Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laras Wijayanti
"Upaya city branding salah satunya melalui event. City Branding dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi sebuah tempat. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai upaya city branding Sapporo melalui event musim dingin serta memberikan pengetahuan bagaimana menciptakan daya tarik pariwisata dalam city branding. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif analisis. Sebagai upaya city branding, Sapporo mengadakan berbagai event musim dingin yaitu Sapporo Snow Festival, Winter Olympic Games 1972, dan Asian Winter Games. Event tersebut dapat menarik wisatawan mengunjungi Sapporo.

City branding efforts, one of them through event. City branding can be an attraction for tourists to visit a place. This research is expected to give an overview of Sapporo city branding efforts through winter event and also provide knowledge how to create tourism attraction in city branding. The method that used in this thesis is descriptive analysis. As a city branding effort, Sapporo hosted various winter events, such as Sapporo Snow Festival, Winter Olympic Games of 1972, and Asian Winter Games. The event can attract tourists to visiting Sapporo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S61393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Pemerintah Kota Denpasar, 2012
351 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Maulana
"Persaingan global kini mengerucut menjadi persaingan antarkota. Setiap kota harus mampu menunjukkan daya saing agar dapat memiliki posisi di dunia. Persaingan ini memicu pemerintah kota untuk mencari identitas yang dapat memberikan citra yang berbeda dengan kota lainnya. Proses pencarian identitas ini dikenal sebagai strategi city branding. Identitas yang berbeda dapat diperoleh melalui inovasi dan kreativitas. Dengan kata lain, kota memerlukan individu-individu yang kreatif. Di dalam skripsi ini akan dibahas mengenai keterkaitan antara komunitas kreatif dan city branding melalui studi kasus Bandung Juara, dengan tujuan untuk mengetahui strategi branding pemerintah kota dan kebijakannya dalam menanggapi keberadaan komunitas kreatif.

The global competition today pursed into intercity competition. Each cities must be able to demonstrate their competitiveness to be noticed. This competition triggered the municipalities to find identities that can give distinctive images from the other cities. This process is known as city branding strategy. Difference identities can be obtained through innovation and creativity. In other words, the cities require creative individuals. This paper will discuss about the relation between creative communities and city branding through the case studies of Bandung Juara, with the aim to determine the branding strategies of municipality of Bandung and its policies in response to the presence of creative communities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Aryati Rahman
"Tesis ini membahas tentang strategi komunikasi city branding melalui duta pariwisata yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu bekerja sama dengan Ikatan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Penelitian ditujukan untuk menjawab Bagaimana strategi komunikasi pariwisata kepulauan seribu ? Bagaimana peran ikatan abang none jakarta kepulauan seribu dalam strategi komunikasi pariwisata kepulauan seribu? Dan Bagaimana bentuk kerjasama ikatan abang none jakarta kepulauan seribu dengan suku dinas pariwisata dan kebudayaan kepulauan seribu? Penelitian dilakukan di Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu dan Ikatan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu yang menjelaskan tentang city branding kepulauan seribu yang dilakukan lewat peran duta pariwisata kepulauan seribu yang disebut dengan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.
Hasil penelitian menemukan bahwa efektivitas dari kehadiran Abang None Jakarta Kepulauan Seribu sebagai public relation pariwisata Kepulauan Seribu dirasa cukup mewakilkan upaya city branding Kepulauan Seribu yang menjadi tujuan dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu bekerja sama dengan Ikatan Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.

This thesis discusses the communication strategy of city branding through tourism ambassador conducted by Departement of Tourism and Culture of Kepulauan Seribu in collaboration with the Association of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu. This research is qualitative descriptive design.
This Thesis is aimed to answer : How Kepulauan Seribu Tourism communication strategy? How the role of the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu in Kepulauan Seribu tourism communication strategy?and How cooperation between of the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu with Departement of Tourism and Culture of Kepulauan Seribu ? The research was conducted at the Department of tourism and culture of Kepulauan and the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu that describes about city branding of Kepulauan Seribu is done through the role of tourism ambassador Kepulauan Seribu called Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.
The results found that the effectiveness of the presence of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu as a public relations of tourism of Kepulauan Seribu are considered to represent a city branding effort Kepulauan Seribu is the purpose of the Department of Tourism and Culture of Kepulauan Seribu in collaboration with the league of Abang None Jakarta Kepulauan Seribu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partogi, Luther Yehezkiel
"Pada era digital saat ini, media sosial termasuk Instagram dianggap berpengaruh dalam city branding dan telah menjadi bagian dari keseluruhan strategi pemasaran. Dalam pemasaran media sosial, storytelling menjadi salah satu teknik komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan identitas dan cerita unik yang dimiliki oleh brand. Sebagai sebuah city brand resmi dari Jakarta, Plus Jakarta memiliki akun Instagram dengan pengikut yang cukup banyak dan aktif melakukan publikasi yang konsisten dalam bentuk ragam konten mengenai kolaborasi di kota Jakarta. Studi ini berusaha untuk menganalisis bagaimana storytelling digunakan melalui Instagram untuk mengomunikasikan Plus Jakarta kepada audiensnya. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah analisis konten kualitatif terhadap dua unggahan konten video akun Instagram @plusjakarta yang memiliki tema “Pemuda Berdaya” karena keduanya menceritakan Jakarta dari perspektif anak muda dan diunggah pada awal kemunculan Plus Jakarta. Adapun pisau analisis yang digunakan adalah empat elemen storytelling (pesan, konflik, karakter, plot) dan enam komponen city brand (presence, place, potential, pulse, people, prerequisites). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua konten memenuhi keempat elemen storytelling serta menampilkan hampir semua komponen city brand kecuali presence. Dengan demikian, penggunaan storytelling sebagai cara untuk memasarkan Plus Jakarta melalui media sosial dapat dikatakan sudah dilaksanakan dengan baik.

In the digital era, social media, including Instagram, is considered influential in city branding and has become a part of the overall marketing strategy. In social media marketing, storytelling is a communication technique used to explain a brand's unique identity and story. As an official city brand from Jakarta, Plus Jakarta has an Instagram account with a lot of followers and consistently uploads various content regarding collaborations in the city of Jakarta. This study seeks to analyze how storytelling is used via Instagram to communicate Plus Jakarta to the audience. The method used in this study is qualitative content analysis of two videos from the Instagram account @plusjakarta with the theme “Pemuda Berdaya" because they tell about Jakarta from the perspective of young people and were uploaded at the beginning of Plus Jakarta. The analysis tools used are four storytelling elements (message, conflict, character, plot) and six city brand components (presence, place, potential, pulse, people, prerequisites). The research results show that both contents fulfill the four storytelling elements and display almost all city brand components except presence. Thus, the use of storytelling as a way to market Plus Jakarta through social media can be said to have been implemented well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yossie Dwi Ratna Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor City Branding Kota Jakarta berdasarkan persepsi dari Mahasiswa UI anggota Paguyuban Daerah. Apakah City Branding dibentuk oleh faktor-faktor; the presence, the place, the potential, the pulse, the people, dan the pre-requisites. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, analisis multivariat, dan analisis faktor sebagai pengukur hasil penelitian. Hasil penelitian menujukkan bahwa responden memiliki persepsi setuju pada faktor the presence, the potential, the pulse sudah baik, persepsi netral pada faktor the people dan the pre-requisites sudah baik, dan persepsi tidak setuju pada faktor the place sudah baik. Faktor the potential merupakan faktor yang menonjol pembentuk city branding Kota Jakarta. City branding dibentuk oleh faktor-faktor seperti The Presence (Letak Kota, Budaya, dan Kunjungan), The Place (Tata Kota, Kualitas Udara, dan Cuaca Malam Hari), The Potential (Tempat Tinggal, Tingkat Ekonomi, Potensi Bisnis), The Pulse (Destinasi Wisata, Gaya hidup masyarakat, Bangunan bersejarah dan monumen), The People (Perilaku Hangat, Komunitas dengan budaya asal, Teman dekat), dan The Pre-requisites (Apartemen terjangkau, Tansportasi nyaman, Penginapan baik).

This research aims to determine the factors City Branding of Jakarta based on the perception of the UI Student members of the Regional Association. Is City Branding shaped by factors; the presence, the place, the potential, the pulse, the people, and the pre-requisites. This study used quantitative research methods, multivariate analysis, and factor analysis as a measurement of research results. The results showed that the respondents have agreed on the perception of the presence of factors, the potential, the pulse are good, neutral perception of the factors the people and the pre-requisites are good, and perception do not agree on a factor of the place is good. The potential factor is the prominent factor forming Jakarta city branding. City branding is shaped by factors such as The Presence (Location of City, Culture, and visits), The Place (City Planning, Air Quality and Weather at Night), The Potential (Residency, Level Economy, Business Potential), The Pulse (Tourists destination, Lifestyle of citizen, Historic buildings and monuments), The People (Warm behavior, Community with the culture of origin, Best friends), and The Pre-requisites (Affordable apartments, Convenient transportation, Lodging).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S60638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deane Monica Tiara
"ABSTRAK<
Salah satu perubahan kebijakan di sektor industri adalah industri fashion mengakibatkan pelaku usaha melakukan penyesuaian terhadap kebijakan yang berlaku. Perubahan ini menyebabkan perluasan lokasi industri fashion t-shirt perkotaan yang merupakan salah satu atribut fashion berbasis kreativitas di kota Bandung. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat arah pemuaian yang terjadi akibat aktivasi city ​​branding di kota bandung dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun metodenya yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional yang dianalisis secara kualitatif. Penelitian ini juga dilakukan secara temporal, yaitu: menggunakan tiga periode waktu yang berbeda untuk mewakili kondisi sebelum, selama, dan setelah aktivasi city branding. Arah pemuaian di masing-masing periode mengalami perbedaan berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat, arah Perluasan tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui penataan ruang dan industri kreatif. Perubahan budaya dan pusat keramaian menjadi faktor utama yang menyebabkan perluasan kawasan pusat industri fashion t-shirt perkotaan di Kota Bandung.
ABSTRACT
One of the policy changes in the industrial sector is the fashion industry which causes business actors to make adjustments to the applicable policies. This change led to the expansion of the location of the urban t-shirt fashion industry which is one of the attributes of creativity-based fashion in the city of Bandung. Purpose The purpose of this study is to see the direction of expansion that occurs due to the activation of city branding in the city of Bandung and the factors that influence it. The method used in this study used a descriptive correlational method which was analyzed qualitatively. This study was also conducted temporally, namely: using three different time periods to represent conditions before, during, and after city branding activation. The direction of expansion in each period is different based on the phenomena that occur in society, the direction of expansion is in line with government policies through spatial planning and creative industries. Changes in culture and the center of the crowd are the main factors causing the expansion of the urban t-shirt fashion industry center in the city of Bandung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Khairum Nisa
"Aktivitas pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan. Saat ini pemerintah kota juga melakukan aktivitas pemasaran dengan melakukan city branding untuk mempromosikan kota mereka. Salah satu upaya yang dilakukan dalam strategi city branding adalah dengan mengangkat event sebagai city brand. Penelitian ini membahas bagaimana sebuah event mampu membangun awareness terhadap city brand serta minat berkunjung. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awareness terhadap city brand yang dibangun oleh event pada kota tersebut diperoleh dari adanya peran media yang kerap meliput pelaksanaan event tersebut. Namun di sisi lain kedekatan juga memiliki peran terhadap awareness. Individu yang memiliki kedekatan lebih dengan kota, dengan kata lain memiliki informasi yang lebih banyak, memiliki pandangan yang berbeda tentang city brand kota yang dimaksud. Selanjutnya event yang diselenggarakan mampu membangun minat berkunjung calon wisatawan karena karakteristiknya yang mampu menarik perhatian. Tapi di sisi lain event tersebut kurang mampu membangun minat berkunjung karena dianggap kurang merepresentasikan identitas kota.

Marketing activities are not only for companies to promote their products. Nowadays city government is also doing marketing activities, such as city branding to promote their city. One of efforts made in city branding strategy is to lift the event as a city brand. This study focuses on how an event is able to build awareness of the city brand and visit intention. This research uses constructivism paradigm, qualitative research approach and case study research strategy. Data collection was done through in depth interviews and field observations. The results of this study indicate that the awareness of the city brand that raised by the event was obtained by the role of media that often cover the event. But on the other hand proximity also has a role to awareness. Individuals who have more closeness to the city, in other words have more information, have different views about the city brand city in question. Furthermore, event is able to build interest in visiting potential tourists because of its characteristics that are able to attract attention. But on the other side events are less able to build interest in visiting because it is considered less represent the identity of the city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Arianne Raisa
"Seiring dengan perkembangan kota, branding tempat memainkan peran penting dalam membentuk identitas kota. Namun, seringkali kota perlu mengambil langkah rebranding untuk secara akurat mewakili nilai kota seiring dengan perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak perubahan logo untuk rebranding Kota Melbourne pada tahun 2009 terhadap orang-orang yang tinggal di Melbourne dengan menggunakan studi literature dan menggabungkannya dengan data dari survey yang dilakukan agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai tanggapan warga Melbourne terhadap rebranding. Melalui penelitian ini kita dapat lebih memahami pentingnya logo di branding kota dan bagaimana itu dapat benar-benar meningkatkan kualitas hidup warga negara. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 5.0px 0.0px; text-align: justify; line-height: 18.0px; font: 12.0px Times; color: 000000; -webkit-text-stroke: 000000 span.s1 font-kerning: none

With the development of cities, place branding plays an important role in shaping the identity of the city. However, oftentimes the city needs to take the step of rebranding in order to accurately represent the city rsquo;s value throughout its changes. The objective of this research is to see the impact of logo change for City of Melbourne rebranding in 2009 towards the people living in Melbourne by using study literature and combine it with in-depth survey data in order to get a better understanding about the Melbourne citizen rsquo;s response of the rebranding. Through this research we can better understand the importance of logo in city branding and how it can actually improve the living quality of the citizen. p.p1 margin: 0.0px 0.0px 5.0px 0.0px; text-align: justify; line-height: 18.0px; font: 12.0px Times; color: 000000; -webkit-text-stroke: 000000 span.s1 font-kerning: none
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Nathania Handayani
"ABSTRAK
City Branding adalah salah satu upaya dalam mempromosikan pariwisata suatu daerah dan melalui branding ini wisatawan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat dengan menciptakan citra yang positif. Manga Chibi Maruko-chan yang berlatar di Shimizu-ku, Shizuoka digunakan sebagai media promosi. Pemerintah daerah berkerjasama dengan sektor swasta memanfaat Chibi Maruko-chan dalam mempromosikan daerah tujuan wisata, seperti melalui penuansaan kota, event, video promosi dan modifikasi hasil produksi. Dengan menonjolkan citra Shizuoka adalah tempat kelahiran Chibi Maruko-chan diharap wisatawan pada umumnya, dan pengemar anime pada khususnya dapat mengunjungi Shizuoka.

ABSTRACT
City branding is an effort to promote tourism in a region, and it can be an attraction for tourist to visit a place by creating a positive image. Manga Chibi Maruko chan set in Shimizu ku, Shizuoka is used as a promotional media. The local government in cooperation with private sector utilizes Chibi Maruko chan in promoting tourist destinations with city nuance, event, promotional videos and production modification. By highlighting the image that Shizuoka is the birthplace of Chibi Maruko chan, travelers in general and anime fans in particular can visit Shizuoka. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>