Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100216 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Gita Trianti England Mayang Sari Putik
"Upah Minimum Provinsi (UMP) merupakan ketetapan yang dikeluarkan pemerintah melalui keharusan perusahaan membayar upah sekurang-kurangnya sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam proses penetapannya, besaran UMP direkomendasikan oleh Dewan Pengupahan Provinsi untuk ditetapkan oleh Gubernur. DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang juga menggunakan ketetapan UMP dalam dunia ketenagakerjaannya.
Skripsi ini membahas dinamilka yang terjadi dalam perundingan/negosiasi antara aktor-aktor tripartit dalam Dewan Pengupahan Provinsi, yakni pemerintah, pengusaha dan pekerja dalam proses penetapan UMP DKI Jakarta Tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa baik pihak pengusaha maupun pekerja memiliki strategi masing-masing untuk memperjuangkan kepentingannya dalam proses negosiasi dalam Sidang Dewan Pengupahan. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pemerintah memiliki peran yang cukup kuat dalam mengintervensi perundingan yang dilakukan terutama untuk mencapai keseimbangan dan keharmonisan hubungan industrial di DKI Jakarta.

Provincial Minimum Wage is a government decree issued to determine a minimum wages a company should pay the employee. In the process of the establishment, the amount recommended by the Provincial Wage Council to be determined by the Governor. Jakarta is one of the provinces in Indonesia which also use the provisions of the Provincial Minimum Wage in the employment sector.
This thesis discusses the dynamics that occur in the negotiations between the tripartite actors in the Provincial Wage Council, which are government, entrepreneurs and workers in the process of establishing Provincial Minimum Wage of Jakarta in 2014. This study is a qualitative study with a descriptive design.
The results of this study describes that both the entrepreneurs and workers have their own strategies to fight for their interests in the negotiation process, during Wage Council meeting. The results of this study also shows that the government has a strong role to intervene in the negotiations carried out, especially to achieve balance and harmony of industrial relations in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramada Febrian
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi upah. Berdasarkan hasil penelitian Farahnasy 2006 pada data Sakernas tahun 2004 dengan menggunakan metode Ordinary Least Square, terdapat berbagai faktor yang signifikan mempengaruhi besaran upah pekerja. Dengan kondisi perekonomian dan kondisi pasar tenaga kerja yang berubah. Dalam penelitian ini kembali di estimasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi upah dengan menggunakan data Sakernas tahun 2015. Dari hasil komparasi estimasi dengan penelitian sebelumnya, diketahui bahwa perbedaan upah yang diterima oleh laki-laki dan perempuan semakin berkurang, perbedaan upah yang diterima oleh pekerja kerah putih dengan pekerja kerah biru juga diketahui semakin berkurang. Selain itu, tingkat pengembalian rate of return dari investasi modal manusia dalam penelitian ini diketahui lebih rendah, kecuali untuk pekerja yang tamat pendidikan tinggi menerima tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Perbedaan upah antara pekerja menurut sektor lapangan pekerjaan relatif terhadap sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan mengalami perubahan dibandingkan dengan hasil estimasi pada penelitain sebelumnya. Perubahan pada hasil estimasi faktor-faktor yang dapat mempegaruhi upah kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi perekonomian dan kondisi pasar tenaga kerja yang berbeda antara tahun 2004 dengan tahun 2015.

This undergraduate thesis focuses on the factors that can affect wages. In the process of determining wages, there are various factors that can affect the amount of wages that workers can generate. Based on the results of the research by Farahnasy 2006 using Sakernas data in 2004 with Ordinary Least Square method, she found that there are various factors that significantly affect the amount of wages. By the differential in economic and labor market conditions. This study reexamined factors that can affect wages using Sakernas 2015. However, from the comparison of the estimation with earlier study, I found that wage differences received by men and women lesser, wage differences received by white collar workers with blue collar workers are also known to lesser. In addition, the rate of return of education in this study is known to be lower, except for the worker who already complete the tersiary education is known to have higher rate of return of education. The wage differential between workers by employment sector relative to agriculture, livestock, forestry, and fishery sector is changing compared to the estimation result in the previous study. Changes in the estimates of factors that could affect wages are likely due to different in economic and labor market conditions between 2004 and 2015."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Ayu Difitri
"Skripsi ini membahas mengenai Pengaruh Penetapan Kenaikan Upah minimum yang terjadi di dalam bidang ketenagakerjaan yang salah satu akibatnya menyebabkan adanya istilah lain, yaitu upah sundulan. Upah minimum merupakan salah satu upaya perlindungan yang diberikan kepada buruh/pekerja dalam hal pemberian upah. Banyak permasalahan yang terjadi dalam bidang ketenagakerjaan terutama terkait dengan penetapan kenaikan upah minimum, faktor-fakor yang mempengaruhi adanya penetapan kenaikan upah minimum, adanya upah sundulan yang dikarenakan belum adanya penyusunan struktur dan skala upah pada suatu perusahaan. Bagaimana upah minimum seharusnya dapat diterapkan di Indonesia agar tidak lagi terjadi perselisihan antara buruh/pekerja dengan perusahaan, dan bagaimana pihak pengusaha menghindari adanya upah sundulan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif Analitis. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melakukan penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Sedangkan wawancara dipakai untuk mendukung hasil dari Analisis data sekunder. Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu mengkualifikasi dari hasil penelitian. Dalam hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan kenaikan upah minimum dilatarbelakangi oleh adanya KHL, dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah komponen upah minimum dan dipengaruhi dengan formula perhitungan upah minimum yang baru, yaitu inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Penetepan upah minimum mempengaruhi adanya upah sundulan, namun upah sundulan ini dapat dihindari apabila dalam suatu perusahaan telah membuat struktur dan skala upah. Serta dalam penetapan kenaikan upah minimum dan permasalahan yang timbul akibatnya harus dapat dirundingkan dengan baik dalam perundingan bipartrite terutama dalam permasalahan upah sundulan, komunikasi antara buruh/pekerja dengan pengusaha juga dapat membuat proses sosialisasi berjalan dengan baik.

This thesis discusses the Effect of the Establishment of Minimum Wage Increase happening in the employment field which causes automatic increased wage. Minimum wage is a protection for labourers/workers in wage. There are many problems in the employment field, especially related to establishing minimum wage increase, factors that affect the establishment of minimum wage increase, and automatic increased wage due to lack preparation of wage structure and scale in a company. How the minimum wage should be established in Indonesia to prevent dispute between labourers/workers and company, and how employers avoid automatic increased wage? This research is a descriptive analytical judicial normative research. The data used is secondary data by literature study by collecting secondary data which consisted of primary, secondary, and tertiary legal materials. Interviews are used to support the result of the analysis of secondary data. Data analysis techniques using a qualitative approach, which qualify the results of research. From the result of this research, concluded that estabilishment of minimum wage increase is based on a KHL and minimum wage increased happened due to automatic wage increase and was influenced by several factors, including minimum wage component and the new minimum wage calculation formulas, which are inflation and economic growth. The establishment of minimum wage influenced automatic increased wage, but automatic increased wage could be avoided if the company had made wage structure and scale. The establishment of minimum wage increase and issues which occur because of it should be negotiated in bipartite negotiation, especially related to automatic increased wage, communication between labourers/workers and employers also can make socialization process smoother."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulya Dwi Harto
"Skripsi ini membahas penetapan nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dalam rangka kebijakan Upah Minimum. Sebagaimana diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, KHL merupakan pertimbangan utama dalam menetapkan Upah Minimum. Di tingkat provinsi, nilai KHL ditetapkan oleh Dewan Pengupahan Provinsi (Depeprov) setempat melalui serangkaian kegiatan yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya, penetapan nilai KHL sering menjadi perdebatan setiap unsur di Depeprov, yang berujung pada demostrasi pekerja/buruh. Di Provinsi DKI Jakarta, beberapa demostrasi dilakukan pekerja/buruh untuk menolak hasil penetapan nilai KHL 2014 akibat ketidakpuasan terhadap proses tersebut. Untuk itu, skripsi ini akan membahas secara menyeluruh proses penetapan nilai KHL 2014 di Provinsi DKI Jakarta dengan berpedoman pada setiap ketentuan hukum terkait. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif analitis, sehingga diharapkan mampu menemukan masalah yang selama ini terjadi dan menghasilkan rekomendasi solusi atas permasalahan tersebut.

This thesis discusses about the specification of eligible lifestyle needs (KHL) in terms of minimum wages policy. As regulated in Law No. 13 of 2003 concerning Labour, KHL is the main concern in determining the minimum wage. On the provincial level, KHL is specified by a local Provincial Wage Council (Depeprov), performed according to a list of procedures ruled by the laws. In performance, KHL specification is often to be highly debated by the elements in Depeprov, usually resulting in labor demonstration. In Jakarta, some labor demonstration was staged to reject the final specification of KHL 2014 as a result of dissatisfaction towards the process that made it. Therefore, this thesis will thoroughly discuss about the specification of KHL 2014 in Jakarta Capital Province with accordance to every relevant legal rules. This thesis uses descriptive analitic as research method, hopefully able to identify the occuring, underlying problems, and to produce recommended solutions for the problems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S59935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Dean Cakra Buana
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana prinsip keadilan dalam sistem pengaturan Upah Minimum khususnya didalam wilayah DKI Jakarta. Prinsip keadilan yang digunakan untuk melihat keadilan dalam sistem pengupahan adalah Teori keadilan dari John Rawls. Dalam penelitian ini juga membahas mengenai peranan Pemerintah untuk memfasilitasi Pekerja dan Pengusaha agar mencapai terciptanya keadilan pengupahan. Perbedaan pandangan antara Pekerja dan Pengusaha dalam melihat upah menyebabkan sulitnya untuk tercapai keadilan pengupahan tersebut, untuk mencapai terciptanya keadilan pengupahan tersebut juga dibutuhkan peranan Pemerintah untuk menjaga hubungan antara Pekerja dan Pengusaha tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan konsep keadilan dalam penentuan Upah Minimum dan peranan Pemerintah dalam terciptanya keadilan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Normatif. Sistem pengupahan yang saat ini berlaku di DKI Jakarta dirasa belum adil bagi Pekerja maupun Pengusaha, dan untuk mencapai keadilan dalam pengupahan tersebut melalui Upah Minimum adalah dengan adanya keseimbangan antara beban kerja, upah, dan produktivitas dari pekerja serta keselarahan hubungan antara Pekerja, Pengusaha, dan Pemerintah.

This study discusses how the principle of justice in the Minimum Wage regulation system, especially in the DKI Jakarta area. The principle of justice used to see justice in the wage system is John Rawls's theory of justice. In this study also discusses the role of the Government in facilitating workers and employers in order to achieve wage justice. Differences in views between workers and employers in seeing wages make it difficult to achieve fair wages. In order to achieve wage justice, the role of the government is also needed to maintain the relationship between workers and entrepreneurs. This research was conducted to determine the application of the concept of justice in determining the Minimum Wage and the role of the Government in creating this justice. The research method used in this research is the Normative research method. The wage system currently in effect in DKI Jakarta is deemed unfair for both Workers and Employers, and to achieve fairness in wages through the Minimum Wage is a balance between the workload, wages and productivity of workers and the alignment of relations between Workers, Employers and Government."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Dwi Widyaningrum
"ABSTRACT
Pekerja merupakan aktor penting dalam hubungan industrial. Di dalam hubungan industrial tidak terlepas dari permasalahan tenaga kerja, salah satunya ialah masalah upah. Untuk itu, Pemerintah mengatasi permasalahan upah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 tentang Pengupahan. Akan tetapi, setelah dikeluarkannya dan dilaksanakannya PP 78/2015 banyak dari serikat pekerja yang menolak karena ada perubahan metode dalam pembayaran upah yang merugikan pekerja. Skripsi ini membahas tentang bagaimana evaluasi atas pelaksanaan Kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 78/2015 tentang Pengupahan dan apa permasalahan dan tantangan dalam penetapan upah minimum di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan dimensi-dimensi kriteria evaluasi kebijakan yang dikemukakan oleh Dunn yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, keadilan, responsivitas, dan ketepatan. Data diperoleh wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menujukkan bahwa evaluasi atas pelaksanaan Kebijakan PP 78/2015 belum memenuhi penghasilan kebutuhan hidup layak pekerja/buruh dimana bahwa dari enam dimensi dan indikator yang digunakan dalam evaluasi belum terlaksana dengan baik. Permasalahan dalam penetepan upah minimum di Provinsi DKI Jakarta yakni dikarenakan PP 78/2015 bertentangan dengan UU 13/2013 tentang Ketenagakerjaan, tidak melibatkan peran Dewan Pengupahan, intervensi politik, dan perbedaan kepentingan antara pekerja dan pengusaha. Disisi lain, terdapat tantangan dalam penetapan upah minimum Provinsi DKI Jakarta yakni harus sesuai dengan kebutuhan riil pekerja, dan mengembalikan konsep safety net.

ABSTRACT
Workers are the main factor in industrial relations. Industrial relations can not be separated from men power issues, one of which is wages. The Government works to resolve the following issue by formulating the Government Regulation No. 78 of 2015 on Wages. However, after being released and implemented, many labor unions decline the regulation since there is an amandment of method in wage payment that harms the workers. This study discusses the evaluation of implementations of Government Regulation No. 78 of 2015 on Wages and what are the issues in formulating the provincial minimum wage in Jakarta. This study uses post positivist approach with the dimensions of policy evaluation criteria proposed by Dunn that is effectiveness, effieciency, adequacy, fairness, responsiveness, and accuracy. The data is obtained from the interviews and the study of literature. The result of this study shows that the evaluation of the implementation of the following regulation has not yet reached the need of proper living of the workers based on the six dimensions and indicators that are used in this study. The issues in fomulation provincial minimum wage in Jakarta is because the regulation is not legally harmonized with Act No. 13 of 2003 on Manpower, in which the act does not involve any role from Wage Councils, political intervention, and distinction of interests between workers and entrepreneurs. On the other hand, there are also two obstacles along the way which must be in accordance with the real needs of workers and restore the concept of safety net. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desmiwati
"Tesis ini membahas beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan upah minimum di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis ekonometri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan upah minimum, kemudian juga dilakukan analisis deskriptif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan upah minimum. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengambilan kebijakan upah minimum memang dipengaruhi oleh hitung-hitungan secara ekonometri, akan tetapi proses politik, lobby, negosiasi dan posisi tawar yang terjadi antar elemen di dalam forum pengambilan keputusan mengenai upah minimum, yakni di Dewan Pengupahan juga menjadi faktor yang menentukan.

This thesis explores some factors that influence the minimum wage policy in Indonesia. This study uses econometric analysis to factors that influence the minimum wage policy, and also performed a descriptive analysis of the factors that affect the minimum wage policy. The results of this study show that minimum wage policy-making is affected by the econometric calculations, but the political process, lobbying, negotiation and bargaining power that occur between the elements in decision-making forum on the minimum wage, is the Wage Council also important factors."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27563
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Verdi Ferdiansyah
"Skripsi ini membahas tentang prosedur penetapan dan penangguhan Upah Minimum Provinsi di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, dengan menerapkan studi kepustakaan dan wawancara untuk mengidentifikasi masalah. Berbagai persoalan/permasalahan dalam prosedur dan pelaksanaan juga dapat diketahui dengan menganalisis Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 12/G/2013/PTUN-PLG dan 62/G/PTUN-JKT/2013. Berkenaan dengan masalah tersebut terdapat lembaga yang terkait dengan penetapan dan penangguhan Upah Minimum Provinsi yaitu Gubernur dan Dewan Pengupahan Provinsi.

This thesis describes about the determination and postponement procedure of provincial minimum wage in Indonesia, especially in South Sumatera and Special Capital Region of Jakarta. The research method used is descriptive analysis method, by applying literature research and interviews to identify problems. Some problems in procedure and implementation also can be known by analyzing the State Administrative Court Ruling Number 12/G/2013/PTUN-PLG and 62/G/PTUN-JKT/2013. Relating to that, there are the institution dealing with determination and postponement procedure which are Governor and Provincial Remuneration Council."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S57511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rici Ronaldo
"Tesis ini membahas mengenai dampak kebijakan upah minimum disetiap provinsi di Indonesia dan dampak investasi (PMDN-PMA) terhadap permintaan tenaga kerja industri manufaktur yang bersifat padat karya. Penelitian ini menggunakan data panel 33 provinsi selama 5 tahun (2008-2012) yaitu data statistik industri besar sedang (IBS), data upah minimum provinsi dan data investasi PDMN dan PMA.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa pengaruh upah minimum berkorelasi negatif dengan permintaan tenaga kerja yang artinya peningkatan upah minimum menyebabkan permintaan tenaga kerja di industri manufaktur padat karya cenderung menurun. Pada variabel investasi, peningkatan investasi baik itu investasi dalam negeri dan luar negeri memiliki korelasi positif dengan permintaan tenaga kerja industri manufaktur padat karya yang artinya peningkatan investasi dapat meningkatkan permintaan tenaga kerja. Penelitian ini juga menggunakan variabel-variabel internal perusahaan seperti output perusahaan, insentif pegawai, kapital stok, pembelian mesin, konsumsi bahan bakar dan konsumsi listrik.

This thesis discusses the effect of the minimum wage policy in every province in Indonesia, and the effect of investment (Domestic Investment and Foreign Direct Investment) on labor demand for labor-intensive manufacturing industry. This study uses panel data for 5 years (2008-2012) on 33 provinces which are major industry statistics (IBS) from BPS, minimum wage data from Ministry of Labor and Domestik Investment - FDI investment from BKPM.
The results of the study showed that the effect of the minimum wage is negatively correlated with labor demand, which means an increase in the minimum wage led to the demand for labor in labor-intensive manufacturing industry tends to decrease. In the variable of investment, increased investment both domestic and foreign investment has a positive correlation with the demand of labor for laborintensive manufacturing industries, which means an increase in investment can increase the demand for labor. This study also uses internal variables such as output company, employee incentives, capital stock, the purchase of machinery, fuel consumption and electricity consumption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali Ridho Azhari
"Fokus dalam skripsi ini adalah tentang Tinjauan Yuridis Terhadap Penetapan Upah Minum Kabupaten. Studi Kasus : Jababeka Daerah Industri. Metode Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian hukum deskriptif normatif Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan peraturan tentang Upah Minimum di Kawasan Jababeka dan pelaksanaan praktik penetapan upah minimum kabupaten di Kawasan Industri Jababeka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peraturan tentang Upah Minimum di Kawasan Jababeka sudah cukup komprehensif dibuat dengan melibatkan pekerja, pengusaha dan pemerintah serta mengundang akademisi atau perguruan tinggi mulai dari prosedur, pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam pelaksanaannya, secara umum sudah sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan upah minimun, meskipun demikian masih menimbulkan resistensi dalam lingkungan pekerja. Secara detail masalah yang terjadi terdapat beberapa kasus pengecualian untuk sektor tekstil karena adanya kesulitan dalam mendapatkan bahan contoh sehingga ada bahan yang diimpor karena kapas Indonesia masih kurang baik. Untuk itu resistensi ini dapat dipertimbangan untuk kepentingan bersama seluruh stakeholder (pekerja, pengusahan dan pemerintah) di kemudian hari.

The focus of this thesis is about Juridical Review on Determination of Regency Minimum Wage Case Study: Jababeka Industrial Estate. The research method of this thesis is descriptive normative legal research. The purpose of this study was to identify the regulations on minimum wage fixing in Metro Jababeka and implementation of minimum wage setting practice in the Regency Jababeka Industrial Estate. The results of this study relatively that the regulation of the minimum wage in the regency is comprehensive, the process of fixing the minimum wage is also complying the regulation by Jababeka made ​​by involving workers, employers and government as well as inviting academics or universities. The whole process consists of following procedures, implementing the wage fixing and monitoring its implementation. In practice there is a prevails conformity or between the laws and regulations relating to the minimum wage, though still there is cases of resistance in the working class neighborhood. In detail, there are cases of exceptions in the textile sector due to the difficulties in obtaining sample material so that no material imported materials (e.g. cotton) while the selling quota is mostly held in Indonesia. In such cases some exceptions can be considered for the mutual benefit of all stakeholders (workers, businessmen and government) at a later."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>