Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rita Anggraini
"Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan validitas antara persepsi beban kerja ( beban kerja subjektif) dengan beban kerja objektif yang diukur dengan teknik work sampling sebelum dan sesudah dikontrol menggunakan variabel umur, jenis kelamin, dan masa kerja. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cilandak pada bulan Maret sampai April 2015 dengan mengambil sampel sebanyak 10 orang tenaga perawat selama 10 hari dan meliputi 320 kegiatanyang dipilih secara sistematik. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Analisis yang dilakukan adalah uji korelasi untuk melihat kekuatan hubungan variabel persepsi beban kerja harian dengan beban kerja objektif harian dengan nilai r = 0,337.
Hasil uji statistik mendapatkan hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0,001. Uji stratifikasi yang dilakukan untuk mencari variabel perancu memperlihatkan bahwa hubungan antara persepsi beban kerja dengan beban kerja objektif dipengaruhi oleh perawat dengan umur ≥ 33 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan dengan masa kerja ≥ 4 tahun. Hasil penelitian ini menyarankan agar Puskesmas Kecamatan Cilandak dapat menggunakan persepsi beban kerja sebagai standar pengukuran beban kerja yang lebih mudah dan tidak memakan waktu, merevisi job description perawat, dan menjadwalkan pelatihan keperawatan.

The purpose of this study was to prove the validity of the perception of workload (subjective workload) with the objective workload as measured by work sampling technique before and after the controlled use of several variables such as age, gender, and tenure. The study was conducted in Cilandak sub-district health center in March and April 2015 by taking a sample of 10 nurses for 10 days and covers 320 selected activities systematically. The method used in this research was descriptive analytic method with cross sectional design. Analysis was conducted by using correlation tests to see the strength of the relationship variable between daily workload perception with daily objective workload with r = 0.337.
Statistical tests resulted a significant correlation with the value of p = 0.001. Stratification test was carried out to look for confounding variables showed that the relationship between the perception of workload with objective workload is affected by nurses with age of ≥ 33 years old, female, and with tenure of ≥ 4 years. Results of this study suggest that Cilandak sub-district health centers could use subjective workload as an easier and less time-consuming standard workload measurement, to revise the job description of nurses, and to conduct scheduled nurse training."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavia Tri Hapsari
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tenaga analis kesehatanPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan tenaga analis kesehatan berdasarkan beban kerja di Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Untuk menilai kinerja berdasarkan metode Ilyas adalah menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan yang akan menghasilkan produksi atau jasa dalam waktu yang dibutuhkan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik time and motion study, dengan pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian didapatkan waktu kegiatan produktif selama 6 jam dan kegiatan non produktif selama 1 jam, serta beban kerja yang didapatkan sebesar 5968 menit. Berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah tenaga yang ada saat ini 20 analis kesehatan dan hasil perhitungan sebesar 24 analis kesehatan. Sehingga masih membutuhkan 4 tenaga analis kesehatan. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menambah jumlah karyawan atau meningkatkan jumlah lemburan agar lebih efektif.
Berdasarkan beban kerja di Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros Bekasi. Untuk menilai kinerja berdasarkan metode Ilyas adalah menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan yang akan menghasilkan produksi atau jasa dalam waktu yang dibutuhkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik time and motion study, dengan pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian didapatkan waktu kegiatan produktif selama 6 jam dan kegiatan non produktif selama 1 jam, serta beban kerja yang didapatkan sebesar 5968 menit. Berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah tenaga yang ada saat ini 20 analis kesehatan dan hasil perhitungan sebesar 24 analis kesehatan. Sehingga masih membutuhkan 4 tenaga analis kesehatan. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menambah jumlah karyawan atau meningkatkan jumlah lemburan agar lebih efektif."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herma Krisdiana
"Beban kerja merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kelelahan. Situasi pandemi saat ini memberikan dampak nyata khususnya pada sektor kesehatan. WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi pada tahun 2020. Dampak pandemi COVID-19 menyebabkan tenaga kesehatan sebagai sumberdaya penyedia layanan kesehatan dihadapkan pada situasi berbeda, salah satunya terjadi peningkatan pada tuntutan pekerjaan. Tingginya tuntutan pekerjaan yang diterima tenaga kesehatan akan menjadi penyebab beban kerja menjadi tinggi sehingga lebih berisiko mengalami kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja di Puskesmas Kecamatan Sukmajaya selama masa pandemi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel jenuh dengan keseluruhan responden merupakan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Sukmajaya. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja.  Tenaga kesehatan dengan beban kerja tinggi memiliki kecenderungan sebanyak 9,9 kali mengalami kelelahan kerja tinggi. Setiap pekerjaan memiliki tuntutan yang mengharuskan pekerjanya menyelesaikan tuntutan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Namun adanya tuntutan pekerjaan yang berlebihan dan terus menerus mempengaruhi kelelahan kerja, dampak negatif yang akan timbul saat pekerja mengalami kelelahan kerja adalah tidak tercapainya suatu standar atau target yang telah ditetapkan.

Workload is one of the risk factors that cause fatigue. The current pandemic situation has a real impact, especially on the health sector. WHO has declared COVID-19 as a pandemic in 2020. The COVID-19 pandemic has caused health workers as a resource for health care providers to be faced with different situations, one of which is an increase in the impact on work. The high work received by the workforce will cause the workload to be higher, resulting in work fatigue. This study aims to determine the relationship between workload and work fatigue at the Sukmajaya District Health Center during the pandemic. This study used a cross sectional design. The sample used in this study was a saturated sample with all respondents being health workers at the Sukmajaya District Health Center. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between workload and work fatigue. Health workers with a high workload have a tendency of 9.9 times to experience high work fatigue. Every job that requires work that demands completion is in accordance with predetermined standards. However, the existence of excessive work and continuous prolonged work, the negative impact that will arise when workers experience work fatigue is not achieving a predetermined standard or target."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Habibah Sari Melati
"Kebersihan tangan adalah salah satu hal yang penting dalam pengendalian infeksi di rumah sakit. Perawat sebagai lini terdepan layanan kesehatan, memiliki beban kerja yang fluktuatif, juga dituntut memiliki kepatuhan cuci tangan. Rumah Sakit. telah terakreditasi JCI Joint Commission International, dimana keselamatan pasien merupakan fokus utamanya, dan cuci tangan memiliki peranan yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor beban kerja dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan perawat di Rumah Sakit S. Desain penelitiannya adalah potong lintang, dengan 55 sampel pada perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat, Unit Perawatan Intensif dan Unit Hemodialisis. Data diambil dengan cara observasi dan kuisioner, yaitu menggunakan lembar observasi kepatuhan cuci tangan; lembar observasi perilaku. langkah cuci tangan; lembar observasi beban kerja; kuisioner karakteristik demografi; kuisioner pengetahuan; dan kuisioner persepsi. Data dianalisis dengan uji pearson untuk melihat hubungan kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dan uji. tidak berpasangan untuk melihat hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan variabel perilaku, pengetahuan, persepsi, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja. Selanjutnya dilakukan uji regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dengan pengetahuan; dengan persepsi cuci tangan; dengan usia; dengan pendidikan; dan dengan masa kerja. >0,05. Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan cuci tangan adalah perilaku. = 0,00 dan jenis kelamin. = 0,02. Faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku. = 0,00 dan masa kerja. = 0,02. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan: beban kerja, karakteristik demografi usia, pendidikan dan masa kerja. pengetahuan, dan persepsi. Namun ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan perilaku cuci tangan dan dengan jenis kelamin. Faktor yang paling dominan terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku cuci tangan dan masa kerja. Safety meeting/ safety talk dapat dilakukan secara berkala untuk mengatasi kendala dalam kepatuhan cuci tangan perawat.

Hand hygiene is one of the important things in hospital infection control. Nurses who act as the leading line of health services and have. fluctuating workload, are also required to have hygienic hands.. Hospital has been accredited JCI Joint Commission International. where patient safety is the main focus, and where having hygienic hands has. very big role. The purpose of this research is to know the workload factor and other factors related to the hand hygiene compliance of nurses at. Hospital. The research design is cross sectional, with 55 samples on nurses who work in Emergency Department, Intensive Care Unit and Hemodialysis Unit. Data were taken by observation and questionnaire, ie using hand hygiene compliance observation sheet. step hand hygiene behavior observation sheet workload observation sheet questionnaire of demographic characteristics hand hygiene knowledge questionnaire and perception questionnaires. Data were analyzed by pearson test to see the hand hygiene compliance relationship with workload and independent. Test to see the relationship between hand hygiene compliance with behavioral, knowledge, perception, age, gender, education, and working period. Furthermore, multiple linear regression test is also used.
Based on the analysis result, there is no significant relationship between hand hygiene compliance with workload with knowledge with perception with age with education and with working period. 0.05. The variables significantly associated with hand hygiene compliance were behavior. 0.00 and gender. 0.02. The most dominant factors affecting hand hygiene compliance were behavior. 0,00 and working period. 0,02. In this study, there was no relationship between hand hygiene compliance with workload demographic characteristics age, education and working period knowledge and perception. However, there was. relationship between hand hygiene compliance with hand hygiene behavior and gender. The most dominant factors for hand hygiene compliance are hand hygiene behavior and working period. Safety meeting safety talk can be done regularly to overcome obstacles in the hand hygiene compliance of nurse.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yennidar
"Tesis ini membahas tentang analisis beban kerja bidan di Puskesmas dan perhitungan kebutuhan tenaga bidan tersebut dengan menggunakan metode Workload Indicator Staff Needs (WISN) di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Cimahi. Penelitian ini didasari atas permasalahan tenaga kesehatan yang mengalami krisis baik dari segi kuantitas/ jumlah maupun dari segi pendistribusian/ penempatan/ pendayagunaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk perhitungan beban kerja dan perhitungan kebutuhan tenaga, serta kualitatif untuk analisis, dan desain studinya adalah analitik deskriptif. Pengumpulan data melalui penelusuran dokumen, wawancara, dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan rasio WISN 1 pada bidan Puskesmas Cipageranhal ini berarti bahwa beban kerja dan jumlah dalam keadaan seimbang, sedangkan pada Puskemas Melong Tengah didapatkan rasio WISN 4 yang menunjukkan adanya kelebihan tenaga dibandingkan dengan beban kerja yang ada, begitu juga dengan Puskesmas Cimahi Selatan yang mempunyai rasio WISN 3,6. Bidan melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan pelayanan utama, selain itu juga mengerjakan kegiatan penunjang penting, serta di Puskesmas Cipageran dan Puskesmas Melong Tengah ada bidan yang mendapatkan tugas tambahan menjadi bendahara/ pengelola Jamkesmas/JKN.Dinas Kesehatan selaku regulator dalam penempatan bidan mempunyai kebijakan intern terkait pendistribusian bidan Puskesmas.

This thesis discusses the analysis of the workload of midwives in Community Health Centers and the calculation of midwives needs, using the method of Workload Indicator Staff Needs (WISN) in the Community Health Centers Cimahi work area. The research based on the problems of health workers in crisis in terms of both quantity/ number and in terms of distribution/ placement/utilization. This study uses a quantitative method for the calculation of the workload and the calculation of human resources requirements, and also qualitative analysis and design study is a descriptive analytic. Collecting data through document search, interviews, and observations.
The results showed WISN ratio 1 health center midwife Cipageranhal this means that the workload and the amount in balance, whereas the ratio obtained Puskemas Middle Melong WISN 4 which shows an excess of power compared with existing workloads, as well as health centers that have a South Cimahi WISN ratio of 3.6. Midwives carry out the main activities or main service activities, while also working on the important support activities, meanwhile in Cipagera community health centers and Melong Tengah community health centers, we can find that midwives who obtain additional duties as treasurer.,/ manager JAMKESNAS / Health JKN. Dinas Kesehatan as regulator in the placement of midwives have internal policies related distribution center midwives.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Maya Putri S.
"Salah satu komponen penting dalam menghitung kebutuhan tenaga adalah beban kerja. Metode Workload Indicators of Stafing Need (WISN) merupakan metode yang menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja yang sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar beban kerja dengan teknik Time and motion study, kemudian digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga. Penelitian dilakukan di unit rawat inap RSUD Cilincing pada bulan April sampai dengan Mei 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian diperoleh waktu kerja perawat untuk kegiatan produktif sebesar 68.25%. Belum membutuhkan tenaga baru karena dibawah 80% waktu kegiatan produktifnya.
Hasil perhitungan tenaga dengan metode WISN didapatkan jumlah tenaga perawat adalah 22 orang, kelebihan sebanyak 1 orang. Dengan rasio WISN 1.04 menunjukkan jumlah perawat saat ini lebih besar daripada yang dibutuhkan. Dengan formula Ilyas didapatkan kebutuhan tenaga sebesar 22 orang. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar metode perhitungan kebutuhan perawat di unit rawat inap RSUD.

One important component in calculating power requirements is the workload. Workload Indicators of Stafing Need (WISN) method is a method that calculates the need for personnel based on actual workload. This study aims to find out the workload with Time and Motion study technique, then used to calculate the power requirement. The study was conducted at RSUD Cilincing in April to May 2017.
This research is a qualitative research with observation, in-depth interview and document review. The result of this research is nurse work time for productive activity equal to 68.25%. Do not need new workforce because under 80% time productive activities.
The result of power calculation by WISN method got the number of nurses is 22 people, excess of 1 people. The WISN 1.04 ratio indicates the current number of nurses is greater than required. With the formula Ilyas obtained power needs of 22 people. It is expected that this research can be the basis of the method of calculating the needs of nurses in the inpatient unit of RSUD.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonny Halim Gunawan
"Perawat sebagai SDM tenaga kesehatan memberikan kontribusi besar terhadappelayanan kesehatan di rumah sakit dalam hal pelayanan langsung kepada pasien Pelayanan keperawatan Unit Pelayanan Intensif merupakan pelayanan keperawatanyang saat ini perlu untuk dikembangkan di Indonesia sejalan denganperkembangan teknologi dibidang perawatan intensif Oleh karena itu demiefisiensi kebutuhan tenaga dan kompetensi perawat Unit Pelayanan Intensif perludikonsentrasikan Penelitian ini membahas tentang analisa kebutuhan tenagakeperawatan di Unit Pelayanan Intensif RS dr Oen Solo Baru berdasarkan bebankerja.

Nurses as human resources for health also contribute greatly to the health servicesin hospitals and to provide services directly to patients Nursing services atIntensive Care Unit has to be developed along with the technology development Therefore there is a need to concern the effieciency of nurses in term of quantityand competencies This research discussed about the needs analysis nursing staffin the Intensive Care Unit of dr Oen Solo Baru Hospital based on workload."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Lissyahadah
"[Penelitian ini membahas mengenai gambaran beban kerja pegawai di Unit SDM pada RS X. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat gambaran beban kerja pegawai di Unit SDM apakah sudah sesuai standar atau belum. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan metode work sampling oleh kedua informan dimana pelaksana pengamatan mencatat seluruh kegiatan kedua informan tersebut selama jam kerja selama bergantian dengan interval waktu 5 (lima) menit. Untuk menjaga validitas data, peneliti melakukan triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Pengamatan dilakukan selama 7 (tujuh) hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB dengan waktu istirahat 12.00-13.00 WIB. Setelah mengolah hasil pengamatan, didapatkan bahwa beban kerja pada pegawai Unit SDM di RS X mengalami kelebihan (over capacity) dimana beban kerja pada Unit SDM mencapai persentase 83,93% dimana standar beban kerja optimum hanya 80%. Peneliti kemudian melakukan perhitungan kebutuhan pegawai dengan metode WISN yang kemudian didapatkan hasilnya adalah Unit SDM membutuhkan 3 pegawai dimana saat ini pegawai SDM hanya berjumlah 2.

This study examines HRD workload description at X Hospital. The goal of this study is to know the description of HRD workload whether it is compliant or not. The research adopts kualitatif with descriptive analysis methodology. Data collected by using work sampling method to both informants. Work sampling method conducted by recording all activities from both informant during office hours with 5 (five) minutes interval each. To estabilish the validity of data, the researcher conducted triangulation of data sources and triangulation method.
Observations were made during 7 (seven) days starting at 8:00 am to 5:00 pm with time off around 12:00 to 1:00 pm. After processing the results of the observation, it was found that the workload on the employees in the HRD at X Hopital run into over capacity. In this category, the workload on the employees in the HRD reached 83.93% where the optimum standard of workload is only 80%. Researcher conducted an anlysis of the needs of emplyees with WISN Method, and the result is the optimal amount of energy needs in HRD as many as 3 people. HRD has deficiency staff because amount of employee of the HRD are 2 people.;This study examines HRD workload description at X Hospital. The goal of this study is to know the description of HRD workload whether it is compliant or not. The research adopts kualitatif with descriptive analysis methodology. Data collected by using work sampling method to both informants. Work sampling method conducted by recording all activities from both informant during office hours with 5 (five) minutes interval each. To estabilish the validity of data, the researcher conducted triangulation of data sources and triangulation method.
Observations were made during 7 (seven) days starting at 8:00 am to 5:00 pm with time off around 12:00 to 1:00 pm. After processing the results of the observation, it was found that the workload on the employees in the HRD at X Hopital run into over capacity. In this category, the workload on the employees in the HRD reached 83.93% where the optimum standard of workload is only 80%. Researcher conducted an anlysis of the needs of emplyees with WISN Method, and the result is the optimal amount of energy needs in HRD as many as 3 people. HRD has deficiency staff because amount of employee of the HRD are 2 people., This study examines HRD workload description at X Hospital. The goal of this study is to know the description of HRD workload whether it is compliant or not. The research adopts kualitatif with descriptive analysis methodology. Data collected by using work sampling method to both informants. Work sampling method conducted by recording all activities from both informant during office hours with 5 (five) minutes interval each. To estabilish the validity of data, the researcher conducted triangulation of data sources and triangulation method.
Observations were made during 7 (seven) days starting at 8:00 am to 5:00 pm with time off around 12:00 to 1:00 pm. After processing the results of the observation, it was found that the workload on the employees in the HRD at X Hopital run into over capacity. In this category, the workload on the employees in the HRD reached 83.93% where the optimum standard of workload is only 80%. Researcher conducted an anlysis of the needs of emplyees with WISN Method, and the result is the optimal amount of energy needs in HRD as many as 3 people. HRD has deficiency staff because amount of employee of the HRD are 2 people.]
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S62122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Prastyawati
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis jumlah kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tugu Ibu yang akan disesuaikan dengan beban kerja yang ada. Metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN) adalah metode untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja. Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif dan kualitatif yang pengumpulan datanya didapatkan dengan observasi menggunakan teknik work sampling untuk mendiskripsikan pola kegiatan/ beban kerja serta proporsi waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan. Selain itu juga dilakukan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk perhitungan kebutuhan tenaga kerja menggunakan metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN). Hasil dari penelitian didapatkan persentase penggunaan waktu produktif adalah 64,15%. Persentase penggunaan waktu produktif yang sangat tinggi adalah pada shift pagi dan siang yang persentasenya mencapai 84,42%, yang sudah melebihi dari batas standar optimal 80%. Berdasarkan perhitungan dengan metode WISN didapatkan jumlah kebutuhan tenaga 56 orang yaitu dengan rincian yang seharusnya petugas yang bertugas pada shift pagi 22 orang, shift siang 21 orang dan shift malam, 13 orang. Sedangkan tenaga yang ada saat ini adalah 19 orang, sehingga masih kekurangan tenaga sebanyak 37 orang. Dari hasil penelitian ini disarankan untuk menambah atau melakukan mutasi tenaga dari bagian lain serta menyetarakan pembagian tugas untuk setiap shift.

This Reserch was conducted to analyze the number of manpower requarements in Pharmacy Tugu Ibu Hospital to be tailored to existing workload. Workload Indicator Staffing Needs (WISN) Methode is a method for calculating labor requarements based on workload. This study includes a qualitative study into the data collection obtained by observation using work sampling technique to describe patterns of activity / workload and the propoetion of time spent on activities. To obtain secondary data with in-depth interviews and documentary study. As for the calculation of manpower requirements using the Workload Indicator Staffing Needs (WISN). The results of the study found the percentage of productive time is 64,15%. Percentage of very h8igh productive time is the morning and the afternoon shift that percentage reached 84,42%, wich already exceeds the limit of 80% of optimal standads. Based on the calculating method of WISN obtained sum power requirement are 56 people with the details of the supposed officer who served 22 people on the morning shift, 21 people on the afternoon shift and 13 people on the nigt shift. while the current force is 19 people, so there is still a shortage of as many as 37 people. From these results is advisable to increase or transferring personnel from other parts, and results it is advisable to increase or transfering personnel from other parts, and equalize the division of tasks for each shift."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aisyah
"Puskesmas dalam menyelenggarakan berbagai upaya pelayanan kesehatan tidak terlepas dari pelayanan kefarmasian sebagai salah satu penunjangnya dengan apoteker sebagai penanggung jawab. Praktik kerja profesi di Puskesmas bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di Puskesmas; memiliki wawasan, pengetahuan, dan pengalaman praktis dalam melakukan pelayanan kefarmasian di Puskesmas; melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; memiliki gambaran nyata dalam penyelesaian masalah pelaksanaan praktik kefarmasian di Puskesmas; serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain di Puskesmas. Praktik kerja profesi dilaksanakan selama satu bulan yang secara garis besar terdiri atas manajemen perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian. Pada pelaksanaan praktik kerja terdapat tugas khusus berupa studi literatur mengenai efek samping obat program antiretroviral yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Informasi yang diperoleh dari studi literatur digunakan oleh apoteker dalam pemberian informasi obat.

Health center, also known as Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) in Indonesia, is inseparable from the pharmaceutical care as its support system with pharmacist in charge in conducting various healthcare services for society. The aims of internship at Puskesmas were to know about the functions and responsibilities of pharmacist in pharmaceutical practice; to have knowledge and experience about pharmaceutical practice; to learn about strategies and development of pharmaceutical practice; to understand the challenges and their solutions in pharmaceutical practice; and to be able to communicate and interact with other healthcare professionals in Puskesmas. The internship was held for one month which was divided into two sub majors: pharmacy’s managerial and clinical pharmaceutical practice. The spesific assignment in form of literature study about the antiretroviral’s side effect in Cilandak Sub District Primary Health Care in January 2018 he result of the study were needed to support pharmacist on patient counseling.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>