Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marttriadhi Laksana
"Tagline merupakan salah satu elemen pembentuk Brand yang diharapkan dapat memunculkan Brand Awareness terhadap suatu merek I produk. Menurut Kevin Lane Keller (2008) ada enam elemen pembentuk Brand yaitu Memorability, Meaningfulness, Likability, Transferability, Adaptability dan Protecabilty. One HEART merupakan Tagline baru yang dimunculkan oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) dalam membantu memperkenalkan varian produk sepeda motor Honda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan dari elemen pembentuk Brand tersebut. Dari penelitian yang dilakukan terhadap responden yang telah mengetahui Tagline One HEART didapatkan basil bahwa Likeability, Transferability serta Adaptability merupakan tiga faktor yang paling berkorelasi dengan Brand Awareness dan Protectability merupakan faktor dengan korelasi terendah. Penelitian ini juga mendapatkan hubungan yang kuat antara korelasi Brand Awareness dalam memberikan pertimbangan responden untuk melakukan Purchase dan Consumption.

Tagline is one of the Brand-forming elements that are expected to raise brand awareness of a brand I product. According to Kevin Lane Keller (2008) there are six elements forming the Brand Memorability, Meaningfulness, likability, Transferability, Adaptability and Protectability. One HEART is a new tagline that is raised by PT. Astra Honda Motor (AHM) in helping to introduce a variant of Honda's motorcycle products. The study was conducted to determine the dominant factors of the elements which is forming the Brand. From the research which has been conducted on respondents who have known Tagline One HEART showed that Likeability, Transferability and Adaptability are three factors most correlated with Brand Awareness and Protectability a factor with the lowest correlation. This study also gain a strong relationship between the correlation Brand Awareness in giving consideration to the respondent to perform Purchase and Consumption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T44122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Dewantari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Theodora
"Penelitian ini menjelaskan hubungan antara masing-masing elemen dalam komunikasi pemasaran terpadu sebuah merek produk terhadap pembentukan dimensi-dimensi ekuitas mereknya, serta menjelaskan hubungan antar dimensi dalam ekuitas merek produk tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan survei kepada 772 responden target pemasaran produk tersebut. Analisis data menggunakan metode SEM-PLS pada aplikasi SMART PLS 3.0 dan menggunakan analisis uji univariat serta multivariat. Hasil penelitian mengungkapkan advertising, sales promotions, dan word of mouth marketing memiliki pengaruh paling besar secara positif terhadap pembentukan dimensi-dimensi ekuitas merek. Tidak ada variabel komunikasi pemasaran terpadu yang berpengaruh langsung ke brand loyalty, melainkan harus melewati brand awareness, perceived quality, dan brand association. Brand awareness akan mempengaruhi perceived quality, yang kemudian mempengaruhi brand association, dan baru kemudian mempengaruhi brand loyalty.

This study explains the relationship between each element in the integrated marketing communication of a product brand towards the formation of dimensions of its brand equity, also explains the relationship among the dimensions in the brand equity of the product. This research use quantitative method by conduct a survey to 772 respondents of the brands' target consumer. SEM-PLS method on SMART PLS 3.0 application was used to data analysis and tested using univariate and multivariate analysis. The results of the study reveal that advertising, sales promotions, and word of mouth marketing have the greatest influence for positevly form brand equity dimensions. But there is no integrated marketing communication elements that has direct effect on forming brand loyalty, but has to pass through brand awareness, perceived quality, and brand association. Brand awareness will affects perceived quality, which then affects brand association, and at last affects brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Mulyono
"ABSTRAK
Pemahaman awal tentang merek adalah sebuah tanda agar konsumen bisa
membedakan satu produk dengan lainnya, tetapi dalam perkembangannya merek
menjadi hal yang sangat penting karena semakin banyaknya merek dengan
kategori jenis produk yang sama bersaing memperebutkan konsumen yang ada.
Kekuatan sebuah merek memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan,
sehingga setiap perusahaan harus membangun dan memelihara merek, karena
dengan merek yang kuat maka konsumen akan semakin susah untuk
meninggalkan merek tersebut.
Selain itu, perkembangan kehidupan konsumen yang semakin maju, membuat
konsumen merasa waktu yang dimiliki semakin sempit, sehingga mereka
memerlukan segala sesuatu yang praktis dengan tetap memperhatikan
kehigienisan suatu produk.
Produk yang dikemas secara modern dan higienis yang memperhatikan kebutuhan
dan keinginan konsumen akan kepraktisan dan kehigienisan semakin banyak
bermunculan, salah satunya adalah pada kategori seasoning seperti produk terasi.
Terasi MamaSuka adalah produk kategori seasoning yang merupakan produk me
too dari terasi ABC. Terasi MamaSuka adalah salah satu produk dari PT. Jico
Agung yang memiliki market share yang cukup besar setelah terasi ABC. Dalam
kompetisinya dengan terasi ABC, maka PT. Jico Agung sebagai pemegang merek
MamaSuka harus mengelola merek MamaSuka dengan baik, agar semakin kuat
dan bisa mengalahkan terasi ABC.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis brand equity terasi MamaSuka pada
elemen brand awareness, brand association, perceived quality ,dan brand loyalty.
Penelitian ini diadakan di daerah Jakarta, dengan metode pengambilan sampel
Purposive sampling. Sedangkan untuk alat analisis, Skala likert, Skala semantic
differential dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada elemen brand awareness merek
MamaSuka adalah merek kedua yang selalu diingat oleh konsumen setelah ABC.
Pada elemen brand association menunjukkan asosiasi dibuat dari udang asli dan
harganya terjangkau merupakan asosiasi yang paling kuat. Penilaian konsumen
pada perceived quality menunjukkan bahwa terasi MamaSuka dinilai tinggi pada
atribut mudah didapatkan, rasanya enak, dan kualitas terjamin. Analisa brand
loyalty menunjukkan bahwa terasi MamaSuka belum memiliki brand loyalty yang
belum kuat, hal ini tercermin dari bentuk piramida brand loyalty yang mengecil
pada tingkatan liking the brand dan committed buyer.

ABSTRACT
An initial understanding of the brand is a sign that consumers can distinguish one
product to another product. In its development, the brand becomes very important
because brands from the same category of products will compete each other for
getting existing customers.
The power of a brand provides many benefits for the company, so that each
company must build its brand and maintain it. With a strong brand, consumers
will be more difficult to leave the brand.
In addition, the development of more advanced consumer life, consumers don’t
have enough time so they require practically everything and maintaining about
hygienic product.
Products are packaged in a modern and hygienic packaging to the needs and
desires of consumers to be practical and hygienic more and more popping up, one
of which is the seasoning kategori such as fish paste products. In shrimp paste
condiment products, MamaSuka is me too products which is from ABC shrimp
paste. Terasi MamaSuka is one product of the PT. Jico Agung which has huge
market share after ABC shrimp paste. By the competition with ABC shrimp paste,
then PT. Jico Agung as the MamaSuka brand holder must manage MamaSuka
brand so well, to be more powerful and can beat ABC shrimp paste.
The purpose of this study was to analyze brand equity elements condiment of
MamaSuka on brand awareness, brand association, perceived quality, and brand
loyalty. The research was conducted in Jakarta with Purposive sampling method.
As for the analytical tools, researcher Likert scale, semantic differential scale and
descriptive analysis.
The results showed that MamaSuka brand awareness is the second model which is
remembered by the consumer after the ABC’s brand awareness. Brand association
shows made from native shrimp and affordable price which are the most powerful
associations. Consumer ratings on perceived quality showed that MamaSuka
shrimp paste has high rating on easily obtainable attributes, it feels good, and
quality assured. Analysis shows that MamaSuka’s brand loyalty do not have a
strong brand loyalty yet, which is reflected from a pyramid shape of brand loyalty
decreases on the level of liking the brand and committed buyer."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hemas Dewi Arum
"Tren kecantikan berkembang pesat di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia yang diakui sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan pasar kosmetik tercepat dan menjanjikan Tingkat persaingan dalam industri kosmetik tergolong tinggi dan Indonesia adalah pasar dengan penduduk muslim sebanyak 87 2 persen dari total populasi Wardah memiliki angka pertumbuhan lebih dari 80 persen per tahun dengan menggunakan brand ambassador sebagai salah satu strategi yang mampu membangun brand image dan brand awareness Terdapat delapan brand ambassador Wardah yang berasal dari latar belakang profesi sebagai pekerja seni dan merupakan sosok yang inspiratif yaitu Ria Miranda Zaskia Sungkar Ineke Koesherawati Dian Pelangi Dewi Sandra Lisa Namuri Tatjana Saphira dan Tulus Brand ambassador memiliki empat klasifikasi berdasarkan perannya yaitu testimonial endorsement actor dan spokesperson Dengan lima indikator yang menjadi penilaian yaitu transference congruence credibility attractiveness dan power Setidaknya terdapat empat manfaat penggunaan brand ambassador yaitu liputan media merubah persepsi merek menarik pelanggan baru dan menyegarkan kampanye yang ada.

Trend in beauty is growing rapidly around the world including in Indonesia which is recognized as one of the region with the fastest growth and an expected growing cosmetics market The level of competition in cosmetics industry is tight and Indonesia is one of a markets with 87 2 percent muslims from its total population Wardah has a growth rate more than 80 percent per year by using brand ambassador as one of the strategies to build brand image and brand awareness There are eight people brand ambassadors of Wardah who come from professional background as an artist and an inspiring figure They are Ria Miranda Zaskia Sungkar Ineke Koesherawati Dian Pelangi Dewi Sandra Lisa Namuri Tatjana Saphira and Tulus Brand ambassador theory has four classifications based on their roles which are testimonials endorsements actor and spokesperson There are also five indicators used as assessment which are transference congruence credibility attractiveness and power There are at least four benefits of using brand ambassadors like media coverage changing perception of the brand attracting new customers and refreshing an existing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Hananto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irdina Tiara Putri
"Kehadiran media sosial meningkatkan kesempatan pelaku bisnis untuk memasarkan produknya secara lebih kreatif dan inovatif. Peningkatan media sosial juga menghadirkan definisi baru terhadap kemunculan artis di media sosial yang dikenal sebagai Youtuber dan juga Celebgram dalam platform Youtube dan Instagram. Fenomena ini mendorong pemasar untuk melakukan endorsement terhadap influencer di media sosial. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh Youtuber dan Celebgram dalam bentuk interaksi parasosial parasocial interaction yang terjadi antara influencer terhadap followersnya dalam membentuk persepsi dan niat beli konsumen terhadap produk yang di endorse para influencer. Untuk itu, penelitian ini mengembangkan model penelitian yang melihat pengaruh parasocial interaction terhadap brand perception. Model yang dikembangkan kemudian divalidasi menggunakan Structual Equation Modelling SEM , data penelitian didapat dari hasil survey dengan menyebarkan kuesioner kepada wanita berusia 18 hingga 34 tahun. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi bahwa atribut dari PSI yaitu ketertarikan fisik, sosial, dan sikap homofili dapat mempengaruhi persepsi merek dan pada akhirnya mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.

Social media presence increases the chances businesses to market their products in a more creative and innovative way. Increased social media also presents a new definition to the emergence of artists in social media known as YouTuber and also Celebgram in Youtube and Instagram. This phenomenon encourages marketers to make endorsement to Youtuber and Celebgram. This study aimed to determine the effect YouTuber and Celebgram in the form of interaction parasosial parasocial interaction that occurs between the influencer to their followers in shaping consumer perceptions and purchase intentions for the product that was endorsed by the influencers. Therefore, this study developed a research model that saw parasocial interaction effect on brand perception. The models were developed and then validated using structual Equation Modeling SEM , the research data obtained from the survey by distributing questionnaires to women aged 18 to 34 years. The results of this study confirm that the attributes of the PSI that is, physical attractiveness, social and homophile attitude can affect brand perception and in turn encourage consumers to make purchases."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Khairum Nisa
"Aktivitas pemasaran tidak hanya dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan. Saat ini pemerintah kota juga melakukan aktivitas pemasaran dengan melakukan city branding untuk mempromosikan kota mereka. Salah satu upaya yang dilakukan dalam strategi city branding adalah dengan mengangkat event sebagai city brand. Penelitian ini membahas bagaimana sebuah event mampu membangun awareness terhadap city brand serta minat berkunjung. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan pengamatan lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awareness terhadap city brand yang dibangun oleh event pada kota tersebut diperoleh dari adanya peran media yang kerap meliput pelaksanaan event tersebut. Namun di sisi lain kedekatan juga memiliki peran terhadap awareness. Individu yang memiliki kedekatan lebih dengan kota, dengan kata lain memiliki informasi yang lebih banyak, memiliki pandangan yang berbeda tentang city brand kota yang dimaksud. Selanjutnya event yang diselenggarakan mampu membangun minat berkunjung calon wisatawan karena karakteristiknya yang mampu menarik perhatian. Tapi di sisi lain event tersebut kurang mampu membangun minat berkunjung karena dianggap kurang merepresentasikan identitas kota.

Marketing activities are not only for companies to promote their products. Nowadays city government is also doing marketing activities, such as city branding to promote their city. One of efforts made in city branding strategy is to lift the event as a city brand. This study focuses on how an event is able to build awareness of the city brand and visit intention. This research uses constructivism paradigm, qualitative research approach and case study research strategy. Data collection was done through in depth interviews and field observations. The results of this study indicate that the awareness of the city brand that raised by the event was obtained by the role of media that often cover the event. But on the other hand proximity also has a role to awareness. Individuals who have more closeness to the city, in other words have more information, have different views about the city brand city in question. Furthermore, event is able to build interest in visiting potential tourists because of its characteristics that are able to attract attention. But on the other side events are less able to build interest in visiting because it is considered less represent the identity of the city.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Putri Andinta
"Social Media Influencers telah menjadi alat komunikasi pemasaran yang penting karena menawarkan keterlibatan dengan sejumlah besar pembeli potensial dalam waktu singkat dengan biaya lebih rendah daripada iklan tradisional (Evans dkk, 2017 dalam Weismueller dkk, 2020). Pada sisi lain, brand sebagai aset yang paling berharga bagi setiap perusahaan, menggunakan social media influencers untuk dapat menarik partisipasi dari konsumen brand itu sendiri sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan konsumen dalam memfasilitasi keputusan mereka dalam pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan social media influencers dalam membangun brand image dan brand awareness. Menggunakan pendekatan kualitatif, riset berbasis studi pustaka (literature review) ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa cara untuk membangun brand image dan brand awareness melalui social media influencers. Pertama melalui Influencer Identification dan Measurement. Dalam tahap ini, brand akan memilih social media influencers yang tidak hanya memiliki pengaruh yang kuat, melainkan sesuai dengan persona yang ingin brand tersebut tampilkan. Kedua, melalui interaksi Social Media Influencers dengan khalayak. Interaksi oleh social media influencer dilakukan dengan membuat konten yang dapat menarik minat publik dengan menyesuaikan konsep dengan gaya berkomunikasi dan juga keahlian social media influencer tersebut.

Social Media Influencers have become an important marketing communication tool because they offer engagement with many potential buyers in a short period at a lower cost than traditional advertising (Evans et al, 2017 in Weismueller et al, 2020). Apart from that,brand as the most valuable asset for every company, uses social media influencers to attract participation and engagement from consumers to increase consumer trust and confidence in facilitating their purchase decisions. This study aims to analyze the usage of social media influencers to build brand image and brand awareness. Using a qualitative approach, this literature review-based research reveals several ways to build brand image and brand awareness through social media influencers. Firstly, by Influencer Identification and Measurement. At this stage, the brand will choose the social media influencers that have a strong influence and fit with the persona that the brand wants to show. Secondly, by the interaction between social media influencers and their audience. Interaction with the audience will be attractive by adjusting the concept with the social media influencer’s communication expertise."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Choirunnissa
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari gamification elements, yaitu reward elements, challenge elements, points elements, dan enjoyment elements terhadap brand loyalty yang dimediasi oleh customer engagement. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara cross-sectional melalui penyebaran kuesioner kepada responden menggunakan Google Form. Responden yang disasar pada penelitian ini adalah pengguna Shopee yang pernah bermain games Shopee dalam 3 bulan terakhir dengan usia 18-34 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Data yang didapatkan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software Smart PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa challenge elements dan enjoyment elements memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty dengan dimediasi oleh customer engagement. Di sisi lain, customer engagement tidak dapat memediasi pengaruh reward elements dan points elements terhadap brand loyalty.

This study uses a descriptive research design with cross-sectional data collection through distribution questionnaires to respondents using Google Form. The target respondents in this study are the Shopee users that have played Shopee games in 3-month period with age 18 – 34 years old and domiciled in Jabodetabek area. The number of respondents obtained in this study was 163 respondents. The data obtained is processed using Structural Equation Modelling (SEM) method with the help of Smart PLS 3.0 software, The result of this study indicate that only challenge elements and enjoyment elements has a significant influence towards brand loyalty mediated by customer engagement. Customer engagement cant mediate the influence of reward elements and points elements towards brand loyalty.  "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>