Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62232 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inez Kusuma Dewandani
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas bagaimana konsumen dalam melakukan pemilihan merek memiliki kriteria tertentu yang dianggap sesuai dengan kepribadian miliknya. Hal ini yang membuat penulis menjadikan konsumen Starbucks sebagai subjek yang diamati. Pemilihan subjek ini didasarkan pada realita bahwa banyak konsumen yang tetap setia terhadap merek Starbucks, di saat semakin banyak kedai kopi yang bermunculan dan memiliki harga jauh di bawah Starbucks. Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok tertentu memilih Starbucks bukan karena atribut, melainkan nilai emosional yang dianggap dapat merefleksikan kepribadian mereka.
Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan proses pemilihan merek oleh konsumen Starbucks, terkait dengan kepribadian yang mereka miliki. Jenis penulisan ini adalah deskriptif, dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari jurnal ilmiah, artikel di internet, dan laporan terdahulu yang berkaitan dengan konsep kepribadian konsumen, kepribadian merek, dan pemilihan merek. Pada tulisan kali ini, penulis menemukan bahwa konsumen yang menyukai merek Starbucks adalah orang yang memiliki kepribadian agreeableness (A), dengan karakteristik baik, lembut, dan menyukai interaksi dengan orang lain. Hal tersebut dikarenakan, mereka yang mempunyai kepribadian agreeableness memilih Starbucks karena pelayanan-nya yang ramah, baik, dan bersahabat, atau sesuai dengan kepribadian merek sincerity. Meskipun pada akhirnya kepribadian merek (brand personality) bukan menjadi hal utama konsumen dalam memilih merek tertentu (brand preference), namun kepribadian merek yang sesuai dengan kepribadian konsumen (personality) dapat membuat konsumen mencintai merek tertentu.

ABSTRACT
This paper discuss about consumer?s criteria before choosing a brand that perceived match with their personality, by analyzing Starbucks consumer. Selection of this subject is based on reality that many consumers remain loyal to Starbucks, while there are so many new coffee shops out there that cheaper than Starbucks. It shows that certain groups of people choose Starbucks not only because of brand?s attribute, but the emotional value that reflect their personalities.
The main objective of this paper is to describe the process of selecting the Starbucks brand by Starbucks consumers that related with their own personality. This is a descriptive paper that used secondary data derived from scientific journals, online articles, and previous reports related with personality, brand personality, and brand preference concept. In this paper, author found that consumers who like Starbucks as a brand is tend to have agreableness personality (A), which have good, and gentle characteristics, and really appreciate the interaction with other people. That is because, the agreeableness consumer tend to choose Starbucks because of its friendly and good service, or in accordance with the sincerity brand personality. Although in the end of brand preference process the brand personality is not the main thing that highlighted by consumer, but by having a strong brand personality that suit with consumer?s personality really can help the brand to be loved by its consumer.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Endatetha
"Penggunaan selebriti sebagai juru bicara bagi perusahaan menjadi metode periklanan yang umum Alasan mengapa iklan yang dibintangi oleh selebriti menjadi terkenal adalah karena pengiklan percaya bahwa pesan yang disampaikan oleh individu yang dikenal konsumen akan lebih mendapatkan perhatian bagi beberapa konsumen Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dimensi kredibilitas endorser terhadap sikap konsumen pada iklan merek dan minat beli Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non probability sampling bagi responden yang berada di wilayah Jabodetabek Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kredibilitas endorser attractiveness dan trustworthiness mempengaruhi sikap konsumen terhadap iklan merek dan minat beli.

The use of celebrity endorser as a spokespeople to be a prominent method of advertising. The reason of using the popularity of celebrity in advertising isis advertiser rsquo s belief that messages delivered by well -known figure attract more attention for some consumer. This research is conducted to analyze influence of endorser credibility to consumer attitude towards advertisement, brand and purchase intention. The research uses quantitative approach with non-probability sampling method for respondent live in Jabodetabek area. The result shows that dimension of credibility endorser (attractiveness and trustworthiness) are affecting attitude towards advertisement, brand and purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya Monazella
"Dengan meningkatnya jumlah ritel di Indonesia, pasar modern dituntut memiliki keunggulan kompetitif untuk dapat bersaing. Pop-up store experience menjadi salah satu strategi marketing yang ditujukan untuk meningkatkan willingness to pay dan brand loyalty konsumen. Willingness to pay dan brand loyalty tidak hanya dipengaruhi oleh pop-up store experience, namun juga oleh perceived uniqueness, scarcity, dan hedonic shopping value yang merupakan karakteristik dari pop-up store experience. Penelitian ditujukan untuk menganalisis pengaruh pop-up store experience terhadap willingness to pay dan brand loyalty konsumen dengan mempertimbangkan perceived uniqueness, scarcity, dan hedonic shopping value. Sampel penelitian ini adalah penduduk Jabodetabek yang termasuk dalam usia angkatan kerja dan mengetahui adanya jenis toko berupa pop-up store. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Penelitian ini membuktikan pengaruh yang signifikan antara pop-up store experience dengan perceived uniqueness, scarcity, hedonic shopping value, dan willingness to pay secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari pop-up store experience terhadap brand loyalty secara langsung, kecuali variabel tersebut dimediasi oleh perceived uniqueness, scarcity, dan hedonic shopping value.

As the number of retailers in Indonesia increases, modern markets are demanded to have competitive advantages to be able to compete. Based on this condition, pop-up store experience become one of the marketing strategies that is aimed to increase consumers willingness to pay and brand loyalty. Consumers willingness to pay and brand loyalty does not just affect by pop-up store experience, but also with perceived uniqueness, scarcity, and hedonic shopping value which is also the characteristics of pop-up store experience. Therefore, this study aims to see the effect of pop-up store experience on consumers willingness to pay and brand loyalty with the consideration of perceived uniqueness, scarcity, and hedonic shopping value. Respondents of this study are Indonesian citizen who live in Jabodetabek, in the age of working labor, and have heardabout pop-up store before. This research is using Structural Equation Modeling (SEM) to process the data. The findings suggest factors that affected by pop-up store experience both directly and indirectly are perceived uniqueness, scarcity, hedonic shopping value, and willingness to pay. This study does not find any direct effect from pop-up store experience on brand loyalty, unless this variable is mediated by perceived uniqueness, scarcity, and hedonic shopping value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Alvani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah brand experience dapat memprediksi brand loyalty melalui brand trust pada konsumen lansia. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang melibatkan 390 konsumen lansia yang mengisi kuesioner. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa brand experience secara signifikan memprediksi brand loyalty, baik tanpa maupun melalui peran brand trust partial mediation . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa brand trust berperan secara sigifikan dalam memprediksi hubungan antara brand experience terhadap brand loyalty. Hal ini berarti konsumen lansia lebih menganggap pengalaman menggunakan produk dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap produk tersebut.

The aim of this study is to examine if brand experience could predicted older adult consumers rsquo loyalty towards a brand through brand trust. This cross sectional study involved 390 older adult consumers of a mineral water who filled in a set of self report questionnaire. Mediation analysis suggested that brand experience was significantly predicting brand loyalty, either directly or indirectly, suggesting partial mediation. This result then implied that experience using a brand was enough to keep older adult consumers rsquo loyalty on that brand."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kautsar
"Komunitas pengguna bus TransJakarta adalah fenomena unik di Jakarta, karena bertentangan dengan teori consumer engagement. eWOM dan citra merek diprediksi mampu meningkatkan consumer engagement pengguna bus TransJakarta. Partisipan adalah pengguna rutin TransJakarta yang memiliki akun sosial media (n=122). Penelitian field experiment dengan desain 2( eWOM teks dan eWOM teks gambar) x 2(citra merek positif dan non citra merek) desain faktorial. Kelompok partisipan mendapatkan eWOM gambar dan kelompok eWOM teks gambar mengenai bus TransJakarta serta ada tambahan salience mengenai citra merek bus TransJakarta.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh variasi eWOM terhadap consumer engagement nilai F(1,122) = 1,791, p>0,05 yang berarti tidak ada efek pengaruh dari variasi eWOM (teks dan teks gambar) terhadap consumer engagement. Efek moderasi yang diduga bisa muncul dari variabel citra merek ternyata tidak menunjukkan signifikansi dalam analisa hasil penelitian, nilai F(1,122) = 1,257, p>0,05 menunjukkan moderator citra merek tidak dapat menguatkan ataupun melemahkan pengaruh variasi eWOM terhadap consumer engagement.

Busway bus user community is a unique phenomenon in Jakarta, because this phenomenon contradictive with consumer engagement theory. eWOM and brand image predicted to increase consumer engagement bus of TransJakarta users. Participants are bus of TransJakarta users who have social media accounts (n=122). Field experiment research design with 2 (eWOM text and eWOM text images) x 2 (positive brand image and non-image brand) factorial design. Groups of participants get eWOM text and eWOM text images on bus of TransJakarta and salience of the brand image bus of TransJakarta.
The results showed value of F (1,122) = 1.791, p> 0.05, which means there is no effect of the influence of variations eWOM (text and text images) to consumer engagement. Moderating effects that allegedly could arise from the brand image variables did not show significance in the analysis of the research results, the value of F (1,122) = 1.257, p> 0.05 indicates moderator brand image can not strengthen or weaken the effect of variation eWOM to consumer engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T45216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Putri Aprilia
"Seiring berjalannya waktu, persaingan antara perusahaan transportasi online di Indonesia semakin sengit. Perusahaan saling berlomba dalam meningkatkan keterikatan merek kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bahwa brand attachment tidak hanya mempengaruhi perilaku positif (brand loyalty) saja, tetapi juga perilaku negatif (oppositional brand loyalty), seperti trash-talking, schadenfreude, dan anti-brand actions pada industri ride-hailing di Indonesia, seperti Go-Jek dan Grab. Metode purposive sampling digunakan untuk penelitian ini dengan 357 responden dan dianalisis menggunakan structural equation modeling (SEM).
Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa brand attachment memiliki pengaruh terhadap brand loyalty, trash-talking, dan anti-brand actions namun tidak pada schadenfreude. Selanjutnya, variabel moderasi attachment anxiety meningkatkan hubungan antara brand attachment dengan trash-talking dan anti-brand actions sedangkan attachment avoidance tidak memoderasi hubungan tersebut. Implikasi manajerial serta rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dibahas dalam penelitian ini.

Over time, competition between online transportation companies in Indonesia is increasingly fierce. Companies compete with each other to increase brand attachment to consumers to get higher profits. This study aims to understand that brand attachment not only affects positive behavior (brand loyalty), but also negative behavior (oppositional brand loyalty), such as trash talking, schadenfreude, and anti-brand actions in the ride-hailing industry in Indonesia, such as Go-Jek and Grab. The purposive sampling method was used for this study with 357 respondents and analyzed using structural equation modeling (SEM).
The findings of this study reveal that brand attachments have an influence on brand loyalty, trash-talking, and anti-brand actions but not on schadenfreude. Furthermore, the attachment anxiety moderation variable increases the relationship between brand attachment and trash-talking and anti-brand actions while attachment avoidance does not moderate the relationship. Managerial implications and recommendations for further research are discussed in this study.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhisma Diwangkara
"Konsumsi kopi di Indonesia naik empat kali lipat sejak tahun 1990 dan generasi muda seperti milenial dan Gen-Z di Indonesia mulai berpindah dari mengonsumsi teh ke mengonsumsi kopi. Peristiwa ini telah menyebabkan revolusi industry kopi di Indonesia dengan bermunculannya berbagai macam merek kopi grab-n-go. Penelitian ini fokus kepada satu merek kopi grab-n-go yaitu Kopi Kenangan. Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari keterikatan emosional konsumen Indonesia dengan Kopi kenangan terhadap consumer-based brand equity dari Kopi Kenangan. Penilitian ini menggunakan model penelitian yang menggambarkan hubungan antara keterikatan emosional konsumen terhadap berbagai layanan media sosial dan consumer-based brand equity melalui kredibilitas merek dan kepuasan konsumen. Sebanyak 150 responden valid berhasil dikumpulkan melalui metode convenience sampling. Hasil dari penelitian ini membuktikan hubungan dari keterikatan emosional konsumen dengan sebuah merek terhadap consumer-based brand equity yang di mediasi oleh kredibilitas merek dan kepuasan konsumen dengan menganalisis data menggunakan PLS-SEM. Penelitian ini mengimplikasikan dan memberikan saran kepada merek kopi grab-n-go lainnya untuk meningkatkan consumer-based brand equity mereka dengan memperbesar kredibilitas merek, kepuasan konsumen, dan keterikatan emosional dengan sebuah merek.

Coffee consumption in Indonesia have quadrupled since 1990 and younger generations like millennials and Gen-Z are increasingly switching from tea to coffee consumption. This has led to the revolution of the coffee industry in Indonesia with the emergence of the so-called “grab-n-go” coffee shops. This research focuses one brand of grab-n-go coffee which is Kopi Kenangan. The purpose of this research is to investigate the effect of Indonesian consumers’ emotional brand attachment with Kopi Kenangan towards the consumer-base brand equity of the brand. This research utilizes the framework that depicts the relationship between consumers’ emotional attachment to social media brands and its consumer-based brand equity through brand credibility and consumer satisfaction. A total of 150 valid respondents were collected through a convenience sampling method. The result of this research proves the relationship between emotional brand attachment and consumer-based brand equity but is significantly mediated by brand credibility and consumer satisfaction by analyzing the data using PLS-SEM. This study implies and makes suggestions for other grab-n-go coffee brands to improve their consumer-based brand equity by enhancing brand credibility, consumer satisfaction, and emotional brand attachment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Dhiya Dharanathi
"Kecocokan seorang konsumen dengan suatu merek dapat mendorong keterikatan konsumen dengan merek tersebut, yang kemudian mengarahkan pada beberapa perilaku konsumen. Skripsi ini membahas tentang peran dari ideal self-congruence terhadap emotional brand attachment, compulsive buying, brand loyalty, dan external trash-talking. Selanjutnya, skripsi ini juga membahas peran dari emotional brand attachment terhadap beberapa perilaku konsumen yang terdiri dari compulsive buying, brand loyalty, dan external trash-talking dengan objek penelitian pada produk-produk fashion.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian conclusive-descriptive dan single-cross sectional. Kriteria responden adalah pria dan wanita dengan usia 17 tahun ke atas yang memiliki satu atau beberapa merek fashion favorit dan pernah melakukan pembelian produk dari merek favoritnya dalam satu tahun terakhir. Kuesioner disebarkan melalui google form, dengan total 208 responden yang didapatkan, dan pengolahan datanya dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software Lisrel 8.51.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideal self-congruence mempengaruhi emotional brand attachment dan brand loyalty, tetapi tidak mempengaruhi compulsive buying dan external trash-talking secara langsung. Selain itu, dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa emotional brand attachment berpengaruh positif terhadap compulsive buying, brand loyalty, dan external trash-talking.

The congruence of a consumer with a brand can encourage consumers engagement with the brand, which then leads to some consumer behavior. This study discusses the role of ideal self-congruence on emotional brand attachment, brand loyalty, compulsive buying, and external trash-talking. Furthermore, this study also discusses the role of emotional brand attachment on several consumer behaviors such as compulsive buying, brand loyalty, and external trash-talking with fashion products as the object of research.
This study used conclusive-descriptive and single-cross sectional research designs. The criteria of respondents were men and women aged 17 years and over who has one or several favorite fashion brands and had purchased products from their favorite brands in the past year. The questionnaire was distributed through google form, with a total of 208 respondents obtained, and the data processing was done by using Structural Equation Modeling (SEM) with Lisrel 8.51 software.
The results showed that ideal self-congruence affects emotional brand attachments and brand loyalty but does not directly affect compulsive buying and external trash-talking. In addition, the study also found that emotional brand attachment has a positive effect on compulsive buying, brand loyalty, and external trash-talking.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Dyah Rahmayanti
"Generasi milenial dikatakan memiliki tingkat brand loyalty yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa konsep brand loyalty masih menjadi isu penting dalam kegiatan pemasaran. Penelitian terhadap anteseden dari brand loyalty telah banyak dilakukan, salah satu faktor tersebut adalah consumer-brand identification (CBI), yang juga merupakan faktor dari brand advocacy. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana brand anthropomorphism, consumer-brand engagement, consumer skepticism, dan brand prestige memengaruhi consumer-brand identification, dengan fokus pada industri apparel dan footwear. Dengan menggunakan purposive sampling, model teoritis yang diusulkan diuji menggunakan metode structural equation modelling (SEM) pada data yang dikumpulkan dari 400 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menjadi lebih terlibat dalam personal consumer-brand engagement dan menganggap suatu brand sebagai lebih bergengsi meningkatkan consumer-brand identification, dan consumer skepticism towards ads yang lebih tinggi memengaruhi consumer-brand identification secara negatif. Namun, digital consumer-brand engagement dan consumer skepticism towards brands tidak memengaruhi CBI secara langsung. Lebih lanjut, CBI terbukti memiliki pengaruh positif yang kuat pada brand loyalty dan brand advocacy, dengan brand loyalty juga memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap brand advocacy. Implikasi dan saran manajerial untuk penelitian lebih lanjut dibahas dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Herwika Maulidia
"Dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat di Indonesia, merek semakin terpilih sebagai faktor kunci dari seleksi pelanggan. Kesetiaan pelanggan dengan merek harus diperkuat oleh perusahaan. Konsep kepuasan dan loyalitas konsumen merupakan dua konsep yang saling berkaitan dan sangat penting bagi perusahaan. Berbagai macam strategi dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan dua hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh brand personality, brand experience, brand trust, brand love dan nostalgia terhadap consumer brand loyalty dengan menggunakan studi kasus minyak kayu putih Cap Lang dan Blue Band. Sampel penelitian ini adalah yang mengetahui minyak kayu putih Cap Lang dan Blue Band sejak masa kecil dan menggunakan produk minyak kayu putih Cap Lang sebagai obatan pribadinya dan Blue Band sebagai margarin yang digunakannya sampai saat ini. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand personality, brand experience dan brand trust memiliki pengaruh positif terhadap satisfaction. Kemudian, brand personality, brand experience, brand trust, brand love dan satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty. Sedangkan, nostalgia tidak memiliki pengaruh positif terhadap brand loyalty.

In the increasingly fierce business competition conditions in Indonesia, the brand is increasingly selected as a key factor of customer selection. Customer loyalty to the brand must be reinforced by the company. The concept of customer satisfaction and loyalty are two interrelated concepts and very important for the company. Various strategies are done by the company to realize these two things. This study aims to analyze the impact of brand personality, brand experience, brand trust, brand love and nostalgia on consumer brand loyalty by using the case study of eucalyptus oil Cap Lang and Blue Band. The samples of this study are those that know the eucalyptus oil Cap Lang and Blue Band since childhood and use the eucalyptus oil Cap Lang products as his personal medicines and Blue Band as the margarine he uses to date. Data is processed by using Structural Equation Modeling method. The results show that brand personality, brand experience and brand trust have a positive impact on satisfaction. Then, brand personality, brand experience, brand trust, brand love and satisfaction have a positive impact on brand loyalty. Meanwhile, nostalgia has no positive impact on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>