Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahda Suwita
"Pendahuluan: Hipertensi, hiperurisemia, DM tipe 2, obesitas dan dislipidemia merupakan faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi. Selain disfagia yang dialami pasien, faktor risiko stroke perlu dipertimbangkan juga dalam memberikan nutrisi untuk mencegah serangan ulang stroke.
Presentasi kasus: Empat kasus stroke hemoragik dengan hipertensi yang membutuhkan tatalaksana nutrisi selama perawatan di RSUT. Kasus pertama seorang laki-laki berusia 60 tahun, dengan hiperurisemia. Kasus kedua seorang perempuan berusia 56 tahun, dengan DM tipe 2 dan dislipidemia. Kasus ketiga seorang perempuan berusia 49 tahun, dengan obes II dan kasus keempat seorang laki-laki berusia 65 tahun, dengan dislipidemia dan stroke berulang.
Kesimpulan: Tatalaksana nutrisi yang diberikan dapat membantu pengobatan pasien dan meningkatkan kapasitas fungsional pasien.

Background: Hypertension, hyperuricemia, type 2 diabetes, obesity and dyslipidemia are risk factors for stroke that can be modified. Besides dysphagia, experienced by patient, other stroke risk factors need to be considered in providing nutrition to prevent repeated strokes attacks.
Case presentation: Four patients of hemorrhagic stroke with hypertension required nutritional support during treatment in RSUT. The first patient was male, aged 60 years, with hyperuricemia. The second patient was female, aged 56 years, with type 2 diabetes and dyslipidemia. The third patient was female, aged 49 years, with obesity grade II and fourth patient was male, aged 65 years, with dyslipidemia and recurrent strokes.
Conclusion: Given nutritional support could help the patient treatment process and improve the patient's functional capacity."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nidiananda Amelina Putri
"Skripsi ini membahas perbedaan proporsi berbagai faktor risiko hipertensi pada guru sekolah dasar di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan Tahun 2013. Metode yang digunakan adalah cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2013. Sampel adalah guru sekolah dasar berusia ≥20 tahun yang bekerja di sekolah dasar yang tersebar di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 30.2%. Variabel yang menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya Indeks Massa Tubuh (IMT) (OR 4.778 dengan p value 0.001), Riwayat Hipertensi Orang Tua (OR 4.667 dengan p value 0.000), dan Umur (OR 8.017 dengan p value 0.000). Kecukupan lemak merupakan variabel dominan kejadian hipertensi pada guru SD di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan tahun 2013.

This thesis aims to explain the differences of proportion of hypertension risk factors. The research method is cross sectional study during March 2013 - April 2013 with elementary school’s teachers in Cilandak, South Jakarta who are 20 years old or older as the specified sample. The result of this research shows that there are several variables with significant differences. The result of this study shows the prevalence of hypertension by 30.2%. Those variables was a significant correlation are Body Mass Indeks (IMT) (OR 4.778 and value 0.001), parent's history of hypertension, (OR 4.667 and p value 0.000), and age (OR 8.017 and p value 0.000). Fat consumption is the dominant variable that trigger the occurrence of hypertension at elementary school’s teachers in Cilandak, South Jakarta in 2013."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Kurniawati
"Stroke menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia sebesar 17,9 juta kematian dan prevalensi stroke secara global mencapai 101 juta kasus. Stroke hemoragik sendiri menyumbang angka 13% dari stroke keseluruhan dan di Indonesia tahun 2001 mencapai 18,5% dan perdarahan subarachnoid sebesar 1,4%. Namun, pasien stroke hemoragik memiliki kondisi lebih parah dengan risiko kematian yang lebih tinggi hingga 4 kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan stroke hemoragik pada pasien rawat inap di RS Pusat Otak Nasional tahun 2022 setelah dikontrol variabel confounding. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan sampel yang diperoleh sebesar 1010 sampel. Variabel confounding yang dipakai dalam penelitian ini adalah obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, status pernikahan, jenjang pendidikan, pekerjaan, usia, dan jenis kelamin. Hasil penelitian ini menunjukkan jika terdapat hubungan signifikan antara hipertensi dengan stroke hemoragik (p=0,044) hingga 2,37 kali lebih tinggi dibandingkan pasien stroke yang tidak hipertensi setelah dikontrol variabel confounding. Pentingnya peningkatan kesadaran dengan melibatkan anak muda mengenai hipertensi dan stroke hemoragik perlu dilakukan. Selain itu, masyarakat diharapkan tetap menerapkan pola hidup sehat dan cek kesehatan berkala di Posbindu setempat terutama masyarakat yang memiliki hipertensi.

Stroke is one of the main causes of death in the world with 17.9 million deaths and the prevalence of stroke globally reaches 101 million cases. Hemorrhagic stroke itself accounts for 13% of all strokes and in Indonesia in 2001 it reached 18.5% and subarachnoid hemorrhage was 1.4%. However, hemorrhagic stroke patients have a more severe condition with a higher risk of death up to 4 times. This study aims to determine the relationship between hypertension and hemorrhagic stroke in inpatients at the National Brain Center Hospital in 2022 after controlling for confounding variables. The research method used was cross sectional with a sample of 1010 samples. The confounding variables used in this study were obesity, smoking habits, alcohol consumption, marital status, level of education, occupation, age and gender. The results of this study indicate that there is a significant relationship between hypertension and hemorrhagic stroke (p=0.044) up to 2.37 times higher than stroke patients who are not hypertensive after controlling for confounding variables. The importance of raising awareness by involving young people regarding hypertension and hemorrhagic stroke needs to be done. In addition, the community is expected to continue to adopt a healthy lifestyle and periodic health checks at the local Posbindu, especially people who have hypertension."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Indri Aprian
"Hipertensi merupakan salah satu isu penyebab dari penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi yang tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, diketahui Puskesmas Benteng merupakan puskesmas dengan prevalensi hipertensi tertinggi (16,8 %) tahun 2014 di Kota Sukabumi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 195 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu pemeriksaan fisik (tekanan darah, berat badan dan tinggi badan) dan isian kuesioner. Pengukuran faktor stress menggunakan Perceived Stress Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi yaitu umur, obesitas, olahraga, kebiasaan mengonsumsi makanan berasa asin, kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak, dan merokok. Penelitian ini menyarankan kepada perawat sebagai salah satu promotor kesehatan untuk berperan dalam mempromosikan gaya hidup sehat kepada masyarakat terkait dengan hipertensi dan menjamin keberlanjutan sistem deteksi dini hipertensi dan komplikasinya.

Hypertension is one of the issues that causes of cardiovascular disease with high prevalence. Based on data from the Health Department Sukabumi, Benteng Public Health Center is known as the highest prevalence of hypertension (16.8%)2014 in Sukabumi. The aimed of this study was to determine the factors associated with hypertension in the Benteng Health Center Fort Sukabumi. The type of research which used was correlative analytic with cross sectional design. The total sample was 195 respondents. Data collection tools in this study were the form of physical examination (blood pressure, weight and height) and a questionnaire. Stress measurement which used wa the Perceived Stress Scale. The results showed that the risk factors that have a significant relationship with the occurrence of hypertension such as age, obesity, exercise, habit of eating salty foods, fatty foods eating habits, and smoking. This study suggests the nurse to promote healthy lifestyles to the public associated with hypertension and ensure the sustainability of the system of early detection of hypertension and its complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junaedi
"Hipertensi merupakan faktor risiko nomor satu dari kematian di seluruh dunia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%, sedangkan di Kabupaten Bogor sebesar 23,3%. Jemaah haji sebelum pemberangkatan ibadah haji, terlebih dahulu melaksanakan pemeriksaan kesehatan di tingkat puskesmas dan kabupaten/kota.
Hasil rekapitulasi laporan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji di Kabupaten Bogor tahun 2012 bahwa kasus hipertensi pada jemaah haji sebanyak 695 orang (21,4%) dari seluruh penyakit sistem sirkulasi dan pembuluh darah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi kasus hipertensi pada jemaah haji di Kabupaten Bogor, mengetahui hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, gula darah, dan kolesterol dengan kejadian Hipertensi pada jemaah haji usia 40 tahun keatas, serta memberi masukan bagi pengelola kesehatan haji di Kabupaten Bogor. Analisis data menggunakan Cox Regression. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian bersumber dari data sekunder yaitu hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji di tingkat puskesmas. Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, gula darah, dan kolesterol. Penelitian dilaksanakan pada April-Mei 2013 dengan sampel sebanyak 1.155 orang.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur, pendidikan, dan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi pada jemaah haji usia 40 tahun keatas di Kabupaten Bogor tahun 2012. Pencegahan dan pengendalian hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi dan mencegah komplikasinya pada jemaah haji Kabupaten Bogor.

Hypertension is a risk factor for a number of deaths across the world. Based on the results of Health Research (Riskesdas) in 2007 known that the prevalence of hypertension in Indonesia reached 31.7%, while in Bogor regency of 23.3%. Pilgrims before departure pilgrimage, first carry out medical examinations at the health centers and district / city. Recapitulation health inspection reports prospective pilgrims in Bogor regency in 2012 that cases of hypertension on the pilgrims as many as 695 (21.4%) of the entire circulatory system diseases and blood vessels.
The purpose of this study to determine the distribution of cases of hypertension on pilgrims in Bogor Regency, knowing the relationship between age, gender, education, occupation, body mass index, blood sugar, and cholesterol to the incidence of hypertension in the pilgrim age 40 or older, as well as provide input Hajj for health managers in Bogor regency. Data analysis using Cox Regression. Hypertension is a condition where the blood pressure above 140 mmHg and systolic or diastolic pressure greater than 90 mmHg.
Design used in this study is cross-sectional. Research derived from secondary data is the result of health examination at the health center level pilgrims. The variables studied were age, gender, education, occupation, body mass index, blood sugar, and cholesterol. The experiment was conducted in April-May 2013 with a sample of 1,155 people.
The results showed no relationship between age, education, and body mass index with incidence of hypertension among pilgrims age 40 or older in Bogor regency in 2012. Prevention and control of hypertension is necessary to reduce the prevalence and prevent complications in Bogor regency pilgrims.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni
"Kelompok pendukung merupakan salah satu bentuk intervensi pengendalian hipertensi. Teori manajemen pelayanan kesehatan, model PRECEDE-PROCEED, dan Family Centered Nursing diintegrasikan dan menjadi kerangka kerja dalam praktik manajemen pelayanan, asuhan keperawatan komunitas dan asuhan keperawatan keluarga. Hasil implementasi menggambarkan kemampuan kelompok pendukung dalam meningkatkan kemampuan aggregate dewasa dalam pengelolaan faktor risiko hipertensi. Kemampuan kelompok pendukung, tingkat kemandirian keluarga dan kemampuan aggregate dewasa meningkat dalam pengelolaan faktor risiko hipertensi di Kelurahan Tugu. Bimbingan dan arahan secara berkelanjutan pada kelompok pendukung disarankan untuk selalu diberikan oleh puskesmas setempat.

Support group is a form of hypertension control interventions. Management theory, PRECEDE-PROCEED and Family Centered Nursing models were integrated to provide framework on management nursing service, community and family nursing care practice. The implementation showed the ability of support group in increasing adults' capacity on the management of hypertension risk factors. It showed an elevation in the support group's ability, the levels of family self-sufficiency and capacity in managing risk factor of adult hypertension in Kelurahan Tugu. The guidance and direction on an ongoing basis for support groups are suggested to be provided by the Public Health Center.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irwin
"Latar belakang: Prevalensi hipertensi semakin meningkat, demikian pula bipertensi derajat 2 yang paling tinggi risikonya berkornplikasi. Pegawai negeri sipil (PNS) juga rentan menderita hipertensi. Oleh karena itu perlu diidentifikasi faktor-faktor risiko apa saja yang berperan terhadap kejadian hipertensi derajat 2 di kalangan PNS.
Metode: Desain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kasus adalah PNS yang menderita hipertensi derajat 2 (berdasarlam mc 7 2003), sedangkan kontrol adaIah mereka yang nonnatensi. Baik kasus, maupun kontrol dipilih dengan metode diagnostik yang sarana. Penelitian dilaksanakan di kalangan PNS staf administrasi Universitas Hasanuddin pada bulan April-Mei 2007 dengan jumlah PNS 850.
Hasil:, Diperoleh 55 kasus dan 177 kontrol berusia 26-69 tahun. Prevalensi hipertensi derajat I dan derajat 2 masing-masing sebesar 18,1 % dan 9,3%. Risiko hipertensi derajat 2 berhubungan dengan umur , indeks massa tubuh dan aktivitas olah raga. Sedangkan jenis, kelamin, tingkat pendidikan terakhir, status pernikahan, kegiatan fisik rumah hingga kebiasaan merokok dan minum kopi, golongan kepegawaian, mesa kerja, Riwayat hipertensi dalam keluarga dan stres kerja tidak terbukti berkaitan dengan hipertensi derajat 2. Jika dibandingkan yang berusia 26-35 tahun, mereka yang berusia 46-50 dan 51-69 tahun berisiko menderita hipertensi derajat 2 masing-masing 12 kaIi (rasio odds [OR) suaian ; 11,94; 95% intetval kepercayaan [IK) ; 1,48-96,11) dan 22 kali (OR; 21,16; 95% IK ; 2,58-183,81). Selanjutnya jika dibandingkan mereka yang berbadan normal maka yang obesitas beosiko terkena hipertensi derajat 2 sebesar 2,5 kali (OR. suaion ~ 2,52; 95% IK ~ 1,26-5,03). Sedangkan olah raga dengan intensitas sedang dapat memperkecil risiko hipertensi sebesar 11% (OR suaian ; 0,29; 95% IK = O,O9-{l,99) dibandingkan yang tidak berolahraga.
Kesimpulan: Studi menyimpulkan bahwa faktor yang betperan terhadap hipertensi derajat 2 pada PNS administrasi di Unhas adalah umur diatas 46 tahun dan obesitas sedangkan olah raga sedang dapat menurunkan fisika hipertensi.

Background: At the present, the prevalence of hypertension is increasing and will result in many complications. Civil servants are 8 group with a great possibility of suffering hypertension. Therefore, it is important to identify the risk factors in stage 2 hypertension of administrative civil servants of Hasanuddin University.
Methods: A case-control study was conducted among administrative civil servants of Hasanuddin University in April-May 2007. Civil servants with stage 2 hypertension (based on JNC 7 2003) were designated as cases. As controls were civil "wants with normotension. Both case and control were selected by similar diagnostic methods.
Results: There were 55 cases and 1 n controls aged 26 to 69 years old. The prevalence of stage 1 and stage 2 hypertension was 18.1% and 9.3%, respectively. Stage 2 hypertension was found to be associated with age, body posture, and physical exercise. other risk factors such as gender, education, marital status, physical activity at home, smoking, daily coffee drinking, level of employment, length of employment, family history of hypertension, and job stress were not found to be related to stage 2 hypertension. Compared with subjects aged 26-35 years old, those who were 46-50 and 51-69 years old had 12-f,,1d (adjusted Odds Ratio [OR.] ~ 11.94; Confidence Interval [CI] 95% = 1.4&-96.11) and 22-fuld (OR,. 21.76; CJ 95% = 2.58-183.81) greater risk to be stage 2 hypertension. Moreover, compared to subjects with normal body posture, those Who were obese had more than 2.S-fold increased in the risk to be stage 2 hypertension. On the other hand, moderate exercise reduced the risk of stage 2 hypertension by 71% (OR,. 0.29; C195% = 0.09-{).99), compared with sedentary subjects.
Conclusion: This study concluded that special attention should be taken to administrative civil servants aged 46 years and over, obese, and with moderate exercise to prevent stage 2 hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Rahayu
"Hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler dengan angka kejadian nasional yang tinggi. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 101 Subjek Penelitian masyarakat RW 01 Srengseng Sawah, yang diambil secara acak antara April hingga Mei 2012. Proporsi hipertensi adalah 33,7%. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah umur dan obesitas sedangkan faktor-faktor risiko selainnya tidak menunjukkan hubungan. Untuk menurunkan angka kejadian hipertensi diperlukan pengendalian faktor risiko hipertensi.

Hypertension is one of the risk factors of cardiovascular diseases that has high incident in the national level. The research was done with the cross sectional design to the 101 Subjek Penelitiants at RW 01 Srengseng Sawah who were taken randomly on April until May 2012. The hypertension proportion was 33,7%. Risk factors which have relation with the hypertension incident were age and obesity whereas the other factors did not have. Risk factors need to be managed to decrease the hypertension incident."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herna
"Seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistoliknya ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastoliknya ≥90 mmHg berdasarkan kriteria JNC VII (2003). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran prevalensi hipertensi serta hubungannya dengan faktor-faktor risiko hipertensi pada pralansia dan lansia di Vihara terpilih, JakartaBarat tahun 2014. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional, pada 140 orang responden yang berusia 45 tahun ke atas. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2013 di 4 vihara terpilih di Jakarta Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi yang cukup besar, yaitu sebesar 45%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola diet vegetarian (p value = 0,014), asupan natrium (p value = 0,008), lingkar pinggang (p value = 0,001), dan indeks massa tubuh (IMT) (p value = 0,009) dengan hipertensi. Terdapat pula perbedaan rata-rata yang signifikan asupan kalsium pada kelompok hipertensi dan tidak hipertensi (p value = 0,038) pada pralansia dan lansia di Jakarta Barat tahun 2014. Oleh karena itu, perlu diadakan penyuluhan gizi dan kesehatan bagi pralansia dan lansia, disertai dengan konsultasi atau olahraga bersama agar kesehatan dan tekanan darah terjaga dan mengurangi angka kegemukan.

Someone was diagnosed hypertension when he/she has a systolic pressure ≥140 mmHg and/or a diastolic pressure ≥90 mmHg based on JNC VII (2003) criteria. The objective of this research was obtaining the prevalence of hypertension and its association with risk factors of hypertension in middle aged and elderly at selected temple in West Jakarta, 2014. This was an observasional study using cross sectional design on 140 subjects, aged 45 years old and above. The data were collected during April-May 2014 at four selected templesin West Jakarta.
The result showed that prevalence of hypertension was quite large (ie, 45%). There was a significant association between vegetarian diet (p value = 0,014), sodium intake (p value = 0,008), waist circumference (p value = 0,001), and body mass index/BMI (p value = 0,009) with hypertension. There was a significant mean difference on calcium intake between hypertension group and no-hypertension group (p value = 0,038) on middle aged and elderly. Therefore, nutrition and health counselling for middle aged and elderly people should be held, and so consultation or having exercise together in order to control blood pressure and decrease obesity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Syukrona
"Penyakit stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga didunia. Pada saat ini stroke mulai menyerang kelompok usia dewasa muda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor-faktor risiko stroke (hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, dan merokok) terhadap kejadian stroke di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2013. Data penelitian menggunakan data sekunder rekam medis pasien stroke yang menjalani rawat inap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2013, dengan jumlah responden sebanyak 211 pasien. Pengolahan data menggunakan uji chisquare dan analisis regresi logistik. Jenis stroke terbanyak yaitu stroke iskemik sebesar 64,9%. Perbedaan proporsi faktor risiko yang bermakna (p value < 0,05) terhadap kejadian stroke iskemik didapatkan pada variabel hipertensi (p value = 0,000). Hasil analisis multivariat, didapatkan hipertensi sebagai faktor risiko utama, responden dengan hipertensi stage 1 memiliki risiko 2,64 kali lebih besar untuk mengalami stroke iskemik dibandingkan dengan responden yang tidak hipertensi (OR = 2,64; CI 95% = 1.073 ? 6,498). Tidak ada interaksi antara variabel independen dan umur didapatkan sebagai variabel konfounding.

Stroke disease is the leading cause of disability and the third cause of death in the world. Nowadays, stroke has started attacking young adults. The aim of this study is to analysis the relation of the risk factors of stroke (hypertension, diabetes mellitus, dislipidemia, and smoking) to stroke in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 2013. The research data use medical record of 211 hospitalized patients of stroke. The data analyzed by chi-square and logistic regression. The most incidence of stroke is ischemic stroke (64,9%). The proportional difference of risk factors to stroke which significant is hypertension variable. The result of multivariate analysis that the main risk factor of stroke is hypertension (p value = 0,000). Respondents with hypertension stage 1 has 2,64 times risk to get ischemic stroke. There is no interaction betwen independen variables and it has been found that age is a counfounding variable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>