rawat keluarga dituntut beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya sehingga memiliki self-efficacy dan resiliensi yang baik. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi efektifitas model adaptasi psikososial keperawatan jiwa bagi pelaku rawat keluarga terhadap self-efficacy dan resiliensi dalam merawat pasien Skizofrenia. Metode penelitian menggunakan operational research dengan pendekatan Sequential Exploratory Design melalui tiga tahap penelitian. Tahap 1 mengidentifikasi faktor yang berkontribusi dalam pengembangan model adaptasi psikososial keperawatan jiwa dengan desain cross-sectional study. Tahap 2 mengembangkan model adaptasi psikososial keperawatan jiwa. Tahap 3 menguji model adaptasi psikososial keperawatan jiwa dengan desain quasi experiment with control group. Hasil analisis diperoleh variabel yang berkontribusi terhadap adaptasi psikososial diantaranya adalah stimulus residual, efektor, dan coping need. Pengembangan model diperoleh komponen model adaptasi psikososial keperawatan jiwa terdiri atas stimulus fokal, stimulus kontekstual, stimulus residual, efektor, dan coping need. Model adaptasi psikososial keperawatan jiwa bagi pelaku rawat keluarga Skizofrenia efektif meningkatkan self-efficacy dan resiliensi. Peneliti menyarankan model ini dapat diaplikasikan oleh pemerintah, badan nasional penanggulangan bencana, puskesmas, dan penelitian lanjutan dengan memasukan unsur budaya dan situasi bencana lainnya.

Schizophrenic family caregivers in tidal flood areas should carry out the task of caring for schizophrenia patients, managing the impact of tidal floods on patients, and the impact of tidal floods on the family caregivers themselves. Family caregivers are required to be able to adapt of the changes they experience so that they have good self-efficacy and resilience. The purpose was to identify the effectiveness of psychosocial adaptation model in psychiatric nursing for family caregivers on self-efficacy and resilience in caring for schizophrenia patients. The research method used operational research with a Sequential Exploratory Design approach through three stages of research. Stage 1 identified contributing factors in the development of psychosocial adaptation model of psychiatric nursing with a cross-sectional study design. Stage 2 developed a psychosocial adaptation model of psychiatric nursing. Stage 3 tested the psychosocial adaptation model of psychiatric nursing with a quasi-experiment with control group design. The results of the analysis obtained variables that contribute to psychosocial adaptation including residual stimulus, effectors, and coping needs. Model development obtained components of the psychosocial adaptation model of psychiatric nursing consisting of focal stimulus, contextual stimulus, residual stimulus, effector, and coping need. Psychosocial adaptation model in psychiatric nursing for family caregivers effective increased to self-efficacy and resilience schizophrenia family caregivers. Researchers suggest this model can be applied by the government, national disaster management agency, puskesmas, and follow-up research by including cultural elements and other disaster situations."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lilis Komalasari
"Salah satu masalah yang sering terjadi pada keluarga dalam merawat pasien dengan skizofrenia adalah timbulnya beban keluarga, ekspresi emosi dan juga stigma terhadap keluarga. Hal ini dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien dengan skizofrenia yaitu dalam pemberian dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mencari hubungan antara tingkat ekspresi emosi, beban keluarga, stigma keluarga dan dukungan keluarga pada pasien dengan skizofrenia di poliklinik psikiatri Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan.
Penelitian ini menggunakan kuesioner The Zarith Burden Interview, Family Questionnare (FQ), Stigma items dari schedule for clinical assessment in neuro psychiatry (SCAN) dan Kuesioner dukungan keluarga. Desain penelitian adalah cross sectional, teknik sampel menggunakan accidental sampling dengan melibatkan 82 keluarga. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji chi-square).
Hasil penelitian menunjukan bahwa 48,8% keluarga dengan ekspresi emosi tinggi, 2,4% keluarga dengan beban berat dan 51,2% keluarga dengan tanpa beban, 92,7% keluarga terdapat stigma dan 54,9% keluarga masuk dalam kategori tidak mendukung. Hasil uji korelasi yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara ekspresi emosi dengan dukungan keluarga (p value= 0,028, α=0,05) sedangkan beban keluarga dan stigma tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan dukungan keluarga (p value beban keluarga = 0,992 dan p value stigma =0,685). Hasil penelitian ini menunjukan diperlukan intervensi keluarga yang lebih efektif untuk meningkatkan dukungan keluarga dan menurunkan angka stigma pada keluarga yaitu dengan program edukasi keluarga.

One problem that often occurs in families in treating patients with schizophrenia is the emergence of a family burden, emotional expression and also stigma towards the family. This can affect the family in treating patients with schizophrenia in providing family support. This study aims to identify and explore the relationship between the level of emotional expression, family burden, family stigma and family support in patients with schizophrenia in the psychiatric clinic at Dr. Soeharto Heerdjan Mental Hospital.
This study uses the Zarith Burden Interview questionnaire, Family Questionnare (FQ), Stigma items from the schedule for clinical assessment in neuro psychiatry (SCAN) and the family support questionnaire. The study design was cross sectional, the sample technique used accidental sampling involving 82 families. Data analysis used univariate and bivariate analysis (chi-square test).
The results showed that 48,8%  families with high emotional expression, 2,4%  families with heavy burdens and 51,2% families with no burden, 92,7%  families were stigmatized and 54,9%  families included in the category did not support. Correlation test results that there is a significant relationship between emotional expression with family support (p value = 0.028, α = 0.05) while family burden and stigma there is no significant relationship with family support (p value family burden = 0.992 and p value stigma = 0.685). The results of this study indicate that more effective family interventions are needed, to increase family support and reduce stigma.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Budiarto
"

Skizofrenia merupakan kondisi gangguan mental yang ditandai dengan gejala positif dan negatif. Diantara tanda positif tersebut adalah risiko perilaku kekerasan dan halusinasi. Karya akhir spesialis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian acceptance and commitment therapy dan family psychoeducation therapy secara online terhadap penampilan personal dan sosial serta kepatuhan berobat pada klien skiozfrenia dengan risiko perilaku kekerasan dan halusinasi. Penulisan karya ilmiah akhir spesialis ini menggunakan desain penelitian operational research. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah pasien sebanyak 48. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan uji friedman.  Hasil karya ilmiah akhir spesialis ini menunjukkan ada pengaruh tindakan keperawatan ners, acceptance and commitment therapy, dan family psychoeducation therapy terhadap penampilan personal dan sosial serta kepatuhan berobat pada klien risiko perilaku kekerasan dan halusinasi dengan p value < 0,05. Oleh karena itu, pelaksanaan asuhan keperawatan klien skizofrenia dengan risiko perilaku kekerasan dan halusinasi dapat diberikan sesuai standar asuhan keperawatan dengan tindakan keperawatan ners generalis dan ditambahkan dengan tindakan keperawatan ners spesialis acceptance and commitment therapy dan family psychoeducation therapy.

 


Schizophrenia is a condition of mental disorder that is characterized by positive and negative symptoms. Among these positive symptoms is the risk of violent behavior and hallucinations. This final scientific work aims to determine the effect of online acceptance and commitment therapy and family psychoeducation therapy on personal and social performance and treatment compliance for schizophrenia clients with the risk of violent behavior and hallucinations. This final scientific work implemented an operational research design. The sampling technique used was purposive sampling with 48 patients. The data analysis used the Wilcoxon test and the Friedman test. The results of this final scientific work indicated that there is an influence of nursing practice, acceptance and commitment therapy, and family psychoeducation therapy on personal and social performance and treatment compliance for clients with the risk of violent behavior and hallucinations with p-value < 0,05. Therefore, the implementation of schizophrenia client nursing practice with the risk of violent behavior and hallucinations can be provided according to the standard of nursing care with generalist nursing practice and added to the acceptance and commitment therapy and family psychoeducation therapy.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Triasmono
"Pemerintah melalui Departemen Sosial telah berupaya dan mencari solusi terhadap permasalahan Pelaku Seks Bayaran (PSB) dengan memberikan pelayanan program rehabilitasi sosial di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Mulya Jaya Pasar Rebo, Jakarta Timur. Salah satu programnya adalah Bimbingan Keterampilan Usaha (BKU).
Menyikapi uraian tersebut diatas, penulis berusaha untuk melihat upaya yang dilakukan PSKW dalam melaksanakan program Bimbingan Keterampilan Usaha serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menggambarkan pelaksanaan program BKU di PSKW Mulya Jaya dan untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program BKU di PSKW.
Kerangka pemikiran pelaksanaan program Bimbingan Keterampilan Usaha di PSKW yang dibahas dalam tesis ini adalah permasalahan PSKW dan Bimbingan Keterampilan Usaha. Selanjutnya dikupas keberadaan Panti sosial sebagai organisasi pelayanan rehabilitasi sosial dan Bimbingan Keterampilan Usaha sebagai salah satu programnya. Keberadaan PSKW tidak bisa dilepaskan dari permasalahan dalam menjalankan kegiatannya. Oleh karena itu pada bagian akhir kerangka pemikiran selanjutnya diuraikan tentang faktor penghambat dan pendukung Bimbingan Keterampilan Usaha.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menghasilkan informasi-informasi tentang pelaksanaan program. Metoda Penelitian ini menggunakan aiur pelayanan yang selanjutnya diterjemahkan sebagai langkah kegiatan yang ada di PSKW. Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan program digunakan kriteria keberhasilan program melalui upaya yang sederhana sebagaimana ketentuan peraturan yang berlaku. Informan penelitian ini adalah pejabat struktural, pekerja sosial dan instruktur sebagai pelaksana dan pihak yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan. Sedangkan pada hasil pelaksanaan program Bimbingan Keterampilan Usaha di PSKW selain kepada klien, informan utama adalah enam orang mantan klien yang sedang dalam proses rehabilitasi dan telah selesai mendapatkan Bimbingan Keterampilan Usaha di PSKW dan masing-masing mewakili jurusan keterampilan salon, menjahit (high speed, bordir) dan olahan panganlmasak.
Analisis hasil penelitian pada kondisi sumber daya PSKW menunjukkan bahwa aspek raw material seperti ruang, alat-alat dan bahan pelatihan keterampilan serta pola dan sistem pengajaran sesuai dengan -kriteria ideal yang ditetapkan sebagai suatu standar sebuah program pelatihan. Sedangkan yang tidak sesuai adalah tenaga instruktur, kriteria calon klien, kurikulum dan buku panduan, alat peraga serta target pelatihan. Sementara untuk menilai hasil pelaksanaan program bimbingan keterampilan usaha di PSKW, Iangkah yang dilakukan adalah membedah apa yang menjadi tujuan pelatihan itu sendiri. Pada aspek pertama yaitu jumlah lulusan, pengurangan klien yang selesai atau lulus dad Panti, Aspek kedua tentang tingkat pemahaman klien terhadap materi menujukkan, bahwa tidak seluruh materi dapat dimengerti namun sebagian besar Mien mengaku dapat dipahami. Aspek ketiga yang membahas keberhasilan klien (pekerjaan), klien yang bekerja sesuai dengan BKU yang diikuti dan ada juga yang tidak. Namun demikian bagi klien yang belum dapat bekerja menganggap bahwa bukan berarti pelatihan yang diikutinya menjadi sia-sia. Mereka tetap memperoleh pengaruh lain, yaitu berupa manfaat seperti sadar akan perbuatan yang pemah dilakukan, memiliki motivasi hidup yang tinggi, dan terus berupaya memperbaiki pola hidup.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu keberadaan instruktur disatu sisi merupakan faktor pendukung, namun sekaligus menjadi faktor penghambat karena tidak memiliki kemampuan profesional dan pengalaman mengikuti diktat yang berkaitan dengan bidang tugas mengajar. Faktor pendukung Iainnya adalah sarana prasarana yang memadai seperti adanya cottages system dan tersedianya anggaran rutin/tetap dari pernerintah. Sedangkan faktor penghambat adalah karakteristik klien yang memiliki tingkat pendidikan beragam, juga keberadaan alat keterampilan yang tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Selain itu pengadaan bahan pelatihan yang seriing terlambat atau tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh instruktur.
Penelitian ini memberikan beberapa saran yang perlu dilakukan oleh pelaksana di PSKW. Saran berkaitan dengan temuan faktor penghambat yang diuraikan sebelumnya, yaitu perlu memberi kesempatan kepada instruktur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Selanjutnya perlu disusun sebuah kurikulum yang baku, memperketat persyaratan calon klien, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, meningkatkan honor instrktur dan menciptakan transparansi anggaran dalam kaitan dengan penyediaan alat dan bahan keterampilan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Family Involvement merupakan bagian dari Family-Centered Care yang merupakan model perawatan dengan melibatkan keluarga pasien dalam unit perawatan. Model perawatan yang berpusat pada keluarga menjadikan keluarga menjadi aktif untuk bekerjasama dan berperan serta dalam tim perawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan keluarga setelah dilibatkan dalam pemberian kebutuan dasar kepada pasien dari semua dimensi kepuasan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Penelitian ini menggunakan post test-only nonequivalent control group design dengan melibatkan 32 responden untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang diseleksi dengan metode consecutive sampling. Intervensi dengan melibatkan keluarga dilakukan selama tiga hari, pada akhir intervensi keluarga mengisi instrument kepuasan keluarga yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di ICU RS Fatmawati Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna tingkat kepuasan dari semua dimensi setelah keluarga dilibatkan dalam pemberian kebutuhan dasar dengan nilai p < 0.05, kecuali dimensi reliability dengan nilai p > 0.05. Penelitian ini merekomendasikan penerapan family involvement dalam pemberian kebutuhan dasar di area keperawatan intensif untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.

Family Involvement is part of Family-Centered Care is a model of care by involving the patients family in the care unit. The family-centered care model makes the family active in working together and participating in the care team. The purpose of this study was to determine the level of family satisfaction after being involved in providing basic needs to patients from all satisfy of dimensions, namely tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This study uses a post-test-only nonequivalent control group design involving 32 respondents for the intervention group and the control group selected by the consecutive sampling method. Interventions involving families carried was out for three days the interventions the family filled in an instrument of family satisfaction that was for validity and reliability. This research conducted at ICU Fatmawati Hospital at Jakarta. The results showed that there were significant differences in the level of satisfaction from all dimensions after the family was involved in providing basic needs with a p-value <0.05, except the reliability dimension with a value of p> 0.05 This study recommends the application of family involvement in providing basic needs in the area of ​​intensive nursing to improve nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>