Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muchamad Subchan Maghfur
"ABSTRAK
Penyelesaian pekerjaan pengurukan pasir di PT.X pada proyek green field mengalami keterlambatan 40 minggu atau 233% dari jadwal yang telah ditentukan. Keterlambatan pekerjaan ini sangat berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan-pekerjaan lainnya, baik dari aspek pekerjaan konstruksi maupun jadwal kedatangan alat, yang secara tidak langsung juga meningkatkan biaya penyimpanan material akibat tertundanya jadwal pengiriman.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan metode pekerjaan pengurukan pasir berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja waktu pekerjaan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang terdiri atas wawancara terstruktur dan kuisioner yang kemudian diolah secara statistik dengan SPPS 22 serta analisa risiko sesuai PMBOK 2013.
Hasil analisa data menunjukkan terdapat enam (6) faktor risiko yang berkorelasi dan berpengaruh kuat terhadap kinerja waktu pengurukan pasir. Dengan demikian, mengelola faktor - faktor risiko tersebut akan meningkatkan kinerja waktu penyelesaian pekerjaan pengurukan pasir.

ABSTRACT
The completion of sand filling work has delayed 40 weeks or 233% from baseline schedule at PT X. It has given significant impact to others completion activity which are construction and delivery of equipments where incresing storage fee indirectly due to delivery delay.
This study aims to evaluate implementation of sand filling work methodology based on risks factor to increase time performance of sand filling work.
The research methode of this study are interview, conducting quisionare survey, risk analyst refer to PMBOK 2013 and statistic analyst by using SPSS 22 software.
The result of this research are found that there are six (6) risks factor that has strong correlation and influence to time performance of sand filling work. Therefore, managing this risks factor can be increased time performace of completion sand filling work.
"
2016
T45381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiza Pramita Swary
"ABSTRAK
Salah satu wujud eksploitasi sumber daya alam yang semakin marak saat ini adalah pertambangan pasir. Untuk melakukan pertambangan pasir tidak dapat dilakukan secara serta merta, melainkan Negara dalam hal ini adalah pemerintah telah menerapkan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan proses pertambangan tersebut, dengan mempertimbangkan proses pencarian lahan, saat penambangan dan pasca tambang yang dituangkan ke dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan beberapa regulasi lain turunannya. Sebelum melakukan pertambangan pasir, diperlukan pencarian lahan yang tepat sebagai obyek penambangan, dan untuk mendapatkan lahan tersebut berkaitan erat dengan perolehan hak atas tanah yang dapat dilakukan dengan cara peralihan hak atas kepemilikan tanah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif yang bersifat yuridis normatif, sedangkan tipologi yang digunakan yakni eksplanatoris dan preskriptif, untuk jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan teknik analisis data dan pengambilan kesimpulan adalah deduktif pengolahan data penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan kualitatif menghasilkan data deskriptif analitis. Dalam hukum pertanahan, peralihan hak atas tanah dapat dilaksanakan oleh Camat setempat yang ditunjuk oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai PPAT Sementara dalam rangka melayani masyarakat dalam pembuatan akta Jual Beli PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT. Yang dimaksud dengan daerah yang belum cukup terdapat PPAT adalah daerah yang jumlah PPAT-nya belum memenuhi jumlah formasi yang ditetapkan Menteri/Kepala Badan Pertanahan Nasional sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Polemik berkembang yang tidak jarang menimbulkan sengketa berkaitan dengan akta otentik yang dibuat oleh Camat selaku PPAT Sementara, maka dalam tesis ini akan dibahas lebih mendalam tentang wewenang dan tanggung jawab Camat selaku PPAT Sementara terkait akta peralihan hak atas tanah pada lahan pertambangan pasir dengan Studi Kasus Putusan Nomor : 103/Pdt.G/2014/Pn.Jmr.

ABSTRACT
One form of exploitation of natural resources that is increasingly prevalent today is sand mining. To carry out sand mining can not be done immediately, but the State in this case is that the government has implemented policies with regard to the process of mining, taking into account the process of finding land, while mining and post-mining poured into Law Number 4 Year 2009 on Mineral and Coal Mining and some other regulation of derivatives. Before performing the mining of sand, necessary to search for appropriate land as an object of mining, and to acquire the land is closely related to the acquisition of land rights can be done by way of transfer of rights to ownership of land. The method used is research of normative juridical normative, while typology that used is explanatory and prescriptive, to the type of data used is secondary data with data analysis techniques and conclusions are deductive data processing research is qualitative with a qualitative approach produces descriptive data analysis. In the land law, land rights switchover can be implemented by the local Head appointed by the National Land Agency (BPN) as Temporary PPAT, in order to serve the public in a deed Purchase PPAT in areas that are not quite there PPAT. What is meant by areas that are PPAT is not enough number of areas that do not meet the PPAT its formation amount determined by the Minister / Head of National Land Agency as referred to in Article 14 of Government Regulation No. 37 of 1998 on Regulation of Land Deed Officer Position. The polemic develops which often lead to disputes relating to the authentic deed made by Head as Temporary PPAT, the thesis will be discussed more in depth about the authority and responsibilities of Head District as Temporary PPAT related to the deed transfer of land rights on land sand mining with Case Studies Decision Number: 103 / Pdt.G / 2014 / Pn.Jmr.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Hanan
"Secara umum kegiatan reklamasi dapat ditujukan untuk perluasan lahan dan atau untuk perbaikan kondisi lahan yang ada. Bagi suatu wilayah teritorial dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, reklamasi dapat digunakan untuk mengatasi kendala keterbatasan lahan. Reklamasi dapat juga dilakukan di kawasan berair dan lahan yang tidak berguna atau rusak seperti lahan bekas pertambangan, sehingga fungsi lahan tersebut dapat menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat. Area reklamasi ini nantinya dapat dimanfaatkan menjadi lahan pemukiman yang baru, daerah perindustrian, kawasan niaga atau pusat bisnis, kawasan pertanian, kawasan konservasi dan objek wisata. Proyek reklamasi dengan skala yang cukup besar memiliki tingkat kompleksitas dan risiko yang tinggi. Adapun tujuan utama dari kajian ini adalah mengidentifikasi risiko-risiko dominan yang ada pada proyek reklamasi serta melakukan analisis dampak dan penyebabnya yang secara signifikan dapat mempengaruhi terhadap kualitas proyek dan kinerja waktu, kemudian hasilnya akan dievaluasi untuk menentukan tingkatan dan peringkat masing-masing risiko sehingga dapat ditentukan cara penanganan, tindakan dan rekomendasi terhadap risiko-risiko tersebut. Dengan melakukan manajemen risiko ini maka diharapkan proses pengadaan dan pelaksanaan proyek reklamasi dapat dilaksanakan dengan waktu yang efisien dan dengan kualitas pekerjaan yang baik.

In general, reclamation activities can be aimed at expanding land and or improving existing land conditions. For a territorial area with a high population density, reclamation can be used to overcome the constraints of limited land. Reclamation can also be done in watery areas and useless or damaged land such as ex-mining land, so that the function of the land can be better and more beneficial. The reclamation area can be utilized as a new residential area, industrial area, commercial area or business center, agricultural area, conservation area and tourist attraction. A large-scale reclamation project has a high level of complexity and risk. The main objective of this study is to identify the significant risks that contained in the reclamation project and to conduct an analysis of the impacts and causes that can significantly affect the quality of the project and time performance, then the results will be evaluated to determine the level and ranking of each risk so that it can be determined how to handle, act and manage these risks. By doing this risk management, it is expected that the procurement of reclamation projects can be carried out with more efficient time, and with good quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Kusumo Wijayanto
"ABSTRAK
Perkembangan infrastruktur jalan dan jembatan di Indonesia semakin pesat, memiliki risiko yang tinggi. Namun perkembangan di dunia infrastruktur tidak diimbangi dengan percepatan pembebasan lahan sehingga berdampak pada keterlambatan kinerja proyek. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi terhadap proses pengadaan lahan di Kementrian Pekerjaan Umum Bina Marga sehingga dapat meningkatkan kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan melalui metode analisa risiko berbasis PMBOK 2013 yang selanjutnya diolah menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk mengetahui faktor risiko dominan. Hasil yang didapat berupa tindakan prefentif dan korektif yang tepat dalam menangani risiko yang terjadi serta analisa stakeholder pada proses pengadaan lahan.

ABSTRACT
The development of road and bridge has been increasing in Indonesia which has high risk. However, this development is not mathced by an increase in land acquisition that have an impact on delays in project performance. It requires an evaluation of the process of land acquisition to improve project performance. This research conducted through a risk analysis method based on PMBOK 2013, which processed using the Structural Equation Modelling (SEM) to determine the dominant risk factors. Results are preventive and corrective actions are appropriate in addressing the risk that occur as well as stakeholder analysis in the process of land acquisition."
2016
T47196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Kusumo Wijayanto
"ABSTRAK
Perkembangan infrastruktur jalan dan jembatan di Indonesia semakin pesat, memiliki risiko yang tinggi. Namun perkembangan di dunia infrastruktur tidak diimbangi dengan percepatan pembebasan lahan sehingga berdampak pada keterlambatan kinerja proyek. Untuk itu diperlukan suatu evaluasi terhadap proses pengadaan lahan di Kementrian Pekerjaan Umum Bina Marga sehingga dapat meningkatkan kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan melalui metode analisa SPSS dan deskriptif untuk mengetahui faktor risiko dominan. Hasil yang didapat berupa tindakan prefentif dan korektif yang tepat dalam menangani risiko yang terjadi serta analisa stakeholder pada setiap proses pengadaan lahan.

ABSTRACT
The development of road and bridge has been increasing in Indonesia which has high risk. However, this development is not mathced by an increase in land acquisition that have an impact on delays in project performance. It requires an evaluation of the process of land acquisition to improve project performance. This research conducted through a risk analysis, using SPSS and descriptive analysis to determine the dominant risk factors. Results are preventive and corrective actions are appropriate in addressing the risk that occur as well as stakeholder analysis in the process of land acquisition. "
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Susanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Archivito Aryo Santoso
"Kurangnya perhatian terhadap prosedur yang tepat dalam sistem perencanaan dan pengendalian adalah salah satu penyebab utama keterlambatan banyak proyek. Dalam Proyek Eksplorasi Lapangan Gas di Papua Barat, keterlambatan adalah salah satu masalah utama yang terjadi. Keterlambatan proyek selama periode pengeboran eksplorasi menyebabkan banyak kerugian terutama terkait dengan keterlambatan dalam periode monetisasi lapangan gas tersebut, sedangkan durasi kontrak bagi hasil produksi untuk lapangan gas tersebut dengan pemerintah Indonesia tidak dapat diperpanjang dalam waktu dekat.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pengembangan prosedur perencanaan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja waktu proyek pengeboran sumur gas di Lapangan Gas XYZ dengan menggunakan sistem keilmuan manajemen proyek berdasarkan PMBOK 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis risiko menggunakan studi kasus operasi pengeboran eksplorasi Lapangan Gas XYZ dan juga survei untuk menentukan risiko dominan yang dapat memengaruhi kinerja waktu proyek. Selanjutnya, tindakan preventif dan korektif akan dirancang dan direkomendasikan untuk mengembangkan prosedur proyek pengeboran sumur gas sehingga kinerja waktu dapat ditingkatkan.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga aspek yang diperlukan untuk pengembangan perencanaan dan pengendalian prosedur proyek pengeboran sumur di lapangan gas XYZ; sistem manajemen risiko proyek yang diterapkan pada semua fase siklus hidup proyek, penerapan Project Management Software dan dimasukkannya analisis risiko komunikasi proyek dalam sistem manajemen risiko proyek. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada ABC Co. selaku kontraktor yang mengelola Lapangan Gas XYZ dalam menentukan dan melakukan peningkatan kinerja operasi pengeboran dan penyelesaian sumur pengembangan dan juga sumur produksi yang akan dilakukan di masa depan.

Lack of attention to proper procedures in the planning and controlling system is one of the main causes of delay of many projects. In the exploration project of gas field in West Papua, delay is one of the main problems that occur. Project delays during the exploration drilling period caused many losses mainly related to delays in the monetization period of the gas field, while the duration of the production sharing contract for the gas field with the Indonesian government cannot be extended in the near future.
This research was conducted to provide development of the project planning and control system procedures for to improve the time performance of gas wells drilling projects on the XYZ Gas Field by using project management scientific principles based on the PMBOK 2017. The method used in this research is a risk analysis using a case study of XYZ Gas Field exploration drilling operations and also a survey to determine the dominant risk that can affect time performance of the project. Furthermore, preventive and corrective actions will be designed and recommended to develop the well drilling project procedures so that time performance can be improved.
The results in this research indicate that there are three aspects needed for the development of planning and controlling procedures of well drilling projects in the XYZ gas field; the project risk management system that is applied to all phases of the project life cycle, the application of a project management software and inclusion of project communication risk analysis in the risk management system. The results of this study can provide input to ABC Co., the contractor managing the XYZ Gas Field in determining and making improvements to the performance of the drilling operation and completion of the development well and also the production well that will be carried out in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Thurisina Choliq
"Inversi seismik deterministik telah dilakukan dengan menggunakan data PSTM di Lapangan Coki, Cekungan Kutai. Konsentrasi dari studi ini adalah zona Utama dengan kedalaman kurang lebih 3 km yang merupakan zona dengan akumulasi gas terbanyak. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ekstensi dari batupasir di Zona Utama dengan menggunakan metode klasifikasi lithoseismic berdasarkan input dari hasil inversi seismik deterministik mengingat kontribusi seismik untuk pengembangan zona Utama sangat kecil sebelumnya dikarenakan resolusi yang terbatas. Studi kelayakan fisika batuan menunjukkan bahwa untuk Zona Utama, kandungan fluida gas dan air sudah tidak bisa dipisahkan lagi di crossplot P-Impedance vs Poisson’s Ratio. Sedangkan untuk pemisahan litologi batupasir dan batulempung secara umum masih bisa dipisahkan terutama untuk batupasir dengan kualitas bagus. Dengan menggunakan cube P-Impedance dan Poisson’s Ratio hasil seismik inversi sebagai input, klasifikasi lithoseismic dilakukan untuk memisahkan batupasir dan batulempung. Hasil akhir dari proses ini adalah sand probability cube. Sand probability cube ini selanjutnya diinterpretasi dan digunakan untuk memprediksi ekstensi dari sand di zona Utama. Hasil interpretasi menemukan beberapa target baru di daerah dimana tidak ada kontrol dari sumur dan amplitudo seismic tidak menunjukkan karakteristik khusus. Berdasarkan hasil interpretasi ini optimalisasi trayektori dan desain beberapa sumur dilakukan.

Deterministic seismic inversions were performed using PSTM (Pre-stack time migration) data in the Coki field, Kutai Basin. The study concentrated on the Peciko Main Zone (~3 km burial depth) which is the main gas producing interval of the field. The main objectives of this project were to identify and map sand and possibly to define new targets for future development wells. Until 2012, seismic data had little contribution to well planning for this interval since their resolutions are poor and the seismic images only show the thick packages of stacked reservoirs. A rock physics feasibility study on P-impedancevs. Poisson’s Ratio crossplot showed that water and gas sands overlap each other significantly, meanwhile sand are discriminated from shale in particular for good quality sand. Lithoseismic classification is done using inverted P-impedance and Poisson’s Ratio to discriminate sand from shale. The final result is sand probability cube. Sand probability cube is then interpreted and used to define possible extension of sand limit for Main Zone.The final interpretation discovered several new targets where there is no well control and the seismic amplitudes didn’t show any distinctive characteristics. Then well trajectories are optimized using defined sand extension in order to better target the reservoir.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Hendry
"Studi tentang konflik tanah ini dilakukan terhadap program pembangunan
perkebunan pola kemitraan antara PT. Gatra Kembang Paseban dengan masyarakat di
Mersam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup pekebun rakyat
menjadi lebih baik. Masyarakat menyerahkan tanahnya kepada perusahaan untuk
dibangun kebun kelapa sawit. Sementara itu, perusahaan selain membangun kebun,
juga berkewajiban untuk membantu petani dalam alih teknologi, pengolahan dan
pemasaran hasiI. Namun, kenyataannya program ini sampai kini belum dapat
mencapai tujuan tersebut.
Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang dihadapi diantaranya
terlambatnya proses konversi lahan, membengkaknya biaya pembangunan dan
pemeliharaan kebun, dan pemahaman konsep kemitraan yang belum sama antara
petani dengan perusahaan dan pemerintah. Adapun yang menjadi kajian disini adalah
masalah konflik tanah.
Untuk memahami bagaimana konflik tanah tersebut terjadi, dilakukan suatu
kajian mengenai teori-teori tentang konflik yang dibangun oleh para sosiolog seperti
Marx, Simmel, Coser dan Dahrendorf. Menurut Coser, konflik adalah suatu
petjuangan diantara dua atau lebih kelompok terhadap nilai, status, kekuasaan dan
sumber daya yang langka. Kontlik yang teijadi dibedakan atas dua yaitu konflik yang
bersifat manifest dan konflik yang bersifat laten. Konflik yang bersifat manifest ini
dibedakan pula menjadi konflik yang terbuka dan ada pula yang tertutup. Dalam
konflik yang bersifat manifest ini, dapat dilihat lamanya konflik tersebut berlangsung,
dan kerasnya konflik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun
pertimbangannya adalah konflik tanah yang terjadi antara perusahaan perkebunan dengan masyarakat hanya dapat diketahui melalui penelusuran kembali proses
terjadinya konflik dengan mewawancarai pihak-pihak yang terlibat konflik. Untuk
mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai konflik yang terjadi, digunakan
informan kunci. Kemudian dengan metode pengumpulan data snowlball sampling
didapat responden berikutnya.
Dari penelitian dilapangan diketahui bahwa konflik tanah dalam
pembangunan perkebunan pola kemitraan di Mersam ini telah berlangsung sejak awal
pembangunan tahun 1994 sampai sekarang dengan berbagai macam bentuk, intensitas
dan kualitasnya. Konflik tersebut terjadi selain antara perusahaan dengan masyarakat,
juga terjadi antara masyarakat dengan masyarakat. Konflik tanah antara perusahaan
dengan masyarakat meliputi hilangnya lahan petani yang telah diserahkan untuk
dibangun kebun kepada perusahaan, berkurangnya lahan yang akan diterima petani
diluar potongan 30 %, penggusuran kebun karet rakyat walaupun tidak ikut program,
kelemahan administrasi pemsahaan mengenai data pemilik dan luas lahannya
sehingga terjadi perbedaan data antara data awal, data ekspose dan data topografi.
Sementara konflik diantara masyarakat meliputi konflik dalam keluarga yaitu tidak
adanya kesepakatan dalam keluarga untuk ikut PIR Kernitraan, pembagian tanah yang
tidak adil, diantara anggota keluarga, terjadinya jual beli tanah keluarga sementara
pembagian tanah diantara anggota keluarga belum jelas/selesai, penguasaan tanah
keluarga cenderung oleh salah seorang anak, dan konflik tanah karena penggunaan
nama anggota keluarga atau orang lain untuk mendaftarkan tanah. Selain itu konflik
tanah antara masyarakat dengan masyarakat meliputi konflik tanah yang terjadi
karena tumpang tindihnya lahan, kontlik tanah karena penjualan sebidang tanah yang
berulang-ulang, konflik tanah karena pembukaan hutan. Hingga tahun ke- 7 ini,
petani belum mengetahui dimana kebun yang akan menjadi milik mereka.
Dari hasil temuan dilapangan tersebut dan kemudian dianalisa secara kualitatif
dapat disimpulkan bahwa konflik tanah pada pembangunan perkebunan kelapa sawit
PT. Gatra Kembang Paseban tersebut disebabkan oleh masalah pengadministrasian
tanah yang kurang baik, makin terbatasnya tanah hutan yang dapat dibuka, dan
munculnya kesadaran masyarakat akan hak atas tanah. Bila dilihat dari waktu
terjadinya konflik maka dapat dikatakan konflik telah berlangsung lama. Hal ini
terjadi karena tidak adanya pemimpin formal maupun informal yang mampu
menyelesaikan konflik, sulitnya tercapai kesepakatan pemecahan masalah diantara
pihak-pihak yang berkonflik, banyaknya tujuan dan kepentingan pihak-pihak yang
berkonflik. Selain itu bila dilihat dari intensitas terjadinya kontlik maka dapat
dikatakan bahwa konflik tersebut relatif keras, karena adanya keterlibatan emosional,
tidak realistisnya konflik, dan adanya ketidaksamaan dalam penguasaan tanah."
2001
T2487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardina Kusumawati
"Setiap aktifitas selalu berinteraksi dengan bahaya dan risiko bagi keselamatan. Data statistik tahun 2009, didapatkan bahwa tingkat kesalahan yang tertinggi adalah kejadian tumpahan BBM sebanyak 55 kali sehingga perlu dikaji lebih jauh lagi faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan kejadian tumpahan BBM pada proses loading di Filling Shed Depot X. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan studi survei deskriptif. Informan dalam penelitian adalah pengawas Filling Shed, AMT1, SDM dan AMT2. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Dari hasil penelitian ditemukan pada faktor kerja meliputi jam kerja yang sangat padat sehingga melebihi batas jam kerja untuk memenuhi minimum rit yang telah ditetapkan. Waktu istirahat juga tidak cukup. Minimnya training keterkaitan dengan prosedur loading BBM di Filling Shed yang menyebabkan kesalahan petunjuk yang ada. Dengan mengoptimalisasikan training yang telah diberikan perlu diadakan safety talk setiap pergantian shift agar awak mobil tangki dapat termotivasi sebelum melakukan pekerjaannya. Faktor pengawasan ini tidak menjadi efisien karena petugas tersebut tidak mendampingi awak mobil tangki saat pengisian di Filling Shed.

Safety hazards and risks closely interact in any activities. Statistical data in 2009 showed that the highest level of error is the incident of fuel oil overflow i.e. 55 times that needs to be reviewed further what factors relating to that incident. The main purpose of this research is to detect factors that impact the fuel oil overflow incident during loading process at Filling Shed Depot X. Type of the research used qualitatif with descriptive survey study. Informant in this research is the employee on duty of Filling Shed, AMT1, SDM and AMT2. Data collection technique is taken through detailed interview, observation, and document analysis. The result of the research, it is found out the working factor involving tight working hours that exceed the standard working hours to achieve the minimum set rate. And also not enough time to take a rest. A lack of training relating to fuel oil loading procedure at Filling Shed causing heedless of the existing direction. With optimizing given training it needs to conduct safety talk at any shift change in order that the fuel oil tank truck crew can be motivated prior to performing job. Supervision factor can not be efficient since the employee on duty is not closely supervise the crew during fuel oil filling at the Filling Shed."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30821
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>